Anda di halaman 1dari 3

BAB 5.

MEMBRAN
2.1.1. Mmmm
Membran
Kinerja yang tinggi diperoleh dengan fuel cell melalui yang dimiliki oleh Stab et al.
(2001). Kinerja ini berlawanan dengan Vilambi (1992) [1] yang menggunakan membran dengan
ketebalan sekitar 10μ untuk substrat karbon dengan ketebalan 75μ. Sepanjang proses pembuatan
elektrokatalis, larutan elektrolit melalui membran dan mengendap ketika bertemu dengan karbon
penghantar listrik. Proses pengendapkan elektrokatalis terjadi ada aliran proton dan elektron
secara serentak. Dengan metode ini mereka mampu menghasilkan muatan Pt yang rendah. Hasil
kerapatan energi yang diperoleh dengan muatan Pt 4 mgcm -2 adalah 158 mWcm-2 pada kerapatan
arus 200 macm-2. Dalam PEM Fuel Cell, membran elektrolit polimer padat tipis gunanya
menghambat aliran gas antara kedua elektroda dan transportasi proton. Transfer Proton dalam
elektrolit polimer padat ada dua mekanisme utama yaitu proton masih dilindungi oleh densitas
elektron, sehingga efek keberadaan proton tidak nyata. Kasus yang paling umum, proton migrasi
membutuhkan dinamika translasi spesies yang lebih besar.

Referensi
[1] E. J. Taylor, E. B. Anderson, and N. R. K. Vilambi, “ELECTROCHEMICAL SOCIETY
LETTERS Preparation of High-Platinum-Utilization Gas Diffusion Electrodes for Proton-
Exchange-Membrane Fuel Cells,” vol. 139, no. 5, pp. 45–46, 1992.

Anda mungkin juga menyukai