Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

DI RSJ HB. SAANIN PADANG

Oleh

YANANDRA FEBIOLA

(183110278)

2C

Dosen Pembimbing:

Renidayati ,S.Kep.M.Kep,Sp.Jiwa

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


Laporan Kasus

Keperawatan Jiwa

Ruang Rawat …….. Tanggal Rawat …………………

1. Identitas Pasien

Inisial : Ny. P ( L/P ) Tanggal Pengkajian : 12-03-2020

Umur : 45 th RM no :

Information :

2. Alasan Masuk :
Keluarga mengatakan pasien tidak mau bergaul dengan orang disekitarnya. Pasien
mengatakan bahwa ia tidak punya keinginan lagi seperti dulu untuk melakukan
hobinya. Saat berinteraksi, ia tidak berani menatap lawan bicara.

3. Factor Predisposisi
1) Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya tidak

2) Pengobatan sebelumnya berhasil kurang berhasil tidak berhasil


3) Aniaya fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluaga
Tindakan Kriminal
Jelaskan no 1,2,3:
a. Iya, karena pasien tersebut pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu karena
trauma yang mendalam sehingga pasien tersebut mengalami isolasi social sehingga
tidak mau untuk berinteraksi dengan orang disekitar .mungkin penyebab yang
memuat pasien tersebut mengalami isos adalah merasa ditolak dalam sebuah keluar,
merasa tidak diterima maka hal tersebut membuat pasien menghindar dari keramaian
yang membuat pasien merasa tidak dipedulikan dalam suatu keluarga tersebut
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Karena pasien tidak meminum obatnya
secara teratur dan keluarga juga kurang memperhatikan keadaan pasien untuk
mengkontrol meminum obatnya dengan tepat waktu. sehingga pasien malas untuk
meminum obatnya secara teratur. Karena pasien menganggap meminum obat tersebut
berat.
c. Aniaya fisik : iya pasien jadi korban kekerasan
Aniaya seksual : pasien trauma dengan perlakuan
seksual yg kasar

Penolakan : pasien pernah dapat penolakan dari

Keluarga

Kekerasan dalam rumah tangga : pasien pernah dapat perlakuan yang

tidak baik dalam keluarga

Tindakan kriminal : pasien pernah mendapatkan penangan

dari orang yang tidak dikenal

Masalah Keperawatan:

1. Perubahan dan pertumbuhan dan perkembangan


2. Perubahan Proses keluarga
3. Respons pascatrauma
4. Resiko tinggi kekerasan

4) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ( ) ya ( ) tidak


a. Hubungan dan keluarga
 Iya, dia merupkan anggota keluarga yang satu atap dengan pasien
yang sedang dirawat
b. Gejala
 Pasien banyak diam
 Menyendiri
 Tampak sedih
 Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

c. Riwayat pengobatan / perawatan


Pengobatan pasien tidak teratur

Masalah Keperawatan

1. Koping keluarga inefektif : ketidakmampuan koping


2. Koping keluarga inefektif : gangguan koping
3. Potensial untuk pertumbuhan koping keluarga

5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien pernah mengalami masalu yang tidak menyenangkan karna trauma
yang sangat mendalam yang akibat adanya kekerasan atau perikalu seksual
yang membuat pasien tersebut mengalami trauma dan adanya penolakan
terhadap perilaku tersebut

1. Fisik
1) Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 S:36,3
N : 87 P: 20
2) Ukuran TB: 155 BB:50kg
3) Keluhan fisik ( ) ya ( ) tidak
Jelaskan :
Diagnosis keperawatan :
a) Isolasi Sosial
b) Harga diri rendah
c) Halusinasi
2. Psikososial :
1) Genogram
Jelaskan : Adanya anggota keluarga pasien yang lain yang mengalami
gangguan jiwa, pola komunikasi terganggu, begitu pula dengan
pengambilan keputusan dan pola asuh. Genogram dilihat dari 3
generasi sebelumnya.
Masalah keperawatan :
2) Konsep diri :
a. Gamabaran diri : Biasanya berisi tentang persepsi pasien terhadap
tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan bagian tubuh yang tidak
disukainya.Biasanya pasien mudah kecewa, mudah putus asa, menutup
diri.

b. Identitas : Biasanya berisikan status pasien atau posisi pasie sebelum


dirawat.Kepuasan pasien sebagai laki – laki atau perempuan. Dan
kepuasan pasien terhadap status dan posisinya di (sekolah, tempat kerja,
dan kelompok)

c. Peran: Biasanya pasien menceritakan tentang peran/tugas yang diemban


dalam keluarga/ kelompok masyarakat. Kemampuan pasien dalam
melaksanakan tugas atau peran tersebut biasanya mengalami krisis
peran.

d. Ideal diri : Biasanya berisi tentang harapan pasien terhadap


penyakitnya.Harapan pasien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah,
tempat kerja, dan masyarakat).Dan harapan pasien terhadap tubuh,
posisi, status, dan tugas atau peran.Biasanya gambaran diri negatif.

3. Status mental
a. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Biasanya penampilan pasien tidak rapi, penggunaan pakaian tidak
sesuai, dan cara berpakaian pasien tidak seperti biasanya, kuku
panjang, rambut tampak banyak ketombe, pakaian tampak kotor.
Diagnosis keperawatan : tidak ditemukan
b. Pembicaraan
 Cepat apatis
 Keras lambat
 Gagap membisu
 Inkoheren tidak mampu memulai pembicaraan
Biasanya cara bicara pasien dengan isolasi sosial biasanya lambat,
membisu, dan tidak mampu memulai pembicaraan.
Diagnosis kepeerawatan : Isolasi Sosial
c.Aktivitas motorik
 Lesu tegang
 Gelisah tremor
Biasanya keadaan pasien tampak lesu, tegang, gelisah, sering
menyendiri dan tremor.
Diagnosis keperawatan
d. Alam perasaan
 Sedih putus asa
 Khawatir gembira berlebihan
 Ketakutan
Biasanya ditemukan keadaan pasien tampak seperti sedih, ketakutan,
putus asa, dan khawatir
Diagnosis keperawatan : Isolasi social
e.Afek
 Datar labil
 Tumpul tidak sesuai
Jelaskan : Biasanya afek pasien datar, tumpul, labil, tidak sesuai,
berlebihan, dan ambivalen.
Diagnosis keperawatan
3) Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan mudah tersinggung
 Kontak mata (-) curiga
 Tidak kooperatif defentif
Biasanya pada saat melakukan wawancara pasien bermusuhan, tidak
kooperatif , mudah tersinggung, kontak mata tidak mau menatap
lawan bicara, dan selalu curiga
Diagnosis keperawatan : isolasi social
f. Persepsi
 Pendengaran penghidu
 Pengecapan perabaan
 Penglihatan
Biasanya tergantung dari halusinasi yang di derita oleh pasien.
Seperti halusinasi pendengaran mendengar sesuatu, penglihatan
melihat sesuatu, penghidu menghidu sesuatu, pengecap mengecap
sesuatu, perabaan merasakan sesuatu, jika ditemukan halusinasi
maka perlu ditanyakan apa isi halusinasi dan frekuensi gejala yang
tampak saat pasien berhalusinasi.
Diagnosis keperawatan : persepsi halusinasi
g. Proses pikir
 Sirkumtansial
 Tangesial
Biasanya pada pasien isloasi sosial proses pikir pasien
Sirkumtansial, tangensial dan kehilangan asosiasi.
Diagnosis keperawatan :
h. Isi Pikir
 Fobia
 Depersonalisasi
Biasanya pada pasien isolasi sosial ditemukan phobia,
depersonalisasi dan ide yang terkait
Diagnosis Keperawatan :
i. Tingkat kesadaran
 Binggung
 Sedasi
Biasanya pada pasien ditemukan tingkat kesadaran bingung dan
sedasi melalui wawancara atau observasi.
Diagnosis Keprawatan :
j. Memori
 Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : biasanya pada pasien ditemukan memori daya ingat yang
pendek dan sering tidak ingat dengan apa yang di lakukan
Diagnosis Keperawatan :
4) Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Biasanya pada saat dilakukan wawancara cendrung tidak mampu
berkonsentrasi dan tidak mampu berhitung.
Diagnosis Keperawatan :
k. Kemampuan evaluasi
 Gangguan bermakna
Biasanya pasien mengalami gangguan kemampuan penilaiaan
Diagnosis keperawatan
l. Daya tilik diri
 Menyalahkan hal-hal diluar rumah
Biasanya pasien mengingkari penyakit yang diderita dan
menyalahkan hal-hal yang diluar dirinya.

4. Kebutuhan Persiapan pulang


1) Makan : biasanya pasien kurang makan dan makan pasien tidak sesuai
kebutuhan.
2) Eliminasi ( BAB / BAK ) : biasanya BAB/BAK pasien normal/ tidak ada
gangguan
3) Kebersihan Diri : biasanya pasien tidak mampu untuk melakukan
kebersihan pada sendiri sendiri
4) Berhias atau Berdandan : biasanya pasien tidak mampu untuk melakukan
perawatan diri, menyisir rambut, berdandan
5) Istirahat dan Tidur : biasanya pasien istirahatnya tidak menentu dan tidak
beraturan
6) Penggunaan Obat : biasanya pasien ini penggunaan obat dengan bantuan
total dan minum obat tidak teratur
7) Pemeliharaan kesehatan:biasanya pasien ini melakukan perawatan yang
lanjut
8) Kegiatan didalam rumah : biasanya pasien ini tidak mampu untuk
melakukan pkegiatan yang ada didalam rumah
9) Kegiatan diluar rumah
Jelaskan: biasanya pasien tersebut tidak mapu melakukan kegiatan sama sekali
didalam rumah
Diagnosis keperawatan : Isolasi Sosial

5. Mekanisme koping
1) Adaptif
Biasanya pasien mampu untuk menyelesaikan masalah
2) Maladaptif
Biasanya reaksi pasien lambat/berlebihan, pasien bekerja secara
berlebihan, selalu menghindar dan menciderai diri sendiri.

6. Masalah psikososial dan lingkungan


1) Masalah dengan dukungan kelompok
biasanya disebabkan oleh kurangnya dukungan dari kelompok
2) Masalah dengan lingkungan
Biasanya pasien mengalami masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan
3) Masalah dengan pendidikan
Biasanya pasien mengalami masalah pendidikan yang rendah
4) Masalah dengan pekerjaan
Biasanya ada masalah dengan pekerjaan
5) Masalah ekonomi
Biasanya ada dengan ekonomi yang rendah
6) Masalah dengan pelayanan kesehatan
Biasanya ada pelayanan kesehatan yang kurang berkenan dihati pasien

7. Kurang Pengetahuan tentang


1) Biasanya pasien dengan isolasi social pernah mengalami factor
presipitasi
Diagnosis keperawatan : isolasi social

8. Aspek Medik
1) Diagnosis Medik : Isolasi Sosial
2) Terapi Medik :
a. Electro Convulsive Therapi (ECT)
b. Obat – obatan seperti: Clopromazine (CPZ), Haloperidol (HLP),
Trihexphenidyl (THP)

Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan
Isolasi Social Tujuan Umum : Setelah 1 x 30 menit SP 1 :
Pasien mampu pertemuan pasien : 1.      1. Bina hubungan saling
berinteraksi 1.     1. Mampu membina percaya
dengan orang lai hubungan saling percaya2.      2. Bantu pasien
secara optimal di tandai dengan pasien mengenal penyebab
menunjukkan ekspresi isolasi sesuai dengan
Tujuan Khusus: wajah bersahabat, tindakan
Pasien mampu : memperlihatkan rasa 3.    3.   Bantu pasien
1. Membina senang, ada kontak mata, mengenal keuntungan
hubungan mau berjabat tangan, mau berhubungan dengan
saling menyebutkan namanya, orang lain dengan cara
percaya mau menjawab salam, mendiskusikan
2. Menyadari pasien mau duduk keuntungan bila pasien
penyebab berdampingan dengan memiliki banyak teman
isolasi sosial perawat, mau dan bergaul akrab
3. Berkenalan mengutarakan masalah dengan mereka
dengan yang dihadapi 4.     4. Bantu pasien
perawat 2.     2. Mampu mengenal mengenal kerugian tidak
penyebab isolasi sosial, berhubungan
keuntungan berhubungan5.    5.  Latih dan ajarkan
dengan orang lain, dan pasien berkenalan
kerugian tidak 6.      6. Masukan dalam
berhubungan jadwal harian
3.     3. Mampu berkenalan
dengan perawat
4.      Mampu menyusun jadwal
kegiatan harian
berkenalan

4. Berkenalan Setelah interaksi 1 x 30 SP 2


dengan 2-3 menit pasien : 1.      1. Mengevaluasi
orang dan 1.      1. Mampu berinterakasi kegiatan yang lalu (SP1).
berbicara dengan orang lain secara Beri pujian
sambil bertahap : berkenalan 2.      2. Latih cara berbicara
melakukan 2 dengan 2-3 orang saat melakukan kegiatan
kegiatan 2.      2. Mampu berbicara harian (latih 2 kegiatan)
harian sambil melakukan 3.      3. Memasukkan pada
kegiatan harian (2 jadwal harian berkenalan
kegiatan) dengan 2-3 orang pasien,
3.    3.   Mampu memasukkan perawat dan tamu,
dalam jadwal kegiatan berbicara saat melakukan
harian kegiatan harian

5. Berkenalan Setelah interaksi 1 x 30 SP 3 :


denga 4-5 menit pasien : 1.     1. Evaluasi kegiatan
orang dan 1.      1. Mampu menyebutkan yang lalu (SP 1 dan SP
berbicara kegiatan yang sudah 2). Beri pujian
sambil dilakukan 2.     2. Latih cara berbicara
melakukan 22.      2. Mampu beribteraksi saat meakukan kegiatan
kegiatan dengan orang lain secara harian ( 2 kegiatan baru)
harian baru bertahap : berkenala 3.      3. Masukan pada jadwal
dengan 4-5 orang sambil kegiatan untuk latihan
berbicara sambil berkenalan 4-5 orang
melakukan 2 kegiatan berbicara saat melakukan
(baru) 4 kegiatan harian
3.     3. Mampu memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian

6. Berbicara Setelah interaksi 1 x 30 SP 4 :


sambil menit pasien : 1.    1.   Evaluasi kegiatan lalu
melakukan 1.      1. Mampu menyebutkan (SP 1, SP 2, dan SP 3).
kegiatan kegiatan yang sudah Beri pujian
sosial dilakukan 2.     2. Latih cara bicara
2.      2. Mampu berinteraksi sosial : meminta sesuatu,
dengan orang lain secara menjawab pertanyaan
bertahap: berkenalan 3.      3. Masukkan pada
dengan > 5 orang dan jadwal kegiatan untuk
bersosialisasi latihan berkenalan
3.     3. Mampu memasukkan dengan >5 orang, orang
dalam jadwal kegiatan baru, bebicara saat
harian melakukan kegiatan dan
bersosialisasi

Anda mungkin juga menyukai