Anda di halaman 1dari 51

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (D3

KEPERAWATAN UMS)

BUKU PEDOMAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh:
Tim penyusun pedoman KTI prodi D3 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas

Rahmat dan Hidayah-Nya. Dengan pertolongan-Nya juga Buku Pedoman Penyusunan

Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta berhasil dilakukan revisi dan diselesaikan.

Buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan panduan bagi

mahasiswa pada saat menyelesaikan tugas akhir pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Buku ini berisi tentang prosedur pengajuan KTI sampai dengan tata

cara penulisannya.

Buku pedoman ini bertujuan agar mahasiswa dapat menyusun KTI secara tepat,

tidak memperoleh kesulitan dan kesalahan yang berarti sehingga proses penyusunan

Karya Tulis Ilmiah menjadi lancar.

Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran bagi

kesempurnaannya sangat diharapkan.

Surakarta, Maret

2015 Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Daftar Lampiran iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan KTI 1

C. Langkah-langkah penulisan KTI 2

BAB II MEKANISME PENGAJUAN KARYA TULIS ILMIAH 4

A. Syarat Administrasi 4

B. Syarat Akademik 4

C. Tata Cara Pengajuan KTI 4

D. Ujian KTI 6

E. Penyerahan KTI 7

F. Sanksi 7

BAB III PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 9

A. Penjelasan Susunan Pembuatan KTI 9

B. Sistematika KTI 16

BAB IV PETUNJUK TEKNIS PENULISAN KTI 19

A. Bahan dan Ukuran Kertas 19

B. Pengetikan 19

C. Penomoran 20
D. Daftar Pustaka 22

E. Ketentuan Penulisan Nama Pengarang 25

F. Tabel 26

G. Gambar 27

LAMPIRAN 28

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Halaman Judul 29

Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan 30

Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan 31

Lampiran 3. Contoh Abstrak 32

Lampiran 5. Contoh Daftar Tabel 34

Lampiran 6. Contoh Daftar Gambar 35

Lampiran 7. Contoh Daftar Singkatan 36

Lampiran 8. Contoh Daftar Lampiran 37

Lampiran 9. Contoh Daftar Pustaka 38

Lampiran 10. Contoh Daftar Riwayat Hidup 40

Lampiran 11. Blanko Konsultasi 41

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu tugas yang harus

diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan. Penyusunan

KTI ditempatkan di semester VI atau semester akhir dengan bobot satu SKS dimulai

dengan pengambilan kasus selama 4-6 hari di lahan praktik sesuai dengan peminatan

dan jadwal yang ditentukan pihak akademik.

Sebagai karya ilmiah, maka KTI harus memenuhi kaidah-kaidah dan syarat-

syarat keilmuan. Pedoman Penyusunan KTI ini berguna sebagai acuan dan rujukan

kepada para mahasiswa maupun pembimbing dalam kegiatan penyusunan

KTI. Setiap mahasiswa mendapatkan bimbingan dari seorang dosen pembimbing baik

tentang isi maupun mengenai teknik penulisannya.

Buku pedoman ini memuat garis-garis besar penyusunan KTI

sehingga diharapkan akan terjadi keseragaman dalamteknik penulisan. Buku pedoman

ini juga diharapkan menjadi acuan dalam tata cara/prosedur, wewenang, tanggung

jawab setiap unsur akademik yang terlibat dalam proses penyusunan KTI.

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan KTI


1. Melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran, asuhan keperawatan dan

penelitian yang telah dilakukan untuk kemudian menuangkan ke dalam Karya Ilmiah
dengan cara-cara yang lazim digunakan oleh para ilmuwan dalam dunia ilmu

pengetahuan.

2. Menambah pengetahuan pembaca, karena penempatan Karya Imiah di perpustakaan

akan memberi kesempatan pada setiap orang yang berkunjung untuk membaca serta

mengikuti uraian-uraian yang dikemukakan di dalamnya.

3. Memperluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang masalah yang dikaji

dan dibahas dalam karya ilmiah.

C. Langkah-langkah penulisan KTI


1. Memilih bidang

Pemilihan bidang sangat penting dan merupakan dasar dari langkah-langkah

selanjutnya. Bidang peminatan terdiri dari 6 bidang yaitu medikal/penyakit dalam,

bedah, maternitas, anak, komunitas dan jiwa. Dalam memilih bidang pihak

akademik memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih bidang yang

diminati dengan menentukan kuota untuk masing-masing bidang. Hal ini dilakukan

dengan pertimbangan ketersediaan pembimbing maupun kasus di lahan praktik.

2. Menentukan pembimbing dan penguji

Pembimbing maupun penguji ditentukan oleh pihak akademik berdasarkan keahlian

dan kompetensi masing-masing dosen. Setiap mahasiswa mendapatkan bimbingan

dari satu orang dosen yang sekaligus bertindak sebagai penguji satu sedangkan

penguji 2 akan ditunjuk dari dosen dengan peminatan atau konsentrasi yang sama.

3. Menentukan Lokasi
Lokasi pengambilan kasus KTI ditentukan oleh tim penyelengara penyusunan KTI

akademik. Lokasi tersebut adalah rumah sakit umum, puskesmas dan

komunitas masyarakat serta rumah sakit jiwa.

4. Pengajuan Judul

Pengajuan judul dilakukan setelah mahasiswa mendapatkan kasus di lahan praktik

sesuai dengan lingkup bidang peminatannya. Pengajuan judul memuat:

a. Judul KTI

b. Latar belakang pemilihan judul

c. Rumusan masalah

d. Tujuan dan manfaat

e. Kajian pustaka (laporan pendahuluan)

Melampirkan laporan status klinis yang telah ditandatangani oleh pembimbing

lahan/kepala ruang pada saat studi kasus.Pengajuan judul diketik rapi dan dimasukkan

dalam stopmap berwarna kuning dan diberi label meliputi: nama, NIM (Nomor Induk

Mahasiswa) dan judul KTI.

BAB II

MEKANISME PENGAJUAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Syarat Administrasi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (administrasi dan akademik)
2. Mata kuliah KTI tercantum pada KRS pada semester yang bersangkutan

B. Syarat Akademik
1. Telah menempuh semua mata kuliah semester I - V

2. Tidak sedang menjalankan sanksi akademik

3. Tidak sedang menjalani cuti akademik

4. Tidak ada nilai E di KHS

5. Mata Kuliah KTI diberikan beban sebesar 1 SKS pada semester VI

C. Tata Cara Pengajuan KTI


1. Pengajuan KTI

a. Mahasiswa sudah memenuhi syarat administrasi dan akademik

b. Melampirkan foto kopi KRS semester VI dan transkrip sementara semester I-V

c. Apabila terdapat nilai E pada mata kuliah wajib UMS dan keahlian pada semester I-

V, tetap dapat mengikuti proses bimbingan tetapi pengajuan ujian KTI ditunda

untuk diambil lagi pada semester berikutnya.

d. Menyerahkan fotocopy ijasah SMU yang telah dilegalisir

e. Mahasiswa memilih bidang peminatan berdasarkan kuota yang telah ditentukan oleh

koordinator KTI

f. Mahasiswa melaksanakan praktik pengambilan kasus selama 4-6 hari di lahan praktik

yang telah ditentukan oleh koordinator KTI

g. Mahasiswa menghubungi dosen pembimbing setelah mendapatkan kasus yang sesuai

dengan bidang peminatan untuk selanjutnya dapat dilakukan supervisi oleh

pembimbing
h. Mengajukan judul lengkap dengan teori (laporan pendahuluan) kepada pembimbing

setelah mendapatkan kasus di lahan praktik

i. Pengajuan judul KTI dengan persetujuan pembimbing.

2. Pelaksanaan laporan kasus

a. Laporan kasus disusun setelah mendapat persetujuan pembimbing (menggunakan

form persetujuan)

b. Laporan kasus kelolaan selama minimal 3x24 jam, kecuali kasus persalinan fisiologis

minimal 2x24 jam dengan persetujuan dari pembimbing.

3. Pembimbing

a. Penentuan Pembimbing

1) Pembimbing diusulkan oleh koordinator KTI sesuai bidang peminatan yang disetujui

oleh Kaprodi.

2) Mahasiswa menghadap pembimbing dengan membawa surat pengantar dari

koordinator KTI.

b. Syarat Pembimbing

Pembimbing KTI terdiri dari satu pembimbing yang berpendidikan minimal S2

Asisten Ahli sesuai peminatan.

c. Pembimbing Berhalangan

1) Pembimbing yang tidak dapat melakukan pembimbingan selama proses maksimal 1

minggu karena tugas belajar, tugas fakultas, atau sakit wajib melaporkan kepada

koordinator.
2) Koordinator KTI berhak mengusulkan pembimbing pengganti berdasarkan bidang

yang sesuai dengan berbagai pertimbangan dan disetujui oleh Kaprodi.

4. Pembimbingan

a. Setelah pembimbing ditentukan, mahasiswa dapat langsung melakukan konsultasi

dengan pembimbing masing-masing dengan membawa lembar konsultasi.

b. Mahasiswa diwajibkan berkonsultasi secara teratur mulai dari penyusunan

proposal/laporan pendahuluan, penulisan KTI, persiapan ujian, sampai revisi KTI

setelah ujian

c. Proses pembimbingan minimal dilakukan 8 kali saat menyusun KTI

d. Dosen pembimbing berkewajiban memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi

kepada mahasiswa bimbingannya agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

e. Pembimbing wajib melakukan pembimbingan dengan pengarahan dan menggunakan

komunikasi terapeutik, apabila dalam proses pembimbingan mahasiswa tidak

melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, maka pembimbing mempunyai

kewajiban untuk memberikan teguran. Apabila sampai 3 kali teguran mahasiswa tidak

menunjukkan kemajuan, pembimbing dapat mengajukan keberatan kepada

koordinator KTI.

f. Apabila dosen pembimbing tidak dapat melaksanakan kewajibanya dalam

proses bimbingan KTI, mahasiswa dapat mengajukan keberatan kepada koordinator

KTI secara tetulis dengan menyertakan bukti dan alasan-alasan.

D. Ujian KTI
1. Syarat-syarat ujian KTI

a. Sesuai jadual/batas waktu ujian yang ditentukan


b. Mengumpulkan berkas KTI tepat waktu sesuai dengan jadual kepada koordinator

KTI sebanyak 2 eksemplar(pengumpulan berkas dianggap sekaligus sebagai

pendaftaran ujian), dengan melampirkan:

1) Bukti persetujuan tertulis dari pembimbing bahwa KTI sudah siap diujikan.

2) Kartu konsultasi pembimbingan

3) Bukti lunas SPP semester yang bersangkutan

2. Pelaksanaan ujian

a. Ujian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh koordinator

KTI

b. Susunan dewan penguji : 1 pembimbing dan 1 penguji

3. Ketentuan Kelulusan

a. Dosen penguji bertugas menilai mahasiswa yang meliputi nilai rata-rata dari

komponen:

1) Pelaksanaan pengelolaan kasus

2) Penulisan KTI

3) Penguasaan materi

b. Nilai akhir KTI adalah rerata nilai dari seluruh komponen dari seluruh tim

pembimbing

c. Selisih nilai antara pembimbing dan penguji tidak boleh lebih dari 10 point

d. Penilaian sesuai dengan form penilaian yang telah ditentukan

e. Metode penilaian yang digunakan adalah nilai dengan rentang 04

f. Bobot penilaian :

1) Nilai A : 77 - 100
2) Nilai AB : 70 - 76

3) Nilai B : 63 - 69

4) Nilai BC : 56 - 62

5) Nilai C : < 56

g. Setelah melakukan ujian KTI, mahasiswa wajib melakukan revisi dengan bimbingan

pembimbing dan penguji dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

E. Penyerahan KTI
1. KTI yang telah diujikan diserahkan ke perpustakaan :

a. Hard copy dengan abstrak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (1 eksemplar)

b. Soft copy dalam bentuk CD (Pdf. File)

2. Pembimbing :

a. Soft copy dalam bentuk CD (Pdf. File)

b. Fotocopy halaman cover, pengesahan dan abstrak masing-masing 1 lembar

3. Program Studi

Soft copy dalam bentuk CD (Pdf. File)

4. Setelah menyerahkan KTI hard cover dan soft, mahasiswa berhak mendapatkan berita

acara telah menyelesaikan KTI untuk keperluan wisuda

F. Sanksi
Sanksi akan diberikan untuk mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik

(plagiat) dalam KTI mengacu pada peraturan akademik UMS (mengulang KTI).

Sanksi bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran administratif (misalnya:

pemalsuan tanda tangan dalam penulis KTI ditentukan oleh tim penyelenggaraan

KTI).
BAB III

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Penjelasan Susunan Pembuatan KTI


KTI terdiri atas 3 bagian, yaitu: 1) bagian awal, 2) bagian utama, 3) bagian

akhir.

1. Bagian Awal
Bagian awal mencakup: 1) Halaman sampul luar, 2) Halaman sampul dalam,

3) halaman pengesahan, 4) Halaman persembahan, 5) Halaman pengantar, 6) Abstrak,

7) Halaman daftar isi, 8) Halaman daftar tabel, 9) Halaman daftar gambar, 10)

Halaman daftar lampiran.

a. Halaman Sampul Luar


Halaman sampul luar memuat: 1) Judul KTI, 2) Tujuan penyusunan KTI, 3)

Lambang UMS, 4) Nama mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa, 5) Nama instansi

penyelenggara pendidikan, 6) Tahun penyelesaian KTI. Warna sampul biru muda.

Tulisan sampul depan menggunakan huruf times new roman size 12. Tidak

diperbolehkan menggunakan tipe huruf yang berbeda, untuk memperindah bagian-

bagian tertentu.
1) Judul KTI

Judul dicetak dengan huruf besar semua, ditempatkan paling atas, serta disusun dalam

suatu format yang menarik. Fonts Times New Roman, ukuran 14.

2) Tujuan Penulisan KTI

Tujuan penulisan KTI yaitu untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Diploma

III Keperawatan.

3) Lambang UMS

4) Nama dan NIM

Nama ditulis lengkap, tidak boleh disingkat tanpa gelar kesarjanaan. Nomor induk

mahasiswa ditulis dibawah nama mahasiswa. Fonts Times New Roman, ukuran 12.

5) Instansi Penyelenggara

Instansi penyelenggara adalah Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6) Tahun Penyelesaian KTI

b. Halaman Sampul Dalam


Halaman sampul dalam berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul luar, tetapi

diketik di atas kertas putih. Halaman judul merupakan halaman pertama KTI (angka

romawi kecil), tetapi angka i tidak dicetak dalam halaman judul ini (lampiran 1).

c. Halaman Pengesahan
Ada dua halaman pengesahan, yaitu sebelum ujian KTI dan sesudah ujian KTI

a. Pernyataan Persetujuan
Halaman persetujuan sebelum ujian KTI harus sudah ditandatangani dosen

pembimbing. Pernyataan ini merupakan tanda bahwa KTI mahasiswa siap diujikan.

Judul ditulis dalam huruf besar dengan jarak lima ketuk dari tepi kanan (lampiran 2).

b. Pernyataan Pengesahan

Halaman pengesahan setelah ujian KTI ditandatangani oleh pembimbing dan penguji

serta dilengkapi dengan tanggal ujian. Judul ditulis dalam huruf kapital dengan jarak 5

ketukan dari tepi kanan. Halaman pengesahan yang kedua inilah yang disertakan

dalam KTI yang sudah selesai (lampiran 3).

d. Halaman Persembahan
Halaman persembahan dapat disertakan apabila dikehendaki oleh penulis, jadi bukan

merupakan suatu keharusan. Halaman motto juga boleh disertakan apabila

dikehendaki.

e. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar berisi uraian singkat tentang maksud KTI, ucapan puji syukur

kepada Tuhan YME serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dianggap

sangat berjasa dan berhubungna langsung dalam penyusunan KTI

f. Abstrak
Ketentuan penulisan abstrak adalah sebagai berikut :

a. Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan

merupakan uraian singkat KTI yang meliputi latar belakang, tujuan penelitian,

metode, hasil penelitian, serta simpulan dan saran

b. Abstrak diketik dengan huruf Times New Roman 12, satu spasi, dan panjangnya tidak

lebih dari 250 suku kata (1 lembar)


c. Pada bagian atas (center) ditulis dengan huruf kapital ABSTRAK

d. Berjarak 2 spasi ke bawah ditulis berurutan judul, nama penulis (Title Case), titik dan

angka yang menunjukkan NIM (rata kiri)

e. Di bawahnya berjarak 2 spasi ditulis KTI (spasi satu, rata kanan kiri, UPPER CASE)

tanpa diakhiri tanda baca titik. Kemudian 2 spasi di bawahnya ditulis jumlah halaman

permulaan (dalam angka Romawi kecil), jumlah halaman isi KTI, keterangan ilustrasi

yang terdapat dalam KTI (tabel, gambar, lampiran, singkatan, dll).

f. Isi abstrak yang berupa tujuan, metode, hasil-hasil yang menonjol dan kesimpulan

dari penelitian ditulis 2 spasi dibawahnya (dalam satu spasi, rata kanan-kiri).

g. Berjarak 2 spasi dibawahnya ditulis kata kunci (sentences case, bold) maksimal 5

kata dan minimal 3 kata yang diambil dari pengertian judul yang ditulis.

Contoh abstrak pada lampiran 4.

g. Halaman Daftar Isi


Halaman daftar isi berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi KTI dan

merupakan petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bagian tertentu

dari KTI. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab, sub judul, dan anak

judul yang disertai nomor halaman. Kata halaman ditulis di sebelah kanan, berjarak

2 spasi dari tulisan DAFTAR ISI, dan 3 cm dari batas tepi kanan. Susunan daftar isi

menyusul 2 spasi dibawahnya. Judul tiap bab diketik dengan huruf kapital, sementara

judul sub bab ditulis dengan title case. Jarak antar bagian-bagian dalam daftar isi

adalah satu spasi.

h. Halaman Daftar Tabel


Apabila dalam KTI terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat

urutan judul tabel beserta nomor dan halamannya. Ketentuan menyusun daftar tabel

adalah sebagai berikut:

a. Daftar tabel diketik seperti daftar isi dengan menggunakan angka Arab untuk

penomoran tabel.

b. Penomoran tabel berurutan dan dimulai sejak kemunculan pertama

c. Bila berganti bab baru, tidak perlu dimulai dari nomor tabel yang baru

d. Setelah tulisan daftar tabel (upper case, center, bold), empat spasi di bawahnya ditulis

kata tabel (sentence case, left) dan halaman (sentence case, right)

e. Dua spasi dibawahnya ditulis nomor tabel dan judul tabelnya

f. Judul tabel yang lebih dari satu baris ditulis dibawah kata pertama kalimat diatasnya

g. Daftar tabel ditulis dengan spasi 1 dan jarak antar judul berspasi 2 (lampiran 5).

i. Daftar Gambar

Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya

suatu daftar gambar tersendiri persyaratannya sama dengan daftar tabel (lampiran 6).

j. Daftar Singkatan
Apabila terdapat beberapa singkatan di dalam KTI, maka perlu dibuatkan daftar

singkatannya. Pembuatan singkatan harus sesuai dengan aturan-aturan EYD. Tulisan

daftar singkatan (upper case, center, bold) diikuti empat spasi di bawahnya singkatan-

singkatan yang ada di dalam KTI beserta kepanjangannya. Penyusunan daftar

singkatan dibuat sesuai urutan abjad (lampiran 7).

k. Daftar Lampiran
Daftar lampiran dibuat apabila KTI dilengkapi dengan lampiran dan nomor

halamannya. Tulisan daftar lampiran (upper case, center, bold) diikuti empat spasi di

bawahnya kata lampiran (sentence case, left). Dua spasi di bawahnya ditulis nomor

lampiran seperti yang tertera di lampiran KTI tiap-tiap mahasiswa (lampiran 8).

2. Bagian Utama
Bagian isi KTI mencakup: 1) Pendahuluan, 2) Tinjauan Pustaka, 3)

Pelaksanaan studi kasus, 4) Hasil dan Pembahasan, dan 5) Penutup. Secara umum isi

proposal KTI dan KTI hampir sama, terutama Bab I dan Bab II, tetapi Bab III dan

seterusnya berbeda. Jumlah halaman bagian utama (tidak termasuk lampiran)

berjumlah minimal 30 halaman maksimal 60 halaman.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Mendiskripsikan tentang mengapa Laporan Kasus tersebut dipilih, ditinjau dari segi

kepentingan, manfaat dan motivasi kasus yang diusulkan.

B. Rumusan Masalah

Mendiskripsikan masalah utama yang menjadi fokus kasus.

C. Tujuan

Mendapatkan pengalaman dalam asuhan keperawatan sesuai dengan kasus

meliputi: pengkajian, penegakan diagnosa, merencanakan, melaksanakan tindakan

keperawatan, dan mengevaluasi.

D. Manfaat

Pernyataan manfaat laporan kasus itu diusulkan/diambil.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengkaji beberapa teori dari sumber pustaka maupun jurnal yang

mendasari kasus yang diambil termasuk patways keperawatan dari kasus yang

diambil.

BAB III TINJAUAN KASUS


Bab ini merupakan resume kasus kelolaan mahasiswa yang meliputi: pengkajian,

analisa data, diagnosa keperawatan, rencanaintervensi, implementasi dan

evaluasi yang ditulis dalam bentuk narasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab IV dibahas tentang kesenjangan antara teori dengan kasus kelolaan yang

muncul pada klien mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana intervensi,

implementasi (kelemahan dan kelebihan) dan evaluasi dengan didukung oleh referensi

(buku teks, hasil penelitian, jurnal) yang tepat. Pembahasan lebih difokuskan kepada

implementasi dan evaluasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab penutup berisi simpulan dan saran yang dinyatakan secara terpisah.

A. Simpulan

Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang berdasarkan hasil

analisis untuk menjawab tujuan.

B. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, yang ditujukan

kepada para pengguna hasil kajian untuk melanjutkan atau mengembangkan hasil

kajian serta pemanfaatan hasil penelitian baik secara teoritis maupun secara praktis

(implikasi bagi kepentingan manusia).

3. Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir yang tidak ditandai judul bab, tetapi

penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian akhir

meliputi daftar pustaka dan lampiran.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun seperti pada proposal penelitian, yaitu memuat semua sumber

informasi yang dikutip dalam KTI. Daftar pustaka yang dikutip diharapkan

merupakan daftar pustaka terbaru (up to date), berkisar antara tahun ketika KTI dibuat

sampai sepuluh tahun kebelakang, bila menggunakan referensi jurnal berkisar antara

tahunketika KTI dibuat sampai lima tahun. Ketentuan ini tidak berlaku apabila ilmu

yang dirujuk belum banyak diterbitkan oleh ilmuwan yang berkompeten.

Daftar pustaka diketik di tengah-tengah (kapital, bold). Tiga spasi dibawahnya,

dimulai dari kiri ditulis pustaka yang dirujuk. Tiap pustaka diketik satu spasi dan

diantara dua pustaka diketik dua spasi. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pustaka

ditulis dibawah huruf kelima baris kalimat diatasnya. Apabila terdapat dua atau lebih

pustaka yang ditulis oleh penulis yang sama, maka nama penulis tersebut hanya

muncul pada pustaka pertama. Pustaka kedua dan seterusnya tidak ditulis nama

pengarangnya, namun diganti dengan garis sepanjang tujuh ketuk. Pustaka pertama

tersebut dipilih berdasarkan abjad awal judul pustakanya (lampiran 9). Pustaka yang
diambil minimal 10 sumber terdiri dari jurnal minimal 2, buku teks 3, dan 4

diantaranya adalah buku asuhan keperawatan.

Ketentuan umum penulisan daftar referensi


a. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam Daftar

Referensi. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis

dalam teks sebagai kutipan.

b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama

Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.

Contoh:

Nama: Mie Ja Kiem. Penulisan: Mie Ja Kiem.

Nama: Yosias Andika Situmorang. Penulisan: Situmorang, Yosias Andika.

Nama: Joyce Elliot-Spencer. Penulisan: Elliot-Spencer, Joyce.

Nama: Sir Philip Maude. Penulisan: Maude, Philip.

c. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.

d. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama.

e. Pada format APA (American Psychological Association), huruf pertama dari judul

karya atau judul tambahan ditulis dengan huruf kapital.

f. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris

pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.

g. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak 1,5

spasi.

LAMPIRAN
Dalam lampiran (apabila ada) terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan

pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, perhitungan statistik, gambar dan

tabel, surat keterangan telah melaksanakan penelitian, dll. Lampiran tersebut sifatnya

melengkapi KTI.

B. Sistematika KTI
Halaman Judul luar

Halaman Judul dalam

Halaman Persetujuan

Halaman Pengesahan

Halaman Motto

Halaman Persembahan

Kata Pengantar

Abstrak (Bahasa Indonesia)

Abstrak (Bahasa Inggris)

Daftar Isi

Daftar Tabel (kalau ada)

Daftar Gambar (kalau ada)

Daftar Singkatan (kalau ada)

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Laporan Kasus

C. Manfaat Laporan Kasus


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Teori (pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,

komplikasi & pathways)

B. Tinjauan Keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana intervensi &

rasional)

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Biodata

B. Pengkajian Keperawatan

C. Analisa Data

D. Diagnosa Keperawatan

E. Intervensi Keperawatan

F. Implementasi

G. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Perencanaan

D. Pelaksanaan

E. Evaluasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

A. Laporan Kasus

B. Bukti Bimbingan

C. Fotocopy Lembar Konsultasi

D. Curiculum Vitae Penulis

BAB IV
PETUNJUK TEKNIS PENULISAN KTI

A. Bahan dan Ukuran Kertas


KTI dicetak diatas kertas HVS kuarto 80 gram dan tidak bolak-balik. Sampul

KTI dibuat dari kertas bufallo atau sejenis, dengan hard cover warna biru muda.

Tulisan yang dicetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul.

Judul KTI dituis dengan huruf kapital antara 16-29 pts tergantung panjang pendeknya

judul KTI. Halaman punggung KTI ditulis KTI, logo UMS, judul KTI, nama, NIM,

dan tahun penulisan.

B. Pengetikan
1. Jenis Huruf

a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pts untuk seluruh naskah

b. Huruf miring untuk tujuan tertentu diperbolehkan (kata asing, nama latin)

c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus ditulis

dengan rapi menggunakan tinta hitam

2. Jarak Baris

Jarak antara dua baris dibuat 2 spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung, judul daftar

tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, yang diketik dengan

jarak 1 spasi. Jarak antara judul bab dan awal teks adalah 2 spasi x 2.

3. Batas Tepi

Batas-batas pengetikan: tepi atas: 4 cm, tepi bawah: 3 cm, tepi kiri: 4 cm, dan tepi

kanan: 3 cm

4. Pengisian Ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh, artinya pengetikan

harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan tidak diperbolehkan ada

ruangan yang terbuang, kecuali kalau akan dimulai alenia baru, daftar tabel, gambar,

sub judul atau hal-hal khusus.

5. Alenia baru

Alenia baru dimulai dari 7 ketukan dari batas tepi kiri.

6. Permulaan Kalimat

Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja, ditulis

dengan huruf, misalnya: Lima orang.

7. Judul, sub judul, anak sub judul

Judul harus ditulis dengan huruf kapital semua dan diatur supaya simetris, jaraknya 4

cm dari tepi atas kertas tanpa diakhiri dengan titik

Sub judul ditulis ditengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf besar, kecuali

kata penghubung dan kata depan, dan diberi garis bawah, tanpa diakhiri dengan titik.

Kalimat pertama sesudah judul dimulai dengan alinea baru.

Anak sub judul diketik mulai dari batas kiri huruf pertama sub judul, hanya huruf

pertama yang ditulis dengan huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama

sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.

Sub anak judul ditulis mulai dari huruf pertama anak sub judul diikuti dengan titik.

Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris

dengan sub anak sub judul. Kecuali itu, sub anak sub judul dapat juga ditulis langsung

berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub anak sub judul ditempatkan paling

depan dan diberi garis bawah.


8. Rincian ke bawah

Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor

urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajad incian. Penggunaan garis

penghubung (-) atau tanda bullet lainnya yang ditempatkan di depan rincian tidak

dibenarkan.

9. Letak simetris

Gambar, tabel, persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris.

C. Penomoran
1. Sistem penomoran

Pembuatan nomor dalam KTI ditentukan dengan jenis huruf dan angka, dengan urutan

penomoran sebagai berikut:

a. Sub bab dimulai dengan huruf kapital (bold) A diikuti tanda titik (misalnya: A.)

b. Sub-sub bab dimulai dengan angka 1 diikuti tanda titik

c. Bila ada keterangan dibawahnya yang berupa rincian, maka menggunakan huruf kecil

a diikuti tanda titik

d. Bila dalam rincian tersebut ada rincian lagi, maka menggunakan angka 1) tanpa

diikuti titik

e. Apabila masih ada rincian lagi maka menggunakan huruf a) tanpa diikuti tanda titik

f. Rincian selanjutnya ditulis dengan (1) tanpa diikuti tanda titik

g. Rincian selanjutnya ditulis dengan (a) tanpa diikuti tanda titik

Keterangan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

A.
1.

a.

1)

a)

(1)

(a)

2. Nomor Halaman

a. Bagian awal KTI dimulai dari halaman judul sampai ke abstrak diberi nomor

halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), namun pada

halaman judul nomor ini tidak dicantumkan.

b. Halaman isi yang terdiri dari bagian utama, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai ke

halaman terakhir (Bab V), diberi nomor halaman dengan memakai angka Arab.

c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul atau bab

pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang ada judul babnya nomor halaman

diletakkan di bagian tengah bawah.

d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas

kertas

e. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor halaman

f. Lampiran tidak perlu diberi nomor halaman tetapi harus diberi nomor urut dan judul

3. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor dimulai dari tabel 1, tabel 2, dan

seterusnya tanpa memandang letaknya pada bab berapa. Penulisan tabel diletakkan di

atas tabel dengan jarak dua spasi dari tabel.

4. Gambar

Gambar diberikan nomor dengan angka Arab, sama dengan penulisan tabel. Penulisan

gambar dan judulnya diletakkan di bawah gambar dengan jarak dua spasi dari gambar

5. Lampiran

Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab dan diketik di tengah bidang

pengetikan. Judul lampiran diketik dengan huruf kecil, kecuali awal kata lampiran.

Awal keterangan dan kata nama yang diketik dua spasi di bawah baris terakhir judul

lampiran.

D. Daftar Pustaka
Pengetikan daftar pustaka mengacu pada sistem penulisan APA. Ketentuan penulisan

daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1. Daftar pustaka disusun berdasarkan abjad nama akhir pengarang dan tidak perlu

diberi nomor urut.

2. Susunan penulisan kata bibliografi untuk suatu sumber pustaka adalah: Nama akhir

penulis spasi singkatan nama depan penulis. Tahun terbit. Judul Pustaka (italic). Kota

terbit: nama penerbit.

Contoh :

Sugihastuti. 2007. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

3. Apabila tidak terdapat nama pengarang, maka lembaga, badan, komisi, editor,

penyunting, penerjemah, dan lain-lain dapat digunakan sebagai penggantinya.


Contoh :

Depkes RI. 2010. Pedoman Hidup Sehat. Jakarta: Depkes RI

4. Apabila nama pengganti tidak ada, maka ditulis anonim

5. Apabila tahun terbit tidak terdapat dalam pustaka, maka ditulis tanpa tahun

6. Jika ada beberapa karta terbitan dalam tahun yang sama dari seorang penulis, sebagai

pembeda digunakan huuf kecil, misalnya a, b, c di belakang tahun terbit.

Contoh :

Singarimbun M. 2006a. Gerakan Pembatasan Kelahiran. Jakarta: Bharata.

________ 2008b. Kontrasepsi dalam Rangka Keluarga Berencana. Jakarta: Bharata

7. Apabila yang ditulis adalah nama editornya, maka setelah nama editor diikuti dengan

tanda kurung buka ed. kurung tutup.

Contoh :

Moeliono AM (ed). 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

8. Bila terdapat dua nama pengarang, maka ditulis nama belakangnya diikuti dengan

singkatan nama depan dan antara dua pengarang dipisahkan dengan kata &.

Contoh :

Sastroasmoro S & Ismael S. 2008. Dasar-Dasar Penelitian Kinis. Jakarta: Binarupa Aksara

9. Bila terdapat tiga pengarang atau lebih, maka nama terakhir pengarang pertama

ditulis terlebih dahulu, singkatan nama depan, tanda titik dan singkatan dkk atau et al.

tetapi di dalam daftar pustaka semua nama penulis harus ditulis.

10. Bila buku yang dirujuk adalah terjemahan maka setelah judul, titik, ditulis

dialihbahasakan oleh diikuti nama akhir penerjemah dan singkatan nama depannya.

Contoh :
Lindsay D. 2011. Penuntun Penulisan Ilmiah. Dialih bahasakan oleh Achmadi SS. Jakarta:

Universitas Indonesia.

11. Jika pustaka yang dirujuk seri, maka nomor ditulis langsung sesudah judulnya.

Contoh :

World Health Organization. 2010. Child Mental Health and Psychosocial Development.

Technical Report Series 613. Geneva: WHO

World Health Organization. 2011. A Programme for Controlling Acute Respiratory

Infection in Children and Memorandum from WHO meeting. Bulletin WHO 62: 47-68

12. Edisi (kecuali edisi pertama) harus dituliskan dan disingkat ed.

Misalnya 2nd ed. 3rd ed. 4th ed, dan seterusnya.

Contoh :

Polprasert C. 2006. Organic Waste Recycling: Technology and Management. 2nd ed.

Chichester: John Wiley & Sons.

Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.

13. Penulisan pustaka berupa majalah dan jurnal ilmiah yang dicetak miring adalah nama

majalah atau jurnalnya. Urutan penulisannya adalah: Nama penulis. Tahun. Judul

Artikel. Nama majalah atau jurnal (italic). Volume. Nomor: Tanggal Bulan Tahun:

halaman

14. Pustaka yang berupa surat kabar, ditulis dengan urutan nama penulis. Tahun. Judul

Artikel. Nama surat kabar (italic). Tanggal bulan dan tahun terbit. Halaman. Kolom.

Bila artikel yang dikutip bersambung ke halaman lain, maka halaman dan kolom

lanjutan tidak perlu dituliskan.


Contoh :

Ant/AFP. 2004. Tumbuh Kembang Anak menjadi Perhatian Orang Tua. Solopos. 9 Januari

2004: 6. Kol. 3-4.

15. Pustaka yang diambil dari hasil seminar yang tidak diterbitkan, ditulis berurutan

mulai dari nama penulis, tahun, judul artikel (italic). Makalah pada nama seminar.

Tanggal bulan dan tahun seminar. Tempat seminar: penyelenggara.

Contoh :

Aldiansyah AK. 2009. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Low Back Pain. Makalah

Seminar Nasional Fisioterapi. 17 Januari 2004. Surakarta. Fakultas Ilmu Kedokteran

UMS.

16. Pustaka yang diambil dari hasil seminar yang diterbitkan dalam bentuk prosiding,

ditulis berurutan mulai dari: Nama penulis.Tahun. Judul Artikel. Dalam Nama editor

(ed.). Nama prosiding (Italic). Tempat seminar. Tanggal bulan dan tahun seminar.

Tempat terbit: Penerbit.

17. Pustaka yang diambil dari bagian bab suatu buku, disunting oleh editor, penulisannya

adalah: Nama penulis. Tahun. Judul Artikel dalam nama editor (ed.). Judul buku

(italic). Tempat terbit: Penerbit.

Contoh :

Gordis L. 2012. Case Control and Cross-Sectional Studies in Epidemiology. 2nd Ed. W.B.

Saunder Company. Philadelphia. p:140-156.

18. Pustaka yang diambil dari website, ditulis dengan susunan sebagai berikut: Nama

penulis. Tahun. Judul Artikel (italic). Diakses: tanggal bulan tahun. Alamat website

sampai html.
19. Pustaka yang diambil dari Skripsi, KTI, Tesis, atau Disertasi ditulis dengan susunan:

Nama penulis. Tahun. Judul (italic). (Karya Tulis Ilmiah/KTI/Tesis/Desertasi). Kota:

Fakultas atau Universitas.

E. Ketentuan Penulisan Nama Pengarang


1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama yang

bukan nama keluarga, penulisannya tetap nama akhir mendahului nama depan. Nama

depannya disingkat tanpa didahului titik.

Contoh : Budi Darmoyo ditulis Darmoyo B.

2. Untuk nama akhir pengarang yang dituliskan dengan inisial dan tidak dapat ditelusur

kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian nama yang ditulis lengkap

Contoh : Jaffe M.E tetap ditulis Jaffe M.E

3. Sebutan Sr. Atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga

Contoh : Sri Sultan Hamengkubuwono IX ditulis Hamengkubuwono IX SS. Atau T.E.

King Jr. Ditulis King Jr. TE.

4. Nama Cina ditulis berdasarkan nama keluarga, yaitu yang dicantumkan di depan

Contoh : Kwik Kian Gie ditulis Kwik KG.

5. Nama yang didahului dengan kata depan (biasanya nama Inggris, Italia, Perancis,

Spanyol) dituliskan dengan kata depannya terlebh dahulu

Contoh : M. Ou Prada ditulis Ou Prada M.

6. Nama Belgia, Belanda, Jerman, dan Swedia disusun berdasarkan nama keluarganya,

buka kata depannya. Sementara itu kata depannya tidak perlu disingkat

Contoh : Ruud Van Nistelrooy ditulis Nistelrooy R. Van

Oscar de la Hoya ditulis Hoya O de la


F. Tabel
1. Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel

(daftar) tanpa diakhiri dengan titik.

2. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin

diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel

yang sama dan kata lanjutan, tanpa judul.

3. Kolom-kolom diberi nama dan diberi pemisahan yang tegas antara kolom yang satu

dengan yang lainnya.

4. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas, maka dapat diketik memanjang,

bagian atas tabel di sebelah kiri kertas.

5. Diatas dan di bawah tabel dipasang garis batas agar terpisah dari uraian pokok dalam

makalah.

6. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau harus dilipat ditempatkan di lampiran.

G. Gambar
Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).

1. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar

tanpa diakhiri dengan titik.

2. Gambar tidak boleh dipenggal.

3. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan

jangan pada halaman lain.

4. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagianbagian atas harus

diletakkan di sebelah kiri kertas.


5. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajarnya (jangan terlalu

kurus atau terlalu gemuk).

6. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi

atau ekstrapolasi.

7. Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam air dan garis

lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve Prancis (French curve).

8. Letak gambar diatur supaya simetris.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Dalam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR 1/3


DISTAL DEXTRA DI RSUD SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
SyaratSyarat Untuk Menyelesaikan Program

Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun oleh :

PANGESTUTI

J 200 090 006


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal .................. Karya Tulis Ilmiah

dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DI


RSUD SURAKARTA untuk dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis

Ilmiah Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Disusun Oleh:

PANGESTUTI
J 200 090 006

Menyetujui:

PEMBIMBING

............................

Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR
1/3 DISTAL DEXTRA DI RSUDSURAKARTA
Disusun oleh:
PANGESTUTI

J 200 090 006

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa

Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan menyelesaikan

program pendidikan Diploma III Keperawatan pada

Hari : ............

Tanggal : ............

Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Nama terang Tanda Tangan

Penguji I ............................................... ( )

Penguji II ............................................... ( )

Disahkan oleh:

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Suwadji, M.Kes.)


Lampiran 4. Contoh Abstrak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR 1/3
DISTAL DEXTRA DI RSUD SURAKARTA
(Pangestuti, 2015, 48 halaman )

ABSTRAK

Latar Belakang: Fraktur femur sering ditemukan pada rumah sakit umum dengan
penyebab terbanyak oleh karena kecelakaan lalu lintas dan sering terjadi pada usia-
usia produktif dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Tujuan: Untuk
mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur femur meliputi pengkajian,
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil, keluhan nyeri klien menurun dari
skala 7 menjadi 3, aktivitas sehari-hari meningkat, pengetahuan klien tentang
perawatan luka meningkat. Simpulan: Kerjasama antar tim kesehatan dengan
klien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan, komunikasi
terapeutik dapat mendorong klien lebih kooperatif, teknik relaksasi guided
imagery dapat mengurangi nyeri.

Kata kunci: fraktur femur, nyeri, gangguan aktivitas, kurang pengetahuan.


NURSING CARE OF CLIENT WITH FEMUR FRACTURE
1/3 DISTAL DEXTRA AT RSUD SURAKARTA
(Pangestuti, 2015, 48 pages )

ABSTRACT

Background: Femur fracture is common problem in hospital with highest cause by


trafic accident on productive period age with high mobility level. Aim of
Research: To study about nursing care on client with femur fracture
including assesment, intervention, implementation dan evaluation. Result: After
implementation of nursing care for 3x24 hours, it was found that the pain level
decreased from 7 to 3, it increased on level of activity, and on level of knowledge
about how to maintain the wound. Conclusion:Team work between client or family
and care giver was absolutly needed for success on nursing care, terapheuthic
communication encouraged the client become more cooperative, relaxation technic
with guided imagery program can decrese the pain more effective.

Key words: femur fracture, pain, disorder activity, lack of knowledge.


Lampiran 5. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Manual Muscle Testing (MMT) .................................................... 36

Tabel 2.1 Pengkajian Nyeri dengan Metode VAS ................................................ 30

Tabel 2.2 Pengkajian Nyeri dengan Metode Face Scale........................................ 32

Tabel 4.3 Pengkajian Tingkat

Aktivitas............................................................ 33

Tabel 4.4 Pengkajian Kekuatan Otot .................................................................... 34

Tabel 4.5 Evaluasi lingkup gerak sendi dengan goniometer ................................. 36

Tabel 4.6 Hasil penelitian kekuatan otot dengan MMT ........................................ 38


Lampiran 6. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sendi-Sendi Pada femur .......................................... ................. 10

Gambar 2.2 Traksi.................................................................................................. 20


DAFTAR SINGKATAN

RR Respiratori Rate

GCS Glasgow coma scale

ADL Activity Daily Living

PQRST Provokatif, Quality, Regio, Severity, Time

ROM Range Of Motion

SSP Sistem Saraf Pusat


Lampiran 8. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Status Klinis

Lampiran 2. Dokumentasi

Lampiran 3. Inform Consent

Lampiran 4. Foto Copy Lembar Konsultasi

Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 9. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. (2010). Diagnostic and statistical manual of mental


disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.

Baxter, C. (2005). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere
Tindall.

Bibliographic references Harvard format APA style. (2011). Retrieved from University of
Portsmouth
website:http://www.port.ac.uk/library/guides/filetodownload,137568,en.pdf

Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2006). Mothers personality and its interaction
with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality
and Social Psychology, 79, 274-285.

Cone, J.D., & Foster, S.L. (2009). Dissertations and theses from start to finish:
Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological Association.

Crespo, C.J. (2013, March). Update on national data on asthma. Paper presented at the
meeting of the National Asthma Education and Prevention Program, Leesburg, VA.

Crossette, Barbara. (2008, January 23). India lodges first charges in arms Scandal. New
York Times, A4.

Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (2011). Outcomes of early parenting: Knowns and
unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.).Logical thinking in children (pp. 58-
87). New York: Springer.

Forouzan, B.A., & Fegan, S.C. (2007). Data communications and networking (4th ed.).
New York: McGraw-Hill.
Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (2007). Anounce of prevention: Improving children's
mental health for the 21st century [Review of the book Handbook of prevention and
treatment with children and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28,
115 116.

Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain
death? New Yorker, 36-41.
Koch, S. (Ed.). (2005-2008). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York:
McGraw-Hill.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen pemasaran: Analisis, perencanaan,


implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah). Jakarta:
Prenhallindo.

Lane, A. (2005, December 11). Come fly with me [Review of the motion
picture Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131

Merriam-Websters collegiate dictionary (10th ed.). (2009). Springfield, MA: Merriam-


Webster.

Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (2011). People in organizations: An introduction to


organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

Schneider, I. (2005). Bandicoots. In Grzimeks encyclopedia of mammals (vol.1, pp. 300-


304). New York: McGraw-Hill.

Understanding early years as a prerequisite to development. (2007, May 4). The Wall
Street Journal, p. 8.
Lampiran 10. Contoh Daftar Riwayat Hidup

FOTO
BERWARNA
4X6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi
: ..
: ..
: ..
lahir : ..
dan : .. cm, . kg
:
an :
:
: .........................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................
2. Riwayat Pendidikan
a. Menyelesaikan studi di SD ........................................... lulus tahun ........
b. Menyelesaikan studi di SMP......................................... lulus tahun ........
c. Menyelesaikan studi di SMA ....................................... lulus tahun .........

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp. (0271)717417, 719483 Fax. (0271)715448
Surakarta 57102

BLANKO KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH


Nama :
NIM :
Prodi :
Pembimbing :

Judul :
NO. TANGGAL MATERI PARAF

Harap dibawa dan diisi saat


konsultasi pada pembimbing
Surakarta,

Pembimbing

(........................)

Anda mungkin juga menyukai