Selanjutnya pada tahun 1968 kegiatan eksplorasi skala penuh dimulai mencakup
beberapa bagian dari tiga propinsi di Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Tenggara.
Hingga sekarang dengan adanya perusahaan PT Indonesia Nickel Company / INCO (PT.
Vale Indonesia) yang beroperasi di daerah ini, menjadikan Sorowako yang dulunya
penduduknya sedikit, sekarang sudah bertambah banyak karena sebahagian besar
karyawan berdomisili di daerah ini. hampir 70% penduduk di Sorowako adalah pendatang
yang berasal dari hampir semua propinsi di Indonesia dan sebagian kecil berasal dari
ekspatriat.
2. Wilayah Penyebaran Nikel di Indonesia
Dalam dunia pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya dengan
kandungan mineral yang siap diangkat kapan saja
Potensi bijih nikel di Indonesia sudah diketahui sejak lama, sebagai negara yang memiliki
kandungan bahan tambang nikel yang besar
Daerah penyebaran nikel di Indonesia disinyalir terbesar berada di sekitar wilayah
Sulawesi dan Pulau Halmahera (Maluku Utara). Terdapat beberapa wilayah seperti
Kalimantan, dan Papua Barat tetapi defisit sangat kecil.
Untuk di wilayah Sulawesi potensi nikel tersebar di beberapa provinsi yaitu Sulawesi
Selatan (Sorowako), Sulawesi Tengah (Morowali), dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa dan
Konawe), sedangkan di Maluku Utara penyebaran di sekitar Pulau Halmahera, Pulau Obo,
Pulau Gee, dan Tanjung Buli
C. Manfaat Penggunaan Nikel
Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti: pelindung baja
(stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat
terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet
kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk
pertanian, dan berbagai fungsi lain.
Logam nikel yang yang telah diperoleh dari hasil pengolahan umumnya dijual untuk
memenuhi beberapa kebutuhan komoditas di pasar dunia.
Penggunaan logam nikel untuk industri digunakan untuk pemenuhan berbagai macam
komoditas yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Ke tiga jenis ore tersebut ditentukan oleh Tim Eksplorasi dan Perencanaan Tambang.
Pelaksanaan dilapangan akan diawasi oleh grade controller.
Limonit ditambang dan diangkut langsung ke tempat pemisahan ukuran berdasarkan gravitasi
atau Grizzly portable.
Saprolit ditambang sebagian akan diangkut langsung ke tempat penyaringan tetap atau disebut
Grizzly portable dan sebagian lagi akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau
disebut Stockyard
Penentuan ore akan diangkut langsung ke grizzly atau diangkut ke stockyard oleh grade
control. Hal ini didasari oleh fackor kualitas. Penambangan harus mengikuti prosedur tersebut
dan penentuan lokasi stock akan ditentukan oleh pihak perusahaan.
Operator tambang harus menjaga tidak terjadinya pengotoran ore baik limonit atau saprolit
pada saat penggalian di lokasi penambangan (front). Pembatuan jalan di front ataupun tempat
penggalian harus menggunakan batuan yang tidak mengandung silica tinggi diutamakan
menggunakan batuan/boulder sekitar area penggalian yang masih mengandung nikel.
Selama penggalian operator tambang harus memisahkan boulder yang berukuran besar
sehingga dipastikan tidak terangkut sebagai ore. Boulder dapat diangkut sebagai waste
ataupun dipindahkan ketempat aman yang tidak mengganggu kegiatan gali muat
disekitar area penambangan.
Saprolit yang disimpan di stockyard pada saat diangkut kembali ke grizlly portable dipastikan
diangkut bersih, tidak terjadi pengotoran dari material lain diluar tumpukan ore, dan boulder
yang besar dipisahkan sehingga tidak terangkut ke grizzly.
5. Pengangkutan (Transhipment)
Setelah ditambang, mateial bijih nikel selanjutnya akan diangkut menuju lokasi pengolahan
untuk diolah untuk menghasilkan bahan olahan nikel maupun pelabuhan untuk dikirm meuju
pihak pembeli. Proses pengangkutan bijih nikel maupun bahan olahan nikel menggunakan
kombinasi peralatan dump truck dan kapal tongkang (tug boat)
Ilustrasi Sistem penambangan Nikel Ore
A. Portfolio Pertambangan
Sumberdaya (resouces) dan cadangan (reserve) alam yang melimpah di bumi Indonesia
berdampak pada penyebaran portfolio BFI secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari grafik
dibawah ini :
25.35%
0.35%
0.12%
9.04%
41.89%
TRANSPORTASI
INDUSTRI/MANUFACTURING
PERTAMBANGAN
PLANTATION
PERHUTANAN
PERTANIAN & PETERNAKAN &
PERIKANAN
PERDAGANGAN & DISTRIBUSI
KONTRUKSI
RENTAL MOBIL PENUMPANG
JASA
EMPLOYEE
13.58%
Sektor pertambangan sangat mendominasi sektor industri portfolio booking dengan persentase
mencapai 41.89% dari 11 sektor industri dengan total amount Rp. 538.374.301.510,. Artinya
ketergantungan pada sektor pertambangan tidak bisa dihindari, hal ini akan menjadi preseden
buruk saat ini dikarenakan penurunan semua harga komoditas termasuk nikel saat ini akan
berpengaruh pada kualitas portfolio.
B. Portfolio Pertambangan Nikel
Sektor pertambangan sendiri saat ini dibagi menjadi beberapa item mulai dari pertambangan
batubara, nikel ore, bauksit, emas, pasir, timah dan minyak & gas bumi. Berikut persentase OSP
amount pertambangan nikel ore apabila dibandingkan dengan beberapa komoditas tambang
lainnya :
2.73%6.43%
0.46%
3.32%
3.41%
12.32%
0.20%
0.01%
71.11%
Pertambangan nikel saat ini menyumbangkan 12.32 % dari total OSP pertambangan secara
Analisa Industri Nikel Oktober 2013
nasional. Peringkat kedua terbesar setelah pertambangan batubara yang berada diurutam
pertama dengan persentasi 71.11%. Total OSP amount pertambangan nikel ore adalah Rp.
66.346.758.663,- (cut off Agustus 2013). Berada di urutan ketida portfolio pertambangan
adalah timah dengan 6.43%.
Secara nasional pertambangan nikel menyumbangkan 5.16% dari OSP amount leasing
secara keseluruhan
Berikut adalah pergerakan proporsi nikel secara nasional dan pertumbuhannya dalam 1
tahun terakhir (Agustus 2012 s.d Agustus 2013) :
Bulan
% TNIV Nike l
1,012,739,226,472
3.88%
-3.93%
1,076,105,077,959
3.51%
45,797,051,600
21.23%
1,093,954,816,516
4.19%
November 2012
46,671,526,279
1.91%
1,136,228,995,846
4.11%
Desember 2012
48,944,904,422
4.87%
1,167,084,085,908
4.19%
Januari 2013
48,035,410,743
-1.86%
1,166,463,255,363
4.12%
Februari 2013
55,130,547,717
14.77%
1,199,265,859,740
4.60%
Maret 2013
61,066,181,379
10.77%
1,210,909,964,595
5.04%
April 2013
67,125,476,072
9.92%
1,261,180,011,316
5.32%
Mei 2013
68,923,535,163
2.68%
1,275,282,637,631
5.40%
Juni 2013
68,437,400,390
-0.71%
1,283,040,117,260
5.33%
Juli 2013
69,662,063,078
1.79%
1,284,527,338,118
5.42%
Agustus 2013
66,346,758,664
-4.76%
1,285,238,159,237
5.16%
Agustus 2012
39,323,137,452
September 2012
37,775,915,970
Oktober 2012
% Pertum buhan
Dari tabel di atas proporsi nikel secara nasional bergerak fluktuatif dan bertumbuh.
Proporsi terbesar dalam 1 tahun terakhir berada pada bulan Juli 2013 dengan 5.42%.
dan proporsi terendah ada pada bulan September 2012 dengan 3.51%.
Sedangkan pertumbuhan OSP amount nikel terus tumbuh dalam 1 tahun terakhir. OSP
amount tertinggi berada pada bulan Juli 2013 dengan total amount Rp.
69.662.063.078,-, tetapi terjadi penurunan pada bulan Agustus 2013 -4.76%
Booking nikel secara keseluruhan tidak terpusat di wilayah Sulawesi saja, secara nasional
dalam 1 tahun terakhir penyebarannya tersebar di beberapa regional Sumatera dan regional
Leasing (Jakarta Coorporate). Berikut adalah proporsi OSP amount regional :
Bulan
Sulaw esi
Sum atera
Leasing
Agustus 2012
38,427,117,579
104,365,809
791,654,064
September 2012
36,992,266,603
36,314,868
747,334,499
Oktober 2012
45,094,738,413
702,313,188
November 2012
46,014,947,261
656,579,018
Desember 2012
46,816,663,719
2,128,240,703
Januari 2013
46,009,541,747
2,025,868,997
Februari 2013
53,208,441,437
1,922,106,279
Maret 2013
59,249,248,170
1,816,933,208
April 2013
65,415,145,906
1,710,330,166
Mei 2013
65,610,160,406
3,313,374,756
Juni 2013
65,610,160,406
3,138,251,209
Juli 2013
66,677,527,377
2,984,535,701
Agustus 2013
63,565,469,178
2,781,289,486
2,781,289,486
4.19%
95.81%
63,565,469,178
Sulaw e s i
Sum ate ra
Le asing
Dari tabel di atas proporsi terbesar berada di region Sulawesi dengan 95.81% dan region
leasing 4.19%. Untuk Sumatera dalam 1 tahun terakhir OSP amount nikel disumbangkan
pada 2 bulan saja yaitu Agustus dan September 2012, selebihnya tidak ada
Untuk pertambangan nikel saat ini region Sulawesi menjadi region terbesar penyumbang
konsumen yang bergerak di Industri pertambangan nikel, sedangkan hanya ada 2 konsumen
exclude region Sulawesi yaitu Teet Him dan PT Bangun Persada Regatama (region Leasing).
Berikut list customer yang bergerak di pertambangan nikel (cut off Agustus 2013) :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
CustomerName
ANEKA JASA SOROWAKO PT
INTIMKARA PT
TRI DAYA JAYA CV
SATRIA JAYA SULTRA PT
SARANA PINELCO PT
BANGUN PERSADA REGATAMA, PT
CITRA BUANA CV
RUSFANDY RASYID GOSAL
BAMBANG LEE PRAKASA
BINTANG GUNUNG PRIMA CV
CIPTA PARAMULA SEJATI, CV
MAKKURAGA TAMA CV
RODA JAYA SAKTI, PT
SUMBER SEKAWAN JAYA PT
PHILIP RUDIANA
TET KHIM
TNIV
24,719,541,947
10,364,235,745
10,049,683,000
5,554,936,784
3,294,676,023
2,587,275,292
1,775,118,140
1,573,012,537
1,571,651,471
1,383,957,479
1,309,159,976
867,456,376
809,694,928
335,066,508
289,209,843
213,463,454
%
37.06%
15.54%
15.07%
8.33%
4.94%
3.88%
2.66%
2.36%
2.36%
2.07%
1.96%
1.30%
1.21%
0.50%
0.43%
0.32%
Num Kontrak
10
6
7
3
3
2
3
2
2
2
6
1
1
1
2
2
Industri Type
Sub Kontraktor
Kontraktor Utama
Pemilk Lahan
Kontraktor Utama
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Kontraktor Utama
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Rental Heavy Equipment
Berikut adalah grafik KPI Industri Pertambangan nikel ore dalam 1 tahun terakhir
(Agustus 2012 s.d Agustus 2013) :
KPI NIKEL
120.00 %
91.55%
100.00 %
84.26%
92.06% 92.88%
80.00 %
FID 06
Collection
OD 30 +
OD 90 +
WO Ratio
60.00 %
40.00 %
20.00 %
0.00 %
0.00 % 3.35 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.49 %
20
13
Ag
t
20
13
Ju
l
20
13
Ju
n
ei
20
13
M
20
13
Ap
r
ar
20
13
M
20
13
Fe
b
20
13
Ja
n
es
20
12
20
12
ov
N
O
kt
20
12
20
12
Se
p
Ag
t
20
12
0.00 %
Secara overall kualitas KPI periode Agustus 2012 s.d Agustus 2013 sangat baik
Hal ini didasarkan pada FID 06, OD 90+, dan WO Ratio stabil di angka 0% artinya selama
kurun waktu 1 tahun terakhir tidak ada kontrak yang core bisnisnya sektor pertambangan
nikel masuk FID 06, dan OD 90+, masih cukup aman
Untuk OD 30+ concern ada pada bulan Oktober 2012 yaitu 3.35%, kemudian turun dan
stabil diangka 0% hingga pada bulan Agustus 2013 naik tidak signifikan menjadi 0.49%
Collection ratio masih baik dan stabil mulai Januari 2013 diatas 98% bahkan pada Agustus
mencapai angka tertinggi 99.57%.
Analisa Industri Nikel Oktober 2013