Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI KREATIF

“INDUSTRI MUSIK”

Nama Kelompok: Dini Aprilia 180212463


Rezi Inziani 1802125115
Rika Damayanti N 1902110007
Sarinta Tondang 1802124024

ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya kepada kita
semua meskipun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “INDUSTRI MUSIK. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas Ekonomi Kreatif yang telah diberikan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada: Ibu dosen yang telah mengajar dan membimbing kami,
kepda Orang tua, dan teman-temn yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan dalam
menyemprnakan makalah ini.

Pekanbaru, 25 Maret 2021

Kelompok 4

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
Pendahuluan...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II
Pembahasan................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Musik.........................................................................................................2
2.2 Funsi Musik.................................................................................................................5
2.3 Manfaat Musik.............................................................................................................7
2.4 Industri Musik di Indonesia.........................................................................................8
2.5 Industri Musik Sebagai Salah Satu Sub-Sektor Industri Kreatif Indonesia
BAB III
Penutup.....................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................11

ii
A. Latar Belakang

Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama,
lagu dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan
bunyi-bunyian. Musik juga merupakan bahasa yang universal yang mampu berbicara dlam
berbagai bahasa, mampu mnyuarakan isi hati para penciptanya dan mencerminkan
kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia. Misalnya tanpa kita sadari ketika kita
mendengarkan musik yang berbahasa asing yang tidak dapat kita mengerti, meski tanpa kita
melihat artinya kebanyakan dari kita tahu bahwa musik atau lagu tersebut mengandung
makna jatuh cinta, patah hati, duka dan sebagainya, termasuk juga musik instrumental,
walaupun tanpa kata, ada aura tersendiri di dalamnya. Belakangan ini musik sudah menjadi
kebutuhan dari masyarakat luas. Musik juga dapat mempengaruhi seseorang, terbukti pada
trend fashion, banyak penikmat musik yang meniru gaya berpakaian dari musisi yang mereka
favoritkan.
Pada hakikatnya musik adalah seni suara atau seni bunyi. Artinya, seni musik
merupakan suatu hasil karya seni sebagai ungkapan pikiran dan perasaan seniman melalui
media bunyi. Belajar musik  berarti mempelajari tentang bunyi karena sumber utama musik
adalah bunyi. Apa saja yang dipelajari tentang musik akan berhubungan dengan bunyi, baik
bunyi yang dihasilkan oleh suara mulut manusia maupun yang dihasilkan oleh alat musik
Banyak orang menganggap bahwa musik merupakan bagian dari hidupnya karena
memang kenyataannya musik merupakan bahasa yang universal dan dimengerti oleh banyak
orang di dunia. Dengan musik orang dapat mengungkapkan kebahagiaan, kegembiraan,
keriangan, dan juga keceriaan. Begitu pula sebaliknya, musik  juga dapat membuat orang
mengespresikan kegelisahan, keraguan, keputusasaan, kemarahan, bahkan kesedihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penulisan makalah
ini penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian musik?
2.Apa Manfaat Musik?
3. Apa fungsi musik?
4. Bagaimana industri musik di Indonesia?

1
5. Bagaimana Industri Musik Sebagai Salah Satu Sub-Sektor Industri Kreatif Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Musik

Musik dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu atau seni menyusun nada
atau suara dalam urutan urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan; (2) Nada atau suara yang
disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama
yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Kata musik itu sendiri berasal dari sebutan untuk dewi-dewi dalam mitologi Yunani
Kuno, Muse, yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seni dan ilmu pengetahuan.
Kata musik dapat didefinisikan sebagai seni mengorganisasi kumpulan nada- nada menjadi
suatu bunyi yang mempunyai arti. Musik sangat dekat dengan kehidupan. Sejak masih bayi
seseorang sudah dikenalkan dengan “seni musik” oleh ibunya dengan lagu atau nyanyian
sederhana (misalnya: lagu Nina Bobo, Pelangi, Pak Pos, dll) lagu atau nyanyian itu juga
menyemarakkan hidup hingga memasuki masa pendidikan prasekolah maupun awal-awal
sekolah.
Era industri rekaman musik dimulai pada tahun 1875, tentunya tepat saat mesin
perekam suara pertama dan fonograf telah ditemukan. Pada tahun 1800 sampai 1900, bentuk
media rekaman suara terus berubah. Selain ditemukannya mesin perekam suara,
perkembangan dan penyebaran radio dan industri penyiaran pada tahun 1920, juga turut serta
cara  khalayak mendengarkan musik. 
Tempat-tempat pertunjukan tetap berjalan dan tetap melakukan pertunjukan secara
langsung. Namun dengan radio, kelompok musik diberikan kesempatan untuk lebih dikenal
oleh khalayak umum yang lebih luas dalam skala nasional bahkan dunia. Era rekaman musik
ini terus berkembang hingga tahun 1948. 
Seperti muncul proses rekaman multitrack pertama a (sound-on-sound overdubbed).
Hal ini mengubah pandangan bahwa perekaman musik tidak selalu harus dilakukan secara
live, seluruh anggota tidak harus berkumpul pada satu ruangan dan memainkan komposisinya
bersamaan. Kemudian, muncullah label rekaman yang berperan menjadi penghubung. 
Label rekaman ini mempekerjakan  orang untuk mencari bakat-bakat baru dalam
bidang musik. Orang tersebut akan menempatkan musisi dengan tepat dan dengan lagu yang
tepat, pada studio yang tepat dan dengan produser yang tepat, untuk meluncurkan

2
rekamannya pada waktu yang tepat. Orang ini dikenal dengan Artist & Repertoire
Representatives (A&R reps). Dalam kesuksesan musisi-musisi yang mendunia terdapat A&R
yang mendukung dan membantunya. Label juga berperan membantu komposer dari industri
penerbitan, musisi dari industri pertunjukan, dan membuat piringan hitam untuk industri
rekaman. 
Akhirnya industri rekaman dapat mengalahkan industri penerbit lembaran musik
sebagai kekuatan terbesar industri musik. Pada era 1950-an, industri musik sudah
menemukan bentuk yang terdiri dari gabungan komposisi musik, rekaman musik, promosi,
hingga pertunjukan. Semua kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan perputaran uang
dari musik yang diterbitkan. 
Pada pertengahan 1970-an industri musik diperkenalkan dengan kaset dan piringan
hitam. Selanjutnya pada era 1990-an muncul cakram padat (CD) yang menjadi tanda
kesuksesan industri musik. Pada tahun 2001, penjualan CD mencapai puncaknya.
Sebelumnya,  pada tahun 1990, internet sudah mulai muncul namun belum dapat digunakan
oleh masyarakat. Setelah dapat digunakan oleh masyarakat, format musik digital mulai
digemari oleh masyarakat. 
Ekonomi kreatif bidang musik di Indonesia memiliki perkembangan yang pesat.
Dimulai dari musik berbahasa Melayu dengan alunan keroncong yang direkam saat awal
tahun 1900-an. Musik berbahasa Melayu tersebut mulai digeser karena adanya pengaruh
aliran musik dari luar negeri seperti musik  jazz dan rock. Masyarakat menilai bahwa hal
tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan asli Indonesia.
Di tahun 1940, terdapat suatu perusahaan rekaman Batavia bernama Tio Tek Hong.
Perusahaan rekaman ini menjadi pelopor subsektor industri kreatif bidang musik di
Indonesia. Tahun 1950, musisi solois bergenre pop seperti Adi Bing Slamet, Titiek Puspa,
Rachmat Kartolo, Nien Lesmana, Koes Plus, dan Panbers. 
Sementara pada tahun 1990, mulai muncul band bergenre pop di Indonesia, seperti:
Dewa, Slank, Gigi, Anang, dan masih banyak lagi. Di era ini muncul pengaruh indie atau
independen yang artinya band atau orang itu menciptakan lagu sesuka dia dengan genre
apapun tanpa label, mandiri, dan bebas. Pas Band merupakan band yang berhasil merilis
album dengan tradisi indie pertama di Indonesia yang membuat band bergenre rock lain
mengikutinya. Di era 2000-an, musisi bergenre pop yang ada di Indonesia sudah terbilang
banyak. 
Pada tahun 2006, musisi Indonesia mulai mengombinasi hasil karya musiknya dengan
teknologi digital, yang memunculkan aliran Electronic Dance Music (EDM). Namun, dengan

3
perkembangan digital ini masih tetap ada musisi yang menggunakan alat musik analog yang
terbukti masih dapat bersaing di pasaran. Karena peranan dari perkembangan digital, telepon
mulai memiliki fitur ringtone. Musisi di Tanah Air mendapat keuntungan besar-besaran
karena hadirnya sistem RBT (Ring Back Tone). Sejak tahun 2010, mulai hadir Youtube dan
Apple iTunes di Indonesia. Aplikasi tersebut dibuat agar dapat mendukung usaha para
pengumpul konten musik (Content Aggregator).
Di samping itu, teknologi yang canggih juga memudahkan kita untuk memutar lagu
atau video. Namun sangat disayangkan hak intelektual belum dapat melindungi musisi.
Masih banyak ditemukan channel televisi ataupun radio yang memutar lagu ciptaan musisi
tanah air tanpa membayar kepada pemilik lagu tersebut. Dalam kasus lain banyak penikmat
musik yang mendengarkan lagu melalui CD bajakan dan hal tersebut sangat merugikan
musisi atau pencipta lagu tersebut. Di sisi lain, sumber daya manusia di Indonesia minim
kreativitas. Maksud dari minimnya kreativitas adalah karya yang dihasilkan hanya sekedar
mengikuti trend, yang seiring berjalannya waktu eksistensinya akan memudar serta karya
yang dihasilkan kurang mendidik.
Terdapat beberapa tantangan yang harus diperhatikan para pelaku industri kreatif
musik di Indonesia. Mereka harus mampu berpikir secara inovatif dan kreatif dalam
menciptakan sebuah lagu atau musik instrumen agar tidak terjadi kesamaan dengan yang
sudah tercipta sebelumnya. Selain berpikir inovatif dan kreatif, pelaku dalam industri kreatif
musik juga harus dapat memahami tentang hukum yang mengatur mengenai industri kreatif
musik di Indonesia yang sudah diatur di dalam perundang-undangan hak cipta. 
Di zaman sekarang yang semuanya serba modern dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat ini, siapapun bisa mengcover musik hanya untuk sebatas hiburan atau konten
saja. Namun, perlu diingat kembali bahwa kita harus bijak menggunakan kemudahan tersebut
agar tidak muncul masalah-masalah. Dalam hal mengcover lagu ini, tidak sembarang orang
bisa melakukan cover lagu yang diinginkan, akan tetapi orang yang akan mengcover ini harus
memiliki izin atau mendapat lisensi dari pencipta, terutama jika tujuan covernya untuk
komersial.
Tantangan lain dari industri kreatif musik ini terkait dengan pesaing dari berbagai
negara atau secara internasional. Banyak sekali orang luar negeri yang sudah melakukan
cover lagu dan tentunya mereka sudah memiliki nama atau pamor. 
Beberapa orang yang melakukan cover lagu ini menciptakan karyanya yang nantinya akan
diunggah di beberapa platform seperti Youtube, Spotify, dan Soundcloud. Hal tersebut juga

4
bisa disebabkan dengan kemudahan mempublikasikan karena teknologi yang semakin
canggih. 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi musik :

o  PHILIP SHEPPARD
Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan ide dan emosi
o  MASDUKI
Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara musik dan manusia selalu
menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik adalah produk konseptual (cognitive) dan
perilaku (behavior) masyarakat
o  DAVID EWEN
Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal
maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu
yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional
o  SCHOPENHAUER
Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta
o  DELLO JOIO
Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal
banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa
penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang
selama ini tersembunyi
o  SUHASTJARJA
Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat,
dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta
mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan  manusia lain
dalam lingkungan
o  BLACKING, 1973
Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik merupakan aspek perilaku
manusia yang ada di mana – mana
o  ADJIE ESA POETRA
Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normatif, melainkan juga
diakui selaras berdasarkan penghitungan para ahli ilmu fisika

2.2 Fungsi Musik

Dalam perkembangan ditengah pesatnya kemajuan di berbagai


aspek kehidupan, keindahan tidak lagi menjadi tujuan yang paling
penting dalam berkesenian. Sedangkan The Liang Gie berpendapat
5
bahwa jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan,
2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi :
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh :
kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. seni juga
sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian, pernikahan
dsb. contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali (gamelan
luwang, angklung dan gambang)

b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik,
misalkan Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, atau
Angklung dan gamelan pun ada nilai pendidikannya karena kesenian
tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. karya seni yang
sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat
peraga IPA, dsb.

c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial,
gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat.
bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater
ataupun poster, drama komedi dan reklame.

d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi
ataupun hiburan.

e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam
menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik
kontenporer, tari kontenporer, dan seni rupa kontenporer. (seni

6
pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya
bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)

f. Fungsi Guna (seni terapan)


Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya,
kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam
proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti:
perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun
rotan.

g. Fungsi Kesehatan (terapi)


Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan
penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi
musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). terbukti musik telah
terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme,
gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999
Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa
yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak
dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.

2.3 Manfaat Musik

Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang


mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik
dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan
suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai
pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan,
tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan
spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup.
Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan
aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek
inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif
pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk  saya dan kita. Lalu

7
apakah manfaat  musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-
hari? Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita
dan penggunaannya sebagai terapi.
Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan
kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan
bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu
menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian
ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh
serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam
ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi
metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan
lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh
mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem
kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap
kemungkinan serangan penyakit.
Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan
ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang
dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan
tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja
optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan
semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan
tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui
bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan
perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna,
pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu,
rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas,
serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.
Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat
mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat
sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan
stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan
kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya
menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan

8
kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada
kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa
dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan
yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan
kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk
berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi
bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan.
Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran
rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman
dan optimis bahkan bahagia.
Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan
media komunikasi antarmanusia karena musik merupakan bahasa
universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan
perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali
mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan
media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita
tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa.

2.4 Industri Musik Indonesia

Industri musik Indonesia semakin berkembang. Perkembangannya bisa dilihat dari


peningkatan kontribusinya terhadap kualitas perekonomian negara. Menteri Pariwisata dan
Industri Kreatif RI, Marie Elka Pangestu, menyatakan bahwa industri musik Indonesia telah
memberikan kontribusi yang signifi kan bagi pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata sebesar
11% per tahun sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 (Lina, 2014). Sementara itu, dalam hal
kontribusi musik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan dari bidang musik
mengalami kenaikan dari Rp3,9 triliun menjadi Rp5,2 triliun. Data Asosiasi Industri
Rekaman Indonesia menunjukkan musik Indonesia mampu menguasai 85% pasar musik dalam
negeri dengan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa
produk- produk yang dihasilkan oleh industri musik tentu memiliki kuantitas yang banyak
dengan perkembangan yang cukup signifikan.
Di samping itu, perkembangan industri musik Indonesia semakin didorong dengan
meningkatnya program-program bertemakan musik di televisi. Semua stasiun televisi swasta

9
k ini telah memiliki program musik andalan masing-masing yang menampilkan video klip lagu
maupun penampilan para penyanyi dan musisi. Program-program semacam ini bahkan
menjadi program tayang setiap hari. Media yang digunakan dalam penyebaran musik seperti
Compact Disc (CD) ataupun Video Compact Disc (VCD) juga masih banyak diminati, walau
masyarakat mulai memiliki budaya baru yakni mengunduh lagu melalui internet. Semakin
berkembangnya penyebaran lagu melalui beberapa media tersebut menjadikan lagu yang
merupakan produk dari industri musik sebagai bagian dari produk budaya populer. Budaya
populer adalah produk dari masyarakat industri yang memiliki tiga karakteristik yaitu
diproduksi secara massal, didistribusi secara luas, dan diduplikasi (Heryanto, 2008, h. 208). Salah
satu hal dari budaya populer adalah pola konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat. Pola
konsumsi masyarakat pada produk budaya popular memiliki kecenderungan tidak
menggunakan pemikiran yang terlalu berlebihan. Hampir tidak ada proses interpretasi yang
dilakukan dalam proses konsumsi yang ada. Demikian halnya dengan konsumsi lagu yang
dilakukan oleh masyarakat. Ketika mendengarkan lagu, masyarakat memiliki
kecenderungan hanya mendengarkan tanpa berniat memahami lebih dalam makna di balik
lagu, baik dari segi musik maupun liriknya.
Lagu merupakan musik yang memiliki unsur teks/lirik (Moylan, 2007, h. 62). Unsur
teks/lirik mengandung pesan tertentu sehingga lagu juga bisa diklasifi kasikan sebagai produk
media massa. Media massa melibatkan produksi dalam skala besar yang merupakan salah
satu karakteristik budaya populer. Jika digunakan sebagai kata sifat, ‘populer’
mengindikasikan bahwa sesuatu atau seseorang disukai secara umum. Jika diaplikasikan pada
media, ‘populer’ merujuk pada program televisi tertentu, film, rekaman lagu, buku, dan majalah
yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat umum. Popularitas dari produk-produk media
tersebut bisa dilihat dari survey rating dan penjualannya sehingga populer selalu berhubungan
dengan komersial.
Melihat perkembangan lagu di Indonesia, juga mempertimbangkan fakta bahwa lagu
merupakan salah satu media komunikasi massa dengan tingkat penyebaran yang cukup luas,
pesan yang terdapat dalam lagu menjadi hal yang cukup penting sebagai bahan kajian.
Tulisan ini memaparkan mengenai isi lagu pop Indonesia yang dilihat dari lirik/teks lagu.
Seringkali, nilai-nilai yang terkandung dalam pesan di media massa tidak sejalan dengan nilai-
nilai positif yang ideal dan seharusnya terjadi pada kehidupan sosial antar manusia.

2.5 Industri Musik Sebagai Salah Satu Sub-Sektor Industri Kreatif Indonesia

10
Berdasarkan data sumbangan subsektor ekonomi kreatif terhadap PDB pada tahun
2014 hingga 2016 tercatat bahwa subsektor musik Indonesia setiap tahunnya mengalami
peningkatan sumbangan.  Sumbangan ini bisa berasal dari pajak bagi mereka yang telah
mencapai ke ranah internasional untuk menunjukkan bakat bermusiknya. Dengan demikian
melalui musik, Indonesia memiliki peluang untuk dikenal. 
Selain ekonomi makro dan perdagangan, sektor industri kreatif juga memiliki peran
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Industri kreatif diprediksi bakal tumbuh pesat
seiring berkembangnya gaya hidup dan teknologi di masyarakat. Sekretaris Umum Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) Restog Kumara menyebutkan, Bekraf memiliki beberapa subsektor
yang diprediksi berpotensi tumbuh pesat. Dan salah satunya adalah subsektor musik.
Bekraf pun mencoba mendorong pertumbuhan subsektor ini untuk meningkatkan
kontribusinya terhadap ekonomi kreatif, salah satunya melalui event. “Musikologi Series
dapat menjadi event luar biasa, khususnya bagi generasi milenial. Selain diisi paparan musik,
kami juga mengedukasi mereka dengan pengetahuan mengenai pentingnya Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HaKI)”. Dari sisi Bekraf sendiri, kehadiran musisi baru, khususnya di
Surabaya diharapkan dapat membawa peningkatan dari sisi Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Bekraf mencatat meski di tahun 2016, subsektor musik hanya mencapai
angka sekitar 7,59 persen atau setara Rp 4,4 triliun dari total Produk Domestik Bruto
(PDB), namun pihaknya tetap menempatkan subsektor ini menjadi prioritas.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

11
Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada, irama dan
keselarasan. Musik yang dimainkan menjadi komposisi terpadu dan berkesinambungan dapat
memberikan pengaruh terhadap emosi dan kognisi. Musik adalah karya cipta berupa bunyi
atau suara (Jamalus dalam Ismanadi, 2008 : 11), baik suara yang dihasilkan oleh ucapan
manusia maupun suara dari alat tertentu.
Nada merupakan suara beraturan yang memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori
musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun jarak
relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada
disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda.
Melodi merupakan serangkaian nada dalam waktu. Melodi terbentuk melalui sebuah
rangkaian nada secara horisontal. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri atau tanpa
iringan dan dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu. Akord merupakan
kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersama akan terdengar harmonis.
Nada berfungsi untuk menambah kedalaman, dimensi dan sekaligus membawa musik lebih
hidup.
Harmoni secara umum didefinisikan sebagai kejadian dimana dua atau lebih dengan
tinggi berbeda dibunyikan secara bersama-sama, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila
nada-nada tersebut dibunyikan secara berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang
terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan secara bersama-sama biasanya disebut akord
(Malm,1996:15). Harmoni ditimbulkan oleh kombinasi dua atau banyak nada yang
dibunyikan secara bersama-sama, kombinasi ini menghasilkan sebuah bunyi khas. Efek
dari kombinasi ini tergantung dari dua faktor musik sebelumnya, yaitu melodi dan ritme hasil
kombinasi dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa musik adalah suatu susunan nada
atau suara dalam urutan, kombinasi yang menghasilkan bunyi yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan. Serta susunan nada yang mengandung irama, lagu dan keharmonisan dalam
suatu melodi yang dapat berpengaruh terhadap emosi dan kognisi.

12

Anda mungkin juga menyukai