Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Study Lapangan merupakan kegiatan pembelajaran langsung dilapangan
dimana kegiatan ini merupakan pertama kalinya yang diadakandalam program kegiatan
pembelajaran tahun ini,khususnya untuk program keahlian Teknik Gambar
Bangunan. Dimana parasiswa kelas XII Teknik Gambar Bangunan baik 1 dan 2 di SMK
N 2 Purwokerto wajib mengikuti - Nya .
Dieraglobalisasi saatini tidaklah cukup belajar secara teori. Sehinggadiadakanlah
Study Lapangan dimana parasiswa diajak untuk belajar langsung dilapangan bersama
sumber - sumber yang terkait. Dengan diadakannya Study ini para siswa diharapkan
dapat lebih mendalami dan mengetahui lebih jauh tentang materi yang sedang
diajarkannya yaitu Saluran Irigasi,jalan dan jembatan. Memahami tentang jaringan
irigasi, Mengamati kontur dan struktur jalan dan jembatanoleh bapak/ibu gurudisekolah.
Adanya Study ini siswa juga dapat membandingkan proses belajar di lapangan
dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Program Study Lapangan ini tak
hanya memberikan kita sebuah materi namun lebih kepada bermain sambil belajar.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Melihat dari latar belakang kegiatan maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran langsung dari saluran irigasi yang berkaitan langsung daengan
bendung ?
2. Apa yang didapatkan siswa dari kegiatan belajar di luar sekolah ?
3. Sebutkan perbedaaan dari bendung tetap,bendung karet,dan bendung gerak?
4. Apa perbedaan dari Bendung Arca dan Bendung gerak serayu ?
5. Bagaimana cara pengaturan pintu bendung gerak ?
6. Bagaimana cara menaikan ketinggian muka air ?
7. Apa itu Groundsill ?
1.3 BATASAN KEGIATAN
Karena keterbatasan dari segi waktu kesempatan dan kemampuan siswa
sehingga dari pemaparan identifikasi masalah laporan ini hanya berisi tentang pengertian
umum saluran irigasi dan perbedaan antara bendung tetap,bendung karet dan bendung
gerak,serta karakteristik bendung dari masing masing tempat yaitu bendung arca dan
bendung gerk serayu.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT KUNJUNGAN INDUSTRI


Laporan ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas laporan Mata Pelajaran
Gambar Bangunan sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan pembelajaran diluar sekolah
.
1. TUJUAN
Memperluas pengetahuan siswa tentang bangunan bangunan air .
Memberikan informasi tentang bangunan ait .
Memberikan motivasi berbagai hal mengenai bangunan air .
Untuk sarana belajar langsung. Memperluas pengetahuan siswa tentang bangunan air (
jaringan irigasi ).
Memberikan informasi tentang jaringan irigasi yang ada.
Menambah wawasan dan pengalaman bagi para siswa.
Belajar tentang Bendung, Saluran irigasi, Konstrusi jalan dan Jalan
2. MANFAAT
Di harapkan siswa dapat mengambil manfaat dalamkesempatan Study Lapangan
ke Bendungan Arca dan Bendung Gerak
Serayu ,yaitu siswa dapat mengetahui bagaimana system dalam bangunan air dan dapat
belajar sedikit tentang konstruksi jalan raya dan jembatan. Tidak hanya itu siswa dapat
berlatih tanggung jawab ,disiplin, dan Sopan santun di lengkungan masyarakat luar.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 REALISASI KEGIATAN
Untuk menambah wawasan para siswa maka pada hari Senin, 12 Oktober
2015 siswa SMK Negeri 2 Purwokerto khususnya Teknik Gambar Bangunan baik 1
maupun 2 melakukan study ke Bendung Arcawinangun dan Bendung Gerak Serayu. Di
adakannya study lapangan iniyaitu siswa diajak untuk belajar dilapangan atau belajar
diluar kelas langsungdi objek yang sedang dibahas yaitu Saluran Bendung yang
dipelajari. Sebelum membahas lebih jauh tentang study lapangan ini, akan kami berikan
penjelasan terlebih dahulu mengenai gambaran umum tentang Saluran Irigasi
sebagaimana yang tertera pada Identifikasi Masalah.
Saluran irigasi merupakan unsur terpenting dalam bidang pertanian. Tanpa
adanya saluran irigasi, usaha pertanian tidak dapat berjalan dengan maksimal dan bisa
mengalami kegagalan sehingga merugikan para petani.
Saluran irigasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Irigasi sederhana
Dari saluran pembawa, Sekunder dan tersier tidak ada bangunan ukur dan alat ukur.
Sehingga pemberian air tidak terukur dan teratur.

2. Irigasi Setengah Teknis


Suatu pelayanan irigasi dimana bangunan ukur dan alat ukur hanya ada di saluran primer
/ induk.
3. Irigasi Teknis
Pelayanan irigasi dari saluran induk, sekunder dan tersier ada bangunan ukur dan alat
ukur sehingga pemberian air bisa terukur dan teratur.
Tidak hanya itu didalam irigasi juga terdapat jaringan irigasi, terdapat empat unsur
pokok bangunan irigasi pada jaringan irigasi yaitu :
1. Bangunan utama
2. jaringan pembawa
3. kelengkapan pendukung
4. saluran pembuang dan petak tersier.
Dalam saluran irigasi juga terkait dengan pengertian Bendung. Dimana
Bendung merupakan bangunan yang berfungsi untuk menaikan elevasi air hingga dapat
disadap. Bendung juga termasuk dalam bangunan utama dari jaringan irigasi karena
merupakan suatu komplek bangunan yang dibangun disepanjang sungai atau aliran air
untuk membelokan air ke saluran irigasi.
Bendung terdiri atas tiga macam bendung yaitu :
1. Bendung Tetap
Bendung tetap, merupakan bangunan air yang dibangun melintang sungai dan sengaja
dibuat untuk meninggikan muka air sungai sehingga dapat dimanfaatkan dan dialirkan
secara gravitasi ke jaringan irigasi. Kelebihan airnya akan dilimpahkan ke hilir dengan
terjunan yang dilengkapi dengam kolam olak sebagai peredam energi.
2. Bendung karet
Bendung Karet, berfungsi untuk meninggikan muka air dengan cara
menggembungkan tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan cara
mengempiskanya. Tubuh bendung yang terbuat dari tabung karet dapat diisi dengan air
atau udara. Proses pengisisan air atau udara dari pompa air atau udara dilengkapi dengan
instrumen pengontrol air atau udara ( manometer )
3. Bendung Gerak
Bendung Gerak, terdiri dari tubuh bendung dengan ambang tetap yang rendah
dilengkapi denag pintu pintu yang dapat digerakan secara vertikal maupun radial.
Bendung ini mempunyai fungsi ganda, yaitu mengatur tinggi muka air banjir dan
meinggikan muka air sungai kaitanya dengan penyadapan ( pemanfaatan ) air untuk
berbagai keperluan. Operasional dilapangan dilakukan dengan membuka pintu sebagian
pada saat banjir sedang atau kecil.

BENDUNG ARCA
Bendungan Arca atau Bendung Kali Pelus merupakan bendung yang melintasi
Desa Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur.Bendung ini dididirikan pada 1939
oleh pemerintah Hindia Belanda bertujuan untukmemenuhi kebutuhan irigasi lima
kecamatan yaitu Kecamatan Kembaran, Sokaraja, Kalibagor, Purwokerto dan Purwokerto
Barat dengan luas areal mencapai 1215, 13 ha. Dengan luasan demikian, bendung ini
adalah kewewenangan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah karena mengairi
daerah irigasi > 1000 ha. Dalam pengoperasian bendung terdapat 8 POB ( Petugas
Operasi Bendung) yang bertugas mengatur dan merawat bendung beserta saluran primer
& saluran sekunder. Panjang masing masing saluran mencapai 13 KM untuk saluran
primer dan 7 KM untuk saluran sekunder. Bendung Arcawinangun adalah salah satu tipe
bendung tetap, berdasarkan pengamatan study lapangan mercu bendung yang dibangun
melintang sungai hanya berfungsi untuk menaikan atau meninggikan muka air sehingga
dapat disadap ( dimanfaatkan ). Karakteristik dari Bendung Arcawinangun itu sendiri
terletak pada tidak adanya kolam lumpur, Alasan mengapa tidak terdapat kolam lumpur
dikarenakan bangunan bendung ini dibangun di Sungai Pelus, sungai ini merupakan salah
satu sungai jernih dari sekian sungai jernih yang ada di Kota Purwokerto.Dibawah mercu
juga terdapat kolam olak dimana berfungsi untuk memecah turbulensi (air yang deras).
Bendung Arcawinangun mempunyai bangunan yang terdiri dari :
a. Mercu bendung ( panjang melintang sungai 39,30 m ), Terdiri dari tiga undakan dibawah
mercu. Dibuat berundak karena tinggi mercu bendung terhadap hilir sungai sangatlah
curam. Guna untuk mengurangi energi gravitasi dari air yang jatuh ke hilir, maka mercu
tidak dibuat miring melainkan berundak.
b. Pintu pengambilan/ intake, terdiri dari pintu pengambilan kanan dan pintu pengambilan
kiri.
c. Pintu Penguras/ Pembuang, terdiri dari pintu penguras kanan dan pintu penguras kiri.
d. Kolam olak, bendung ini mempunyai kolam olak yang terletak diarah horizontal masing
masing undak dan dibawah undak.

BENDUNG GERAK SERAYU ( BGS )


Kemudian kami menuju Bendung Gerak Serayu. Bendung inimerupakan bendung
gerak terbesar di Indonesia yang terletak di desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen.
Bendung Gerak Serayu dibangun oleh pemerintah orde baru pada 1993 dan secara resmi
difungsikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto pada 20 November 1996.
Bendung gerak ini memanfaatkan debit air sungai serayu hal ini menjadikan
Bendung Gerak Serayu sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terutama dalam
bidang pertanian. Dengan berfungsinya Bendung Gerak Serayu dan seluruh jaringan
irigasinya, maka tanaman padi di Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Kebumen tidak
akan kekurangan air, pada musim kemarau sekalipun. Bendung Gerak dan jaringan
irigasi Serayu yang dibangun dengan dana sekitar Rp 114 milyar diproyeksikan bisa
mengairi secara teknis sawah
Total daerah cakupan pengairan mencapai 20.795 ha ( 3.358 ha Kab. Banyumas, 17.057
Kab. Cilacap dan 380 ha Kab. Kebumen ) Bendung inimenjadi kewewenangan operasi
bendung berada pada pemerintah pusat.
Bendung Gerak Serayu didesain oleh putri asli Purwokerto yaitu Ir. Uni Praptiwi. Jika
dilihat dari denah bendung, BGS ( Bendung Gerak Serayu memiliki bagian bagian
bendung sebagai berikut :
a. Ruang Kontrol, bangunan dua lantai digunakan untuk mengontrol muka air ( lantai 2 )
yang terdapat di kolam pengambilan atau kolam intake berkisar min level 12.00 dan max
level 12.90. Diruang ini pembukaan pintu air dilakukan secara otomatis menggunakan
program komputer. Namun penggunaan program komputer bersadarkan paparan kepala
operasi BGS hanya digunakan saat darurat misal sedang hujan besar. Hal ini dilakukan
untuk menghindari segala bahaya yang dimungkinkan timbul pada hilir sungai/ saluran
irigasi serayu. Jadi pembukaan pintu air yang sering digunakan yaitu dengan mesin yang
berada dimasing masing pintu air oleh petugas. Diruang kontrol ini juga menjadi kantor
daerah operasi Bendung Grak Serayu dan pusat kegiatan seperti aula kantor pada lantai 1,
saat ini Kepala operasi bendung dipegang oleh Bapak Toto Rahardjo.
b. Pintu Air BGS pada bagian mercu bendung terdiri delapan pintu air. Dengan bentangan
mendung kurang lebih 100 meter. Karakteristik desain pintu air BGS yaitu pada setiap 2
pintu air terdapat karet yang berfungsi sebagai pelentur jika terjadi pergeseran pada
bangunan pintu air. Misal karena gempa atau banjir yang besar. Pintu air bendung
berjenis pintu radial ( seperti tembereng ) yang bisa digerakan secara vertikal. Pintu radial
dapat digerakan dengan dua cara yaitu menggunakan komputerisasi dan menggunakan
mesin pada ruang kontrol pada samping masing masing pintu. Pintu ini dibuka jika
muka air pada up stream bendung melebihi ambang batas maksimal 12,90. Pembukaanya
dilakukan bertahap mulai dari pintu 4 dan 5 kesamping. Atau dibuka mulai dari pintu 1
dan pintu belakang ketengah. Saat pembukaan pintu intek ditutup.
c. Kolam olak, berfungsi untuk menahan air saat pintu dibuka agar ekosistem sekitar
sungai tidak rusak.
d. Kolam intake, bangunan ini digunakan untuk menampung air Sunagi Serayu sebelum
selanjutnya disadap oleh pintu pengambilan. Di kolam intake terdapat bangunan yang
memisahkan sendimen atau penyaring. Dan pengangkatan sendimen juga menggunakan
mesin yang bekerja saat sendimen yang tersangkut pada penyaringan sudah banyak.
e. Pintu pengambilan/ intake, di BGS terdapat empat pintu pengambilan. Selain berfungsi
pengambilan pintu ini juga berfungsi sebagai regulator atau pembagi agar pemanfaatan
air dapat maksimal.
f. Kolam lumpur, pada BGS terdapat kolam lumpur yang panjang kurang lebih 100 meter.
Ditempat ini lumpur dapat diendapkan sebelum disalurkan ke saluran primer. Kolam
lumpur mengalami pengurasan setiap satu minggu sekali pada musim penghujan dan
pada musim kemarau tidak wajib dikuras karena cadangan air yang ada harus dihemat.
g. Pintu Regulator, pintu ini pada BGS berfungsi membagi air setelah melewati kolam
lumpur selanjutkan dialirkan ke saluran primer yang terdiri dari empat pintu air dan
secara otomatis dapat digerakan oleh komputer dari ruang kontrol utama atau mesin pada
samping pintu air.
h. Flusing, bangunan ini memiliki prinsip sama dengan pintu regulator. Fungsinya sebagai
bangunan pembuang pada saat pengurasan kolam lumpur atau saat saluran induk serayu
mengalami kelebihan air.
i. Bangunan Pompa, bangunan ini terletak diutara bangunan ruang kontrol atau mercu
bendung. Didalamnya terdapat empat pompa yang bekerja secara bergantian dalam 1 x
24 jam untuk memompa air dari sungai serayu, kemudian dialirkan untuk saluran irigasi
kebasen. Pada saluran irigasi kebasen digunakan untuk mengairi daerah pertanian warga,
irigasi kebasen juga sama memiliki kolam lumpur yang setiap 1 kali dalam setahun
diadakan pengurasan. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya konsumsi listrik PLN
untuk menghidupkan pompa. Jika pasokan listrik PLN mengalami kendala, pompa
dihidupkan dengan mesin generator diesel.
j. Crane, adalah mesin yang terdapat pada samping intake. Memiliki trase jalur seperti
jalan kereta api yang terbentang melintang diatas sepanjang bangunan pintu air 1 8.
Berfungsi sebagai alat bantu petugas bendung saat melakukan perbaikan pintu radial atau
lainya yang berhubungan perawatan bendung.
k. Jalan inspeksi, di bendung gerak serayu terdapat jalan jalan inspeksi yang
mengubungkan bangunan bangunan irigasi di area bendung. Diatas mercu bendung
juga biasa digunakan jalan oleh sepeda motor atau pejalan kaki untuk menjangkau lokasi
diseberang sungai.

2.1 KEGIATAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Sesi pemaparan tentang Bendung Arca
Pemaparan mengenai Bendung Arcawinangun dilakukan oleh petugas bendung
dibantu oleh petugas dari Dinas PSDA Serayu Citanduy. Dalam paparanya dijelaskan
mengenai kedudukan bendung sebagai salah satu bangunan irigasi yang penting untuk
mengairi luasan daerah > 1000 ha
Sesi tanya jawab
1) Mengapa dalam Bendung Arcawinangun tidak memiliki Kolam Lumpur sebagai tempat
untuk mengendapkan sendimen?
Jawab : Bahwa perlu diketahui Bendung Arcawinangun ini tidak memiliki Kolam
Lumpur, karena dalam perencanaan tidak digambarkan Kolam Lumpur, hal ini didukung
pada saat itu Sungai Pelus merupakan salah satu sungai jernih yang angka sendimenya
kecil.
2) Mengapa mercu pada Bendung Arca dibuat terasering ?
Jawab : Hal ini dikarenakan memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk melemahkan air
sungai yang deras atau bisa disebut untuk memecah arus yang deras sehingga air yang
telah melewati mercu dapat lebih tenang. Namun kelemahan mercu terasering ialah
banyak timbulnya sedimentasi.
3) Penjelasan Mengenai Symbol BACR dan BACN !
Jawab : Yaitu pembacaan debit ukur biasanya menggunakan alat ukur yang dinamakan
peinskal alat ukur dalam liter/detik
Sesi pemaparan tentang bendung gerak serayu
Di aula Kantor Operasi Bendung pemaparan dilakukan oleh kepala Kantor Operasi
Bendung. Beliau menjelaskan tentang gambaran umum dari bendung gerak serayu. Yang
merupakan bangunan irigasi yang kewewenangan operasinya berada di pemerintah pusat.
Latar belakang pembangunan bendung juga dijelaskan, mengapa bendung gerak
dibangun. Kemudian daerah cakupan yang meliputi 3 kabupaten.
Sesi tanya jawab
1) Siapa perancang desain Bendung Gerak Serayu ?
Jawab : Didirikan tahun 1888 1989 dengan bantuan perusahaan BCOM Perancis dan
perencana desain bendung, yaitu Ir. Umi Pratiwi asal Karangklesem, Kabupaten
Banyumas. Bendung Gerak Serayu di resmikan pada 1996 oleh Presiden Soeharto.
2) Pekerjaan apa yang sedang dilaksanakan di sekitar areal Bendung Gerak Serayu ? Jawab
: Itu merupakan pekerjaan Groundseal. Groundseal merupakan pembuatan bangunan
yang berfungsi sebagai penahan untuk mengamankan bangunan yang berada di hulu
hulu sungai. Groundseal di bangun ketika terjadi penurunan elevasi sungai ( Gradasi ).
2.2 KENDALA DAN SARAN
Terdapat beberapa kendala yang terjadi yang juga diikuti dengan saran yang
membangun, harapanya untuk kegiatan study lapangan mendatang kendala ini dapat
diantisipasi untuk kemajuan yang lebih baik.

1. Kendala
Pada saat sesi pemaparan di Bendung Arcawinangun tidak adanya tempat teduh atau aula
yang dilengkapi dengan kursi, Dan kurang jelasnya apa yang dipaparkan pembimbing.

Saran
Untuk kegiatan study lapangan berikutnya diharapkan untuk kenyamanan peserta study
lapangan dimohon untuk lebih mempersiapkan diri terdahap tempat. Seperti kebutuhan
tempat untuk berteduh dan sebagainya.
2. Kendala
Tidak adanya LCD proyektor atau keterbatasan media cetak brosur tentang Bendung
Gerak Serayu,Sempitnya ruang aula menjadikan sebagian siswa hanya dapat
mendengarkan dari luar.
Saran
Untuk pelaksanaan study lapangan berikutnya jika terdapat sesi pemaparan didalam aula
harap disediakan LCD proyektor untuk presentasi dan untuk mengatasi kendala jika
brosur tentang bendung jumlahnya terbatas.
3. Kendala
Rasa lelah akibat terlalu banyak berjalan untuk menyusuri setiap bagian bendung,dan
Susana matahari yang terik.
Saran
Kunjungi tempat yang belum paham atau tanyakan tentang gambaran umumnya saja
untuk mengatasi kelelahan. Atau bawa minum yang cukup agar tidak kekurangan cairan
tubuh akibat kelelahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESAN & SARAN
SARAN
Adapun saran dari saya, sebaiknya karyawan atau pimpinan lebih jelas dan detail
menerangkan tentang hal-hal yang terkait dengan perhitungan jumlah pembagian dan
pengaturan tentang bangunan air yaitu jaringan irigasi dengan sejelas jelasnya dari
mana perhitungan tersebut didapatkan.Dan juga para siswa lebih dapat bekerjasa untuk
mengordinir jadwal acara.
KESAN
Pada saat kunjungan belajar ke Bendung Arca dan Bendung Gerak Serayu memberikan
kesan sebagai berikut :
a. Dengan diadakanya study lapangan ini siswa Teknik Gambar Bangunan diharapkan
dapat memahami materi yang diberikan disekolah tentang saluran irigasi.
b. Sambutan dari pihak tersebut menyambut kita dengan ramah dan sopan.
c. Kunjungan belajar ini sangatlah bermanfaat karena telah banyak memberikan kami
informasi yang bermanfaat tentang bangunan air.
d. Adanya pengalaman yang didapat dari kunjungan belajar tersebut.
e. Pihak tersebut menjawab atau menjelaskan apa yang telah ditanyakan oleh para siswa
dan guru dengan sejelas mungkin.

3.2 KESIMPULAN
Dengan pelaksanaan Study Lapangan di luar sekolah ini sangatlah bermanfaat
dalam menunjang pembelajaran Kurikulum 2013 saat ini , karena selain untuk menambah
pengetahuan dan wawasan siswa dapat mengetahui ilmu yang didalaminya secara
langsung saat di lapangan, juga dapat membandingkan pembelajaran di sekolah dan
dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai