Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-nya


sehingga alhamdulillah atas nikmatnyalah yang telah memberikan kami
kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang kami
kumpulan baik dari media internet maupun media cetak yang kami dapat, dan
mengambil rumus dan teori yang diambil terdapat dalam makalah ini berdasarkan
materi yang kami ambil dari sumber-sumber yang kami kumpulkan dengan segala
keterbatasan kami sebagai pihak yang masih banyak membutuhkan pembelajaran–
pembelajaran yang bersifat edukatif.
Harapan kami, makalah dapat memberi tuntunan konsep yang praktis bagi
mereka, baik praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang
Lensa. untuk itu kami bisa mengembangkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca.

Bogor, 20 Desember 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................1


Daftar Isi ...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................4
2.1 Pengertian Lensa...................................................................4
2.2 Lensa sederhana....................................................................4
2.3 Jenis –Jenis Lensa.................................................................5
2.4 Sistem Lensa.........................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................12
3.1 Kesimpulan ...........................................................................12
3.2 Saran .....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang


Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau
membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika suatu benda
berada di depan lensa, maka bayangan dari benda tersebut akan terbentuk. Lensa
umumnya tersebut dari kaca atau plastik.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa pengertian dari lensa?
b) Apa kegunaan dari lensa?
c) Ada berapa jenis jenis pada lensa?
d) Bagaimana sistem lensa tersebut dapat bekerja?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan lensa
2) Mengetahui apa kegunaan lensa
3) Mengetahui ada berapa jenis lensa
4) Mengetahui sistem lensa bekerja

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Pengertian Lensa


Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
melengkung (biasanya sferis), meskipun satu dari permukaan lensa itu dapat
merupakan bidang datar. Karena itu suatu gelombang datang mengalami dua
pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk menyederhanakan anggaplah
bahwa medium kedua sisi lensa tersebut adalah sama dan mempunyai indeks bias
satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n (Alonso,1992).
Lensa dibagi menjadi dua jenis yaitu cembung (+) dan lensa cekung (-).
Lensa-lensa ini mempunyai perbedaan. Lensa cembung merupakan lensa
konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar, sedangkan lensa cekung
merupakan lensa divergen yang sifatnya menyebarkan sinar (Yulianti,1997).
Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa
suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu
busur lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki
radius kelengkungan (R) (Zemansky,1994).

2.2.      Lensa sederhana
Lensa sederhana atau sering disebut lensa saja adalah sebuah lensa tunggal
speris.
Lensa sederhana dibedakan berdasarkan kelengkungan kedua bidang
antarmukanya. Sebuah lensa cembung(en: biconvex lens) mempunyai dua bidang
antarmuka yang cembung, lensa dengan dua bidang cekung disebutlensa
cekung (en: biconcave lens). Jika salah satu bidang antarmuka datar (mempunyai
radius yang tak berhingga), maka lensa tersebut disebut lensa plano
cembung atau lensa plano cekung. Lensa cembung cekung mempunyai satu
bidang antarmuka cekung dan satu bidang antarmuka cembung, juga sering
disebut lensa meniskus (en: meniscus lens).

4
Lensa sederhana sangat rentan terhadap aberasi kromatik dan aberasi optis
lainnya.
 Symmetrical double convex lens.
 Asymmetrical double-convex lens
 Plano- convex lens.
 Positive meniscus lens.P
 Symmetrical biconcave lens.
 Asymmetrical biconcave lens.
 Plano-concave lens.
 Negative meniscus lens.

2.3 Jenis –Jenis Lensa


1. Lensa cembung
Pada lensa cembung, sinar yang merambat melalui kedua antarmuka akan
dibiaskan (terfokus) menuju ke satu titik pada sumbu optis lensa, yang
disebut jarak fokus (en: focal length). Lensa cembung dalam bahasa Inggris juga
disebut positive lens atau converging lens. Lensa cembung membentuk focal
point pada sisi berlawanan dengan persamaan lens maker:

di mana:
• adalah jarak citra dan sesuai konvensi, bernilai negatif pada sisi
yang sama dengan subyek
• The focal length f adalah 'rentang focal, bernilai negatif untuk lensa
concave dan persamaan magnifikasi lensa:

5
Gambar : Lensa Cembung

2. Lensa cekung
Pada lensa cekung, sinar yang merambat akan dibiaskan menjauhi sumbu
optis lensa dengan proyeksi imajiner sinar menuju ke satu titik, seperti pada
gambar.

Gambar : Lensa Cekung

3. Lensa meniskus
Lensa meniskus (en: meniscus lens, ophthalmic lens) atau lensa cembung
cekung, dapat berupa lensa positif atau negatif yang bergantung pada radius speris
kedua bidang antarmuka. Pada nilai radius speris yang sama besar, sinar yang
merambat tidak akan dibiaskan. Lensa meniskus positif akan membiaskan sinar
seperti lensa cembung, lensa ini mempunyai bidang antarmuka cembung dengan
radius speris yang lebih kecil. Sebaliknya lensa meniskus negatif mempunyai
bidang antarmuka cekung dengan radius speris yang lebih kecil.

6
Gambar : Lensa meniskus

4. Lensa tipis
Lensa tipis (en: thin lens) adalah sebuah lensa dengan ketebalan yang
sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai jarak fokusnya.

5. Lensa asperis
Lensa asperis (en: aspheric lens, asphere) yang mempunyai bidang
antarmuka dengan kelengkungan bidang yang bukan merupakan bidang
permukaan bola. Sebuah lensa asperis dapat mengurangi aberasi
speris atau aberasi optis lainnya, atau menggantikan kinerja beberapa jajaran
lensa.

Gambar : Lensa asperis

7
6. Lensa aksikon
Lensa aksikon (en: axicon lens) adalah lensa dengan bidang antarmuka
berbentuk kerucut. Lensa aksikon akan memproyeksikan sebuah titik menjadi
garis sepanjang sumbu optis, dan mengubah sinar laser menjadi bentuk cincin.
 Lensa
[2]
ini dapat dipergunakan untuk mengubah sorot Gauss menjadi
seperti sorot Bessel dengan efek difraksi yang sangat kecil.

Gambar : Lensa aksikon

7. Lensa Fresnel
Lensa Fresnel adalah sebuah lensa yang dikembangkan oleh seorang
fisikawan berkebangsaan Perancis, Augustin Jean Fresnel untuk aplikasi
pada mercusuar. Konstruksi lensa didesain dengan panjang fokus yang pendek,
jarak fokus tak terhingga dan tebal lensa yang sangat tipis jika dibandingkan
dengan lensa konvensional, agar dapat melewatkan lebih banyak cahaya sehingga
lampu mercusuar dapat terlihat dari jarak yang lebih jauh.

Gambar : Lensa Fresnel

8
8. Lensa fotokromik
Lensa fotokromik (en: photochromic lens) adalah lensa yang menjadi
gelap saat terpajan (terpapar) sinar ultraviolet. Lensa perlahan kembali menjadi
jernih seiring sirnanya pajanan sinar UV tersebut.

9. Lensa silindris
Lensa silindris adalah sebuah lensa yang membiaskan sinar cahaya yang
merambat melalui mediumnya hingga terfokus pada sebuah garis, bukan pada
sebuah titik seperti pada umumnya lensa cembung.

10. Lensa komposit


Lensa komposit adalah jajaran beberapa lensa yang disusun sedemikian
rupa untuk memberikan efek sinar cahaya tertentu. Lensa komposit dapat terdiri
dari dua buah lensa tunggal atau lebih.

Gambar : Lensa komposit

11. Lensa Doublet


Lensa double adalah sebuah istilah yang digunakan pada
bidang optika untuk menjelaskan sebuah lensa komposit yang terdiri dari dua
buah lensa sederhana dengan berbagai macam kombinasinya.

12. Lensa Barlow

9
Lensa Barlow adalah sebuah lensa komposit yang ditemukan oleh seorang
insinyur berkebangsaan Inggris bernama Peter Barlow yang digunakan untuk
meningkatkan bukaan suatu sistem optika. Lensa Barlow biasa diletakkan persis
sebelum jendela bidik (en: viewfinder) untuk meningkatkan jarak fokus jendela
bidik.

13. Lensa Cooke triplet


Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit yang dipatenkan oleh Dennis
Taylor, seorang insinyur yang bekerja pada perusahaan Cooke of York pada tahun
1893.

Gambar : Lensa Cooke triplet

14. Lensa Dialyt


Lensa Dialyt adalah sebuah lensa komposit yang terdiri dari empat buah
lensa tunggal yang didesain untuk meredam berbagai macamaberasi optis. Sebuah
lensa komposit serupa dikembangkan oleh Taylor Hobson dari desain lensa Cooke
triplet dan kemudian disebut lensa Aviar.

10
2.4 Sistem Lensa
Sistem lensa ini dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa
tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun
dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan
angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya
atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela
diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa
dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya
yang masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat
ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Disamping lensa biasa,
dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan
lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah
lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada
lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan.
Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar,
sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat
diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur
lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan
sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak
antara kedua lensa). Focal lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang
mampu dihasilkan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan


 Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
melengkung(biasanya sferis), meskipun satu dari permukaan lensa itu
dapat merupakan bidang datar.
 Sifat dari lensa juga banyak dimanfaatkan sebagai alat optik. Ada 2 jenis
alat optik, yang dipakai berhubungan langsung dengan mata atau
memerlukan medium untuk dapat dilihat mata. Akan tetapi semuanya
memiliki fungsi yang sama yaitu membantu manusia untuk melihat segala
sesuatu lebih jelas.
 Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa
tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang
tersusun dalam suatu silinder logam.
 Makin rendah angka f , makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat
penghalangannya

3.2 Saran
Disadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber
- sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alonso,M.1992.Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga.


Yulianti,N.1997.Petunjuk Praktikum Fisika Dasar.Jember:Universitas Jember.
Zemansky,S.1994.Fisika Untuk Universitas Mekanika Panas,Bunyi.Jakarta:
Binacipta.

13

Anda mungkin juga menyukai