LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
“HAMBATAN LISTRIK DALAM KAWAT”
(Lampu Pijar)
(L-4)
OLEH:
I. TUJUAN
II. TEORI
dimana :
I = Arus (Ampere)
Besarnya tenaga yang terdisipasi tiap detiknya atau daya yang terdisipasi
adalah:
P=V.I
LAMPU LAMPU
Bagan I
Dalam bagan ini ada kesalahan pembacaan pada alat ukur amperemeter,
karena yang terukur adalah jumlah arus yang lewat pada lampu dan
voltmeter. Arus yang terbaca berlebihan :
x 100 % <a%
Bagan II
Dalam bagan ini ada kesalahan pembacaan pada alat ukur voltmeter,
karena yang terukur adalah jumlah tegangan dari tegangan pada lampu dan
amperemeter. Tegangan yang terbaca berlebihan :
x 100 % <a%
Pemilihan Bagan
Daya Listrik
Daya listrik adalah tenaga listrik persatuan waktu. Kalau tenaga ini
dinyatakan dalam Joule dan satuan waktu dalam detik, maka satuan daya
listrik tersebut adalah Joule/detik atau watt. Daya pada arus bolak balik
merupakan fungsi dari waktu, karena itu daya pada arus bolak balik pada
hakekatnya adalah daya rata-rata pada selama satu periode. Secara
matematis dapat ditulis :
p= ∫
Dimana :
P = V . I cos ………………………………………………..(3)
Dimana V dan I adalah harga efektif dari tegangan dan arus, sedangkan
θ adalah beda phasa antara V dan i. Pada percobaan ini dianggap perbedaan
phasa antara V dan I adalah θ = 0, sehingga P = V . i
HAMBATAN LISTRIK
Arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir pada sebuah
rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang dikarenakan adanya
pergerakan elektron – elektron pada konduktor.
Pengertian Listrik
Nah, listrik juga bisa menimbulkan berbagai macam efek yang udah
umum bisa kamu ketahui seperti, petir, listrik statis, induksi
elektromagnetik dan arus listrik dan juga hambatan listrik.
a. Konduktor
c. Semi Konduktor
2. Hambatan Sambungan
3. Hambatan Panas
Apabila, kalo temperaturnya naik maka nilai tahanan listrik tersebut juga
akan bertambah yang cukup besar.
Pada gambar nyala lampu yang ada diatas ini, akan semakin redup saat
kawat dipanaskan. Maka, membuktikan kalo arus listrik yang mengalir ke
lampu tersebut semakin sedikit, karena nyala lampu yang redup.
Nilai hambatan atau resistansi dalam sebuah rangkaian listrik bisa diukur
memakai satuan Ohm yang udah diberi lambang dengan simbol Omega.
Nilai hambatan listrik dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Nah, kata
Ohm sendiri diambil dari seorang fisikawan yang bernama Georg Simon
Ohm berasal dari Jerman.
Georg Simon Ohm merupakan orang yang menemukan hubungan antara
tegangan arus dan hambatan listrik yang lebih dikenal sebagai Hukum
Ohm.
Nah, kalo simbol hambatan listrik ditulis dengan huruf R yang singkatan
dari Resistance atau juga biasa dipakai buat menyebut komponen Resistor.
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan kalo besarnya kuat arus yang mengalir
diantara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua
titik tersebut.
Karena, arus yang mengalir berbanding terbalik dengan hambatan listrik
antara 2 titik tersebut. Maka, bisa dinyatakan kalo kuat arus yang mengalir
sama dengan tegangan listrik dibagi hambatan listrik.
3. Hambatan Kawat
Nilai hambatan sebuah kawat bisa ditentukan oleh hambat jenis kawat
(P), panjang kawat (I), dan luas penampang kawat (A).
R = V/I
Keterangan:
R = ρ.L/A
A = π . r2
Keterangan:
R2 =R1 .(1+αΔT)
ΔT = T2 – T1
Keterangan:
1. Voltmeter AC
3. Jumper cable
4. Amperemeter AC
5. Luxmeter
6. Lampu pijar
A. Pemilihan Bagan
Saklar Lampu
Transformator Variable
A. Pemilihan Bagan
Hub. Bagan I Bagan II
Am. dan
No Transformator
Lampu seri
dengan Vm.(V) I V¢ r / R I V p / r
tanpa Vm. (I)
1 50 0,14 A 0,14 0,05 0 0,14 0,05 1,0005
1 50 0,14 10 6.800
2 80 0,18 15 50.200
A. Pemilihan Bagan
- Bagan I
r/R = [ -1]
= [ -1]=0
r/R = [ -1]
= [ -1]=0
r/R = [ -1]
= [ -1]=0
- Bagan II
= +1
= +1
= +1
= + 1 = 1,0005
= +1
= +1
= +1
= + 1 = 1,0004
= +1
= +1
= +1
= + 1 = 1,0005
- R Lampu (Ohm)
1. R =
= = 357,14
2. R =
= = 444,44
3. R =
= = 568,18
- P Lampu (watt)
1. P = V.I Cos
= 50. 0,14 . 0,8 = 5,6
2. P = V.I Cos
= 80. 0,18 . 0,8 = 11,52
3. P = V.I Cos
= 125. 0,22 . 0,8 = 22
x 100 % <a%
Persamaan (4.2)
x 100 % <a%
Pemilihan Bagan
Persamaan (4.3)
p= ∫
Dimana :
P = V . I cos ………………………………………………..(3)
Dimana V dan I adalah harga efektif dari tegangan dan arus, sedangkan
θ adalah beda phasa antara V dan i. Pada percobaan ini dianggap perbedaan
phasa antara V dan I adalah θ = 0, sehingga P = V . i
Kesimpulan :
Dari percobaan Hambatan Listrik Dalam Kawat (Lampu Pijar) kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa nilai hambatan dari suatu kawat dengan jenis
dam diameter yang berbeda, maka nilai hambatannya berbeda pula.
Saran :
Saya berharap pada setiap percobaan Hambatan Listrik Dalam Kawat
(Lampu Pijar) kita harus benar benar memperhatikan semua persamaan
yang ada karena setiap persamaan memiliki nilai yang berbeda yang akan
mempengaruhi hasil analisis data.
X. DAFTAR PUSTAKA