NIM : 03021182126004 TUGAS 1 Kelas : B Indralaya PENGOLAHAN SUMBER DAYA MINERAL TTD : DAN ENERGI
Resume Perkuliahan 1 mengenai Tahapan
Pertambangan Dari Hulu ke Hilir Pertambangan merupakan suatu kegiatan pertambangan yang dimulai dari kegiatan prospeksi, Eksplorasi, evaluasi kelayakan tambang, kegiatan penambangan, pengangkutan, pengolahan bahan galian, pemurnian bahan galian, hingga pemasaran. Tahapan pertambangan diawali oleh kegiatan Prospeksi atau Penyelidikan umum. Tahapan ini dimulai dari adanya hipotesis (dugaan) bahwa adanya potensi endapan pada suatu wilayah. Tahap ini dilanjutkan dnengan menyelidiki adanya sumberdaya sebagai target dari kegiatan pertambangan. Pemeriksaan wilayah didasarkan kepada koordinat dari dokumen yang telah ada. Pada tahapan ini akan melibatkan ahli eksplorasi dan geologi, dimana telah terdapat legalitas atas tahap ini. Penyelidikan umum ini dilakukan pula dengan pencarian outcrop (tanah singkapan) sebagai sampeling dalam mendapatkan data potensi pada daerah tersebut. Mineral terbagi atas beberapa jenis yaitu Mineral logam, non-logam, batuan, batubara, radioaktif serta logam tanah jarang. Tahap prospeksi ini bertujuan untuk menyelidiki adanya mineral-mineral tersebut pada suatu wilayah. Target dari tahapan ini ialah validasi mengenai prospek atau tidaknya kandungan mineral pada wilayah tersebut dengan tujuan selanjutnya ialah pembuatan planning schedule untuk tahap selanjutnya. Selanjutnya merupakan Eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan menjelajahi sebuah wilayah untuk mendapatkan data yang lebih valid. Data pada eksplorasi merupakan data mengenai kadar endapan yang terkandung pada wilayah yang diselidiki. Pada tahap berikut ini, diperlukan izin resmi dari isntansi terkait, karena perubahan yang akan dilakukan pada wilayah yang dimaksud. Eksplorasi terbagi menjadi primary exploration, yaitu tahap eksplorasi awal serta detail exploration, yaitu tahap eksplorasi yang lebih men-detail. Contoh kegiatan pada tahap eksplorasi ialah dengan pengeboran. Pengeboran dilakukan hingga titik bor mencapai batubara hingga dapat dibuat seam (daerah dimana batubara berada). Sebelum dilakukan pengeboran, diperlukan sebuah rencana (planning) untuk mendapatkan kesesuaian antara lubang bor yang akan dibuat dan cost yang akan dikeluarkan. Tujuan dari tahap ini ialah mendapatkan COG (Cut off grade) yaitu pembeda antara ore dan waste pada sebuah mineral. Setelah itu, akan didapatkan pula data mengenai jenis serta kandungan (estimasi sumberdaya) mineral pada daera tersebut. Selain itu, akan diperoleh pula data untuk melihat berapa lama umur tambang serta produksi serta jumlah potensinya. Setelah didapatkan semua data mengenai ore depositnya, dilakukan analisis eksplorasi untuk melihat lanjut atau tidaknya kegiatan pertambangan tersebut yaitu tahap Studi kelayakan Tambang. Apabila dirasa telah memenuhi segala aspek, terutama pada aspek ekonomi, maka kegiatan dapat dilanjutkan dengan membuat dokumen-dokumen perizinan, laporan eksplorasi, laporan amdal, laporan perencanaan reklamasi, hingga izin dari pemerintah. Disamping itu, pada tahap ini diperlukan pula kegiatan perencanaan dimana planning dan design dilakukan. Planning dan design ini diperuntukan untuk merekncanakan sebuah Pit dengan memerhatikan aspek keserasian dari alat penambangan, sumberdaya yang akan ditambang serta aspek lainnya. Setelah planning dilakukan, didapatkan pula kapasitas pengolahan yang disesuaikan dengan karakteristik mineralnya. Setelah dilakukan perizinan dan perencanaan, tahap selanjutnya ialah tahap penambangan. Penambangan dilakukan dengan penggalian menggunakan alat berat (contoh: bulldozer, grader, water truck, dll). Biasanya, dilakukan pula blasting maupun ripping apabila terdapat material yang masih berupa bongkahan karena akan mengganggu proses digging. Setelah proses digging, maka akan dilakukan proses pemuatan menggunakan alat-alat berat (contoh: Excavator (backhoe), Power shovel, Dragline, dll). Pemuatan dilakukan dengan memindahkan hasil galian ke alat pengangkutan (contoh : truck, belt convenyor, atau scraper) untuk dibawa menuju crushing plant. Crushing plant merupakan tempat dimana pengecilan maupun pemurnian (refining) material dilakukan untuk dihasilkan konsentrat pada material tersebut. Crushing plant memiliki penyebutan berbeda-beda pada beberapa material. Pada batuan disebut sebagai unit crushing plant, pada batubara disebut sebagai coal crushing plant, dan pada logam disebut sebagai ore crushing plant. Tahapan selanjutnya merupakan pengolahan bahan galian (Mineral Dressing). Pada tahap ini, dilakukan pengolahan untuk semua jenis bahan galian hasil tambang berupa mineral, batuan, ataupun lainnya yang telah ditambang untuk dipisahkan dan diolah menjadi produk tambang yang dikehendaki oleh konsumen.