Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YOHANES NIPA

NIM : 5303202200509
TINGKAT : 1A
SEMESTER : II

1. Ny A berusia 37 tahun, menginginkan untuk mengakhiri hidupnya (euthanasia). Ny A


mengalami kebutaan, diabetes yang parah dan menjalani dialisis. Ketika Ny A mengalami henti
jantung, dilakukan resusitasi untuk mempertahankan hidupnya. Hal ini dilakukan oleh pihak
rumah sakit karena sesuai dengan prosedur dan kebijakan dalam penanganan pasien di rumah
sakit tersebut. Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun
keluarga menuntut atas tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan
hak meninggal klien. Saat ini klien mengalami koma. Tiga orang perawat mendiskusikan
kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan/hak meninggal          Ny. A dengan
moral dan tugas legal untuk mempertahankan kehidupan setiap pasien yang diterapkan di
rumah sakit. Perawat X mendukung dan menghormati keputusan Ny A yang memilih untuk
mati. Perawat Y menyatakan bahwa semua anggota/staf yang berada di rumah sakit tidak
mempunyai hak menjadi seorang pembunuh. Perawat Z mengatakan bahwa yang berhak
untuk memutuskan adalah dokter.

JAWAB :

Kozier and Erb (1989) menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik sebagai berikut:
1)             Mengembangkan data dasar
2)             Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
3)             Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekwensi tindakan tersebut
4)             Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang
tepat
5)             Mendefinisikan kewajiban perawat
6)             Membuat keputusan

SEHINGGA YANG HARUS DILAKUKAN PERAWAT ADALAH :


1. Penerapan Pemecahan Dilema Etik

1. Mengembangkan data dasar


 Orang yang terlibat: Ny A, dokter, keluarga, kepala ruang rawat, perawat primer.
 Tindakan yang diusulkan: memberi pertolongan kepada Ny A.
 Maksud dari tindakan tersebut: menyelamatkan Ny A dari kematian.
 Konsekwensi tindakan yang diusulkan: bila tidak disetujui oleh keluarga maka akan dituntut
karena berlawanan dengan keinginan pasien untuk mengakhiri hidupnya.

2. Identifikasi konflik akibat situasi tersebut

Konflik yang terjadi antara adalah


 Ingin menyelamatkan pasien tetapi pasien tidak ingin diselamatkan
 Ingin membiarkan pasien tetapi peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus
disokong
 

3. Pikirkan tindakan alternatif terhadap tindakan yang diusulkan dan pertimbangkan


konsekwensi tindakan alternatif tersebut.

a. Melepaspergikan pasien sesuai keinginan pasien. Konsekwensi tindakan ini antara lain:
 pasien akan segera meninggal bila tidak mendapat pertolongan
 mengingkari etika keperawatan untuk menjaga dan menyelamatkan pasien.
 perawat bisa menjadi pembunuh jika membiarkan pasien meninggal meskipun sesuai dengan
keinginan pasien sendiri.
 perawat telah melanggar aturan rumah sakit
 Perawat mungkin akan dituntut oleh pihak rumah sakit karena tidak melakukan penyelamatan
pada Ny A
 mungkin akan lebih baik bagi Ny A

b. Menunggu dokter untuk melakukan tindakan selanjutnya.Konsekwensi tindakan ini antara lain:
 pasien mungkin akan segera meninggal jika tidak segera mendapatkan pertolongan

c. menunggu keluarga dalam memberikan keputusan


 pasien mungkin akan meninggal jika tidak segera mendapatkan pertolongan

4. Menetapkan siapa pembuat keputusan yang tepat. Perawat tidak membuat keputusan untuk
klien tetapi perawat membantu klien dalam membuat keputusan bagi dirinya. Dalam hal ini
perlu dipikirkan:

 Pembuat keputusan dalam kasus diatas adalah dokter sendiri. Namun, kriteria siapa yang
seharusnya pembuat keputusan tidak jelas.Bila kriteria sudah disebutkan mungkin konflik
tersebut dapat teratasi. Keputusan ini dibuat untuk pasien, keluarga juga kualitas rumah sakit,
sehingga akan sangat sulit dalam mengambil keputusan yang tepat.
5. Untuk membantu memutuskan, perawat perlu membuat daftar kewajiban perawat yang
harus diperhatikan, kewajiban tersebut adalah:
 Meningkatkan kesejahteraan klien
 Membuat keseimbangan antara kebutuhan klien tentang otonomi dan tanggung jawab keluarga
tentang kesehatan klien
 Membantu keluarga dan sistem pendukung
 Melaksanakan peraturan RS
 Melindungi standar keperawatan

6. Membuat keputusan
 Dalam suatu dilema etik, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Mengatasi dilema etik, tim
kesehatan perlu mempertimbangkan tindakan yang paling menguntungkan/paling tepat untuk
klien. Kalau keputusan sudah ditetapkan, secara konsisten keputusan tersebut dilaksanakan dan
apapun yang diputuskan untuk kasus tersebut, itulah tindakan etis dalam keadaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai