Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Budaya Anti Korupsi dengan dosen pembimbing
Disusun oleh :
Bisma Teguh P
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah Dampak Korupsi
Dalam Pelayanan Kesehatan dalam memenuhi tugas mata kuliah Budaya Anti Korupsi.
Makalah ini disusun berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam pemahaman mengenai
dampak korupsi dalam pelayanan kesehatan . Materi dalam makalah ini bersumber dari
informasi dunia maya ( Internet ) .
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Budaya Anti
Korupsi yang telah memberikan tugas dalam upaya meningkatkan kemampuan kami untuk
memahami materi tersebut dan sebagai pembelajaran secara berkelompok .
Dalam penyusunan makalah ini , Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun ,
oleh sebab itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah ini dan
demi kualitas penyusunan makalah selanjutnya . .
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 16
3.2 Saran………………………………………………………………………… 17
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alam yang tersedia,
namun di lihat secara nyata, rakyat Indonesia banyak yang menderita. Penderitaan ini
seperti : kemiskinan, kelaparan, dan kesengsaraan. Penderitaan yang di jalani rakyat tidak
lain dan tidak bukan adalah dampak dari otonomi daerah yang kurang terstruktur. Hal ini di
karenakan rendahnya moral – moral para pejabat yang memegang kekuasaan di Indonesia.
Rendahnya moral para pejabat yang ada di Indonesia menyebabkan Indonesia menempati
rangking ke-3 dalam Negara terkorup di dunia. Hal ini sangat mencoreng nama bangsa
Indonesia sebagai Negara yang memiliki kekayaan lebih. Saat ini, korupsi di Indonesia sudah
mencapai puncaknya, setiap pejabat tinggi yang di periksa, pasti terlibat korupsi. Jika hal ini
tidak di tanggapi dengan serius maka Negara Indonesia tidak akan mencapai puncak emas
seperti yang di cita – cita kan dalam pembukaan undang – undang dasar 1945.
pelayanan kesehatan, penanganan di sector kesehatan. Maka dengan penyusunan makalah ini,
penulis akan mengunggakap hal – hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut.
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan tujuan diatas, maka penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat,
sebagai berikut:
Manfaat Umum
materi.
Manfaat Khusus
Bagi pembaca
Makalah ini diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam memahami materi yang di
sajikan. Selain itu pembaca makalah ini diharapkan mampu menerima semua materi yang
disampaikan.
Bagi penulis
Dapat memperluas kaidah-kaidah pengetahuan serta sumber ajar yang berguna dalam proses
PEMBAHASAN
Identik dengan di atas, korupsi di bidang kesehatan akan meningkatkan biaya barang dan jasa
di bidang kesehatan, yang pada akhirnya kesemuanya harus ditanggung oleh konsumer atau
rakyat Keberhasilan terhadap program program kesehatan tidak ditentukan semata hanya
kuantitas dari program itu sendiri, namun sedikit banyaknya ditentukan oleh berjalannya
sistem yang ada melalui kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Kewenangan dan
kekuasaan pada tahap implementasi dapat diterjemahkan secara berbeda oleh tiap-tiap daerah
dan cenderung ditafsirkan dengan keinginan masing-masing daerah. Kondisi ini akan dapat
menciptakan peluang-peluang KKN yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung
Tingginya biyaya kesehatan saat ini sangatlah membuat kalangan masyarakat menengah
kebawah untuk mendapat pelayanan yang optimal, fenomena ini terjadi akibat prilaku nakal
dari pejabat-pejabat yang rusak moralnya sehingga dana-dana yang seharusnya digelontorkan
untuk menunjang kesehatan masyarakat miskin “dimakan” oleh para pejabat-pejabat nakal
yang menduduki kursi di pemerintahan, sehingga masyarakat miskin yang jadi korbannya.
dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil
dan melahirkan pada 2015. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan yang
diterbitkan di laman resmi WHO itu dijelaskan, untuk mencapai target MDGs penurunan
angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen pertahun. Data WHO,
UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini masih
kurang dari satu persen per tahun. Tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal
dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang
sebanyak 576.000. Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-
negaraberkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran
bayihidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51
negara persemakmuran.
Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global tersebut merupakan
cerminanbelum adanya penurunan angka kematian ibu secara bermakna. Sebanyak 20-30
persen dari kehamilan mengandung resiko atau komplikasi yang dapat menyebabkan
kesakitan dan kematian ibu dan bayinya. Salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu
negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu adalah jumlah wanita yang
meninggal mulai dari saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 persalinan.
Angka Kematian Ibu menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas
lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan.
Tingginya AKI dan lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan
maupun kualitas pelayanannya. Menurut WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan
meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan
berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup
jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara
persemakmuran. Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi diantara
Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKIMalaysia mencapai 160 per 100.000
kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160
per 100.000 kelahiran hidup, filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, brunei 33 per 100.000
per kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut
depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait
kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28 persen. Sebab lain, yaitu eklampsi 24
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
Masalah gizi, khususnya anak pendek, menghambat perkembangan anak muda, dengan
dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya. Studi menunjukkan
bahwa anak pendek sangat berhubungan dengan prestasi pendidikan yang buruk, lama
pendidikan yang menurun dan pendapatan yang rendah sebagai orang dewasa Meskipun
Indonesia telah menunjukkan penurunan kemiskinan secara tetap, tetapi masalah gizi pada
anak-anak menunjukkan sedikit perbaikan. Dari tahun 2007 sampai 2011, proporsi penduduk
miskin di Indonesia mengalami penurunan sebesar 16,6 - 12,5 persen, tetapi masalah gizi
tidak menunjukkan penurunan secara signifikan (Gambar 1). Prevalensi anak pendek sangat
tinggi, mempengaruhi satu dari tiga anak balita, yang merupakan proporsi yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dari
fakta tersebut terbukti bahwa gizi buruk di indonesia masih banyak, penyebab signifikan dari
hal ini adalah pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan yang mengakibatkan
pelayanan kesehatan yang kurang memadai adalah dana yang “dimakan” oleh para pejabat
Resiko kerusakan dapat terjadi pada kesehatan dan keselamatan manusia berbagai akibat
kualitas lingkungan yang buruk kualitas petugas kesehatan yang masih buruk, penanaman
lingkungan. Korupsi akan menyebabkan kualitas pembangunan buruk, yang dapat berdampak
Angka mortalitas ibu hamil dan melahirkan pada tahun 2012, ternyata masih tinggi yakni 359
per 100.000 kelahiran. Angka ini meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni 228 per
100.000 kelahiran hidup. Secara makro, angka kematian ibu hamil dan melahirkan,
terhadap sistem manajemen rumah sakit. Sistem manajemen rumah sakit yang diharapkan
untuk pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Apabila korupsi terjadi di berbagai
1. Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang mempunyai sisi bayangan yang
semakin gelap.
3. Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus membayar untuk menjadi
4. Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung akan tidak seperti apa yang
Akhirnya, terjadi kematian ilmu manajemen apabila sebuah rumah/ lembaga kesehatan sudah
dikuasai oleh kultur korupsi di sistem manajemen rumah sakit maupun sistem penanganan
klinis.
Secara prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik dibanding dengan Pengobatan. Oleh
karena itu, diperlukan pencegahan korupsi di sektor kesehatan melalui berbagai cara, antara
lain:
2. Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit dan serta SDMnya harus
proyek-proyek di sektor kesehatan yang rentan menjadi proyek yang dapat dirancang
untuk dikorupsi;
Kasus dokter Ayu yang divonis hukuman 10 bulan penjara oleh MA sepertinya mampu
Selain pelayanan yang buruk, kasus korupsi yang menjerat para dokter dan orang-orang yang
terlibat dalam bidang kesehatan juga menyebabkan citra dokter semakin terpuruk.
Tulisan ini akan mencoba membuka kembali lembaran-demi lembaran prasasti tentang jenis-
jenis tindak pidana korupsi (TIPIKOR) yang kerap dilakukan oleh para dokter dan orang-
orang yang berkecimpung dibidang kesehatan baik yang dilakukan secara sengaja maupun
yang dilakukan karena ketidaktahuannya. Fakta bahwa dokter juga melakukan korupsi perlu
diangkat ke publik karena kejahatan korupsi di Indonesia sudah membuat hati masyarakat
Indonesia gundah gulana. Kegundahan yang disebabkan hampir setiap hari berita tentang
Indonesia) beberapa tahun lalu yang menempatkan Indonesia dalam kelompok Negara
Dan diantara kasus-kasus korupsi yang pernah ditangani oleh aparat penegak hukum baik
KPK, kejaksaan dan kepolisian beberapa diantaranya menyeret dokter baik sebagai tersangka,
terdakwa maupun terpidana. Catatan KPK menunjukkan, di tahun 2005 saja, ada 93 kasus
yang menyeret orang-orang yang bekerja dibidang kesehatan dan 11 dokter diantaranya telah
dijatuhi hukuman.
Sudah bukan rahasia lagi jika dokter mempunyai hubungan spesial dengan perusahaan
farmasi. Dokter sering dijadikan ujung tombak pemasaran obat-obatan dari perusahaan
untuk membeli obat ataupun peralatan medis ke perusahaan farmasi dan ini tentu
mempengaruhi dokter dalam memberikan resep kepada pasien. Dan perusahaan farmasi pun
membalas jasa dokter dengan cara memberikan fee baik berupa discount khusus maupun
fasilitas lain seperti jalan-jalan ke luar negeri, biaya dan akomodasi seminar. Akibat adanya
biaya khusus untuk memberikan pelayanan para dokter, maka perusahaan farmasi
menghitungnya sebagai biaya promosi yang kemudian dibebankan kepada biaya produksi
yang semakin tinggi dan berakibat pada mahalnya harga obat-obatan. Akhirnya, harga obat
yang mahal pun semuanya dibebankan kepada pasien. Menurut Direktur Gratifikasi, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono, pemberian fee baik berupa discount khusus
maupun fasilitas lain seperti jalan-jalan ke luar negeri, biaya dan akomodasi seminar
merupakan bentuk gratifikasi dan dapat dikategorikan tindakan korupsi. Pasalnya, gratifikasi
perusahaan farmasi kepada dokter baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi dokter untuk memberikan resep atau alat kesehatan ke perusahaan tertentu
yang telah menjalin kerjasama dengan dokter. Seperti diketahui, regulasi tentang gratifikasi
tercantum jelas dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31
bisa saja masuk kategori gratifikasi. Setiap gratifikasi kepada PNS atau penyelenggara negara
dianggap korupsi, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya. Menurut Pasal 12B UU No. 20/2001 bagi penerima gratifikasi
dihukum pidana seumur hidup, atau pidana paling singkat 4 tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00
(Rp1 Milyar). Kecuali, apabila penerima gratifikasi melaporkannya ke KPK dalam waktu 30
Selain gratifikasi, tindak pidana korupsi yang paling banyak menjerat dokter dan tenaga
kesehatan adalah mark up dan manipulasi dana pengadaan alat kesehatan untuk Puskesmas
dan RSUD. Contoh dari kasus ini adalah hukuman terhadap mantan Menteri Kesehatan di era
Presiden Megawati, Achmad Suyudi yang dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 3 bulan dan
denda 100 juta rupiah. Proyek pengadaan alat kesehatan untuk 32 RSUD di wilayah
Indonesia timur tersebut mengakibatkan kerugian negara hingga 104 milyar rupiah. Selain
Achmad Suyudi, mantan Menteri Kesehatan KIB-1 era Presiden SBY, Siti Fadilah Supari
juga terjerat kasus pengadaan alkes dalam rangka wabah flu burung tahun 2006-2007.
Mantan Menteri Kesehatan almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih juga sempat diisukan
terlibat dalam dugaan korupsi Pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) Pendidikan
dokter/dokter Spesialis di Rumah Sakit (RS) Pendidikan dan RS Rujukan Tahun 2010 pada
Kementerian Kesehatan. Proyek ABBM ini diduga melibatkan mafia anggaran di DPR yang
Terjadinya tindak pidana korupsi dibidang kesehatan yang dilakukan oleh dokter dan pejabat
kemampuan hidup sehat masyarakat, justru digunakan untuk memperkaya diri sendiri dan
Dampak korupsi lebih jauh yang dilakukan oleh dokter adalah semakin tingginya harga obat-
obatan dan rendahnya kualitas alat kesehatan pada rumah sakit dan puskesmas serta sarana
harus segera dihentikan agar pasien tidak dirugikan. Seharusnya Dokter Demo ke Kementrian
banyak dilakukan oleh para pejabat dilingkungan kementrian kesehatan baik di pusat maupun
Kementrian Kesehatan agar anggaran untuk kesehatan yang sudah kecil tidak ada lagi
korupsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dampak korupsi di bidang kesehatan akan meningkatkan biaya barang dan jasa di bidang
kesehatan, yang ada akhirnya ke semuanya harus ditanggung oleh konsumer atau rakyat.
Kondisi ini akan dapat menciptakan peluang-peluang KKN yang dapat berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Hal tersebut akan
angka kematian ibu hamil, ibu menyusui dan bayi, Tingkat kesehatan masih buruk,
Banyaknya kasus gizi buruk, Kinerja petugas kesehatan yang tidak sesuai standar. Secara
prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik dibanding dengan Pengobatan. Oleh karena
tenaga kesehatan, 2. Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit dan serta
SDMnya harus dilakukan secara baik ,dan transparan, 3. Pendampingan pada kegiatan yang
berpotensi korupsi sejak awal perencanaan, 4. Cermat dalam melakukan kegiatan, termasuk
peraturan dan perundangan mengenai korupsi melalui pendidikan dan pelatihan demi
Dengan kekayaan yang sangat melimpah ini, rakyat Indonesia seharusnya dapat hidup lebih
baik dan bahkan sangat mungkin untuk menjadi yang terbaik di dunia ini. Sudah sewajarnya
kalau penduduk Indonesia hidup sejahtera jika melihat kekayaan yang dimiliki tersebut.
Tidak ada orang yang menderita karena sakit dikarenakan tidak mampu untuk berobat, tidak
ada lagi orang yang meninggal karena pelayanan kesehatan burukdan tingginya biaya
kesehatan,Tidak ada angka kematian ibu hamil, ibu menyusui dan bayi, Tidak ada kesehatan
yang masih burukdan banyaknya kasus gizi buruk. Indonesia sangat potensial untuk
Tentunya dengan catatan, tidak ada korupsi, tidak ada yang mengambil hak orang lain, dan
tidak ada yang menjarah kekayaan negara.Sebab apabila masih ada yang korupsi dan
mengambil hak-hak orang lain, Oleh sebab itu mari satukan langkah, mari perangi korupsi
dengan mengawali dari diri sendiri, dengan harapan besar bagi kejayaan negeri ini serta
https://id.scribd.com/doc/263417715/MAKALAH-PBAK-2
https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=263417715&escape=false&metadata=
%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read
%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C
%22platform%22%3A%22web%22%7D