Di susun Oleh :
Kelompok 5
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
makalah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan Mahasiswa dan Dosen dalam rangka
melaksanakan proses belajar mengajar pada mata kuliah KESEHATAN MASYARAKAT.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan makalah ini
memberikan manfaat, Aamiin.
Pelayanan kesehatan setiap upaya yg diselelnggarakan sendiri atau secara bersama dlm suatu
organisasi utk memelihara, meningkatkan, mencegah & menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan masyarakat (Depkes RI, 2009).
Sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah : pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasarannya masyarakat.
Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana seseorang yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah kesehatannya. Sistem ini diharapkan
semua memperoleh keuntungan. Misalnya:
• Pemerintah sebagai penentu kebijakan kesehatan (policy maker), manfaat yang akan
diperoleh di antaranya, membantu penghematan dana dan memperjelas sistem pelayanan
kesehatan.
• Masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan akan meringankan biaya pengobatan karena
pelayanan yang diperoleh sangat mudah.
• Pelayanan kesehatan (health provider), mendorong jenjang karier tenaga kesehatan, selain
meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, serta meringankan beban tugas.
• Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
kebutuhan medis.
Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, peserta dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer
seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga/praktek mandiri yang tercantum pada kartu peserta
BPJS Kesehatan. Apabila peserta memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka
peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas kesehatan sekunder, dalam
hal ini FKTL.
B Rumusan Masalah
1) Bagaimana Konsep dasar sistem pelayanan Kesehatan ?
2) Bagaimana Konsep pelayanan primer di bidang Kesehatan ?
3) Bagaimana Pelayanan Kesehatan ?
4) Apa saja Syarat pokok pelayanan Kesehatan ?
5) Bagaimana Sistem pelayanan Kesehatan di Indonesia ?
6) Apa Definisi Rujukan ?
7) Bagaimana Bentuk pelayanan rujukan ?
8) Bagaimana Alur Rujukan ?
9) Apa saja Langkah dalam meningkatkan rujukan
10) Ap aitu Total Quality Managemen ?
11) Bagaimana Kepuasan Pelanggan ?
12) Apa saja Masalah pelayanan Kesehatan ?
C Tujuan
1) Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep dasar sistem pelayanan Kesehatan
2) Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep pelayanan primer di bidang Kesehatan
3) Untuk Mengetahui Bagaimana Pelayanan Kesehatan
4) Untuk Mengetahui Apa saja Syarat pokok pelayanan Kesehatan
5) Untuk Mengetahui Bagaimana Sistem pelayanan Kesehatan di Indonesia
6) Untuk Mengetahui Apa Definisi Rujukan
7) Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk pelayanan rujukan
8) Untuk Mengetahui Bagaimana Alur Rujukan
9) Untuk Mengetahui Apa saja Langkah dalam meningkatkan rujukan
10) Untuk Mengetahui Apa itu Total Quality Managemen
11) Untuk Mengetahui Bagaimana Kepuasan Pelanggan
12) Untuk Mengetahui Apa saja Masalah pelayanan Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A Konsep dasar sistem pelayanan Kesehatan.
Teori sistem menyebutkan bahwa sistem terbentuk dari sub sistem yang saling berhubungan
dan saling memengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik
dan lingkungan yang semuanya saling berhubungan dan saling memengaruhi. Pelayanan
kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari sub sistem pelayanan medik, pelayanan
keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan sebagainya. Keberhasilan sistem pelayanan
kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan di
antaranya perawat, dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang.
Sistem ini akan rnernberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai
yang ada di masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan Kesehatan \(supply
side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah serta
negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun
material. Pengertian pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok ataupun masyarakat.
1) Input (masukan)
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi
masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lainnya.
2) Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan
sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam
pelayanan kasehatan.
3) Output (keluaran)
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat
berupa pelayanan kesehatan berkualitas, efektif, dan efisien, serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga pasien cepat sembuh dan sehat optimal.
4) Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan dari output (keluaran), yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka
dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan
kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5) Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah
sistem yang saling berhubungan dan saling memengaruhi. Umpan balik dalam sistem
pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat
menjadikan input yang selalu meningkat.
6) Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat memengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi kondisi sosial yang ada
di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan masyarakat.
Pelayanan kesehatan masyarakat sangat kompleks dan tidak hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah sehingga dapat mengikut sertakan masyarakat dengan menggali
potensi yang ada di masyarakat. Menggalang potensi masyarakat melalui:
• Potensi masyarakat dalam arti komunitas, misal: masyarakat RT, RW, kelurahan.
Partisipasi masyarakat mengadakan dana sehat, iuran PMT (Pemberian Makanan
Tambahan) untuk balita, kader kesehatan.
• Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi masyarakat seperti LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat). Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh LSM merupakan
bentuk partisipasi masyarakat.
• Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan swasta sehingga akan
membantu meringankan beban pelayanan kesehatan masyarakat.
B Konsep pelayanan primer di bidang Kesehatan
1) Definisi Pelayanan Kesehatan Primer
Pelayanan Kesehatan Primer adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat
minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan
yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih,
yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya diri
sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. pada
konferensi internasional 1978 di Alma Alta (Uni Soviet) pada tanggal 12 september 1978,
ditentukan bahwa tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. resolusi dikenal dengan Health
For All by the Year 2000 (HFA 2000) atau sehat untuk semua ditahun 2000 adalah merupakan
target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
Pada tahun 1981 setelah diidentifikasi tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk
merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi yang
dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986. indikator tersebut adalah :
Pemimpin perawat yang menjadi kunci dalam mencetuskan usaha perawatan PHC adalah Dr.
Amelia Maglacas pada tahun 1986. Konsep pelayanan primer merupakan pelayanan kesehatan
essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam
masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai
aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan
dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta mencapai
tujuan umum kesehatan yang lebih baik (Mubarak,2006).
3) Tujuan PHC
a. Tujuan Umum
Menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga
akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
b. Tujuan Khusus
• Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
• Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
• Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
• Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
C Pelayanan Kesehatan
Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba
(1973), Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
Bentuk Pelayanan Kesehatan Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan
(mild), sakit sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan
kesehatan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni:
• Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care): Pelayanan kesehatan ini
diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang diperlukan pada jenis ini bersifat
pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga merupakan pelayanan kesehatan
primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan ini seperti Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.
• Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services): Pelayanan kesehatan ini
diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak
dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit
tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
• Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services): Pelayanan kesehatan ini
diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah komplek, dan memerlukan
tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A dan B.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, antara lain:
Tahun 1952 pengembangan balai ibu dan anak mulai dirintis didirikannya Direktorat KIA
dilingkungan kemenkes RI
Tahun 1956 proyek UKS mulai diperkenalkan di wilayah Jakarta Tahun 1959 program
pemberantasan penyakit malaria dimulai dengan adanya bantuan WHO
Indonesia mulai dibahas Depkes dengan menata kembali strategi pembangunan kesehatan jangka
panjang melalui :
F Definisi Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti satu
strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
horisontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama.6
1) Jenis rujukan
Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yakni :
c. Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk
pelayanan kesehatan masyarakat (public health service). Rujukan kesehatan dibedakan atas
tiga macam yakni rujukan teknologi, sarana, dan operasional. Rujukan kesehatan yaitu
hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas yang lebih
mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya
pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini
mencakup rujukan teknologi, sarana dan opersional.
d. Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan
kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku untuk pelayanan
kedokteran (medical service). Sama halnya dengan rujukan kesehatan, rujukan medik ini
dibedakan atas tiga macam yakni rujukan penderita, pengetahuan dan bahan bahan
pemeriksaan. Menurut Syafrudin (2009), rujukan medik yaitu pelimpahan tanggung jawab
secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal
kepada yang lebih berwenang dan mampu menangani secara rasional. Jenis rujukan medik
antara lain:
• Transfer of patient
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan operatif dan lain-
lain.
• Transfer of specimen
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
• Transfer of knowledge / personal.
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan
setempat.
2) Manfaat rujukan
Dikutip dari Lestari (2013), Menurut Azwar (1996), beberapa manfaat yang akan diperoleh
ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan terlihat sebagai berikut:
• Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
Jika ditinjau dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan Kesehatan (policy maker),
manfaat yang akan diperoleh antara lain membantu penghematan dana, karena tidak perlu
menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan;
memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara berbagai
sarana kesehatan yang tersedia; dan memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada
aspek perencanaan.
• Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
Jika ditinjau dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan (health consumer),
manfaat yang akan diperoleh antara lain meringankan biaya pengobatan, karena dapat
dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang dan mempermudah masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan, karena diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang sarana
pelayanan kesehatan.
• Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.
Jika ditinjau dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
(health provider), manfaat yang diperoleh antara lain memperjelas jenjang karir tenaga
kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan
dedikasi; membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni melalui kerjasama
yang terjalin memudahkan dan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana
kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
K Kepuasan Pelanggan
1) Definisi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah puas yang berarti merasa senang:
perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya). Kepuasan dapat
diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan
mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa
(Poerwodarminto, 2003).
Kepuasan pelanggan/pasien dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan ketika kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.
(Juliana, 2008).
Pasien atau masyarakat yang mengalami kepuasan terhadap pelayanan kesehatan
cenderung mematuhi nasihat, setia, atau taat terhadap rencana pengobatan yang telah
disepakati, namun jika yang terjadi sebaliknya maka pasien tersebut akan beralih ke dokter
atau pengobatan lain. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka
masyarakat akan kecewa namun bila kinerja sesuai harapan ataupun melebihi harapan,
masyarakat akan sangat puas. (Imbalo, 2006).
Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan
adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa
atau pelayanan yang diberikan. Upaya untuk mewujudkan kepuasan pelanggan total
bukanlah hal yang mudah. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli tersebut diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang, puas individu karena antara
harapan dan kenyataan dalam memakai dan pelayanan yang diberikan terpenuhi (Kotler,
2008).
2) Mengukur Tingkat Kepuasan Pasien/Klien
Jika kita akan melakukan upaya peningkatan mutu layanan kesehatan, pengukuran tingkat
kepuasan pasien ini mutlak diperlukan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui
sejauh mana dimensi-dimensi mutu layanan kesehatan yang telah diselenggarakan telah
memenuhi harapan pasien.Perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan
tidak akan dapat berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan pasien. Karena hasil
pengukuran pasien akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung sistem layanan
kesehatan yang harus handal dan dapat dipercaya. (Imbalo, 2006).
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyediaan
pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan terhadap pasien. (Imbalo, 2006)
Menurut Hidayat (2009), pengukuran kepuasan dapat dilakukan dengan menggunakan
Skala Likert, dengan kategori sebagai berikut:
Skor jawaban
• Sangat puas (SP) jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner yang diberikan
melalui jawaban kuesioner diskor 4.
• Puas (P) jika responden setuju dengan pernyataan kuesioner yang diberikan melalui
jawaban kuesioner diskor 3.
• Tidak puas (TP) jika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner yang diberikan
melalui jawaban kuesioner diskor 2.
• Sangat tidak puas (STP) jika responden sangat tidak setuju dengan pernyataan kuesioner
yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 1.
Cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individual adalah membandingkan skor yang
didapat dengan skor total dan dikalikan 100% dengan kriteria sebagai berikut:.
A Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yangtujuan utamanya
adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat. Pelayanan yang baik (prima), khususnya menyangkut pelayanan lembagakesehatan,
juga akan menimbulkan kesan/kenangan yang menyenangkan bagikonsumen (pasien dan
keluarganya) yang selanjutnya dapat menjadi faktor pendorong untuk bekerja sama, berperan aktif
dalam kegiatan sosial lembaga kesehatan itu, bahkan dapat menjadi promotor lembaga kesehatan
tersebut.
Sedangkan syarat-syarat pokok system pelayanan kkesehatan yang primayaitu tersedia dan
berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai/ accessible, mudah dijangkau/
affortable dan bermutu/ quality. Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
yangmelaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadapsuatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unityang terkecil atau
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal
dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
B Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu sertakualitas dari
pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalandengan efektif, itu semua dapat
dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat, dan diharapkan perawat dapat
memberikan pelayanan dengankualitas yang bagus dan baik.Untuk itu, kita sebagai mahasiswa
keperawatan hendaknya mempersiapkansecara matang baik dari segi kemampuan, sikap maupun
pengetahuan yangoptimal guna menjadi generasi tenaga keperawatan penerus yang
dapatdiandalkan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan
Sosial Nasional. Pusat Promosi Kesehatan: Kementerian Kesehatan.
Anonim. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Bekerja Sama dengan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal Posyandu).
Lunaigh dan Carlson. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Majalah Ayo ke Posyandu, tahun 2012. Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Mubarak. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Konsep, dan Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.