Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
“HAMBATAN LISTRIK DALAM KAWAT”
(Lampu Pijar)
(L-4)

OLEH:

NAMA : YOLA AZZAHRA


NPM : 2010017311021
FAKULTAS/JURUSAN : FTI /TEKNIK INDUSTRI
HARI/TANGGAL : SENIN/30 NOVEMBER 2020
ASISTEN : SEJICA SEKAR AYUNNE

UNIVERSITAS BUNG HATTA


PADANG
2020

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

“HAMBATAN LISTRIK DALAM KAWAT (L-4) “

I. TUJUAN

1. Memahami hukum Ohm.


2. Memperagakan untaian pengukuran arus dan tegangan pada lampu pijar.
3. Membuat interprestasi grafik hubungan antara :
a. Tegangan yang terpasang dengan arus yang mengalir.
b. Tegangan yang terpasang dengan tahanannya.
c. Tegangan yang terpasang dengan daya yang diserap.
4. Membuat interprestasi dengan bagan listrik.

II. TEORI

Arus yang mengalir dalam suatu penghantar besarnya sebanding dengan


tegangan (beda potensial) antara ujung-ujung penghantar atau dinyatakan
dengan :

I = V / R ………………………………… Hukum Ohm.

dimana :

I = Arus (Ampere)

V = Tegangan antara ujung-ujung penghantar (Volt).

R = Tahanan pada penghantar (Ohm).

Penghantar yang mengikuti hukum Ohm, dinamakan penghantar yang


lancar. Pada umumnya tahanan berubah dengan berubahnya suhu. Untuk
penghantar dari logam, perubahan besarnya tahanan adalah berbanding
lurus dengan perubahan suhu.

Disipasi Tenaga Dalam Suatu Penghantar

Jika dalam suatu penghantar mengalir arus listrik, maka dalam


penghantar ini akan ada tenaga listrik yang hilang dan berubah menjadi
panas, dikatakan ada tenaga listrik yang terdisipasi.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Besarnya tenaga yang terdisipasi tiap detiknya atau daya yang terdisipasi
adalah:

P=V.I

P adalah daya terdisipasi, Satuannya adalah Watt atau Joule/detik.

Watak Lampu Pijar

Karena adanya daya yang terdisipasi menjadi panas maka jelaslah


bahwa tahanan lampu pijar berubah dengan berubahnya tegangan yang
terpasang pada lampu. Dalam percobaan hantaran listrik dalam lampu pijar,
kita teliti hubungan antara I dengan V, antara R dengan V, dan antara P
dengan V. Jadi yang dimaksud dengan watak lampu pijar adalah :

a. Tegangan yang terpasang dengan arus yang mengalir.

b. Tegangan yang terpasang dengan tahanannya.

c. Tegangan yang terpasang dengan daya yang diserap.

Pemilihan Bagan dengan Pengukuran V dan I

Untuk memperoleh watak lampu pijar diperlukan pengukuran V dan I


secara simultan (serentak) dengan cara pemasangan voltmeter dan
amperemeter seperti pada bagan I dan II dibawah ini.

LAMPU LAMPU

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Bagan I

Dalam bagan ini ada kesalahan pembacaan pada alat ukur amperemeter,
karena yang terukur adalah jumlah arus yang lewat pada lampu dan
voltmeter. Arus yang terbaca berlebihan :

x 100 % dimana : = [ - 1]……………………………(1)

r = Tahanan dalam pada lampu.

R = Tahanan dalam pada voltmeter.

Jika kesalahan yang kita kehendaki a % maka :

x 100 % <a%

Bagan II

Dalam bagan ini ada kesalahan pembacaan pada alat ukur voltmeter,
karena yang terukur adalah jumlah tegangan dari tegangan pada lampu dan
amperemeter. Tegangan yang terbaca berlebihan :

x 100 % dimana : = + 1 ………………………...(2)

p = Tahanan dalam pada voltmeter.

Jika kesalahaan yang kita kehendaki a % maka :

x 100 % <a%

Pemilihan Bagan

Jika : < ….. maka dipilih bagan I

< ….. maka dipilih bagan II

Untuk mengetahui besarnya dan dilakukan pengukuran pada bagan I


dan II.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Daya Listrik

Daya listrik adalah tenaga listrik persatuan waktu. Kalau tenaga ini
dinyatakan dalam Joule dan satuan waktu dalam detik, maka satuan daya
listrik tersebut adalah Joule/detik atau watt. Daya pada arus bolak balik
merupakan fungsi dari waktu, karena itu daya pada arus bolak balik pada
hakekatnya adalah daya rata-rata pada selama satu periode. Secara
matematis dapat ditulis :

p= ∫

Dimana :

p = daya rata-rata V = Harga tegangan sesaat

T = Periode I = Harga arus sesaat

Jika kita hitung, V = sin dan i = sin ( + ), maka :

P = V . I cos ………………………………………………..(3)

Dimana V dan I adalah harga efektif dari tegangan dan arus, sedangkan
θ adalah beda phasa antara V dan i. Pada percobaan ini dianggap perbedaan
phasa antara V dan I adalah θ = 0, sehingga P = V . i

Dengan demikian p = f(V) dapat kita buatkan grafiknya berdasarkan


pengamatan diatas.

HAMBATAN LISTRIK

Arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir pada sebuah
rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang dikarenakan adanya
pergerakan elektron – elektron pada konduktor.

Pengertian Listrik

Listrik merupakan rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan


kehadiran dan aliran muatan listrik.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Nah, listrik juga bisa menimbulkan berbagai macam efek yang udah
umum bisa kamu ketahui seperti, petir, listrik statis, induksi
elektromagnetik dan arus listrik dan juga hambatan listrik.

Pengertian Hambatan Listrik

Hambatan listrik merupakan sebuah perbandingan antara tegangan listrik


dari suatu komponen elektronik (Resistor) dengan arus listrik yang lewat.

Resistor bisa kamu temukan diperangkat elektronik yang ada, seperti


televisi, lampu, radio dan smartphone. Nah, ada beberapa faktor yang
menentukan besarnya hambatan listrik, seperti:

1. Panjang penghantar: Semakin panjang sebuah penghantar, maka


hambatannya juga akan semakin besar.
2. Suhu: Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan peningkatan
suhu pada sebuah penghantar.
3. Luas Penampang: Semakin kecil diameter sebuah penghantar, maka
semakin tinggi juga nilai resistansinya.
4. Jenis Bahan: Contohnya besi bisa menghantar listrik lebih baik dari
tembaga. Dinyatakan dalam besaran hambatan jenis / Resistivitas.
Makin kecil nilai hambatan jenis suatu benda, maka benda tersebut
dikatakan menghantar listrik lebih baik. Simbol hambatan jenis itu
ditulis (ρ) dengan satuan (Ω) meter.

Hambatan listrik sendiri mempunyai satuan yaitu Ohm dan hambatan


bisa diartikan sebagai Penahanan atau Perlawanan yang diterima
oleh Elektron yang mengalir pada sebuah penghantar oleh Molekul yang
ada didalamnya.
Setiap penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik dan
penahanan tersebut bisa terjadi karena disebabkan oleh:

1. Tiap – tiap atom akan menahan perpindahan elektron yang terjadi


pada perlawanan terhadap elektron ke arah luarnya.
2. Benturan elektron – elektron dan atom tersebut gak terhitung pada
sebuah penghantarnya.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Macam Macam Hambatan Listrik

1. Hambatan Sesuai Jenis Penghantarnya

a. Konduktor

Konduktor merupakan jenis penghantar listrik yang mudah banget buat


dialiri arus listrik.

Contohnya: Tembaga, Emas, Perak dan lain – lainnya.

b. Non Konduktor / Isolator

Non Konduktor / Isolator merupakan jenis penghantar listrik yang sangat


sulit buat dialiri arus listrik, bahkan juga palah gak bisa dialiri arus listrik
sama sekali.

Contohnya: Kaca, Karet, Plastik, Kertas, dan lain sebagainya.

c. Semi Konduktor

Semi konduktor merupakan jenis penghantar listrik yang mana, arus


listrik gak akan semudah buat mengalir seperti pada bahan penghantar
konduktor dan nilai hambatan juga gak akan sebesar pada bahan penghantar
isolator.

Contohnya: Silikon, Germanium dan lain – lain.

2. Hambatan Sambungan

Penyebab besar kecilnya suatu hambatan atau tahanan (resistance) listrik


di suatu rangkaian listrik bisa juga dipengaruhi oleh penyambungan
komponen pada kelistrikan tersebut.

Contonya: Kalo ada penyambungan antara terminal baterai dengan


kabel yang gak tersambung dengan baik atau sambungannya longgar,

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

maka saat lewat bagian tersebut akan mengakibatkan dan menimbulkan


panas.

3. Hambatan Panas

Pada suatu Temperatur atau Suhu akan mempengaruhi besar kecilnya


nilai pada suatu tahanan.

Apabila, kalo temperaturnya naik maka nilai tahanan listrik tersebut juga
akan bertambah yang cukup besar.

Pada gambar nyala lampu yang ada diatas ini, akan semakin redup saat
kawat dipanaskan. Maka, membuktikan kalo arus listrik yang mengalir ke
lampu tersebut semakin sedikit, karena nyala lampu yang redup.

Maka, berarti tersebut dipengaruhi karena semakin besarnya hambatan


listrik yang ada pada kawat.

Nilai Hambatan Listrik

Nilai hambatan atau resistansi dalam sebuah rangkaian listrik bisa diukur
memakai satuan Ohm yang udah diberi lambang dengan simbol Omega.

Sedangkan, Standar Internasional yang dipakai buat menandakan


kelipatan pada sebuah resistansi tersebut yaitu Kilo Ohm, Moga Ohm dan
Giga Ohm.

 1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm (103 Ohm)


 1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm (106 Ohm)

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

 1 Giga Ohm = 1.000.000.000 Ohm (109 Ohm)

Simbol dan Satuan Hambatan Listrik

Nilai hambatan listrik dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Nah, kata
Ohm sendiri diambil dari seorang fisikawan yang bernama Georg Simon
Ohm berasal dari Jerman.
Georg Simon Ohm merupakan orang yang menemukan hubungan antara
tegangan arus dan hambatan listrik yang lebih dikenal sebagai Hukum
Ohm.
Nah, kalo simbol hambatan listrik ditulis dengan huruf R yang singkatan
dari Resistance atau juga biasa dipakai buat menyebut komponen Resistor.

1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan kalo besarnya kuat arus yang mengalir
diantara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua
titik tersebut.
Karena, arus yang mengalir berbanding terbalik dengan hambatan listrik
antara 2 titik tersebut. Maka, bisa dinyatakan kalo kuat arus yang mengalir
sama dengan tegangan listrik dibagi hambatan listrik.

Rumusnya: I (Kuat Arus) = V (Tegangan) / R (Hambatan)

2. Resistansi dan Konduktansi


Resistansi dan hambatan listrik berbanding terbalik dengan konduktansi
atau hantaran.

Resistansi merupakan nilai seberapa besar menghambat arus listrik.


Sedangkan, konduktasi merupakan nilai seberapa besar menghantarkan arus
listrik.

Dengan prinsip ini, bisa kamu rumuskan kalo bersar konduktansi


berbanding terbalik dengan resistansi.

Satuan konduktansi dinyatakan dalam Siemens (S) dan sering ditulis


dengan simbol G.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Rumus Konduktansi: Kalo R = V/I maka G = I/V jadi G = 1/R

3. Hambatan Kawat
Nilai hambatan sebuah kawat bisa ditentukan oleh hambat jenis kawat
(P), panjang kawat (I), dan luas penampang kawat (A).

Besarnya hambatan berbanding lurus dengan panjang dan berbanding


terbalik denga luas penampangnya. Ini dinyatakan oleh seorang fisikawan
yang bernama Claude Pouillet dalam hukum Pouillet yang berasal dari
Prancis.

Rumus Hambatan Kawat: R = P I/A


Keterangan:

1. P = Hambat jenis kawat (Ωm)


2. L = Panjang kawat (m)
3. A = Luas Penampang kawat (m2)
Berdasarkan rumus diatas, bisa dinyatakan kalo sebuah kawat (daru jenis
yang sama) yang lebih panjang punya hambatan listrik yang lebih besar dan
sebuah kawat dengan luas penampang lebih besar punya hambatan yang
lebih kecil.

Rumus Hambatan Listrik

Hambatan Listrik sendiri mempunyai rumus tersendiri, yaitu:

R = V/I
Keterangan:

1. R = Hambatan Listrik (Ohm)


2. V = Tegangan Listrik (Volt)
3. I = Arus Listrik (Ampere)
Atau,

R = ρ.L/A
A = π . r2
Keterangan:

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

1. ρ = Resistivitas / hambatan jenis (Ω.m)


2. L = Panjang kawat (m)
3. A = Luas penampang kawat (m2)
4. r = Jari – jari kawat (m)
5. π = 3,14 atau 22/7
Karena hambatan listrik dipengaruhi oleh suhu, maka rumus hambatan
listrik bisa dituliskan juga jadi:

R2 =R1 .(1+αΔT)
ΔT = T2 – T1
Keterangan:

1. R1 = Hambatan awal (Ω)


2. R2 = Hambatan akhir (Ω)
3. α = Koefisien suhu
4. ΔT = Perubahan suhu

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

III. ALAT DAN BAHAN

1. Voltmeter AC

2. Tabung tempat lampu pijar

3. Jumper cable

4. Amperemeter AC

5. Luxmeter

6. Lampu pijar

7. Transformator variabel/ slide regulator.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Pemilihan Bagan

1. Rangkailah peralatan seperti pada gambar percobaan diatas.


Anak panah pada salah satu ujung voltmeter dilepas, ini
menunjukkan bahwa salah satu ujung kawat dari voltmeter
dalam keadaan tidak terhubung kemana saja.
2. Saklar K dibuka, ujung lepas dihubungkan ke P dan aturlah
transformator variabel sehingga voltmeter menunjukkan 25,
50 dan 75 volt. Catat tegangan ini ada
3. lah V.
4. Ukurlah arus yang lewat lampu, tanpa mengukur tegangan.
Amperemeter dan lampu terpasang seri tanpa voltmeter dan
dihubungkan dengan ujung-ujung transformator variabel.
Catat arus yang terbaca sebagai I.
5. Pasang bagan I, misalkan pembacaan voltmeter adalah V′ dan
pembacaan amperemeter sebagai I′.
6. Pasang bagan II, misalkan pembacaan voltmeter adalah V′′
dan pembacaan amperemeter sebagai I′′.
7. Lakukan pemilihan bagan.

B. Watak Lampu Pijar

Dengan bagan yang telah dipilih, maka lakukan langkah-langkah sebagai


berikut :
1. Aturlah transformator variabel sehingga tegangan yang
ditunjukkan oleh voltmeter 10 volt. Baca arus yang lewat
lampu pada amperemeter. Catatlah tegangan dan arus tersebut
sebagai V dan I.
2. Ulangi langkah 1 untuk volt : 10, 20, 30, 40, atau sesuai
dengan petunjuk asisten.
3. Hitung tahanan lampu R dan daya lampu P dari data diatas.
4. Buat grafik hubungan antara, I = f (V), R = f (V), P = f (V)

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

C. Kuat Cahaya Lampu Pijar

1. Atur transformator variabel pada tegangan tertentu dan baca


arus pada amperemeter. Catat arus tersebut.
2. Atur jarak lampu pada gagang sesuai dengan petunjuk asisten
Anda. Catat kedudukan lampu sebagai d dan kuat cahaya
lampu pijar sebagai L.
3. Ulangi langkah 2 dengan beberapa jarak kedudukkan lampu
pijar.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

V. GAMBAR/ RANGKAIAN PERCOBAAN

Saklar Lampu

Transformator Variable

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

VI. TABEL HASIL PERCOBAAN

“ Hambatan Listrik Dalam Kawat “


( Lampu Pijar )

A. Pemilihan Bagan
Hub. Bagan I Bagan II
Am. dan
No Transformator
Lampu seri
dengan Vm.(V) I V¢ r / R I V p / r
tanpa Vm. (I)
1 50 0,14 A 0,14 0,05 0 0,14 0,05 1,0005

2 80 0,18 A 0,18 0,08 0 0,18 0,08 1,0004

3 125 0,22 A 0,22 0,14 0 0,22 0,14 1,0005

B. Watak Lampu Pijar


NO Voltmeter ( V ) Amperemeter ( A ) R Lampu (Ohm) P Lampu ( Watt )

1 50 0,14 357,14 5,6

2 80 0,18 444,44 11,52

3 125 0,22 568,18 22

C. Kuat Cahaya Lampu


No Tegangan (V) Arus (A) D ( Cm ) L

1 50 0,14 10 6.800

2 80 0,18 15 50.200

3 125 0,22 20 150.000

4 140 0,22 25 135.600

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

VII. ANALISA DATA

A. Pemilihan Bagan
- Bagan I
 r/R = [ -1]

= [ -1]=0

 r/R = [ -1]

= [ -1]=0

 r/R = [ -1]

= [ -1]=0

- Bagan II

 = +1

= +1

= +1

= + 1 = 1,0005

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

 = +1

= +1

= +1

= + 1 = 1,0004

 = +1

= +1

= +1

= + 1 = 1,0005

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

B. Watak Lampu Pijar

- R Lampu (Ohm)
1. R =

= = 357,14

2. R =

= = 444,44

3. R =

= = 568,18

- P Lampu (watt)

1. P = V.I Cos
= 50. 0,14 . 0,8 = 5,6

2. P = V.I Cos
= 80. 0,18 . 0,8 = 11,52

3. P = V.I Cos
= 125. 0,22 . 0,8 = 22

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

C. Kuat Cahaya Lampu

1. L = 3,4 x 2000 = 6.800

2. L = 25,1 x 2000 = 50.200

3. L = 75,0 x 2000 = 150.000

4. L = 67,8 x 2000 = 135.600

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

VIII. JAWABAN PERTANYAAN

1. Jabarkan rumus pada persamaan (4.1), (4.2), dan (4.3) !


Jawaban :
 Persamaan (4.1)

x 100 % dimana : = [ - 1]……………………………(1)

r = Tahanan dalam pada lampu.

R = Tahanan dalam pada voltmeter.

Jika kesalahan yang kita kehendaki a % maka :

x 100 % <a%

 Persamaan (4.2)

x 100 % dimana : = + 1 ………………………...(2)

p = Tahanan dalam pada voltmeter.

Jika kesalahaan yang kita kehendaki a % maka :

x 100 % <a%

Pemilihan Bagan

Jika : < ….. maka dipilih bagan I

< ….. maka dipilih bagan II

Untuk mengetahui besarnya dan dilakukan pengukuran pada bagan I


dan II.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

 Persamaan (4.3)

p= ∫

Dimana :

p = daya rata-rata V = Harga tegangan sesaat

T = Periode I = Harga arus sesaat

Jika kita hitung, V = sin dan i = sin ( + ), maka :

P = V . I cos ………………………………………………..(3)

Dimana V dan I adalah harga efektif dari tegangan dan arus, sedangkan
θ adalah beda phasa antara V dan i. Pada percobaan ini dianggap perbedaan
phasa antara V dan I adalah θ = 0, sehingga P = V . i

Dengan demikian p = f(V) dapat kita buatkan grafiknya berdasarkan


pengamatan diatas.

2. Dari hasil percobaan, I = f (V) ternyata tidak linier, mengapa


?
Jawaban :
Karena dioda dan transistor bersifat nonlinier dimana nonlinier merupakan
garis lengkung yang mewakili elemen.

3. Apakah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar hukum Ohm


berlaku ?
Jawaban :
Suhunya harus konstan dan tetap.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
Dari percobaan Hambatan Listrik Dalam Kawat (Lampu Pijar) kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa nilai hambatan dari suatu kawat dengan jenis
dam diameter yang berbeda, maka nilai hambatannya berbeda pula.

Saran :
Saya berharap pada setiap percobaan Hambatan Listrik Dalam Kawat
(Lampu Pijar) kita harus benar benar memperhatikan semua persamaan
yang ada karena setiap persamaan memiliki nilai yang berbeda yang akan
mempengaruhi hasil analisis data.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA

X. DAFTAR PUSTAKA

Lab. Dasar Fisika. 2020. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Padang:


Laboratorium Dasar Universitas Bung Hatta.

Sutrisno dan Tan Ik Gie. 1986. Fisika Dasar.Bandung: ITB.

Sears, Francis Weston dan Mark W. Zemansky. 1994. Fisika untuk


Universitas 2 Listrik, Magnet. Jakarta: Binacipta.

Nama : Yola Azzahra Npm: 2010017311021

Anda mungkin juga menyukai