Delapan sasaran Millenium Development Goals ditetapkan oleh PBB berdasarkan pengelompokan akar
masalah yang paling mendesak yang sedang dihadapi dunia. Spiritualitas sangat erat kaitannya dengan upaya
untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut sehingga dapat mengurangi penderitaan di sekitar
kita. Dengan mengurangi penderitaan di sekitar kita, berarti juga mengurangi penderitaan kita sendiri.
Memberikan kebahagiaan kepada orang lain berarti juga membangun kebahagiaan kita sendiri. Karenanya sangat
penting bagi kita untuk mengenali keberadaan penderitaan di seluruh dunia pada umumnya dan Indonesia pada
khususnya.
1. Kemiskinan dan Kelaparan
Ditengah pesatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan kemajuan secara fisik nampak menakjubkan, dibalik
itu ternyata ada kesenjangan yang sangat tinggi dan terus meningkat antara mereka yang kaya dan yang miskin.
Sebagian besar kekayaan dunia dikuasai oleh segelintir orang, tidak meratanya sebaran kekayaan ini
menimbulkan berbagai masalah sosial terutama kemiskinan dan kelaparan. Kemiskinan dan Kelaparan berujung
kepada keputusasaan dan konflik hal ini merupakan tugas kita bersama untuk memberantasnya.
2. Pendidikan Dasar
Pada negara-negara miskin, berkembang, atau sedang mengalami konflik berkepanjangan jumlah anak
yang tidak mendapatkan Pendidikan yang layak cukup tinggi. Hal tersebut karena ketersediaan dana dan
efektivitas penggunaanya masih menjadi masalah. Karenanya diperlukan strategi pengembangan Pendidikan
dasar yang lebih tepat guna khususnya untuk menjangkau masyarakat miskin dan terpencil. Anak-anak di negara
miskin, wilayah terpencil, dan atau negara yang dilanda konflik sangat rentan dieksploitasi oleh pihak yang
berkepentingan dalam konflik tersebut. Pendidikan yang minim membuat mereka mudah dijejali oleh paham
yang membangkitkan permusuhan dan kebencian terhadap kelompok lain.
3. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Masalah gender dan pemberdayaan perempuan adalah terkait dengan praktik-praktik tradisional Yang
dianggap mengeksploitasi kaum perempuan. Di Indonesia sendiri masih banyak praktik diskriminasi,eksploitasi
terhadap kaum perempuan. Praktik yang sering dijumpai di Indonesia adalah terkonsentrasinya perempuan di
sektor informal atau manufaktur yang memberikan upah rendah dan perlindungan minimal, kesempatan kerja
dan Pendidikan yang lebih terbatas, pelecehan seksual, dan Diskriminasi gender merupakan masalah Yang dapat
mengakibatkan eksploitasi dan penderitaan. Jika kaum perempuan menderita akan berimbas pada kehidupan
laki-laki. Maka, tidak ada keluarga dan masyarakat yang bahagia jika kaum perempuan mendapatkan perlakuan
tidak adil, karena eskploitasi terhadap perempuan hanya akan melahirkan pendidikan keluarga yang berbasis
pada diskriminasi dan eksploitasi.
4. Pengurangan Kematian Balita
Kematian balita merupakan tragedi yang membawa penderitaan baik bagi orangtua maupun masyarakat.
Sebagian orang menikmati hidup berlimpah kemewahan, namun ada balita yang meninggal dalam kemiskinan
atau karena terbatasnya akses layanan kesehatan yang dimiliki oleh keluarganya. Perbaikan layanan kesehatan
bagi masyarakat merupakan kunci untuk mengurangi jumlah tersebut secara terus menerus. Pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan standar hidup masyarakat menjadi kesempatan untuk melakukan berbagai upaya
kolektif yang melibatkan pemerintah, perusahaan, institusi penyedia layanan kesehatan dan tenaga medis. Jika
perusahaan dapat mendukung program kesehatan masyarakat, maka jumlah kematian balita dapat ditekan lebih
signifikan.
5. Perbaikan Kesehatan Maternal
Kesehatan maternal adalah kesehatan ibu selama kehamilan, melahirkan, dan periode postpartum(4-6
minggu setelah melahirkan di mana terjadi transisi hormonal dan tisik dari sang ibu). Bagi banyak ibu, masa-masa
Dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah tersebut pelaku usaha adalah salah satu komponen
masyarakat yang paling penting saat ini. Dengan kekuatan yang dimilikinya, dunia usaha dapat membawa
kehancuran maupun kebaikan bagi dunia yang kita tinggali. Jika hal tersebut dapat digunakan tidak hanya untuk
mengejar profit jangka pendek, namun juga untuk menciptakan dunia yang lebih baik, maka dapat dibayangkan
betapa besar kontribusi yang dapat diberikan untuk mengurangi penderitaan di sekitar kita. Perusahaan perlu
membangun spiritualitas dalam organisasinya agar dapat membawa kebaikan bagi masyarakat dan
lingkungannya. Untuk dapat membangun spiritualitas yang dapat menyatukan operasi bisnis dengan upaya mulia
mengurangi penderitaaan di sekitarnya, diperlukan sebuah sistem yang dapat menyatukan misi komersial dan
misi sosial. Sistem ini adalah sistem pengendalian manajemen.