0106012210335
Resume Civics O
Pada era globalisasi saat ini banyak sekali manusia yang mengalami kemiskinan.
Kemiskinan ini diartikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi standar hidup merupakan
salah satu unsur untuk pembangunan ekonomi. Salah satu permasalahan yang di hadapi oleh
pemerintah/negara Indonesia adalah kemiskinan. Peyebab dari kemiskinan tersebut adalah tidak
adanya akses terhadap sumber daya dan peluang, ketidakmerataan distribusi kekayaan dan
sumber daya, ketidakstabilan ekonomi dan lingkungan yang buruk. Pada saat ini pemerintah
belum mampu menghadapi atau menyelesaikan permasalahan tersebut. Data kemiskinan 5 tahun
terakhir ini sangat memprihatinkan di tahun 2017 angka kemiskinan di Indonesia tercatat 27,77
juta orang atau setara dengan 10,64%, di tahun 2018 tercatat hingga 25,95 juta orang atau setara
dengan 9,82%, di tahun 2019 tercatat sebesar 24,79 juta orang, di tahun 2020 naik hingga
tercatat 27,55 juta orang dan di tahun 2021 tercatat 26,50 juta orang.
Tinjauan ekonomi Islam terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menyimpulkan,
bahwa ada empat hal yang bertentangan/tidak sesuai dengan konsep dalam ekonomi Islam, yaitu: a.
Hukum Kufur, yaitu hukum selain hukum Islam, sehingga mengandung “Maghrib” dalam
pengelolaannya. b. Konsep pendapatan negara yang bertentangan. Konsep JKN tidak sesuai dengan
prinsip yang harus ditaati oleh Ulil Amr dalam melaksnakan pemungutan pendapatan negara. Karena
dalam ekonomi Islam ada beberapa prinsip yang harus ditaati oleh Ulil Amr dalam melaksanakan
pemungutan pendapatan negara. c. Jaminan sosial merupakan tanggungjawab negara. Konsep JKN
berusaha menghilangkan peran dan tanggungjawab negara dalam mengurus rakyat. Padahal dalam
pemenuhan kebutuhan dasar seluruh rakyat negara berperan secara langsung, yaitu negara wajib
menyediakan kebutuhan keamanan, kesehatan, dan pendidikan secara gratis kepada seluruh rakyat. d.
Jaminan sosial Islam berkualitas dan gratis. Dalam JKN, jaminan kesehatan yang diperoleh rakyat wajib
dengan membayar iuran (asuransi sosial). Bagi peserta yang tidak membayar iuran atau terlambat
membayar iuran maka ia harus membayar biaya kesehatannya sebeum kewajibannya dilunasi dan harus
membayar denda administrative keterlambtan sebesar 2% (dua persen) perbulan