1. Sistem Budaya
Di Kalimantan Tengah khususnya desa-desa kecil masih memegang peraturan Adat
setempat yang apabila dilanggar akan kenakan sanksi (jipen), serta masih memegang
kepercayaan terhadap leluhur. Jadi mereka tunduk terhadap Hukum Undang-Undang
Dasar dan hukum Adat setempat.
Norma-norma yang ada juga harus dipatuhi seperti norma kesopanan baik dalam
berbicara maupun dalam tingkah laku, ini berlaku untuk menghormati sesama manusia
maupun menghormati benda-benda yang ada contohnya sandung, sapundu,dll.
Bahasa Dayak ngaju ini merupakan salah satu bahasa yang umum digunakan. Kalimantan
Tengah sendiri memiliki 13 kabupaten, 1 kota dan 136 kelurahan, ini menandakan bahwa
bahasa setiap daerah memiliki logat yang berbeda sehingga untuk membantu biasanya
penduduk atau warga menggunakan bahasa Dayak Ngaju.
Sapundu merupakan alat kelengkapan upacara Tiwah yang dilakukan oleh Suku
dayak. Sapundu digunakan untuk mengikat hewan yang digunakan pada Upacara
Tiwah biasanya Berupa sapi atau kerbau ada juga yang menggunakan Babi.
Mandau dan Telawang, Mandau merupakan salah satu senjata Suku Dayak yang
merupakan senjata pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat.
Telawang (Perisai/tameng) merupakan perlengkapan perang.
Sipet merupakan senjata suku Dayak untuk berburu. Sipet merupakan salah satu
senjata utama suku Dayak.
Tombak ini juga merupakan salah satu senjata untuk berburu. Tombak bisa bisa
digunakan untuk berburu di sungai maupun di hutan.