TC = TFC + TVC
= Rp. 780.000 + Rp. 607.000
= Rp. 1.387.000
Jumlah Produk (Q) = 120 pcs/1kg
Harga Pokok Produksi (HPP) = TC/Q
= Rp. 1.387.000/120
= Rp. 11.558,3
Harga Penjualan (HP) = HPP x (1 + 25%)
= Rp. 11.558,3 + Rp. 2.889,57
= Rp. 14.447,87
≈Rp. 15.000
Total Revenue (TR) = Harga x Jumlah
= Rp. 15.000 x 120
= Rp. 1.800.000
Keuntungan = TR – TC
= Rp. 1.800.000 – Rp. 1.387.000
= Rp. 413.000
BEP unit = (TVC + TFC) / Harga
= Rp. 1.387.000 / Rp. 15.000
= 92,46
≈93 pcs
Artinya, usaha tidak akan mengalami untung ataupun rugi jika dapat
menjual hasil produk sebanyak 93 pcs. Maka usaha akan mendapat keuntungan
dengan menjual produk lebih dari 93 pcs.
BEP harga = (TVC + TFC) / Q
= Rp. 1.387.000 / 120
= Rp. 11.558,3
Artinya, usaha tidak akan mengalami untung ataupun rugi jika menjual
produk dengan harga Rp. 11.558,3. Maka usaha akan mendapat keuntungan
dengan menjual produk dengan harga diatas Rp. 11.558,3.
Probabilitas π
ρ= ×100 %
TC
Rp . 413.000
ρ= ×100 %
Rp .1.387 .000
¿ 0,297 %
Artinya, nilai provitabilitas yang didapat lebih besar, dengan asumsi suku
bunga bank saat ini sebesar 0,66% per bulan (8% tahun), maka usaha tersebut
menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
Efisiensi TR
ε=
TC
Rp . 1.80 0.000
ε=
Rp . 1.3 87.000
¿ 1.297
Artinya, karena nilai efisiensi yang didapat adalah diatas 1, maka usaha
termasuk efisien.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran
No
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
.
1. Biaya Tetap 780.000
2. Biaya Variabel 607.000
Jumlah Rp. 1.387.000