Anda di halaman 1dari 16

TUGAS E-LEARNING

KOMUNITAS I

Pembangunan Kesehatan
Nasional

Kelompok 2 Kelas A2-2017


Anggota :

1. Nurul Khosnul Q. 131711133033


2. Rizky Nur R. 131711133029
3. Fradhika A. R. G. 131711133035
4. Maftuhatul M. 131711133036
5. Cindy Triand S. 131711133051
6. Meirina Nur A. 131711133054
7. Lathifat’ul R. 131711133055
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

Prinsip Pembangunan Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat dalam
Kesehatan
Aktivitas Exploratory Learning 1:

1. Dapatkah andak menjelaskan 7 langka/fokus GERMAS?


Jawaban :
7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola
hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko
dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi
panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
1) Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga.
Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan
teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan
banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas
fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang.
2) Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk
food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya.
Menambah jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang
dapat dilakukan oleh siapapun.
3) Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup

1
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang
di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan
berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan
kebiasaan buruk tersebut.
4) Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu
efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5) Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup
sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke
rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan
mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
6) Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan
lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat
rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan
seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7) Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran.
Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan
berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

(Sumber: http://promkes.kemkes.go.id/germas )

2. Mengapa GERMAS perlu melibatkan keluarga? Apa saja 12 indikator utama penanda
kesehatan keluarga?
Jawaban :
GERMAS sangat perlu melibatkan keluarga karena keluarga merupakan lingkungan
terdekat yang akan sangat mempengaruhi pola dan tingkah laku seseorang.

2
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena
menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:1. Fungsi afektif (The
Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi
ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.2. Fungsi
sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak,
membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan
dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.3. Fungsi reproduksi (The Reproduction
Function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.5.
Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas
yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:a. Mengenal
gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,b. Mengambil keputusan
untuk tindakan kesehatan yang tepat,c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit,d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya,e. Mempertahankan hubungan timbal
balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator
utama tersebut adalah sebagai berikut.
1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

3
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok


10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan
kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.

(Sumber: http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga.html )

3. Peran yang diemban perawat komunitas dalam mendukung Program GERMAS?


Jawaban :
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak lepas dari menjalankan peran
dan fungsinya sebagai perawat. peran perawat sendiri meliputi: peran sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan, peran pendidik, peran pengamat kesehatan,
koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, peran pengorganisir pelayanan
kesehatan, peran role model, dan peran fasilitator.
Peran perawat komunitas yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin melalui praktik keperawatan komunitas, dilakukan melalui
peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua
tingkat pencegahan (levels of prevention). Perawat dalam melaksanakan praktik
kelapangan melaksanakan atau memberikan asuhan keperawatan di komunitas atau
masyarakat pertama, berbasis institusi pendidikan ketika sedang menempuh program
diploma, pada saat menempuh program sarjana (tahap akademik dan profesi), pada
tahap menempuh pascasarjana baik aplikasi maupun spesialis, dan ketika berada di
tatanan tempat kerja yaitu didinkes dan puskesmas. Orientasi praktik perawat
komunitas tidak hanya kepada masalah sakit saja tetapi juga kepada masalah sehat,
dimana perawat komunitas mengajarkan kepada masyarakat bagaimana mengatasi
sakit supaya tidak terjadi keparahan dan menjadi sehat sehat, dan bagi yang sehat
bagaimana menjaga kesehatannya dan meningkatkan kesehatannya. Juga menjadikan
masyarakat dari yang tidak tau menjadi tahu, dari yang tidak mau menjadi mau dan
dari yang tidak mampu menjadi mampu.

4
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

(Sumber: Jaji & Nurharlina. Buku panduan praktik profesi keperawatan komunitas,
PSIK-FK Unsri tahun 2011.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS),-- Jakarta: 2011.)

4. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan Indeks Pembangunan Kesehatan Masayarakat


dengan GERMAS?
Jawaban :
Salah satu indikator penting dalam pembangunan adalah Human Development Index
(HDI)/ Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari indeks ekonomi
(pendapatan riil per kapita), indeks pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah),
dan indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir).
Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan
disusunlah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator
komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari
data kesehatan berbasis komunitas yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei Potensi Desa (Podes).
Sehingga hubungan antara germas dengan IPKM sangat penting, dimana salah satu
indeks yang digunakan untuk menentukan peringkat setiap kabupaten/kota. Sehingga
setaip kabupaten/kota akan melakukan yang terbaik untuk germas sehingga bisa
mendapatkan IPKM yang bagus pula.

(Sumber: Alramadona. Pemerintah Serius Capai Delapan Tujuan MDGs, Sumber:


Padang Ekspress Mar. 30, 2012.
Depkes RI. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan: Jakarta, 2007.)

5
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

5. Bagaimana hubungan IPKM dengan Riskesdas, Susenas, dan Survei Potensi Desa?
Jawaban :
IPKM (Indeks Pembangunan KesehatanMasyarakat) adalah indikator komposit yang
menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari data kesehatan
berbasis komunitas yaitu:

a. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)


b. Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
c. Survei Podes (Potensi Desa)
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) merupakan survei yang dirancang untuk
mengumpulkan data-data dasar dalam bidang kesehatan. Riskesdas 2007 merupakan
salah satu wujud pengejawantahan dari 4 (empat) grand strategy Kementerian
Kesehatan, yaitu berfungsinya system informasi kesehatan yang evidence-based
melaluipen gumpulan data dasar dan indicator kesehatan. Indikator yang dihasilkan
dapat merepresentasikan gambaran wilayah nasional, provinsi dan Kabupaten/
Kota, antara lain berupa status kesehatan dan factor penentu kesehatan yang
bertumpu pada konsep Hendrik L. Blum yang terdiri dari empat determinan seperti
perilaku, keturunan, lingkungan, dan pelayanan kesehatan.

Survei Sosial Ekonomi (Susenas) adalah survei yang dikumpulkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga,
karakteristik sosial, dan beberapa yang terkait dengan kesehatan. (BKKBN, 2016).

Badan Pusat Statistik (BPS) juga melakukan survey PotensiDesa (Podes),


pendataannya dilakukan untuk seluruh desa/ kelurahan. Data yang dikumpulkan
termasuk data tentang SDM dan fasilitas kesehatan. Survei Podes bertujuan
menyediakan data tentang potensi dan kinerja pembangunan di desa/ kelurahan dan
perkembangannya yang meliputi keadaan sosial, ekonomi, sarana dan prasarana,
serta potensi yang ada di desa/kelurahan. (BPS RI, 2018).

Dengan pengembangan IPKM diharapkan dapat dirumuskan indikator komposit dari


berbagai indikator kesehatan berbasis komunitas yang menggambarkan keberhasilan
pembangunan kesehatan masyarakat.

6
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

Jadi kesimpulannya, Pembentukan IPKM menggunakan tiga data survey nasional


yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), dan Survei Potensi Desa (PODES).

Susenas dan Riskesdas merupakan survey berbasis pada masyarakat, sedangkan


Podes berbasis pada desa. Susenas dan Podes dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistik, sedangkan Riskesdas dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Data-data tersebut dapat
digunakan oleh para perencana pembangunan untuk melihat keadaan, memonitor,
dan mengevaluasi keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan. Berdasarkan
tujuan, IPKM dapat dimanfaatkan untuk melihat karakteristik kesehatan Kabupaten/
Kota dengan menggunakan data dari tiga survei (Riskesdas, Susenas dan Podes).
(Kemenkes RI, 2010).

(Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2014. Indeks


Pembangunan Kesehatan Masyarakat 2013. Tim Penyusun, Jakarta, 2014)

7
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia


Sehat dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah dan Panjang Bidang Kesehatan
Aktivitas Exploratory Learning 2 :

6. Apa yang Anda pahami tentang 5 prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi
ekonomi, sosial, dan lingkungan (5P) dalam SDGs?
Jawaban :
SDGs membawa 5 prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial dan
lingkungan yang disingkat sebagai 5P yaitu 1). People (manusia), 2). Planet (bumi), 3).
Prosperity (kemakmuran), 4). Peace (perdamaian), 5). Partnership (kerjasama). Kelima
prinsip dasar ini menaungi 17 tujuan dan 169 sasaran yang tidak dapat dipisahkan, saling
terhubung, dan terintegrasi satu sama lain guna mencapai kehidupan manusia yang lebih
baik (Panuluh & Fitri, 2016). Adanya SDGs di Indonesia utamanya memiliki maksud
untuk menyejahterakan manusia sehingga dunia juga akan bertransformasi menjadi lebih
baik. Dari paparan sebelumnya pokok penting dari SDGs adalah manusia yang ingin
disejahterakan sehingga dunia juga akan menjadi lebih baik dan kedua hal ini harus saling
bekerjasama serta saling melengkapi. Manusia yang tertata dan dunia yang berjaya akan
menimbulkan perdamaian dalam pelaksanaannya. Dimensi ekonomi yang dimaksud
mencakup aspek kemakmuran, dimensi sosial yang dimaksud mencakup manusia dan
perdamaian sedangkan dimensi lingkungan yang dimaksud mencakup bumi sebagai
planet. Bumi yang dijaga dan dikelola dengan baik akan membuat manusia di dalamnya
menjadi makmur dan kemakmurahn yang terjadi akan menimbulkan perdamaian.

(Sumber: Panuluh, S., & Fitri, M. R. (2016). Perkembangan Pelaksanaan Sustainable


Development Goals di Indonesia. International NGO Forum on Indonesian Development
(hal. 5). Indonesia: www.infid.org.)

8
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

7. Bagaimana implikasi 5P dengan Ottawa Charter yang ditetapkan dalam pertemuan WHO
1986?
Jawaban :
1. Mengembangkan Kebijakan Publik Berwawasan Sehat (Build Healthy Public Policy)
Ditujukan kepada policy maker agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan public yang
mendukung kesehatan.
2. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
Ditujukan kepada para pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar
menyediakan prasarana sarana yang emndukung terciptanya perilaku sehat bagi
masyarakat.
3. Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat (Strengthening Community Action)
Adanya gerakan-gerakan atau kegiatan-kegiatan di masyarakat yang mendukung
kesehatan agar terwujud perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.
4. Pengembangan Keterampilan Perorangan (Develop Personal Skills)
Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu, keluarga dan
kelompok tersebut terwujud.
5. Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
Selama ini yang menjadi penyedia (provider) pelayanan kesehatan adalah pemerintah
dan swasta sedangkan masyarakat adalah sebagai pengguna (customers) pelayanan
kesehatan. Pemahaman ini harus diubah, bahwasannya masyarakat tidak sekedar
pengguna tetapi bisa sebagai provider dalam batas-batas tertentu melalui upaya
pemberdayaan.

(Sumber: https://docplayer.info/31056812-Perkembangan-issue-promosi-kesehatan-
sebagai-ilmu-from-ottawa-to-nairobi.html )

8. Bagaimana implikasi Ottawa Charter, SDGs dan RJPM/KN Kesehatan di Indonesia?


Jawaban :
Implikasi Ottawa Charter
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, dilangsungkan konferensi internasional promosi
kesehatan yang menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa Charter ) yang menjadi acuan bagi
promosi kesehatan, termasuk di Indonesia. Sesuai dengan piagam Ottawa, aktivitas
promosi kesehatan adalah

9
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

a. Advokasi (Advocating)
b. Pemberdayaan (Enabling)
c. Mediasi (Mediating).
Strategi promosi kesehatan di Health department VICO Indonesia telah menjalankan lima
sarana aksi dalam Ottawa Charter, yaitu kebijakan berwawasan kesehatan, lingkungan
yang mendukung, memperkuat gerakan masyarakat, mengembangkan keterampilan
individu, reorientasi pelayanan kesehatan.
Piagam Ottawa menegaskan bahwa untuk menciptakan kesehatan individu dan populasi
dibutuhkan sejumlah prasyarat. Prasyarat tersebut meliputi perdamaian, sumberdaya
ekonomi yang cukup, pangan dan papan yang cukup, ekosistem yang stabil, serta
penggunaan suberdaya yang berkelanjutan.
Ottawa Charter mengemukakan 5 (lima) pilar utama/cara untuk mempromosikan
kesehatan (yang bunyi pernyataannya sesungguhnya bersifat perintah), yaitu:
a. Build Healthy Public Policy (Buat kebijakan publik yang sehat)
b. Create Supportive Environment (Ciptakan lingkungan yang mendukung)
c. Strengthen Community Action (Perkuat kegiatan masyarakat)
d. Develop Personal Skills (Kembangkan / tumbuhkan keterampilan pribadi)
e. Reorient Health Services (Orientasi ulang pelayanan kesehatan)
Piagam Ottawa, yaitu Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang
untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan memperbaiki status
kesehatan mereka (Health Promotion is the process of enabling people to increase control,
and to improve their health). Untuk Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik,
mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah atau
mengantisipasi lingkungan. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan
sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada
sumber-sumber sosial dan personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik.

Implikasi SDGs
PRINSIP PELAKSANAAN SDGs
• Universality – SDGs dilaksanakan oleh negera maju maupun negara berkembang
• Integration – SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan

10
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

• No One Left Behind harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi yang rentan,
dan pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan
Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan :
1. Tanpa Kemiskinan Peningkatan pendapatan per kapita esensial untuk menurunkan
kelaparan dan meningkatkan status gizi masyarakat
2. Kehidupan Sehat dan Sejahtera Kekurangan gizi berkontribusi pada tingginya
kematian ibu dan anak
3. Air Bersih dan Sanitasi Layak Akses kepada air bersih dan sanitasi layak dapat
menurunkan tingkat penyakit infeksi dalam upaya perbaikan gizi
4. Berkurangnya Kesenjangan Peningkatan produktivitas dan pendapatan sebagai
dampak dari upaya perbaikan gizi sejak dini berkontribusi pada berkurangnya
kesenjangan
5. Penanganan Perubahan Iklim Penanganan perubahan iklim dapat meningkatkan
produktivitas pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam upaya
perbaikan gizi
6. Ekosistem Daratan Perbaikan kualitas tanah dan mendorong pemanfaatan ekosistem
yang berkelanjutan merupakan kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan
Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia :
A. Tanpa Kelaparan Kekurangan gizi menyebabkan kesehatan yang tidak optimal dan
kehidupan yang tidak aktif dan produktif
B. Air Bersih dan Sanitasi Layak Air bersih dan sanitasi layak berkontribusi pada
penurunan kematian anak, peningkatan kesehatan ibu dan pengendalian penyakit
menular
C. Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi Kesehatan fisik dan mental yang optimal
mendorong produktivitas dalam pekerjaan
D. Berkurangnya Kesenjangan Status kesehatan yang buruk terkait dengan kesenjangan
ekonomi
E. Kota & Permukiman Yang Berkelanjutan Kota dan pemukiman yang tidak terencana
dan berkelanjutan menyebabkan polusi dan kurangnya aktivitas fisik penduduk yang
berkontribusi pada peningkatan PTM

11
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

F. Penanganan Perubahan Iklim Perubahan iklim berdampak pada determinan sosial dan
lingkungan (udara sehat, air bersih yang aman, dan ketahanan pangan) yang
mempengaruhi kesehatan
G. Ekosistem Daratan Biodiversitas mempengaruhi ketahanan pangan, iklim, bencana
dan pola penyakit
Implikasi RJPM/KN
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. peningkatan advokasi kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. pengembangan regulasi dalam rangka promosi kesehatan
c. penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat melalui kemitraan antara lembaga pemerintah dengan swasta, dan
masyarakat madani
d. peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesehatan masyarakat,
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) termasuk pengembangan rumah
e. peningkatan SDM promosi kesehatan
f. pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan.
Implikasi bagi kebijakan, diperlukan kebijakan publik yang sehat (“healthy public
policy”),yakni kebijakan publik yang secara langsung maupun tidak langsung (melalui
perubahan dan perbaikan determinan kesehatan pada level makro) dapat meningkatkan
kesehatan individu dan kesehatan kolektif komunitas, serta menciptakan distribusi
kesehatan yang adil.

Sumber:
Journal Universitas Airlangga
Journal Universitas Gajah Mada
International Conference On Public Health
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Universitas Padjajaran
Kementrian PPN/Bappenas Republik Indonesia
Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
Kebijakan Kesehatan Indonesia

12
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

9. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang situasi kesehatan di Indonesia, dan bagaimana
peran perawat dalam mendukung kondisi tersebut?
Jawaban :
Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia.
Tidak hanya sebagai hak, melainkan sebuah kewajiban negara karena sejatinya komponen
tersebut merupakan investasi penting bagi suatu bangsa. Rakyat yang sehat bukan hanya
sehat fisik, melainkan juga sehat secara mental, sehat dalam pergaulan sosial, dan tak lepas
dari pembinaan aspek spiritual. Rakyat Indonesia pada saat ini mengalami empat transisi
masalah kesehatan yang memberikan dampak "double burden" alias beban ganda.
Keempat transisi tersebut adalah transisi demografi, epidemiologi, gizi, dan transisi
perilaku.
Transisi demografi ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat, berakibat
penduduk usia lanjut bertambah dan menjadi tantangan tersendiri bagi sektor kesehatan
karena meningkatnya kasus-kasus geriatri. Sementara itu, masalah kesehatan klasik dari
populasi penduduk yang bayi, balita, remaja, dan ibu hamil tetap saja belum berkurang.
Transisi kedua yakni epidemiologi yang datang dengan dua kelompok kasus penyakit,
yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular seperti tuberkulosis,
malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis virus, dan HIV tetap eksis dari tahun
ke tahun. Di sisi lain, penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit
jantung, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, stroke dan kanker, kasusnya makin
banyak dan menyerap dana kesehatan dalam jumlah yang tidak sedikit. Selain itu, sesuai
data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia menempati posisi kedua dengan
beban TBC tertinggi di dunia. Tren insiden kasus TBC di Indonesia tidak pernah menurun,
dan masih banyak kasus yang belum terjangkau dan terdeteksi, kalaupun terdeteksi dan
telah diobati tetapi belum dilaporkan. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kemenkes Siswanto menyebutkan berdasarkan studi Global Burden of
Disease, TBC menjadi penyebab kematian ke dua di dunia. Angka TBC di Indonesia
berdasarkan mikroskopik sebanyak 759 per100 ribu penduduk untuk usia 15 tahun ke atas
dengan jumlah laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, dan jumlah di perkotaan lebih
tinggi daripada di pedesaan.
Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan dengan kasus
penduduk gizi lebih (kegemukan/ obesitas), sementara kasus gizi kurang masih tetap
terjadi. Pada awal tahun, kabar gizi buruk dan campak datang dari Asmat, Papua. Tercatat,
76 anak meninggal dunia akibat gizi buruk dan juga campak. Pemerintah bahkan langsung

13
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

mengkategorikan kasus ini dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) dan membentuk tim khusus
yang turun langsung ke Asmat. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
mencatat bahwa Kementerian Kesehatan hanya mampu mengurangi angka stunting dari
37,2 persen menjadi 30,8 persen selama lima tahun. Sedangkan gizi buruk tak berkurang
banyak, dari 19,6 persen menjadi 17,6 persen. Di sisi lain, angka obesitas justru
mengalami peningkatan dari 14,8 persen menjadi 21,8 persen. Program-program
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan di bidang gizi patut untuk dievaluasi kembali.
Transisi keempat adalah pada pola perilaku (gaya hidup). Perilaku hidup "modern", atau
lebih tepatnya "sedentary" mulai menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat. Gaya hidup
serba instan, termasuk dalam memilih bahan pangan, dan kurang peduli aspek kesehatan,
sementara sebagian yang lain masih percaya mitos-mitos yang diwariskan berkaitan
dengan sakit-sehatnya seseorang.
Dari keempat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini adalah
peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, pembuluh darah,
gagal ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, kanker, dan sebagianya. Perkembangan
penyakit tidak menular juga patut menjadi catatan. Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah
lantaran semuanya dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang
berolahraga, pola makan yang tidak sehat, kurang beristirahat, dan stres.
Peran perawat dalam mendukung kondisi tersebut ialah dengan melakukan praktik
keperawatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan melakukannya melalui tindakan
peningkatan kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat
pencegahan (levels of prevention). Perawat juga dapat meberikan peran di dalamnya. Peran
tersebut, antara lain:
1) Care Provider
Peran care provider yaitu pelayanan keperawatan yang dilakukan dengan bentuk
asuhan keperawatan yang fokusnya pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
2) Peran Sebagai Advokat
Peran perawat yang dinilai sangat penting sebagai bentuk advokasi yaitu melindungi
individu, keluarga, kelompok, masyarakat menjadi sadar akan pentingnya pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan serta menginformasikan tempat-tempat
pelayanan kesehatan yang dapat mereka peroleh.
3) Sebagai Pendidik

14
TUGAS E-LEARNING KOMUNITAS I Pembangunan Kesehatan Nasional

Peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan dapat dilakukan melalui


kegiatan penyebarluasan informasi mengenai penanganan masalah kesehatan pada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat serta memberikan informasi pendidikan
kesehatan, seperti pentingnya penggunaan jamban, pentingnya aktivitas fisik dan
kecukupan nutrisi yang lengkap dan sehat.
4) Kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator adalah melakukan kolaborasi dalam proses
perencanaan dan tindakan dalam mengatasi permasalahn kesehatan pada masyarakat
baik dengan pemerintah maupun tenaga kesehatan lainnya.
5) Leader
Peran perawat mempunyai fokus terhadap bagaimana kemampuan perawat dalam
memimpin dan mempengaruhi masyarakat untuk berubah dan menjadi agen pembawa
perubahan dalam mengatasi permsalahan kesehatan yang terjadi pada masyarakat.
6) Peneliti
Perawat dapat melakukan penelitian yang bermanfaat dengan melakukan pratik
keprawatannya untuk mengatasi masalah kesehatan pada masyarakat.
7) Sebagai konseling dan dukungan
Perawat memberikan konseling dan dukungan kepada individu, keluarga, kelompok,
masyarakat tentang bagaimana hidup sehat dan memenuhi kebutuhan kesehatan.
8) Peran pemberi asuhan keperawatan
Perawat melakukan proses keperawatan pada masalah kesehatan berdasarkan hasil
pengkajian secara komprehensif. Fokus intervensi keperawatan ditujukan untuk
membantu masyarakat dalam meningkatkan status gizi secara optimal.

Sumber:
https://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2576-memotret-kondisi-
kesehatan-indonesia (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181217130400-255-354250/catatan-
kesehatan-indonesia-sepanjang-2018 (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)
http://mediaindonesia.com/read/detail/148017-rakerkesnas-kesehatan-2018-fokus-atasi-3-
masalah-kesehatan (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai