Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “Fungsi Manajemen Pembiayaan Kesehatan”. Makalah ini
disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
fungsi dari manajemen pembiayaan kesehatan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Penggalian dana
b. Pengalokasian dana
1. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari
pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan melalui penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja baik pusat maupun daerah sekurang-
2
kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran pendapatan dan
belanja setiap tahunnya.
2. Alokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari masyarakat untuk
UKM dilaksanakan berdasarkan asas gotong royong sesuai dengan
kemampuan. Sedangkan untuk UKP dilakukan melalui kepesertaan
dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan wajib dan atau sukarela.
c. Pembelanjaan
2. Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan Dana Sosial
Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM dan UKP.
a. Planning
3
perencanaan agar tujuan yang dicapai terarah dengan baik, adapun perencanaan
yang dapat disusun dalam program kesehatan untuk melakukan pemberantasan
penyakit tidak menular yaitu :
4
2. Menetapkan Prioritas Masalah
b. Organizing
5
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
c. Actuating
6
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang
semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam perencanaan
program kesehatan untuk memberantas penyakit tidak menular dapat dilaksanakan
strategi sebagai berikut yang dapat dijalankan oleh dinas kesehatan terkait:
7
dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan
terutama bagi rakyat miskin.
d. Controlling
1. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan
yang menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting.
Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat
memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan
dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual.
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotifasi dan
memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama lintas
sektoral, mampu mengelola system pelayanan kesehatan yang efisien
dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinan dan teladan
hidup sehat.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu
untuk memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik.
Dewasa ini masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan
penduduk tidak banyak berperan terhadap pembangunan social ekonomi.
Para penentu kebijakan banyak beranggapan sector kesehatan lebih
8
merupakan sector konsumtif ketimbang sektor produktif sebagai
penyedia sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga apabila ada
kegoncangan dalam keadaan ekonomi negara alokasi terhadap sector ini
tidak akan meningkat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controling
1. Tenaga Kesehatan
2. Pemberdayaan Masyarakat
10
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12