Anda di halaman 1dari 11

Halaman Pengesahan

1 Judul usulan Proposal : Proposal usaha dagang “Pengembangan Ekonomi


Masyarakat”
2 Nama Usaha Dagang : “WARUNG KELAPA MUDA DAN GORENGAN REONG”
3 Tanggal, Bulan dan Tahun berdiri : 7 Fabruari 2020
4 Alamat Kelompok Tani : RT. 012 RW. 003 Dusun Bree Desa Sapugara Bree
Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
5 Jumlah Anggota : 2 Orang
6 Kelas usaha dagang : Pemula
7 Nama Lengkap Pemilik Usaha : Arifin
8 Jenis Kelamin : Laki – Laki
9 Alamat Rumah : RT. 012 RW. 003 Dusun Bree Desa Sapugara Bree
Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
10 Telpon / Hp : 0853 3325 5665

Bree, 17 Februari 2020


Usaha Dagang “ KELAPA MUDA REONG”
Pemilik Usaha Dagang

(Arifin)

Kepala Dusun Bree Brang Rea Kepala Desa Sapugara Bree

(Sulaiman Ali) (Andi Subandi, S.Pd)

Mengetahui,
Camat Brang Rea
Kabupaten Sumbawa Barat,

(Khusnarti, S.Pd)
DAFTAR ISI
HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………….. ii
SURAT PERMOHONAN KELOMPOK ………………………………………………………………………………. 1
BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………………………………………… 3
BAB II. Potensi Yang Dimiliki Kelompok ………………………………………………………….. 5
BAB III. Rencana Usaha Dagang ………………………………………………………………….. 6
BAB IV. Keanggotaan Kelompok ……………………………………………………………………… 7
BAB V. Penutup ………………………………………………………………………………………………. 8
Lampiran …………………………………………………………………………………………………………. 9
Kelompok Tani Ternak Sapi
“ AI TATAH”
Dusun Bree Desa Sapugara Bree Kec. Brang Rea
Kabupaten Sumbawa Barat

Nomor : Lepas Brang Rea, 14 November 2018


Lampiran : I (satu) Gabung Kepada,
Perihal :Proposal Pengembangan Yth. Gubernur Provinsi NTB
Budidaya Sapi Bibit Di_
Mataram

Dengan Hormat,
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan
peningkatan ekonomi masyarakat di daerah terpencil melalui kegiatan bersama yang digalakkan
secara swadaya masyarakat dalam pembibitan maupun penggemukan sapi di Dusun Bree Desa
Sapugara Bree kec, Brang Rea Kab. Sumbawaa Barat, maka diperlukan upaya – upaya untuk
mewujudkan keinginan tersebut secara berkelanjutan baik penggemukan maupun pembibitan,
tetapi kami ingin memfokuskan pada pengembangan budidaya sapi Pembibitan yang selama ini
masih minimnya perhatian masyarakat.
Dalam upaya penerapan teknologi dan manajemen pemeliharaan ternak sapi maka kami
ingin mengajukan proposal pengembangan Budidaya Sapi untuk mendukung Program NTB Bumi
Sejuta Sapi (BSS) yakni dengan mengurangi pemotongan sapi betina produktif dan meningkatkan
jumlah induk produktif dari jumlah populasi, serta mendukung program swasembada daging sapi
(PSDS).
Dusun Bree Desa Sapugara Bree memiliki lahan yang cukup luas untuk Pengembangan
Sapi Bali dan juga didukung pakan yang cukup sehingga dapat menjamin ketersediaan pakan dan
sangat memungkinkan sekali untuk pengembangan ternak sapi, kami juga siap baik dengan
system pemeliharaan apapun karena kami siap karena kelompok Ai TATAH memiliki fasilitas
kandang kumpul dan memiliki lahan kering seluas 12 Ha, Ternak Sapi 10 Ekor, dan luas hutan
produksi 8 Ha dengan anggota kelompok : 15 Orang.
Proposal ini diajukan dengan harapan bahwa pemerintah tetap konsisten dengan program
kerjanya yaitu menjadikan NTB menjadi Bumi Sejuta Sapi (BSS) dan Program Swasembada
Daging Sapi (PSDS) dengan memberikan bantuan kepada kelompok kami
KTT “ AI TATAH”
Ketua

(A Azis)

Kepala Desa Sapugara Bree KCD Peternakan Kecamatan Brang Rea

(Andi Subandi, S.Pd) (Muhyidin, S.Pt)

PLL Peternakan Kecamatan Brang Rea Camat Brang Rea

(______________________) (______________________)

Mengetahui,
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan
Kabupaten Sumbawa Barat,

(Marlin Hadi, S.P.,M.Si)

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB di – Mataram


2. Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kab. Sumbawa Barat di – Taliwang
3. KCD. Peternakan Kecamatan Brang Rea di – Sapugara Bree
BAB II
POTENSI YANG DIMILIKI KELOMPOK TANI

Kabupaten Sumbawa Barat merupakan kabupaten paling barat Pulau Sumbawa


merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Sumbawa. Kabupaten Sumbawa Barat berusaha
meningkatkan populasi baik melalui ternak rakyat maupun pengembangan ternak pemerintah
melalui program pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat. Pendistribusian ternak
pemerintah dilakukan sejak tahun 2005 sampai sekarang baik dari APBD II, APBD I dan APBN
melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki kelompok AI TATA adalah rata rata
peternakan pengalaman lebih dari 10 (sepuluh) tahun karena kami memang menggantungkan
hidup dari bertani dan beternak, walaupun dari kami rata- rata tamat SD dan rincian tamat SD : 2
orang dan tamat SMP : 6 orang dan tamat SMA : 3 orang tetapi kami memiliki pengalaman
berkelompok cukup lebih yaitu 6-8 tahun baik itu kelompok tani tanaman pangan maupun
kelompok tani ternak.
Pengembangan sapi bali di Kabupaten Sumbawa Barat cukup mendapat respon tinggi
dari masyarakat sehingga perkembangan sapi bali di Kabupaten Sumbawa Barat cukup baik.
Kabupaten Sumbawa Barat memang cukup menunjang untuk pengembangan sapi bali karena
masih memiliki lahan yang luas yang belum dipakai untuk pemukiman penduduk sehingga bisa
dijadikan Lar untuk pengembangan sapi bali, walaupun peternakan sapi bali di Kabupaten
Sumbawa Barat masih memiliki kendala yang masih bersifat peternakan rakyat dan terbatas
pemodalan. Kendala ini belum menjadi kendala utama dalam pengembangan sapi bali di
Kabupaten Sumbawa Barat, karena didukung semangat petani peternak dan pengembangan ternak
sapi.
Kelompok tani AI TATA memiliki lahan kering seluas 12 Ha, Ternak Sapi 10 Ekor, dan
luas hutan produksi 8 Ha dengan peternak yang memiliki fasilitas kandang kumpul dengan
kapasitas 10 – 20 ekor ternak. Sehingga kami siap mengembangkan ternak baik secara intensif
maupun ekstensif.
STRUKTUR ORGANISASI
KELOMPOK TERNAK SAPI “ AI TATAH”
DUSUN BREE DESA SAPUGARA BREE KEC. BRANG REA
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI BIBIT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : A.AZIS
Jabatan : KETUA
Nama kelompok : AI TATAH
Alamat : RT. 009 RW. 003 Dusun Bree Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang
Rea Kabupaten Sumbawa Barat.

Dengan ini menyatakan bersedia mengelola dan mengembangkan Program Pengembangan Budidaya
Sapi Bibit dalam rangka mendukung Program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Kabupaten Sumbawa Barat
sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila dalam mengelola dan mengembangkan Program Pengembangan Budidaya Sapi Potong terjadi
penyimpangan, maka kami bersedia diproses hokum sesuai ketentuan yang berlaku.
PIAGAM
PENGAKUAN KELOMPOK TANI TERNAK SAPI
PEMULA

Nomor : / / / /2016

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang
Rea Kabupaten Sumbawa Barat.

Setelah memperhatikan hasil penilaian / penelitian yang dilakukan oleh penyuluh Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Desa/Kelurahan Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea Kabupaten
Sumbawa Barat Memberikan Piagam Pengakuan Sebagai Kelompok Tani Ternak Sapi Pemula
kepada :

KELOMPOK TANI TERNAK SAPI : AI TATAH

Dari Wilkel AI TATAH Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
yang mempunyai 15 orang anggota dengan lahan kering seluas 12 Ha, Ternak Sapi 10 Ekor, dan
luas hutan produksi 8 Ha dengan peternak yang memiliki fasilitas kandang kumpul dengan
kapasitas 10 – 20 ekor ternak.
Dengan memiliki piagam pengakuan Kelompok Tani Pemula, maka kelompok Tani
tersebut di atas berhak mengikuti penelitian/penilaian untuk menjadi KELOMPOK TANI
LANJUT.

Bree, 14 November 2018

Kepala Desa Sapugara Bree,

(Andi Subandi, S.Pd)


PROPOSAL USAHA DAGANG
WARUNG KELAPA MUDA DAN GORENGAN

Oleh :
ARIFIN/REONG
BREE

DUSUN BREE DESA SAPUGARA BREE


KECAMATAN BRANG REA
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
2020
PROPOSAL USAHA
WARUNG KELAPA MUDA DAN GORENGAN
“REONG”

A. Ringkasan Eksekutif
1. Konsep Bisnis

“Kelapa Muda dan gorengan” merupakan kuliner khas Indonesia yang dimodifikasi lebih
menarik dan enak. Memiliki manfaat yang sangat banyak membuat es kelapa muda dan
gorengan ini pas dikonsumsi kapan saja. Supaya cita rasa jadi semakin enak, maka
ditambahkan varian rasa yang bisa dipilih konsumen sendiri.

Warung Es Kelapa Muda dan gorengan ini akan beroperasi di hari Senin – Minggu
mulai pukul 10.00 WIB – 18.00 WIB. Hal tersebut karena target pemasaran kami adalah
pelajar dan masyarakat sekitar Brang Rea.

2. Tim Manajemen

Usaha “Kelapa Muda dan gorengan” ini merupakan pelaku bisnis yang sudah
berpengalaman di bidang kuliner Kelapa Muda dan gorengan. Sehingga bisa
mendapatkan produk yang enak dan menarik yang bisa mengundang selera nyemil
para konsumen.

B. Gambaran Usaha
1. Deskripsi Singkat Usaha

Kelapa Muda dan gorengan merupakan sebuah makanan yang tentunya berbeda
dengan es kelapa muda dan gorengan pada umumnya. Karena memiliki tempat
konsumsi yang representative terletak di area antara persawahan yang udaranya sejuk
dan nyaman serta jalan raya . Sehingga bisa diakses secara mudah dan cepat oleh
para pembeli.

2. Strategi Pemasaran

 Harga: Rp 5.000/porsi
 Promosi: Sosial Media, dll
 Target Pasar: Pelajar dan masyarakat sekitar Bree dan ponjok.

3. Analis Persaingan

Pesaing

Memang sudah banyak penjual Kelapa Muda dan gorengan, namun Kelapa Muda dan
gorengan kami berbeda dari yang sudah ada. Selain rasanya yang lebih pas, harga
pas, tempatnya pun juga nyaman karena sejuk dan dekat dengan Jalan raya..

Kelebihan Di Banding Pesaing

Adapun beberapa kelebihan usaha kami dibandingkan dengan usaha serupa yang
sudah ada adalah

1. Enak
2. Harga pas dikantong
3. Berada di Lokasi Strategis
4. Bisa memilih kelapa dan jenis gorengan sendiri sesuai selera
5. Varian jenis gorengan dan minuman tersedia banyak
4. Rencana Desain dan Pengembangan

Menjadikan makanan dan minuman ini diminati oleh para pelajar dan masyarakat yang
dapat di konsumsi oleh segala usia dan tersedia pula tempat makan dan minum yang
kondusif dan presentatif.

5. Rencana Operasional dan Manajemen

Proses Produksi

 Penyediaan bahan-bahan
 Pembuatan adonan varian gorengan

Pengendalian Persediaan

Kami menyediakan 100 porsi setiap harinya. Jika pada hari itu kami kelebihan
permintaan, maka pada hari selanjutnya akan kami tambah lagi sesuai kekurangan dari
pemintaan tersebut.

Kontrol Keuangan

 Harus tersedia uang tunai secukupnya ketika sedang berdagang.


 Menyisihkan keuntungan sebagai antisipasi terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan
 Tidak menggunakan uang modal untuk keperluan pribadi

C. Analis Rencana Keuangan

1. Perkiraan Pendapatan

Modal Awal:

Biaya variabel + biaya tetap = (Rp 200.000 X 30 Hari) + Rp 700.000


= Rp 6.000.000 + Rp 700.000
= Rp 6.700.000/bulan

Hasil Penjualan:

Target penjualan harian X Harga jual per porsi


= (100 porsi X Rp 5.000) X 30 Hari
= Rp 500.000 X 30 Hari
= Rp 15.000.000/bulan

Laba:

Hasil penjualan – Modal awal


= Rp 15.000.000 – Rp 6.700.000
= Rp 8.300.000

Anda mungkin juga menyukai