Lingkungan dan
Regulasi
Pelatihan PPC Udara -2022
UDAR
A
ambien
Udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang
berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia
yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, makhluk hidup, dan unsur Lingkungan Hidup
lainnya
Regulasi
P P RI no 22 tahun 2021, Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kebisingan
Keputusan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. P E R 13/MEN/X/2011, tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di tempat kerja.
Transportasi,
Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang
ke udara bebas (atmosfer)
Dampak dari pencemaran udara
bahan
material
bangunan
kontaminasi
dari luar mikroba
ruangan
sumber
kontaminasi
di dalam
ruangan
kurangnya
ventilasi lain-lain
udara
Baku mutu udara ambien
menurut
Peraturan Pemerintah
Nomor 22 tahun 2021
lampiran VII
Pencemaran
udara
masuk atau dimasukkannya zat,
energi, dan/atau komponen lainnya
ke dalam Udara Ambien oleh
kegiatan manusia sehi.ngga
melampaui Baku Mutu Udara
Ambien yang telah ditetapkan
PARAMETER PENCEMAR UDARA
Belerang Dioksida adalah gas atau cairan yang tak berwarna, tetapi
berbau amat tajam dan merangsang. Dipakai sebagai
bahan pengawet anti oksidan dan pemutih. Amat iritan, baik gas
maupun cairan dapat menimbulkan luka bakar pada kulit. Korosif,
bereaksi dengan jaringan tubuh dan juga dengan logam.
Hindari penghirupan gas karena dapat merusak paru-paru.
Prinsip pengambilan contoh SO2 di udara dengan penyerapan.
Mekanisme
pembentukan SOx dapat
dituliskan dalam dua
tahap reaksi sebagai :
SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat
rendah. SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam
sulfat (H2SO4 ) dengan reaksi sebagai berikut :
Karet fluorin
Keramik
Gelas
3. NITROGEN DIOKSIDA (NO2)
Sifat-
1. Kesehatan
sifatnya :
Sifat jangka pendek (akut)
Sifat bahayanya terletak pada gejala yang tidak
segera tampak setelah menghirup sejumlah
dosis berbahaya. Dampak yang ditimbukan
dapat mengakibatkan Gejala Pembengkaan
Paru. Gejala kerusakan paru atau pulmonary
edema baru muncul setelah 72
jam. Konsentrasi 25 ppm telah dapat
menimbulkan pulmonary edema setelah 5-48
jam. Sedangkan pada 200-700 ppm, amat fatal
setelah 5-8 jam. Cairan atau uap pekat
dapat menyebabkan iritasi atau cidera pada
kulit dan mata, Gas dapat bereaksi dengan
darah. Kontak dengan gas cair dapat
menimbulkan luka.
Nilai Ambang Batas : 3 ppm (6 mg/m3)
2. Kebakaran
Gas nitrogen dioksida tidak 3. Reaktifitas
terbakar, tetapi dapat Merupakan oksidator kuat,
menyebabkan kebakaran bila berbahaya bila kontak dengan
kontak dengan bahan organik bahan organik yang mudah
mudah terbakar (kayu, kertas, terbakar. Menjadi amat
minyak). korosif bila menyerap uap air
atau berada dalam lembab,
merusak peralatan dan
instalasi dari logam.
4. Penanganan dan Penyimpanan
Gunakan gas dalam ruangan yang
berventilasi sempurna atau ruangan
tertutup dengan penghisapan udara
setempat. Ruangan atau bangunan
dimana ada gas ini perlu disediakan
pemadam kebakaran.
5. Tumpahan dan Kebocoran
Gas yang bocor dapat dijinakkan
dengan menyemprotkan air. Jauhkan
bahan mudah terbakar dari kebocoran
gas. Hentikan kebocoran bila mungkin
setelah memakai alat pelindung diri.
Isolasi daerah kebocoran sampai aman.
7. Alat pelindung diri
• Pernafasan : Respirator
• Muka/mata : Kaca mata
perisai muka dan 8. Pertolongan Pertama
• Kulit : Pakaian pelindung, Bersihkan bagian tubuh
gloves
yang terkontaminasi. Pindahkan
.
ke Penolong harus
tempat udara segar.
memakai alat pelindung diri.
korban tidak bernafas, berilah
Bila
pernafasan buatan. cairan
Bila dengan mata atau kulit, cuci
kontak
dengan air bersih dan hangat
9. Pemadaman Api
Kebakaran gas dapat dipadamkan dengan bubuk kimia,
CO2, semprotan air dan busa. Tangki wadah gas dapat
disemprot dengan air agar turun suhunya untuk mencegah
ledakan.
10. Lingkungan
Larutan gas dalam air, bersifat asam dan korosif. Dapat
dinetralkan dengan air kapur. Gas NO2, NO dapat terbentuk
pada pembakaran bahan bakar. Karena adanya N2 dalam
udara, semakin tinggi suhu pembakaran semakin
tinggi kadar dari NOx
Setelah melakukan
pengambilan contoh Gas
NO2 diperlukan identifikasi
contoh antara lain :
○ Nama contoh Setelah pengambilan contoh
○ Nomor contoh NO2 diperlukan langkah-
langkah :
○ Jumlah contoh
○ Langsung dianalisis
○ Tanggal
○ Disimpan dalam
pengambilan contoh
box ice sebelum
dilakukan analisis
4. OZON (O3)
1. Kesehatan
• Efek jangka pendek (akut) • Efek jangka panjang (kronis)
Gas dapat menganggu proses Menimbulkan sensitivitas
pernafasan dan iritasi mata. paru-paru terhadap alergi atau
Cairan ozon merusak bronkhitis dan
dapat selaput atau mocous menambah
membran, kulit dan mata. kerawanan
Menimbulkan terhadap
gangguan
infeksi.
syaraf, seperti lelah, pusing,
mutah.
2. Kebakaran
Ozon adalah oksidator yang
kuat dapat membakar zat-zat
organik. Dapat meledak 3. Reaktivitas
akibat panas, api atau Bahan tidak stabil. Bereaksi
benturan. hebat dengan reduktor seperti
alkena, senyawa aromatik,
benzena, karet dan
sebagainya.
4. Penangan dan Penyimpanan
Karena bersifat oksidator kuat maka
wadah atau peralatan yang berkaitan
dengan ozon harus bebas dari lemak
atau minyak. Tak boleh ditangani
dengan gloves yang
berlemak. Meskipun tidak terbakar ,
ozon dapat membantu pembakaran.
Oleh karena itu penyimpanan ozon
harus jauh dari bahan
mudah/dapat terbakar.
Penyimpanan tangki ozon dilakukan
dalam ruang dingin dan berventilasi.
Penanganan ozon cair harus dengan
alat pelindung diri terhadap bahaya
kriogenik.
PPSDM
MIGAS
1. Kesehatan
• Efek jangka pendek (akut)
Pada konsentrasi rendah, bau terasa
agak manis pada konsentrasi sedang
dan akan mematikan syaraf
penciuman sehingga tidak tercium.
Amat berbahaya, sering mematikan,
karena sifatnya yang beracun. Juga
terdapat dalam limbah-limbah
industri terutama dipabrik kertas.
• Efek jangka panjang (kronis)
Pusing, terganggu kesetimbangan
tubuh dan kelelahan.
PPSDM
MIGAS
3. Reaktivitas
Bereaksi dengan oksidator
secara eksotermis, bila tak
2. Kebakaran terkontrl dapat eksplosif.
Sangat mudah terbakar dan Bereaksi pula dengan logam
ekplosif. Gas lebih berat dari (Cu, Cd, Hg) dan oksida
udara, cenderung berada logam. Gas H2S sendiri
dibawah dan dapat terbakar stabil.
oleh api atau loncatan bunga
api. Bila terbakar
menghasilkan gas SO2 yang
korosif.
PPSDM
4. Penanganan MIGAS
dan
Penyimpanan
Gaslogam
bersifat korosif
tembaga dan
terhadap
baja. Periksa kemungkinan 5. Tumpahan dan Kebocoran
terjadinya keausan pada pipa Gas amat mematikan,
dan kran gas. H2S lebih berat penanganan kebocoran kran
dari udara, berakumulasi harus memakai respirator,
dibagian bawah atau tempat daerah kebocoran diberikan
tertutup. ventilasi. Matikan atau
jauhkan sumber api dan
pemanasan.
PPSDM
MIGAS
6. Alat Pelindung Diri
Respirator dengan suplai
udara atau Self Contained
Breathing (SCBA) adalah 7. Pertolongan
pelindung diri yang aman
Pertama Pindahkan korban
untuk kesehatan di atas 100
ppm. Respirator lain dengan akibat menghirup gas ke
penyerap gas dapat dipakai tempat udara segar. Bila tidak
untuk konsentrasi yang bernafas, berikan pernafasan
kurang berbahaya. dan diberikan oleh ahlinya.
Kontak dengan kulit dan
mata dicuci dengan air bersih
dan hangat.
PPSDM
MIGAS
8. Pemadaman
ApiSegera matikan kebocoran
aliran gas atau cairan. 9. Lingkungan
Padamkan api dengan gas Tempat tertutup
CO2 atau bubuk kimia. yang mengandung H2S, atau
bahan limbah pabrik kertas atau
Semprotan air dapat limbah organik amat sering
mengurangi dispresi gas dan mengandung bahaya aspiksian
mendinginkan wadah yang dan racun. Gas H2S dapat
kena panas. dilarutkan dalam NaOH atau
dimusnahkan dengan cara
dibakar dan SO2 yang
terbentuk diserap dalam
scrubber.
PPSDM
MIGAS
Peralatan Peralatan/bahan
tabung pengumpul dan
saluran
untuk pengambilan contoh Gas
Hidrogen Sulfida (H2S) berupa :
○ Karet fluorin
○ Keramik
○ Gelas
PPSDM
6. AMMONIA (NH3) MIGAS
1. Kesehatan
■ Efek jangka pendek ■ Efek jangka panjang
(akut) (kronis)
Iritasi terhadap saluran Iritasi pada saluran
pernafasan. Iritasi pada pernafasan, mata dan kulit.
hidung, tenggorokan dan Dapat menimbulkan
mata terjadi pada 400-700 gangguan paru-paru.
ppm. Sedang pada 5000
ppm menimbulkan
kematian.
PPSDM
MIGAS
2. Kebakaran
Dapat terbakar dengan daerah
mudah terbakar : 16-25%
(LFL – UFL). Suhu bakar : 3. Reaktivitas
651oC. Senyawa amonia stabil pada
LFL = Low Flammable suhu kamar. Tapi dapat
Limit meledak oleh panas akibat
UFL = Upper Flammable kebakaran. Larut dalam air
Limit membentuk amonium
hidroksida.
PPSDM
MIGAS
8. Pemadaman Api
Hentikan kebocoran
dengan aman, ambil silinder 9.
○ Karet fluorin
○ Keramik
○ Gelas
PPSDM
MIGAS
1. SIFAT / KARASTERISTIK
• Struktur Hidrokarban (HC) terdiri
dari elemen hidrogen dan korbon
• sifat fisik HC dipengaruhi jumlah
atom karbon yang menyusun molekul
HC.
• HC adalah bahan pencemar udara
yang dapat berbentuk gas, cairan
maupun padatan. Semakin tinggi
jumlah atom karbon, unsur ini akan
cenderung berbentuk padatan.
Hidrokarbon dengan kandungan
unsur C antara 1-4 atom karbon akan
berbentuk gas pada suhu kamar,
PPSDM
MIGAS
2.Dampak
Kesehatan
Hidrokarbon diudara akan bereaksi
dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut
Plycyclic Aromatic Hidrocarbon (PAH)
yang banyak dijumpai di daerah industri
dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk
dalam paru-paru akan menimbulkan luka
dan merangsang terbentuknya sel-sel
kanker.
PPSDM
MIGAS
*
* * = partikel 0,5- 0 5,0
*
*
9. KHLORIN MIGAS