Pendahuluan
Menurut Vrause:
1
Syafizar, Welis Wilda Ilmu Gizi,(MALANG: Wineka Media,
2008), 1-2
Konsep Dasar Gizi
Bab 2
Bahan Makanan
2
http://rozanisyapratiwi.blogspot.com/2011/09/idk-5ilmu-
gizikonsep-dasardasar.html
olahan yang berasal dari hewan.
Kebanyakan merupakan sumber
protein dan lemak bagi tubuh.
Contohnya : susu, telur ayam, daging
hewan, ikan, cumi, udang dan lain-
lain
b. Bahan makanan nabati adalah bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan
atau bahan makanan yang berbahan
dasar dari tumbuhan. Kebanyakan
merupakan sumber karbohidrat,
vitamin, lemak dan protein.
Contohnya : ubui, jagung, beras,
kacang-kacangan dan lain-lain.
2. Berdasarkan fungsi zat gizi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang
spesifik. Masing-masing zat gizi tidak
dapat berdiri sendiri dalam membangun
tubuh dan menjalankan proses
metabolisme. Namun zat gizi tersebut
memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
a. Sumber energi
Sebagai sumber energi zat gizi
bermanfaat untuk menggerakkan
tubuh dan proses metabolisme di
dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong
kepada zat yang berfungsi
memberikan energi adalah
karbohidrat, lemak dan protein.
Bahan pangan yang berfungsi
sebagai sumber energi antara lain:
nasi, jagung, talas merupakan
sumber karbohidrat: margarine dan
mentega merupakan sumber lemak:
ikan, daging, telur dan sebagainya
merupakan sumber protein. Ketiga
zat gizi ini memberikan sumbangan
energi bagi tubuh. Zat-zat gizi
tersebut merupakan penghasil energi
yang dapat dimanfaatkan untuk gerak
dan aktifitas fisik serta sktifitas
metabolisme di dalam tubuh. Namun
penyumbang energi terbesar dan
ketiga unsur zat gizi tersebut adalah
lemak.
b. Pertumbuhan dan mempertahankan
jaringan tubuh
Zat gizi memiliki fungsi sebagai
pembentuk sel-sel pada jaringan
tubuh manusia. Jika kekurangan
mengkonsumsi zat gizi ini maka
pertumbuhan dan perkembangan
manusia akan terhambat. Selain itu
zat gizi ini juga berfungsi untuk
menggantikan sel-sel tubuh yang
rusak dan mempertahankan fungsi
organ tubuh. Zat gizi yang termasuk
dalam kelompok ini adalah protein,
lemak, mineral dan vitamin. Namun
zat gizi yang memiliki sumber
dominan dalam proses pertumbuhan
adalah protein.
c. Pengatur atau regulasi proses di
dalam tubuh
Proses metabolisme didalam tubuh
perlu pengaturan agar terjadi
keseimbangan. Untuk itu diperlukan
sejumlah zat gizi untuk mengatur
berlangsungnya metabolisme di
dalam tubuh. Tubuh perlu
keseimbangan, untuk itu proses
metabolisme yang terjadi di dalam
tubuh perlu diatur dengan baik. Zat
gizi yang berfungsi mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah
mineral, vitamin air dan protein.
Namun yang memiliki fungsi utama
sebagai zat pengatur adalah mineral
dan vitamin.
C. Pemilihan bahan makanan
Sebelum dilakukan pengolahan bahan
makanan perlu dilakukan perlu dilakukan
proses pemilihan bahan makanan. Proses
pemilihan ini dilakukan dengan tujuan
menghindarkan terjadinya keracunan,
mempermudah kualitas bahan makanan.
Bahan makanan yang baik nantinya akan
menghasilkan hasil olahan yang berkualitas
baik dan sehat untuk dikonsumsi. Jika tidak
dipilih secara hati-hati bahan pangan dapat
membahayakan kesehatan konsumen yang
menyantapnya.
Pemilihan bahan pangan yang baik
memperhatikan beberapa aspek, yaitu
1. Mengandung cukup zat gizi
2. Tidak mengandung zat-zat berbahaya
3. Bahan pengawet
4. Bahan pewarna
5. Zat penyedap rasa
6. Segar3
3
Eprints.dinus.ac.id>bab2_17778
BAB 3
KARBOHIDRAT
Pendahuluan
A. Klasifikasi Karbohidrat
1. Karbohidrat sederhana
4
Syafizar, Welis Wilda Ilmu Gizi,(MALANG: Wineka Media,
2008), 6
5
Mardalena Ida, Suryani Eko, ILMU GIZI,(JAKARTA: 2016), 5-6
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa
memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang beredar
didalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber
energi. Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah
yang merupakan gula paling manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa
dalam buah, nektar bunga dan juga di dalam sayur.
Galaktosa, terdapat di dalam tubuh sebagai
pencernaan laktosa.
2. Karbohidrat Kompleks
B. FUNGSI KARBOHIDRAT
6
Siregar, Nurhamida Sari, JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAAN
Vol.13 (2) Juli-Desember 2014:39-40
perhitungan ialah jumlah kalori yang diperlukan oleh
tubuh. Energi ini dihasilkan oleh karbohidrat, lemak
dan protein. Dalam perhitungan bahwa satu gram
karbohidrat menghasilkan empat kalori.
C. SUMBER KARBOHIDRAT
D. METABOLISME KARBOHIDRAT
BAB 4
PROTEIN
7
Syafizar, Welis Wilda Ilmu Gizi,(MALANG: Wineka Media,
2008),8-9
terdiri atas atom karbon yang terkait pada satu
gugus karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2),
satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R)
atau rantai cabang.8
1. Protein sederhana
2. Protein bersenyawa
8
Mardalena Ida, Suryani Eko, ILMU GIZI,(JAKARTA: 2016),12
4. Asam amino yang mengandung nitrogen
imino pengganti gugus amino primer
dinamakan asam amino.
Terdiri dari:
a. Sintesis Protein
9
Syafizar, Welis Wilda Ilmu Gizi,(MALANG: Wineka Media,
2008),11-12
b. Struktur protein
c. Mutu protein
10
Mardalena Ida, Suryani Eko, ILMU GIZI,(JAKARTA: 2016),13-
16
BAB 5
VITAMIN
Klasifikasi Vitamin
MINERAL
1) Mineral Organik
2) Mineral anorganik
a. Mineral Makro
1) Kalsium ( Ca )
3) Kalium
5) Magnesium
6) Sulfur
b. Mineral Mikro
4. Tembaga
5. Zink
6. Kobalt
8. Kromium
BAB 7
E. Obesitas
BAB 8
BAB 9
BAB 10
A. Susunan Hidangan
B. Nilai Hidangan
a. Penampilan makanan
1. Warna makanan
Warna makanan adalah rupa hidangan
yang disajikan dan dapat memberikan
penampilan lebih menarik terhadap
makanan yang disajikan.
2. Bentuk makanan
Bentuk makanan dapat juga digunakan
untuk menimbulkan ketertarikan dalam
menu karena dari bermacam-macam
bentuk makanan yang disajikan bentuk
makanan yang serasi akan memberikan
daya tarik tersendiri bagi setiap makanan
yang disajikan.
3. Besar porsi
Besar porsi adalah banyaknya makanan
yang disajikan, porsi untuk setiap individu
berbeda sesuai kebutuhan makan. Porsi
yang terlalu besar atau terlalu kecil akan
mempengaruhi penampilan makanan.
Posi makanan juga berkaitan dengan
perencanaan dan perhitungan
penampilan hidangan yang disajikan.
4. Penyajian makanan
Penyajian makanan adalah perlakuan
terakhir dalam penyelenggaraan
makanan sebelum dikonsumsi, penyajian
makanan meliputi pemilihan alat, cara
penyusunan makanan, dan penghiasan
hidangan. Penyajian makanan juga
merupakan faktor penentu dalam
penampilan hidangan yang disajikan.
b. Rasa makanan
Rasa makanan lebih banyak melibatkan
penginderaan cecapan (lidah), penginderaan
cecapan dapat dibagi menjadi cecapan
utama yaitu asin, manis asam dan pahit.
1. Aroma makanan
Aroma makanan adalah aroma yang
disebarkan oleh makanan yang
mempunyai daya tarik yang sangat kuat
dan mampu merangsang indera
penciuman sehingga mampu
membangkitkan selera. Aroma yang
dikeluarkan oleh makanan berbeda-beda.
Demikian pula cara memasak makanan
yang berbeda akan memberikan aroma
yang berbeda pula.
2. Tekstur makanan
Tekstur makanan adalah hal yang
berkaitan dengan struktur makanan yang
dirasakan dalam mulut. Gambaran dari
tekstur makanan meliputi krispi, empuk,
berserat, halus, keras dan kenyal.
Keempukan dan kerenyahan (krispi)
ditentukan oleh mutu bahan makanan
yang digunakan dan cara memasaknya.
Bermacammacam tekstur dalam
makanan lebih menyenangkan dari pada
satu macam tekstur.
3. Suhu makanan
Suhu makanan waktu disajkan
memegang peranan dalam penentuan
cita rasa makanan. Namun makanan
yang terlalu panas atau terlalu dingan
sangat mempengaruhi sensitifitas saraf
pengecap terhadap rasa makanan
sehingga dapat menguranggi selera
untuk memakannya.