Anda di halaman 1dari 54

Penggunaan kapasitor

pada jaringan distribusi

TM - 7
Materi

 Kapasitor seri
 Kapasitor shunt

 Daya Aktif dan Reaktif

 Faktor daya (power factor)

 Koreksi faktor daya dengan kapasitor

 Bank kapasitor, kofigurasinya

 Penempatan kapasitor
Pengertian & salah satu manfaat kapasitor
Beban listrik yang digunakan konsumen umumnya bersifat induktif.
Beban induktif membutuhkan daya reaktif (positif) seperti pada trafo,
motor induksi dan lampu TL. Daya reaktif tidak bermanfaat karena
tidak menghasilkan tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses
transmisi energi listrik pada beban.
Pemborosan energi listrik terjadi apabila banyak beban induktif.
Dalam menggunakan energi listrik, pelanggan tidak hanya dibebani
oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVAR).
Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata (kVA)
yang merupakan daya yang disuplai oleh PLN.
Kapasitor merupakan jenis beban yang bersifat kapasitif (negatif)
yang mengeluarkan daya reaktif. Dengan memasang kapasitor
paralel pada beban induktif, maka daya reaktif yang harus disuplai
ke beban akan berkurang karena sebagian daya reaktif yang
dibutuhkan beban induktif akan disuplai oleh kapasitor.
DAYA AKTIF & REAKTIF

Sebagianbesar beban listrik adalah beban Inductive dan


memerlukan medan magnit untuk bisa beroperasi, seperti :
• Motor-motor
• Transformator
• Florescent lighting
Medan magnit memang diperlukan, tetapi tidak menghasilkan
kerja/ tenaga yang bermanfaat
Perusahaan listrik harus mensuplai keduanya, daya yang
menghasilkan medan magnit dan daya yang menghasilkan
tenaga/ kerja yang bermanfaat. Tetapi keduanya harus
dibayar konsumen!
Kedua tipe arus/ daya ini adalah komponen ACTIVE and
REACTIVE
Dasar dari Faktor Daya
 Definisi:
 Daya Aktif/ Nyata: umumnya diukur dalam Watt
(W) atau kilowatts (kW). Daya ini menghasilkan
kerja dalam bentuk, gerakan, torsi, panas dll. Kerja
yang bermanfaat.
 Daya Reaktif: umumnya diukur dalam volt-ampere-
reactive (Var) atau kilovolt-amperes-reactive (kVar),
daya ini tidak menghasilkan kerja apapun yang
bermanfaat, selain menghasilkan medan magnit.
 Daya Semu: umumnya diukur dalam kilovolt-
amperes (kVA). daya Aktif dan daya Reaktif
bersama-sama menghasilkan daya Semu.
Dasar Faktor Daya
Faktor daya : adalah ukuran efisiensi. Rasio dari Daya
Aktif (output) terhadap Daya Total keseluruhan/ daya semu
(input)
Active Power (kW) Faktor Daya = Daya Aktif (Nyata)
 Daya Total
Reactive
 Power = kW

Total Power (kVA) (KVAR)


kVA

Segitiga daya = Cosine φ

Suatu faktor daya yang mendekati 1.0 artinya daya


listriknya digunakan secara efektif, sedangkan faktor daya
yang rendah mendekati 0.0 menunjukkan pemanfaatan
daya listriknya tidak bagus (jelek).
Faktor Daya : analogi dengan minuman bir

kVAR Kapasitas Gelas = Daya Semu (KVA)


Reactive
Power Buih = Daya Reaktif (KVAR)
Bir = Daya Aktif (kW)

kVA
Apparent Bir (kW)
Power Faktor Daya =
Kapasitas Gelas (KVA)
kW
Active
Power
Dengan Capacitors akan dibebaskan
beberapa bagian buih (KVAR),
membebaskan sebagian Kapasitas
Gelas yang semula terisi buih. Artinya
jumlah bir yang diminum menjadi lebih
banyak sesuai kapasitas gelas.
FAKTOR DAYA LEADING dan LAGGING
IR
IC
IR V
ILOAD
IL
G IC L
KVARC

KW

KVARL
FAKTOR DAYA LEADING dan LAGGING

G G

KW KVAR (LAG) KW KVAR (LEAD)

KW KVAR (LAG) KW KVAR (LEAD)

L L

INDUCTION OVER-EXCITED
MOTOR
SYN. MOTOR
Ilustrasi hubungan kW, kVAr dan kVA

Perubahan kVA dan kVAr terhadap berbagai faktor daya dengan


daya aktif kW tetap. Semakin kecil faktor daya semakin besar
kebutuhan kVA dan daya reaktifnya kVAr dari sumber.
Ilustrasi hubungan kW, kVAr dan kVA

Dengan daya terpasang kVA tetap, semakin kecil faktor daya


semakin kecil pula daya aktif kW yang dapat dimanfaatkan
menjadi kerja dan semakin besar kebutuhan daya reaktif kVAr dari
sumber.
Koreksi faktor daya
 Salahsatu fungsi dari Kapasitor daya adalah untuk koreksi faktor
daya. Umumnya beban sistem distribusi adalah dengan faktor daya
lagging (0,80 hingga 0,90). Artinya arus beban tertinggal dari
tegangannya, sbb :

(a) Diagram phasor arus dan tegangan (b) segitiga daya

cos θ = faktor daya = IR/I = P/S


Koreksi faktor daya
 Dengan memasang kapasitor shunt, pada jaringan atau pada beban,
faktor daya jaringan atau beban dapat dikoreksi, sebagai berikut :

sebelum dipasang kapasitor, faktor daya beban :

setelah dipasang kapasitot, faktor daya beban :

dimana Q2 = Q1 – QC dan
S2 < S1
Kenapa perlu memasang Capacitors?
Sebelum sesudah  Pada contoh
t ini
i i kebutuhan
t
daya berkurang
r r menjadi
j i
8250 kVA dari
ri 10000 kVA..

 Dibebaskan
i sejumlah
j l
1750KVA kapasitas
it trafo.
tr f .

 Faktor
t r daya diperbaiki
i r i i dari
ri
80% menjadi
j i 97%
Contoh 1
Suatu beban 700 kVA dengan faktor daya 0,65 lagging. Bila diinginkan
faktor daya dikoreksi menjadi 0,92, tentukan kapasitas kapasitor shunt
yang diperlukan.
Jawaban :
SL = 700 kVA  PL = SL x cos θ = 700 x 0,65 = 455 kW
QL = PL x tan θL
= 455 x tan (cos-1 0,65)
= 455 x 1,169
= 531,95 kVAr
Setelah dikoreksi faktor daya beban menjadi 0,92, maka :
QL2 = PL x tan θL2
= 455 x tan (cos-1 0,92)
= 455 x 0,426
= 193,83 kVAr
Sehingga kapasitas kapasitor shunt yang dibutuhkan adalah :
QC = QL – QL2 = 531,95 – 193,83 = 338,12 kVAr
Contoh 2
Suatu motor induksi 3 fasa hubungan Y dengan kapasitas 500 HP, 60
Hz, 4160 Volt, memiliki efisiensi beban penuh 88% dengan faktor daya
0,75 lagging, dan terhubung ke penyulang. Bila diinginkan faktor daya
beban di koreksi menjadi 0,90 lagging, dengan memasang kapasitor di
setiap fasa dari motor induksi tersebut. Tentukan :
a. Berapa kapasitas kapasitor bank yang diperlukan.
b. Kapasitansi dari masing-masing kapasitor bila kapasitor terhubung
Δ atau terhubung Y.
Jawaban :
a. Daya input dari motor induksi :

Daya reaktif motor semula, sebelum faktor daya dikoreksi :


Q1 = P x tan θ1
= 423,69 x tan (cos-1 0,75)
= 455 x 0,8819 = 373,7 kVAr
Contoh 2
Daya reaktif setelah dikoreksi :
Q2 = P x tan θ2
= 423,69 x tan (cos-1 0,90)
= 423,69 x 0,4843
= 205,2 kVAr
Sehingga kapasitas kapasitor shunt yang dibutuhkan motor adalah :
QC = Q1 – Q2 = 373,7 – 205,2 = 168,5 kVAr
b. Bila kapasitor terhubung Δ, maka kapasitansi kapasitor / fasa :
Contoh 2
arus di kapasitor :

reaktansi dari setiap kapasitor :

dan kapasitansi dari setiap unit kapasitor


Contoh 2
dengan cara yang sama dapat dihitung bila setiap kapasitor
terhubung Y, sehingga arus di kapasitor : IC = IL = 23,39 A

reaktansi dari setiap kapasitor :

dan kapasitansi dari setiap unit kapasitor


Kapasitor Daya
Kapasitor daya merupakan peralatan listrik yang terdiri dari
dua buah pelat elektroda yang satu sama lain dipisahkan
dengan bahan isolasi (dielektrik).
Sistem elektroda penghantarnya biasanya terbuat dari
almunium murni atau semprotan logam, dan sistem
dieletriknya memakai kertas biasanya diimpregnasi dengan
bahan minyak (pada awal perkembangan kapasitor daya)
Karakteristik dari bahan impregnasi yang baik adalah :
memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi untuk menahan
tekanan tegangan, tidak mudah terbakar, konstanta dieletrik
yang tinggi untuk memberikan kapasitansi yang lebih tinggi
atau kVAr persatuan volume, rugi-rugi dielektrik yang rendah.
Kapasitor umumnya dipasang dalam bentuk rangkaian
“Capasitor Bank”, dan pemasangannya dapat dilakukan di
jaringan distribusi maupun di sisi beban.
Pemanfaatan Kapasitor Daya
 Kapasitor daya digunakan pada jaringan listrik sejak
tahun 1920
 Pada awalnya tujuannya adalah untuk perbaikan faktor
daya.
 Hingga saat ini, kapasitor bank kapasitas tetap yang
dipasang paralel (shunt) sudah banyak digunakan.
 Kapasitor daya dapat dianggap sebagai sumber daya
reaktif, karena dapat mensuplai arus magnetik yang
dibutuhkan oleh beban induktif
 Fungsi utama dari kapasitor daya adalah menyediakan
kompensasi daya reaktif yang dibutuhkan.
Tujuan penggunaan Kapasitor Daya

 Koreksi/ perbaikan faktor daya


 Penurunan rugi-rugi pada penyulang
 Membebaskan sebagian kapasitas sistem
 Voltage- Stabilization/Regulation
 Pemanfaatan daya listrik lebih efisien
 Peningkatan kualitas daya listrik
 Power Harmonic Filtering
Fungsi dan Jenis Kapasitor Daya
Kapasitor berfungsi untuk memperbaiki faktor daya jaringan,
mengurangi rugi-rugi (losses) jaringan, menetralkan/meniadakan jatuh
tegangan dan memperbaiki stabilitas tegangan.
Kapasitor daya terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu kapasitor shunt, seri dan
switched.
 Kapasitor shunt digunakan untuk kompensasi beban induktif dan
untuk pengaturan tegangan ujung transmisi. Aplikasi kapasitor
shunt akan memperbaiki faktor daya jaringan, mengurangi rugi-rugi
(losses) jaringan, menetralkan/meniadakan jatuh tegangan,
dengan kata lain menaikkan efisiensi jaringan dengan
memperbaiki faktor daya.
 Kapasitor seri digunakan pada transmisi daya yang sangat
panjang untuk mengkompensasi reaktansi induktif transmisi.
 Kapasitor Switched.
Kapasitor seri
Kapasitor seri yaitu kapasitor yang dihubungkan secara seri dengan
saluran, pemakaiannya amat dibatasi pada saluran distribusi juga
transmisi. Kegunanan yang paling utama dari kapasitor seri adalah
mengkompensir reaktansi induktif dari jaringan transmisi/ distribusi
sehingga dapat mengurangi tegangan jatuh disisi penerima. Karena
peralatan pengamannya cukup rumit, dapat dikatakan bahwa biaya
untuk pemasangan kapasitor seri lebih mahal dibandingkan biaya
pemasangan kapasitor shunt. Biasanya kapasitor seri didisain untuk
daya yang lebih besar daripada kapasitor shunt, guna mengatasi
perkembangan beban kelak di kemudian hari.
Efek pertama dari kapasitor seri adalah meminimumkan atau
menekan jatuh tegangan yang disebabkan oleh reaktansi induktif
dari saluran. Pada saat yang sama kapasitor seri ini dapat
dipertimbangkan sebagai penaik tegangan dan memperbaiki faktor
daya. Kapasitor seri dapat digunakan sebagai penaik tegangan
otomatis yang sebanding dengan pertumbuhan beban. Pemakaian
kapasitor-seri pengaruhnya terhadap naiknya tegangan lebih besar
dibandingkan kapasitor shunt untuk faktor-daya yang rendah.
Kapasitor Seri
 Kapasitor seri umumnya digunakan pada jaringan transmisi untuk
mengkompensir reaktansi induktif pada saluran transmisi sehingga
dapat meningkatkan kemampuan transfer daya dari saluran transmisi
tersebut.
 Kapasitor seri lebih tepat sebagai voltage regulator yang mengatur
Series voltage (Boost/Buck) berdasarkan polaritas dan ukuran capacitor
bank
 Kapasitor seri dapat berfungsi sebagai blocking filter terhadap arus
harmonik yang mengalir di jaringan
 Pada aliran daya steady state dan kondisi stabilitas transient, aliran
daya real P pada saluran transmisi adalah seperti pada formula (1)
dibawah, dimana Es adalah tegangan sisi kirim dan, ER adalah
tegangan sisi terima, X adalah reaktansi saluran dan β adalah sudut
phasa antara Es dan ER. Transfer daya dapat dinaikkan cukup berarti
dengan pemanfaatan kapasitor bank seri dng menkompensir nilai X
Z = R + jXL Z = R + j(XL – XC)

VS I VS I
VR VR

VS IXC
VS
IZ
IXL
VR IXL
θ VR IR
θ
IR
I
I

I(XL – XC) sin θ


IXL sin θ IR cos θ
IR cos θ

Voltage drop :
Voltage drop :
VD = IR cos θ + I(XL –XC) sin θ
VD = IR cos θ + IXL sin θ
Kapasitor Shunt (paralel)
 Kapasitor shunt adalah kapasitor yang dipasang secara paralel
dengan beban. Kapasitor shunt mencatu daya reaktif atau arus yang
menentang komponen arus beban induktif. Kegunaan dari kapasitor
shunt, antara lain : perbaikan tegangan dan perbaikan faktor daya.
 Beban-beban yang mempunyai daya besar sering dijumpai turunnya
faktor daya (cos θ) karena pemakaian listriknya dipergunakan untuk
motor-motor induksi dan penerangan yang mempergunakan lampu
TL sehingga faktor daya menjadi turun, hal ini sangat merugikan bagi
konsumen dimana sesuai peraturan Tarif Dasar Listrik bahwa faktor
daya <0,85, konsumen tersebut disamping membayar biaya
pemakaian dan biaya beban juga membayar biaya kVArh, untuk
mengurangi/menghilangkan biaya kVArh dipasanglah kapasitor
shunt di sisi beban.
 Jika kapasitor shunt ditempatkan di jaringan distribusi atau di beban,
jatuh tegangan dapat diperbaiiki, Pada jaringan distribusi atau di
beban dengan diagram phasor tegangan, jatuh tegangan dapat
diselesaikan secara pendekatan, sebagai berikut :
Kapasitor Shunt
 Kapasitor shunt digunakan untuk mensuplai daya
reaktif yang bersifat capacitif (leading) pada sistem
tenaga listrik pada titik/ lokasi pemasangan, dengan
tujuan untuk:
 Memperbaiki faktor daya
 Mengurangi komponen lagging dari arus di saluran
 Menaikkan tegangan pada titik beban
 Memperbaiki regulasi tegangan dan/ atau faktor daya
 Mengurangi rugi-rugi transmisi
 Mengurangi biaya tagihan listrik
Z = R + jXL Z = R + jXL

VS I VS I’ I
VR IC XC VR

VS
VS
IC
IZ
I’XL
VR IXL
θ VR
θ
IR I’R
I’
I
I IC

IXL sin θ
IR cos θ

Voltage drop pendekatan :


Voltage drop :
VD = IRR + IXXL – ICXL
VD = IR cos θ + IXL sin θ
Kapasitor tipe Switched

 Terdapat banyak controler yang digunakan untuk


mengatur masuknya kapasitor bank pada jaringan
listrik.
 Metoda ini diterapkan untuk merubah level kompensasi
/ topologi dari kapasitor bank berdasarkan variasi
tegangan dan arus beban atau terjadinya gangguan tiba
-tiba.
 Disebut sebagai kapasitor tipe switched karena nilai
kapasitansi dari kapasitor yg dipasang bervariasi
dengan cara mengaturnya melalui controlled switched
berdasarkan besar tegangan dan arus bebannya
Bank Kapasitor
Bank kapasitor (capacitor banks) adalah peralatan yang digunakan
untuk memperbaiki kualitas pasokan energi listrik antara lain
memperbaiki mutu tegangan di sisi beban, memperbaiki faktor daya
(cos φ) dan mengurangi rugi-rugi transmisi.

Bank Kapasitor Unit Kapasitor Elemen kapasitor


Elemen Bank Kapasitor
Elemen kapasitor
Elemen kapasitor merupakan bagian terkecil dari kapasitor yang berupa
belitan aluminium foil dan plastic film.
Unit kapasitor
Sebuah unit kapasitor terdiri dari elemen-elemen kapasitor yang dihubungkan
dalam suatu matriks secara seri dan parallel. Unit kapasitor rata-rata terdiri dari
40 elemen-elemen. Elemen-elemen kapasitor dihubungkan secara seri untuk
membangun tegangan dan dihubungkan secara paralel untuk membangun
daya (VAR) pada unit kapasitor. Unit kapasitor dilengkapi dengan resistor yang
berfungsi sebagai elemen pelepasan muatan kapasitor (discharge device).
Rating tegangan unit kapasitor bervariasi dari 240 V sampai 25 kV dan rating
kapasitas dari 2,5 kVAR sampai 1 MVAR.
Bank kapasitor
Unit-unit kapasitor terpasang dalam rak baja galvanis untuk membentuk suatu
bank kapasitor dari unit-unit kapasitor fasa tunggal. Jumlah unit-unit kapasitor
pada sebuah bank ditentukan oleh tegangan dan daya yang dibutuhkan. Untuk
daya dan tegangan yang lebih tinggi, unit-unit kapasitor dihubungkan secara
seri maupun paralel.
Unit Kapasitor

Bank Kapasitor
Koneksi Bank Kapasitor
Koneksi yg optimum dari Bank Kapasitor tergantung pada
pemanfaatannya yg terbaik berdasarkan tegangan yg tersedia, dan
proteksinya. Beberapa tipe koneksi Bank Kapasitor :
(1) Grounded wye-connection banks
(2) Ungrounded wye-connection banks
(3) Delta connected banks
Grounded wye capacitor banks terdiri dari unit kapasitor yg terhubung
seri dan paralel per phase dengan impedansi ketanah yg rendah
Keuntungan dari grounded capacitor banks a.l :

1. Impedansi ke tanah yg rendah memberikan proteksi yg baik terhadap


arus surja petir dan proteksi terhadap surja tegangan.
2. Menyediakan impedansi yg rendah untuk arus frekuensi tinggi,
sehingga dpt berfungsi sebagai filter harmonik.
3. Menurunkan tegangan transient pada PMT dan peralatan switching
lainnya

Beberapa kerugiannya a.l :

1. Menaikkan interferensi pd jaringan tekomunikasi karena sirkulasi


harmonik
2. Sirkulasi dari arus inrush dan harmonik dapat menyebabkan salah
operasi pada rele proteksi dan fuse
Ungrounded Wye-Connected Banks
1. Ungrounded wye banks menyebabkan arus urutan nol, arus harmonic
ketiga atau arus pelepasan kapasitor bisa mengalir pada waktu terjadi
gangguan hubung singkat ketanah.
2. Tegangan lebih pada sisi sekunder trafo arus lebih kecil, namun sisi
netral perlu diisolasi dengan tegangan phasa

Delta-connected Banks

1. Bank kapasitor dengan koneksi delta umumnya hanya digunakan


pada tegangan distribusi dengan komposisi sekelompok unit
kapasitor dirangkai seri pada tegangan line to line.
2. Dengan rangkaian seri tidak akan terjadi tegangan lebih.
Ungrounded Wye Shunt Capacitor Banks
Konfigurasi dari Bank Kapasitor
1. Penggunaan fuse untuk memproteksi unit kapasitor dan
penempatannya merupakan hal yang penting dalam rancangan
Bank Kapasitor.
2. Tergantung pada penerapannya, konfigurasi berikut cocok untuk
diterapkan pada Bank Kapasitor tipe Shunt :
(1) externally fused
(2) internally fused
(3) fuseless shunt capacitor bank
(4) unfused shunt capacitor bank
Fuse eksternal
1. Suatu fuse, dipasang diluar antara unit kapasitor dengan bank
kapasitor fuse bus, khususnya untuk memproteksi masing2 unit
kapasitor.
2. Unit kapasitor dapat dirancang untuk tegangan yang tinggi karena fuse
eksternal mampu memutus gangguan tegangan tinggi.
3. Gangguan di elemen kapasitor akan memutuskan hubungan ke
elemen kapasitor dalam satu grup. Elemen kapasitor lainnya masih
bisa berfungsi namun mengalami tegangan yang lebih tinggi dari
sebelumnya dan menaikkan arus pada unit kapasitor tsb. Hal ini bisa
berulang untuk elemen kapasitor berikutnya.
Shunt bank kapasitor dengan fuse eksternal
Fuse internal
1. Masing2 elemen kapasitor terdapat fuse didalam unit
kapasitornya.
2. Apabila elemen kapasitor terganggu, fuse hanya akan
melepaskan elemen yg terganggu. Elemen yang lain yang
terhubung paralel dalam satu grup masih bisa bekerja,
namun akan menerima tegangan yang sedikit lebih tinggi
3. Bank kapasitor yang menerapkan unit kapasitor dengan fuse
internal memiliki konfigurasi hanya sedikit unit kapasitor yang
terhubung paralel dan lebih banyak yang terhubung seri, dari
pada bank kapasitor yang menerapkan unit kapasitor dengan
fuse eksternal
Shunt Bank Kapasitor dengan fuse internal
Shunt Capacitor Bank tanpa fuse
1. Unit kapasitor untuk Bank Kapasitor tanpa fuse adalah
identik dengan Bank Kapasitor dengan fuse eksternal.
Untuk membentuk suatu Bank Kapasitor, unit kapasitor
dihubungkan seri antara phasa dengan netral.
2. Proteksinya berdasarkan pada kondisi apabila terdapat
elemen kapasitor yang terganggu akan terhubung singkat,
namun secara grup yang terhubung seri masih tetap
berfungsi, sehingga unit kapasitornya masih tetap
berfungsi.
3. Energi yang terbuang kecil, karena tidak ada unit
kapasitor yang secara langsung terhubung paralel.
Keuntungan lain dari Bank Kapasitor tanpa fuse adalah
ketidak seimbangan proteksi tdk akan menyebabkan
tertundanya koordinasi antar fuse
Shunt Bank Kapasitor tanpa fuse
Penempatan Kapasitor
 Penempatan lokasi kapasitor pada sistem tegangan rendah
menentukan tipe, ukuran dan pola kontrol kapasitor.
 Penempatan kapasitor yang optimal memerlukan penyelesaian
masalah optimisasi kombinasi yang cukup rumit.
 Hampir semua metoda untuk menyelesaikan masalah penempatan
kapasitor adalah berdasarkan data historis dari model beban, beserta
biaya energi dan harga kapasitor bank. Cost $/Kvar for Power
savings and Losses (Power losses/Energy losses)
 Secara umum masalah penempatan kapasitor dapat diselesaikan
dengan dua tahap :
 Gunakan model aliran daya dan tentukan V,P,Q dari semua bus
dan juga rugi jaringan
 Meminimalkan fungsi biaya – dengan konstrain batas tegangan
dan ukuran kapasitor
Metode Pemasangan Kapasitor
1. Kompensasi individual :
pada kompensasi individual perbaikan faktor dayanya dilakukan dengan
menempatkan kapasitor secara terpencar-pencar atau langsung pada
beban yang memiliki daya reaktif rendah.
Keuntungan :
a. Tidak membutuhkan saklar pengaturan kapasitor dalam peralatan yang
akan dikompensasikan karena kapasitor secara fisik menjadi satu
dengan peralatan.
b. Ukuran kapasitor dapat disederhanakan.
c. Dapat menaikkan kapasitansi sistem distribusi.
Kerugiannya :
a. Tidak ekonomis karena pemasangan kapasitor disetiap beban yang
memuliki faktor daya rendah.
b. Bila beban cenderung mempunyai fluktuasi yang besar, sebuah
kapasitor yang digunakan untuk mengkompensasi pada beban penuh
dapat mengakibatkan over compensation pada beban rendah dan
dapat mengakibatkan faktor daya leading.
Individual

Kelompok

Terpusat
Metode Pemasangan Kapasitor
2. Kompensasi kelompok

Pada kompensasi kelompok perbaikan faktor dayanya dilakukan


dengan menggunakan sejumlah kapasitor yang disebut sebagai bank
kapasitor, bank kapasitor ini dipasangkan pada grup-grup beban.

Keuntungan :
a. Lebih ekonomis dibanding dengan kompensasi individual, karena
pemasangan pada grup-grup beban.
b. Dapat menaikkan kapasitas sistem distribusi.

Kerugian :
Kemungkinan besar adanya kondisi beban besar maka diperlukan
saklar untuk mengontrol jumlah kapasitansi yang digunakan.
Metode Pemasangan Kapasitor
3. Kompensasi terpusat

Pada kompensasi terpusat perbaikan faktor dayanya dipusatkan


pada satu lokasi tempat untuk mengkompensir daya reaktif,
sehingga perlu dilengkapi dengan saklar pengatur besarnya
kapasitansi selama adanya variasi beban.

Keuntungan :
a.. Lebih ekonomis dan praktis dari pada dua kompensasi diatas.
b. Pengontrolan dipusatkan pada satu titik.

Kerugian :
a Kompensasi secara terpusat tidak menambah kapasitas sistem
distribusi listrik.
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan
Penambahan Kapasitor
Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri:
1. Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan
pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.
2. Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:
(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan
utilitas sehingga kebutuhan total(kVA) berkurang dan
(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya
rendah dapat dihindarkan.
3. Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi
pabrik.
4. Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga
meningkatkan kinerja motor.
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan
Penambahan Kapasitor

Bagi utilitas pemasok listrik


1. Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung
akhir berkurang.
2. Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena
penurunan arus.
3. Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat,
mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.
Contoh dampak faktor daya rendah
Dapat menurunkan kemampuan kapasitas beban
Contoh
Untuk Kontrak (VA) = 1000 VA
a) Lamp 100 Watt, PF = 0,5
b) Lamp 100 Watt, PF= 1

Jumlah lampu yg dpt dipasang untuk kasus a) :


 S (VA) per lampu = 100 W/ 0,5 = 200 VA
 Jumlah lampu = Langganan VA / S
= 1000 VA / 200 VA = 5 lamps

Jumlah lampu yg dapat dipanag untuk kasus b)


 S (VA) per lampu = 100 W/ 1 = 100 VA
 Jumlah lampu = Langganan VA / S
= 1000 VA / 100 VA = 10 lamps
TUGAS-5
1. Suatu jaringan 1 fasa 2,4 kV, memasok beban 360 kW, dengan
faktor daya lagging dan terukur arus bebannya 200 A. Bila
diinginkan faktor dayanya diperbaiki, tentukan :
a. Faktor daya sebelum dikoreksi dan daya reaktifnya
b. Faktor daya yang baru setelah dikoreksi dengan pamasangan kapasitor shunt
200 kVAr.

2. Diasumsikan suatu Gardu Induk Distribusi terdapat 3 Trafo yang


membentuk transformer bank, dengan kapasitas setiap trafo 2000
kVA. Trafo tersebut mensuplay beban 7800 kVA dengan faktor daya
0,89. Ketiga trafo tersebut memiliki kemampuan thermal mencapai
120% dari kapasitas sesuai name plate. Guna memperbaiki
tegangan sudah direncanakan untuk memasang kapasitor shunt
dengan kapasitas 1000 kVar. Tentukan :
a. Apakah masih diperlukan tambahan kapasitor bila diinginkan untuk
menurunkan beban hingga tercapai kemampuan thermal dari trafo
distribusi tersebut.
b. Bila diperlukan, berapa tambahan kapasitas trafo yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai