Anda di halaman 1dari 2

Nama : Windi Oktaviana Anggraini

NIM : 1230019016

Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Padamasa lalu umumnya
masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan,tetapi miskin dalam bentuk minimnya
kemudahan atau materi. Dari ukurankehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati
fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan lainnya yang tersedia
pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang berorientasi mengembangkan Indonesiamenjadi
negara maju dan mapan dari segi ekonomi tentu menganggap kemiskinan adalah masalah mutlak
yang harus segera diselesaikan disamping masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan,
strukturisasi pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain -lain.
Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal,
pengangguran,kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinanmemang dapat
menyebabkan beragam masalah tapi untuksekarang masalah yang paling penting adalah
bagaimanacaranya anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapatbersekolah dengan baik
seperti anak-anak lainnya. Pertamaitulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintahkarena
jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka akanmuncul masalah-masalah baru yang lebih
banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi merekasulit untuk berobat
ke dokter karena mahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan tapi itu tidak
menjamin di rumah sakit.
Pendapat saya tentang kemiskinan yaitu karena banyaknya masyarakat yang masih belum sadar
akan bagaimana cara menangani kemiskinan yang dialami. Sebenarnya banyak sekali lapangan
pekerjaan hanya saja masyarakat ada yang mungkin masih malas bekerja, bahkan anak anak juga
malas belajar yang akhirnya membuat mereka menjadi pengangguran, itu termasuk salah satu
penyebab kemiskinan terjadi.

Anak banyak
Fenomena yang banyak ditemui adalah ketika anak dijadikan jaminan kesejahteraan orang tuanya
pada masa tua. Karena ketika sang anak telah sukses, dia akan diandalkan untuk memenuhi segala
kebutuhan orang tuanya ketika mereka tua. Hal ini tentu sejalan dengan pemikiran kuno tadi, yang
menganggap bahwa semakin banyak anak, maka beban yang akan ditanggung orang tua akan
semakin ringan.
Namun, seiring berkembangnya zaman, jumlah anak mulai dibatasi. Pada 1957 akhir, Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) membentuk Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) untuk
membatasi angka kelahiran, meski masih secara diam-diam. Setelah Soeharto menjabat, program
pembatasan kelahiran ini dilegalkan bersamaan dengan didirikannya Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) pada 1970.
Keluarga Berencana (KB) ideal ala Orde Baru adalah keluarga kecil dengan dua anak. Jargon
utama KB adalah 'Dua anak cukup, laki-laki atau perempuan sama saja.
Pendapat saya tentang banyak anak banyak rejeki yaitu, mungkin banyak yang mengira bahwa
anak itu rejeki dari tuhan yang maha esa, namun pendapat pendapat seperti itu tidak bisa
disalahgunakan, banyak orang tua yang ingin mempunyai banyak anak karena ingin banyak rejeki,
sedangkan mereka enggan untuk membiayai anaknya secara layak, bahkan ada yang
menelantarkannya, seperti itu menurut saya sangat kurang tepat karena anak juga memiliki hak
untuk dirawat bahkan disekolahkan secara layak, kalaupun emmang tidak mempunyai cukup biaya
untu membiayai anaknya, lebih baik menerapkan KB 2 anak cukup itu pilihan yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai