Anda di halaman 1dari 30

PENCEMARAN

UDARA

Disusun Oleh

Cut Siti Rachma 1406103040052


Fera Muzdalifah 1406103040023
Shinta Dita Utama 1406103040002
Wiwik Fatmala 1406103040003
Stimulation before study
PENGERTIAN
Menurut peraturan Pemerintah No. 29
Pencemaran
tahun 1986 berarti
udara adalah
masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi
ataupun komponen lain ke
udara atau berubahnya tatanan
udara diakibatkan kegiatan
manusia dan proses alam,
sehingga kualitas udara menjadi
turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara
kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai fungsinya.
Menurut Mukono (2006),
Pencemaran udara adalah
bertambahnya bahan ataupun
substrat fisik atau kimia ke
dalam lingkungan yang
berudara normal dalam jumlah
tertentu, sehingga dapat
dideteksi (dapat dihitung atau
diukur) oleh manusia serta
berefek pada makhluk hidup
karena ulah manusia itu sendiri
(man made).
Simpulan

Pencemaran udara adalah


suatu kondisi dimana masuknya
komponen-komponen lainnya
dalam udara diakibatkan oleh
proses alam maupun kegiatan
manusia, sehingga kualitas
udara turun sampai tingkat
tertentu.
HUKUM- HUKUM
PP No. 41 Tahun 1999
memuat pengertian-
pengertian tentang
beberapa konsep yang
berhubungan dengan
pengendalian pencemaran
udara yaitu: pencemaran
udara, pengendalian
pencemaran udara, udara
ambien, mutu udara PP No. 41 Tahun1999 juga
ambien, dan emisi. mengidentifikasi empat
sumber pencemaran
udara, sebagai mana
dirumuskan dalam pasal 1
butir 12,13,14 dan 15,
yaitu: sumber bergerak,
sumber bergerak spesifik,
sumber tidak bergerak
dan sumber tidak
bergerak spesifik..
SUMBER PENCEMARAN
Sumber Alamiah

Mengeluarkan gas beracun pada


konsentrasi yang tinggi seperti gas CO dan
gas CO2. Letusan tersebut juga mengeluarkan
awan panas yang terdiri dari batuan pijar dan
material vulkanik yang padat , dapat
berakibat pada gangguan pernafasan
manusia dan hewan. Salah satu gas
pencemar yang di hasilkan oleh gunung
berapi adalah SOx.

gunung berapi

Hasil dari
kebakaran ini
berupa gas-gas
yang beracun
seperti gas CO
dan gas CO2
Kebakaran Hutan
Rawa-rawa termasuk
sumber pencemar alami
dikarenakan dapat
menghasilkan gas metana
akibat adanya fermentasi
dari selulosa.

Proses Denitrifikasi, menyebabkan


pencemaran udara karena hasil dari
proses ini adalah nitrit dan nitrat yang
dapat bereaksi dengan uap air di udara
ambien dan menghasilkan hujan asam.
Sumber
Antropogenik

Sumber antropogenik adalah sumber-sumber


pencemaran yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan manusia
Sumber Bergerak

Sumber pencemaran
udara bergerak yang
paling umum adalah
kendaraan bermotor
seperti mobil, motor
roda dua, pesawat, dan
kendaraan lainnya
Sumber Tidak Bergerak

Sumber-sumber
pencemaran udara
dikatakan sebagai
sumber tidak bergerak
apabila sumber
pencemar tersebut
tidak bergerak sama
Asap Pabrik Kelapa Sawit sekali. Contohnya
asap industri, hasil
pembakaran
insinerator, furnace,
peralatan-peralatan
yang melibatkan
proses pembakaran
dan sebagainya
PENGUKURAN PENCEMARAN UDARA

1. menetapkan tingkat pencemaran


udara yang dapat diterima dengan
memperhatikan data biologi yang
relevan pada manusia dan hewan
2. Sebagai cara untuk menentukan
sumber- sumber pencemaran dan
derajat pengendalian yang
diperlukan.
Kuantitas pencemaran dapat dinyatakan atas dasar
volume dan massa. Untuk yang berdasarkan massa
satuan yang tepat adalah gram/cm3 dan satuan
volumetry adalah ppm.

1 ppm =
Massa

Volumetic
= (ppm)

Keterangan :
= konsentrasi masa pencemar (kg/m3)
= bobot molekul pencemar (g/mol)
P = Tekanan total campuran udara dan
zat pencemar (atm)
R = konstantan gas universal
T = suhu absolut campuran (K)
Teknik Pengumpulan Gas dan
Butiran
Teknik
Pengambilan GAS
Teknik Pengambilan
Butiran
1. Teknik absorbsi
2. Teknik adsorbsi
3. Teknik kondensasi
dan Teknik Beku 1. Pengendapan dan
pisah sedimentasi
2. Pengumpalan
dengan cara
mekanik
3. Filtrasi
4. Kolertor tubruk
dan presipitator
Polutan
Udara

Gas
Bentuk-
bentuk
Kab
Asap Polutan
ut
di
Atmosfe
r
Deb
u
Karbon
Monoks
ida (CO)
Beleran
Partikul g
at Debu dioksida
(TSP) (SO22)

Jenis-
jenis
pence
Timbal mar Nitrogen
oksida
(Pb)
udara (NO)

Gas klor
dan
Fluor
hidroge
(F2)
n
klorida
1. Karbon Monoksida
(CO)

senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada


suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna.
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk
CO senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil
pembakaran yang tidak sempurna

sumbe
r asap kendaraan Tungku
Pembakaran Pembakaran
bermotor Pemasakasak
sampah organik sampah padat

Adanya gas CO dalam darah, Kenaikan CO


mengakibatkan menurunnya fungsi sistem saraf sentral,
Damp fungsi jantung dan paru-paru, sesak nafas, dan
mengantuk.
ak
2. Belerang dioksida

gas tidak berwarna, pada dasarnya, semua sulfur


yang memasuki atmosfer dirubah dalam bentuk
SO2 SO2 hanya 1% dan 2% saja sebagai SO3

sumbe SO2

r Industri yang
menggunakan batu
bara
Gunung merapi

menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan


kenaikan sekresi mucus. SO2 juga berbahaya bagi
Damp tanaman, dapat membunuh jaringan pada daun.
Pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang
ak daun rusak
3. Nitrogen Oksida

NO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak


berbau
NO dan NO2 merupakan gas berwarna merah kecoklatan
NO2 dan baunya yang sangat menyengat

hidrokarbon
Hasil samping dari proses pembakaran senyawa
sumbe
r
NO: konsentrasi 50-100 ppm menyebabkan inflamasi
paru-paru periode 6-8 minggu
NO2: pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2
sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian
Damp pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit
Proses oksidasi di atmosfer mengakibatkan gas-gas
ak tersebut berubah menjadi H2SO4 dan HNO3
meningkatkan keasaman air hujan.
4. Fluor

Gas yang bersifat racun dan bersifat akumulatif


F2 dalam beberapa tanaman

Fluor dihasilkan dalam industri aluminium


sumbe
r

Menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh, dan saluran


Damp nafas sangat sensitif terhadap gas ini
ak
5. Gas klor

gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.


Gas klorin sangat terkenal sebagai gas beracun
Cl2 yang digunakan pada perang dunia ke-1
akibat penggunaan yang kurang efektif.
berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas klorin
di lapangan atau dalam industri dalam dosis
sumbe mengandung klor. Karena penggunaan senyawa klor

r
proses pemutihan dan produksi zat yang

Klorin sangat toksik dan menyebabkan iritasi membran


Damp mocus, disamping sangat reaktif dan merupakan
oksidator kuat
ak
6. Timbal (Pb)

suatu logam berat yang lunak berwarna kelabu


kebiruan dengan titik leleh 327C dan titik didih
Pb 1.620C (Suciani, 2007).
2008)
dikeluarkan oleh kendaraan bermotor (Kurniawan
logam , hasil limbah industri serta asap yang
sumb proses pertambangan, peleburan dan pemurnian
er

Proses
pertambangan Asap Kendaraan
Bermotor
Lanjutan..
.
er
proses vulkanis gunung berapi, debu yang terbawa sumb
angin, kebakaran, uap air laut, pembakaran di industri,
pembakaran dari kendaraan bermotor. (Sumber: Alfiah,
2009)
TSP mikron merupakan partikulat udara
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5
7. Partikulat Debu (TSP)
Lanjutan..
.

mengganggu saluran pernafasan bagian atas


Damp
ak dan menyebabkan iritasi.

Proses masuknya partikulat ke dalam saluran pernafasan


(Sumber: Alfiah, 2009)
Kasus Pencemaran Udara Akibat dari Asap Kendaraan
Bermotor di Kota Banda Aceh

Sumber: Jalan Lamyong, Darussalam Banda


Aceh
Terbentuknya gas buang kendaraan bermotor

2. Uap bensin +
Mekanisme: oksigen dari udara
dimanfaatkan
dalam ruang
silinder dan
dibakar oleh percik
api yang dihasilkan
oleh busi. 3.Pemuaian gas
akibat pembakaran
1.Bensin dicampur
(berupa letupan)
dengan udara
akan mendorong
dalam karburator,
piston,
kemudian
menghasilkan
dipompakan ke
tenaga untuk
dalam silinder
menggerakkan
mesin kendaraan

5. Gas buang
tersebut terdiri 4. Hasil
atas NOx, SOx, pembakaran ini
CO, Pb atau menghasilkan
hidrokarbon energi, juga gas
buang yang
didorong keluar
Pegaruh kendaraan bermotor dalam pencemaran udara

Menurut (Anominus, 2012) Faktor- faktor yang


menyebabkan dominannya pengaruh sektor transportasi
terhadap pencemaran udara di perkotaan indonesia antara
lain:

1. Perkembangan jumlah kendaraan yang


cepat

2. Tidak seimbangnya prasarana


transportasi dengan jumlah kendaraan yang
ada

3. Kesamaan waktu aliran lalu lintas.


Lanjutan..
.

4. Jenis, umur dan karakteristik


kendaraan bermotor

5. Faktor perawatan kendaraan

6. Jenis bahan bakar yang digunakan


--Pengendalian sumber pencemaran
kendaraan bermotor--

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil


hendaknya lebih dibatasi

2. Pembatasan usia kendaraan

3. pengaturan lalu lintas, rambu- rambu, dan


tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan

4. Uji emisi dilakukan secara berkala pada kendaraan


umum maupun pribadi

5. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di


pinggir- pinggir jalan

Anda mungkin juga menyukai