Anda di halaman 1dari 4

Pesawat Atwood

PERCOBAAN 02

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


A. Tujuan

1. Memahami gerak lurus berubah beraturan.


2. Menentukan percepatan gerak benda.

B. Pendahuluan

Setiap benda yang bergerak dengan perubahan kecepatan, baik bertambah atau
berkurang, dapat dikatakan mengalami percepatan. Percepatan dapat didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan dalam satu satuan waktu.

Ketika sebuah benda bergerak dengan percepatan tetap, perubahan kecepatan sebagai
fungsi waktu dirumuskan sebagai berikut:
𝑣𝑣𝑡𝑡 = 𝑣𝑣𝑜𝑜 + 𝑎𝑎. 𝑡𝑡 (2.1)
Keterangan:
vo : kecepatan awal benda saat t = 0.
vt : kecepatan gerak benda saat waktu t.
a : percepatan tetap.

Perubahan kecepatan sebagai fungsi jarak dengan percepatan tetap dirumuskan


dengan:
𝑣𝑣𝑡𝑡 2 = 𝑣𝑣𝑜𝑜 2 + 2. 𝑎𝑎. ∆𝑠𝑠 (2.2)
Keterangan:
vo : kecepatan awal benda saat s = 0.
vt : kecepatan gerak benda pada jarak s.
∆s : jarak yang ditempuh benda.
a : percepatan tetap.

Sedangkan perubahan jarak sebagai fungsi waktu dengan percepatan tetap dirumuskan
dengan:
1
𝑠𝑠𝑡𝑡 = 𝑠𝑠𝑜𝑜 + 𝑣𝑣𝑜𝑜 . 𝑡𝑡 + 𝑎𝑎. 𝑡𝑡 2 (2.3)
2
Keterangan:
so : jarak benda saat t = 0.
st : jarak yang ditempuh benda saat waktu t.
vo : kecepatan benda saat t = 0.
a : percepatan tetap.

Pada pesawat Atwood gerak lurus berubah beraturan dapat dihasilkan dengan
menambahkan massa tambahan pada M2, kemudian mengatur jarak antara gerbang
cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 sebagai jarak s. Gerbang cahaya 1 harus diletakkan
tepat dibawah M2 sebelum dilepas dari pemegang beban agar nilai vo sama dengan 0.
Pesawat Atwood

C. Persiapan Percobaan

1. Gantungkan beban silinder pada ujung-ujung tali kemudian lewatkan tali pada katrol.
2. Pastikan bahwa tali terletak pada bagian tengah pengarah beban. Jika tali tidak
berada di tengah, maka sesuaikan dengan mengatur kerataan pesawat Atwood
menggunakan sekrup pengatur ketegaklurusan pada bagian alas.
3. Putar sekrup hingga tali beban berada tepat di tengah masing-masing pengarah
beban.
4. Pasang pemegang beban pada tiang kiri bagian bawah.
5. Tahan M1 pada pemegang beban sehingga M2 berada di bagian atas tiang kanan dan
atur agar bagian bawah M2 tepat berada pada skala 20 cm (atau tepat pada garis
skala yang ada sehingga memudahkan perhitungan jarak).
6. Pasang gerbang cahaya 1 tepat di bawah beban silinder M2.
7. Pasang gerbang cahaya 2 di bawah gerbang cahaya 1 dan pasang pemegang beban
tanpa lubang di bagian bawah tiang kanan untuk menahan agar beban silinder M2
tidak menyentuh lantai.

D. Prosedur Percobaan

1. Atur fungsi Pewaktu Pencacah pada TIMING II dengan cara menekan tombol FUNCTION
sampai lampu indikator merah berada pada TIMING II
2. Atur posisi gerbang cahaya 2 agar berjarak 10 cm dari gerbang cahaya 1.
3. Tambahkan 5 buah beban bercelah (m=25 gram) pada beban silinder M2.
4. Lepaskan M1 dengan menekan pegas sehingga M1 akan bergerak ke atas,
sedangkan M2 akan bergerak ke bawah dan berhenti saat menyentuh penghenti
beban tanpa lubang.
5. Catat nilai waktu yang ditampilkan pada layar Pewaktu Pencacah di Tabel 2.1.
6. Tahan kembali beban M1 menggunakan pemegang beban sehingga M2 berada di
posisi semula, kemudian tekan tombol FUNCTION pada Pewaktu Pencacah untuk
mengembalikan nilai waktu ke angka 0.
7. Ubah posisi gerbang cahaya 2 dengan penambahan skala 5 cm sehingga jarak
antara gerbang cahaya 1 dan 2 menjadi 15 cm.
8. Ulangi langkah 4 - 7 dengan penambahan jarak 5 cm dari posisi terakhir hingga jarak
antara gerbang cahaya 1 dan 2 sebesar 50 cm (terdapat 10 data).

E. Pengolahan Data

Nilai kecepatan v diperoleh dari persamaan:


𝑠𝑠𝑡𝑡
𝑣𝑣 = (2.4)
𝑡𝑡

Data yang diperoleh dari percobaan dengan fungsi TIMING II adalah waktu tempuh dari
gerbang cahaya 1 ke 2 dengan variasi jarak, sehingga kita dapat menggunakan
persamaan (2.3) untuk memperoleh percepatan. Karena posisi gerbang cahaya 1 tepat di
posisi awal M2 (titik acuan 0), maka nilai so dan vo sama dengan 0. Berdasarkan hal ini
diperoleh persamaan:
1
𝑠𝑠𝑡𝑡 = 𝑎𝑎. 𝑡𝑡 2 (2.5)
2
Pesawat Atwood

Lengkapilah tabel di bawah ini!


Tabel 2.1.
st (m) t (s) t2 (s2) v (m/s) a (m/s2) % galat
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5

Gambarkan grafik s terhadap t pada diagram di bawah ini!


s (m)

t (s)

Tuliskan persamaan garis dari grafik di atas:


y = ………….
Pesawat Atwood

Gambarkan grafik v terhadap t pada diagram di bawah ini!


v (m/s)

Persamaan garis polinomial 𝑦𝑦 = 𝑘𝑘1 𝑥𝑥 2 + 𝑘𝑘2 𝑥𝑥 + 𝑘𝑘3 dari grafik s terhadap t bentuknya
1
serupa dengan persamaan (2.3) dengan nilai k1 merepresentasikan nilai 𝑎𝑎. Maka
2
percepatan a diperoleh dari:
𝑎𝑎 = 2. 𝑘𝑘1 (2.6)
Dari persamaan (2.6) maka nilai percepatan a dari percobaan ini, a = …….. m/s2
Atau nilai percepatan a dapat diperoleh dengan menurunkan persamaan polinomial
𝑑𝑑 2 𝑦𝑦
sebanyak dua kali: 𝑎𝑎 = 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
= … 𝑚𝑚/𝑠𝑠 2 .
Hitunglah persentase error atau galat dari masing-masing nilai percepatan hasil
percobaan terhadap nilai percepatan dari grafik! Catat pada tabel di atas.

F. Analisis Data
1. Bagaimana perubahan kecepatan pada percobaan ini?

G. Kesimpulan

1. Bagaimanakah suatu benda dapat dikatakan mengalami gerak lurus berubah


beraturan?
2. Dapatkah gerak beban silinder M2 pada percobaan ini disebut mengalami gerak lurus
berubah beraturan? Jelaskan!

t (s)

Anda mungkin juga menyukai