Anda di halaman 1dari 53

PENGETAHUAN UMUM TENTANG

PEMANFAATAN SUNGAI

SYAFRIL DAUS,ST.MT
BIO DATA
Nama : Syafril Daus, ST, MT
NIP : 19630711.199103.1.008
Pangkat/Gol : Pembina utama muda / IV,C.
Jabatan : Kepala Bidang Pelaksaan Jaringan
Sumber Air
Instansi : Dinas Sumber Daya Air Provinsi Sumbar
(Purna Bakti Agustus 2021)
Pendidikan : Institut Teknologi Bandung
Contact : 081381137472
E-mail : syafrildaus@gmail.com
OUTLINE
• PENGERTIAN TENTANG SUNGAI
• SUNGAI ADALAH ASET
• KERUSAKAN ASET SUNGAI
• PENURUNAN KUALITAS SUNGAI
• SOLUSI PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN ASET SUNGAI
• Kesimpulan

Air sebagai sumber kehidupan dalam Al Quran


terdapat dalam 32 ayat dalam 23 Surah
Sungai
WS. NATAL-BATAHAN WS. ROKAN
(380 KM2) (2.189,97 KM2)

• Sungai adalah alur atau WS. KAMPAR


(2.591,27 KM2)
wadah air alami
WS. MASANG-
dan/atau buatan berupa PASAMAN (6.313,36
jaringan pengaliran air KM2) Luas 25.600 Km2
beserta air didalamnya, WS. INDERAGIRI - 18% Sumatera Barat
mulai dari hulu sampai AKUAMAN (ARAU- 82 % Riau
muara, dengan dibatasi KURANJI-ANAI-MANGOR)
10.545,36 KM2
kanan dan kiri oleh
garis sempadan.
WS. BATANG HARI
(PP RI No. 38 Tahun (8.264,54 KM2)
2011 tentang Sungai)
WS. SILAUT-TARUSAN
(6279,80 KM2)

Peraturan Menteri PUPR


No.04/PRT/M/2015
Tentang Kriteria Penetapan Wilayah Sungai
WS. SIBERUT-PAGAI-SIPORA
(7.337,89 KM2)
Terdapat 8 Wilayah Sungai (WS)
5 WS Kewenangan Pusat
+ 600 sungai Utama
2 WS Kewenangan Propinsi 4 buah Danau
1 WS Kewenangan Kabupaten 4
4 4
Click icon to add pictur
e
PERWUJUDAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
KEDALAM PROGRAM DAN KEGIATAN

PENGELOLAAN SDA
Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
5 PILAR
Sungai bisa
menjadikan
berkah..juga
bisa menjadi
bencana

Dokumentasi Kejadian
Banjir di Kota Padang
-22 Maret 2016 -
Sungai adalah
Ekosistem
Kawasan yang
Vital
KEKUATAN
FLORA dan FAUNA
(EKOLOGI)
Sungai Teratur dan Hidup
SISTEM EKOLOGI SUNGAI
Sungai sbg. Stistem
Eko-Hydraulik

Batu dan pohon besar


sebagai komponen
ekohidraulik yang
penting
Berfungsi untuk
Meredam aliran dan
Pemulihan air
Ancaman Terhadap Sungai
• Berubahnya Tata Guna Lahan pada Hulu Daerah Aliran Sungai
• Berkurangnya Riparian Area / Daerah Sempadan Sungai
• Meningkatnya aktivitas kegiatan manusia  Galian C
• Masih adanya pemikiran sungai adalah tempat sampah, berakibat
meningkatnya buangan limbah ke sungai
• Kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan  Membuat Sudetan, menutup
tanggul dengan Beton dll.
SUNGAI ADALAH ASET VITAL
SUATU DAERAH ATAU KAWASAN
Contoh Dampak yang Harus
Dibayar: Meninggalkan Aturan,
Menunai Bencana

Kerusakan lahan merupakan faktor utama penyebab besarnya erosi di DAS Contoh di Mamasa.
Tingkat Erosi pada tahun 1986 mencapai > 60 ton/ha/tahun. Wilayah DAS dengan potensi Erosi
tinggi mencapai 56 %, sedangkan pada tahun 2002 erosi mencapai 784.8 ton/ha/tahun, Terjadi
peningkatan 300 % dalam waktu 20 tahun. Kerusakan Lahan telah menganggu posokan listrik
bagi masyarakat luas, termasuk PLN Sendiri
Sumber : Erik TP, PUSREG SUMAPAPUA
Larangan Membuang Limbah Padat dan Cair Ke Sungai
UU 35/1991 tentang
Sungai Pasal 27: Larangan
membuang benda, bahan
padat dan atau cair
ataupun limbah ke dalam
maupun di sekitar sungai
(pasal 27)

Sampah bertumpuk dan berserakan di bantaran sungai


Kerusakan Lahan Akibat Galian C
Telah terjadi pelanggaran administratif dan mengakibatkan terjadinya perusakan
lingkungan. Pelaku usaha melanggar pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
Pelaku Usaha melanggar Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 43
Tahun 1996
Sempadan Sungai Sehat

Reformasi SDA, Agus Maryono 17


Permen PUPR No. 28 Tahun 2015 Tentang Penetapan Sempadan
Sungai dan Danau
Sempadan Sungai adalah Ruang Sungai adalah daerah bantaran banjir ditambah lebar
longsoran tebing sungai (sliding) yang mungkin terjadi, ditambah lebar bantaran ekologis dan
lebar keamanan yang diperlukan kaitannya dengan letak sungai (misal: area permukiman-non
permukiman).
Manfaat Sempadan Sungai
 SEBAGAI AREAL RESAPAN AIR
 SEABAGAI AREAL LIMPASAN BANJIR dan RETENSI BANJIR
 SEBAGAI RETENSI-PELINDUNG LONGSOR TEBING SUNGAI
 SEBAGAI SISTEM INFLOW-OUTFLOW AIR SUNGAI
 SEBAGAI AREAL MATA AIR DAN RESAPAN AIR
 SEBAGAI AREAL DINAMIK ALUR MORFOLOGI SUNGAI
 SEBAGAI AREAL ENDAPAN DAN EROSI
 SEBAGAI PELINDUNG AREAL LUAR SUNGAI
 SEBAGAI SUMBER MAKANAN FAUNA SUNGAI DARI HULU HINGGA
HILIR
 SEBAGAI AREAL HIDUP & PERLINDUNGAN FAUNA SUNGAI DARI
BANJIR dan BENCANA LAIN
 SEBAGAI AREAL REPRODUKSI FAUNA SUNGAI
 SEBAGAI PEMASOK OKSIGEN WILAYAH
 SEBAGAI PENGENDALI TEMPERATUR WILAYAH
 Dll.
Komponen Daerah
Sempadan Sungai

 Badan Sungai (palung sungai-alur


sungai)
 Bantaran Banjir (Flood Plain)
 Bantaran Longsor
 Bantaran Ekologi Penyangga
 Bantaran Keamanan
PERUMAHAN di BANTARAN BANJIR
 Rumah di atas
didirikan di
bantaran longsor-
 berbahaya dan
membahayakan

Tinggal di Sempadan
Sungai berarti sudah siap
untuk longsor atau
banjir !!!
PERMEN PUPR 28/2015
Lebar Sempadan berdasar tepi palung
sungai
Lebar Sempadan berdasar tepi palung
sungai
Sempadan tepi Jalan Raya
Pembangunan Talud

Talud, konstruksi non


Konstruksi ekologi-
ekologis-hidraulis
hidraulis
TALUD dan TANGGUL

TANGGUL

TALUD
Apakah Sempadan Sungai Boleh
dimanfaatkan???

Ketentuan dalam Permen PUPR No. 28/2015


 Untuk Bangunan Prasarana Sumber daya Air, Fasilitas jembatan dan
dermaga, jalur pipa gas dan air minum, rentangan kabel listrik dan
telekomunikasi, kegiatan lain sepanjang tidak menganggu fungsi sungai
dan bangunan ketenagalistrikan
 Fasilitas Ruang Terbuka Publik
Ruang Publik Terbuka

jogging track terbuat


dari bekas sandal jepit

Kalimas - Surabaya Batang Arau - Padang

Keindahan,
Estetika
Kota, juga
membangkit
kan sektor
ekonomi
kreatif

Tukad Badung - Denpasar


GERAKAN
RESTORASI
SUNGAI
RESTORASI SUNGAI

• Restorasi Sungai menurut SE Ditjen SDA No.05 Thn 2016


• Restorasi sungai merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan rehabilitatif terhadap
lingkungan sungai yang kondisinya sangat parah. Restorasi sungai bertujuan
mengembalikan fungsi alami sungai guna memperoleh manfaat tertentu agar sungai
dapat dinikmati keasriannya dan kemanfaatannya oleh masyarakat.  

• Restorasi pada suatu ruas sungai merupakan kegiatan pemeliharaan yang berlangsung
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan sangat rentan mengalami kegagalan,
karena itu rancangan kegiatan ini harus direncanakan secara matang.
Histori perekayasaan sungai

• Dekade River Development (pembangunan sungai) : kemapanan sungai sebagai


tempat hidup berbagai jenis satwa asli yang ada di sungai bersangkutan banyak
yang terbaikan, begitu pula pengaruh perubahan penampang sungai terhadap
distribusi sedimen pun terlupakan
• Dekade penanganan dampak pembangunan sungai (impact of river development):
kesadaran atas dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup.
• Dekade kesadaran restorasi atau renaturalisasi sungai : gerakan yang bertujuan
mengembalikan fungsi alami/renaturalisasi sungai yang telah terdegradasi oleh
intervensi manusia.
Restoration in Urban Area

Cheonggyecheon River di Korea Selatan awalnya adalah sungai buatan untuk kanal banjir,
krn perkembangan kota Seoul, kawasan tersebut mejadi kawasan kumuh, hingga akhirnya
pemerintah menutup sungai tersebut pada tahun 1958 dan membangun Jalan layang tepat
diatas sungai tesebut, pada tahun 2003 dimulai proyek restorasi sungai dan selesai pada
tahun 2005
Restoration in Urban Area
Selektif, adaptif, idial
TUJUAN RESTORASI SUNGAI

• 1) Memulihkan kondisi sungai yang keadaan airnya tercemar berat


• 2) Menghidupkan kembali ruas sungai mati karena suatu sebab.
• 3) Memperoleh kembali lingkungan sungai yang lebih asri dan berkualitas
• 4) Membentuk lingkungan sungai yang lebih natural untuk menghadirkan kembali
habitat fauna sungai yang hilang (ditandai antara lain oleh pemunculan kembali spesies
fauna pada tingkat tertinggi dalam rantai makanan)
• 5) Meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap risiko banjir
• 6) Mengantisipasi dampak perubahan iklim
• 7) Memperoleh kemanfaatan ekologis, sosial dan ekonomis, serta estetika dari suatu
ruas sungai.
Prinsip Tindakan Dalam Restorasi
Sungai

• 1) Melindungi atau memperbaiki struktur alami yang cenderung rusak


• 2) Memperbaki fungsi alami air dan sumber air yang telah berubah
• 3) Menata lansekap sungai yang berbasis pada kondisi daerah tangkapan air
• 4) Berorientasi pada kelayakan lingkungan setempat
• 5) Membangkitkan daya restorasi pasif, misalnya melalui penerapan atau
aplikasi tegakan alami dan teknologi bio-engineering, sejauh hal itu
memungkinkan.
• 6) Melakukan koreksi terhadap faktor penyebab degradasi dan agradasi yang
sedang berlangsung
Lanjutan….

• 7) Melakukan koreksi terhadap perilaku negatif masyarakat setempat


• 8) Melakukan antisipasi terhadap implikasi perubahan kondisi lingkungan
yang diperkirakan akan terjadi di kemudian hari
• 9) Menstimulir terjadinya pemulihan kondisi sungai yang lebih asri.
• 10) Melestarikan dan melindungi sumber daya akuatik
• 11) Melestarikan keberadaan spesies asli dan/atau meniadakan spesies
yang bukan asli.
PENYUSUNAN RENCANA RESTORASI SUNGAI
Rencana penyusunan restorasi sungai paling tidak harus mencakup hal2
sbb :
 Pendahuluan
 Sasaran dan tujuan restorasi sungai
 Metodologi penyusunan rencana
 Kondisi terkini sungai
 Permasalahan dan strategi penangananya
 Pilihan tindakan intervensi atau pemecahan masalah
 Desain tindakan intervensi, dll
Beberapa pihak yang perlu dilibatkan dalam
pelaksanaan restorasi sungai
• Pecinta/pemerhati sungai, dan satwa liar
• Otoritas setempat/ pemerintah kota
• Badan pengelola LH
• Lembaga akademik
• Lembaga kementerian atau non kementerian
• Organisasi perencana
• Swasta/ kelompok pengusaha
• Tokoh masyarakat adat setempat dan tokoh informal
• Pemilik tanah, masyarakat setempat, dan pengelola
• sentra bisnis setempat
Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Restorasi
Sungai

Restorasi sungai pada dasarnya adalah merupakan proses perubahan


struktur dan kondisi suatu ruas sungai menuju pada keadaan yang
dikehendaki semua pihak yang berkepentingan termasuk diantaranya
adalah masyarakat setempat. Proses perubahan tersebut sedapat
mungkin berlangsung senatural mungkin dengan asumsi bahwa setiap
anggota masyarakat sebagai pelaku-pelaku sosial mau dan mampu
terlibat dalam proses perubahan tersebut pada bidang-bidang kegiatan
tertentu.
Peran Komunitas Peduli Sungai
(KPS) dalam pemberdayaan
Karena Restorasi merupakan proses perubahan yang tentunya akan
termasuk pula pada perubahan kondisi sosial nantinya, maka
diperlukan penyuluhan2 dan sosialisasi pada masyarakat agar
masyarakat merasa nyaman dan tidak berprasangka negatif terhadap
gagasan dan tujuan restorasi sungai .
Disinilah KPS dapat berperan sebagai pendamping perencana atau
pelaksana untuk menjalankan tugas penyuluhan, sosialisasi atau
pelatihan bagi masyarakat dalam bentuk kelompok-kelompok
Tahapan-Tahapan pemberdayaan

• Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan


peduli terhadap situasi lingkungan sungai yang cenderung memburuk dan
menguatirkan bagi kenyamanan lingkungan.

• Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, mengenai


karakter alami sungai dan cara-cara melakukan restorasi sungai yang benar.

• Tahap peningkatan kemampuan intelektual, berupa kecakapan dan ketrampilan


dalam berinisiatif dan berinovasi untuk mengekspresikan ide-ide posisif dalam
pemanfaatan hasil pekerjaan restorasi sungai dalam rangka memelihara lingkungan
sungai baru yang telah berubah
Langkah maju Gerakan restorasi sungai

Hampir separoh dari jumlah propinsi yang ada di negeri


ini sudah ada group2 GRSI (gerakan restorasi sungai
indonesia) di media sosial. Kegiatan nyatapun sudah
banyak dilakukan seperti :
1. Gerakan bersih2 sungai hampir setiap saat dilakukan.
2. Pembuatan tempat2 pembuangan sampah di sepanjang
sungai
3. Sarasehan dengan masyarakan dan instansi terkait
4. Sekolah sungai yang hampir tiap hari di selenggarakan
5. Dll
ELEMEN LINGKUNGAN ( ELINGAN )

AKSI PARTISIPATIF, SINERGIS DAN TERINTEGRASI


(4). KONSERVASI VEGETATIF

KONSERVASI PEGETASI PENYELAMATAN BANTARAN CITARUM

KONSERVASI PENYELAMATAN MATA AIR


ELEMEN LINGKUNGAN ( ELINGAN )

WISATA EDUKASI SUNGAI CITARUM


ELEMEN LINGKUNGAN ( ELINGAN )

SEKOLAH SUNGAI CITARUM


ELEMEN LINGKUNGAN ( ELINGAN )

MENERIMA KUNJUNGAN

THE BEHAVIOURAL INSIGHTS TEAM

MAHASISWA BELANDA MAHASISWA GERMAN MAHASISWA PRANCIS

KADER LINGKUNGAN KLHK DUTA LINGKUNGAN KOMUNITAS CILIWUNG


ELEMEN LINGKUNGAN ( ELINGAN )
PARTISIPASI DALAM PROGRAM CITARUM HARUM
YANG DICANANGKAN OLEH PRESIDEN JOKOWI ( 21 FEBRUARI 2018 )

PENYAMPAIAN TEKNIS KERJA BHAKTI PENYAMPAIAN PEMETAAN CITARUM

MENDAMPINGI WANTANNAS
DALAM SUSUR CITARUM BERSIH BERSIH SAMPAH CITARUM
KESIMPULAN
• Perlu kesadaran dari warga akan pentingnya
Sungai, sebagai salah satu unsur penting
dalam lingkungan dan penyangga cadangan
serta serapan air tanah
• Penataan Sempadan Sungai dimaksudkan
untuk memberikan rasa aman kepada warga
yang tinggal dekat dengan sungai, sempadan
juga memberikan ruang yang sehat bagi
warga
• Upaya Restorasi Sungai perlu dilakukan dan
perlu dukungan dari semua pihak, di
perlukan kerjasama dan komitmen yang
tinggi diantara semua stakeholder yang
terkait AYO.. JAGA
• Pemanfaatan Sungai dan Sempadan sungai
sebagai ruang publik terbuka hijau selain SUNGAI KITA!!!
memberi manfaat ekologis dan juga dapat
membangun ekonomi mikro jika diatur
dengan baik KITA BISA…!!!
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai