Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN PELEDAKAN

MAPEL : TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


DISUSUN OLEH : RIZKY RACHMADINA

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


CONTENT

1. Mekanisme pecahnya batuan karena peledakan


2. Faktor – faktor yang memperngaruhi dalam rancangan peledakan
A. Faktor yang dapat di kendalikan
B. Faktor yang tidak dapat di kendalikan

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


MEKANISME PECAHNYA BATUAN AKIBAT PELEDAKAN

 Pada prinsipnya, pecahnya batuan akibat energi peledakan dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
dynamic loading, quasi-static loading, dan release of loading
1. Proses pemecahan batuan tingkat I (dynamic loading)

Pada saat bahan peledak diledakkan di dalam lubang ledak, maka terbentuk temperatur dan tekanan
yang tinggi. Hal ini mengakibatkan hancurnya batuan di sekitar lubang ledak serta timbulnya
gelombang kejut (shock wave) yang merambat menjauhi lubang ledak dengan kecepatan antara 3000 –
5000 m/detik, sehingga menimbulkan tegangan tangensial yang mengakibatkan adanya rekahan
menjari mengarah keluar di sekitar lubang ledak.

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
2. Proses pemecahan batuan tingkat II (quasi-static loading)
Tekanan yang meninggalkan lubang ledak pada proses pemecahan tingkat II adalah positif.
Apabila shock wave mencapai bidang bebas (free face) akan dipantulkan kemudian berubah
menjadi negatif sehingga menimbulkan gelombang tarik (tensile wave). Karena gelombang
tarik ini lebih besar dari kekuatan tarik batuan, maka batuan akan pecah dan terlepas dari
batuan induknya (spalling) yang dimulai dari tepi bidang bebasnya.

3. Proses pemecahan batuan tingkat III (release of loading)


Karena pengaruh tekanan dan temperatur gas yang tinggi maka retakan menjari yang terjadi
pada proses awal akan meluas secara cepat yang diakibatkan oleh kekuatan gelombang tarik
dan retakan menjari. Massa batuan yang ada di depan lubang ledak akan terdorong oleh
terlepasnya kekuatan gelombang tekan yang tinggi dari dalam lubang ledak, sehingga
pemecahan batuan yang sebenarnya akan terjadi
TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANCANGAN PELEDAKAN
1. Faktor yang tidak dapat dikendalikan
Yaitu faktor- faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan manusia, karena adanya proses yang
terjadi secara alamiah.
a. Geologi
Termasuk batuan yang Menyusun kerak bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Tiap batua memiliki penyusun mineral yang berbeda komposisi, ukuran, tekstur dan struktur sehingga
berpengaruh pada sifat fisik dan mekanik batuan.

b. Struktur diskontinuitas
Diskontinuitas ini dapat berupa kekar, retakan, sesar, dan bidang perlapisan. Kekar merupakan rekahan
rekahan dalam batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan oleh gaya yang bekerja dalam kerak
bumi. Struktur kekar sangat penting diketahui dalam peledakan karena energi gelombang tekanan dari
bahan peledak akan mengalami penurunan oleh gas-gas hasl reaksi peledakan yang menerobos melalui
peledakan sehingga menimbulkan penurunan daya tekan terhadap batuan yang akan diledakkan.
Penurunan daya tekan ini berdampak pada batuan hasil peledaka bahkan batuan hasil peledakan hanya
mengalami
TEKNIK PELEDAKAN DANkeretakan.
PEMBORAN
c. Sifat dan kekuatan batuan
Sifat fisik : bobot isi

Pada umumnya bobot isi batuan digunakan sebagai petunjuk kemudahan batuan untuk dipecahkan dan dipindahkan.
Untuk volume batuan yang sama, batuan yang berat memerlukan energi yang lebis besar untuk membongkarnya

Sifat mekanik : cepat rambat gelombang, kuat tekan dan kuat tarik.

Kecepatan rambat gelombang tiap batuan berbeda. Batuan yang massif mempunyai kecepatan perambatan
gelombang yang tinggi, berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan bahan peledak yang mempunyai kecepatan
detonasi yang tinggi dapat memberikan hasil fragmentasi yang baik. Kuat tekan dan kuat tarik juga dapat digunakan
sebagai petunjuk kemudahan batuan untuk dipecahkan. Batuan pada dasarnya lebih kuat atau tahan terhadap tekanan
dari pada tarikan, hal ini dicirikan oleh kuat tekan batuan lebih besar dibandingkan dengan kuat tariknya.

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


d. Pengaruh air tanah
Kerusakan sebagian isian bahan peledak dapat mengurangi kecepatan reaksi bahan peledak sehingga
akan mengurangi energi peledakan, atau bahkan isian akan gagal meledak (misfire). Misalnya ANFO yang
dapat larut dalam air , tidak dapat digunakan untuk zona peledakan yang banyak airnya. Untuk
mengatasi pengaruh air, dapat menggunakan pompa untuk mengeluarkan air tersebut dari lubang
ledak kemudian membungkus bahan peledak menggunakan plastik. Penutupan pada lubang ledak pada
saat hujan juga merupakan salah satu cara mengurangi pengaruh air. Alternatif lain dalam mengatasi
adanya pengaruh air dalam lubang ledak adalah dengan menggunakan bahan peledak yang tahan
terhadap air atau dengan kata lain bahan peledaka tersebut mempunyai ketahanan terhadap air
(water resistence) yang sangat baik., contohnya emulsi, watergel atau slurries.

e. Kondisi Cuaca
Dalam suatu operasi peledakan, proses pengisian dan penyambungan rangkaian lubang ledak dilakukan
pada cuaca normal, dan harus dihentikan ketika cuaca mendung (akan hujan) apalagi disertai kilat, dan
hal ini sangat membahayakan apabila mengunakan metode pelakan listrik, karena kilatan dapat
mengaktifasi aliran listrik, sehingga akan terjadi peledakan prematur
TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
FAKTOR YANG DAPAT DIKENDALIKAN
Adalah faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh kemampuan manusia dalam merancang suatu
peledakan untuk memperoleh hasil peledakan yang optimal.

a. Kemiringan Lubang Ledak

Kemiringan lubang ledak secara teoritis ada dua, yaitu lubang ledak tegak dan lubang ledak miring.
Rancangan peledakan yang menerapkan lubang ledak tegak, maka gelombang tekan yang dipantulkan
oleh bidang bebas lebih sempit, sehingga kehilangan gelombang tekan akan cukup besar pada lantai
jenjang bagian bawah, hal ini dapat menyebabkan timbulnya tonjolan pada lantai jenjang. Sedangkan
pada peledakan dengan lubang ledak miring akan membentuk bidang bebas yang lebih luas, sehingga
akan mempermudah proses pecahnya batuan dan kehilangan gelombang tekan pada lantai jenjang
menjadi lebih kecil

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
LUBANG LEDAK MIRING
Keuntungan dari lubang ledak miring adalah:

• Fragmentasi dari tumpukan hasil peledakan yang dihasilkan lebih baik,


karena ukuran burden sepanjang lubang yang dihasilkan relative
Kerugian dari lubang ledak miring adalah sebagai
seragam.
berikut:
• Mengurangi kemungkinan missfire yang disebabkan oleh cut off dari
pergerakan burden.
• Kesulitan dalam penempatan sudut kemiringan yang sama
antar lubang ledak serta dibutuhkan lebih banyak
• Dinding jenjang dan lantai jenjang yang dihasilkan relatif lebih rata.
ketelitian dalam pembuatan lubang ledak.
• Mengurangi terjadinya pecah berlebihan pada batas baris lubang ledak
bagian belakang (back break) • Mengalami kesulitan dalam pengisian bahan peledak.

• Powder factor lebih rendah, ketika gelombang kejut yang dipantulkan • Pada pemboran lubang ledak dalam, sudut deviasi yang
untuk menghancurkan batuan pada lantai jenjang lebih efisisen. dibentuk akan semakin besar.

• Produktifitas alat muat tinggi karena tumpukan hasil peledakan


(muckpile) lebih rendah dan seragam.
TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
LUBANG LEDAK TEGAK

Keuntungan lubang ledak tegak adalah sebagai Kerugian lubang ledak tegak adalah sebagai
berikut : berikut:

• Pemboran dapat dilakukan dengan lebih mudah • Kemungkinan timbulnya tonjolan pada lantai

dan lebih akurat jenjang (toe) besar

• Untuk tinggi jenjang sama lubang ledak akan lebih • Kemungkinan timbulnya retakan ke belakang

pendek jika dibanding dengan lubang ledak miring. jenjang (back break) dan getaran tanah lebih
besar.

• Lebih banyak menghasilkan bongkah pada


daerah di sekitar stemming.
TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN
b. Pola Pemboran
Pola pemboran ada 2 macam, yaitu : Pola pemboran sejajar (parallel pattern) dan Pola pemboran
selang – seling (staggered pattern) . Pola pemboran sejajar adalah pola pemboran dengan penempatan
lubang ledak dengan baris (row) yang berurutan dan sejajar dengan burden. Sedangkan pola pemboran
selang – seling merupakan pola pemboran yang penempatan lubang – lubang ledaknya selang – seling
setiap kolomnya

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


Menurut hasil penelitian pada peledakan batuan yang kompak dan homogen, menunjukkan bahwa
produktivitas dan tingkat fragmentasi hasil peledakan menggunakan pola pemboran selang – seling lebih
baik dibandingkan dengan pola pemboran sejajar. Hal ini disebabkan karena pada pola pemboran selang
– seling, energi yang dihasilkan terdistribusi lebih optimal dalam batuan.
c. Diameter Lubang Ledak
Menurut hasil penelitian pada peledakan batuan yang kompak dan homogen, produktivitas dan tingkat
fragmentasi hasil peledakan menggunakan pola pemboran selang – seling lebih baik dibandingkan
dengan pola pemboran sejajar karena pada pola pemboran selang – seling, energi yang dihasilkan
terdistribusi lebih optimal dalam batuan.

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


Diameter lubang ledak berpengaruh terhadap panjang stemming. Untuk menghindari getaran tanah dan
batuan terbang (flyrock), maka lubang ledak yang berdiameter besar harus mempunyai stemming yang
panjang. Sedangkan jika lubang ledak berdiameter kecil maka stemming yang digunakan menjadi lebih
pendek, agar tidak terjadi bongkah pada hasil peledakan.

Jika stemming terlalu panjang, maka energi ledakan tidak mampu menghancurkan batuan pada daerah
di sekitar stemming tersebut.

Diameter lubang ledak juga dibatasi oleh tinggi jenjang. Untuk tinggi jenjang tertentu terdapat batas
minimum diameter lubang ledak tertentu pula, apabila batas minimum ini tidak tercapai maka akan
terjadi penyimpangan berlebihan yang bersifat merusak, yaitu pemecahan yang tidak merata
disepanjang lantai jenjang serta akan menyebabkan getaran tanah.

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN


d. Geometri Peledakan
e. Pola Peledakan
f. Waktu Tunda
g. Sifat Bahan Peledak
h. Pengisian Bahan Peledak

TEKNIK PELEDAKAN DAN PEMBORAN

Anda mungkin juga menyukai