Untuk mencapai reservoir pahat bor akan menembus berbagai batuan yang ada di
Suatu pemboran dalam kenyataannya tidak selalu berjalan lancar sesuai dengan
harapan, berbagai hambatan sering kali terjadi, yang biasanya disebut sebagai
baik.
gas sebagaian besar disebabkan oleh karena gangguan terhadap tegangan tanah
(earth stress) disekitar lubang bor yang disebabkan oleh pembuatan lubang itu
sendiri dan adanya interaksi antara lumpur pemboran dengan formasi yang
tegangan tanah dan tekanan pori di satu sisi dengan tekanan lumpur pemboran di
sekitar lubang bor dan komposisi kimia lumpur bor pada sisi yang lain. Setiap kali
8
9
faktor. Faktor yang dapat mengganggu operasi pemboran, selain pada faktor
seperti runtuh dinding lubang bor akibat ketidakstabilan lubang bor yang dapat
menyebabkan terjadinya stuck dari pipa sendiri maupun alat lainnya yang
bila kita mengalami rangkaian terjepit di dalam lubang. Apabila hal tersebut
terjadi, berkaitan dengan biaya yang sangat besar, permasalahan tersebut harus
segera diselesaikan. Dan apabila usaha untuk membebaskan jepitan tidak berhasil,
bisa dilakukan pemutusan rangkaian dengan back off ataupun cara yang lain.
Setelah memutuskan rangkaian, biasanya akan dilakukan fishing job atau kegiatan
memancing rangkaian yang tertinggal dalam lubang. Untuk melakukan fishing job
atau tidak harus ada parameter yang menjadi acuan, atau berapa lama fishing job
masih diijinkan sebelum diputuskan untuk tinggalkan sumur atau dilakukan side
track
Pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari pipa bor atau stang bor
(drill collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Jika hal ini terjadi, maka gerakan
lumpur pemboran dengan tekanan formasi menjadi sangat besar, keadaan seperti
tekanan formasi
§ Lumpur yang kurang stabil (water loss tinggi, mud cake tebal)
dengan baik, dimana hal ini diakibatkan karena hanya satu sisi pipa yang
menempel di dinding lubang bor. Ilutrasi mengenai hal ini ditunjukkan dengan
Gambar 3.1
Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan dan dapat disebabkan
1. Undergauge Hole
Jepitan jenis ini terjadi disebabkan karena pemakaian bit yang sudah
terlalu aus dan tidak cepat diganti yang akan menyebabkan ukuran lubang bor
lebih kecil dari seharusnya, sehingga bila bit yang baru dimasukkan akan terjepit
Gambar 3.2
2. Adanya Junk
Jepitan jenis ini terjadi karena adanya bagian-bagian kecil (junk) dari
kecil dari lantai pemboran yang jatuh dan akan menyebabkan drill string terjepit
pada saat ditarik ke atas (pulled out). Jepitan jenis ini lebih sering dijumpai di
Gambar 3.3
Jepitan jenis ini terjadi bila drill string menembus semen yang belum
mengeras yang disebut dengan green cement. Dengan adanya tekanan dari drill
string menyebabkan semen akan mengeras lebih cepat. Hal ini akan
13
mengakibatkan drill string terjepit secara permanen. Ilustrasi mengenai hal ini
Gambar 3.4
Jepitan jenis ini terjadi bila gaya yang ditimbulkan oleh formasi melebihi
collapsed strength dari casing. Hal ini disebabkan oleh kesalahan pada desain
casing atau terjadinya korosi yang akan mengurangi collapsed strength dari
Gambar 3.5
5. Sudut kemiringan lubang bor yang relatif tinggi sehingga menyebabkan batuan
yang ditembus tidak bisa menahan beban batuan di atasnya dan runtuh.
6. Pemboran dilakukan di sekitar daerah patahan (fault zone), dimana pada daerah
ini serpih dan gamping dapat rekah secara alami dan jatuh pada lubang bor,
Pipa dapat terjepit dikarenakan dinding lubang bor yang runtuh (caving)
yang mengisi annulus antara pipa dan dinding lubang bor. Runtuhnya formasi
atau yang dapat disebut sebagai Hole Pack Off merupakan gugurnya formasi yang
mengakibatkan tertutupnya lubang bor yang diakibatkan oleh runtuhan. Hal ini
biasanya terjadi pada formasi yang didominasi oleh lapisan shale yang
mempunyai sifat tekanan tinggi dan shale yang reaktif. Dinding lubang yang
1. Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir lepas, batu bara, dan barite
shale)
sebagai berikut:
e. Torsi naik.
Gambar 3.6
Pipa terjepit dapat disebabkan karena lubang bor mengecil. Peristiwa ini
biasanya terjadi pada formasi shale. Shale yang sensitif dengan air adalah shale
yang mempunyai mineral clay jenis natrium montmorillonite. Mineral ini akan
menghisap air tawar, sehingga ikatan antar partikel menjadi lemah dan
arah lubang bor dan menyebabkan terjadinya sumbat cincin. Sumbat cincin adalah
peristiwa dinding lubang bor mengelilingi pipa sehingga pipa tidak dapat diangkat
dan diturunkan.
16
panjang tertentu, tetapi selanjutnya akan terjepit karena tool joint drill pipe
Pipa terjepit karena key seat terjadi pada saat mencabut rangkaian. Tool
joint drill pipe akan menyangkut pada lubang key seat sehingga rangkaian tidak
bisa dicabut.
Pipa terjepit karena key seat disebabkan karena adanya dog leg. Dog leg
adalah lubang bor membelok secara mendadak atau dengan kata lain terjadi
perubahan sudut kemiringan lubang dan sudut arah lubang secara mendadak. Drill
pipe akan mengikis lubang yang bengkok secara mendadak tersebut, sehingga
terbentuk lubang yang penampangnya seperti lubang kunci (key seat). Waktu
sedang melakukam pemboran terlihat ada kenaikan torsi, karena drill pipe
mengikis dinding lubang yang bengkok. Pada waktu mencabut rangkaian terjadi
1. Aspek Formasi
dan sandstone. Sebagai reservoir, claystone merupakan batuan lunak yang akan
sifatnya lebih keras daripada clay, namun formasi ini juga mudah runtuh. Dengan
sifatnya yang mudah runtuh tentu hal terebut dapat memungkinkan pipa terjepit
Drilling Fluid atau lumpur pemboran adalah suatu fluida yang digunakan
pada saat pengeboran yang yang dapat berfungsi pada saat berlangsungnya
pengikisan formasi oleh pahat, harus dikeluarkan dari dalam lubang bor. Apabila
serbuk bor tidak dapat dikeluarkan maka akan terjadi penumpukan serbuk bor
didasar lubang, jika hal ini terjadi maka akan terjadi masalah seperti terjepitnya
pipa oleh serbuk bor. Serbuk bor dapat diangkat jika lumpur mempunyai
hingga kepermukaan tergantung yield point lumpur itu sendiri. Jika lumpur sudah
memiliki yield point yang memadai maka dengan melakukan sirkulasi serbuk bor
dapat terangkat keluar bersama–sama dengan lumpur untuk dibuang melalui alat
pengontrol solid berupa shale shaker, desander, mud cleaner, dan centrifuge.
Panas yang cukup besar terjadi karena gesekan pahat dengan formasi maka
panas itu harus dikurangi dengan mengalirkan lumpur sebagai pengantar panas
kepermukaan. Semakin besar ukuran pahat, semakin besar juga aliran yang
grapite, asphalt dan zat surfaktan khusus, serbuk batok kelapa bahkan bentonite
juga berfungsi sebagai pelincir karena dapat mengurangi gesekan antara dinding
Ini adalah fungsi yang sangat penting dari lumpur bor, lumpur mengalir
melalui corot pahat (bit nozzles) menimbulkan daya sembur yang kuat sehingga
19
dasar lubang dan ujung - ujung pahat menjadi bersih dari serpih atau serbuk bor.
Ini akan memperpanjang umur pahat dan akan mempercepat laju pengeboran.
Laju sembur (jet velocity) minimum 250 fps untuk tetap menjaga daya sembur
yang kuat kedasar lubang. Laju sembur yang optimal sebaiknya harus
(formation drillability). Jika laju sembur terlalu besar pada formasi yang lunak,
semburan. Sedangkan pada formasi keras akan terjadi pengikisan pahat dan
Lumpur bor harus membentuk deposit dari ampas tapisan (filter cake)
pada dinding lubang sehingga formasi menjadi kokoh dan menghalangi masuknya
fluida (filtrat) kedalam formasi. Kemampuan ini akan meningkat jika fraksi
zat kimia yang dapat meningkatkan pendispersian padatan. Dapat pula dengan
meningkat, dengan demikian mobilitas filtrat didalam filter cake dan formasi akan
berkurang.
dari kolom lumpur yang terdiri dari fase air, partikel - partikel padat lainnya
hidrostatis dari kolom lumpur agar dapat mengimbangi dan menjaga tekanan
formasi. Besarnya tekanan hidrostatik tergantung dari berat jenis fluida yang
digunakan.
mengetahui berapa besaran berat lumpur yang harus digunakan agar mendapat
perbedaan tekanan yang tidak terlalu besar. Selain itu, hal ini dilakukan untuk
dibawah ini:
cairan yang ada dalam dasar formasi sampai ke permukaan. Bila isi dari kolom
yang terisi berbeda cairannya, maka besarnya tekenan hidrostatisnya pun berbeda.
Untuk kolom air tawar diberikan gradien tekanan hidrostatik sebesar 0.433 psi/ft
dan untuk kolom air asin gradien hidrostatiknya sebesar 0.456 psi/ft.
Kemampuan lumpur bor untuk menahan serpih bor pada saat tidak ada
sirkulasi tergantung sekali pada daya agarnya (gel strengt). Daya agar adalah
mengagar jika didiamkan (static condition) dan kembali lagi mencair jika diaduk
21
atau digerak - gerakkan. Sifat pengapungan atau penahan serpih didalam lumpur
Tetapi daya agar ini tidak boleh terlalu tinggi supaya mengalirnya kembali lumpur
7. Media Logging
dengan kedalamannya dan tetap menahan serbuk bor didalam lumpur jika
akurat.
permukaan menjadi semakin besar. Dengan adanya bouyancy effect dari lumpur
kemampuan yang ada mampu melakukan pengeboran yang lebih dalam. Faktor
yang mempengaruhi dalam hal ini adalah berat jenis dari lumpur.
membersihkan serbuk bor dari bit itu didapat karena adanya tenaga hidrolik yang
22
harus disalurkan dari permukaan menuju bit melalui media lumpur yang disebut
Korosi dapat terjadi karena adanya gas-gas yang terlarut seperti oksigen
CO2, dan H2S. Juga karena pH lumpur yang terlalu rendah atau adanya garam -
berada dalam kondisi yang baik sehingga operasi pemboran dapat berlangsung
dengan baik. Hal ini dapat dicapai apabila sifat lumpur selalu diamati dan dijaga
secara kontinyu dalam setiap tahap operasi pemboran. Selain hal tersebut di atas
pengukuran dan pengamatan sifat - sifat kimia juga harus dilakukan dengan
diantaranya:
formasi, hilangnya aliran, dan mengontrol semburan liar. Berat jenis lumpur harus
dijaga agar dapat memberikan tekanan hidrostatik yang cukup untuk mencegah
masukanya cairan formasi ke dalam lubang bor, tetapi tekanan tersebut jangan
23
terlalu besar, karena formasi akan pecah dan lumpur akan masuk ke dalam
kemampatan dari pada formasi di bawahnya yang akan di bor. Semakin besar
True Vertical Depth (TVD) dengan densitas tertentu. Ukuran dan bentuk kolom
fluida ini tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik namun sangat
lumpur dengan tekanan formasi. Selain itu analisa perbedaan tekanan juga dapat
∆𝑝 = 𝑃ℎ − 𝑃𝑓 ................................................................................................. (3.3)
2. Viskositas
lumpur memegang peranan dalam pengangkatan serbuk bor. Bila lumpur tidak
cukup kental maka pengangkatan serbuk bor kurang sempurna dan akan
3. Plastic Viscosity
adanya gesekan - gesekan antara padatan di dalam lumpur, padatan cairan dan
gesekan antara lapisan cairan dimana plastic viscosity merupakan hasil torsi dari
4. Yield Point
cairan - cairan, cairan - padatan pada zat kimia dalam kondisi dinamis yang
25
kontaminasi.
5. Apparent Viscosity
shear rate tertentu seolah – olah mempunyai kekentalan (viskositas) seperti pada
fluida newtonian.
6. Gel Strength
Gel Strength pada saat sirkulasi dihentikan maka lumpur akan menjadi gel.
Hal ini disebakan adanya gaya tarik – menarik antara partikel – partikel padatan
lumpur, daya inilah yang disebut gel strength. Pada saat sirkulasi berhenti lumpur
harus mempunyai gel strength yang dapat menahan serbuk bor tidak jatuh ke
dasar lubang. Apabila gel strength terlalu besar maka akan mengakibatkan kerja
disebabkan oleh sifat fisik atau sifat kimia lumpur yang tidak sesuai untuk formasi
batuan yang ditembus. Ada beberapa sebab terjadinya, pertama disebabkan oleh
pada lapisan tertentu terdapat kandungan yang mengandung Na+ (garam) yang
shale pada lapisan tertentu sehingga dinding lubang bor gugur (sloughing) dan
dapat mengakibatkan terjepitnya pipa bor. Selain dari faktor formasi tersebut,
penggunaan lumpur yang tidak tepat juga dapat menyebabkan hole problem ini.
26
Peggunaan densitas lumpur yang tidak mencukupi atau terlalu kecil untuk formasi
batuan dapat mengakibatkan lubang bor runtuh, hilangnya lumpur (mud loss),
bertambahnya besar lubang bor dan merekahnya formasi batuan, sehingga lubang
terjepit (stuck pipe), dikarenakan swelling clay, runtuhan dinding lubang, maupun
batuan formasi atau cutting (serpih bor) yang mengendap dan menutup annulus.
stuck pipe:
Caving adalah runtuh atau gugurnya dinding lubang bor yang diakibatkan
oleh tekanan hidrostatik lebih kecil daripada tekanan formasi dan efek mekanikal
• Ukiran butiran lebih besar dari cutting, berupa pecahan tajam, dengan volume
yang banyak
• Pada saat bor terjadi perubahan Torque dan Drag yang tidak stabil
tekanan hidrostatik lebih kecil dari pada tekanan formasi, ditandai dengan adanya
Reactive shale adalah formasi shale yang bila becampur dengan lumpur
berbahan air tawar (water base mud), clay akan menyerap air tersebut dan akan
mengakibatkan pipa terjepit. Tipe shale seperti ini termasuk wet shale dimana
Reactive shale ditandai dengan adanya salah satu atau lebih dari ciri
berikutnya :
Formasi ini akan runtuh pada dinding lubang bor karena tidsk cukup
terbentuknya mud cake sehingga sebagian besar dari permukaan dinding lubang
Unconsolidated formation ini terjadi pada formasi yang tidak kompak dan
mudah lepas dan runtuh. Mudah lepasnya dinding lubang bor tersebut dapat
cara :
hambatan, antara lain pipa bor terjepit, pipa bor patah, pahat lepas, ada kunci atau
gigi slip jatuh kedalam lubang bor dan sebagainya. Pipa yang terjepit harus dapat
hambatan ini biasa disebut sebagai pemancingan (Fishing job), dan alatnya
disebut sebagai alat pancing (Fishing tools). Tidak semua pemancingan berhasil,
dua kondisi pemancingan yang mempunyai banyak kemiripan, namun bisa saja
sudah menimbulkan kerugian berupa waktu mati yang sangat besar nilainya.
sebagian pipa bor atau bahkan sumurnya sendiri. Bila pipa bor yang terjepit tidak
Ada bermacam-macam jenis ikan (Fish) yang terdapat didalam lubang bor.
Jenis, ukuran, kekuatan atau compression stress dan tension failure alat-alat yang
Jenis, ukuran, bentuk ikan, situasi dan kondisi lubang bor. Pada proses
fishing tersebut, akan banyak menentukan cara pemancingan serta alat yang
diperlukan.
Sebelum kita mulai operasi pembersihan lubang bor dari ikan atau fish
30
yang tertinggal maka kita harus menentukan dulu perincian serta cirri-ciri dari
ikan tersebut serta kajian kenapa fish tersebut bisa terjadi kejadian seperti itu.
Sebagai contoh, pipa bor terjepit sebelum atau dalam pembebasan, perlu
diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, tempat jepitan, sebab pipa bisa terjepit
dan seterusnya. Contoh lain, pipa bor patah dan tertinggal dalam lubang bor maka
perlu diketahui ukuran pipa, ukuran lubang bor, serta berapa yang tertinggal,
bagaimana bentuk patahan, lokasi terjadinya patahan, apakah lubang bor miring
4. Faktor Formasi.
crowbar, tong jar, petol wrench atau beberapa peralatan-peralatan kecil lainnya
kedalam lubang sumur. Hal ini jelas menjadi penyebab pekerjaan memancing
(fishing job).
31
Open Hole Testing mempunyai resiko terbesar dari terjepitnya pipa dan
pengujian sumur lubang terbuka (open hole testing). Di tempat itu, dimana
pengetesan alat-alat dapat / bisa tertinggal dan pada formasi yang sedang
pompa. Hal ini banyak menimbulkan masalah dalam proses operasi pemboran
Salah satu masalah mekanis serius yang banyak terjadi adalah kegagalan
putusnya drilling line, gagalnya crown block atau traveling block, sistem
resiko yang sangat besar bagi para pekerja. There is no excuse for dropping the
blocks.
permukaan, washed out tools joints, cracked pins dan split boxes. Semua
4. Faktor Formasi
Shale sangat penting dan special karena lebih dari 50% pemboran berada
di lapisan shale ini. Kemungkinan persentase terbesar penyebab hole problem dan
fishing jobs biasanya terjadi karena formasi ini. Seperti masalah sloughing shale
dogleg, dan kondisi lubang yang berbelok-belok (crooked hole) selama pemboran.
Masalah yang terjadinya biasanya key seats, wall sticking, meningkatnya drag dan
pada saat running drill string dan cementing casing dan pengunaan casing ketika
pemboran dalam.
Masalah juga bisa terjadi selama proses produksi sumur, termasuk casing,
tubing dan penggunaan rod pada peralatan pengangkatan buatan (artificial lift).
terakhir ini. Yang terjadi adalah perbaikan dalam mutu bahan, serta perubahan
33
1. Alat pancing untuk pipa dari luar adalah Die Collar, Overshoot.
2. Alat pancing untuk pipa dari dalam adalah Taper Tap, Spear .
3. Alat pancing benda kecil : Fishing Magnet, Junk Basket, Reverse Circulation
Junk Basket
a. Die Collar
Die Collar adalah alat pancing berupa potongan pipa yang didalamnya
mempunyai ulir. Pada ujung bawahnya biasanya mempunyai bentuk seperti gigi
Alat ini diturunkan dengan pipa bor, diputar pada pipa atau ikan yang akan
ditangkap. Die collar sekarang jarang dipakai, sebagai gantinya dipakai Overshot.
Gambar 3.7
Die Collar14
34
b. Overshot
Overshot merupakan alat untuk menangkap pipa dari luar. Bagian dalam
dari badan overshot berbentuk tirus menyempit kebawah. Bagian penting di dalam
sedangkan bagian luarnya berbentuk tirus yang sesuai dengan tirus pada badan
overshot. Apabila overshot diturunkan kedalam lubang bor dan menangkap ikan
berupa patahan pipa, maka pipa akan dapat masuk kedalam overshot sampai ikan
mencapai top sub. Saat ini grapple masih dalam keadaan longgar. Bila tiba-tiba
overshot diangkat, maka grapple akan terjepit didalam badan overshot, dan
Gambar 3.8
Overshot15
35
c. Taper Tap
Taper tap adalah alat pancing untuk memancing pipa dari dalam, terutama
pipa tubing dan casing. Taper tap bus sudah masuk kedalam ikan, diputar dan
ditekan akan membuat ulir dan menangkap ikan. Tetapi seperti halnya pada die
collar, taper tap ini susah dilepas kembali. Taper tap sekarang tidak dipakai lagi.
Selanjutnya yang dipakai adalah Pipe Spear, Ada maca-macam spear, namun
kesamaannya adalah pada kamponen utamanya terdapat gigi (slip) pada bagian
luar. Pada waktu turun slip ini dalam keadaan longgar, dan dapat dinaikkan atau
diturunkan kedalam ikan. Namun bila sudah sampai tempat yang diinginkan slip
ini dikembangkan dengan jalan memutar kekiri. Sekarang bila pipa bor ditarik,slip
Gambar 3.9
Taper Tap14
36
d. Fishing Magnet
Untuk mengambil benda kecil dari dalam lubang bor dapat dipakai
magnet. Benda-benda kecil berupa metal seperti gigi slip (tong dies), serbuk hasil
Gambar 3.10
Fishing Magnet14
harus ada parameter yang menjadi acuan untuk melakukan fishing job atau tidak,
atau berapa lama fishing job masih diijinkan sebelum diputuskan untuk tinggalkan
Sebagai salah satu parameter yang sering digunakan adalah metode perhitungan
!"
𝐹𝑇 𝑑𝑎𝑦𝑠 = !"
𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑆𝑢𝑐𝑐𝑒𝑠𝑠 % ............................................ (3.4)
3. Gyro
Daily Cost While Drilling adalah Biaya harian Rig dan pendukung lainnya
job tesebut. Semakin besar peluang untuk berhasil, economic fishing time nya
diketahui untuk mengatasi stuck pipe yang terjadi, pemaparan upaya tersebut akan
pemboran dapat dilakukan pencegahan yang berbeda - beda untuk setiap jenis
masalah pipa terjepit sesuai dengan keadaan yang terjadi. Berikut pencegahan –
a. Differential Sticking
surge dan swat. Kenaikan berat jenis lumpur dapat dimonitor dengan mengontrol
laju penembusan (ROP), serbuk bor (cutting) yang akan menyebabkan kenaikan
berat jenis lumpur dan pada akhirnya akan menaikkan beda tekanan.
dapat dirubah secara fisik, maka daerah kontak hanya bisa dikurangi dengan
mengurangi ketebalan mud cake. Hal ini berarti mengurangi kandungan padatan
di dalam lumpur menjadi minimum dan menggunakan lumpur dengan water loss
Besarnya daerah kontak juga berhubungan dengan luas pipa baja yang
kontak (menempel) pada formasi permeabel. Sebagian besar pipa yang menempel
39
pada kasus differential sticking ini adalah drill collar, sehingga pemecahan yang
cocok adalah dengan menggunakan drill collar yang mempunyai luas permukaan
minimum. Drill collar spiral mempunyai luas permukaan yang lebih kecil (50%)
dibandingkan drill collar biasa (smooth) dan oleh karena itu gaya
differential yang dihasilkan juga akan berkurang sebesar setengah dari drill collar
biasa. Pengurangan luas permukaan drill collar ini hanya akan mengurangi berat
drill collar sebesar 4 – 7% dari berat drill collar biasa (smooth) dan jika
dibutuhkan penambahan berat tinggal menambahkan drill collar spiral tadi saja.
(sedikit) rangkaian bor berada dalam keadaan statis (diam) akan mengurangi
minyak dan walnut hulls. Penggunaan minyak ini akan mengurangi faktor
sticking.
berikut :
d Menggunakan lumpur dengan water loss yang kecil saat menembus formasi
shale.
e WOB diperkecil diwaktu menembus batu bara, dan sering dilakukan reaming.
lumpur yang tidak memiliki water loss. Sehingga tidak ada reaksi mineral clay
c. Key Seating
gesekan drill pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera pemboran. Angkat string
41
dan pasang string reamer atau key seat wiper. Kemudian lakukan reaming pada
kedalaman yang mengalami dog leg. String reamer atau seat wiper dipasang pada
drill pipe. Ukuran string reamer atau key seat wiper harus lebih besar dari tool
joint drill pipe dan lebih kecil dari diameter drill collar.
adalah metode pipa U (U – tube). Rangkaian pipa bor dan annulus antara
(Hs – Pf) dapat dikurangi secara bertahap hingga mencapai tingkat yang aman dan
akan tetapi tekanan hidrostatik lumpur harus selalu lebih besar dari tekanan
baru dengan densitas yang lebih rendah, atau dengan memompakan sejumlah
tekanan hidrostatik dalam jumlah yang kecil, dengan teknik pipa U sampai pipa
Variasi dari metoda pipa U dengan memompakan air kedalam drill pipe
dan annulus untuk mengurangi besarnya tekanan hidrostatik hingga sama dengan
rangkaian yang terjepit, dan apabila rangkaian tidak bisa berputar maka torsi di
apabila melebihi dari kemampuan rangkaian akan putus. Selain itu juga dilakukan
angkat rangkaian dan apabila tidak bisa maka akan dilakukan over pull dengan
harapan rangkaian dapat terangkat dan jepitan terlepas, kadang kala usaha ini
3. Jarring
dengan menggunakan hentakan yang di hasilkan dari Jar. Jar dipasang di dalam
digunakan, Jar ada dua jenis yaitu jar down dan jar up, penggunaan masing-
masing jar tergantung dari bagian rangkaian mana yang akan digetarkan, apabila
Karena semua pipa dianggap elastis maka regangan (strectch) pada pipa dapat di
ukur dengan cara menarik pipa dengan tarikan tertentu sehingga meregangkan dan
kemudian dapat di hitung panjang pipa yang masih bebas (tidak terjepit).
43
Hal lain yang digunakan untuk mengetahui kedalaman titik jepit adalah
dengan menggunakan Free Point Indicator. Alat ini diturunkan dengan kabel
dibawah sensor dipasang pemberat sehingga alat selalu pada posisi paling bawah.
Dibawah dan diatas sensor dipasang centralizer sehingga sensor selalu melekat
pada pipa bor. Sekarang bila pipa bor ditarik, dan sensor berada pada bagian pipa
bor yang bebas, maka sensor akan menunjukkan gejala pemanjangan pipa. Namun
bila sensor berada pada bagian pipa bor yang terjepit, maka meskipun pipa bor
ditarik, tidak akan terjadi reaksi apa- apa pada sensor. Dengan percobaan
kedalaman mana pipa bor terjepit. Penentuan titik jepit dengan cara ini lebih teliti
dari pada cara mekanis metode tarikan, dan memberikan informasi yang amat
menguragi ketebalan mud cake dan faktor gesekan. Campuran antara minyak solar
kemampuannya untuk membasahi keliling pipa yang terjepit dan karena itu
menciptakan lapisan tipis antara pipa dan mud cake. Hal ini menurunkan besarnya
Operasi back off mencakup pelepasan bagian pipa yang masih bebas dari
lubang bor. Hal ini secara efektif berarti pelepasan rangkaian pemboran pada atau
44
diatas daerah jepitan dan pengangkatan bagian pipa yang masih bebas dari jepitan
dari lubang bor. Bagian rangkaian pemboran yang masih tersisa (fish) dapat
pemboran tidak bisa diambil, sebagai pilihannya adalah menutup lubang (plug
tetapi dipilih sesuai dengan keperluannya. Urutan pekerjaan yang dipilih adalah
yang paling memberikan harapan dan dengan biaya dan risiko yang paling rendah.
Bila pipa terjepit dan kurang jelas sebabnya, bisa diteliti dengan jalan
sirkulasi. Setelah diketahui sebabnya misalnya karena dinding lubang bor runtuh,
cara yang paling mudah adalah sirkulasi secara intensif. Bila tidak berhasil, baru
pemboran keliling, dan baru dipancing. Bila pemancingan tidak berhasil juga,
adalah sirkulasi intensif. Pipa biasanya terjepit disekitar drill collar. Bila tidak