Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PEMBUATAN TAHU
                                                                                     

Disusun Oleh :
1. DELIA AGUSTIN (005)
2. HIDAYATUN AFIFAH (009)
3. SITI KHOTIMAH (026)
4. ZIDNI ZULFA RAHMANIA (033)

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH RANDUDONGKAL
SMK MUHAMMADIYAH 7 RANDUDONGKAL
Alamat: Jl. Lapangan Olahraga No. 59 Randudongkal 52353

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan kesehatan
serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini meksipun belum terlalu
sempurna.
Saya juga mengharapkan kritik/saran yang bersifat membangun dari Ibu Suci Yuli
Alifiarti, S.Pd selaku guru mata pelajaran kompetensi kejuruan (DKK) untuk kesempurnaan
penyusunan laporan ini dan  juga terima kasih atas arahan dan bimbingannya, karena tanpa
beliau penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan.
        Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca Laporan ini. Semoga dengan adanya Laporan ini dapat
memperluas wawasan kita semua.

Randudongkal, 21 November 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Prakerin...............................................................................................1
D. Manfaat Prakerin............................................................................................2

BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................... 3


A. Pengertian Tahu..............................................................................................3
B. Manfaat Tahu..................................................................................................3
C. Macam - macam Tahu..................................................................................... 4

BAB III. PEMBAHASAN LAPORAN.................................................................... 6


A. Sejarah Berdirinya......................................................................................... 6
B. Pembuatan Tahu..............................................................................................7
C. Cara Pemasaran...............................................................................................8

BAB IV.PENUTUP...................................................................................................9
A. Simpulan........................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti“melihat” dan “memperhatikan”.


Istilah observasi diarahkanpada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang  muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspekdalam fenomena tersebut.
Observasi   menjadi  bagian  dalam penelitian berbagai disiplain ilmu,
baik ilmu eksakta maupunilmu  –  ilmu sosial,
observasi dapat berlangsung  dalam konteks  laboratorium (experimental)
maupun konteks alamiah.Observasi yang berarti pengamatan  tentang  suatu
masalah,sehingga diperoleh  pemahaman atau  sebagai alat re –
checkinging  atau  pembuktian  terhadap  informasi  atau keterangan  yang
diperoleh sebelumnya. Sebagai  metodeilmiah observasi biasa
diartikan sebagai  pengamatan  danpencatatan fenomena – fenomena yang
diselidiki secarasisitematik. Dalam arti
yang  luas observasi sebenarnya tidakhanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan,
baik secaralangsung  maupun  tidak  langsung.  Pengamatan tidak langsung  misalnya
melalui tes.  Pengamatan secara langsung misalnya terjun langsung kelapangan seperti
yang  telah  kitalakukan dalam pembuatan tahu.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana Sejarah Pendirian Usaha?

2.      Bagaimana Analisa Produksinya?

3.      BagaiamanaDeskripsi Alur dalam Pemasaran?

C.    TUJUAN KEGIATAN

1.      Mengetahui  jenis  usaha yang  ditekuni  oleh  salah seorang  warga
yang  bernama  Ibu  Yumiah.

2.      Mengetahui  proses  pembuatan  atau  pengolahan.

3.      Mengetahui  proses  pemasaran .
D.  MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia luar
khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis barang yang
dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat terinspirasi juga untuk
membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut melestarikan makanan khas daerah kita
sendiri, contohnya yaitu tahu.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    PENGERTIAN TAHU   

Tahu atau tofu adalah makan yang dibuat dari kacangkedelai yang


difermentasikan dan diambil sarinya. Berbedadengan tempe yang asli dari Indonesia,
tahu berasal dariCina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang
termasuk dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Tahu juga merupakan makanan
yang mengandungsangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi.Untuk memproduks
i tahu bahan bahan yang
dibutuhkanhanya merupakan kacang kedelai. Tidak heran jika saat inikita dapat menemukan 
banyak sekali pabrik pembuatan tahu,
baik dalam bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang
masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha usaha yang
sudah cukup sukses denga cara pembuatan yang lebih modern.                                   
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengantempe yang asli dari Indonesia,
tahu berasal dari china, seperti halnya kecap, tauco, dan bakpao. Tahu adalah kata
dari bahasa hokkian (tauhu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasikan”
B.     MANFAAT TAHU

1.    Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.

2.    Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.

3.    Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.

4.    Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.

5.    Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes denganMasalah Ginjal.

C. MACAM-MACAM TAHU
1. Tahu Kuning:
     Dari nama sudah bisa ditebak kalau tahu ini berwarna kuning. Warna kuning ini berasal
dari kunyit. Jenis tahu ini merupakan jenis tahu yang paling banyak beredar di pasar-pasar.
Jika anda menjatuhkan pilihan pada tahu ini untuk dimasak, pastikan warna kuningnya bukan
dari pewarna melainkan kunyit. Cirinya, warna kuning ke arah oranye, tidak cerah dan aroma
kunyitnya menonjol.
Jika akan mengolah tahu ini, perhatikan dahulu teksturnya, jika keras dan padat maka
jangan diolah dengan teknik goreng karena tahu akan semakin liat dan keras, tetapi jika
tekstur tahu sebaliknya, maka anda bebas mengolahnya untuk apa saja.

2.Tahu Sumedang:
Tahu sumedang merupakan tahu yang berasal dari daerah sumedang, Jawa Barat. Tahu
jenis ini saat masih mentah memiliki tekstur dan warna yang sama seperti tahu putih biasa,
hanya saja potongannya lebih kecil, dan ketika sudah digoreng permukaannya tampak
keriting tidak halus seperti pada umumnya.

3.Tahu Sutera:
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus, karena halusnya hingga tidak
nampak pori-porinya. Tahu yang lebih popouler dengan sebutan tofu ini kebanyakan dijual di
pasar swalayan dan supermarket dengan kemasan menyerupai es lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang sudah diperkaya aneka bahan
seperti udang dan telur, karena teksturnya yang lunak, banyak orang yang mengolah tahu ini
untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.

4.Tahu Pong:
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah digoreng akan mengembang, dan
bagian tengahnya berongga atau dalam bahasa jawanya kopong. Baru setelah agak dingin
tahu akan sedikit menyusut.
Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa menghasilkan rongga dan ringan
setelah digoreng. Tahu ini asyiknya sih dimakan hangat dan dicocol dengan aneka sambal
maupun lalapan cabe rawit

5. Tahu Bulat Tasikmalaya:


Tahu bulat "Arka", Tahu bulat ini memiliki rasa yang gurih dan aroma yang khas Sangat
unik, enak dan lezat. Tahu bulat memiliki tekstur luar yang garing dan empuk di dalam.Tahu
bulat merupakan makanan sehat tanpa bahan pengawet, enak, aman dan bergizi

BAB III
PEMBAHASAN
     A.   SEJARAH BERDIRINYA
Lokasi pabrik pembuatan tahu yang kami pilihterletak di desa Karangmoncol,
kecamatan Randudongkal, kabupaten Pemalang. Pabrik ini merupakan pabrikpembuatan tahu
yang  masuk dalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM). Cara pembuatan tahu pun
masih dengancara konvensional sehingga peran individu atau dalam halini para pekerja sanga
tlah besar di dalam proses pembuatannya.                                                  
Pabrik yang berdiri sejak tahun 1996 M ini didirikanoleh Ibu Yumiah,
pabrik pembuatannya di bangun dalamkompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan samp
aihari ini. Dan di dalam ruang ini proses produksi tahuberlangsung secara konstan.
Di dalamnya terdapat 3 pekerja dengan pembagian tugas masing - masing, ada yang
bertugas untuk mencetak, dan untuk menggoreng. Di dalamruangan tersebut peralatan yang
digunakan dapat dibilangsederhana.                                                                                              
 
Selain itu di dalam ruangan juga terdapat 1 mesinpenggiling.
Jumlah mesin penggiling yang hanya satu –satunya inilah yang menurut kami
menjaga kontinuitas dari proses produksi tahu.  Selain itu juga terdapat 1
buah baksebagai tempat penampungan air, ada 1 sumur yang berukuran besar yang
digunakan untuk menguapkan tahu, ada 2 cetakan dari kayu yang
masing – masing memilikiukuran berbeda – beda sesuai dengan permintaan pelanggan yang
memesan tahu. Serta rak - rak dari kayu untukmenampung tahu – tahu  yang sudah tercetak.

B. PEMBUATAN TAHU
1.         ALAT DAN BAHAN
a)    Tungku
b) Kayu Bakar
c) Ember
d) Wajan
e) Gayung
f) Saringan besar
g) Kain sifon
h)   Plastik
i) Kedelai
j) Lempeng 
k) Rak

Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.

2.    CARA PEMBUATAN TAHU


        Langkah pertama, Rendam kedelai salama ± 4 jam

                                                                                              
               Langkah kedua, kedelai yang  telah direndam kemudian  di giling hingga halus, dan jangan
lupa diberi air agar hasilnya tidak mengental

           
        Langkah ketiga, setelah halus kemudian adonan di rebus hingga menguap.

          
Langkah keempat, setelah matang, adonan di peras, diambil sarinya lalu disaring kedalam
tempat.

        Langkah kelima, setelah di saring adonan di pres  ± 2 menit.

           
Langkah keenam, setelah di pres adonan dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan

            
               Langkah ketujuh, tahu siap di goreng dan ditata.
                       
3.  CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya, Ibu Yumiah memasarkan dalam pasar tahu lokal dan
swalayan di pasar – pasar kecil dalam kawasan Pemalang seperti Watukumpul dan
sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu Ibu Yumiah hanya dijual di pasar tahu lokal dan pasar
Randudongkal Pemasaran tingkat menengah hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu
milik Ibu Yumiah mengelami perkembangan, seiring waktu berjalan.

BAB IV
PENUTUP

A.  SIMPULAN
Ibu Yumiah yang merupakan Ibu Rumah Tangga di DesaKarang Moncol RT 01 RW
01. Ibu Yumiah memasarkan dalam pasar tahu lokal dan swalayan dipasar – pasar kecil
dalam kawasan Pemalang seperti Watukumpul dan sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu
Ibu Yumiah hanya dijual dipasar tahu lokal dan pasar Randudongkal. Pemasaran tingkat
menengah hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu milik Ibu Yumiah mengalami
perkembangan, seiring berjalannya waktu.
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam dan
air.
Alat produksi Dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :
1. Tungku
2. Kayu Bakar
3. Ember
4. Wajan
5. Gayung
6. Saringan besar
7. Kain sifon
8. Plastik
9. Lempeng, dan
10. Rak.

B. SARAN
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja disarankan
memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan kain
yang digunakan bersih dan steril.
Sebaiknya menyediakan tempat khusus (toko pribadi) sebagai sarana pemasaran,
kemasan dibuat lebih menarik, dan Ibu Yumiah lebih bervariasi dalam menghasilkan produk,
sehingga bukan hanya tahu mungkin ampas tahu bisa dibuat dages, krupuk, dages dan lain-
lain
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan makanan
khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.

KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME atas selesainya penyusunan makalah
berjudul “OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN PERUSAHAAN KRUPUK WIROJOYO”
dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata
kuliah Kewirausahaan. Makalah ini ditujukan untuk mempermudah bagi mahasiswa maupun
pembaca yang lain dalam mempelajari mata kuliah kewirausahaan pada bab observasi dunia
usaha/observasi ke tempat usaha secara tuntas.
Makalah ini dapat kami selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.Ibu Dra, Hj Karyati, M.Si selaku kepala STKIP PGRI 1 Blitar
2.Ibu ,Dra.Riki Suliana, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika
3. Bapak Drs. Kadeni.,SE.M.Pd.MM., selaku dosen Pembina mata kuliah Kewirausahaan
4. Bapak H. Robin selaku pemilik perusahaan krupuk WIROJOYO
5. Rofiah selaku putri Bapak Robin yang telah memberikan informasi tentang perusahaan
krupuk WIROJOYO
6. Para karyawan perusahaan WIROJOYO
7. Teman-teman serta semua pihak yang terlibat demi kelancaran penyusunan makalah ini
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu para mahasiswa maupun pembaca yang
lain. Saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, kami terima
dengan tangan terbuka karena kami merasa bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Blitar, 9 Oktober 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kerupuk merupakan makanan ringan namun sangat berarti sebagai pelengkap makan,
kerupuk sangat memasyarakat di lidah penduduk Indonesia dari kalangan menengah ke
bawah sampai menengah ke atas. Banyak orang yang mengkonsumsi kerupuk untuk teman
makan dan banyak sekali orang yang tidak bisa menikmati enaknya makan karena tidak
ditemani kerupuk. Salah satu penggemar berat kerupuk yaitu Bapak presiden kita Bapak
Susilo Bambang Yudoyono. Beliau menggemari kerupuk sejak kecil hingga sekarang.
Sampai-sampai disetiap sudut dapur rumah beliau bertuliskan “Sediakan kerupuk di tempat
ini”.
Kerupuk merupakan jenis makanan ringan yang dapat diperoleh dimana saja tempatnya baik
di pedesaan maupun perkotaan. Jenis kerupuk yang beredar sangat beragam macamnya mulai
dari kerupuk kerupuk udang, kerupuk ikan, peyek, krupuk uyel dan lain sebagainya. Selain
sebagai bahan pelengkap makan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan sebagai camilan
atau makanan ringan untuk bersantai. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar
maka masyarakat pun lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk.
Semakin banyak peminat kerupuk mempengaruhi banyak industri kerupuk yang berkembang
pesat di daerah-daerah khususnya Blitar, Baik industry kerupuk yang langsung dapat
dinikmati ataupun yang masih setengah jadi (krecek). Hal ini menyebabkan pola pikir
masyarakat berkembang. Menjadikan masyarakat lebih inovatif dan kreatif untuk
berwirausaha dalam bidang pangan khususnya krupuk. Dengan alasan di atas penulis
mengadakan observasi di perusahaan krupuk wijoyo untuk mengetahui lebih lanjut tentang
bagaimana kerupuk dapat diproduksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang pendirian usaha krupuk di “Wirojoyo”?
2. Bagaimana jenis usaha yang digeluti di perusahaan krupuk “Wirojoyo”
3. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
4. Bagaimana permodalan di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
5. Berapa tenaga kerja di perusahaan krupuk “Wirojoyo” dan bagaimana sistem
pengupahannya?
6. Bagaimana proses produksi di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
7. Bagaimana promosi krupuk di perusahaan “Wirojoyo”?
8. Bagaimana persaingan yang di hadapi oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
9. Berapa keuntungan yang di peroleh oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
10. Bagaimana pengembangan usaha krupuk di perusahaan “Wirojoyo’?
11. Apa saja hambatan yang dialami oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo’? Baik pada saat
produksi maupun distribusi
12. Bagaimana usaha mengatasi hambatan yang dialami oleh perusahaan krupuk
“Wirojoyo”?

C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan latar belakang pendirian usaha krupuk Wirojoyo
2. Untuk menjelaskan jenis usaha yang digeluti di perusahaan Wirojoyo
3. Untuk menjelaskan struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan wirojoyo
4. Untuk menjelaskan permodalan yang terdapat pada perusahaan Wirojoyo
5. Untuk menjelaskan banyak tenaga kerja dan system pengupahan pada perusahaan wirojoyo
6. Untuk menjelaskan proses produksi krupuk di perusahaan Wirojoyo
7. Untuk menjelaskan promosi krupuk di perusahaan Wirojoyo
8. Untuk menjelaskan persaingan yang dihadapi pada perusahaan Wirojoyo
9. Untuk menjelskan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan krupuk Wirojoyo
10. Untuk menjelaskan pengembangan usaha di perusahaan perusahaan Wirojoyo
11. Untuk menjelaskan hambatan yang dialami perusahaan krupuk Wirojoyo
12. Untuk mengetahui usaha dalam mengatasi hambatan yang dialami perusahaan Wirojoyo

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Alasan Pendirian Perusahaan


Pada awal tahun 1983 Bapak Robin mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home
industri krupuk yang diberi nama “WIROJOYO”. sebelum bapak Robin mendirikan usaha
tersebut beliau bekerja sebagai kuli di perusahaan krupuk di sidoarjo. Dengan pengalaman
dan keahlian yang beliau miliki maka beliau bertekad untuk mendirikan tempat usaha di
sidoarjo, namun karena banyaknya persaingan disana maka usahanya belum bisa berhasil.
Kemudian beliau memindah tempat usahanya di tulungaggung namun usahanya belum bisa
maksimal .Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung
(ditandai dengan adanya pencurian mesin-mesin produksi maupun hasil pruduksi
perusahaaan). Karena banyaknya kendala yang mengakibatkan usahanya gulung tikar,
kemudian beliau bersama istri merantau di Blitar tepatnya di jalan Klampis Desa Tlumpu
Kota Blitar. Tanpa mengenal kata putus asa disinilah beliau mendirikan perusahaan krupuk
Wirojoyo, pada tahun 1992. Dari mulut ke mulut lambat laun usaha industri krupuk ini di
kenal masyarakat banyak sehingga berkembang dengan pesat hingga sekarang. Dan rumah
yang dahulunya di kontrak, sekarang sudah menjadi milik pribadi.
Faktor utama yang mendorong Bapak Robin membuka usaha krupuk ini karena beliau telah
memperoleh ilmu dari pabrik krupuk tempat beliau bekarja, Bapak Robin juga ingin memutar
roda kehidupan menjadi lebih baik, selain itu Bapak Robin ingin menciptakan lapangan kerja
bagi warga sekitar.

2.2 JENIS USAHA


Usaha yang dikembangkan oleh Bapak H. Robin bergarak pada bidang usaha pangan
setengah jadi (krupuk krecek/mentah/belum di goreng). Jenis usaha pangan yang belum siap
untuk di konsumsi langsung oleh konsumen.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi yang terdapat di pabrik “WIROJOYO” merupakan struktur organisasi
garis. Strukturnya sebagai berikut:

Di dalam perusahaan ini pemimpin (pak Robin), memiliki kewenangan untuk memerintah
langsung bawahan dan bawahan mempunyai tanggungjawab langsung kepada atasan. Di sini
anak-anak Pak Robin bertugas untuk melakukan pengawasan,kontrol terhadap segala yang
berhubungan dengan perusahaan krupuk yang telah dirintis, meliputi:
o Proses Produksi
o Proses Pemasaran
o Masalah Keuangan
o Masalah Personalia
o Masalah Administrasi
2.4 PERMODALAN
Modal awal yang di pakai oleh bapak Robin untuk membuka usaha krupuk ini sebesar Rp
200000,-. Uang ini berasal dari simpanan uang Bapak Robin sendiri. Karena terbentur biaya
biasanya konsumen yang ingin memesan krupuk pada Pak Robin meninggalkan uang terlebih
dahulu. Uang tersebut digunakan pak robin untuk membeli bahan-bahan pembutan krupuk.
2.5 TENAGA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN
Tenaga kerja yang terdapat pada pabrik krupuk ini sebanyak 20 orang terdiri dari 11 orang
laki-laki dan 9 orang perempuan dengan tugas sebagai berikut:
1. Tukang Molen (2 orang laki-laki)
Tukang molen mempunyai tugas sebagai berikut:
 Mencampur bahan-bahan krupuk
 Mengaduk bahan di pengadukan molen
2. Tukang Puter dan ketel(1 orang laki-laki)
Tukang puter mempunyai tugas sebagai berikut:
 Menjalankan alat pengaduk krupuk(operator mesin)
3. Tukang Cetak Krupuk(6 orang perempuan)
Tukang cetak krupuk mempunyai tugas sebagai berikut:
 Mencetak krupuk sesuai dengan mesin cetak
 Memotong krupuk sesuai dengan ukuran yang ditentukan
 Menata krupuk di atas tempat anyaman bamboo untuk di oven
4. Tukang Oven(2 orang laki-laki)
Tukang oven mempunyai tugas sebagai berikut:
 Menyusun krupuk di atas tempat oven
 Meng-oven krupuk(memasukan krupuk ke dalam oven)
 Mempersiapkan kayu bakar untuk ketel
5. Tukang Penjemuran dan pengemasan/pengepakan(9 orang laki-laki dan perempuan)
Tukan Penjemuran dan Pengemasan/Pengepakan mempunyai tugas sebagai berikut:
 Menjemur krupuk di tempat penjemuran
 Mengangkat jemuran
 Mengemas/Mengepak krupuk sambil menyortir
6. Tukang Masak(1 orang perempuan)
Tukang masak mempunyai tugas sebagai berikut:
 Menyiapkan konsumsi untuk karyawan(sehari 2x makan)
7. Tukang Gergaji kayu(1 orang laki-laki)
Tukang gergaji kayu mempunyai tugas sebagai berikut:
 Memotong kayu sesuai dengan ukuran yang ditentukan
 Menjemur kayu
 Menata kayu
Kayu-kayu ini di gunakan memanaskan ketel-ketel berisi air, yang uapnya di gunakan untuk
energi penggerak mesin molen, oven. Kayu yang digunakan bukan sembarang kayu, tapi
kayu Akasia.

Selama perusahaan “Wirojoyo” berdiri, perusahaan ini mempunyai jumlah karyawan yang
tidak tetap. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mengalami pasang surut dalam
memproduksi krupuk dan alat yang digunakan untuk proses pembuatan krupuk semakin
modern. Sehingga hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerjanya semakin berkurang.

SISTEM PENGUPAHAN
Gaji karyawan di bayarkan setiap hari berdasarkan tugas kerja yang dilakukan. Jadi setiap
karyawan mempunyai gaji yang berbeda menurut tugas masing-masing yang telah di tangani.
Dengan rincian sebagai berikut:
1) Tukang Molen di gaji Rp 40.000/produksi
2) Tukang Cetak di gaji Rp 16.000/produksi.
3) Tukang Oven di gaji Rp 30.000/produksi
4) Tukang Puter dan ketel di gaji Rp 25.000/produksi
5) Tukang Ngepak dan Jemur di gaji Rp 25.000/produksi
6) Tukang masak di gaji Rp 15.000/produksi
7) Tukang gergaji di gaji Rp 20.000/produksi

PEREKRUTAN TENAGA KERJA


Perusahaan “Wirojoyo” mempunyai cara tersendiri dalam merekrut tenaga kerja. Tenaga
kerja yang diambil atau diterima merupakan warga setempat. Kebanyakan pekerja adalah
lulusan SMP, SMA dan orang-orang yang berusia setengah baya, dan berusia lanjut. Selain
pekerja melamar langsung ke perusahaan, pihak perusahaan juga turun langsung ke lapangan
untuk merekrut pekerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai
kriteria khusus dalam menerima pekerja. Pekerja yang diterima di perusahaan wirojoyo,
kebanyakan mereka yang mempunyai sifat ketelatenan, keuletan, disiplin tinggi,kejujuran
dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing.

2.6 HASIL PRODUKSI


1. Peralatan Produksi
Dari tahun ke tahun perusahaan Wirojoyo banyak mengalami perubahan-perubahan dalam
penggunaan alat produksi. Perubahan alat-alat tersebut dilakukan karena adanya kemajuan
teknologi dalam bidang peralatan. Dan perubahan tersebut dilakukan karena adanya
pertimbangan kualitas sumber daya manusia. Akan lebih efektif,efisien dan optimal dalam
memproduksi barang apabila menggunakan alat produksi yang tidak banyak membutuhkan
tenaga manusia dan juga dapat menghemat waktu serta dapat mengatasi kendala-kendala
yang mempengaruhi proses produksi. Adapun alat-alat yang saat ini di gunakan yaitu:
 Mesin Molen yang berfungsi untuk mencampur/mengaduk adonan menjadi satu hingga
adonan kalis siap di cetak.
 Mesin cetak yang berfungsi untuk mencetak krupuk sesuai dengan keinginanan
 Oven yang berfungsi mengoven kue setelah di cetak(proses masak)
 Timbangan duduk yang berfungsi untuk menimbang hasil produk krupuk yang telah di
kemasi
 Plastik berfungsi untuk tempat krupuk
 Bak(berbagai macam ukuran) untuk tempat adonan yang sudah di campur dan sebagai
wadah krupuk yang sudah kering
 Mesin potong berfungsi untuk memotong krupuk sesudah di oven
 Ketel berfungsi sebagai alat penghasil uap
 Mesin pengering berfungsi untuk mengeringkan krupuk saat banyak pesanan dan ketika
cuaca tidak mendukung
 Alat pres berfungsi untuk mengemas krupuk
 Alat pengeruk berfungsi untuk mengeruk krupuk sebelum dan sesudah di jemur
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Tepung Tapioka
• Tepung Terigu
• Tepung Gaplek
• Bawang Putih
• Garam
• Penyedap
• Air
• Pewarna Makanan
PROSES PRODUKSI
Adapun proses pembuatan krupuk di perusahaan “Wirojoyo” adalah sebagai berikut:
1. Mengisi penampungan air
2. Mengalirkan air ke dalam ketel
3. Memasukkan kayu bakar ke dalam ketel
4. Menyalakan ketel
5. Mengisi bak dengan air panas
6. Memasukkan bahan ke bak
7. Mencampur bahan
8. Menambahkan air panas dan garam
9. Membuat adonan
10. Memasukkan adonan ke dalam mesin molen
11. Memasukkan adonan ke mesin cetak
12. Memasukkan ke tempat oven
13. Mengalirkan uap dari ketel ke tempat oven
14. Mengeluarkan dari tempat oven
15. Meniriskan dan mendinginkan sampai kenyal
16. Memisahkan dan memotong sesuai ukuran
17. Menjemur
18. Mendinginkan sebelum dikemas
19. Memasukkan ke dalam plastik
20. Menimbang
21. Membungkus/Mengepak dan menumpuk
HASIL PRODUKSI
Perusahaan Wirojoyo sudah sejak lama berdiri, sehingga sekarang sudah menghasilkan
berbagi jenis krupuk, antara lain:
1) Krupuk Manggar
2) Krupuk Pelompong:
– pelompong usus dan pelompong merah
2.7 PROMOSI
Daerah pemasaran hasil produksi yang ada di perusahaan krupuk “Wirojoyo” meliputi
Ciamis, Solo, Klaten, Jakarta, Sidoarjo. Promosi pada awalnya dilakukan dengan cara
menitipkan hasil-hasil produksi di toko-toko terdekat di sekitar wilayah Kota Blitar.Hasil-
hasil produksi ternyata banyak peminatnya. Pak Robin juga menawarkan hasil produksi
krupuknya ke relasi-relasi di mana pak robin dahulu bekerja. Pak Robin bekerja sama dengan
toko-toko pengepul krupuk krecek. Promosi utama yang paling efektif yaitu dari mulut ke
mulut tentang cita rasa krupuk dari perusahaan “Wirojoyo”, masyarakat akan lebih percaya.
Untuk pengiriman krupuk di luar kota langsung di tangani sendiri oleh keluarga Bapak
Robin. Hal ini salah satu strategi Bapak Robin agar lebih dekat dengan konsumen, salah satu
wujud peningkatan pelayanan agar konsumen semakin percaya terhadap perusahaan
“Wirojoyo”.
2.8 PERSAINGAN
Persaingan di kota Blitar tetap ada namun tidak terlalu banyak karena pabrik krupuk yang ada
di kota BLitar belum begitu banyak. Namun untuk daerah pemasaran khususnya di sidoarjo
persaingannya lumayan ketat, karena di sana banyak terdapat pabrik krupuk yang
memproduksi krupuk krecek yang sejenis.

2.9 KEUNTUNGAN:
Keuntungan yang diperoleh perusahaan krupuk wirojoyo kurang lebih Rp
3.000.000/produksi(3 hari). Dengan rincian sebagai berikut:
Misalnya dalam setiap produksi mampu menghasilkan 1,5 ton krupuk,
Harga Krupuk Plompong Rp 6.800/kg x 500kg = Rp 3.400.000
Harga Krupuk Manggar Rp 7.200/kg x 1000kg = Rp 7.200.000 +
Keuntungan kotor/ produksi Rp10.600.000
Biaya operasional produksi kurang lebih Rp 8.000.000-
(gaji karyawan, gaji pemilik perusahaan, bahan baku, dll)
Jadi keuntungan bersih/produksi yang diperoleh Rp 2.600.000

2.10 PENGEMBANGAN USAHA


Untuk pengembangan usaha Bapak Robin telah berupaya meningkatkan kualitas
perusahaannya dengan cara :
1. Tetap menjaga kualitas krupuk, baik dari rasa, ukuran maupun harga.
2. Memperluas pemasaran dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pengepul-pengepul
krupuk.
3. Melakukan inovasi terhadap mesin yang digunakan untuk produksi

2.11 HAMBATAN:
 Hambatan yang dihadapi dalam proses pembuatan krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan “Wirojoyo” dalam pembuatan
krupuk terletak pada proses pengeringan atau penjemuran. Untuk proses pengeringan agar
mencapai hasil yang maksimal cara yang paling efektif digunakan yaitu dengan
menggunakan panas sinar matahari secara langsung. Apabila cuaca tidak memungkinkan
dalam proses pengeringan, maka proses pengeringan di Perusahaan “wirojoyo” yang semula
menggunakan sinar matahari diganti menggunakan alat pengering. Sehingga waktu yang di
gunakan semaikn lama, hasilnya juga kurang bagus dan memuaskan.
 Hambatan yang dihadapi dalam proses pemasaran krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan “worojoyo” dalam proses
pemasarannya terletak pada kurangnya promosi perusahaaan “wirojoyo”. Dalam promosi
tidak melalui/menggunakan media cetak maupun media elektronik tetapi masih dari mulut ke
mulut.
 Apabila dalam penjualan mengalami penurunan, baik pesanan maupun pembeli
biasa(konsumen yang membeli dadakan bukan langganan) jumlahnya menurun hal ini
berdampak pada stok barang yang ada di gudang. Krupuk yang ada di gudang mengalami
penurunan kualitas produk, yaitu munculnya jamur.

2.12 USAHA MENGATASI HAMBATAN:


 Menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan krupuk saat cuaca mendung/hujan.
 Mulai tahun 2010 dan 2011 ini perusahaan krupuk Wirojoyo sudah mulai mempromosikan
krupuk melalui media cetak berupa brosur.
 Untuk mengatasi permasalahn stok krupuk yang menumpuk di gudang, perusahaan selalu
mengontrol, mengawasi kondisi pasar. Apabila dalam penjualan ada penurunan maka
perusahaan segara membatasi dalam proses produksi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segamp[ang membalikkan telapak tangan,
diprlukan bekal ilmu dan ketrampilan (skill) yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan
oleh Bapak Robin, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan
persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan
akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu
optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak
singkat(tidak instan).
Setelah mengadakan penelitian di perusahaan krupuk wirojoyo Kelurahan Tlumpu Kota
Blitar, perusahaan tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti
dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Blitar saja tetapi dari luar Kota Blitar.
Krupuk yang diproduksi di perusahaan Wirojoyo harganya relatif murah di banding krupuk
lainya. Karena itu krupuk ini diminati oleh berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai
dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.

3.2 Saran

1) Untuk perusahaan krupuk ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar minat
masyarakat tidak menurun.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan
dalam kardus atau karung sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat
melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya perusahaan krupuk Wirojoyo menambahkan variasi/ jenis krupuk yang di
produksi, agar pilihan krupuk semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah

Anda mungkin juga menyukai