PASCA COVID-19”
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
COVID-19 atau coronavirus pada dua sampai tiga tahun ini telah menggemparkan
hampir seluruh dunia. Coronavirus ini merupakan jenis virus yang mampu menyebabkan
suatu penyakit yang berada pada hewan maupun manusia. Bagi manusia yang terjangkit
virus ini maka akan menimbulkan gejala-gejala seperti penyakit infeksi saluran
pernapasan, paru-paru atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus ditemukan
pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu. Hal itu pula yang akhirnya
membuat virus ini dinamai COVID-19. Kasus virus ini dimulai dengan gejala
pneumonia atau radang paru-paru misterius, dan diduga dibawa oleh hewan-hewan
seperti kelelawar dan berkaitan pula dengan pasar hewan yang berada di Wuhan, China.
Virus ini diduga akan menular melalu sentuhan fisik dan udara.
Setelah beberapa waktu, virus corona ini mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia,
dan konon telah melanda 210 negara. Coronavirus mulai memasuki Indonesia pada
tanggal 2 Maret 2020 tepat 4 bulan setelah ditemukannya virus itu untuk pertama kali di
China. Setelah diumumkannya virus tersebut oleh Presiden Jokowi, mulai banyak
himbauan-himbauan yang harus masyarakat patuhi agar tidak terjangkit virus corona.
Himbauan-himbauan tersebut seperti menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan,
memakai masker, mengurangi interaksi sosial.
Pada tanggal 28 Mei 2020, virus ini sudah menyebar ke seluruh provinsi di
Indonesia, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, seluruh
masyarakat Indonesia dihimbau untuk selalu berada dirumah guna memutus rantai
penyebaran COVID-19. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat seperti
sekolah, bekerja, berlibur bahkan beribadah pun dilakukan dirumah guna meminimalisir
interaksi yang akan menyebabkan penyebaran virus.
COVID-19 ini tentu membuat banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia kini banyak yang mempunyai sifat Individualisme
karena kurangnya interaksi sosial antar sesama. Padahal interaksi sosial adalah suatu hal
yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia terutama untuk anak karena mampu
membangun karakter dan kemampuan sosialnya dengan masyarakat lain.
DAFTAR PUSTAKA
References
Asmariati, A. A., 2021. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Tegalalang di Masa Pandemi Covid-19.
TUTUR, Volume 1, pp. 58-56.
Chairani, I., 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Gender di Indonesia. Jurnal Pendidikan
Indonesia.
Firdaus, Junaidin & Surip, 2020. Interaksi Sosial Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Masyarakat di
Kelurahan Nungga Kota Bima). Volume 7.
Kurniawan, H., 2020. Covid-19 (Studi Kasus Masyarakat Salatiga). Volume 19, pp. 72-78.
Lestari, M. R. A., 2021. Pola Interaksi Sosial Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di Desa
Sanrobone Kecamatan sanrobone Kabupaten Takalar). pp. 1-72.
Lestari, M. R. A., 2021. POLA INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI DESA
SANROBONE KECAMATAN SANROBONE KABUPATEN TAKALAR).
Norkhalifah, S., n.d. Pengaruh Pembatasan Interaksi Sosial di Masa Pandemi COVID-19 Pada Anak Usia
Dini.
Wignjosasono, K. W., 2022. Transformasi Sosial Budaya Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19. Volume
26.
Wignjosasono, K. W., 2022. TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PASCA PANDEMI COVID-19.
Volume 26.