Anda di halaman 1dari 4

Dafpus

Noor, Djauhari. 2012. “Pengantar Geologi”. Fakultas Teknik, Teknik Geologi, Universitas Pakuan.

Rusman, Muhamamad Khairil. 2016. “Geologi Dasar – Basic of Geology”. Makalah

Jamil, Aliyuddin. 2020. “Prinsip-prinsip dan Perkembangan Geologi”. Makalah

Isi

10 Hukum Dasar Geologi

1. Uniformitarianisme
Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan
bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung
juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk
permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya
bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past”.

2. Superposisi
Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada
posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan
dengan lapisan batuan diatasnya.

3. Horizontalitas
Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi
cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang
memang menyudut.

4. Lateral Continuity
Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus
sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu
lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa
perlapisan batuan tersebut berubah facies.

5. Unconformity
hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah)
yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu
pengendapan.
Dalam geologi dikenal 4 (empat) jenis ketidak selarasan, yaitu
a. Ketidakselarasan Angular, memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.
b. Disconformity, Ketidakselarasan karena adanya bidang erosi.
c. Paraconformity, Sama seperti disconformity tetapi tidak memiliki bidang erosi.
Jeda pengendapan/adanya gap.
d. Nonconformity, Kontak antara batuan kristalin (B. Beku, B. Metamorph) dengan
batuan sedimen.

6. Faunal Succession
Erat kaitannya dengan HK Superposisi. Bahwa kandungan fauna di setiap lapisan akan
berbeda. Keterdapatan fosil dalam suatu batuan, maka suatu lapisan yang satu dapat
dikorelasikan dengan lapisan yang lain, yang merupakan satu perlapisan.

7. Cross Cutting Relationship


Hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya,
dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan
batuan yang menerobos.

8. Law of Inclusion
Material asing yang masuk ke magma yang memiliki umur lebih tua yang meng-inclusi
lebih tua.

9. Fasies Sedimenter
Menerangkan tentang aspek fisika, kimia, dan biologi dari batuan. Ketika antara batuan
satu dengan yang lain beda sifat fasiesnya maksudnya beda aspek fisika, kimia, dan
biologinya.
Aspek Kimia : Mineralnya (Atom-Senyawa-Sistem Kristak-Mineral)
Aspek Fisika : Butirannya
Aspek Biologi : Kandungan fosil

10. Starata Identified by Fossil


Lapisan bisa dikenali dari fosil atau makhluk hidup yang terkandung di dalamnya. setiap
lapisan batuan yang mengandung fauna yang sama berarti memiliki umur geologi yang
sama, kendatipun letaknya saling berjauhan.

Anda mungkin juga menyukai