DOSEN PENGAMPU :
Ersalina Nisdianti, S.Si., M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Tujuan ............................................................................................................... 1
A. Kesimpulan....................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vitamin merupakan komponen penting di dalam bahan pangan
walaupun terdapat dalam jumlah sedikit, karena berfungsi untuk menjaga
keberlangsungan hidup serta pertumbuhan. Vitamin diperlukan tubuh
untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-
vitamin tidak dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, oleh
karena itu harus diperoleh bahan pangan yang dikonsumsi. Kecuali
vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asal kulit mendapatkan sinar
matahari yang cukup. Vitamin dapat dikelompokan dalam 2 golongan
yaitu vitamin yang larut di dalam lemak yaitu A,D,E,F dan K; Vitamin
yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin B kompleks. Vitamin
yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan, minyak ikan,
dan biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dll.
Dalam kebidanan, vitamin ini sangat penting terutama untuk ibu hamil dan
menyusui. Terutama untuk ibu hamil dan menyusui yang mengalami
masalah seperti mual-mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Hal ini
dikarenakan pada ibu hamil dan menyusui kebutuhan gizi dan nutrisi
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi, selain itu
pengkonsumsian vitamin juga dapat menunjang perkembangan janin dan
bayi.
B. TUJUAN
Tujuan ditulisnya makalah ini agar pembaca dapat mengetahui
bagaimana pengaplikasian vitamin dalam dunia kebidanan dan apa saja
manfaatnya.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. VITAMIN A
1. Manfaat
Vitamin A di dalam tubuh berperan penting untuk meningkatkan daya
tahan tubuh sehingga dapat mencegah kematian bayi. Fungsi lainnya
seperti pemeliharaan sel kornea, epitel penglihatan, membantu
pertumbuhan reproduksi tulang dan gigi, membantu pembentukan dan
pengaturan hormon. Vitamin A juga dapat meningkatkan produksi
ASI, bayi membutuhkannya untuk membangun sistem imun.
2. Sumber Makanan Sumber vitamin A terdapat pada susu, mentega,
keju, kuning telur, hati, sayuran berwarna hijau, buah-buahan seperti
wortel, tomat, ubi jalar dan labu kuning
B. VITAMIN B1
1. Manfaat Thiamin merupakan bagian dari TPP (Thiamin
Pyrophosphate), yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme
energi dan membantu pertumbuhan janin. Kerja sistem saraf, jantung
dan otot juga membutuhkan thiamin. Thiamin dibutuhkan juga untuk
membantu produksi air susu.
2. Sumber Makanan Vitamin B1 ditemukan pada polong-polongan,
kacang-kacangan, daging, roti dan sereal.
C. VITAMIN B2
1. Manfaat
Riboflavin juga perperan dalam pembentukan tenaga, sama dengan
Thiamin yang berfungsi sebagai koenzim yaitu membantu enzim untuk
menghasilkan energi. Riboflavin juga dapat memelihara kesehatan
mata, bibir, tenggorokan, kulit rambut dan organ reproduksi.
2. Sumber Makanan
Sumber makanan vitamin ini bisa ditemukan pada sayuran berdaun
hijau, susu, yoghurt dan keju.
D. VITAMIN B6
2
1. Manfaat
Fungsi vitamin B6 sebgaai koenzim untuk beberapa enzim,
memengaruhi pemasukan asam amino ke dalam sel dan penting untuk
fungsi normal susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.
2. Sumber Makanan
B6 didapat dari daging, ikan, ayam, kacang polong, tofu, dan produk
lain dari kedelai, kentang, pisang dan semangka.
E. VITAMIN E
1. Manfaat
Vitamin E sangat penting terutama dalam beberapa bulan pertama,
bagi otot dan sistem kardiovaskular bayi. Vitamin E juga berperan
sebagai antioksidan berfungsi menetralisir zat-zat kimia yang merusak
tubuh dan juga berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat.
2. Sumber Makanan
Berbagai jenis makanan termasuk minyak sayur, salad, margarin yang
terbuat dari minyak sayur, gandum, sayuran hijau, biji-bijian, dan
kacangkacangan.
F. VITAMIN K
1. Manfaat
Vitamin K sangat membantu proses pembekuan darah. Bila tubuh
kekurangan vitamin K, darah akan sulit membeku. Akibatnya, orang
yang kekurangan vitamin K akan mudah mengalami perdarahan.
Kekurangan vitamin K lebih sering dialami oleh bayi baru lahir
dibanding orang dewasa.
2. Sumber Makanan
Untuk sumber makanan dari vitamin K adalah sayuran dan buah-
buahan. Jenis sayuran yang mengandung vitamin K antara lain
kangkung, bayam, brokoli, lobak, sawi, dan kubis. Sedangkan
beberapa jenis buah yang mengandung vitamin K adalah alpukat, buah
ara, kiwi, delima, dan anggur.
3
G. ASAM FOLAT
Asam folat merupakan vitamin yang larut air. Vitamin B9 sangat penting
untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi
homoSistein. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan
pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan asam folat
untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat dan
asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun).
Asam folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang
cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya
kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects, NTDs) pada bayi, yaitu
spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan di
mana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada
masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari,
risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80%.
Saat ini kesehatan ibu hamil yang merupakan indikator ke-5 dalam
Millennium Development Goals (MDG) yang dicanangkan oleh WHO belum
tercapai. Karena masih terdapat 37,1% ibu hamil yang mengalami anemia di
Indonesia. Salah satu penyebab dari ibu hamil yang terkena anemia adalah karena
kurangnya asupan vitamin dan mineral selama kehamilan. Padahal vitamin dan
mineral merupakan mikronutrien yang menjadi salah satu indikator yang
mempengaruhi kehamilan dan nifas.
4
vitamin, mineral, dan mikronutrien lain tidak terpenuhi saat hamil, ini juga dapat
menjadi indikator kesehatan bayi baru lahir. Karena berat badan lahir bayi
dipengaruhi oleh berbagai faktor mikronutrien seperti asam folat dan vitamin.
Penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Briawan pada tahun 2013,
menyatakan bahwa jumlah konsumsi vitamin A berpengaruh terhadap kejadian
sakit dimana ibu yang mengonsumsi 2 kapsul vitamin A dapat terproteksi dari
kejadian sakit 0.103 kali dibandingkan ibu yang mengkonsumsi 1 kapsul vitamin
A.6, 8 Selain itu, kekurangan vitamin A dan E pada usia kehamilan 2-9 minggu
akan menyebabkan gangguan pembentukan organ janin. Vitamin B1 membantu
kerja sistem saraf dan fungsi otot dan sangat penting untuk metabolisme
karbohidrat, sehingga apabila kekurangan vitamin ini akan mengalami keletihan,
lemah badan, kegelisahan, gangguan tidur, hilangnya refleks dan kontrol saraf dan
juga sembelit. Kekurangan vitamin B6 pada masa kehamilan akan berpengaruh
terhadap penyakit yang timbul setelah bayi lahir, yaitu berupa hipertiroid.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Vitamin dan Mineral, file.upi.edu, diakses pada 4 April 2020 pukul 22.05
WIB,
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/
Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/
197807162006042-AI_MAHMUDATUSSA%2527ADAH/
VITAMIN.pdf&ved=2ahUKEwjXo-
CCgs_oAhXS7HMBHdNAAzcQFjADegQIAxAB&usg=AOvVaw0eF3s-
DKi5EiejzdCWBh1M)
iv