Anda di halaman 1dari 30

Geologi Fisik (Physical Geology)

9. Fosil dan Pemfosilan


Materi Perkuliahan

1. Pendahuluan
2. Proses Pemfosilan
3. Kegunaan Fosil
Pendahuluan
Pengertian Fosil

Bukti fisik dari suatu kehidupan dimasa lampau pada periode


waktu sebelum dapat tercatat dalam sejarah manusia.

Bukti prehistoric tsb termasuk fosil dari sisa-sisa mahkluk hidup,


jejak/kesan dan cetakan dari bentuk fisiknya, maupun tanda/jejak-
jejak yang tertinggal pada sedimen oleh aktivitas mereka.

Tidak ada batasan yang jelas tentang umur suatu bukti/sisa


kehidupan dikatakan fosil. Yang jelas, segala bukti yang berumur
beberapa ribu tahun umumnya dikategorikan fosil. Dengan
demikian, fauna seperti mammoth yang hidup pada jaman
manusia purba juga dikategorikan fosil seperti halnya fosil-fosil
yang lebih tua, misalnya dinosaurus, ammonit, trilobita, dsb.
Bagaimana fosil
terbentuk?
Pada contoh berikut, seekor ikan digunakan untuk
menggambarkan tahapan umum yang berhubungan
dengan proses pemfosilan pada sedimen laut.

Contoh ini hanya merupakan rangkuman salah satu


proses yang mungkin terjadi, pada kenyataan
sebenarnya, banyak sekali skenario yang dapat
membentuk kondisi-kondisi yang dapat mendukung
proses pemfosilan pada sedimen laut.
1 2 3 4

5 6 7

9
8 10
Proses Pemfosilan
Metode Pemfosilan

1. Unaltered remains
2. Permineralization
3. Recrystallization
4. Replacement
5. Mold and cast
6. Carbonization
7. Track and trails
Unaltered remains
Beberapa organisme terkuburkan dalam waktu lama dan dijumpai saat ini
dalam kondisi lengkap dengan tidak/sedikit perubahan bentuk atau
komposisi.

Sebagai contoh fosil mammoth yang ditemukan membeku di Amerika Utara


dan Siberia. Mammoth tsb dilaporkan masih memiliki daging yang dapat
menarik minat hewan liar dan sisa makanan yang belum tercerna masih
berada di perutnya.
Permineralization/Petrifaction
Umumnya cangkang dan tulang tidak padat tetapi berongga dan berpori. Ketika
bagian tubuh yang lembek mengalami penghancuran (decay), bagian tubuh yang
berpori tersebut terkuburkan dalam sedimen. Pori-pori tsb terisi oleh air yang
mengandung mineral-mineral terlarut. Presipitasi pada air tsb akan mengendapkan
kalsium karbonat dan silika pada pori-pori tulang maupun cangkang dan
memadatkannya. Hampir semua fosil mengalami proses demikian, yang disebut
permineralization.

Fosil trilobita yang terbentuk karena proses


permineralization.
Recrystallization
Setelah cangkang maupun tulang terkubur oleh sedimen dan kemungkinan terisi oleh
mineral, kristal-kristal pembentuk cangkang atau tulang tsb dapat berubah bentuk
dan ukuran tanpa merubah komposisinya.

Umumnya kristal asal pada cangkang yang tersusun oleh kalsium karbonat akan
bertambah ukuran sampai tekstur cangkang tsb berupa mosaik butiran kalsit. Bentuk
dari cangkang masih tetap sama, tetapi sruktur mikro dari organisme tsb telah
terhancurkan.

Rekristalisasi scleractinian coral (aragonit


menjadi kalsit) berumur Jurassic
ditemukan pada Selatan Israel.
Replacement
Air yang melewati batuan sedimen yang mengandung fosil tulang dan
cangkang dapat melarutkan beberapa bagian keras dan pada saat yang
bersamaan menggantikan bagian tsb dengan mineral-mineral yang terbawa
pada larutan. Hasilnya, tulang ataupun cangkang tergantikan oleh material
(mineral) lain tanpa merubah bentuk tulang atau cangkang tsb.

Umumnya, mineral silika yang menggantikantulang atau cangkang berupa


kalsedon. Ketika silika menggantikan fosil pada batugamping, fosil silisifikasi
yang terbentuk terpisahkan dengan melarutkan batuan karbonat sekitarnya.

Banyak jenis mineral dapat menggantikan fosil. Sekitar 20 jenis mineral


diketahui dapat menggantikan fosil. Pada serpih, fosil tergantikan oleh pirit.
Hematit juga dapat menggantikan fosil.

Pada kondisi yang jarang, dijumpai fosil tergantikan oleh calcium phosphates.
1 3
1. Fosil silisifikasi Brachiopods pada 3. Fosil bagian ventral Trilobite berumur
batugamping berumur Permian, Early Devonian. Tulang-tulangnya
ditemukan di Texas. tergantikan oleh pirit.

4
2
4. Fosil Ostracode berumur Late
Cambrian. Bagian lembek dari Ostracode
2. Fosil Ammonite berumur Jurassic.
tergantikan oleh phosphate.
Bagian luar tergantikan oleh pirit dan
bagian dlam tdk terawetkan.
Carbonization/Distillization
Proses ini terjadi ketika unsur-unsur volatil pada material organik keluar,
meninggalkan lapisan tipis karbon yang tertekan pada bidang perlapisan
batupasir maupun serphih.
Mold and cast
Pada beberapa fosil, sisa-sisa asal organisme telah terlarutkan atau
terhancurkan seluruhnya. Apabila sedimen tempat organisme (mis. cangkang)
itu telah terkonsolidasi menjadi batuan sebelum cangkang tsb melarut, maka
akan tertinggal bagian yang kosong. Dinding dari lubang/bagian yang kosong
tsb dapat mengawetkan bekas bentuk cangkang tersebut yang disebut mold.
Jika kondisi berubah dan bagian yang kosong tersebut terisi oleh mineral-
mineral membentuk cast yang membentuk rupa seperti cangkang tsb.

Fosil mold dan cast


Gastropoda pada batupasir.
1

1 2
3

Sebuah cangkang terendapkan dan terkubur oleh material sedimen (lumpur/lempung).

6
4 5

Sedimen berubah menjadi batuan sedimen. Material penyusun cangkang melarut


(dissolved) dan tergantikan oleh mineral.
Track and trails
Hewan yang melintasi sedimen dapat meninggalkan jejak yang kemudian
terawetkan menjadi fosil ketika sedimen tsb mengeras.

Jejak reptil pada batupasir Coconino

Jejak Dilophosaurus
Kegunaan Fosil
- Mengetahui dari kehidupan dan evolusi.
- Memberikan informasi tentang umur dari
batuan sedimen.
- Korelasi biostratigraphy.
- Penentuan lingkungan pengendapan batuan
sedimen.
Fosil dapat digunakan untuk mengetahui sejarah
geologi.
Mis: sisa-sisa organisme laut yang dijumpai pada Pegunungan
Rockies di Kanada dan dekat puncak Gunung Everest
menunjukkan bahwa tempat-tempat tsb dulunya pernah berada di
bawah permukaan laut. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
tempat-tempat tsb telah mengalami proses tektonik untuk
memperoleh keadaannya saat ini.

Teori evolusi: Bentuk kehidupan mengalami perubahan


sepanjang waktu geologi.
Fosil sangat penting dalam menentukan umur relatif batuan,
karena organisme yang berbeda hidup pada kurun waktu yang
berbeda pula. Mis: Trilobita hidup pada 535-245 milyar tahun lalu,
dinosaurus pertama hidup pada sekitar 220 juta tahun lalu.
Korelasi
Menyamakan batuan yang berumur sama pada lokasi
yang berbeda.
Pada sekuen batuan sedimen yang terbentuk untuk waktu yang lama, fosil
yang berbeda muncul dan menghilang pada dasar (bottom) dan bagian atas
(top) menunjukkan order yang sama dimana suatu organisme hidup dan punah.
Mis: Batuan yang mengandung fosil dinosaurus berumur lebih muda bila
dibandingkan batuan yang mengandung fosil trilobita.

Fosil Indeks
Suatu fosil indeks menunjukkan umur batuan yang mengandungnya.
Untuk menjadi fosi indeks, suatu organisme:
- Terawetkan melimpah pada batuan.
- Secara geografis tersebar luas.
- Merupakan spesies atau genus yang hidup untuk waktu yang singkat.
- Mudah diidentifikasi di lapangan.
Korelasi lithostratigraphy Korelasi biostratigraphy
Interpretasi lingkungan pengendapan
Mis: Dijumpai singkapan perlapisan batupasir yang tebal.

Kemudian dideskripsi tekstur (ukuran butir, kebundaran,


pemilahan) dan komposisi mineralnya. Dari hasil deskripsi
tersebut dapat diketahui media transportasi, dan tempat
sedimentasi (apakah disedimentasikan di air, dsb), dsb.

Kemudian timbul pertanyaan: Apakah batupasir tersebut


terendapkan pada air tawar atau laut?

Salah satu cara terbaik mengetahuinya yaitu dengan mencari


kandungan fosilnya. Fosil akan menunjukkan banyak hal
tentang lingkungan pengendapannya, karena tumbuhan dan
hewan yang berbeda hidup pada lingkungan yang berbeda-
beda.
1. Batuan yang mengandung fosil tanaman (daun, batang, dsb) dan fosil
tulang menunjukkan lingkungan pengendapan pada daratan atau air tawar.
Pengecualian untuk tulang ikan, dapat terendapkan pada lingkungan air
tawar atau laut. Namun, tulang dari mamalia, reptil, dsb. Biasanya
terendapkan pada daratan kering.
2. Batuan yang mengandung banyak fosil cangkang dapat dipastikan
terendapkan di laut. Lingkungan pengendpan laut dapat dibedakan lagi
menjadi beberapa sub-lingkungan pengendapan.
3. Fosil dengan cangkang tipis umumnya teredapkan pada laut dalam,
sebaliknya fosil cangkang tebal umumnya terendapkan pada laut dangkal.
4. Fosil graptolit biasanya dijumpai pada serpih yang terendapkan pada laut
dalam.
5. Koloni koral menunjukkan asosiasi dengan terumbu karang, yang tumbuh
pada laut dangkal.
6. Alga dan rumput laut yang hidup di lautan dijumpai pada batuan yang
terendapkan pada laut dangkal, hal ini karena alga dan rumput laut
membutuhkan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.
Referensi

Thompson and Turk,1997 , Introduction to Physical Geology,


2nd edition.

Gambar dan animasi diperoleh dari:


Stearn and Caroll, 1989, Paleontology: The record of Life
http://www.discoveringfossils.co.uk/whatisafossil.htm
http://www.t-rat.com/Pages/FossilPreservation.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Fossil
http://www.t-rat.com/Pages/LateTriassic-EarlyJurassic.html
http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/levin/0471697435/chap_tut/chaps/ch
apter02-02.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Unconformity
http://en.wikipedia.org/wiki/Principle_of_lateral_continuity
http://igs.indiana.edu/geology/fossils/usingfossils/index.cfm
Topik minggu depan:

Waktu Geologi

Anda mungkin juga menyukai