Fragmentasi Batuan Fragmentasi adalah istilah umum untuk menunjukkan
ukuran setiap bongkah hasil peledakan. Ukuran fragmentasi tergantung pada
proses selanjutnya. Untuk tujuan tertentu ukuran fragmentasi batuan yang besar (boulder) diperlukan, misalnya disusun sebagai penghalang di tepi jalan tambang. Namun kebanyakan diinginkan ukuran fragmentasi yang kecil karena penanganan pada kegiatan selanjutnya akan lebih mudah. Ukuran fragmentasi terbesar biasanya dibatasi oleh dimensi mangkok alat gali (excaator atau shoel) yang akan memuatnya ke dumptruck. Beberapa ketentuan umum tentang hubungan fragmentasi denagn lubang ledak ! ") Ukuran lubang ledak yang besar akan menghasilkan bongkahan fragmentasi, oleh karena itu harus dikurangi dengan menggunakan bahan peledak yang lebih kuat. #) $erlu diperhatikan bah%a dengan menambah bahan peledak akan menghasilkan lemparan yang jauh. &) $ada batuan dengan intensitas retakan tinggi dan jumlah bahan peledak sedikit dikombinasikan dengan jarak spasi pendek akan menghasilkan fragmentasi kecil. e. $engaruh 'edakan (erhadap Batuan $engaruh ledakan yang dilakukan menyebabkan timbulnya ! daerah hancuran, daerah retakan, getaran tanah (ground ibration), dan air blast. ") )aerah *ancuran )aerah hancur (crushed +one) terdapat di sekitar lubang ledak, dimana batuan padat akan berubah menjadi butiran,butiran halus berupa serbuk. *al ini dikarenakan tingginya temperatur dan tekanan gas -gas hasil reaksi peledakan serta tingginya tekanan detonasi. Ukuran daerah ini tergantung pada jenis bahan peledak dan material yang akan diledakkan. #) )aerah .etakan )aerah retakan (fracture +one) terjadi jika tegangan yang ditimbulkan oleh ledakan lebih besar dari tegangan yang dapat diterima batuan. .etakan-retakan yang terbentuk pertama kali disebabkan oleh tekanan detonasi yang kemudian diperbesar oleh tekanan peledakan. Ukuran daerah ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan bahan peledak. Untuk batuan sedimen ukuran daerah retakan dapat mencapai /0 kali diameter lubang ledak. &) 1etaran (anah 1etaran tanah (ground ibration) terjadi pada daerah elastic (elstic +one). )i daerah ini tegangan yang diterima batuan lebih kecil dari kekuatan batuan sehingga hanya menyebabkan perubahan bentuk dan olume. 2esuai dengan sifat elastic batuan maka bentuk dan olumenya akan kembali kekeadaan semula setelah tak ada tegangan yang bekerja. $erambatan tegangan pada daerah elastic akan menimbulkan gelombang elastic yang dikenal juga sebagai gelombang seismic. /) 3ir blast. 3ir blast adalah gelombang tekanan yang dirambatkan di atmosfer dengan kecepatan diatas kecepatan suara. 3da dua macam air blast ! a) 4ang dapat didengar (audible sound) b) 4ang tidak dapat didengar (subaudible sound) 3udible air blast mempunyai frekuensi diba%ah #5 *+. f. Faktor 4ang 6empengaruhi Fragmentasi Batuan. Faktor,faktor yang mempengaruhi fragmentasi bantuan dari hasil peledakan adalah ! ") 7arakteristik batuan 7arakteristik batuan dapat berupa ! a) 7ekuatan (strenght). 2trenght merupakan kekuatan batuan untuk menahan beban atau gaya yang bekerja pada batuan tanpa terjadi kerusakan pada batuan. 1aya,gaya tersebut berupa gaya tarik dan gaya tekan. b) 7ekerasan 7ekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi. 7ekerasan dipakai untuk mengukur sifat,sifat teknis dari material batuan dan dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada batuan. c) 7erapatan (density) Batuan yang mempunyai kerapatan yang tinggi berarti mempunyai butiran rapta dan padat sehingga memungkinkan penyebaran energi dalam batuan lebih mudah dan cepat. Batuan yang paling rapat mempunyai kehilangan energi yang lebih kecil dan cenderung dapat hancur lebih baik. d) 7ecepatan $enyebarab 8nergi (elocity) 7ecepatan penyebaran energi atau elocity batuan dapat diartikan sebagai %aktu yang diperlukan energi tekan sampai ke bidang bebas dan kemudian kembali lagi. e) 8lastisitas 2ifat elastisitas batuan dapat dinyatakan dalam modulus elastisitas. 6odulus elastisitas merupakan faktor kesebandingan antara tegangan normal dan regangan relatifnya. 6odulus elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis perpindahan dan beban yang diterapkan. f) $lastisitas $lastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi a%al, dimana batuan tersebut belum hancur. #) 2truktur geologi 2tuktur geologi batuan dapat mempengaruhi kelurusan lubang ledak dan kecepatan pemboran. 2edangkan pada proses peledakan struktur geologi dapat melemahkan gelombang kejut dan melepaskan serta membuat ketidakseimbangan dalam distribusi isian bahan peledak. &) $engaruh air tanah 7ondisi air tanah juga dapat mempengaruhi hasil dari peledakan. 3danya air tanah dapat menyebabkan terjadinya pendinginan reaksi dan larutnya unsur,unsur bahan peledak oleh air. Bahan peledak 3NF9 (3mmonium Nitrat,Fuel 9il) memiliki tingkat ketahanan yang buruk terhadap air, sehingga apabila 3NF9 yang digunakan terkontaminasi oleh air maka akan mempengaruhi fragmentasi batuan hasil peledakan bahkan bisa menyebabkan terjadinya gagal ledak (misfire). /) 1eometri $emboran 1eometri $emboran dan pola pemboran dirancang secara terpadu dalam rancangan peledakan. 1eometri pemboran meliputi ! diameter lubang bor, burden, spasi, kedalaman lubang bor dan kemiringan. 1eometri pemboran juga meliputi arah pemboran. 3rah pemboran ada dua yaitu ! arah pemboran tegak dan arah pemboran miring. 'ubang tembak yang dibuat tegak, maka pada bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan yang besar, sehingga menimbulkan tonjolan (toe) pada lantai jenjang, hal ini dikarenakan gelombang tekan sebagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian ba%ah lantai jenjang. )an energi pada peledakan ini juga tidak cukup untuk memberikan dorongan untuk melepas batuan dari batuan induknya. 2edangkan dalam pemakaian lubang tembak miring akan membentuk bidang bebas yang lebih luas, sehingga akan mempermudah proses pecahnya batuan karena gelombang tekan yang dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang diteruskan pada lantai jenjang lebih kecil. 7emiringan lobang tembak sebenarnya tergantung pada lokasi peledakan dilapangan. (2umber ! 3rsip,arsip bagian pemboran $(. Nusa 3lam 'estari) 1ambar #. 3rah $emboran :) $ola $emboran 7eberhasilan suatu peledakan salah satunya terletak pada ketersediaan bidang bebas yag mencukupi. $ola pemboran merupakan suatu pola pada kegiatan pemboran dengan mendapatkan lobang,lobang tembak secara sistematis. $ola pemboran yang bisa diterapkan pada tambang terbuka bisaanya ada tiga macam pola pemboran yaitu! a) $ola Bujur 2angkar (s;uare pattern) $ola pemboran ini adalah dimana jarak antara burden dan spasi nya sama panjang yang membentuk bujursangkar. b) $ola $ersegi $anjang (rectangular pattern) $ola pemboran persegi panjag dimana ukuran spacing dalam satu baris lebih besar dari jarak burden yang membentuk pola persegi panjang. Untuk mendapatkan fragmentasi yang baik, pola ini kurang tepat karena daerah yang tidak terkena pengaruh peledakan cukup besar. (2umber ! 3rsip,arsip bagian pemboran $(. Nusa 3lam 'estari) 1ambar &. $ola pemboran s;uare pattern dan rectangular pattern c) $ola selang,seling (staggered pattern) )alam pemboran selang seling lobang tembak dibuat seprti +ig +ag sehingga membentuk pola segi tiga. )imana jarak spacing besar sama atau lebih besar dari pada jarak burden. $ada pola ini daerah yang tidak terkena pengaruh peledakan cukup kecil dibandingkan dengan pola yang lainya. Namun pada penerapan dilapangan pola ini cukup sulit melakukan pemboran dan pengaturan lebih lanjut. (etapi untuk menperbaiki fragmentasi batuan hasil peledakan maka pola ini lebih cocok untuk digunakan. (sumber < diktat pelaksanaan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian) 1ambar /. keuntungan pola pemboran selang,seling Untuk mendapatkan fragmentasi hasil peledakan yang baik, pola pemboran juga harus diperhatikan. 7arena, terlihat jelas pada gambar #/ area tidak terkena energi peledakan lebih kecil dibandingkan pola pemboran sejajar. )imana pada area tidak terkena energi peledakan, batuan tersebut akan berurukan besar atau dapat dikatakan fragmentasi hasil peledakan berukuran besar (boulder). g. $eledakan $eledakan pada perusahaan tambang dilakukan untuk memberaikan batuan dari batuan induknya. )an dilakukan untuk menunjang operasi penggalian yang dilakukan excaator, karna tujuan dari peledakan itu sendiri membuat fragmentasi sehingga dapat menghasilkan rekahan pada batuan, yang dapat memudahkan dalam proses penggalian batuan tersebut. ") 1eometri $eledakan 1eometri peledakan merupakan suatu hal yang sangat menentukan hasil peledakan dari segi fragmentasi yang dihasilkan, rekahan yang diharapkan maupun dari segi jenjang yang terbentuk. )alam kegiatan peledakan, yang termasuk geometri peledakan adalah ! burden, spasi, stemming, subdrilling, kedalaman lubang ledak, panjang kolom isisan, diameter lubang ledak dan tinggi jenjang. (sumber < http<==geometripeledakanimage.com) 1ambar :. 1eometri peledakan a) Burden (B) Burden merupakan jarak tegak lurus antara lubang tembak terhadap bidang bebas yang paling dekat. Burden merupakan dimensi yang paling penting dalam kegiatan peledakan, karna burden digunakan untuk menentukan geometri peledakan lainnya. >arak burden yang baik adalah jarak yang memungkinkan energi secara maksimal dapat bergerak keluar dari kolom isian menuju bidang bebas dan dipantulkan kembali dengan kekuatan yang cukup untuk melampaui kuat tarik batuan sehingga akan terjadi penghancuran. 3pabila peledakan dilakukan dengan penerapan jarak burden yang terlalu kecil maka akan mengakibatkan energi ledakan dengan mudah bergerak menuju bidang bebas dapat menyebabkan terjadinya batuan terbang (flying rock). 2edangkan jarak burden yang terlalu besar akan mengaskibatkan energi tidak cukup kuat untuk mencapai bidang bebas sehingga pecahnya batuan akan terbentuk bongkahan atau (boulder) b) 2pasi (2) 2pasi adalah jarak antara lubang tembak dalam satu baris dan diukur sejajar terhadap dinding teras (jenjang). )alam memperkirakan panjang spasi, yang perlu diperhatikan adalah apakah ada interaksi antara charges yang berdekatan. 3pabila masing - masing lubang bor diledakan sendiri - sendiri dengan interal %aktu yang cukup panjang dan untuk memungkinkan setiap lubang bor meledak dengan sempurna, maka tidak akan terjadi interaksi antar gelombang energi masing - masing. (etapi kalau %aktu tunda diperpendek maka akan terjadi interaksi, sehingga akan menyebabkan terjadinya efek yang kompleks. c) 2temming (() 2temming atau collar merupakan suatu kolom untuk tempat material penutup di dalam lubang tembak yang terletak di atas kolom isian.2temming digunakan untuk menentukan stress balance ((egangan untuk memecah batuan agar dapat meledak keatas dan kesamping secara serentak). 2temming juga berguna untuk mengurung gas - gas yang timbul dari hasil peledakan sehingga dapat merekahkan batuan dengan energi yang maksimal. 3da dua hal yang berhubungan dengan stemming antara lain ! (") Ukuran panjang stemming Ukuran panjang stemming pada umumnya sama dengan burden apabila peledakan dilakukan pada batuan yang kompak, untuk mendapatkan hasil peledakan yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. 3pabila didalam proses peledakan menggunakan panjang stemming yang terlalu pendek maka energi ledakan yang dihasilkan cenderung lebih cepat mencapai bidang bebas sehingga menimbulkan batuan terbang (fly rock) dan energi yang menekan batuan tidak maksimal. 2temming yang pendek juga akan menghasilkan fragmentasi batuan yang kurang baik. 2ebaliknya apabila panjang stemming telalu panjang dapat menyebabkan energi ledakan terkurung secara sempurna sehingga energi ledakan tidak sampai ke permukaan lubang tembak yang dapat menyebabkan terjadinya bongkahan,bongkahan pada permukaan lubang tembak. (#) Ukuran material stemming Ukluran material stemming sangat berpengaruh terhadap hasil peledakan, apabila bahan stemming terdiri dari butiran,butiran halus hasil pemboran (cutting), kurang memiliki gaya gesek terhadap lubang tembak sehingga udara yang bertekanan tinggi akan mudah mendorong material stemming tersebut. 2ehingga energi yang seharusnya untuk menghancurkan batuan, banyak hilang melalui rongga stemming. untuk mencegahnya banyak menggunakan bahan yang berbutir kasar dan keras. (sumber < http<==geometripeledakanimage.com) 1ambar ?. stemming d) 2ubdrilling (>) 2ubdrilling merupakan penambahan kedalaman pada lubang ledak dengan tujuan supaya batuan dapat meledak secara full face sebagaimana yang diharapkan dan batuan yang terbongkar hanya sebatas lantai jenjang saja. 2ubdrilling yang terlalu pendek dapat mengakibatkan terjadinya tonjolan (toe) sehingga dapat menyulitkan proses kegiatan selanjutnya. e) 7edalaman lubang ledak (*) 7edalaman lobang ledak merupakan kedalaman lobang yang akan diledakan yang merupakan penjumlahan antara tinggi jenjang dengan subdrilling. 7edalaman lobang ledak yang dibuat tidak boleh lebih kecil dari pada burden. *al ini bertujuan untuk menghidari tejadinya (oerbreak) dan (fly rock). 7edalaman lobang ledak bisaanya ditentukan berdasarkan kapasitas produksi yang diinginkan. (sumber < http<==geometripeledakanimage.com) 1ambar @. 7edalaman lubang ledak f) (inggi jenjang (') 2ecara spesifik tinggi jenjang maksimum ditentukan oleh peralatan lobang bor dan alat muat yang tersedia. (inggi jenjang diambil berdasarkan kedalaman lobang tembak dan subdrilling. >ika tinggi jenjang melebihi kedalaman lobang tembak, maka sering terbentuknya tojolan (toe) dibagian ba%ah jenjang. *al ini desebabkan karena energi ledak dari bahan peledak tidak mampu mencapai bagian ba%ah jenjang. g) $anjang kolom isian ($A) $anjang kolom isian merupakan panjang kolom lobang tembak yang akan diisi bahan peledak. $anjang kolom ini merupakan kedalaman lobang tembak dikurangi stemming yang digunakan. 2emakin banyak bahan peledak yang digunakan dalam proses peledakan maka akan memerlukan panjang kolom isian yang cukup panjang sehingga juga akan berpengaruh kepada ukuran panjang stemming. (sumber < diktat pelaksanaan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian) 1ambar B. $anjang kolom isian ($A) http://miningforce.blogspot.com/2011/09/analisa-produktifitas-peledakan-untuk.html