Anda di halaman 1dari 74

Udara

Lingkungan dan
Regulasi
Pelatihan PPC Udara -2022
UDAR
A
ambien
Udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang
berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia
yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, makhluk hidup, dan unsur Lingkungan Hidup
lainnya
Regulasi
P P RI no 22 tahun 2021, Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Udara Ambien Emisi


P P No.41 Tahun 1999, Baku E m i s i tidak bergerak (Permen LH. No 04
Mutu Udara Ambient Tahun 2014, Baku Mutu E m i s i tidak Bergerak

Baku Mutu Udara Ambien Baku mutu Em i s i Mesin dengan


Daerah Pembakaran Dalam (Permen L H K no 11 th 2021)

Kebisingan
Keputusan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. P E R 13/MEN/X/2011, tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di tempat kerja.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Nomor K E P - 48/MENLH/II/1996, tentang


Baku Tingkat Kebisingan
Sumber-sumber pencemar
udara
Kegiatan industri, Perkantoran dan perumahan.

Kebakaran Gunung meletus


hutan

Transportasi,

Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang
ke udara bebas (atmosfer)
Dampak dari pencemaran udara

 menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak


negatif terhadap kesehatan manusia.
 pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam
ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor)
merupakan sumber penularan penyakit.
Pengukuran kualitas udara bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi zat pencemar yang ada di udara.
Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas udara dalam
ruangan (indoor air quality) terhadap kesehatan manusia.

bahan
material
bangunan
kontaminasi
dari luar mikroba
ruangan
sumber
kontaminasi
di dalam
ruangan
kurangnya
ventilasi lain-lain
udara
Baku mutu udara ambien
menurut
Peraturan Pemerintah
Nomor 22 tahun 2021

lampiran VII
Pencemaran
udara
masuk atau dimasukkannya zat,
energi, dan/atau komponen lainnya
ke dalam Udara Ambien oleh
kegiatan manusia sehi.ngga
melampaui Baku Mutu Udara
Ambien yang telah ditetapkan
PARAMETER PENCEMAR UDARA

1. SULFUR DIOKSIDA (SO2)

Belerang Dioksida adalah gas atau cairan yang tak berwarna, tetapi
berbau amat tajam dan merangsang. Dipakai sebagai
bahan pengawet anti oksidan dan pemutih. Amat iritan, baik gas
maupun cairan dapat menimbulkan luka bakar pada kulit. Korosif,
bereaksi dengan jaringan tubuh dan juga dengan logam.
Hindari penghirupan gas karena dapat merusak paru-paru.
Prinsip pengambilan contoh SO2 di udara dengan penyerapan.
Mekanisme
pembentukan SOx dapat
dituliskan dalam dua
tahap reaksi sebagai :

S + O2 < --------- > SO2


2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3

SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat
rendah. SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam
sulfat (H2SO4 ) dengan reaksi sebagai berikut :

SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4


SUMBER DAN
DISTRIBUSI
Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir
merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan
dalam bentuk SO2.

Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber


alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk
H2S dan
oksida

Istilah larutan penyerap dalam pengambilan contoh SO2


adalah larutan yang dapat menyerap analat.
Pada analisis SO2 ada istilah
blanko laboratorium yang
artinya larutan yang
diperlakukan sebagai control.
Penangan contoh SO2 dapat
ditunda dengan cara
didinginkan.

Pencemaran SO2 diudara


terutama disebabkan oleh
dua komponen sulphur bentuk
gas yang tidak berwarna
Sulfur Trioksida (SO3)
Sulfur Dioksida (SO2)
DAMPAK SO2 TERHADAP KESEHATAN

 Efek terhadap kesehatan


Keterpaan akan menyebabkan iritan pada
mata dan saluran pernafasan. Uap 8-12 ppm
penyebab iritasi pada tenggorokan, batuk,
sesak nafas dan menyebabkan keluarnya air
mata.
Pada 150 ppm berbahaya, sedang 1000-
2000 ppm amat fatat. Cairan dapat
menyebabkan luka bakar pada mata dan klit.
Nilai Ambang Batas : 2 ppm (5 mg/m3)
 Kebakaran (Tidak mudah terbakar)
 Reaktivitas
Gas SO2, stabil, Mudah bereaksi
dengan logam-logam apabila pada kondisi
lembab (korosif). Bereaksi eksplosif bila
kontak dengan natrium hidrida. Bereaksi
dengan air atau uap menghasilkan uap korosif.
● Penanganan dan Penyimpanan
Gunakan gas sulfur
dioksidaruangan yang berventilasi.
dalam
Peralatan listrik atau dari logam
yang kontak dengan gas harus ● Tumpahan dan Kebocoran
tahan korosi. Hindari kontak Lindungi diri dalam
bahan dengan uap air atau air menangani
kebocoran gas atau tumpahan
karena dapat membentuk asam cairan, karena gas amat korosif,
sulfat yang korosif. iritan, menyesakkan nafas. Gas
atau cairan dapat dinetralkan ke
dalam air kapur.
● Alat Pelindung Diri
1. Pernafasan (misal respirator)
2. Mata (Shower, kacamata)
3. Kulit (Gloves dari karet)
● Pertolongan Pertama
Penghirupan, segera bawa ke
tempat udara segar, bila tidak
bernafas beri pernafasan
buatan, dokter. Terkena kulit,
segera cuci dengan air sabun ● Pemadaman Api
Terkena mata, Cuci dengan Dapat dipadamkan dengan
bersih, netralkan dengan karbon dioksida, bubuk kimia
asam borat jenuh, dokter. kering, busa dan air. Semprotan
air diperlukan untuk
mendinginkan silinder gas agar
tidak meledak.
Gas buang SO2 bila kena uap air atau hujan
akan menjadi asam sulfat yang korosif
dan disebut hujan asam yang merusak
instalasi terbuat dari logam.
Gas buangan dapat diserap dengan basa untuk
penetralan
Sumber SOx yang berasal dari
proses-proses industri
Misal :
 Pemurnian petroleum,
 Industri asam sulfat
 Industri peleburan baja dan pabrik
peleburan baja Ketiga industri
tersebut merupakan industri
terbesar yang menghasilkan SOx.
Hal ini disebabkan adanya elemen
penting alami dalam bentuk
garam sulfida misalnya tembaga
( CUFeS2 dan CU2S) zink (ZnS),
Merkuri (HgS) dan Timbal (PbS).
2. KARBON MONOKSIDA (CO)

Karbon dan Oksigen dapat


bergabung membentuk
senjawa : Sifat-sifat fisika kimia
● Karbon monoksida (CO) sebagai ● Karbon dioksida merupakan
hasil pembakaran yang tidak senyawa yang tidak berbau, tidak
sempurna dan berasa dan pada suhu udara
● Karbon dioksida normal berbentuk gas yang tidak
(CO2) sebagai hasil pembakaran berwarna.
sempurna. ● Karbon monoksida merupakan
senyawa bersifat racun yang
berbahaya karena stabil, tidak
dapat dirasakan dan tidak berbau.
SUMBER DAN DISTRIBUSI

Sumber-sumber Karbon monoksida


 Sumber alamiah : berasal dari alam termasuk dari
lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran
hutan
 Sumber buatan : berasal dari kegiatan manusia kendaraan
bermotor (sumber bergerak), pembakaran tungku batu bara,
penggunaan minyak dari industri,pembakaran domestik
(sumber tidak bergerak dan dalam ruang (indoor) termasuk
dari tungku dapur rumah tangga dan tungku pemanas ruang.
 Dalam penelitian ditemukan kadar CO
yang cukup tinggi didalam kendaraan
sedan maupun bus. Kadar CO
diperkotaan cukup bervariasi tergantung
dari kepadatan kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakarbensin dan
umumnya ditemukan kadar maksimum
CO yang bersamaan dengan jam-jam
sibuk pada pagi dan malam hari.
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
● Kesehatan
Efek jangka pendek (akut)
Pengaruh terhadap seseorang ● Penghirupan konsentrasi di
tergantung pada konsentrasi atas 2000 ppm
dan waktu keterpaan, secara akan menyebabkan hilang
umum keterpaaan Kadar CO kesadaran dan kematian.
dapat merusak sistim Pada konsentrasi 5000 ppm,
kematian akan terjadi dalam
pusat. saraf
beberapa menit.
Efek jangka panjang (kronis)
Meningkatkan
kerawanan terhadap penyakit
jantung Nilai Ambang Batas :
50 ppm
Kebakaran
Gas CO termasuk gas yang mudah
terbakar dengan konsentrasi mudah
terbakar : 12,5 – 74,2%. Suhu bakar
607oC. Gas dapat menuju sumber api
dan terbakar (flash back)
Reaktivitas
Mudah bercampur dengan udara
(berat jenis hampir sama) dan
membentuk campuran yang eskplosif
atau mudah meledak oleh loncatan
bunga api/listrik statis.
 Penanganan dan Penyimpanan
Kondisi kerja dengan gas CO harus terkontrol dengan baik, terutama
ventilasi atau ekshaust untuk mengurangi konsentrasi gas. Jauhkan
bahan dari sumber sumber pemanasan atau pengelasan. Daerah rawan
kebocoran gas CO perlu dipasang detektor beralarm.
 Tumpahan dan Kebocoran
Penanganan kebocoran harus memakai alat pelidung pernafasan. Beri
ventilasi dan hentikan kebocoran bila mungkin. Jauhkan api dan
sumber penyalaan lain. Cegah gas masuk dalam ruangan tertutup.
 Alat Pelindung Diri
Penghirupan gas CO dapat dilindungi dengan memakai
respirator dengan suplai udara segar.
 Pertolongan Pertama
Pakailah alat pelindung pernafasan, segera bawa korban
akibat penghirupan gas menuju tempat udara segar.
Segera bawa ke Dokter apabila keadaan lebih buruk.
Kecepatan pertolongan amat penting.
 Pemadaman Api
Pemadaman dapat dipadamkan dengan air, gas CO2 dan
bubuk kimia.
 Lingkungan
Keracunan akibat gas CO amat sering
dalam lingkungan kerja. Detektor dengan
alarm sangat menolong untuk
mendeteksi paparan gas CO.
Buangan gas CO dapat dimusnahkan
dengan pembakaran.
Peralatan Peralatan/bahan
tabung pengumpul dan
saluran
untuk pengambilan contoh Gas
Karbon Monoksida (CO) berupa :

Karet fluorin
Keramik
Gelas
3. NITROGEN DIOKSIDA (NO2)

Nitrogen Dioksida adalah gas


yang berwarna coklat kemerahan, berbau
tajam dan bersifat iritan. Dapat
terbentuk dari reaksi asam nitrat dengan
logam-logam, juga dari oksidasi gas NO.
Amat toksik, dapat merusak paru-paru.
Peralatan yang digunakan pada pengujian kadar NO2 harus
terkalibrasi, peralatan tersebut antara lain :
◦ Thermometer
◦ Flowmeter
◦ Stopwatch

Penanganan contoh NO2 sebaiknya tidak


ditunda harus langsung dianalisis.
PPSDM
MIGAS

Sifat-
1. Kesehatan
sifatnya :
Sifat jangka pendek (akut)
Sifat bahayanya terletak pada gejala yang tidak
segera tampak setelah menghirup sejumlah
dosis berbahaya. Dampak yang ditimbukan
dapat mengakibatkan Gejala Pembengkaan
Paru. Gejala kerusakan paru atau pulmonary
edema baru muncul setelah 72
jam. Konsentrasi 25 ppm telah dapat
menimbulkan pulmonary edema setelah 5-48
jam. Sedangkan pada 200-700 ppm, amat fatal
setelah 5-8 jam. Cairan atau uap pekat
dapat menyebabkan iritasi atau cidera pada
kulit dan mata, Gas dapat bereaksi dengan
darah. Kontak dengan gas cair dapat
menimbulkan luka.
Nilai Ambang Batas : 3 ppm (6 mg/m3)
2. Kebakaran
Gas nitrogen dioksida tidak 3. Reaktifitas
terbakar, tetapi dapat Merupakan oksidator kuat,
menyebabkan kebakaran bila berbahaya bila kontak dengan
kontak dengan bahan organik bahan organik yang mudah
mudah terbakar (kayu, kertas, terbakar. Menjadi amat
minyak). korosif bila menyerap uap air
atau berada dalam lembab,
merusak peralatan dan
instalasi dari logam.
4. Penanganan dan Penyimpanan
Gunakan gas dalam ruangan yang
berventilasi sempurna atau ruangan
tertutup dengan penghisapan udara
setempat. Ruangan atau bangunan
dimana ada gas ini perlu disediakan
pemadam kebakaran.
5. Tumpahan dan Kebocoran
Gas yang bocor dapat dijinakkan
dengan menyemprotkan air. Jauhkan
bahan mudah terbakar dari kebocoran
gas. Hentikan kebocoran bila mungkin
setelah memakai alat pelindung diri.
Isolasi daerah kebocoran sampai aman.
7. Alat pelindung diri
• Pernafasan : Respirator
• Muka/mata : Kaca mata
perisai muka dan 8. Pertolongan Pertama
• Kulit : Pakaian pelindung, Bersihkan bagian tubuh
gloves
yang terkontaminasi. Pindahkan
.
ke Penolong harus
tempat udara segar.
memakai alat pelindung diri.
korban tidak bernafas, berilah
Bila
pernafasan buatan. cairan
Bila dengan mata atau kulit, cuci
kontak
dengan air bersih dan hangat
9. Pemadaman Api
Kebakaran gas dapat dipadamkan dengan bubuk kimia,
CO2, semprotan air dan busa. Tangki wadah gas dapat
disemprot dengan air agar turun suhunya untuk mencegah
ledakan.

10. Lingkungan
Larutan gas dalam air, bersifat asam dan korosif. Dapat
dinetralkan dengan air kapur. Gas NO2, NO dapat terbentuk
pada pembakaran bahan bakar. Karena adanya N2 dalam
udara, semakin tinggi suhu pembakaran semakin
tinggi kadar dari NOx
Setelah melakukan
pengambilan contoh Gas
NO2 diperlukan identifikasi
contoh antara lain :
○ Nama contoh Setelah pengambilan contoh
○ Nomor contoh NO2 diperlukan langkah-
langkah :
○ Jumlah contoh
○ Langsung dianalisis
○ Tanggal
○ Disimpan dalam
pengambilan contoh
box ice sebelum
dilakukan analisis
4. OZON (O3)

Oksidan adalah gas yang tidak


berwarna atau sedikit kebiruan. Bentuk
cairannya berwarna biru. Dipakai
sebagai bahan disenfektan udara dan air,
bahan pemutih tekstil, inhibitor jamur
dan bakteri. Amat beracun dan
berbahaya, bila dihirupdan
merusak paru-paru dapat
fatal. Banya
digunakan dalam pembuatan k
air
dalam botol, sebagai minum
pembunuh (disinfektan) bakteri
OZON (O3)
● Ozon salah satu zat ● Ozon sangat berguna
pengoksidasi yang sangat kuat untuk melindungi
setelah fluor, oksigen bumi dari (UV-B).
ultraviolet radiasi Ozon
dan
oksigen fluorida (OF2). terbentuk diudara pada
● Ozon menyerap radiasi sinar ketinggian 30 dimana
matahari dengan kuat didaerah radiasi dengan
panjang gelombang 240-320 panjang gelombang
km 242
nm secara UV matahari memecah
perlahan nm
molekul oksigen (O2) menjadi
atom oksigen tergantung dari
jumlah molekul O2 atom-atom
oksigen secara cepat
membentuk ozon.
SIFAT-SIFAT BAHAYA

1. Kesehatan
• Efek jangka pendek (akut) • Efek jangka panjang (kronis)
Gas dapat menganggu proses Menimbulkan sensitivitas
pernafasan dan iritasi mata. paru-paru terhadap alergi atau
Cairan ozon merusak bronkhitis dan
dapat selaput atau mocous menambah
membran, kulit dan mata. kerawanan
Menimbulkan terhadap
gangguan
infeksi.
syaraf, seperti lelah, pusing,
mutah.
2. Kebakaran
Ozon adalah oksidator yang
kuat dapat membakar zat-zat
organik. Dapat meledak 3. Reaktivitas
akibat panas, api atau Bahan tidak stabil. Bereaksi
benturan. hebat dengan reduktor seperti
alkena, senyawa aromatik,
benzena, karet dan
sebagainya.
4. Penangan dan Penyimpanan
Karena bersifat oksidator kuat maka
wadah atau peralatan yang berkaitan
dengan ozon harus bebas dari lemak
atau minyak. Tak boleh ditangani
dengan gloves yang
berlemak. Meskipun tidak terbakar ,
ozon dapat membantu pembakaran.
Oleh karena itu penyimpanan ozon
harus jauh dari bahan
mudah/dapat terbakar.
Penyimpanan tangki ozon dilakukan
dalam ruang dingin dan berventilasi.
Penanganan ozon cair harus dengan
alat pelindung diri terhadap bahaya
kriogenik.
PPSDM
MIGAS

5. Tumpahan dan kebocoran


Kebocoran gas harus segera
dihentikan oleh ahlinya
dengan memakai pelindung
pernafasan. Beri ventilasi
daerah kebocoran dan
jauhkan bahan-bahan mudah 6. Alat Pelindung Diri
terbakar. • Pernafasan : Respirator
• Muka/mata : Kaca mata
perisai muka dan
• Kulit : Gloves dan
pelindung pakai
7. Pertologan Pertama
• Penghirupan
Pindahkan korban ke tempat
udara segar. Penolong harus
memakai alat pelindung diri.
Bila korban tidak bernafas,
beri bantuan pernafasan
buatan. Bila masih bernafas, • Terkena mata
beri bantuan dengan oksigen. Cuci segera dengan air
hangat selama 15
menit
• Terkena kulit
Cuci dengan air sabun
PPSDM
MIGAS
8. Pemadaman Api
Ozon adalah oksigen, jadi
kebakaran oleh ozon dapat
menyala terusmeskipun
diisolasi. Pemadaman api seperti 9. Lingkungan
bubuk kimia, CO2, halon dapat Dalam alam ozon berada pada
lapisan stratosfer. Lapisan tersebut
dipakai air. Air dapat dipakai berfungsi untuk menyerap sinar
juga untuk pemadaman dan ultra violet dari matahari. Kini
pendinginan tabung agar tidak diidentifikasi bahwa lapisan ozon
meledak. telah banyak bolong akibat
banyaknya senyawa fluorocarbon
(CFC). Bolongnya lapisan ozon
akan menyebabkan penyakit
kanker kulit atau perubahan
musim.
PPSDM
5. HIDROGEN SULFIDA (H2S) MIGAS

Gas tak berwarna, berbau seperti telur


busuk. Bau terasa agak manis pada
konsentrasi sedang dan akan mematikan
syaraf penciuman sehingga tidak tercium.
Amat berbahaya, sering mematikan karena
sifatnya yang beracun. Juga terdapat dalam
limbah-limbah industri terutama dipabrik
kertas.
PPSDM
SIFAT-SIFAT BAHAYA MIGAS

1. Kesehatan
• Efek jangka pendek (akut)
Pada konsentrasi rendah, bau terasa
agak manis pada konsentrasi sedang
dan akan mematikan syaraf
penciuman sehingga tidak tercium.
Amat berbahaya, sering mematikan,
karena sifatnya yang beracun. Juga
terdapat dalam limbah-limbah
industri terutama dipabrik kertas.
• Efek jangka panjang (kronis)
Pusing, terganggu kesetimbangan
tubuh dan kelelahan.
PPSDM
MIGAS

3. Reaktivitas
Bereaksi dengan oksidator
secara eksotermis, bila tak
2. Kebakaran terkontrl dapat eksplosif.
Sangat mudah terbakar dan Bereaksi pula dengan logam
ekplosif. Gas lebih berat dari (Cu, Cd, Hg) dan oksida
udara, cenderung berada logam. Gas H2S sendiri
dibawah dan dapat terbakar stabil.
oleh api atau loncatan bunga
api. Bila terbakar
menghasilkan gas SO2 yang
korosif.
PPSDM
4. Penanganan MIGAS

dan
Penyimpanan
Gaslogam
bersifat korosif
tembaga dan
terhadap
baja. Periksa kemungkinan 5. Tumpahan dan Kebocoran
terjadinya keausan pada pipa Gas amat mematikan,
dan kran gas. H2S lebih berat penanganan kebocoran kran
dari udara, berakumulasi harus memakai respirator,
dibagian bawah atau tempat daerah kebocoran diberikan
tertutup. ventilasi. Matikan atau
jauhkan sumber api dan
pemanasan.
PPSDM
MIGAS
6. Alat Pelindung Diri
Respirator dengan suplai
udara atau Self Contained
Breathing (SCBA) adalah 7. Pertolongan
pelindung diri yang aman
Pertama Pindahkan korban
untuk kesehatan di atas 100
ppm. Respirator lain dengan akibat menghirup gas ke
penyerap gas dapat dipakai tempat udara segar. Bila tidak
untuk konsentrasi yang bernafas, berikan pernafasan
kurang berbahaya. dan diberikan oleh ahlinya.
Kontak dengan kulit dan
mata dicuci dengan air bersih
dan hangat.
PPSDM
MIGAS

8. Pemadaman
ApiSegera matikan kebocoran
aliran gas atau cairan. 9. Lingkungan
Padamkan api dengan gas Tempat tertutup
CO2 atau bubuk kimia. yang mengandung H2S, atau
bahan limbah pabrik kertas atau
Semprotan air dapat limbah organik amat sering
mengurangi dispresi gas dan mengandung bahaya aspiksian
mendinginkan wadah yang dan racun. Gas H2S dapat
kena panas. dilarutkan dalam NaOH atau
dimusnahkan dengan cara
dibakar dan SO2 yang
terbentuk diserap dalam
scrubber.
PPSDM
MIGAS

Peralatan Peralatan/bahan
tabung pengumpul dan
saluran
untuk pengambilan contoh Gas
Hidrogen Sulfida (H2S) berupa :

○ Karet fluorin
○ Keramik
○ Gelas
PPSDM
6. AMMONIA (NH3) MIGAS

Bahan berbentuk gas digunakan sebagai


bahan baku pembuat pupuk, gas pendingin,
preservatif karet dan lain-lain. Gas tidak
berwarna, tetapi berbau, iritan dan amat
mudah larut dalam air.
Kebocoran gas amonia akan membentuk
kabut putih yang dapat hilang bila
disemprot air. Hindari kontak amonia cair
dengan kulit dan mata.
PPSDM

SIFAT-SIFAT BAHAYA MIGAS

1. Kesehatan
■ Efek jangka pendek ■ Efek jangka panjang
(akut) (kronis)
Iritasi terhadap saluran Iritasi pada saluran
pernafasan. Iritasi pada pernafasan, mata dan kulit.
hidung, tenggorokan dan Dapat menimbulkan
mata terjadi pada 400-700 gangguan paru-paru.
ppm. Sedang pada 5000
ppm menimbulkan
kematian.
PPSDM
MIGAS
2. Kebakaran
Dapat terbakar dengan daerah
mudah terbakar : 16-25%
(LFL – UFL). Suhu bakar : 3. Reaktivitas
651oC. Senyawa amonia stabil pada
LFL = Low Flammable suhu kamar. Tapi dapat
Limit meledak oleh panas akibat
UFL = Upper Flammable kebakaran. Larut dalam air
Limit membentuk amonium
hidroksida.
PPSDM
MIGAS

4. Penanganan dan Penyimpanan


Hindari gas berada dalam kerja.
Jauhkan amonia dari
loncatan api, sumber
pemanas. Simpan
amonia jauh dari populasi, 5. Tumpahan dan
dingin, kering, berventilasi dan Kebocoran
Bila terjadi tumpahan atau
botoldari panas.
jauh amonia dengan
Jangan membuka
mengarahkan uap/gas amonia bocoran, hanya ditangani oleh
pada mata, karena dapat ahlinya dengan memakai alat
menimbulkan kebutaan. pelindung diri. Kabut amonia
dapat disemprot dengan air.
PPSDM
MIGAS

6. Alat Pelindung Diri


Pernafasan : Respirator
Mata/muka : Goggles
dan perisai muka 7. Pertolangan Pertama
Kulit : Gloves Penghirupan :
Pindahkan korban ke tempat
dan pakaian pelindung
udara segar, segera cari
tahan terhadap amonia pengobatan. Terkena mata :
Segera cuci dengan air bersih
(hangat) selama 20 menit dan
bawa ke dokter.
Terkena kulit : Cuci dengan air
bersih dan alirkan terus selama
20 menit.
PPSDM
MIGAS

8. Pemadaman Api
Hentikan kebocoran
dengan aman, ambil silinder 9.

api atau sumber pemanas.


gas dari Lingkungan
Amoniak dalam air amat
Gunakan semprotan air beracun bagi ikan, udang dan
sebagai pendingin. binatang air lainnya. Limbah
amonia dapat dinetralkan
dengan asam sulfat
membentuk amonium sulfat
(pupuk ZA). Asap tebal
akibat kecelakaan dalam
transportasi dapat disemprot
dengan air.
Peralatan Peralatan/bahan
tabung pengumpul dan
saluran
untuk pengambilan contoh Gas
Ammonium (NH3) berupa :

○ Karet fluorin
○ Keramik
○ Gelas
PPSDM
MIGAS

Tujuan pemilihan bahan pengumpul untuk


pengambilan contoh antara lain :

○ Agar hasil analisis tidak terpengaruh oleh


reaksi kimia, penyerapan dan lain-lain.
○ Bahan harus tahan terhadap
komponen yang korosif.
○ Bahan harus tahan terhadap suhu dan
aliran gas
PPSDM

7. HIDROKARBON (HC) MIGAS

1. SIFAT / KARASTERISTIK
• Struktur Hidrokarban (HC) terdiri
dari elemen hidrogen dan korbon
• sifat fisik HC dipengaruhi jumlah
atom karbon yang menyusun molekul
HC.
• HC adalah bahan pencemar udara
yang dapat berbentuk gas, cairan
maupun padatan. Semakin tinggi
jumlah atom karbon, unsur ini akan
cenderung berbentuk padatan.
Hidrokarbon dengan kandungan
unsur C antara 1-4 atom karbon akan
berbentuk gas pada suhu kamar,
PPSDM
MIGAS

● kandungan karbon diatas 5 akan


berbentuk cairan dan padatan. HC
yang berupa gas akan tercampur ● bila berupa cair maka HC akan
dengan gas-gas hasil buangan membentuk semacam kabut
lainnya. minyak, bila berbentuk padatan
akan membentuk asap yang pekat
dan akhirnya menggumpal
menjadi debu.
PPSDM
MIGAS

● Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3


kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik dan
hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung
cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk
rantai lurus atau bercabang.
PPSDM
MIGAS

2.Dampak
Kesehatan
Hidrokarbon diudara akan bereaksi
dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut
Plycyclic Aromatic Hidrocarbon (PAH)
yang banyak dijumpai di daerah industri
dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk
dalam paru-paru akan menimbulkan luka
dan merangsang terbentuknya sel-sel
kanker.
PPSDM
MIGAS

Jenis Hidrokarbon Konsentrasi (ppm) Dampak Kesehatan

Benzene ( C6H6 ) 100 Iritasi membran mukosa


3.000 Lemas setelah ½ - 1 Jam 7.500 Pengaruh sangat
berbahaya setelah pemaparan 1 jam 20.000
Kematian setelah pemaparan 5 –10 menit

Toluena ( C7H8 ) 200 Pusing lemah dan


berkunang- kunang setelah pemaparan 8 jam 600
Kehilangan koordinasi bola mata terbalik setelah
pemaparan 8 jam
PPSDM
8. PARTIKEL DEBU MIGAS

Partikulat debu melayang (Suspended Particulate


Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari
berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di
udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari <
1 mikron samapi maksimal 500 mikron.
Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu
yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara
dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan.
partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang
mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.
PPSDM
MIGAS
Istilah pengambilan sampel udara
seperti : Suspended Particulate
Matter (SPM), Total Suspended
Particulate (TSP), Istilah lainnya
lagi lebih mengacu pada tempat
di saluran pernafasan dimana
partikulat debu dapat Istilah lainnya digunakan adalah
mengendap, yang terutama PM-10 (partikulat debu
mengedap disaluran pernafasan dengan
ukuran diameter aerodinamik
bagian bawah, yaitu dibawah <10 mikron),PM2,5 yang
pangkal tenggorokan (larynx ). mengacu pada unsur
fisiologi pengambilan
maupun metode
sampel.
PPSDM
MIGAS
● Ukuran partikulat debu 0,1 - 10
mikron. Dapat membahayakan
kesehatan
● ukuran partikulat debu 5 mikron
merupakan partikulat udara yang
dapat langsung masuk kedalam
paru-paru dan mengendap di ● Peralatan yang digunakan untuk
alveoli. Keadaan ini bukan berarti mengukur kadar debu total di
bahwa ukuran partikulat yang udara adalah High Volume Air
lebih besar dari 5 mikron tidak Sampler.
berbahaya, ● Pengambilan contoh debu
sebaiknya dilakukan pada kondisi
tidak hujan dan lokasi yang
tidak banyak mendapat angin.
PPSDM
MIGAS
 karena partikulat yang lebih
besar dapat mengganggu
saluran pernafasan bagian atas
dan menyebabkan iritasi.
 Adanya partikulat
Keadaan ini akan lebih tercampur logam beracun yang
yang
bertambah parah apabila terdapat dalam partikulat debu
terjadi reaksi sinergistik di udara merupakan bahaya
dengan gas SO2 yang terdapat yang terbesar bagi kesehatan.
di udara juga Pada umumnya udara yang
tercemar hanya mengandung
logam berbahaya sekitar
0,01% sampai 3% dari
seluruh partikulat debu di udara
PPSDM
MIGAS
Langkah-langkah preparasi
kertas saring sebelum
digunakan pengambilan
contoh partikel debu adalah :
○ Desikator
○ Timbang Sedangkan penanganan
kertas saring setelah
pengambilan contoh partikel
debu adalah :
○ Desikator
○ Timbang
PPSDM
MIGAS

Penyakit-penyakit akibat Partikel debu


 1. Silicosis
Penyebabnya SO2 bebas (bukan
garam silikat). Biasanya terjadi di
daerah pengolahan batu, semen,
granit, tambang timah putih, batu
bara, dll. Masa inkubasinya 2-4
tahun.
2. Asbestosis
Penyebabnya debu asbes
(magnesium silikat). Terjadi
kelainan fibrous yang merata pada
paru, penebalan pleura, dan
emfisema. Gejalanya sesak napas,
batuk berdahak, sianosis, dan
clubber finger (akibat anoksemia).
PPSDM
MIGAS

Penyakit-penyakit akibat Partikel debu


 3. Berryliosis
Penyebabnya debu logam berrylium
atau oksida sulfat chlorida dan  5. Stanosis
flourida. Gejalanya tidak khas. Yang Penyebabnya debu timah putih.
umum ditemui adalah Terjadi di daerah pengolahan biji
nasopharingitis, bronchitis, dan
pneumonia. Terjadi di daerah pabrik timah atau pabrik yang
pembuatan tabung flourescen dan menggunanakannya. Secara klinis
tabung radio. kurang berbahaya. Jarang terjadi
komplikasi, tidak ada fibrosis, dan
 4. Byssinosis tidak ada cacat paru.
Penyebabnya debu kapas. Masa
inkubasinya 5 tahun. Terjadi di
daerah pemintalan benang, tenun,
dan pabrik tekstil.
Pengaruh partikel terhdap
manusia
● Masuk ke tubuh knusia melalui system
pernafasan, yang mempengaruhi ukuran partikel

● Kronik : fibrosis paru dari pneumoconiosis


biasa sampai fibrosis progresif massif
(merupakan penyebab kematian akibat kegagalan
paru
*

* = partikel debu > 5,0


*

*
* * = partikel 0,5- 0 5,0
*
*

* = partikel < 0,5


PPSDM

9. KHLORIN MIGAS

 Selain bau yang menyengat


gas khlorin dapat  menyebabkan iritasi dan
menyebabkan iritasi pada mata peradangan. diudara ambien, gas
saluran pernafasan. Apabila khlorin dapat mengalami proses
oksidasi dan membebaskan
gas khlorin masuk dalam oksigen seperti terlihat dalam
jaringan paru-paru dan reaksi dibawah ini :
bereaksi dengan ion hidrogen CL2 + H2O ---------‡ HCL +
akan dapat membentuk asam HOCL
khlorida yang bersifat sangat 8 HOCl
korosif 2HClO3 ---------‡ 6 HCl +
+ O3
PPSDM
MIGAS
Dengan adanya sinar matahari
atau sinar terang maka HOCl
yang terbentuk akan Pada kadar antara 3,0 – 6,0 ppm
terdekomposisi menjadi asam gas khlorin terasa pedas
khlorida dan oksigen. Selain itu memerahkan mata. dan Dan
gas khlorin juga dapat mencemari terpapar dengan kadar bilasebesar
atmosfer. 14,0 – 21,0 ppm selama 30 –
60 menit dapat
menyebabkan penyakit paru-paru
( pulmonari oedema ) dan bisa
menyebabkan emphysema dan
radang paru- paru
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai