Anda di halaman 1dari 31

KOMPETENSI MATAKULIAH

GEOLOGI DASAR

MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU


MEMAHAMI:

(1) Konsep Dasar/Hukum Geologi, (2) Mineral


dan Batuan (3) Konsep Lempengan Tektonik, (4)
Struktur Geologi, (5) Geomorfologi, (6) Umur
Geologi,
KONTRAK PERKULIAHAN
 KULIAH DILAKSANAKAN DALAM 1 KALI
PERTEMUAN TIAP MINGGU SELAMA LEBIH
KURANG 2 X 50 MENIT TIAP PERTEMUAN
 JUMLAH TATAP MUKA PERTEMUAN 12 - 14 KALI
PERTEMUAN, SESUAI KALENDER AKADEMIK
APABILA PERKULIAHAN JATUH PADA HARI LIBUR
(HARI BESAR DAN LIBUR NASIONAL) MAKA AKAN
DIGANTI HARI LAIN
 JIKA DOSEN BERHALANGAN, MAKA DIGANTI HARI
LAIN DIATUR BERSAMA DOSEN DAN MAHSW.
 JADWAL PENGGANTI DILAKSANAKAN SEBELUM
PERKULIAHAN BERAKHIR
 MAHASISWA WAJIB HADIR MINIMAL 75% DARI
JUMLAH TATAP MUKA KULIAH
 MAHASISWA WAJIB MENGUMPULKAN DAN
MELAKSANAKAN TUGAS YANG DIBERIKAN OLEH
DOSEN
 NILAI AKHIR TERDIRI DARI (1) PRESENSI
(KEHADIRAN), (2) TUGAS, (3) UJIAN TENGAH
SEMESTER (4) UJIAN AKHIR SEMESTER DAN (5)
PRAKTIKUM SERTA (6) KUIS
 PELAKSANAAN KUIS TIDAK ADA PEMBERITAHUAN
TERLEBIH DAHULU
 TIDAK ADA UJIAN SUSULAN, KECUALI SAKIT ATAU
ADA REKOMENDASI TUGAS DARI UNIVERSITAS
 JADWAL UJIAN DITETAPKAN OLEH BAGIAN
ADMINISTRASI AKADEMIK
GEOLOGI

Geo : bumi ; Logos : Ilmu


Geologi → Ilmu Bumi

geografi, geodesi,
geofisika, geomatika , dll
geologi sebagai ilmu yang mempelajari
materi dan struktur pembentuk bumi,
serta bentuk-bentuk roman permukaan
bumi, cara terjadinya, proses dan
sejarah perkembangannya di masa
lampau, saat ini serta masa yang akan
datang.
GEOLOGI LAUT : ilmu geologi
yang mempelajari secara khusus
kondisi KERAK BUMI di bawah
permukaan laut berikut proses
dan sejarah perkembanganya
CABANG-CABANG ILMU GEOLOGI :

Geomorfologi, mempelajari bentuk roman muka


bumi, asal mula jadi dan perkembangannya.

Petrologi, mempelajari tentang batuan sebagai


materi pembentuk bumi yang meliputi cara
terjadinya, klasifikasi dan penamaannya, serta
barbagai kaitannya dalam mendukung pemahaman
kondisi geologinya.

Geologi Struktur, mempelajari struktur dan bentuk


arsitektonik kulit bumi berikut gaya dan proses
pemebntuknya serta berbagai efek yang terjadi.
Sedimentologi, mempelajari berbagai macam batuan
sedimen beserta klasifikasinya, proses terjadinya,
tempat pembentukanya dan kaitanya dalam
mendukung pemahaman kondisi geologinya

Paleontologi, mempelajari jejak kehidupan biota


yang hidup pada masa lalu untuk digunakan sebagai
penjelasan kondisi geologi pada saat biota tersebut
hidup.

Geofisika, mempelajari kondisi geologi dengan


mendasarkan pada sifat-sifat fisika batuan, seperti
perambatan gelombang, resistiviti, kemagnetan,
gaya gravitasi, dan sebagainya.
MISTERI

PLANET BUMI
STRUKTUR INTERIOR BUMI
Konsep-konsep dan hukum-hukum
dalam geologi

hukum dan konsep geologi :


menjadi acuan dalam geologi antara
lain adalah konsep tentang susunan,
aturan dan hubungan antar batuan
dalam ruang dan waktu
1. Konsep uniformitarianisme
(James Hutton),
2. hukum superposisi (Steno),
3. konsep keselarasan dan
ketidakselarasan,
4. konsep transgresi-regresi,
5. hukum potong memotong (cross
cutting relationship)
1. Doktrin Uniformitarianisme
James Hutton (1785) :

bentuk permukaan bumi dan segala


kehidupan diatasnya terbentuk dan
musnah dalam sesaat akibat suatu
bencana (catastroph) yang besar
Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika,
kimia dan biologi yang berlangsung saat ini
berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya
dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi
seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak
terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai
“The present is the key to the past”
2. Hukum Superposisi
(Nicholas Steno)

Horizontalitas (Horizontality) :
Kedudukan awal pengendapan suatu
lapisan batuan adalah horisontal,
kecuali pada tepi cekungan memiliki
sudut kemiringan asli (initial-dip)
karena dasar cekungannya yang
memang menyudut.
Superposisi (Superposition) : Dalam
kondisi normal (belum terganggu),
perlapisan suatu batuan yang berada
pada posisi paling bawah merupakan
batuan yang pertama terbentuk dan
tertua dibandingkan dengan lapisan
batuan diatasnya.
Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity) :
Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus
sepanjang jurus perlapisan batuannya.

Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu


lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda
litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan
tersebut berubah facies.

Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi


apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika,
kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya
Keselarasan dan Ketidakselarasan
(Conformity dan Unconformity)

Conformity : adalah hubungan antara


satu lapis batuan dengan lapis batuan
lainnya diatas atau dibawahnya yang
kontinyu (menerus), tidak terdapat
selang waktu (rumpang waktu)
pengendapan
Unconformity : adalah hubungan
antara satu lapis batuan dengan lapis
batuan lainnya (batas atas atau
bawah) yang tidak kontinyu (tidak
menerus), yang disebabkan oleh
adanya rumpang waktu pengendapan
Disconformity

adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang


hubungan antara satu lapis batuan
(sekelompok batuan) dengan satu batuan
lainnya (kelompok batuan lainnya) yang
dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu
(ditandai oleh selang waktu dimana tidak
terjadi pengendapan).
Angular Unconformity (Ketidakselarasan
Bersudut)

adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang


hubungan antara satu lapis batuan
(sekelompok batuan) dengan satu batuan
lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki
hubungan/kontak yang membentuk sudut.
Nonconformity

adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang


hubungan antara satu lapis batuan
(sekelompok batuan) dengan satu batuan
beku atau metamorf.
Genang laut dan Susut laut (Transgresi dan Regresi )

a). Transgresi (Genang Laut) : Transgresi dalam


pengertian stratigrafi / sedimentologi adalah laju
penurunan dasar cekungan lebih cepat dibandingkan
dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis
pantai maju ke arah daratan.

b). Regresi (Susut Laut) : Regresi dalam pengertian


stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan
dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan
pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai
maju ke arah lautan.
Hubungan potong memotong (Cross-
cutting relationships) :

Hubungan petong-memotong (cross-


cutting relationship) adalah hubungan
kejadian antara satu batuan yang
dipotong/diterobos oleh batuan lainnya,
dimana batuan yang dipotong/diterobos
terbentuk lebih dahulu dibandingkan
dengan batuan yang menerobos.

Anda mungkin juga menyukai