Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

STRUKTUR BAJA II

Diajukan Untuk Persyaratan UAS pada semester genap


Mata Kuliah Struktur Baja II

Dosen Pengampu,
Dea Yunitasari, S.T., M.T.

Disusun oleh,
Ayu Fitria Santoso 2031004
Egi Muhamad Ridwan 2031006
Siti Shofi Nuraeni 2131417

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA
BANDUNG
T.A 2023/2024

1
DAFTAR ISI
BAB I KRITERIA DESAIN ................................................................................... 4
1.1 Peraturan ........................................................................................................ 4
1.2 Data Gedung .................................................................................................. 5
1.3 Gambar Denah ............................................................................................... 5
1.4 Material Properties ........................................................................................ 7
1.5 Section Properties .......................................................................................... 7
BAB II PEMBEBANAN ........................................................................................ 8
2.1 Beban Mati .................................................................................................... 8
2.2 Beban Hidup ................................................................................................ 10
2.2.1 Faktor Reduksi Beban Hidup ................................................................ 12
2.3 Beban Gempa .............................................................................................. 13
2.4 Kombinasi Pembebanan .............................................................................. 14
BAB III PEMODELAN ANALISIS STRUKTUR............................................... 15
3.1 Model Struktur ............................................................................................ 15
3.1.1 TAMPAK 3D ........................................................................................ 15
3.1.2 DENAH TAMPAK ATAS ( XY ) ....................................................... 15
3.1.3 DENAH TAMPAK DEPAN ( XZ ) ..................................................... 16
3.1.4 DENAH TAMPAK SAMPING............................................................ 16
3.2 Input Beban ................................................................................................. 17
3.2.1 SDL ( BEBAN MATI ) ........................................................................ 17
3.2.2 LL ( BEBAN MATI ) ........................................................................... 17
3.2.3 BEBAN PADA BALOK ( SDL ) ......................................................... 17
3.2.4 BEBAN GEMAPA ............................................................................... 18
3.3 Gaya-gaya Dalam ........................................................................................ 19
3.3.1 GAYA AKSIAL ................................................................................... 19
3.3.2 GAYA GESER ..................................................................................... 19
3.3.3 GAYA MOMEN................................................................................... 20
3.4 Defleksi ....................................................................................................... 21
3.4.1 MODAL 1 ARAH X............................................................................. 21
3.4.2 MODAL 1 ARAH Y............................................................................. 21
3.4.3 MODAL 2 ARAH X............................................................................. 22

2
3.4.4 MODAL 2 ARAH Y............................................................................. 22
3.5 Kapasitas Rasio ........................................................................................... 23
3.5.1 KAPASITAS RASIO ........................................................................... 23
BAB IV PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR ............................................ 24
4.1 PERANCANGAN ELEMEN BALOK ....................................................... 24
4.1.1 PERANCANGAN BALOK INDUK ................................................... 24
4.1.2 PERANCANGAN BALOK ANAK ..................................................... 30
4.2 PERANCANGAN ELEMEN KOLOM ...................................................... 36
BAB V................................................................................................................... 43
5.1 Kesimpulan :................................................................................................ 43
5.2 Saran : .......................................................................................................... 43

3
BAB I
KRITERIA DESAIN
1.1 Peraturan

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang


menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial budaya, maupun kegiatan khusus
(PP Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung).
Pedoman yang digunakan sebagai berikut:

1. SNI 1729-2020 Spesifikasi untuk bangunan Gedung Baja Struktural,


spesifikasi untuk bangunan Gedung baja struktural selanjutnya disebut
sebagai standar, harus digunakan untuk mendesain, pabrikasi, dan ereksi
pada system dengan baja structural yang bekerja secara komposit
dengan beton bertulang, dengan elemen baja.
2. SNI 1726-2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan Gedung dan non Gedung, standar ini menentukan pengaruh
gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan struktur Gedung
serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum. Akibat pengaruh
gempa rencana, struktur Gedung secara keseluruhan harus masih
berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan.
Gempa rencana ditetapkan mempunyai perioda ulang 500 tahun, agar
probabilitas terjadinya terbatas pada 10% selama umur Gedung 50
tahun.
SNI 1727-2020 Beban minimum untuk perancangan bangunan Gedung dan
struktur lain. Standar ini memuat beban minimum, tingkat bahaya, kriteria yang
terkait, dan sasaran kinerja yang diharapkan untuk bangunan Gedung, struktur
lain dan komponen nonstrukturalnya yang memenuhi persyaratan peraturan

4
bangunan. Beban, kombinasi pembebanan dan kriteria terkait yang diberikan
dalam satandar ini harus digunakan untuk perancangan dengan metode
kekuatan atau perancangan dengan metode tegangan izin yang terdapat dalam
spesifikasi desain untuk material struktur konvensional. Kobinasi pembebanan
dan kekuatan sedain dianggap mampu memberikan tingkat kinerja yang
diharapkan dalam ketentuan standar ini. Prosedure penerapan dengan cara
alternatif untuk menunjukan kinerja yang dapat diterima juga dijelaskan dalam
standar ini.
1.2 Data Gedung
Data gedung yang kita uji adalah Gedung Perkantoran yang berlokasi di
Kota Bandung dengan jenis tanah sedang..
1.3 Gambar Denah

Gambar 1.1 Denah

5
Gambar 1.2 Potongan 1-4

Gambar 1.3 Potongan A-D

6
1.4 Material Properties
Mutu baja sesuai dengan katalog yang digunakan (Katalog PT. Gunung
Garuda)
Data H Beam yang di input,
Mutu beton – fc’=28MPa
1.5 Section Properties
Kolom dan Balok direncanakan sesuai dengan penampang yang tersedia di
Indonesia
Pelat lantai = tebal 12 cm
Pelat atap = tebal 10 cm

7
BAB II
PEMBEBANAN
2.1 Beban Mati
Menurut pengertian dari beban mati pada pasal 1 PPIUG 1983 bahwa beban
mati ialah berat semua bagian dari suatu gedung/bangunan yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin –mesin
serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak tyerpisahkan dari
gedung/bangunan tersebut. Menurut pasal 2.1 PPIUG 1983 berat sendiri dan
komponen gedung terdiri dari bahan-bahan bangunan harus diambil menurut
Tabel berikut dibawah ini:

Tabel 2.1 Berat Sendiri Bahan Bangunan


Berat Volume
Bahan Bangunan (Kg/m3)
Baja 7850
Batu Alam 2600
Batu Belah, Batu Bulat, Batu Gunung (Berat Tumpuk) 1500
Batu Karang (Berat Tumpuk) 700
Batu Pecah 1450
Besi Tulang 7250
Beton 2200
Beton Bertulang 2400
Kayu (Kelas I) 1000
Kerikil/Koral 1650
Pasangan Bata Merah 1700
Pasangan Batu Belah, Batu Bulat, Batu Gunung 2200
Pasangan Batu Cetak 2200
Pasangan Batu Karang 1450
Pasir (Kering udara samapi lembab) 1600
Pasir (Jenuh air) 1800
Pasir Kerikil/Koral (Kering udara sampai lembab) 1850
1700

8
Tanah, Lempung dan Lanau (Kering udara sampai 2000
lembab) 11400
Tanah, Lempung dan Lanau (Basah)
Timah Hitam
Sumber. PPIUG 1983

Tabel 2.2 Komponen Gedung


Berat Volume
Komponen Gedung (Kg/m2)
Adukan per cm tebal:
- Dari semen 21
- Dari kapur, semen merah atau tras 17
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral penambah, per 14
cm tebal
Dinding pasangan bata merah
- Satu batu 450
- Setengah batu 250
Dinding pasangan batako
Berlubang
- Tebal dinding 20 sm (HB 20) 200
- Tebal dinding 10 cm (HB 10) 120
Tanpa Lubang
- Tebal dinding 15 cm 300
- Tebal dinding 10 cm 200
Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya,
tanpa penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri
dari: 11
- Semen asbes (eternity dan bahan jenis lainnya),
dengan tebal maksimum 4 mm 10
- Kaca, dengan tebal 3-4 mm

9
Lantai kayu sederhana dengan tebal balok kayu, tanpa
langit-langit dengan bentang maksimum 5 m dan untuk
beban hidup maksimum 200 kg/m2 40
Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang
maksimum 5 m dan jarak s.k.s minimum 0,80 m 7
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso, per
m2 bidang atap 50
Penutp atap sirap dengan reng dan usuk/kaso, per m2
bidang atap 40
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng 10
Penutup langit dari ubin semen portland teraso dan
beton, tanpa adukan per cm tebal 24
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11

Sumber. PPIUG 1983


2.2 Beban Hidup
Menurut pasal 1 PPIUG 1983 yang dimaksud beban hidup adalah semua
babn yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan suatu gedung, dan semua
peralatan di dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang bukan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa pengoperasian dari gedung tersebut, sehingga mengakibatkan perubahan
dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. Khusus pada atap, air hujan
merupakan komponen beban hidup, baik akibat genangan maupun akibat
tekanan jatuh (energi kinetik) butiran air.
Pasal 2.1.2 PPIUG 1983 disebutkan bahwa beban hidup pada suatu
bangunan harus diambil sesuai yang diterngkan pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 2.3 Beban Hidup Pada Lantai PPIUG 1983

10
Beban
Huruf Fungsi Lantai (kg/m2)

Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang


a.
disebut dalam b 200

Lantai dan tangga rumah tingal sederhana dan


b.
gudang-gudang tidak penting yang bukan toko, 125
pabrik atau bengkel
Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba,
c.
restoran, hotel asrama dan rumah sakit 250

Lantai ruang olahraga 400


d.
Lantai ruang dansa 500
e.
Lantai dan balkon-balkon dari ruang-ruang untuk
f.
pertemuan yang lain dari pada yang disebut dalam a
s/d e, seperti masjid, gereja, ruang pagelaran, ruang
rapat, bioskop dan panggung penonton dengan 400
tempat duduk tetap
Panggung penonton dengan tempat duduk tidak 500
g.
tetap atau untuk penonton yang berdiri
Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut 300
h.
dalam c
Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut 500
i.
dalam d, e, f, dan g
Lantai ruang pelengkap dari yang disebut dalam c, 250
j.
d, e, f, dan g
Lantai untuk: pabrik, bengkel, gudang,
k.
perpustakaan, ruang arsip, toko buku, toko besi,
ruang alat-alat dan ruang mesin, harus direncanakan

11
terhadap beban hidup yang ditentukan tersendiri, 400
dengan minimum
Lantai gedung parkir bertingkat:
l.
- Untuk lantai bawah 800
- Untuk lantai tingkat lainnya 400

Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus


m.
direncanakan terhadap beban hidup dari lantai 300
ruang yang berbatasan, dengan minimum
Sumber. PPIUG 1983

Beban hidup yang terjadi pada atap diatur dalam pasal 2.2.1 poin b.
Beban pada atap dapat diambul minimum sebesar 100 Kg/m2 bidang datar.
2.2.1 Faktor Reduksi Beban Hidup
Peluang untuk tercapainnya suatu persentase tertentu dari beban hidup yang
membebani struktur utama suatu gedung selama umur gedung tersebut,
bergantung pada penggunaan gedung itu dan untuk apa beban hidup tersebut
ditinjau. Berhubung peluang untuk terjadinya beban hidup penuh yang
membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak
selama umur gedung tersebut adalah sangat kecil, maka beban hidup tersebut
dapat dianggap tidak efektif sepenuhnya, sehingga beban hidup terbagi rata
yang ditentukan dapat dikalikan dengan suatu koefisien reduksi. Besarnya
koefisien reduksi dapat dilihat pada tbale berikut:

Tabel 2.4 Koefisien Reduksi Beban Hidup PPIUG 1983


Koefisien reduksi beban hidup
Untuk Untuk
Penggunaan Gedung perencanaan peninjauan
balok induk gempa
dan portal
PERUMAHAN/PENGHUNIAN
0,75 0,30

12
Rumah tinggal, asrama, hotel, rumah
sakit
PENDIDIKAN
Sekolah, ruang kuliah 0,90 0,50
PERTEMUAN UMUM
Mesjid, gereja, bioskop, restoran, ruang 9,90 0,50
dansa, ruang pagelaran
KANTOR 0,60 0,30
Kantor, bank
PERDAGANGAN 0,80 0,80
Toko, toserba, pasar
PENYIMPANAN 0,80 0,80
Gudang, perpustakaan, ruang arsip
INDUSTRI 1,00 0,90
Pabrik, bengkel
TEMPAT KENDARAAN 0,90 0,50
Garasi, gedung parkir
GANG DAN TANGGA
- Perumahaan/Perhunian 0,75 0,30
- Pendidikan, kantor 0,75 0,50
- Pertemuan umum, perdagangan
penyimpanan, industri, tempat 0,90 0,50
kendaraan
Sumber. PPIUG 1983
2.3 Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada
Gedung atau bagian yang menirukan pengaruh dari Gerakan tanah akibat gempa
itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur Gedung ditentukan berdasarkan
suatu analisis dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa di sini adalah
gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh Gerakan tanah akibat
gempa itu.

13
2.4 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan berdasarkan SNI 1726-2019 kombinasi
pembebanan metode ultimit:
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + o,5 (Lr atau R)
3. 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5 W)
4. 1,2 D + 1,0 W + L + 0,5 Lr atau R
5. 0,9 D + 1,0 W
6. 1,2 D + Ev + Eh + L
7. 0,9 D – Ev + Eh

14
BAB III
PEMODELAN ANALISIS STRUKTUR

3.1 Model Struktur

3.1.1 TAMPAK 3D

3.1.2 DENAH TAMPAK ATAS ( XY )

15
3.1.3 DENAH TAMPAK DEPAN ( XZ )

3.1.4 DENAH TAMPAK SAMPING

16
3.2 Input Beban

3.2.1 SDL ( BEBAN MATI )

3.2.2 LL ( BEBAN MATI )

3.2.3 BEBAN PADA BALOK ( SDL )

17
3.2.4 BEBAN GEMAPA

18
3.3 Gaya-gaya Dalam

3.3.1 GAYA AKSIAL

3.3.2 GAYA GESER

19
3.3.3 GAYA MOMEN

20
3.4 Defleksi
3.4.1 MODAL 1 ARAH X

3.4.2 MODAL 1 ARAH Y

21
3.4.3 MODAL 2 ARAH X

3.4.4 MODAL 2 ARAH Y

22
3.5 Kapasitas Rasio

3.5.1 KAPASITAS RASIO

23
BAB IV
PERHITUNGAN ELEMEN STRUKTUR
4.1 PERANCANGAN ELEMEN BALOK

4.1.1 PERANCANGAN BALOK INDUK

1. PROPERTI PENAMPANG DAN MATERIAL


IWF = 250.125.6.9
FY = 245 Mpa

Gambar 4.1 Nilai Rasio Terbesar Dari Balok Induk

Gambar 4.2 Property Data Balok Induk

24
Gambar 4.3 Detail Dari Balok Induk

Gambar 4.4 Gaya-Gaya Dalam Dari Balok Induk

25
2. PERHITUNGAN DARI BALOK INDUK

26
27
28
Gambar 4.5 Lendutan Dari Balok Induk

29
4.1.2 PERANCANGAN BALOK ANAK

1. PROPERTY PENAPAMPANG DAN MATERIAL


IWF = 350.150.8.5,5
FY = 245
Gamabar 4.6 Nilai Rasio Terbesar Dari Balok Anak

Gamabar 4.7 Property Data Dari Balok Anak

30
4.8 Gambar Gaya-Gaya DALAM Dari Balok Anak

31
2. PERHITUNAGAN BALOK ANAK

32
33
34
Gambar 4.9 Lendutan Dari Balok Anak

35
4.2 PERANCANGAN ELEMEN KOLOM

1. PROPEWRTY PENAMPANG DAN MATERIAL


IWF = 350.2150.6.5.9
FY = 245

36
2. GAYA GAYA DALAM

37
38
2. PERHITUNGAN DARI KOLOM

39
40
41
42
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan :
Dari perencanaan yang telah kami buat dapat dilihat pada aplikasi sap 2000 dan
perhitungan balok induk, balok anak beserta kolom telah memenuhi persyaratan
keseluruhan nya sudah oke.
Hanya saja dalam perencanaan kami tidak terlalu ekonomis dalam anggaran biaya
karena terlalu jauh dari < 1.

5.2 Saran :
Saran dari kami dalam pembuatan perencanaan ini perlu di perbaiki sedikit dalam
penerapan materialnya agar dapar menghasilkan pembiayaan yang ekonomis dan
pembangunan yang baik serta aman.

43

Anda mungkin juga menyukai