Anda di halaman 1dari 9

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

DWIJACENDEKIA
Jurnal Riset Pedagogik
https://jurnal.uns.ac.id/jdc

PEMBELAJARAN IPA BERBASIS ANALOGI MENGGUNAKAN METODE FAR


(FOKUS AKSI REFLEKSI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
MAHASISWA PGSD

Siti Fatimah

Universitas Sebelas Maret

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima 1 September 2017 Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
Disetujui 1 Oktober 2017 peningkatan pemahaman konsep mahasiswa pada
Diterbitkan 1 Desember 2017 pembelajaran IPA berbasis analogi menggunakan metode
FAR. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
semester 1 TA 2016/2017 berjumah dua kelas. Teknik
Kata Kunci pengambilan sampel adalah teknik sampel jenuh yaitu seluruh
Pembelajaran IPA, Analogi, populasi dijadikan sebagai sampel. Penelitian ini merupakan
metode FAR, Pemahaman penelitian kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan
Konsep adalah lembar tes, lembar observasi, dan lembar interview. Uji
hipotesis menggunakan uji Mann-Withney U. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh pembelajaran IPA
berbasis analogi menggunakan metode FAR terhadap
pemahaman konsep teori pembentukkan tata surya; 2) ada
peningkatan pemahaman konsep mahasiswa PGSD pada
materi teori pembentukkan tata surya melalui analogi
menggunakan metode FAR..

Cara Mengutip
Fatimah, Siti. (2017). Pembelajaran IPA Berbasis Analogi
Menggunakan Metode FAR (Fokus Aksi Refleksi) untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa PGSD.
DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik, 1(2), 89-95.

Korespondensi Penulis: p-ISSN 2581-1843


stfatimah89@gmail.com e-ISSN 2581-1835
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

PENDAHULUAN

Tantangan bagi pendidik dalam aplikasi. Keempat hal tersebut harus


mengajarkan materi sains adalah menjadi dasar utama dalam
materi-materi yang bersifat abstrak. mengajarkan sains dan
Pendidik harus memahami dan mengembangkan kemampuan
memilih teknik/cara yang tepat dalam mahasiswa yang berbasis saintis.
memahamkan peserta didik tentang Salah satu cara yang dapat digunakan
materi sains yang bersifat abstrak. dalam mengajarkan materi teori
Salah satu materi IPA yang bersifat pembentukkan sistem tata surya yang
abstrak adalah teori terbentuknya bersifat abstrak adalah menggunakan
sistem tata surya. Meskipun materi analogi.
tata surya merupakan salah satu
materi IPA yang berkaitan dengan Kanzun Fikri (2012) menjelaskan
kehidupan sehari-hari seperti bahwa salah satu upaya untuk
matahari, bulan, dan bumi. Namun, memahamkan konsep-konsep abstrak
diperlukan teknik yang tepat agar pada materi fisika, pendidik dapat
pembelajaran tidak hanya bersifat menggunakan analogi dalam
teoritis dan ceramah. menjelaskan konsep-konsep abstrak
yang sulit untuk memudahkan peserta
Berdasarkan hasil observasi, selama didik dalam memahami konsep
ini pembelajaran sains pada materi tersebut.
teori pembentukkan sistem tata surya
masih sebatas menggunakan metode Penggunaan analogi sangat
diskusi dan presentasi. Kelebihan dari membantu khususnya jika materi ajar
metode tersebut adalah mampu berhubungan dengan wilayah di luar
melatih mahasiswa dalam jangakauan panca indera manusia
berkomunikasi sedangkan atau alat bantu visual untuk
kekurangannya yaitu mahasiswa pengamatan. Ade San Putra (2016)
belum maksimal dalam memahami menyebutkan bahwa dengan
materi karena hanya menggunakan menggunakan analogi dapat
media powerpoint (ppt), sedangkan menghubungkan konsep sains yang
teknik presentasi masih menggunakan asing dan abstrak dengan analog-
ceramah. Oleh karena itu, hal ini analog yang nyata yang dapat
berdampak pada kesulitan mahasiswa membantu siswa memahami objek
dalam memahami materi secara dan proses sains. Sedangkan Boo
menyeluruh. Hong Kwen & Toh Kok Aun dalam
Apit Fathurrohman (2014)
Muhammad Rifansyah (2017) menjelaskan beberapa kelebihan
menjelaskan bahwa materi tata surya mengajar menggunakan analogi yaitu
bersifat abstrak dan banyak hafalan analogi sebagai alat untuk
serta sulit untuk dibayangkan mengajarkan perubahan konseptual,
sehingga membuat peserta didik menyediakan visualisasi dan
kesulitan dalam memahami pemahaman pada konsep yang
pembelajaran. Hakikatnya, abstrak yang merujuk pada contoh-
pembelajaran sains harus contoh dalam kehidupan nyata,
menekankan pada empat hal, yaitu memicu minat belajar siswa karena
mencakup produk, proses, sikap, dan memiliki efek motivasi, dan menuntut

88
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

guru untuk mempertimbangkan bertujuan untuk mengajarkan konsep


prakonsepsi siswa terhadap materi target yang komples dan abstrak.
yang akan diajarkan serta dapat Metode FAR terdiri dari tiga tahap
mengurangi miskonsepsi pada materi yaitu Fokus (focus), Aksi (action), dan
yang diajarkan. Baiq Asma Nufida Refleksi (reflection). Tahap fokus,
(2013) menjelaskan bahwa dirancang untuk mengarahkan pada
penggunaan analogi dapat membantu perencanaan sebelum pembelajaran
siswa dalam memvisualiasasikan dengan memfokuskan pada masalah
materi. konsep yang kompleks dan
memeriksa pengetahuan awal siswa.
Apabila penggunaan analogi Tahap aksi, guru hendaknya
dilakukan secara tepat maka akan memperhatikan tingkat keakraban
sangat membantu siswa dalam siswa dengan analog. Siswa dalam
memahami konsep, namun bila tanpa tahap ini akan memetakan kemiripan
perencanaan maka akan dan ketidakmiripan ciri-ciri analog
menimbulkan miskonsepsi. dengan konsep target. Tahap refleksi,
Miskonsepsi dapat terjadi apabila guru dan siswa akan mendiskusikan
siswa tidak menyadari tentang kembali kejelasan dan kegunaan dari
keterbatasan analogi yang digunakan. analog yang telah digunakan untuk
Oleh karena itu pembelajaran analogi memahami konsep target.
perlu dipandu/diarahkan dengan
memperhatikan aspek FAR (Fokus Telah banyak penelitian yang telah
Aksi Refleksi). dilakukan dalam pembelajaran sains
menggunakan analogi. Ade San Putra
Peter Aubusson (2009) menjelaskan (2016) mendapatkan temuan bahwa
bahwa metode FAR telah terbukti pembelajaran kimia berbasis analogi
dapat meningkatkan pemahaman menggunakan metode FAR efektif
konsep sains dan mengurangi untuk meningkatkan penguasaan
konstruksi konsep-konsep alternatif. konsep siswa. Baiq Asma Nufida
Harrison & Coll dalam Jesper Haglund (2013) menghasilkan temuan bahwa
(2013) menyebutkan bahwa model jembatan analogi dalam
penggunaan tahapan FAR pada pembelajaran kimia berpengaruh
pembelajaran analogi telah populer secara signifikan terhadap
dan dapat diandalkan bagi pendidik pemahaman aspek mikroskopik siswa
baik pada materi kimia, biologi, fisika, sehingga dapat disimpulkan bahwa
serta tentang bumi dan antariksa di pembelajaran kimia menggunakan
tingkat sekolah dasar atau menengah. model jembatan analogi dapat
Ade San Putra (2016) menjelaskan digunakan untuk membantu siswa
bahwa metode FAR dapat membantu dalam memahami kajian aspek
guru memaksimalkan manfaat dan mikroskopik. Selanjutnya penelitian
meminimalkan permasalahan dalam yang dilakukan oleh Kanzun Fikri
menggunakan analogi saat (2012) menghasilkan simpulan bahwa
pembelajaran sains. Metode FAR pembelajaran fisika dengan analogi
memberikan strategi pedagogik mampu meningkatkan hasil belajar
sederhana dalam mengefektifkan kognitif siswa.
pembelajaran dengan analogi, yang

89
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Quasi metode FAR, dan kelas IB


experiment menggunakan The non- menggunakan pembelajaran berbasis
equivalent Pretest-Posttest Design. analogi. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berbentuk lembar
Tabel 1. The non-equivalent pretest- tes, lembar observasi, dan lembar
posttest design wawancara.
Uji hipotesis menggunakan uji
Kela Pretes Perlakua Posttes Mann Withney U test dengan
s t n t ketentuan jika p-value < 0,05 maka
IA hipotesis nol ditolak. Untuk
IB mengetahui besar peningkatan
keterampilan proses sains maka diuji
dengan menggunakan persamaan N-
Tabel 1 menunjukkan bahwa
Gain, yaitu
kelas IA diberikan perlakuan
pembelajaran IPA berbasis analogi
menggunakan metode FAR dan kelas N-Gain =
IB diberikan perlakuan pembelajaran
IPA berbasis analogi. Masing-masing (Pers. 1)
kelas diberikan pre-test dan post-test.
Populasi dalam penelitian ini Tabel 2. Klasifikasi N-Gain
adalah seluruh mahasiswa PGSD
semester I TA 2016/2017 sebanyak 2 Rerata N-Gain Kualifikasi
kelas. Teknik sampel yang digunakan 0,70 < N-Gain ≤ Tinggi
adalah teknik sampel jenuh yaitu 1,00
menggunakan seluruh populasi 0,30 < N-Gain ≤ Sedang
sebagai sampel dengan ketentuan 0,70
bahwa kelas IA menggunakan N-Gain ≤ 30 Rendah
pembelajaran berbasis analogi melalui

PEMBAHASAN

Pembelajaran sains berbasis analogi Kelas


Nilai Pre Nilai Post
untuk mengukur pemahaman konsep Test Test
Eksperimen 40 89,2
pada materi teori pembentukkan
Kontrol 36 80,7
sistem tata surya dilakukan dengan
memberika pre-test berupa
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan
pertanyaan-pertanyaan tentang
bahwa kelas eksperimen memiliki nilai
pemahaman mahasiswa tentang teori
rata-rata pre test dan post test yang
pembentukkan tata surya sebelum
lebih tinggi daripada kelas kontrol.
diberikan perlakuan kemudian
Selanjutnya untuk mengetahui
dilanjutkan dengan memberikan post-
pengaruh dari metode yang
tes pada akhir pembelajaran setelah
digunakan adalah menggunakan uji
diberikan perlakuan.
statistik nonparametrik yaitu
Tabel 3. Deskripsi nilai rata-rata pre tes
menggunakan uji Mann withney U.
dan post test

90
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

Tabel 4. Ringkasan hasil uji Mann Withney PGSD pada materi teori
U pembentukkan tata surya.
Test Statisticsa
Pembelajaran berbasis analogi
postanalogi menggunakan metode FAR pada
Mann-Whitney U 307.500 tahap fokus (focus) dilakukan dengan
Wilcoxon W
menggunakan tenknik brainstorming
1127.500
dengan mengajukan pertanyaan
Z -4.769 seperti “bagaimana alam semesta
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
yang tidak terbatas ini terbentuk?”.
Jawaban-jawaban dari mahasiswa
a. Grouping Variable: kelas menjadi pengetahuan awal yang akan
dijadikan panduan bagi dosen dalam
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui mengarahkan ke konsep selanjutnya.
bahwa nilai signifikasi hasil uji Mann Berdasarkan jawaban-jawaban dari
Withney U adalah kurang dari 0,05. mahasiswa, pemahaman mahasiswa
Artinya ada pengaruh pembelajaran tentang teori pembentukkan tata surya
berbasis analogi terhadap masih sangat kurang. Mahasiswa
pemahaman konsep mahasiswa pada cenderung hanya mengingat nama
materi teori pembentukkan tata surya. (seperti: teori big bang, teori nebula,
Pembelajaran berbasis analogi dan teri bintang kembar). Ade San
menggunakan metode FAR terbukti Putra (2016) menjelaskan bahwa
berpengaruh secara signifikan metode FAR pada fase fokus
terhadap pemahaman konsep merupakan jembatan penghubung
mahasiswa daripada pembelajaran dalam memahamkan pengetahuan
yang hanya menggunakan analogi. baru yang abstrak yaitu dengan
Selain memiliki pengaruh terhadap menggali pengetahuan-pengetahuan
pemahaman konsep, terdapat awal siswa. Hal tersebut dapat
peningkatan pemahaman konsep memberikan stimulus-stimulus bagi
mahasiswa pada materi teori siswa untuk belajar dan mampu
pembentukkan tata surya. manarik perhatian siswa dalam
mempelajari materi selanjutnya.
Tabel 5. Deskripsi Nilai Rerata N-Gain
Nilai Pada tahap aksi (action), pendidik
Kelas Rerata N- Kualifikasi memberikan contoh analogi
Gain berdasarkan pengetahuan awal yang
Eksperimen 0,82 Tinggi
didapatkan dari mahasiswa. Selama
Kontrol 0,69 Rendah
ini yang dipahami oleh mahasiswa
tentang teori big bag adalah
Berdasarkan tabel 5 terdapat
bahwasanya tata surya terbentuk
peningkatan di masing-masing kelas.
karena adanya ledakan yang sangat
Berdasarkan nilai rerata N-Gain, besar
besar. Jawaban tersebut digunakan
peningkatan di kelas eksperimen lebih
oleh pendidik untuk mengklarifikasi
tinggi daripada peningkatan di kelas
konsep dengan menggunakan
kontrol. Artinya pembelajaran berbasis
analogi.
analogi menggunakan metode FAR
Salah satu analogi yang digunakan
lebih baik dalam meningkatkan
dalam menjelaskan teori big bang
pemahaman konsep mahasiswa
adalah saat pembuatan kue (cake).

91
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

Mula-mula bentuk kue sebelum besar yang akan melewati matahari


dipanggang adalah memampat. Jika tersebut. Ketika bintang yang besar
kue yang telah diberikan hiasan coklat melintas sangat cepat dan berada
kecil-kecil dipanggang, maka lama sangat dekat dengan matahari,
kelamaan kue tersebut akan sebagian materi matahari akan
mengembang dengan jarak coklat terlepas dan bertebaran di lintasan
kecil-kecil di atasnya akan berjauhan orbit. Dua mahasiswa yang bertugas
posisinya. Dapat juga dikembangkan sebagai matahari melepaskan diri dan
analogi yang lain seperti sebuah berubah menjadi materi yang terlepas
balon. Jika balon diberi tanda titik- dari matahari yang akan dijadikan
titik/lingkaran kecil, maka ketika ditiup sebagai pusat tata surya. Dua
akan mengembang dan jarak mahasiswa yang terlepas beredar
lingkaran kecil/titik-titik akan saling dengan orbit mengitari matahari dan
menjauh. Analogi tersebut berubah menjadi planet-planet.
menjelaskan teori big bang bahwa Melalui bermain peran ini, mahasiswa
pembentukkan tata surya dikarenakan terlihat antusias menyimak proses
adanya proses ekspansi yang terus adegan demi adegan dengan disertai
terjadi. Analogi ini sebagai contoh narasi yang dibacakan.
untuk teori pembentukkan tata surya
lain yang akan dikembangkan oleh Analogi dengan bermain peran ini
mahasiswa dengan cara berkelompok. sejalan dengan penelitian Shilvya
Mahasiswa diarahkan untuk diskusi Nanulaitta (2012) menjelaskan bahwa
dan membuat contoh analogi yang pembelajaran menggunakan bermain
kemudian dipresentasikan. Sebagian peran efektif digunakan dalam
mahasiswa membuat analogi menjelaskan konsep tata surya.
menggunakan model role play Setelah siswa mengikuti proses
(bermain peran). pembelajaran dengan bermain peran
dapat membantu siswa menguasai
Berdasarkan hasil observasi, analogi indikator pembelajaran materi tata
yang dikembangkan oleh mahasiswa surya. Selain efektif untuk
menggunakan bermain peran mampu menjelaskan materi tata surya,
membuat kelas lebih menyenangkan. bermain peran dapat memberikan
Hal ini dikarenakan ketika kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan bermain peran, mengembangkan keterampilan,
mahasiswa seolah-olah berada pada memperlancar interaksi antara
situasi yang sebenarnya. Sehingga pendidik dan siswa sehingga proses
hal itu berdampak pada pemahaman pembelajaran lebih efektif.
mahasiswa terhadap konsep yang
dijelaskan melalui bermain peran. Siti Hadija (2014) menyebutkan
Selain itu, bermain peran mampu bermain peran sangat menarik bagi
menggambarkan kondisi yang hampir siswa, sehingga memungkinkan kelas
sesuai dengan kenyataan. Sebagai menjadi dinamis dan penuh antusias
contoh, analogi tentang teori serta berkesan dengan kuat dan
planetesimal menggunakan bermain tahan lama dalam ingatan siswa.
peran adalah ada mahasiswa yang Peter Aubusson dan Stephen Fogwill
bertugas sebagai matahari sebanyak (2006) menghasilkan temuan
3 dan 1 yang bertugas sebagai penggunaan analogi dengan bermain
bintang lain dengan ukuran lebih peran membantu siswa dalam

92
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

memahami materi serta menjadikan dengan benda konkret telah banyak


siswa antusias dalam pembelajaran dikaji oleh beberapa penelitian.
kimia. Bermain peran menyediakan Seperti penelitian yang dilakukan oleh
model fisik dan konkret untuk mewakili Apit Fathurohman (2014)
gagasan yang berbeda. Selain menggunakan analogi sistem air
membangun permainan peran, siswa untuk menjelaskan rangkaian listrik.
juga dapat mengembangkan
pemahaman materi lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Peter
Aubusson (2009) yang
Selanjutnya Hamzah B. Uno (2007: menganalogikan alat optik kamera
25) menjelaskan bahwa role play seperti alat indera mata serta
(bermain peran) merupakan model pembiasaan dianalogikan seperti
yang diciptakan berdasarkan asumsi pergerakan roda. Penelitian Baiq
bahwa sangatlah mungkin Asma Nufida (2013) menganalogikan
menciptakan analogi otentik ke dalam semut untuk menjelaskan proses
suatu situasi permasalahan kehidupan pelarutan, analogi bus untuk
nyata. Berdasarkan penjelasan menjelaskan tipe larutan, kelarutan,
tersebut dapat disimpulkan bahwa dan reaksi pengendapan.
pembelajaran berbasis analogi dapat
menggunakan model bermain peran
untuk menjelaskan materi teori
pembentukkan tata surya.

Gambar 1. Analogi Teori


Planetesimal melalui bermain peran Gambar 2. Analogi pembiasan pada
roda
Model analogi yang digunakan oleh (Sumber: Peter Aubusson, 2009)
mahasiswa selanjutnya adalah
menggunakan media benda konkret Selanjutnya pada tahap refleksi
seperti gelembung-gelembung sabun (reflection), pendidik dan mahasiswa
untuk menjelaskan teori creatio mengevaluasi penggunaan analogi
continua. Teori ini menjelaskan bahwa yang digunakan. Berdasarkan hasil
alam semesta tidak berawal dan tidak observasi selama pembelajaran,
berakhir. Seperti gelembung- mahasiswa cukup memahami analogi
gelembung sabun yang ditiup, ketika yang telah digunakan oleh kelompok
gelembung sabun ditiup lama yang lain meskipun ada beberapa
kelamaan akan menghilang akibat analogi yang masih perlu perbaikan.
pemuaian namun akan terbentuk Evaluasi dalam penggunaan analogi
gelembung sabun yang lain, begitu dalam pembelajaran sangat penting.
seterusnya. Menganalogikan materi Hal ini dikarenakan, pemilihan analogi

93
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

yang digunakan oleh pendidik harus tahap refleksi membantu siswa dalam
tepat dan dapat memberikan merefleksi kembali analogi yang
pemahaman kepada mahasiswa. digunakan. Kejelasan dan manfaat
Apabila analogi yang digunakan dapat analogi yang digunakan akan
memahamkan kosep yang menjadikan siswa dan pendidik dapat
disampaikan, maka analogi tersebut sama-sama memperbaiki analogi
dapat digunakan sebagai analogi yang digunakan.
yang tepat pada materi tersebut. Ade
San Putra (2016) menjelaskan bahwa

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pembelajaran berbasis analogi


1) ada pengaruh pembelajaran IPA membutuhkan kreativitas dalam
berbasis analogi menggunakan menciptakan dan mengembangkan
metode FAR terhadap pemahaman sebuah analogi agar tidak
konsep teori pembentukkan tata menimbulkan miskonsepsi. Untuk
surya; 2) ada peningkatan menciptakan pembelajaran analogi
pemahaman konsep mahasiswa yang baik dan tepat selain
PGSD pada materi teori menggunakan metode FAR dapat
pembentukkan tata surya melalui menggunakan model jembatan
analogi menggunakan metode FAR. analogi.

DAFTAR PUSTAKA

Ade San Putra, dkk. 2016.


Implementasi Pembelajaran Hamzah B. Uno. 2007. Model
Kimia Berbasis Analogi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Menggunakan Metode FAR pada Aksara.
Materi Struktur Atom untuk
Mneingkatkan Penguasaan Jesper Haglund. 2013. Collaborative
Konsep Siswa. Prosising and Self-Generated Analogies in
Seminar Nasional Kimia dan Science Education. Journal
Pembelajarannya UNESA, 98- Studies in Science Education,
103. Vol. 49 (1): 35-68.

Apit Fathurohman. 2014. Analogi Kanzun Fikri, dkk. 2012. Penerapan


dalam Pengajaran Fisika. Jurnal Pembelajaran Fisika dengan
Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Analogi untuk Meningkatkan
Vol.1 (1): 74-77. Hasil Belajar Siswa SMA. Unnes
Physics Education Journal, Vol.
Baiq Asma Nufida. 2013. Model 1 (2): 1-4.
Jembatan Analogi dalam
Pembelajaran Kimia untuk Muhammad Rifansyah, dkk. 2017.
Membantu Pemahaman Aspek Pengembangan Perangkat
Mikroskopik Siswa. Jurnal Pembelajaran IPA pada Pokok
Kependidikan, Vol 12 (2): 115- Bahasan Tata Surya. Jurnal
120.

94
Siti Fatimah/DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 89-95

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, Shilvya Nanulaitta. 2012. Efektivitas


Vol 5 (3): 286-296. Penggunaan Model
Pembelajaran Bermain Peran
Peter Aubusson & Stephen Fogwill. (Role Playing) Materi Tata Surya
2006. Role Play as Analogical dalam Mencapai Hasil Belajar
Modelling in Science. Science pada Siswa Kelas IX SMP
and Technology Education Negeri 11 Ambon. Jurnal
Library, Springer. Hlm: 93-104. Manajemen Pendidikan, Vol 1
(1): 21-30.
Peter Aubusson, dkk. 2009. Learning
and Teaching Science With Siti Hadija. 2014. Penerapan Model
Analogies and Metaphors. The Pembelajaran Bermain Peran untuk
World of Science Education. Meningkatkan hasil Belajar IPA
Handbook of Research in Siswa Kelas III SDN
Australian, 199-216. Sense Randomayang. Jurnal Kreatif
Publishers. Tadulako Online, Vol 3 (2): 105-
112.

95

Anda mungkin juga menyukai