Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“TEORI VIRGANIA HANDERSON”

Oleh
Kelompok 3
Anggota:
Dwi Rahayu
Nabila Maliha Raka Rahadi
Rahayu Tri Utami
Rezi Gusnita Putri
Rhevina Agustina
Savikri Jurali

Kelas : IB

Dosen pembimbing :
Prodi D-III Keperawatan Padang
Poltekkes Kemenkes RI Padang
2018
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang TEORI VIRGANIA HANDERSON
denganbaik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini,khususnya dosen pembimbing kami yang telah
membimbing kami hingga terselesaikan makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penyusun
sanga tmengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman
atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Padang, oktober 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar belakang....................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................2
C. Tujuan penulisan ................................................................................................2

BAB 2 : PEMBAHASAN

1. Definisi keperawatan menurut Virginia Handerson............................................3


2. Model keperawatan Virgania Handerson.............................................................3
3. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan.............................................5
4. Konsep Utama Teori Handerson..........................................................................6
5. Tujuan Keperawatan Menurut Handerson...........................................................9

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran dan kritik....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat
sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan,
pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika
mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson,
1955; Henderson, 1996 dalam Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis,
sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut
Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya
(Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar
belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan
empat belas dasar kebutuhan (Henderson, 1966 dalam Potter & Perry. 1999 "Fundamental
Keperawatan).
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu
baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi
mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan;
ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Teori Virginia Henderson?
3. Apa hubungan model keperawatan dengan paradigma keperawatan?
4. Bagaimana konsep teori Henderson?
5. Apa tujuan keperawatan menurut Henderson?

C. Tujuan
1. Mengetahui Keperawatan menurut Virginia Henderson.
2. Mengetahui hubungan model dengan paradigma keperawatan.
3. Mengetahui konsep utama teori Henderson.
4. Tujuan keperawatan menurut Henderson.

Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia


Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk melaksanakan
praktik keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan
fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli
fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah
definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat
adalah “membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu
atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu
saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu” (Dalam
Currentnursing.com).Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan
bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada
dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.

B. Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya
sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam
layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai
1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah
orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada
1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa
itu. Hal tersebut mencakup:
 Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit

6
 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata.
 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial
tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-
idenya.Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh
besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu
inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien.Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh
International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut
yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan
cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan
penelitian dalam bidang kebutuhan manusia.Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan
definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi
empat belas jenis tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.Pembagian
asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model
keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
a) Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi.
b) Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin.
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada
posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas.Pada situasi
ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.

7
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan
dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar.Oleh karena itu Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
 Rumah sakit umum
 Rumah sakit jiwa
 Institusi untuk penderita cacat mental
 Rumah perawatan
 Keperawatan distrik
 Perawatan di rumah
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit
umum.Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
i. Urutan aktifitas yang harus dilakukan
ii. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
iii. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
a. Fungsi unik dari keperawatan.
b. Upaya pasien ke arah kemandirian.
c. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar.
d. Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan.Perawat
menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai
menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya.Komitmen
menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut.Sebelumnya,
terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien.
Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan
dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip
yang sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeutik
dari dokter.

8
C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia.
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu
kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal.Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan.
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi
yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit.
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian.Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai
tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya.Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi.Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan.
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit
atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan
adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera
mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan
kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

D. Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan,
dan lingkungan.
1) Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen
yang merupakan komponen penanganan perawatan.
Ke 14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: 

9
a. Bernapas secara normal.
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.
Ke empat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di klarifikasikan menjadi
empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
Kebutuhan dasar poin a-i termasuk komponen kebutuhan biologis, poin j dan m termasuk
komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen l dan
n termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka
merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :
 Usia
 Kondisi emosional (mood dan temperamen)
 Latar belakang sosial dan budaya
 Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.

10
 Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi
independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.
 Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan.Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati
penyakit.Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling
ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka
memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
 Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
2. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
6. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
 Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
 Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
 Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute) di
dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kamauan pasien
yang berkurang.Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”.Setelah kondisi gawat

11
berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper)
untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian
ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain.
Meskipun demikian, parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan
pasien.Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien.Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar
yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi
patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya,
serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat
tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan
filosofi yang membolehkan seorang dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga
kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen
kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter.Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat
dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan
yang ditentukanoleh dokter.

E. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk bekerja secara
mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan,
Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu
mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien.Factor menurunnya kekuatan, kemauan
dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya.
Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola
intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah,
menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya
tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak
rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik
keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan
digunakan di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu
adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana
holisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan
keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan
diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang
diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan,
ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik
keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan
dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk
analisis praktik keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk
perawatan pasien.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan
menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan
mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat
untuk menjelenkan praktik keperawatan. 

13
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokterran ECG.

14

Anda mungkin juga menyukai