PEMBUATAN TAHU
Disusun Oleh :
1. DELIA AGUSTIN (005)
2. HIDAYATUN AFIFAH (009)
3. SITI KHOTIMAH (026)
4. ZIDNI ZULFA RAHMANIA (033)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan kesehatan
serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini meksipun belum terlalu
sempurna.
Saya juga mengharapkan kritik/saran yang bersifat membangun dari Ibu Suci Yuli
Alifiarti, S.Pd selaku guru mata pelajaran kompetensi kejuruan (DKK) untuk kesempurnaan
penyusunan laporan ini dan juga terima kasih atas arahan dan bimbingannya, karena tanpa
beliau penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca Laporan ini. Semoga dengan adanya Laporan ini dapat
memperluas wawasan kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Prakerin...............................................................................................1
D. Manfaat Prakerin............................................................................................2
BAB IV.PENUTUP...................................................................................................9
A. Simpulan........................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Pendirian Usaha?
2. Bagaimana Analisa Produksinya?
3. BagaiamanaDeskripsi Alur dalam Pemasaran?
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Mengetahui jenis usaha yang ditekuni oleh salah seorang warga
yang bernama Ibu Yumiah.
2. Mengetahui proses pembuatan atau pengolahan.
3. Mengetahui proses pemasaran .
D. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia luar
khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis barang yang
dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat terinspirasi juga untuk
membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut melestarikan makanan khas daerah kita
sendiri, contohnya yaitu tahu.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN TAHU
1. Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.
2. Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.
3. Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.
4. Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.
5. Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes denganMasalah Ginjal.
C. MACAM-MACAM TAHU
1. Tahu Kuning:
Dari nama sudah bisa ditebak kalau tahu ini berwarna kuning. Warna kuning ini berasal
dari kunyit. Jenis tahu ini merupakan jenis tahu yang paling banyak beredar di pasar-pasar.
Jika anda menjatuhkan pilihan pada tahu ini untuk dimasak, pastikan warna kuningnya bukan
dari pewarna melainkan kunyit. Cirinya, warna kuning ke arah oranye, tidak cerah dan aroma
kunyitnya menonjol.
Jika akan mengolah tahu ini, perhatikan dahulu teksturnya, jika keras dan padat maka
jangan diolah dengan teknik goreng karena tahu akan semakin liat dan keras, tetapi jika
tekstur tahu sebaliknya, maka anda bebas mengolahnya untuk apa saja.
2.Tahu Sumedang:
Tahu sumedang merupakan tahu yang berasal dari daerah sumedang, Jawa Barat. Tahu
jenis ini saat masih mentah memiliki tekstur dan warna yang sama seperti tahu putih biasa,
hanya saja potongannya lebih kecil, dan ketika sudah digoreng permukaannya tampak
keriting tidak halus seperti pada umumnya.
3.Tahu Sutera:
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus, karena halusnya hingga tidak
nampak pori-porinya. Tahu yang lebih popouler dengan sebutan tofu ini kebanyakan dijual di
pasar swalayan dan supermarket dengan kemasan menyerupai es lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang sudah diperkaya aneka bahan
seperti udang dan telur, karena teksturnya yang lunak, banyak orang yang mengolah tahu ini
untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.
4.Tahu Pong:
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah digoreng akan mengembang, dan
bagian tengahnya berongga atau dalam bahasa jawanya kopong. Baru setelah agak dingin
tahu akan sedikit menyusut.
Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa menghasilkan rongga dan ringan
setelah digoreng. Tahu ini asyiknya sih dimakan hangat dan dicocol dengan aneka sambal
maupun lalapan cabe rawit
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BERDIRINYA
Lokasi pabrik pembuatan tahu yang kami pilihterletak di desa Karangmoncol,
kecamatan Randudongkal, kabupaten Pemalang. Pabrik ini merupakan pabrikpembuatan tahu
yang masuk dalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM). Cara pembuatan tahu pun
masih dengancara konvensional sehingga peran individu atau dalam halini para pekerja sanga
tlah besar di dalam proses pembuatannya.
Pabrik yang berdiri sejak tahun 1996 M ini didirikanoleh Ibu Yumiah,
pabrik pembuatannya di bangun dalamkompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan samp
aihari ini. Dan di dalam ruang ini proses produksi tahuberlangsung secara konstan.
Di dalamnya terdapat 3 pekerja dengan pembagian tugas masing - masing, ada yang
bertugas untuk mencetak, dan untuk menggoreng. Di dalamruangan tersebut peralatan yang
digunakan dapat dibilangsederhana.
Selain itu di dalam ruangan juga terdapat 1 mesinpenggiling.
Jumlah mesin penggiling yang hanya satu –satunya inilah yang menurut kami
menjaga kontinuitas dari proses produksi tahu. Selain itu juga terdapat 1
buah baksebagai tempat penampungan air, ada 1 sumur yang berukuran besar yang
digunakan untuk menguapkan tahu, ada 2 cetakan dari kayu yang
masing – masing memilikiukuran berbeda – beda sesuai dengan permintaan pelanggan yang
memesan tahu. Serta rak - rak dari kayu untukmenampung tahu – tahu yang sudah tercetak.
B. PEMBUATAN TAHU
1. ALAT DAN BAHAN
a) Tungku
b) Kayu Bakar
c) Ember
d) Wajan
e) Gayung
f) Saringan besar
g) Kain sifon
h) Plastik
i) Kedelai
j) Lempeng
k) Rak
Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.
Langkah kedua, kedelai yang telah direndam kemudian di giling hingga halus, dan jangan
lupa diberi air agar hasilnya tidak mengental
Langkah ketiga, setelah halus kemudian adonan di rebus hingga menguap.
Langkah keempat, setelah matang, adonan di peras, diambil sarinya lalu disaring kedalam
tempat.
Langkah keenam, setelah di pres adonan dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan
Langkah ketujuh, tahu siap di goreng dan ditata.
3. CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya, Ibu Yumiah memasarkan dalam pasar tahu lokal dan
swalayan di pasar – pasar kecil dalam kawasan Pemalang seperti Watukumpul dan
sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu Ibu Yumiah hanya dijual di pasar tahu lokal dan pasar
Randudongkal Pemasaran tingkat menengah hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu
milik Ibu Yumiah mengelami perkembangan, seiring waktu berjalan.
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Ibu Yumiah yang merupakan Ibu Rumah Tangga di DesaKarang Moncol RT 01 RW
01. Ibu Yumiah memasarkan dalam pasar tahu lokal dan swalayan dipasar – pasar kecil
dalam kawasan Pemalang seperti Watukumpul dan sekitarnya. Awal mula pemasaran tahu
Ibu Yumiah hanya dijual dipasar tahu lokal dan pasar Randudongkal. Pemasaran tingkat
menengah hingga sekarang. Pertengahan pemasaran tahu milik Ibu Yumiah mengalami
perkembangan, seiring berjalannya waktu.
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam dan
air.
Alat produksi Dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :
1. Tungku
2. Kayu Bakar
3. Ember
4. Wajan
5. Gayung
6. Saringan besar
7. Kain sifon
8. Plastik
9. Lempeng, dan
10. Rak.
B. SARAN
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja disarankan
memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan kain
yang digunakan bersih dan steril.
Sebaiknya menyediakan tempat khusus (toko pribadi) sebagai sarana pemasaran,
kemasan dibuat lebih menarik, dan Ibu Yumiah lebih bervariasi dalam menghasilkan produk,
sehingga bukan hanya tahu mungkin ampas tahu bisa dibuat dages, krupuk, dages dan lain-
lain
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan makanan
khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME atas selesainya penyusunan makalah
berjudul “OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN PERUSAHAAN KRUPUK WIROJOYO”
dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata
kuliah Kewirausahaan. Makalah ini ditujukan untuk mempermudah bagi mahasiswa maupun
pembaca yang lain dalam mempelajari mata kuliah kewirausahaan pada bab observasi dunia
usaha/observasi ke tempat usaha secara tuntas.
Makalah ini dapat kami selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.Ibu Dra, Hj Karyati, M.Si selaku kepala STKIP PGRI 1 Blitar
2.Ibu ,Dra.Riki Suliana, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika
3. Bapak Drs. Kadeni.,SE.M.Pd.MM., selaku dosen Pembina mata kuliah Kewirausahaan
4. Bapak H. Robin selaku pemilik perusahaan krupuk WIROJOYO
5. Rofiah selaku putri Bapak Robin yang telah memberikan informasi tentang perusahaan
krupuk WIROJOYO
6. Para karyawan perusahaan WIROJOYO
7. Teman-teman serta semua pihak yang terlibat demi kelancaran penyusunan makalah ini
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu para mahasiswa maupun pembaca yang
lain. Saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, kami terima
dengan tangan terbuka karena kami merasa bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Blitar, 9 Oktober 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerupuk merupakan makanan ringan namun sangat berarti sebagai pelengkap makan,
kerupuk sangat memasyarakat di lidah penduduk Indonesia dari kalangan menengah ke
bawah sampai menengah ke atas. Banyak orang yang mengkonsumsi kerupuk untuk teman
makan dan banyak sekali orang yang tidak bisa menikmati enaknya makan karena tidak
ditemani kerupuk. Salah satu penggemar berat kerupuk yaitu Bapak presiden kita Bapak
Susilo Bambang Yudoyono. Beliau menggemari kerupuk sejak kecil hingga sekarang.
Sampai-sampai disetiap sudut dapur rumah beliau bertuliskan “Sediakan kerupuk di tempat
ini”.
Kerupuk merupakan jenis makanan ringan yang dapat diperoleh dimana saja tempatnya baik
di pedesaan maupun perkotaan. Jenis kerupuk yang beredar sangat beragam macamnya mulai
dari kerupuk kerupuk udang, kerupuk ikan, peyek, krupuk uyel dan lain sebagainya. Selain
sebagai bahan pelengkap makan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan sebagai camilan
atau makanan ringan untuk bersantai. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar
maka masyarakat pun lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk.
Semakin banyak peminat kerupuk mempengaruhi banyak industri kerupuk yang berkembang
pesat di daerah-daerah khususnya Blitar, Baik industry kerupuk yang langsung dapat
dinikmati ataupun yang masih setengah jadi (krecek). Hal ini menyebabkan pola pikir
masyarakat berkembang. Menjadikan masyarakat lebih inovatif dan kreatif untuk
berwirausaha dalam bidang pangan khususnya krupuk. Dengan alasan di atas penulis
mengadakan observasi di perusahaan krupuk wijoyo untuk mengetahui lebih lanjut tentang
bagaimana kerupuk dapat diproduksi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang pendirian usaha krupuk di “Wirojoyo”?
2. Bagaimana jenis usaha yang digeluti di perusahaan krupuk “Wirojoyo”
3. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
4. Bagaimana permodalan di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
5. Berapa tenaga kerja di perusahaan krupuk “Wirojoyo” dan bagaimana sistem
pengupahannya?
6. Bagaimana proses produksi di perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
7. Bagaimana promosi krupuk di perusahaan “Wirojoyo”?
8. Bagaimana persaingan yang di hadapi oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
9. Berapa keuntungan yang di peroleh oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo”?
10. Bagaimana pengembangan usaha krupuk di perusahaan “Wirojoyo’?
11. Apa saja hambatan yang dialami oleh perusahaan krupuk “Wirojoyo’? Baik pada saat
produksi maupun distribusi
12. Bagaimana usaha mengatasi hambatan yang dialami oleh perusahaan krupuk
“Wirojoyo”?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan latar belakang pendirian usaha krupuk Wirojoyo
2. Untuk menjelaskan jenis usaha yang digeluti di perusahaan Wirojoyo
3. Untuk menjelaskan struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan wirojoyo
4. Untuk menjelaskan permodalan yang terdapat pada perusahaan Wirojoyo
5. Untuk menjelaskan banyak tenaga kerja dan system pengupahan pada perusahaan wirojoyo
6. Untuk menjelaskan proses produksi krupuk di perusahaan Wirojoyo
7. Untuk menjelaskan promosi krupuk di perusahaan Wirojoyo
8. Untuk menjelaskan persaingan yang dihadapi pada perusahaan Wirojoyo
9. Untuk menjelskan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan krupuk Wirojoyo
10. Untuk menjelaskan pengembangan usaha di perusahaan perusahaan Wirojoyo
11. Untuk menjelaskan hambatan yang dialami perusahaan krupuk Wirojoyo
12. Untuk mengetahui usaha dalam mengatasi hambatan yang dialami perusahaan Wirojoyo
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam perusahaan ini pemimpin (pak Robin), memiliki kewenangan untuk memerintah
langsung bawahan dan bawahan mempunyai tanggungjawab langsung kepada atasan. Di sini
anak-anak Pak Robin bertugas untuk melakukan pengawasan,kontrol terhadap segala yang
berhubungan dengan perusahaan krupuk yang telah dirintis, meliputi:
o Proses Produksi
o Proses Pemasaran
o Masalah Keuangan
o Masalah Personalia
o Masalah Administrasi
2.4 PERMODALAN
Modal awal yang di pakai oleh bapak Robin untuk membuka usaha krupuk ini sebesar Rp
200000,-. Uang ini berasal dari simpanan uang Bapak Robin sendiri. Karena terbentur biaya
biasanya konsumen yang ingin memesan krupuk pada Pak Robin meninggalkan uang terlebih
dahulu. Uang tersebut digunakan pak robin untuk membeli bahan-bahan pembutan krupuk.
2.5 TENAGA KERJA DAN SISTEM PENGUPAHAN
Tenaga kerja yang terdapat pada pabrik krupuk ini sebanyak 20 orang terdiri dari 11 orang
laki-laki dan 9 orang perempuan dengan tugas sebagai berikut:
1. Tukang Molen (2 orang laki-laki)
Tukang molen mempunyai tugas sebagai berikut:
Mencampur bahan-bahan krupuk
Mengaduk bahan di pengadukan molen
2. Tukang Puter dan ketel(1 orang laki-laki)
Tukang puter mempunyai tugas sebagai berikut:
Menjalankan alat pengaduk krupuk(operator mesin)
3. Tukang Cetak Krupuk(6 orang perempuan)
Tukang cetak krupuk mempunyai tugas sebagai berikut:
Mencetak krupuk sesuai dengan mesin cetak
Memotong krupuk sesuai dengan ukuran yang ditentukan
Menata krupuk di atas tempat anyaman bamboo untuk di oven
4. Tukang Oven(2 orang laki-laki)
Tukang oven mempunyai tugas sebagai berikut:
Menyusun krupuk di atas tempat oven
Meng-oven krupuk(memasukan krupuk ke dalam oven)
Mempersiapkan kayu bakar untuk ketel
5. Tukang Penjemuran dan pengemasan/pengepakan(9 orang laki-laki dan perempuan)
Tukan Penjemuran dan Pengemasan/Pengepakan mempunyai tugas sebagai berikut:
Menjemur krupuk di tempat penjemuran
Mengangkat jemuran
Mengemas/Mengepak krupuk sambil menyortir
6. Tukang Masak(1 orang perempuan)
Tukang masak mempunyai tugas sebagai berikut:
Menyiapkan konsumsi untuk karyawan(sehari 2x makan)
7. Tukang Gergaji kayu(1 orang laki-laki)
Tukang gergaji kayu mempunyai tugas sebagai berikut:
Memotong kayu sesuai dengan ukuran yang ditentukan
Menjemur kayu
Menata kayu
Kayu-kayu ini di gunakan memanaskan ketel-ketel berisi air, yang uapnya di gunakan untuk
energi penggerak mesin molen, oven. Kayu yang digunakan bukan sembarang kayu, tapi
kayu Akasia.
Selama perusahaan “Wirojoyo” berdiri, perusahaan ini mempunyai jumlah karyawan yang
tidak tetap. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mengalami pasang surut dalam
memproduksi krupuk dan alat yang digunakan untuk proses pembuatan krupuk semakin
modern. Sehingga hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerjanya semakin berkurang.
SISTEM PENGUPAHAN
Gaji karyawan di bayarkan setiap hari berdasarkan tugas kerja yang dilakukan. Jadi setiap
karyawan mempunyai gaji yang berbeda menurut tugas masing-masing yang telah di tangani.
Dengan rincian sebagai berikut:
1) Tukang Molen di gaji Rp 40.000/produksi
2) Tukang Cetak di gaji Rp 16.000/produksi.
3) Tukang Oven di gaji Rp 30.000/produksi
4) Tukang Puter dan ketel di gaji Rp 25.000/produksi
5) Tukang Ngepak dan Jemur di gaji Rp 25.000/produksi
6) Tukang masak di gaji Rp 15.000/produksi
7) Tukang gergaji di gaji Rp 20.000/produksi
2.9 KEUNTUNGAN:
Keuntungan yang diperoleh perusahaan krupuk wirojoyo kurang lebih Rp
3.000.000/produksi(3 hari). Dengan rincian sebagai berikut:
Misalnya dalam setiap produksi mampu menghasilkan 1,5 ton krupuk,
Harga Krupuk Plompong Rp 6.800/kg x 500kg = Rp 3.400.000
Harga Krupuk Manggar Rp 7.200/kg x 1000kg = Rp 7.200.000 +
Keuntungan kotor/ produksi Rp10.600.000
Biaya operasional produksi kurang lebih Rp 8.000.000-
(gaji karyawan, gaji pemilik perusahaan, bahan baku, dll)
Jadi keuntungan bersih/produksi yang diperoleh Rp 2.600.000
2.11 HAMBATAN:
Hambatan yang dihadapi dalam proses pembuatan krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan “Wirojoyo” dalam pembuatan
krupuk terletak pada proses pengeringan atau penjemuran. Untuk proses pengeringan agar
mencapai hasil yang maksimal cara yang paling efektif digunakan yaitu dengan
menggunakan panas sinar matahari secara langsung. Apabila cuaca tidak memungkinkan
dalam proses pengeringan, maka proses pengeringan di Perusahaan “wirojoyo” yang semula
menggunakan sinar matahari diganti menggunakan alat pengering. Sehingga waktu yang di
gunakan semaikn lama, hasilnya juga kurang bagus dan memuaskan.
Hambatan yang dihadapi dalam proses pemasaran krupuk
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan “worojoyo” dalam proses
pemasarannya terletak pada kurangnya promosi perusahaaan “wirojoyo”. Dalam promosi
tidak melalui/menggunakan media cetak maupun media elektronik tetapi masih dari mulut ke
mulut.
Apabila dalam penjualan mengalami penurunan, baik pesanan maupun pembeli
biasa(konsumen yang membeli dadakan bukan langganan) jumlahnya menurun hal ini
berdampak pada stok barang yang ada di gudang. Krupuk yang ada di gudang mengalami
penurunan kualitas produk, yaitu munculnya jamur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segamp[ang membalikkan telapak tangan,
diprlukan bekal ilmu dan ketrampilan (skill) yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan
oleh Bapak Robin, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan
persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan
akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu
optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak
singkat(tidak instan).
Setelah mengadakan penelitian di perusahaan krupuk wirojoyo Kelurahan Tlumpu Kota
Blitar, perusahaan tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti
dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Blitar saja tetapi dari luar Kota Blitar.
Krupuk yang diproduksi di perusahaan Wirojoyo harganya relatif murah di banding krupuk
lainya. Karena itu krupuk ini diminati oleh berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai
dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
3.2 Saran
1) Untuk perusahaan krupuk ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar minat
masyarakat tidak menurun.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan
dalam kardus atau karung sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat
melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya perusahaan krupuk Wirojoyo menambahkan variasi/ jenis krupuk yang di
produksi, agar pilihan krupuk semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah