Anda di halaman 1dari 33

1

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENULISAN


KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

MAHASISWA TINGKAT III/ VI


AKPER BHAKTI HUSADA CIKARANG

AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI HUSADA CIKRANG


JL. RE MARTADINATA BY PASS
CIKARANG - BEKASI
2

PENDAHULUAN

Buku Revisi Pedoman Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Mahasiswa Akademi
Keperawatan Bhakti Husada Cikarang memuat berbagai ketentuan penulisan yang harus
menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menyusun KTI. Edisi revisi ini dalam hal ketentuan
penulisan KTI secara umum tidak terdapat perubahan, namun perubahan terdapat pada
sistematika penulisan. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pada metode/bentuk ujian
KTI. Bentuk ujian KTI yang terbaru adalah penelitian sederhana yang berupa studi kasus
dimana terdapat dua kali ujian sidang yaitu ujian sidang proposal dan ujian sidang hasil
(laporan KTI). Pada KTI yang sebelumnya hanya satu kali ujian sidang laporan KTI.
Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jumlah bab pada buku sebelumnya adalah 4 bab, sedangkan pada buku revisi ini
untuk proposal terdiri dari 3 bab dan laporan hasil terdiri dari 5 bab.
2. Bab I Pendahuluan setelah latar belakang diikuti dengan rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian.
3. Bab III yang sebelumnya adalah Tinjauan Kasus dan Pembahasan, berubah menjadi
Metode Penelitian yang didalamnya membahas tentang rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, uji keabsahan
data, prosedur penelitian, instrumen penelitian, etika penelitian, dan analisa data.
4. Bab IV yang sebelumnya adalah Penutup, berubah menjadi Hasil dan Pembahasan.
5. Bab V pada buku yang sebelumnya tidak ada karena hanya sampai empat bab saja.
Bab V adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Demikianlah beberapa perubahan yang terdapat dalam buku revisi Pedoman Teknis Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Mahasiswa Akademi Keperawatan Bhakti Husada Cikarang.
Semoga hal tersebut dapat menjadi perhatian bagi seluruh pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proses pembelajaran di Akademi Keperawatan Bhakti Husada Cikarang.
3

I. SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Sistematika penulisan KTI dibagi dalam tiga bagian yaitu awal, inti dan akhir. Adapun
perinciannya adalah sebagai berikut ini:
A. Bagian Awal
Bagian awal KTI terdiri dari:
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Sampul Dalam
3. Halaman Surat Pernyataan
4. Halaman Persetujuan Pembimbing
5. Halaman Penetapan Penguji/Pengesahan
6. Kata Pengantar
7. Abstrak
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel (Jika Diperlukan)
10. Daftar Gambarl (Jika Diperlukan)
11. Daftar Arti Lambang, Singkatan Dan Istilah (Jika Diperlukan)
12. Daftar Lampiran (Jika Diperlukan)

1. Halaman Sampul Depan


Merupakan halaman terdepan dari suatu karya tulis ilmiah. Halaman sampul depan
harus memberikan informasi kepada pembaca tentang karya tulis ilmiah tersebut yang
berupa judul, identitas penulis, institusi dan tahun pengesahan.

2. Halaman Sampul Dalam


Secara umum informasi yang diberikan pada halaman sampul dalam sama dengan
halaman sampul depan, teapi pada halaman sampul dalam ditambahkan informasi
tentang tujuan penulisan KTI.

3. Halaman Surat Pernyataan


Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI ini merupakan karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik.

4. Halaman Persetujuan Pembimbing


Halaman ini memuat informasi yang menyatakan bahwa KTI telah mendapat
persetujuan dari pembimbing untuk diujiankan, baik pada ujian sidang proposal
maupun sidang hasil (laporan KTI).

5. Halaman Penetapan Penguji/Pengesahan


4

Halaman ini memuat informasi yang menyatakan bahwa KTI telah diujiankan dari
pembimbing untuk diujiankan, baik pada ujian sidang proposal maupun sidang hasil
(laporan KTI).

6. Kata Pengantar
Halaman ini memuat ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan KTI dan harapan penulis terhadap pemanfaatan KTI. Sebaiknya
ucapan terima kasih memuat bantuan yang diberikan misalnya bantuan dalam
mendapatkan data, bimbingan dan lain-lain.

7. Abstrak
Merupakan gambaran yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian. Abstrak
dibuat baik dalam proposal maupun laporan hasil KTI. Namun dalam laporan hasil
KTI ditambahkan hasil dan kesimpulan. Abstrak memudahkan pembaca memahami
secara cepat isi KTI tersebut.

8. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian tulisan disertai nomor halaman. Supaya daftar isi
lebih ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis.

9. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan Daftar lainnya


Digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, lampiran dan sebagainya yang ada
dalam KTI. Penulisan nama tebel, gambar dan sebagainya menggunakan huruf kapital
di awal kata (title case).
5

B. Bagian Inti
Isi KTI disajikan dalam beberapa bab. Untuk proposal terdiri dari 3 bab dan laporan
hasil terdiri dari 5 bab. Adapun bagian inti terdiri dari:
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Metode Pengumpulan Data
E. Uji Keabsahan Data
F. Prosedur Penelitian
G. Instrumen Penelitian
H. Analisa Data.
I. Etika Penelitian
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawata
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
B. Pembahasan
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
BAB V Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berisi uraian tentang apa yang menjadi latar belakang masalah sehingga perlu
dipecahkan melalui studi kasus. Inti dari latar belakang adalah suatu keragu-raguan,
kesenjangan, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan investigasi. Masalah tersebut
harus didukung oleh fakta empiris sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu
diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori
dengan permasalahan yang lebih luas, serta peran penelitian tersebut dalam
pemecahannya.
Dalam latar belakang ini ditulis secara berurutan introduksi masalah penelitian,
justifikasi/skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi (MSKS):
1. Introduksi masalah
a. Ungkapkan permasalahan pokok : ruang lingkup kesenjangan yang muncul dan
perlu diperhatikan.
b. Penulisan singkat, padat dan jelas untuk mengungkapkan pengertian dan
mengungkapkan cakupan masalah pokok.
c. Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan di
tempat penelitian atau di masyarakat.
d. Contoh :
Judul : Asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan masalah
keperawatan gangguan integritas kulit (luka gangren) di Instalasi Rawat Inap RS
Wahidin Sudiro Husodo

Introduksinya adalah :

Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan


ketiadaan absolut insulin atau penurunan relatif insensitivitas sel terhadap
insulin (Corwin, 2009). Menurut Sudoyo (2006) Diabetes melitus (DM) adalah
suatu sindrom kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang
disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Pasien
dengan diabetes melitus lebih mudah terkena infeksi berat seperti ganggrene
streptococcus. Keadaan ini ditandai dengan perluasan selulitis dan timbulnya
vesikula atau bula yang hemoragik, dengan cepat jaringan kulit yang menutupi
mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini bisa meluas,
streptococcus Aureus mungkin dapat di isolasi dari lesi atau darah. Pasien
dengan diabetes mellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja tidak
cukup dan harus dibantu dengan debridemen. Apabila mengalami luka gangren,
peluang untuk menjalani amputasi sangat besar, oleh sebab itu pasien diabetes
mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan yang lebih intensif (Sarwono, 2003). .......................
7

2. Justifikasi / Skala Masalah


a. Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan
masalah yang telah diuraikan.
b. Dalam paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan kenyataan,
antara teori dan praktik, antara visi dengan realitas.
c. Selain kesenjangan perlu diungkap besar / skala masalah, artinya seberapa
besar masalah itu dapat diangkat menjadi masalah penelitian, yang dapat
dibuktikan dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Data dapat diperoleh
dari literatur yang terbaru, hasil penelitian yang masih relevan dan survey awal
(bukti empiris).
d. Penyusunan skala masalah dituliskan dari ruang lingkup yang paling luas
hingga ke lingkup pada tempat penelitian.
c. Kronologis
a. Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah itu sampai
timbulnya akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak).
b. Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang
masing-masing variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
d. Solusi
a. Paragraf terakhir berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah
dan dampak yang ditimbulkannya.
b. Upayakan tidak hanya satu solusi, tetapi berbagai macam solusi untuk beberapa
pihak yang terkait dengan masalah penelitian.
c. Jelaskan bagaimana penelitian ini dapat dipakai untuk solusi yang telah
dipaparkan.
d. Uraikan juga peran perawat dalam solusi tersebut, sehingga peneliti sebagai
perawat ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini melalui desain studi
kasus.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian perlu dijawab dengan studi kasus
yang akan dilaksanakan. Contoh : Bagaimanakah asuhan keperawatan pada
pasien ............................

C. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan
penelitian harus jelas dan tegas.Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi : Tujuan umum
dan Tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui studi kasus. Contoh tujuan: Mengetahui asuhan keperawatan ........

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional dan spesifik dapat dilihat pada tahap-tahap asuhan keperawatan dan
analisis perbedaan dari tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Apabila semua
8

tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Contoh tujuan
Khusus :
a. Mengetahui pengkajian keperawatan ........
b. Mengetahui diagnosa keperawatan .............
c. Mengetahui perencanaan keperawatan ..................
d. Mengetahui pelaksanaan keperawatan...................
e. Mengetahui evaluasi keperawatan ......................

D. Manfaat Penelitian

Dalam manfaat penelitian dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan keperawatan


untuk ilmu maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat penelitian terdiri dari
Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis. Manfaat Teoritis ditujukan untuk pengembangan
ilmu keperawatan. Manfaat Praktis disampaikan bagi Perawat, Rumah Sakit, Institusi
Pendidikan dan Pasien
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi,
konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer. Mencantumkan
nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada panduan
yang digunakan.
Tinjauan pustaka terdiri dari konsep penyakit yang meliputi definisi, penyebab,
patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, dan komplikasi.
dan konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi serta konsep lain yang terkait yang dibutuhkan untuk memperjelas masalah.
10

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian mencakup rancangan penelitian yang direncanakan untuk


melakukan studi kasus.

A. Rancangan Penelitian
Menguraikan desain penelitian yang dipakai pada penelitian (metode yang digunakan
dalam penulisan KTI adalah studi kasus) Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa
peristiwa, aktivitas atau individu.
Misalnya: Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengksplorasi masalah asuhan
keperawatan dengan diagnosis DM + gangren. Pasien diobservasi selama .................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika di komunitas maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang digunakan dalam
penelitian. Misalnya:
1. Pada studi kasus di RS lama waktu sejak pasien pertama kali MRS sampai pulang dan
atau pasien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien sudah pulang,
maka perlu penggantian pasien lainnya yang sejenis atau home visit.
2. Pada studi kasus di komunitas, sasarannya adalah pasien dan keluarga. Lama waktu
bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan, bisa 3 sd 4
minggu (dengan mengunjungi 3 x dalam seminggu)

C. Subyek Penelitian
Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik subyek penelitian / kasus yang
akan diteliti. Subyek penelitian yang digunakan adalah 2 pasien (2 kasus) dengan masalah
medis dan keperawatan yang sama. Misalnya, pasien Diabetes Melitus dengan luka
gangren. Pada subyek penelitian dapat ditambahkan kriteria inklusi dan cara pengambilan
subyeknya yaitu melalui purposive sampling.

D. Metode Pengumpulan Data


Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan;
1. Wawancara (hasil anamnesis berisi ttg identitas pasien, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari pasien, keluarga,
perawat lainnya)
2. Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi) pada sistem tubuh pasien.
3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yg
relevan).
11

E. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi yang
diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi.
Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrumen utama), uji keabsahan
data dilakukan dengan memperpanjang waktu pengamatan / tindakan; dan sumber
informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu pasien,
perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

F. Prosedur Penelitian
Pada sub bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian mulai dari perizinan, pengambilan
data sampai, pengolahan data sampai dengan penulisan laporan/penyusunan hasil
penelitian.

G. Instrumen Penelitian
Pada sub bab ini dijelaskan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Misalnya
menggunakan lembar pengkajian, lembar observasi, dll/

H. Analisis Data
Pada sub bab ini dijelaskan cara melakukan analisis sampai penyajian data. Dalam
penelitian ini, analisis data dilakukan dengan cara mengukur secara sistematis pedoman
pengkajian, selanjutnya memproses data dengan tahapan pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari responden.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data
pengkajian, diagnosa, prencanaan, tindakan, dan evaluasi

I. EtikPenelitian
Dicantumkan etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :
1) Informed Consent (persetujuan menjadi responden)
2) Anonimity (tanpa nama)
3) Confidentiality (kerahasiaan)
12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan selanjutnya dibuat pembahasan sesuai
dengan kaidah pembahasan :
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian Keperawatan
Fokus pengkajian adalah
a. Identitas Pasien (1 dan 2)
b. Keluhan utama dan Riwayat sakit (sekarang, dahulu, keluarga) dan genogram
jika diperlukan
c. Hasil pemeriksaan fisik pasien
d. Hasil pemeriksaan diagnostik: lab, foto, dll
e. Penyajian data sisa berupa tabel atau narasi
f. Pada setiap data dapat diberikan analisa terkait data pasien yang memberikan
hasil yang berbeda.
g. Contoh tabel pengkajian:

No.              Teori              Pasien 1 Pasien 2


1. Data demografi
2. Keluhan utama

Analisa:
3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Analisa:

4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


a.     
Analisa:
5.  Riwayat kesehatan Keluarga

Analisa:
6.  Pola kebutuhan sehari-hari
a.     
Analisa :
7. Pemeriksaan fisik head to toe
a.
Analisa
8. Pemeriksaan laboratorium
   
Analisa:
9. Pengobatan 
13

h. Contoh Tabel analisa data:

No. Pasien 1  Pasien 2 


Analisa Data Etiologi Masalah Analisa Data Etiolog Masalah
i
1.

2. Diagnosa Keperawatan
Berisi diagnosa keperawatan yang terdapat pada pasien yang sesuai dengan judul
KTI atau yang menjadi fokus penelitian.
Contoh Tabel diagnosa keperawatan:

Pasien 1  Pasien 2 

3. Intervensi Keperawatan
Berisi intervensi keperawatan yang terdapat pada pasien yang sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang menjadi fokus penelitian.
Contoh Tabel intervensi keperawatan:

No Pasien 1 Pasien 2
Tujuan Intervensi Rasional Tujuan dan Intervensi Rasional
dan KH KH

4 Implementasi Keperawatan
Berisi implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada pasien. Implementasi
dilakukan sesuai dengan waktu pelaksanaan untuk tiap pasien (dicantumkan
tanggal implementasi untuk tiap pasien).
Contoh Tabel implementasi keperawatan:
No Pasien 1  Pasien 2 

5 Evaluasi Keperawatan
14

Dibuat dalam SOAP dan dilakukan sesuai dengan waktu pelaksanaan untuk tiap
pasien (dicantumkan tanggal evaluasi untuk tiap pasien).
Contoh Tabel implementasi keperawatan:

No Pasien 1  Pasien 2 

B. Pembahasan
Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
menjawab tujuan khusus dari penelitian. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan
konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi tentang
mengapa (why) dan How (bagaimana). Urutan penulisan berdasarkan paragraph adalah
F-T-O (Fakta - Teori - Opini). Dapat menggunakan alur P-I-C-O-T (P: patient,
karakteristik pasien; I: Implementasi; C: comparation; O: Outcome; dan T -
Theory (dikaitkan dgn teori yang ada). Isi Pembahasan sesuai dgn tujuan khusus
penelitian. Pembahasan dilakukan pada tiap tahap asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
15

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dalam studi kasus. Penulisan kesimpulan
dengan menggunakan kalimat (Subyek Predikat obyek Keterangan).
Isi Kesimpulan meliputi:
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Tindakan
5. Evaluasi

B. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti selanjutnya,
sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran
diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional dalam pelaksanaannya
(kapan, siapa, dan dimana).
16

C. Bagian Akhir
Terdiri dari:
1. Daftar pustaka
2. Lampiran (jika ada)

1. Daftar Pustaka
Merupakan daftar bacaan yang merupakan referensi, sumber atau acuan penulisan
KTI. Daftar pustaka dapat berupa buku, artikel jurnal dan sebagainya. Daftar
pustaka yang digunakan merupakan terbitan 10 tahun terakhir. Jurnal yang
digunakan minimal 3 buah.

2. Lampiran
Merupakan data atau pelengkap yang menunjang penulisan KTI. Lampiran yang
disertakan dikelompokkan menurut jenisnya antara lain tabel, gambar, daftar
pertanyaan, dll.
17

II. KETENTUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Ketentuan penulisan KTI adalah sebagai berikut:

A. Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan:
1. Jenis : HVS, warna putih polos
2. Ukuran : Kwarto
3. Berat : 70 gr (ujian sidang), 80 gr (laporan KTI)

B. Pengetikan
1. Pengetikan dengan 2 spasi (kecuali abstrak dan daftar pustaka (ada aturan
tersendiri).
2. Diketik dengan memakai komputer MS Word, jenis tulisan Times New Roman
dengan ukuran 12.
3. Jarak margin atas, bawah, kanan dan kiri adalah 1 inchi atau 2,54 cm.
4. Pengetikan rata kiri sesuai format American Pshycological Association (APA)
2001.
5. Paragraf baru dimulai dengan indentasi tanpa perbedaan spasi.

C. Penomoran Halaman
Jenis nomor halaman ada dua jenis:
1. Angka romawi kecil
a) Digunakan untuk bagian awal KTI, kecuali halaman sampul depan.
b) Untuk halam sampul depan, penomorannya tidak ditulis tetapi tetap
diperhitungkan.
c) Letak: di tengah kertas bagian bawah
2. Angka latin
a) Digunakan untuk bagian isi dan bagian akhir KTI.
b) Penomoran halaman ditempatkan disisi kanan atas.
c) Bila pada judul BAB maka penulisan halaman di bawah tengah.

D. Gaya Penulisan
1. Menggunakan gaya penulisan APA 2001.
2. Singkatan
a. Tulisan pertama harus ditulis secara lengkap diikuti penulisan singkatan dalam
kurung, jangan membalik tulisan singkatan terlebih dahulu dari istilah
lengkapnya.
Contoh: Diabetes Mellitus (DM).
b. Hindari penggunaan singkatan dalam judul tabel/gambar bila singkatan tidak
ada didalamnya (bahasan).
c. Singkatan standar dari satuan pengukuran tidak perlu ditulis kepanjangannya
Contoh: 2 cm, 5 kg, 10 ℓ, 12 gr/dl, 15 m.
d. Singkatan yang diterima sebagai kata tidak perlu ditulis kepanjangannya.
Contoh: AIDS, Hb, Ht, IQ, HIV, AKPER, TBC.
18

e. Singkatan ilmiah menggunakan numerik:


1). Untuk mencegah kesalahan pembaca jangan menyingkat satuan waktu;
seperti hari, minggu, bulan tahun meskipun diikuti nilai numerik.

2). Satuan metrik/non metrik tanpa nilai numerik ditulis kepanjangannya.


a). Contoh: Perawat membuat campuran larutan dengan satuan mililiter.
b). Rute cara pemberian dapat disingkat bila dilengkapi dengan satuan
jumlah/unit kombinasi dan singkat tanpa menggunakan titik.
Contoh: 30 mg/kg, IM, IV, IP, SC, IC
3. Kata-kata asing
Kata atau istilah asing ditulis miring (italic).
Contoh:
Mycobacterium Tuberculosa.
Recovery Room.
Dengue Hemorragic Fever.
4. Tanda baca/punktuasi
a. Koma
1).Gunakan koma dalam titel, nama, tanggal, gelar dan tanda keluarga
Contoh:
Rita Efendi, SKp., M. Kep.
Prof. Dra. Elly Nurachmah, DNSc., RN.
Ns. Tuti Hidayati, S. Kep.
2) Tempatkan koma dalam satu rangkaian
b. Titik dua
Digunakan pada kutipan panjang
Contoh:
Departemen Kesehatan (Depkes) memberikan saran: seluruh masyarakat
membiasakan PHBS setiap harinya.
5. Kutipan
Prinsip mengutip:
a. Jangan mengadakan perubahan, tanpa keterangan yang jelas bahwa telah
diadakan perubahan tertentu.
b. Bila ada kesalahan pada teks yang dikutip, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan itu. Tulis [sic!] untuk menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggung
jawab atas kesalahan itu, karena hanya sekedar mengutip sesuai naskah aslinya.
c. Menghilangkan bagian kutipan dapat dilakukan dengan syarat penghilangan
bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslimya atau makna
keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan
tiga titik berspasi.
d. Usahakan koherensi paragraf tetap utuh dan tidak terkesan kutipan itu muncul
tiba-tiba dan tidak ada relevansinya dengan pembicaraan dalam paragraf yang
bersangkutan.
e. Biasakan konsisten dalam penulisan rujukan.
f. Cara penulisan:
1) Satu karya oleh satu pengarang tulis nama belakang (sure name) pengarang
dan tahun publikasi.
contoh:
Suwaryo (2018) menemukan ...................................................
... ..........dalam penelitian tentang tekanan darah (Suwaryo, 2018)
19

2) Satu Studi oleh beberapa pengarang bila ada dua pengarang cantumkan kedua
nama belakang stiap mengutip dengan ketentuan:
a) Bila dalam teks (isi) dihubungkan dengan kata “dan”
b) Bila dalam tanda kurung, tabel, daftar kepustakaan dihubungkan dengan
tanda “ampersand” (&), contoh:
Dalam penelitian tentang pengaruh aktifitas fisik: segera setelah menaiki
tangga terhadap tekanan darah, Fauji dan Noviyanti (2005) menemukan
bahwa ..., juga mendapatkan bahwa ..........................
.......dalam penelitian tentang tekanan darah (Fauji & Noviyanti, 2005)
3) Kutipan kurang dari 40 kata gabungkan dalam teks, awali dan akhiri dengan
tanda kutip ganda (“...”)
Contoh:
Handayani menyatakan “Efek placebo dihilangkan dalam penelitian perilaku”
(Handayani, 2017)
Handayani (2017) menemukan bahwa “efek placebo telah diverifikasi dalam
penelitian sebelumnya dihilangkan ketika hanya ada satu kelompok penelitian”
(hal 276).
4) Kutipan lebih dari 40 kata tanpa tanda kutip ganda, dibuat dalam alinea
baru/garis baru, lima spasi dari margin kiri, spasi ganda/double.
Contoh:
Fauji dan Noviyanti (2019) menemukan sebagai berikut:
Pengaruh aktifitas fisik menaiki tangga terhadap tekanan darah berbeda
antara laki-laki dan perempuan, dimana terjadi kenaikan yang signifikan
sebesar 10 mmHg pada responden perempuan dan kenaikan tekanan darah
sebesar 8 mmHg pada responden laki-laki segera setelah menaiki tangga
ke lantai tiga gedung baru fakultas ilmu keperawatan universitas indonesia
depok. (hal 78).
6. Nomor atau bilangan
1) Angka desimal lebih dari satu menggunakan koma.
Contoh: 2,5
2) Urutan peringkat
Contoh: Kesatu atau ke-1
7. Menggunakan petunjuk Introduction Materials, Methods, Results, and Discussion
(IMMRAD).
1) Tidak menggunakan catatan kaki/footnote.
2) Daftar rujukan tidak boleh melebihi dari 25 buah dan harus mengikuti format
APA 2001.
8. Penulisan tabel dan gambar
1) Tidak menggunakan garis vertikal
2) Judul tabel rata kiri
3) Nomor urut tabel, diurutkan sesuai dengan jumlah/banyaknya tabel yang ada
4) Dibawah tabel disertakan sumber referensi.
5) Contoh:

Tabel 1. Nilai Normal Tekanan Darah Berdasar Usia


Nilai tekanan
No Kelompok umur Sistolik Diastolik
1 Infant 80 40
2 Anak 7 - 11 tahun 100 60
3 Remaja 12 - 20 tahun 115 70
20

4 Dewasa :
 20 - 45 tahun 120 - 125 75 - 80
 45-65 135 - 140 85
 > 65 150 85
Bullock, B. L. (1996). Hypertension. Phatophysiologi: adaptations & alteration in function.
4th edition. Chapter 26. h.517. Lippincot: Philadelphia.

9. Penomoran bab, sub bab


a. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center), cetak
tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri titik dan satu spasi (jika lebih dari satu
baris), dengan ukuran 12.
c. Judul bab selalu diawali penulisan kata BAB diikuti angka yang menunjukkan angka
dari bab yang bersangkutan.
d. Penomoran sub bab adalah sebagai berikut:
1.1
1.1.1
e. Penomoran sub bab, hanya diperkenankan sampai dengan tingkat ketiga, sedangkan
penomoran untuk materi adalah :
1)
a)
(1)
(a)

10. Halaman Sampul Depan


a. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas Buffalo atau Linnen warna hijau.
b. Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal dengan paragraf rata
tengah (Center text)
c. Halaman ini memuat berturut-turut :
1) Logo AKPER
a) Logo diletakkan paling atas.
b) Logo diletakkan di tengah halaman, dengan ukuran 4 x 5 cm.
2) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk
naskah yang dibuat setelah pengambilan data.
3) Seluruh penulisan menggunakan ukuran huruf 14, tipe Times New Roman.
4) Judul
a) Penulisan judul adalah 16-20 kata mencakup topik studi kasus dan tempat
pengambilan data.
b) Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”.
c) Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan pemotongan
judul sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan membentuk piramida
terbalik. Jarak antara baris judul adalah 1 spasi.
d) Contoh judul: Asuhan keperawatan pada anak Bronkopneumonia dengan
masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif di RSUD dr
Chasbullah A.M Kota Bekasi.
21

5) Nama mahasiswa dan NIM


a) Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata “Oleh” diletakkan dengan
jarak 8 spasi dari kalimat judul paling bawah.
b) Penulisan nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital dengan diberi garis
bawah.
c) Penulisan NIM diletakkan dibawah nama mahasiswa.
6) Kalimat : “AKADEMI KEPERAWATAN .......” Penulisan ditempatkan
dibawah NIM dengan jarak 10 spasi.
7) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah kalimat “AKADEMI
KEPERAWATAN .....”

11. Halaman Sampul Dalam


a. Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan dengan dibawah
judul ditambahkan kalimat: “Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar
Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) Pada Akademi Keperawatan...” tidak dicetak
tebal.
b. Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal dengan paragraf rata
tengah (Center text)
c. Halaman ini memuat berturut-turut :
1) Logo Akper
a) Logo diletakkan paling atas.
b) Logo diletakkan di tengah halaman, dengan ukuran 4 x 5 cm.
2) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk
naskah yang dibuat setelah pengambilan data.
3) Judul : Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS
ILMIAH”.
4) Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) di Akademi Keperawatan .....” ditulis dengan jarak 5-
6 spasi dari baris paling bawah judul.
5) Nama Mahasiswa & NIM: penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata
“Oleh” diletakkan dengan jarak 5 spasi dari kalimat judul yang paling bawah.
6) Kalimat : “Akademi Keperawatan .....” Penulisan ditempatkan dibawah NIM
dengan jarak 7 spasi.
7) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah kalimat “Akademi Keperawatan
.....” .
12. Halaman Surat Penyataan
a. Penulisan surat pernyataan menggunakan paragraf rata tengah.
b. Jarak antara judul Surat Pernyataan dengan kalimat pernyataan adalah 3 spasi.
c. Jarak antara baris terakhir kalimat pernyataan dengan tanda tangan penulis adalah 8
spasi

13. Halaman Persetujuan Pembimbing


a. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Karya Tulis Ilmiah Ini Telah
Disetujui”, tanggal persetujuan dosen pembimbing, nama lengkap dan tanda tangan
pembimbing.
22

b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital.

14. Halaman Penetapan Penguji/Pengesahan


a. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Telah Diuji” tanggal pelaksanaan
ujian, nama ketua dan anggota penguji dengan mengetahui Direktur AKPER ...
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital.

15. Kata Pengantar


a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman, dengan ukuran 12 dan spasi
1,5.
b. Judul Kata Pengantar dicetak tebal dan huruf besar.
c. Urutan pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar.
d. Jarak antara judul dengan isi adalah 2 x 2 spasi

16. Abstrak
a. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah
IMRAD (Introduksi masalah & tujuan, Metodologi, Result and Discussion)
b. Dibuat terakhir, merupakan gambaran global dan harus spesifik dari BAB 1 sampai
BAB terakhir, berupa narasi dengan 150 – 250 kata, 2/3 halaman – 1 halaman
ketikan 1 spasi. Jarak judul dengan tulisan pertama: 4 spasi. Tidak ada alinea.
c. Di bagian bawah ditulis kata kunci (Keyword).
d. Bentuk penulisan :

Akper Bhakti Husada


--2 spasi—
Karya Tulis Ilmiah, bulan tahun
--2 spasi—
Nama mahasiswa
--2spasi—
ABSTRAK
Judul KTI
--2 spasi—
Jumlah halaman (i) + Jumlah halaman (inti) + Jumlah table + Jumlah lampiran
--2 spasi
Isi abstrak dengan spasi 1, rata kiri
--2 spasi—
Kata kunci:

17. Daftar Isi


a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman, dengan ukuran 12 dan spasi
tunggal.
b. Untuk judul tiap bab dicetak tebal dan huruf kapital.
c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.
23

18. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lain


a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman, dengan ukuran 12 dan spasi
tunggal.
b. Untuk judul dicetak tebal dan huruf kapital.

19. Daftar Pustaka


a. Disusun berdasarkan alphabet.
b. Tanpa penomoran halaman
c. Menggunakan APA 2001, 2 spasi, hanging indent, dengan bentuk umum:
1) Periodical (journal, majalah, koran, tabloid, dsb)
Pengarang, A., Pengarang, B., & Pengarang, C. (tahun penerbitan). Judul artikel.
Judul perodikal, xx, xxx-xxx
2) Non periodical (buku, laporan, brosur, dsb)
Pengarang, A., & Pengarang, B. (tahun). Judul tulisan. Lokasi: Penerbit
Pengarang, A., & Pengarang, B. (tahun). Judul bab. Dalam Editor, A., Editor, B.,
& Editor, C. (Eds), Judul buku (hal. xxx). Lokasi: Penerbit.
3) Elektronik (internet)
Pengarang, A. (tahun). Judul tulisan. [Media yang digunakan]. Dibaca melalui
<http://www.apa.org/monitor/oct00/juduldokumen.html>.
Diakses pada tanggal, bulan, tahun.

20. Daftar Lampiran


a. Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (right-aligned)
dengan hurif tegak tipe Times New Roman ukuran 12.
b. Judul lampiran diketik dalam satu baris menggunakan huruf kapital di awal kata
(title case).
c. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi keterangan
“lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut atas kanan halaman (right-aligned).
24

III. FORMAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Format penulisan yang terdapat bagian ini adalah sebagai berikut:


a. Halaman Sampul Depan
b. Halaman Sampul Dalam
c. Halaman Surat Pernyataan
d. Halaman Persetujuan Pembimbing
e. Halaman Penetapan Penguji/Pengesahan
f. Abstrak
g. Daftar Pustaka
25

a. Halaman Sampul Depan

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL

OLEH:
NAMA MAHASISWA
NIM

AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI HUSADA CIKARANG


2019
26

b.Halaman Sampul Dalam

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL

Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A.Md.Kep) di Akademi Keperawatan Bhakti Husada Cikarang

OLEH:
NAMA MAHASISWA
NIM

AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI HUSADA CIKARANG


2019
27

c. Halaman Surat Pernyataan

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama :
NIM :
Tanda Tangan :
Tanggal :
28

d.Halaman Persetujuan Pembimbing

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:


Nama :
NIM :
Judul :

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan penguji Ujian Sidang Proposal Karya Tulis Ilmiah
Akademi Keperawatan Bhakti Husada Cikarang.

Cikarang, Tanggal Bulan dan Tahun


Pembimbing,

tanda tangan

(..........................................)
29

e. Halaman Penetapan Penguji/Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:


Nama :
NIM :
Judul :

Telah diuji dan disahkan dihadapan penguji Ujian Sidang Hasil Karya Tulis Ilmiah Akademi
Keperawatan Bhakti Husada Cikarang.

Cikarang, Tanggal Bulan dan Tahun

Penguji I Penguji II Penguji III

tanda tangan tanda tangan tanda tangan

(..................................) (...............................) (...............................)

Mengetahui,
AKPER Bhakti Husada Cikarang
Direktur,

Iin Ira Kartika, SKM, MKM


NIK. 27.0870. 0203
30

f. Abstrak

Akper Bhakti Husada Cikarang

Karya Tulis Ilmiah, bulan tahun

Nama mahasiswa

ABSTRAK

Judul KTI

Jumlah halaman (i) + Jumlah halaman (inti) + Jumlah tabel + Jumlah lampiran

......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
......................................................................................................................................................
................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.............................................................................................

Kata kunci:
..............................................
31

g. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: EGC

Handajany, S., (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan anak di TK Al


Husna tahun 2015. Jurnal Bhakti Husada. 4 (2). Hal. 72 – 80

Dahlan, Sopiyudin. (2014). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan (edisi 6). Jakarta:
Salemba Medika

Dharma, Kelana Kusama. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media

Gunawan, G., Fadlyana, E &Rusmil, K. (2016). Hubungan status gizi dan perkembangan
anak usia 1 – 2 tahun. Sari Pediatri, 13 (2), 142-146.

Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2009). Essentials of pediatric nursing (eighth edition). St.
Louis: Mosby: Elsevier

Maghfuroh, L. (2018). Status gizi dengan perkembangan anak usia toddler. [pdf]. Dibaca
melalui http://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/issue/view/37. Diakses pada 26
Januari 2019

Soetjiningsih. (2014). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC

Sopiyudin. (2014). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
32

PROSEDUR SEMINAR PROPOSAL DAN SIDANG KTI

h. Prosedur Seminar Proposal Karya Tulis Ilmiah


a. Seminar proposal adalah penyampaian presentasi oleh mahasiswa dengan tujuan
untuk mendapatkan klarifikasi, masukan dan evaluasi dari penguji terkait dengan
rencana studi kasus yang akan dilaksanakan.
b. Seminar proposal Karya Tulis Ilmiah diikuti mahasiswa penulis, 2 (dua) orang dosen
penguji dan mahasiswa audience (maksimal 5 orang).
c. Penguji seminar memiliki kualifikasi pendidikan S2 Keperawatan/S2 Kesehatan.
d. Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses bimbingan penyusunan proposal Karya
Tulis Ilmiah berhak mendaftarkan diri untuk mengadakan Seminar Proposal dengan
mengumpulkan naskah proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah ditandatangani oleh
pembimbing. Naskah Proposal dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan rincian yaitu 2
buah untuk penguji dan 1 buah untuk mahasiswa.
e. Berdasarkan judul Karya Tulis Ilmiah yang didaftarkan oleh mahasiswa, maka
Koordinator KTI menunjuk 2 orang penguji dengan salah satu penguji adalah dosen
pembimbing
f. Naskah Proposal KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing KTI
diserahkan ke masing-masing penguji maksimal 1 hari sebelum sidang.
g. Penilaian Seminar Proposal KTI dilakukan oleh dosen pembimbing dan penguji.
h. Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh masukan dari penguji selama proses
Seminar ke dalam Berita Acara.
i. Perbaikan proposal dilaksanakan maksima selama 3 (tiga) hari, setelah itu mahasiswa
diperkenankan mengambil data di lahan praktek.

i. Prosedur Pengajuan Sidang Karya Tulis Ilmiah


a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan pengambilan data dan menyelesaikan
persyaratan akademik serta administrasi diperkenankan melakukan registrasi Sidang
Karya Tulis Ilmiah.
b. Mahasiswa berhak mengikuti Sidang Karya Tulis Ilmiah setelah mendapatkan
persetujuan yang ditandatangani pembimbing.
c. Mahasiswa berhak mengikuti Sidang KTI setelah menjadi audience pada minimal 2
(dua) Seminar Proposal KTI.
d. Peserta mendaftarkan diri pada Panitia Ujian Tugas Akhir dengan menyerahkan
naskah Karya Tulis Ilmiah yang telah ditandatangani pembimbing. Naskah Karya
Tulis Ilmiah untuk Sidang dibuat sekurang-kurangnya rangkap 4 (empat) dengan
rincian yaitu 3 buah untuk Penguji dan 1 buah untuk mahasiswa.
e. Waktu pelaksanakan Sidang KTI Desain Studi Kasus ditetapkan oleh Koordinator
KTI dan disetujui oleh Direktur Akper Bhakti Husada Cikarang.
f. Naskah KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing KTI diserahkan ke
masing-masing penguji maksimal 1 hari sebelum Sidang dilakukan.
g. Sidang KTI dihadiri oleh 3 orang penguji dengan kualifikasi pendidikan S2
Keperawatan/S2 Kesehatan dan maksimal 1 orang penguji dengan kualifikasi
pendidikan S1 berlatar belakang Keperawatan (Ners+SKep) dengan masa kerja
minimal 5 tahun.
h. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang KTI apabila semua penguji berpendapat bahwa
mahasiswa layak untuk lulus.
33

i. Apabila salah seorang penguji dengan pertimbangan tertentu menyatakan mahasiswa


tidak layak lulus dalam sidang KTI-nya, maka sidang KTI harus diulang dan
mahasiswa wajib melaksanakan sidang ulang. Biaya administrasi sidang ulang
dibebankan kepada mahasiswa
j. Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh masukan dari para penguji selama
proses sidang ke dalam Berita Acara.

j. Ketentuan Kelulusan Sidang KTI


a. Setelah sidang KTI selesai, penguji wajib mengumumkan hasilnya pada mahasiswa.
b. Nilai Batas Lulus Sidang Karya Tulis Ilmiah adalah 71 (3.00).
c. Setelah ujian sidang Karya Tulis Ilmiah, apabila ada perbaikan mahasiswa wajib
menunjukkan hasil revisi kepada penguji selambat-lambatnya 1 minggu setelah waktu
ujian.
d. Apabila mahasiswa melebihi batas waktu yang ditentukan, maka mahasiswa tidak
dapat mengikuti yudisium.

k. Syarat Pengumpulan Hasil KTI Desain Studi Kasus


a. Naskah KTI setelah melalui proses sidang KTI dan telah selesai direvisi serta
ditandatangani oleh penguji dan Direktur dikumpulkan kepada Koordinator KTI.
b. Naskah KTI dijilid dan dilengkapi dengan Berita Acara sidang KTI.
c. Hasil revisi yang sudah ditandatangani oleh Penguji, diserahkan kepada Koordinator
KTI dengan ketentuan:
1) Hard cover berwarna hijau.
2) Jumlah eksemplar: 3 buah (1 buah untuk perpustakaan, 1 buah untuk tempat
penelitian, 1 buah untuk mahasiswa)
3) KTI yang diserahkan disertai softcopy dalam CD sebanyak 2 buah (1 buah untuk
dosen pembimbing dan 1 buah untuk perpustakaan)
4) Mahasiswa yang tidak menyerahkan Naskah KTI, tidak diperkenankan mengikuti
Yudisium.
5) Mahasiswa wajib membuat manuskrip hasil penelitian dan mempublikasikannya
ke website Akper Bhakti Husada Cikarang.

Anda mungkin juga menyukai