Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMANFAATAN SUMBERDAYA

MINERAL DAN ENERGI


”Pemanfaatan Sumberdaya Mineral Industri Hulu dan Industri
Hilir”
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ir. A. Taufik Arief, M.S.

Disusun Oleh :
M. Rafly Alfiansyah (0302118126002)

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga tugas ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar tugas ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan macam-macam nikel............................................................................3
2.2 Proses Pembentukan Bijih Nikel..................................................................................4
2.2 Pemanfaatan logam Nikel pada Industri Hulu dan Hilir...............................................7

BAB III HASIL DAN


KESIMPULAN.............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam mineral, batuan
maupun batubara yang sangat melimpah, salah satunya adalah bijih nikel. Dilansir
dari buku berjudul Nikel Indonesia karya Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc., nikel
adalah unsur logam yang terbentuk alami dan memiliki ciri mengilap serta berwarna
putih keperak-perakan. Nikel ini merupakan salah satu dari lima unsur logam yang
paling banyak ditemui khususnya di kerak bumi. Karena termasuk dalam jenis
logam, nikel ini merupakan konduktor atau penghantar listrik dan panas yang cukup
baik. Di alam, sumber daya nikel yang ada 60% berbentuk laterit dan 40% berbentuk
endapan sulfida. Data US Geological Survey juga menyebutkan saat ini terdapat
sekitar 74 juta metrik ton cadangan nikel yang tersedia. Sementara di Indonesia
cadangan nikel tersebut mencapai 4,5 juta metrik ton nikel.
Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) tahun 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11.88
miliar ton. Adapun, total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton. Selain
sebagai komponen baterai utama kendaraan listrik, peradaban modern sangat
tergantung pada nikel. Nikel digunakan mulai peralatan dapur hingga pembuatan
pesawat terbang. Cadangan nikel sebanyak 90% tersebar di Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Pada 2019, Indonesia
pernah menjadi produsen tambang bijih nikel terbesar di dunia, dengan produksi
nikel dunia sebanyak 2,668 juta ton Ni.
Bijih nikel dalam dibagi menjadi dua jenis berdasarkan segi pembentukannya,
yaitu nikel lateril dan Sulfida. Nikel laterit terbentuk dalam waktu yang sangat lama
dan menghasilkan nikel yang terdeposit pada pembentukan silikat dan oksida dan
hasil pelapukan batuan yang mengandung nikel. Jenis-jenis nikel laterial diantaranya
Garnierit, Serpentin, Nontronit, dan Asbolit. Sedangkan untuk jenis sulfida terbentuk
dari reaksi sulfur dnegan batuan yang mengandung nikel yang terbentuk ribuan
meter dibawah permukaan bumi.
Nikel laterit adalah endapan bijih nikel yang berasal dari hasil proses
pelapukan batuan ultrabasa. Endapan nikel laterit diketahui kerap digunakan sebagai
bahan bangunan. Namun jenis nikel laterit ini memiliki sifat unik yaitu sangat rapuh
dalam proses pemotongan, namun bisa menjadi keras dan kuat apabila terpapar
udara luar. Dan nikel laterit, diyakini bisa menjadi sumber daya masa depan di
pertambangan nikel. Diketahui keberadaan endapan nikel laterit di seluruh dunia
adalah 73%. Dan Indonesia termasuk negara yang banyak memiliki bijih nikel laterit
yang tersebar di Pegunungan Meratus, Pulau Laut Kalimantan, lengan timur Pulau
Sulawesi, Maluku dan Papua.

i
Bijih nikel laterit diketahui terdiri dari tiga lapisan utama yang mengandung nikel
yaitu limonite, smectite dan saprolit. Dan Indonesia sebagai negara yang kaya akan
bjih nikel laterit berupa limonite dan saprolit dengan kadar sekitar 0,6-2,23%.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Bijih nikel dan macam-macam bijih nikel
2. Bagaimana Proses Bijih nikel terbentuk?
3. Bagaimana pemanfaatan nikel dalam industri maupun kehidupan sehari-
hari?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi nikel dan jenis-jenis bijih nikel.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan bijih nikel.
3. Untuk mengetahui manfaat nikel dalam industri hulu dan hilir maupun
dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nikel
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan
sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat
keras serta ulet. Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat
menghasilkan paduan yang sangat berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk
memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang
signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam
kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah
korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di
kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa, dan di dalam
meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer
Bumi.
Menurut catatan, sejarah nikel pertama kali ditemukan pada artefak sejarah
berbentuk benda logam lebih dari 2.000 tahun lalu. Selanjutnya pada tahun 1751,
nikel mulai diidentifikasi sebagai suatu unsur kimia yang terkandung dalam
mineral niccolite (NiAs) oleh seorang ahli kimia Swedia, Axel Frederick
Cronstedt. Hingga pada tahun 1860, nilai pun digunakan sebagai penanda uang
koin (token coinnage). Sejak saat itu pemanfaatan dan penelitian tenang nikel pun
terus berkembang. Terutama pada abad ke-19, nikel banyak digunaakan dalam
industri pelapisan logam, contohnya nickel silver yang merupakan perpaduan
antara nikel, tembaga dan seng.
Sementara di Indonesia sendiri, nikel pertama kali ditemukan oleh seorang
Belanda bernama Kruyt di pegunungan Verbeek, Sulawesi pada tahun 1901.
Kemudian disusul dengan penemuan bijih nikel pada tahun 1909 di daerah
Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara oleh E.C. Abendanon yang merupakan ahli
geologi dari Belanda.Adapun proses produksi nikel pertama kali dilakukan oleh
Boni Tolo Maatschappij di Pomalaa pada periode 1936-1941. Beberapa tahun
kemudian, pertambangan tersebut diambilalih oleh Freeport Sulphur Company
(FSC).
Nikel adalah salah satu hasil tambang bumi yang banyak digunakan di
berbagai sektor kehidupan. Di Indonesia berbagai perusahaan tambang juga
banyak menggali dan mengolah nikel. Banyaknya penambang nikel seiring
dengan kebutuhan nikel yang meningkat setiap tahun. Menurut Australia
Department of Industry, Innovation and Science pada kuartal Juni 2022,
konsumsi nikel global naik 0,8% dari kuartal Maret. Permintaan nikel secara
global mencapai hampir 2,9 juta ton pada tahun 2022. Konsumsi nikel
selanjutnya diperkirakan akan tumbuh kuat selama dua tahun ke depan.
Diperkirakan konsumsi nikel diprediksi meningkat sebesar 5,3% pada tahun 2023

2
dan sebesar 4,2% pada tahun 2024. Atau sebanyak 3 juta ton pada tahun 2023 dan
sebanyak 3,1 juta ton di tahun 2024.

2
Bijih nikel dalam dibagi menjadi dua jenis berdasarkan segi pembentukannya,
yaitu nikel lateril dan Sulfida. Nikel laterit terbentuk dalam waktu yang sangat
lama dan menghasilkan nikel yang terdeposit pada pembentukan silikat dan
oksida dan hasil pelapukan batuan yang mengandung nikel. Jenis-jenis nikel
laterial diantaranya Garnierit, Serpentin, Nontronit, dan Asbolit. Sedangkan untuk
jenis sulfida terbentuk dari reaksi sulfur dnegan batuan yang mengandung nikel
yang terbentuk ribuan meter dibawah permukaan bumi.
2.2 Proses Pembentukan Bijih Nikel
A. Proses pembentukan Nikel Sulfida
Endapan nikel sulfida biasanya terbentuk dari proses vulkanik atau
hidrotermal. Ada juga bijih nikel sulfida yang terbentuk karena pengaruh
tumbukan asteroid miliaran tahun lalu, seperti yang terjadi di Sudbury Basin,
Kanada. Sementara itu, di Indonesia endapan nikel yang ditemukan berupa nikel
laterit yang terbentuk akibat proses konsentrasi mineralmineral berharga
mengandung nikel yang berasal dari pelapukan batuan asal (Host Rock) oleh
gaya-gaya oksigen dalam kurun waktu yang sangat panjang.
Endapan bijih nikel-tembaga sulfida ditemukan di dasar badan mafik dan
ultrabasa. Semua batuan induknya, kecuali Sudbury Igneous Complex,
diperkirakan merupakan lelehan yang berasal dari mantel. Kompleks Beku
Sudbury diperkirakan merupakan produk dari pencairan kerak benua secara
menyeluruh. Dalam kasus magma yang berasal dari mantel, tingkat pelelehan
sebagian mantel yang tinggi berfungsi untuk memperkaya magma silikat dalam
unsur golongan Ni dan platina (PGEs). Magma ini kemudian harus diangkut ke
kerak bumi melalui proses yang efisien untuk mengurangi kemungkinan
hilangnya Ni dari magma melalui kristalisasi olivin. Setelah magma masuk ke
dalam kerak bumi, S dari beberapa sumber harus ditambahkan untuk
menjenuhkan cairan logam dasar sulfida. Lokasi yang ideal untuk semua proses
ini adalah tempat bulu mantel memotong celah benua. Gumpalan tersebut
menghasilkan magma dalam jumlah besar, yang dihasilkan oleh pencairan
parsial tingkat tinggi. Patahan normal pada celah tersebut memberikan akses
yang mudah ke kerak bumi sehingga magma dapat diangkut secara efisien.
Dalam banyak kasus, retakan mengandung batuan sedimen yang kaya akan S,
sehingga menyediakan sumber S yang ideal untuk saturasi sulfida.
Selama deformasi, tekanan dapat terfokus pada unit sulfida masif yang tidak
kompeten secara struktural, yang umumnya terletak pada kontak bawah batuan
induk mafik atau ultrabasa. Dalam situasi ini, sulfida masif mungkin akan
tergeser relatif terhadap batuan induknya. Terakhir, selama metamorfisme sekis
hijau ke amfibolit, olivin tidak stabil dan Ni yang dilepaskan dari olivin akan
terpecah menjadi sulfida yang tersebar, sehingga meningkatkan sulfida.

4
B. Proses Pembentukan Nikel Laterit
Proses pembentukan nikel laterit dimulai dengan adanya batuan beku
ultrabasa sebagai batuan induk. Batuan induk ultrabasa tersusun atas mineral
olivin dan piroksen yang mudah mengalami pelapukan kimia. Pelapukan
tersebut membuat komposisi kimia dan mineralogi batuan terubah. Unsur nikel
dalam batuan beku ultrabasa terletak pada kisi kristal olivin dan piroksen yang
merupakan hasil substitusi atom Fe dan Mg. Proses subtitusi unsur Ni, Fe, dan
Mg ini dapat terjadi karena unsur tersebut memiliki radius ion dan muatan ion
yang hampir sama.
Nikel laterit mempunyai beberapa lapisan laterasi. Profil endapan nikel
laterit disusun berdasarkan pada komposisi kimia dan fisik profil yang terdiri
dari Zona Limonit, Zona Nontronit, Zona Saprolit dan Zona Bedrock.
 Zona limonit
zona limonit dicirikan dengan warna merah coklat hingga kuning tua, tekstur
agak lunak, kandungan Fe tinggi (40–50)%, nikel (0.3–1.5)%, dengan kadar
air (30–40)%, MgO (0.5–5)%, SiO2 (±3)%.
 Zona nontronit
Zona ini terletak diantara batas atas zona saprolit dan batas bawah zona
limonit disusun oleh lempung smektit halus dan beberapa kristalin kuarsa.
Struktur dan tekstur sisa dari batuan pembawa Ni masih dapat teramati pada
zona ini.
 Zona saprolit
dicirikan dengan warna horison kuning muda sampai kehijauan. Zona saprolit
merupakan zona yang mana proses alterasi batuan yaitu pelapukan kimia
berlangsung secara aktif.
 Bedrock
Bagian dasar dari zonasi endapan nikel laterit biasanya akan dijumpai batuan
pembawa sebagai hostrock nickel.

4
Gambar 1. Profil Nikel Lateri

4
2.3 Pemanfaatan Nikel
a. Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
Manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting
bagi manusia. Walaupun tidak seterkenal minyak bumi, batu bara, dan bijih besi
sebagai hasil tambang, nikel yang bisa ditambang di Indonesia ini memiliki
berbagai manfaat untuk kehidupan manusia.
1. Pembuatan Stainless Steel
Stainless steel merupakan campuran dari nikel-krom. Stainless steel ini
sering ditemui pada perabotan sehari-hari yang tidak meudah berkarat
seperti sendok, garpu, kran air, shower, dan lain sebagainya
2. Campuran Besi Baja
Besi baja yang memiliki campuran nikel memiliki kekuatan yang lebih baik
dibandingkan besi baja yang dicampur dengan aluminium. Selain itu, besi
baja campuran nikel juga tidak mudah berkarat seperti rel kereta api,
jembatan, dan lain sebagainya.
3. Koin
Mata uang suatu negara memiliki 2 jenis yaitu dalam bentuk kertas dan
bentuk koin. Mata uang yang memiliki bentuk koin dibuat dengan
menggunakan bahan dasar yang dicampur dengan unsur nikel
4. Industri Otomotif
Nikel dan Krom biasanya digunakan dunia otomotif seperti velg, rangka,
bumper, knalpot, handle rem, baling-baling kapal dan lain sebagainya
5. Industri Baterai
Nikel juga merupakan salah satu bahan baku pembuatan industri baterai
yang bisa digunakan untuk kendaraan listrik. Nikel menawarkan energy
density yang lebih tinggi serta storage capacity yang lebih besar dengan
ongkos lebih murah.
6. Pelapis Kaleng pada Industri Makanan
Unsur nikel sangat baik digunakan sebagai campuran atau pelapis anti
karat. Logam yang dilapisi unsur nikel tidak cepat rusak karena siatnya
yang anti karat. Nikel sering digunakan sebagai pelapis kaleng pada industri
makanan.
7. Elektroplating
Elektroplating adalah pelapisan logam dengan memanfaatkan arus listrik
dan larutan elektrolit. Pelapisan menggunakan nikel dikenal dengan istilah
nickel plating. Nikel sering dipilih karena memiliki daya gesek rendah dan
tidak mengganggu sifat elektromagnetik

b. Manfaat Nikel dalam Industri Hulu


1. Penelitian Geologis:
Nikel digunakan dalam penelitian geologis untuk mendeteksi mineral dan
menentukan lokasi potensial penambangan.
2. Eksplorasi dan Pengeboran:
Nikel digunakan dalam alat-alat pengeboran untuk eksplorasi dan ekstraksi
mineral.
7
3. Perencanaan Tambang:
Data nikel membantu dalam perencanaan tambang, termasuk estimasi
cadangan dan analisis keberlanjutan penambangan.
4. Pengolahan Awal:
Nikel dapat digunakan dalam proses pengolahan awal untuk membersihkan
dan memisahkan bijih dari batuan dan kotoran lainnya.

c. Manfaat Nikel dalam Industri Hilir


1. Pengolahan dan Pemurnian:
Bijih nikel diekstraksi dan diproses menjadi nikel murni melalui berbagai
metode pengolahan, seperti pemanggangan, leaching, atau elektrolisis.
2. Pembuatan Logam dan Paduan:
Nikel digunakan dalam pembuatan logam nikel yang kemudian digunakan
dalam paduan, terutama paduan nikel, yang memiliki sifat tahan korosi dan
tahan suhu tinggi.
3. Industri Kimia:
Nikel digunakan dalam berbagai produk kimia, termasuk baterai, cat, dan
berbagai senyawa nikel yang digunakan dalam industri kimia.
4. Industri Elektronik:
Nikel digunakan dalam produksi berbagai komponen elektronik, seperti
kabel, konektor, dan berbagai perangkat elektronik.
5. Energi Terbarukan:
Nikel dapat digunakan dalam baterai nikkel kadmium (NiCd) dan baterai
nikkel logam hidrida (NiMH), yang digunakan dalam aplikasi energi
terbarukan.
6. Industri Otomotif:
Nikel digunakan dalam industri otomotif untuk pembuatan bagian-bagian
mesin, terutama pada kendaraan listrik dan hibrida.
7. Industri Aeroangkasa:
Nikel digunakan dalam pembuatan komponen pesawat terbang dan
peluncur antariksa karena sifatnya yang ringan dan tahan korosi.

7
BAB III
HASIL DAN KESIMPULAN

Hasil:
1. Industri Hulu
- Nikel digunakan dalam penelitian geologis, eksplorasi, dan pengeboran untuk
menemukan dan mengevaluasi cadangan nikel.
- Peran nikel dalam perencanaan tambang mencakup estimasi cadangan dan analisis
keberlanjutan penambangan.
- Pada tahap pengolahan awal, nikel membantu dalam pemisahan bijih dari batuan
dan kotoran lainnya.

2. Industri Hilir
- Proses pengolahan dan pemurnian menghasilkan nikel murni yang dapat digunakan
dalam berbagai aplikasi.
- Nikel digunakan dalam pembuatan logam dan paduan, terutama paduan nikel yang
tahan korosi dan tahan suhu tinggi.
- Dalam industri kimia, nikel digunakan dalam baterai, cat, dan produk kimia
lainnya.
- Aplikasi elektronik, termasuk pembuatan kabel dan konektor, juga menggunakan
nikel.
- Industri otomotif dan aeroangkasa menggunakan nikel dalam pembuatan
komponen-komponen kritis.

Kesimpulan:
Nikel memiliki peran krusial dalam industri hulu dan hilir. Di tahap hulu, nikel
digunakan untuk penelitian dan eksplorasi sumber daya mineral, serta dalam
perencanaan dan pengolahan awal. Di industri hilir, nikel diekstraksi dan dimurnikan
untuk digunakan dalam berbagai sektor, termasuk pembuatan logam, industri kimia,
dan aplikasi elektronik. Pemanfaatan nikel dalam industri ini mencerminkan
keberagaman sifat dan kegunaannya, dari sifat tahan korosi untuk aplikasi otomotif dan
aeroangkasa hingga penggunaan dalam baterai untuk energi terbarukan. Pentingnya
pertimbangan lingkungan dan keberlanjutan dalam eksploitasi sumber daya nikel juga
harus ditekankan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

7
DAFTAR PUSAKA
Herlinda N. 2020. (online). Makalah seismic Refraksi . (Diakses pada tanggal
9 November 2023).
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_seismik

https://mediaindonesia.com/ekonomi/374250/manfaatkan-nikel-juga-untuk-
perkuat-industri-metalurgi

Anda mungkin juga menyukai