Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(Terms Of Reference)

PENYUSUNAN BASIC ENGINEERING DESIGN (BED)


PEMASANGAN PIPA TRANSMISI AIR CURAH SPAM JATILUHUR 1
DI WILAYAH DKI JAKARTA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM


PROVINSI DKI JAKARTA
(PAM JAYA)

TAHUN ANGGARAN 2020


I. LATAR BELAKANG
Sebagai Ibu Kota Negara sekaligus pusat pemerintahan dan pusat perekonomian
di Indonesia, Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia dengan
pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar
menjadikan Jakarta sebagai Kota terpadat di Indonesia. Pesatnya pertumbuhan
dan padatnya jumlah penduduk menyebabkan permasalahan yang dihadapi
Kota Jakarta semakin kompleks. Salah satunya peningkatan kebutuhan air
bersih/minum (domestik dan komersial) yang belum sepenuhnya diimbangi
dengan peningkatan pasokan air bersih/minum.
Tingkat cakupan pelayanan air bersih/minum perpipaan di wilayah DKI Jakarta
pada akhir Tahun 2018 masih sekitar 60%. Belum terpenuhinya kebutuhan air
bersih/minum dari sistem penyediaan air minum/bersih yang ada saat ini
karena selain tingkat kehilangan air yang masih tinggi adalah kurangnya
kapasitas produksi air bersih bila dibandingkan dengan besarnya kebutuhan air
minum di wilayah DKI Jakarta.
Kapasitas produksi air minum PAM JAYA saat ini adalah sebesar 20.225 l/detik,
sedangkan kebutuhan air bersih di DKI Jakarta mencapai sekitar 24.000
l/detik, sehingga saat ini terdapat defisit kebutuhan air bersih sekitar 4.000
l/detik. Defisit kebutuhan air minum tersebut akan semakin meningkat apabila
tidak ada penambahan kapasitas produksi ataupun suplai air curah dari luar
DKI Jakarta.
Proyek SPAM Regional Jatiluhur 1 sebagai satu Proyek Strategis Nasional (PSN)
yang memiliki kapasitas total 5.000 l/detik, dapat menjadi salah satu solusi
untuk menambah pasokan air bersih sebesar 4.000 l/detik ke wilayah DKI
Jakarta. Berkenaan dengan adanya rencana tambahan pasokan tersebut, perlu
dilakukan persiapan penyerapan air curah SPAM Regional Jatiluhur 1 dengan
pemasangan pipa transmisi dan distribusi di wilayah DKI Jakarta.
Pembangunan jaringan pipa transmisi untuk penyerapan air curah dari SPAM
Jatiluhur I tersebut rencananya akan dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air
Provinsi DKI Jakarta yang tendernya menggunakan metode Design and Build.
Sebelumnya PAM JAYA telah melakukan Studi Kelayakan (FS) Rencana
Penyerapan Air Bersih SPAM Jatiluhur 1 secara Terintegrasi, dimana di
dalamnya secara garis besar telah disusun perencanaan jaringan pipa transmisi
dan distribusi utama untuk penyerapan air curah SPAM Jatiluhur I, meliputi:
 Alokasi/pembagian debit air curah, dan area pelayanan,
 Jalur trase perpipaan transmisi,
 Diameter/dimensi pipa transmisi,
 Jumlah, volume, dan lokasi reservoir distribusi (DC).
Dalam perkembangannya, menanggapi permintaan dari pihak Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, dibuat opsi tambahan Jalur Pipa Transmisi SPAM
Jatiluhur I dengan skema direct supply pipa transmisi dari DC Sunter ke DC
Muara Karang menyesuaikan dengan peruntukkan penganggaran APBD di
Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta untuk proyek pembangunan pipa transmisi
SPAM Jatiluhur 1 dalam mengalirkan air curah 4000 l/detik. Oleh karena itu
penyusunan Basic Engineering Design (BED) Pemasangan Pipa Transmisi Air
Curah SPAM Jatiluhur 1 selanjutnya mengacu kepada opsi jalur pipa/trase yang
terpilih.
Sebagai gambaran, sebagaimana hasil penyusunan Studi Kelayakan (FS)
Rencana Penyerapan Air Bersih SPAM Jatiluhur 1 secara Terintegrasi, untuk
mengantisipasi adanya tambahan pasokan air curah (bulk treated water) dari
Rencana SPAM Jatiluhur 1 perlu dilaksanakan pemasangan pipa transmisi dan
distribusi utama mulai dari titik off-take hingga Reservoir utama yang
direncanakan, yaitu mulai dari titik off take di daerah Pondok Kopi (dekat
dengan perbatasan Bekasi – DKI Jakarta) hingga ke daerah Muara Karang.
Pembagian alokasi air curah SPAM Jatiluhur 1 sebesar 4.000 l/detik sebagai
berikut:
 Air curah dari titik off take dialirkan langsung dengan sisa tekan yang ada
dari titik off-take sebesar 3.750 l/detik dengan pipa diameter 2000 mm (pipa
1) ke Distribution Center Reservoir (DCR) Cilincing kapasitas 20.000 m3 dan
DCR Sunter kapasitas 40.000 m3. Pipa kedua dialirkan langsung dari off-take
ke DCR Pondok Kopi (kapasitas 20.000 m3) sebesar 250 l/detik dengan pipa
diameter 500 mm (pipa 2).
 Air curah pada pipa 1 sebesar 3.750 lps dibagi ke ke DCR Cilincing sebesar
1.000 l/detik dengan pipa diameter 1.000 mm (pipa 3) dan ke DCR Sunter
2.750 l/detik dengan pipa diameter 2.000 mm (pipa 4).
 Air curah dari DCR Sunter selanjutnya dibagi ke wilayah Sunter sebesar 750
lps dengan pipa 900 mm (pipa 5) dan sebesar 2.000 lps didistribusikan ke
wilayah pelayanan PALYJA (Gunung Sahari - Pasar Baru) dengan pipa 1.500
mm (pipa 6).
Selain pemasangan pipa transmisi dan distribusi utama untuk penyerapan air
curah dari SPAM Jatiluhur I, terdapat pemasangan pipa transmisi untuk
switching pasokan air dari IPA Pejompongan sebagai berikut:
 Air dari IPA Pejompongan sebesar 1.500 l/detik dialirkan dengan pipa
diameter 1.000 mm ke DCR Perdana kapasitas 20.000 m3 dan DCR Muara
Karang kapasitas 20.000 m3. Debit air dibagi masing-masing sebesar 750
l/detik dengan pipa input diameter 900 mm.
Sedangkan dalam opsi tambahan, tidak ada switching pasokan dari IPA
Pejompongan, dimana suplai air 2.000 l/detik dari DCR Sunter ke wilayah
pelayanan PALYJA menjadi 1.000 l/detik dipompakan ke Header Gunung Sahari
melalui pipa diameter 1.200 mm dan 1.000 l/detik dipompakan langsung ke
DCR Muara Karang melalui pipa diameter 1.200 mm.
Dari rencana jalur pipa transmisi tersebut di atas, selanjutnya akan dilakukan
kajian Basic Design hingga tersusunnya Basic Engineering Design (BED) guna
memberikan panduan kepada Kontraktor Design & Build dalam merencanakan
dan membangun pipa transmisi yang paling optimal dan efisien, serta untuk
memperhitungkan berapa besar kebutuhan investasinya.
Berkenaan dengan hal tersebut, PAM JAYA bermaksud menyusun Basic
Engineering Design (BED) Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Curah
SPAM Jatiluhur 1 menggunakan jasa konsultan. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
diharapkan akan menjadi acuan bagi Konsultan dalam menyusun BED sesuai
dengan output yang dikehendaki.

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1 Maksud
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menyusun Basic
Engineering Design (BED) Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi Air Curah
SPAM Jatiluhur 1 di wilayah DKI Jakarta dari titik off take (dekat
perbatasan Bekasi – Jakarta) menuju Wilayah Pelayanan DKI Jakarta
berikut Distribution Center Reservoir dan bangunan pelengkap lainnya
secara terpola, terstruktur dan tepat sasaran.

2.2 Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah mempersiapkan dokumen Basic Engineering
Design untuk Jaringan Pipa Transmisi Air Curah SPAM Jatiluhur 1 di
wilayah DKI Jakarta dari perbatasan Bekasi – Jakarta menuju Wilayah
Pelayanan DKI Jakarta berikut Distribution Center Reservoir dan bangunan
pelengkap lainnya dengan mengacu pada hasil Studi Kelayaan (FS) dan
kajian opsi tambahan jalur pipa transmisi sebelumnya, yang mencakup
antara lain:
 Basis desain dan deskripsi proses
 Diagram Alir Proses
 Piping and Instrument Diagram
 Data topografi kontur dan situasi rencana jalur pipa dan lokasi DCR
 Data kondisi/struktur tanah
 Spesifikasi Teknis
 Gambar layout dan gambar potongan rencana jalur pipa dan lokasi DCR
 Bill of Quantity
 Perhitungan estimasi biaya CAPEX dan OPEX

2.3 Sasaran Pekerjaan


Tersedianya dokumen Basic Engineering Design (BED) Pemasangan
Jaringan Pipa Transmisi Air Curah SPAM Jatiluhur 1 di wilayah DKI
Jakarta berikut Distribution Center Reservoir dan bangunan pelengkap
lainnya

III. RUANG LINGKUP


3.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah dari titik off-take air curah SPAM Jatiluhur 1 di
daerah Pondok Kopi (dekat dengan perbatasan Bekasi – DKI Jakarta) hingga
ke daerah Muara Karang berdasarkan jalur pipa transmisi terpilih. Gambar
jalur dan diagram skematik rencana pemasangan pipa berdasarkan Studi
Kelayakan dan kajian opsi tambahan direct supply adalah sebagai berikut:

L = 14,4 km L = 8,3 km

L = 13,5 km

Gambar Peta Jalur Pipa Hasil Studi Kelayakan

Diagram Skematik Jaringan Pipa Transmisi Hasil Studi Kelayakan


L = 16,5 km

L = 5,5 km
L = 8,3 km

L = 13,5 km

Gambar Peta Jalur Pipa Hasil Kajian Opsi Tambahan Direct Supply

Diagram Skematik Jaringan Pipa Transmisi Hasil Kajian Opsi Tambahan


Direct Supply
3.2 Perencanaan Awal
1. Investigasi awal
Investigasi awal dengan mengumpulkan data sekunder mengenai
rencana pembangunan strategis Pemerintah (baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah). Jalur rencana pipa transmisi yang akan
dibangun harus terselaraskan dengan rencana pembangunan strategis
Pemerintah, serta review hasil studi yang pernah dilakukan sebelumnya.
2. Survei lapangan
Untuk menyiapkan suatu data teknis diperlukan survey lapangan, antara
lain pengukuran jalur pipa transmisi, pengukuran lebar trase, pemetaan,
pengukuran topografi, soil investigation, dan pendataan infrastruktur
lainnya yang berada di area rencana jalur pipa transmisi dan DCR.
3. Membuat Desain Awal Jaringan Pipa Transmisi dan DCR
Konsultan membuat desain awal rencana jalur pipa transmisi dan DCR
berdasarkan hasil survei dan studi yang pernah dilakukan sebelumnya.

3.3 PENYUSUNAN BASIC ENGINEERING DESIGN


3.3.1 Menganalisa Jalur Perpipaan Transmisi
Konsultan menganalisa jalur pipa transmisi terpilih. Analisa yang dilakukan
secara mendalam meliputi analisis teknis, ekonomi, lingkungan, dan
kemudahan perizinan, sehingga diperoleh keyakinan bahwa trase pipa
transmisi dan lokasi DCR yang ditentukan merupakan jalur yang paling
layak dan optimal.
3.3.2 Penyusunan Basic Engineering Design Jaringan Pipa Transmisi
Lingkup pekerjaan Penyusunan Basic Engineering Design (BED) Jaringan
Pipa Transmisi Air Curah SPAM Jatiluhur 1 sebagai berikut:
1) Analisis Teknis dan Analisa Hidrolis Jalur Pipa Transmisi.
 Melakukan analisis teknis berdasarkan sistem pengaliran yang
digunakan, meliputi perhitungan tekanan yang dikehendaki atau
dibutuhkan, head losses, faktor kebocoran, sistem pemompaan yang
akan digunakan, termasuk metode konstruksi yang akan digunakan.
 Analisa hidrolis menggunakan software Epanet versi terakhir dan atau
software lain yang kredibel dan mudah didapatkan.
2) Pembuatan Gambar Basic Engineering Design yang meliputi namun tidak
terbatas pada:
 Gambar jaringan pipa yang berisi gambar lokasi penempatan pipa per
segmen dalam bentuk gambar layout dan gambar potongan, meliputi
keterangan dimensi pipa, nama jalan, posisi pipa, tipe perkerasan,
dan informasi utilitas lain yang diperlukan. Gambar Basic Engineering
Design dibuat dalam format Autocad dengan skala minimum 1:50
pada kertas minimum A3.
 Gambar pemetaan yang mengacu pada gambar basic design, yang
berisi peta jaringan pipa transmisi rencana dan jaringan pipa eksisting
per segmen dan secara keseluruhan yang di overlay dengan peta
topografi dan peta jaringan utilitas atau infrastruktur lain. Gambar
pemetaan dibuat dalam format Autocad dengan skala minimum
1:5.000 untuk peta jaringan secara keseluruhan, dan skala minimum
1:1.000 untuk peta per segmen pada kertas minimum ukuran A3.
3) Spesifikasi Teknis
Segala kriteria design mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Spesifikasi teknis dalam Basic Engineering Design ini meliputi namun
tidak terbatas pada:
 Panjang dan Diameter pipa serta aksesorisnya.
 Material pipa, aksesoris, dan peralatan yang digunakan.
 Metode konstruksi pemasangan pipa yang digunakan
 Sistem Pemompaan berikut rumah pompanya.
 Pekerjaan Sipil dan pekerjaan Mekanikal-Elektrikal.
4) Estimasi Biaya Capex dan Opex
Konsultan menghitung estimasi biaya Capex dan Opex berdasarkan jalur
pipa terpilih dan spesifikasi teknis yang dibuat.

3.3.3 Penyusunan Basic Engineering Design Distribution Center


Reservoir (DCR)
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan sebelumnya, direncanakan untuk
membangun beberapa Distribution Center Reservoir untuk penyaluran air
curah SPAM Jatiluhur 1, yaitu DCR Pondok Kopi, DCR Cilincing, DCR
Sunter, DCR Perdana, dan DCR Muara Karang. Konsultan dapat
menentukan alternatif DCR lain, apabila terdapat perkembangan dalam
penyusunan BED.
Lingkup pekerjaan Penyusunan Basic Engineering Design Distribution
Center Reservoir Jaringan Transmisi SPAM Jatiluhur 1 sebagai berikut:
1) Analisis Teknis DCR
 Melakukan analisis teknis berdasarkan kapasitas DCR yang
dibutuhkan, kondisi lahan, jenis material dan jenis konstruksi dengan
proyeksi periode desain untuk 50 tahun. Basic design juga harus
memperhitungkan tekanan dan faktor titik kebocoran, kesesuaian
terhadap perhitungan hidrolis, dan faktor non-teknis lainnya.
2) Pembuatan Gambar Basic Engineering Design yang meliputi namun tidak
terbatas pada:
 Gambar tapak bangunan (block plan dan site plan), denah, layout
ruang operasional, gambar tampak (atas, samping), dan potongan
dengan keterangan dimensi. Gambar Basic Engineering Design dibuat
dalam format Autocad dengan skala minimum 1:50 pada kertas
minimum A3.
 Gambar pemetaan yang mengacu pada gambar basic design
menggambarkan lokasi Distribution Center Reservoir yang di overlay
dengan peta topografi, kondisi/struktur tanah, dan lain-lain. Gambar
peta rencana disiapkan dalam format Autocad dengan skala minimum
1:5.000 pada ukuran kertas minimum A3.
3) Spesifikasi Teknis
Segala kriteria design mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Spesifikasi teknis dalam Basic Engineering Design ini meliputi namun
tidak terbatas pada:
 Dimensi bangunan Reservoir.
 Material dan peralatan yang digunakan.
 Sistem Pemompaan berikut rumah pompanya.
 Pekerjaan Sipil dan pekerjaan Mekanikal-Elektrikal
4) Estimasi Biaya Capex dan Opex
Konsultan menghitung estimasi biaya Capex dan Opex Distribution
Center Reservoir berdasarkan Basic Design dan spesifikasi teknis yang
dibuat.

3.3.4 Penyusunan Basic Engineering Design Bangunan


Pelengkap/Pendukung Lainnya
Bangunan pelengkap/pendukung dimaksud adalah semua bangunan yang
diperlukan dalam sistem transmisi ini, termasuk namun tidak terbatas
pada:
 Sistem pemompaan: rumah pompa, booster pump (jika diperlukan).
 Infrastruktur pendukung pipa transmisi: jembatan pipa, syphon,
crossing, conducting canal, chambers, bangunan pelepas tekanan,
bangunan inspeksi, dan lain-lain yang diperlukan/digunakan.
 Bangunan operasional dan laboratorium.
 Bangunan bahan kimia.
 Bangunan pemantauan debit dan tekanan
Lingkup pekerjaan Penyusunan Basic Engineering Design untuk bangunan
pelengkap/pendukung lainnya adalah sebagai berikut:
1) Analisis Teknis
 Melakukan analisis teknis berdasarkan kriteria desain bangunan
pelengkap/pendukung yang dibutuhkan agar sistem jaringan
transmisi air minum berfungsi dengan optimal mencakup
pertimbangan kebutuhan kapasitas, ketersediaan ruang, perizinan,
desain konstruksi, dan pemenuhan standar (compliance).
 Basic Design juga harus memperhitungkan tekanan dan faktor titik
kebocoran, kesesuaian terhadap perhitungan hidrolis, serta faktor
terkait lainnya. Desain juga mencakup metode pengukuran dan
pemantauan terhadap kualitas dan kuantitas air yang ditransmisikan.
2) Pembuatan Gambar Basic Engineering Design yang meliputi namun tidak
terbatas pada:
 Gambar tapak bangunan (block plan dan site plan), denah/layout,
gambar tampak (atas, samping), dan potongan dengan keterangan
dimensi. Gambar Basic Engineering Design dibuat dalam format
Autocad dengan skala minimum 1:50 pada kertas minimum A3.
 Gambar pemetaan yang mengacu pada gambar basic design
menggambarkan lokasi bangunan pelengkap yang di overlay dengan
peta topografi, kondisi/struktur tanah, dan lain-lain. Gambar peta
rencana disiapkan dalam format Autocad dengan skala minimum
1:5.000 pada ukuran kertas minimum A3.
3) Spesifikasi Teknis
Segala kriteria design mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Spesifikasi teknis dalam Basic Engineering Design ini meliputi namun
tidak terbatas pada:
 Dimensi bangunan pelengkap/pendukung.
 Material yang digunakan.
 Pekerjaan Sipil dan pekerjaan Mekanikal-Elektrikal
4) Estimasi Biaya Capex dan Opex
Konsultan menghitung estimasi biaya Capex dan Opex Bangunan
Pelengkap/Pendukung Lainnya berdasarkan basic design dan spesifikasi
teknis yang dibuat.

3.4 PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


Konsultan menyusun RKS berkenaan dengan Pekerjaan Jaringan Pipa
Transmisi Air Curah SPAM Jatiluhur 1 (beserta DCR dan Bangunan
Pelengkap/Pendukungnya) dari titik off-take air curah SPAM Jatiluhur 1 di
daerah Pondok Kopi (dekat dengan perbatasan Bekasi – DKI Jakarta) hingga
ke daerah Muara Karang. RKS yang disusun antara lain memuat, namun
tidak terbatas pada:
1. Syarat-syarat Umum Pekerjaan
2. Rencana Jadwal Pelaksanaan
3. Standar Mutu dan Kuantitas Material
4. Standar Manajemen Material
5. Standar Manajemen K3
6. Persyaratan struktur bangunan
7. Persyaratan manajemen lingkungan
8. Persyaratan operasional dan pemeliharaan
IV. METODOLOGI PELAKSANAAN
Diharapkan konsultan dapat menawarkan hal-hal baru dalam metodologi
pelaksanaan sehingga dapat memberikan yang terbaik dalam pekerjaan
penyusunan Basic Engineering Design (BED), meskipun harus tetap
berpegang pada kaidah normatif yang bersifat umum. Metodologi meliputi
pelaksanaan kegiatan:
1) Review hasil Studi Kelayakan dan kajian opsi tambahan sebelumnya
2) Inventarisasi terhadap semua regulasi (peraturan & perundang-
undangan) dan kebijakan strategis Pemerintah terkait.
3) Inventarisasi terhadap program-program pengembangan dan
pembangunan infrastruktur baik oleh Pemerintah maupun Swasta yang
bersinggungan dengan rencana jalur pipa transmisi
4) Inventarisasi kondisi eksisting PAM JAYA (sistem produksi dan distribusi)
5) Koordinasi dengan instansi terkait termasuk identifikasi perizinan yang
dibutuhkan untuk pemasangan sistem jalur pipa transmisi.
6) Survey/evaluasi lapangan untuk penentuan analisis teknis dan pre-
desain, termasuk survey topografi, soil investigation, dan survey geo
radar / geo sound (opsional).
7) Penyusunan analisis teknis dan desain dengan menggunakan data awal
dan hasil survey lapangan.
8) Penentuan jalur pipa transmisi yang layak, efektif, dan efisien baik
secara teknis, ekonomis, dan lingkungan.
9) Penyusunan Basic Engineering Design terhadap jalur pipa transmisi dan
Distribution Center Reservoir dan Bangunan pelengkap/pendukung.
10) Penyusunan RKS yang memuat rencana kerja, standar teknis, dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan.

V. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran (output) yang ingin dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
1) Laporan survei lapangan meliputi:
a. Trase jalur pipa, lokasi DCR, dan bangunan pelengkap/pendukung
b. Data topografi
c. Data kondisi/struktur tanah
d. Data proyek infrastruktur lain yang berada di area jalur pipa dan DCR

2) Analisis Teknis terkait basic design jaringan pipa transmisi mencakup:


a. Perhitungan dan analisis hidrolis sistem perpipaan, garis gradien
hidrolis, arah aliran, tekanan aliran, kecepatan aliran, dan lain-lain.
b. Sistem perpipaan termasuk debit yang melalui pipa transmisi,
dimensi pipa berikut aksesorisnya, sisa tekan, dan jenis material pipa.
c. Analisis dan perhitungan Sistem Pemompaan.
d. Analisis dan perhitungan Distribution Center Reservoir .
e. Analisis dan perhitungan Bangunan Pelengkap/pendukung lainnya.
f. Analisis Teknis juga mencakup dasar pertimbangan penempatan pipa
yang paling optimal secara teknis-ekonomis, efektif, dan efisien.
3) Spesifikasi Teknis mencakup:
a. Pekerjaan Konstruksi
 Perpipaan meliputi dimensi pipa dan metode konstruksi
pemasangan pipa
 Distribution Center Reservoir dan Bangunan
Pelengkap/Pendukung meliputi dimensi dan kapasitas
 Sistem pemompaan termasuk rumah pompa.
b. Material dan peralatan yang digunakan.
Keseluruhan spesifikasi teknis di atas dibagi dalam Spesifikasi Umum,
Sipil, Mechanical & Electrical (M&E) serta Perpipaan.
4) Basic Engineering Design, dibuat untuk jalur pipa transmisi terpilih
a. Gambar lokasi penempatan pipa per segmen dalam bentuk gambar
layout dan gambar potongan, meliputi keterangan dimensi pipa, nama
jalan, posisi pipa, tipe perkerasan, dan informasi utilitas lain yang
diperlukan.
b. Gambar basic design meliputi gambar jaringan pipa, DCR, dan
bangunan pelengkap/penunjang (gambar plan, gambar tampak, dan
gambar potongan)
5) Album gambar desain dan peta ukuran kertas A3
6) Estimasi Biaya Capex dan Opex
Estimasi Biaya Capex dan Opex untuk pekerjaan keseluruhan meliputi
Pipa Transmisi, Distribution Center, Sistem Pompa berikut Rumah
Pompanya, Bangunan Pelengkap/Pendukung lainnya berdasarkan
spesifikasi teknis yang dibuat.
7) Rencana Kerja dan Syarat-syarat yang memuat rencana kerja, standar
teknis, dan jadwal pelaksanaan pekerjaan

VI. KEBUTUHAN TENAGA PELAKSANA


Bidang-bidang keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
minimal dengan komposisi sebagai Tabel 1 berikut.
TABEL KEBUTUHAN TENAGA PELAKSANA PEKERJAAN

No. Tenaga Pelaksana Jumlah


Orang
A TENAGA AHLI UTAMA (PROFESIONAL
1 STAFF)
Ketua Tim/Ahli Teknik Air Minum 1
2 Ahli Perpipaan 1
3 Ahli Teknik Sipil 1
4 Ahli Geodesi 1
5 Ahli Geoteknik 1
6 Ahli Mekanikal-Elektrikal 1
7 Ahli Traffic Management 1

B TENAGA SUB PROFESIONAL


No. Tenaga Pelaksana Jumlah
Orang
1 Assistant Professional Staff 3
2 Drafter /CAD Operator 3
3 Surveyor 4
4 Sekretaris / administrasi 1
5 Driver 1

Adapun kualifikasi dari masing-masing tenaga pelaksana tersebut di atas


adalah sebagai berikut.

Tenaga Ahli Utama (Professional Staff):


1) Ketua Tim
Pendidikan minimal S-1 Teknik Lingkungan/ Teknik Penyehatan dengan
pengalaman minimal selama 7 (tujuh) tahun di bidang perencanaan Sistem
Penyediaan Air Minum dan memiliki Sertifikat Keterangan Ahli (SKA)
tingkat Utama;
2) Ahli Perpipaan
Pendidikan minimal S-1 Teknik Lingkungan/Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal selama 7 (tujuh) tahun di bidang perencanaan Sistem
Penyediaan Air Minum dan memiliki Sertifikat Keterangan Ahli (SKA)
tingkat Madya;
3) Ahli Teknik Sipil
Pendidikan minimal S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal selama
7 (tujuh) tahun di bidang perencanaan Bangunan Air dan memiliki
Sertifikat Keterangan Ahli (SKA) tingkat Madya;
4) Ahli Geodesi
Pendidikan minimal S-1 Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal
selama 5 (lima) tahun di bidang pemetaan dan topografi dan memiliki
Sertifikat Keterangan Ahli (SKA) tingkat Madya;
5) Ahli Geoteknik
Pendidikan minimal S-1 Teknik Sipil/Geoteknik/Geologi dengan
pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun di bidang konstruksi perpipaan
air bersih dan memiliki Sertifikat Keterangan Ahli (SKA) tingkat Madya;
6) Ahli Mechanical-Electrical
Pendidikan minimal S-1 Teknik Mesin / Teknik Elektro dengan
pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun di bidang perencanaan
Mekanikal & Elektrikal dan memiliki Sertifikat Keterangan Ahli (SKA)
tingkat Madya;
7) Ahli Traffic Management
Pendidikan minimal S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal selama
5 (lima) tahun di bidang perencanaan traffic management dan memiliki
Sertifikat Keterangan Ahli (SKA) tingkat Madya;

Tenaga Sub Profesional


1) Assistant Professional Staff
Memiliki latar belakang pendidikan Teknik Lingkungan strata-1 (S-1) dan
memiliki pengalaman kerja di bidang air minum minimal 2 (dua) tahun.
2) CAD Operator
Memiliki pengalaman kerja sebagai drafter perencanaan proyek air minum
minimal 5 (lima) tahun.
3) Surveyor
Memiliki pengalaman kerja di bidang survey perencanaan proyek air
minum minimal 5 (lima) tahun.
4) Sekretaris / Administrasi
Memiliki pengalaman kerja di proyek air minum minimal 2 (dua) tahun.
5) Driver
Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun.

VII.PEMBIAYAAN
Sumber pendanaan pekerjaan ini adalah dari anggaran PAM JAYA Tahun 2020
dengan pagu anggaran sebesar Rp 1.450.950.000 (satu milyar empat ratus lima
puluh juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) sudah termasuk PPN 10%
dan pajak-pajak lainnya.
VIII. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini direncanakan selama 60 (enam puluh)
hari kalender sebagaimana tabel berikut:

IX. PELAPORAN
Sistem pelaporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan meliputi substansi sebagai berikut:
a. Rencana Kerja.
b. Metode dan pendekatan yang akan diterapkan.
c. Daftar nama anggota tim ahli, pembagian tugas dan penjabaran tugas
setiap anggota tim.
d. Rencana/Program kerja, rincian jadwal pelaksanaan pekerjaan serta
organisasi pelaksanaan pekerjaan.
e. Inventarisasi terhadap semua regulasi (peraturan & perundang-
undangan) dan kebijakan strategis Pemerintah terkait.
f. Inventarisasi kondisi eksisting PAM JAYA baik melalui data sekunder
maupun data primer melalui survey/evaluasi awal di lapangan untuk
penentuan analisis teknis dan desain.
g. Inventarisasi terhadap program-program pengembangan dan
pembangunan infrastruktur baik oleh Pemerintah maupun Swasta yang
bersinggungan dengan rencana jalur pipa transmisi.
h. Identifikasi perizinan yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem jalur
pipa transmisi.
i. Inventarisasi kondisi sosial dan lingkungan pada lokasi kegiatan baik
melalui atau sekunder maupun data primer melalui survey/evaluasi awal
di lapangan.
j. Review hasil Studi Kelayakan dan kajian opsi tambahan sebelumnya

Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari


kalender setelah tanggal mulai kerja. Laporan dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar dalam format hardcopy dan softcopy

2) Draft Laporan Akhir (Draft Final Report)


Konsep Laporan Akhir meliputi hasil survei lapangan, analisis perhitungan,
dan penyusunan Basic Engineering Design (BED), yang mencakup substansi
sebagai berikut:
a. Hasil analisis survey lapangan, kajian teknis-ekonomis, dan juga sosial-
lingkungan.
b. Hasil pengukuran topografi dan soil investigation
c. Hasil analisis teknis.
d. Hasil perhitungan hidrolis
e. Hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait desain Jalur Pipa Transmisi
f. Hasil cetak gambar peta jaringan perpipaan ukuran A3.
g. Hasil cetak gambar desain jaringan pipa.
h. Hasil cetak gambar desain reservoir, dan bangunan pelengkap lainnya
i. Spesifikasi Teknis
j. Hasil Perhitungan estimasi biaya CAPEX dan OPEX
k. Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Konsultan juga diharuskan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan


instansi-instansi terkait, dan melampirkan laporan pelaksanaan dan hasilnya
dalam Draft Laporan Akhir.
Konsep Laporan Akhir diserahkan paling lambat 45 (empat puluh lima) hari
kalender setelah tanggal mulai kerja. Laporan dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar dalam format hardcopy dan softcopy.

3) Laporan Akhir
Laporan akhir berisi revisi Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report) paling
lambat selesai 60 (enam puluh) hari kalender setelah tanggal mulai kerja.
Laporan Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam format hardcopy,
dan format softcopy dalam 2 (dua) CD. Konsultan juga menyiapkan
Ringkasan Eksekutif sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam bentuk hardcopy
dan softcopy yang digabungkan dalam CD Laporan Akhir.
elain itu Konsultan juga menyediakan 2 (dua) USB flash disk sebagai master
oftcopy untuk menyimpan seluruh rangkaian Laporan dan lampiran -
pirannya, gambar dalam format Autocad, hasil analisa hidrolis,
erhitungan/ modeling dalam bentuk software EPANET, dan data lainnya

X. KEPEMILIKAN BAHAN DAN PERALATAN


Seluruh bahan hasil dari proses kegiatan pelaksanaan Penyusunan Basic
Engi'neering Design (BED) diserahkan dan menjadi hak milik PAM JAYA. Pada
akhi pelaksanaan pekerjaan, konsultan menyerahkan dokumen laporan dan
soft•spy laporan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak

Demiki KAK dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(DIREKTU UTAMA,

P. BAMBANG HERNOWO

17

Anda mungkin juga menyukai