Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi wujud Budaya Kalimantan Tengah

1. Sistem Budaya
 Di Kalimantan Tengah khususnya desa-desa kecil masih memegang peraturan Adat
setempat yang apabila dilanggar akan kenakan sanksi (jipen), serta masih memegang
kepercayaan terhadap leluhur. Jadi mereka tunduk terhadap Hukum Undang-Undang
Dasar dan hukum Adat setempat.

 Norma-norma yang ada juga harus dipatuhi seperti norma kesopanan baik dalam
berbicara maupun dalam tingkah laku, ini berlaku untuk menghormati sesama manusia
maupun menghormati benda-benda yang ada contohnya sandung, sapundu,dll.

 Bahasa Dayak ngaju ini merupakan salah satu bahasa yang umum digunakan. Kalimantan
Tengah sendiri memiliki 13 kabupaten, 1 kota dan 136 kelurahan, ini menandakan bahwa
bahasa setiap daerah memiliki logat yang berbeda sehingga untuk membantu biasanya
penduduk atau warga menggunakan bahasa Dayak Ngaju.

 Penduduk Kalimantan Tengah manganut kepercayaan yang berbeda-beda Seperti Islam,


Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Hindu Kaharingan.
2. Sistem Sosial
 Sebagai manusia kita tidak dapat hidup sendiri tentunya kita membutuhkan satu sama lain
brgitupun dengan penduduk Kalimantan Tengah, biasanya mereka bergotong-royong
dalam melakukan sesuatu hal seperti pesta pernikahan, kematian maupun berkebun
(manugal dan manggetem). Ini menandakan bahwa interkasi atau hubungan antar
penduduk di Kalimantan Tengah masih terjalin erat.

 Mata pencaharian kebanyakan penduduk Kalimantan Tengah adalah berladang, berburu


dan seiring berjalanya waktu mata pencaharianpun semakin berkembang seperti berkebun
baik itu kebun karet, durian, cimpedak, rambutan bahkan kebun sawit.

3. Sistem Kebendaan (Wujud Kebendaan)


1. Alat Transportasi
Penduduk Kalimantan tengah biasa menggukan alat transportasi seperti perahu
(Jukung), Besei (alat pengayuh perahu). Seiring berjalannya waktu penduduk
Kalimantan Tengah sudah jarang menggunakan perahu dalam menempuh perjalanan jauh
yang bisa memakan waktu lama, kini kebanyakan penduduk menggukan sepeda Motor
atau Mobil tak jarang pula menggunakan Bus.

2. Rumah dan Alat Tradisional


 Rumah Betang (Huma betang) merupakan rumah adat kalimantan. Rumah betang
dibangun secara gotong-royong, ukuran rumah Betang yaitu panjang mencapai 30-
150 meter, lebarnya 10-30 meter, bertiang 3-4 meter dari tanah.

 Sapundu merupakan alat kelengkapan upacara Tiwah yang dilakukan oleh Suku
dayak. Sapundu digunakan untuk mengikat hewan yang digunakan pada Upacara
Tiwah biasanya Berupa sapi atau kerbau ada juga yang menggunakan Babi.

 Sandung merupakan tempat menyimpan Tulang orang sudah meninggal khususnya


orang yang beragama Hindu Kaharingan dan sudah di Tiwah.

 Mandau dan Telawang, Mandau merupakan salah satu senjata Suku Dayak yang
merupakan senjata pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat.
Telawang (Perisai/tameng) merupakan perlengkapan perang.

 Sipet merupakan senjata suku Dayak untuk berburu. Sipet merupakan salah satu
senjata utama suku Dayak.

 Tombak ini juga merupakan salah satu senjata untuk berburu. Tombak bisa bisa
digunakan untuk berburu di sungai maupun di hutan.

 Garantung, Tangkanung, suling bahalang merupakan alat musik Tradisional


Kalimantan Tengah.

Anda mungkin juga menyukai