Anda di halaman 1dari 2

1.

Mineral Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi
antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsur utamanya adalah logam
(metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk di sekitar wilayah gunung api yang
memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat
keluarnya atau sumber sulfur.
Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang ada di sekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi di
bawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai
alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Berikut contoh dari mineral sulfide.
• Chalcopyrite (CuFeS2)
• Pyrite (FeS2)
• Galena (PbS)
• Cinnabar (HgS)
• Chalcocite (Cu2S)
• Sphalerite (ZnS)
2. Mineral Oksida
Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu.
Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding
mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama
dalam oksida adalah besi, kromium, mangan, timah dan aluminium.
• Ilmenite (FeTiO3)
• Titanomagnetite (TiO2)
• Limonite (Fe2O2)
• Magnetite (Fe3O4)
• Manganite (MnO(OH))
• Hematite (Fe2O3)
• Oker merah (Fe2O3)
• Cassiterite (SnO2)
3. Mineral Silikat
Silikat, juga disebut Silicon Dioxide, gabungan dari dua unsur yang paling melimpah,
silikon kerak bumi dan oksigen, SiO2. Massa kerak bumi adalah 59 persen silika, konstituen
utama lebih dari 95 persen dari batuan diketahui. Silika memiliki tiga varietas utama kristal:
kuarsa (sejauh ini paling banyak), tridimit, dan kristobalit.
• Amethyst (SiO2)
• Garnet (Ca, Fe, Mg, Mn) Al2(SiO4)3
• Quartz (SiO2)
• Opal kayu (SiO2.nH2O)
• Agate (SiO2)
• Chert/Rijang (SiO2)
• Opal mendada (SiO2.nH2O)
• Cristobalite (SiO2)

Anda mungkin juga menyukai