PENDAHULUAN
1
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir agar mahasiswa mampu:
1. Menyusun Laporan Pendahuluan asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan,
Bayi Baru Lahir dan Neonatus, nifas, dan KB.
2. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, Bayi Baru Lahir dan
Neonatus, nifas, dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan.
3. Menyusun laporan dokumentasi hasil asuhan kebidanan kepada ibu hamil,
melahirkan, Bayi Baru Lahir dan Neonatus, nifas, dan KB.
BAB II
SISTEMATIKA LAPORAN TUGAS AKHIR
2
Pada dasarnya ada banyak bentuk, susunan, dan cara penulisan yang dapat
dijadikan sebagai model penulisan Laporan Tugas Akhir. Akan tetapi terdapat beberapa
hal yang harus dipenuhi agar suatu laporan tugas akhir memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis. Pemilihan dan penggunaan suatu teknik penulisan harus secara
konsisten karena akan memberikan kesamaan persepsi bagi mahasiswa sehingga
diharapkan penulisan Laporan Tugas Akhir seragam dalam bentuk, susunan, dan cara
penulisan. Sistematika Laporan Pendahuluan dan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai
berikut.
BAB III
KETENTUAN PENYUSUNAN LTA, PEMBIMBING DAN PENGUJI
C. Pembimbing
Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, mahasiswa dibimbing oleh 1 orang
pembimbing yaitu :
1. Dosen pembimbing LTA adalah dosen Prodi D-III Kebidanan Ambon
Poltekkes Kemenkes Maluku
2. Dosen pembimbing LTA ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Poltekkes Kemenkes Maluku
D. Tugas Pembimbing
1. Pembimbing mendiskusikan dengan mahasiswa tentang subyek asuhan, judul,
outline (garis besar), dan kontrak waktu dari tugas akhir yang akan dilakukan.
2. Pembimbing wajib mendampingi mahasiswa pada saat memberikan asuhan
kepada klien minimal 4 kali (kehamilan 1 kali, persalinan 1 kali, nifas dan Bayi
Baru Lahir dan Neonatus 1 kali dan KB 1 kali)
3. Proses bimbingan dilakukan minimal 12 kali yaitu penyusunan Laporan
Pendahuluan (6 kali) dan penyusunan Laporan Tugas Akhir (6 kali) yang
dibuktikan dengan menggunakan lembar konsultasi.
4. Tugas Pembimbing adalah membimbing subtansi ilmiah, teknik penulisan dan
penerapan manajemen asuhan kebidanan.
5. Pembimbing wajib menjunjung tinggi hubungan secara akademik dan
memperhatikan norma, etika serta peraturan pendidikan yang berlaku.
6
E. Penguji
1. Jumlah penguji tiap mahasiswa adalah 3 orang
2. Dosen penguji LTA adalah dosen pada Poltekkes Kemenkes Maluku
3. Memenuhi persyaratan kualifikasi sebagai dosen (minimal S2)
7
b. Surat pengembalian dari lokasi penelitian.
c. Mendapatkan lembar persetujuan waktu ujian dan meminta persetujuan waktu
ujian dari penguji dan pembimbing.
d. Mengembalikan lembar persetujuan waktu ujian yang telah di tandatangani
oleh penguji dan pembimbing ke Bagian Akademik
e. LTA dijilid dan diserahkan beserta surat mohon kesediaan menjadi penguji
kepada penguji minimal 3 hari sebelum jadwal ujian.
f. Mahasiswa diwajibkan untuk mempersiapkan bahan presentasi ujian LTA
dalam bentuk power point dengan menggunakan media (laptop & LCD).
2. Pelaksanaan
Ujian Laporan Tugas Akhir (LTA) dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah
disusun. Ujian LTA untuk masing-masing mahasiswa dilangsungkan selama 65
menit dengan pembagian waktu sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh moderator (pembimbing) 5 menit
b. Penyajian laporan oleh mahasiswa 10 menit
c. Tanya jawab 45 menit
d. Diskusi penguji 5 menit.
e. Menandatangani Berita Acara Ujian.
3. Penilaian
Mahasiswa dinyatakan lulus ujian LTA jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Memperoleh nilai minimal 68 (2,76) atau nilai mutu B.
b. Mahasiswa yang telah melaksanakan ujian LTA, diwajibkan untuk merevisi
dalam waktu maksimal 1 minggu setelah ujian.
4. Ujian Ulang
a. Mahasiswa yang belum dinyatakan lulus pada ujian LTA, diberikan
kesempatan untuk mengulang maksimal 1 minggu setelah ujian yang
pertama.
b. Mahasiswa yang belum mengikuti ujian LTA pada waktu yang telah
ditentukan dinyatakan tidak lulus, diberikan kesempatan ujian pada semester
yang sama tahun berikutnya sepanjang masa studi masih memungkinkan.
H. Ketentuan Lain – Lain
8
1. Mahasiswa mengambil data awal sesuai lokasi domisili klien dengan Surat
Pengantar dari Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku.
2. Asuhan kebidanan pada klien harus disertai dengan Surat Ijin Penelitian dari
Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku ditujukan kepada intansi terkait dan
informed consent
3. Apabila LTA tidak dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan, akan
diatur berdasarkan ketentuan akademik yang berlaku.
4. Naskah untuk Ujian Laporan Tugas Akhir dijilid plastik dengan cover warna
merah rangkap empat, dengan rincian :
a. 1 eksemplar untuk pembimbing
b. 2 eksemplar untuk masing-masing penguji
c. 1 eksemplar untuk mahasiswa
5. Setelah Ujian LTA, konsultasi perbaikan LTA ke-3 (tiga) penguji dalam waktu 1
minggu.
6. Setelah LTA disetujui oleh ke-3 (tiga) penguji, dicetak rangkap tiga dengan jilid
hard cover, dengan rincian:
a. 1 eksemplar untuk arsip perpustakaan
b. 1 eksemplar untuk Prodi
c. 1 eksemplar untuk mahasiswa
BAB IV
TATA CARA PENGETIKAN
A. Ketentuan Umum
1. Kertas
a. Kertas menggunakan kertas HVS 70gram ukuran A4 (210 cm x 297 cm) warna
putih
9
b. Untuk LTA tiap bab diberi pembatas dengan kertas HVS berlogo/lambang
Program Studi Kebidanan dengan warna merah muda sesuai ketentuan
institusi.
c. Ukuran logo/lambang Poltekkes Kemenkes Maluku adalah 4 cm x 4 cm
2. Pengetikan
a. Lay-out kertas
Pengetikan menggunakan word processor (computer), rata kanan dan rata kiri
kertas dengan aturan sebagai berikut:
1) Margin atas : 4 cm dari tepi kertas
2) Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas
3) Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas
4) Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas
b. Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda (2 spasi) maksimal dua halaman
c. Jarak baris diketik dengan spasi ganda (2 spasi) kecuali Daftar Isi, Daftar
Tabel, Daftar Gambar, Daftar Pustaka, Abstrak, Judul Bab, Judul Tabel, Judul
Gambar, isi tabel disusun dengan menggunakan spasi tunggal (1 spasi).
d. Huruf miring hanya untuk bahasa asing termasuk bahasa daerah
e. Penulisan lambang, notasi matematika harus ditulis dengan rapih sesuai
dengan tujuan penulisan, seperti rumus matematika, simbol-simbol
sebagaimana yang berlaku dengan pengetikan yang ada di MS-Word
f. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik.
g. Jenis dan ukuran huruf pengetikan naskah menggunakan huruf Arial font 11,
penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar ukuran font 11,
tebal. Penulisan nomor dan judul sub bab dimulai dari kiri, dimulai
dengan huruf kapital ukuran font 11 tebal.
h. Bilangan diketik dengan angka Arab kecuali jika berada pada awal kalimat
sebaiknya di tulis dengan huruf, bukan angka.
i. Ruangan dalam naskah harus terisi penuh, kecuali akan dimulai alenia baru,
gambar, tabel, sub judul atau hal-hal khusus
j. Alenia baru pada sub bab dimulai ketukan yang ke enam dari huruf awal judul
sub bab dan tidak ada tambahan spasi antar akhir paragraf dan awal paragraf
berikutnya
10
k. Jika rincian yang harus disusun kebawah harus menggunakan penomoran
dengan huruf atau angka Arab dan tidak dibenarkan menggunakan bulleted
atau simbol
l. Bilangan dan satuan
1) Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik, misalnya berat badan
bayi 3,5 Kg.
2) Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik belakang
misalnya m, g, kg.
3) Penulisan angka diikuti dengan satuannya (pada tepi kanan diteruskan
menikuti satuannya)
4) Angka-angka dibawah sepuluh ditulis dengan huruf (satu, dua dan
seterusnya)
5) Angka diatas sepuluh ditulis dengan angka latin misalnya 15, 20 dst.
6) Persen, tanggal, nomor telepon, jumlah uang, angka desimal dan angka
yang disertai dengan singkatan selalu ditulis dengan angka-angka misalnya
3%, 7 Juni dst.
7) Awal kalimat tidak dimulai dengan angka atau singkatan
m.Judul Laporan Tugas Akhir, bab, sub bab, dan lain sebagainya
1) Judul Laporan Tugas Akhir dan bab, diketik dengan huruf besar/kapital,
dicetak tebal tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti PT, CV)
posisinya di tengah halaman dan tanpa di akhiri tanda titik. Perkecualian
adalah judul pada halaman persetujuan seminar dan pengesahan LTA
(dengan huruf biasa, di cetak tebal)
2) Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah kiri
dengan menggunakan huruf A, B, C, dan seterusnya. Huruf pertama setiap
kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab di cetak dengan huruf tebal
(bold)
3) Judul sub sub-bab dimulai angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Huruf pertama
setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-bab dicetak
dengan huruf tebal (bold)
11
4) Judul sub sub-sub bab dimulai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali
kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-sub
bab di cetak dengan huruf tebal-miring (bold-italic).
5) Judul sub-bab, sub sub-bab, dan sub sub-sub-bab, dan seterusnya
(headings hierarchy) perlu dibedakan dengan rincian poin-poin atau item-
item (poin /item hierarchy). Penulisan headings hierarchy di mulai dari A,
B, C, lalu 1, 2, 3, kemudian a, b, c, dan seterusnya dibuat sejajar dengan
batas tepi kiri pengetikan (batas margin kiri). Isi atau teksnya (alenia,
kalimat) juga dibuat sejajar dengan batas tepi kiri pengetikan dan awal
kalimat dalam alenia baru dibuat dengan indensi (1cm). sementara
penulisan points/items hierarchy tidak sejajar dengan batas tepi kiri
pengetikan (batas margin kiri), melainkan mengikuti poin-poin/item-item di
maksud atau posisinya disesuaikan dengan memperhatikan estetika.
Penggunaan angka atau huruf awal untuk poin-poin atau item-item juga di
sesuaikan (bisa dimulai dari 1, 2, 3, atau a, b, c,).
3. Penomoran halaman
a. Penomoran halaman judul hingga abstrak ditulis dalam angka Romawi kecil.
Sedangkan bagian-bagian lainnya ditulis dengan angka Arab
b. Penomoran halaman ditulis di sebelah kanan atas, kecuali pada halaman judul
atau bab ditulis pada bagian kanan bawah. Nomor halaman diketik dengan
jarak 2 cm dari atas dan 1,5 cm dari tepi bawah.
c. Penomoran tabel dan gambar menggunakan angka Arab
d. Penomoran judul :
I.
II.
III.
A.
12
B.
C.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
1)
2)
3)
a)
b)
c)
(1)
(2)
(3)
13
7) Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris teks. Dalam
hal ini jarak tabel dan kalimat di bawahnya adalah dua spasi.
8) Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel, dengan
ketentuan :
a) Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka spasi yang
digunakan adalah satu spasi. Baris terakhir judul terletak dua spasi di
atas garis batas atas tabel
b) Nomor tabel terletak dua spasi di bawah baris terakhir teks. Nomor tabel
berdasarkan urutan.
9) Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah
dapat diizinkan, tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali
sudah mencapai ukuran halaman naskah yang dimasukkan dalam teks.
10)Dalam setiap tabel tentang data, di bawah tabel tersebut harus
dicantumkan sumbernya dengan ukuran huruf (font) 10 dengan spasi
tunggal (lihat Lampiran).
b. Gambar
1) Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, diagram atau
foto
2) Garis batas gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas
tersebut tidak melampui batas tepi kertas.
3) Penulisan judul gambar diletakkan dibawah gambar secara simetris tanpa
diakhiri dengan titik dan pada halaman yang sama
4) Ukuran gambar diusahakan agar dapat diletakkan pada satu halaman,
tidak dipenggal. Gambar diletakkan secara simetris
5) Skala pada gambar atau aksis pada grafik harus terlihat jelas
6) Gambar harus berwarna
7) Sumber gambar di letakkan sebelah bawah kiri (nama pengarang dan
tahun)
14
5. Penulisan Kutipan Langsung
a. Tulisan yang dikutip langsung dari pengarang lain harus ditulis persis seperti
aslinya
b. Apabila kutipan langsung tidak lebih dari 40 kata, maka dapat diletakkan
sebagai bagian dari kallimat di suatu paragraph, diawali dan di akhiri dengan
tanda kutip (“)
c. Apabila kutipan langsung terdiri dari 40 kata atau lebih, maka dituliskan dalam
blok paragraf tersendiri tanpa tanda kutip. Paragraf kutipan tersebut diketik
seperti halnya awal paragraf dan di indent.
6. Bahasa
a. Bahasa dan ejaan yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan mengikuti
pedoman ejaan yang disempurnakan
b. Bentuk kalimat dianjurkan tidak menggunakan orang pertama dan kedua
(misalnya aku, saya, kami, engkau dsb) akan tetapi ditulis menggunakan
kalimat pasif. Perkecualian dalam penulisan kutipan langsung yang dapat
menggunakan orang pertama atau kedua. Pada kata pengantar, saya diganti
dengan kata peneliti
c. Sedapat mungkin menggunakan istilah Indonesia. apabila menggunakan istilah
asing, istilah tersebut dicetak miring
15
BAB V
TEKNIS PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR
A. Bagian Awal
1. Sampul dan Halaman Judul
Sampul dibuat dengan menggunakan kertas bufalow warna merah. Halaman judul
memuat tulisan Laporan Tugas Akhir, Judul, Maksud, Lambang Poltekkes
Kemenkes Maluku, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang dituju dan
tahun pengajuan. Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran.
a. Tulisan Laporan Tugas Akhir, dengan huruf balok.
b. Judul : Judul LTA dibuat singkat, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat
masalah yang hendak diteliti dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Judul
tidak lebih dari 20 kata dan berbentuk piramida terbalik.
c. Lambang Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku dengan ukuran 4 x 4 cm
16
d. Maksud : sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III
Kesehatan pada Prodi D-III Kebidanan Ambon Politeknik Kesehatan
Kemenkes Maluku.
e. Nama dan Nomor Induk Mahasiswa : Nama mahasiswa ditulis dengan jelas,
tidak boleh disingkat. Dibawah nama dituliskan nomor induk mahasiswa
f. Instansi yang dituju adalah nama Jurusan/Program Studi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Maluku. Ditulis dengan menggunakan huruf balok
g. Waktu Pengajuan : tahun pengajuan yang ditulis tepat dibawah instansi yang
dituju.
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dibuat setelah selesai ujian Laporan Tugas Akhir yang
berisi tanda tangan tim penguji, mengetahui Ketua Jurusan/Prodi dan disahkan
oleh Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku. Contoh dapat dilihat pada
lampiran
4. Halaman Pernyataan
Surat pernyataan pada Laporan Tugas Akhir berisi pernyataan bahwa Laporan
Tugas Akhir yang disusun benar-benar karya sendiri, bukan hasil plagiatis. Selain
itu, perlu dinyatakan bahwa kalaupun ada karya orang lain, maka sumbernya
harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Halaman pernyataan tidak plagiatis bertujuan untuk menghindari tindakan plagiat
dan pertanggungjawaban penulis terhadap Laporan Tugas Akhir yang dibuat.
Contoh halaman pernyataan terdapat di lampiran.
5. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan ungkapan yang tulus dari peneliti dan mencakup
uraian refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilalui,
manfaat dan apresiasi terhadap pihak-pihak yang mempunyai kontribusi dalam
17
penyelesaian Laporan Tugas Akhir. Ucapan terimakasih diberikan untuk
pembimbing, dan juga disampaikan kepada :
a. Direktur
b. Pimpinan Instansi tempat kerja (bagi RPL)
c. Pimpinan tempat penelitian
d. Ketua Prodi
e. Penguji
f. Pembimbing Akademik
g. Koordinator tingkat
h. Subjek penelitian
i. Orang tua
j. Pihak lain yang membantu.
Di akhir naskah dicantumkan kota penerbit, tanggal, bulan dan tahun serta diketik
kata peneliti. Kata pengantar dibuat maksimal 2 (dua) halaman
6. Daftar Isi
Daftar isi dimaksud untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
Laporan Tugas Akhir dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung
melihat isi dari Laporan Tugas Akhir.
Daftar isi memuat judul bab, sub-sub judul beserta nomor halamannya
7. Daftar Tabel
Daftar tabel di buat apabila lebih dari 1 (satu) tabel. Daftar tabel memuat nomor
urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
8. Daftar Gambar
Daftar Gambar dibuat apabila lebih dari 1 (satu) gambar. Daftar gambar memuat
nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
9. Daftar Lampiran
Daftar lampiran dibuat apabila lebih dari 1 (satu) lampiran. Isi daftar lampiran
18
adalah nomor urut, dan judul lampiran.
10. Sinopsis
Ringkasan ditulis secara singkat maksimal 2 halaman (diambil dari bab IV dan
bab V). Ditulis spasi satu dengan besar huruf 10. Hanya memuat intinya saja
tanpa membubuhkan kata-kata yang tidak diperlukan. Dengan membaca
ringkasan, tanpa membaca keseluruhan naskah Laporan Tugas Akhir, pembaca
dapat mengambil intisari dari Laporan Tugas Akhir yang dibuat. Penulisan
sinopsis hendaknya terdiri dari:
a. Alinea pertama memuat ruang lingkup asuhan yang dilakukan termasuk
diagnosa dan perencanaan asuhan yang dilakukan.
b. Alinea kedua memuat ringkasan pelaksanakan asuhan
c. Alinea ke tiga memuat evaluasi
d. Alinea ke empat memuat kesimpulan dan saran.
B. Bagian Inti
Bagian inti dari Laporan Tugas Akhir memuat hal-hal sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang masalah harus dapat menjelaskan alasan memilih asuhan
pada pasien tersebut secara continuity of care. Untuk itu perlu diuraikan terlebih
dahulu, secara singkat dan jelas, masalah apa yang akan ditulis. Dituliskan
secara jelas masalah kesehatan fisiologis dan patologis yang sering terjadi
pada asuhan yang diberikan, didukung oleh fakta empiris dan bila memungkinkan
didukung oleh data-data yang menunjang. Penyusun harus dapat meyakinkan
pembaca/pembimbing bahwa asuhan pada pasien tersebut perlu dilakukan
dengan pendekatan manajemen kebidanan. Pada bagian ini perlu juga diuraikan
apa akibat dari masalah tersebut bila tidak segera ditangani.
19
(berkaitan dengan data-data, penemuan, literatur, dll).
3) Dampak masalah bila tidak dilakukan asuhan.
4) Konsep solusi penanganan masalah yang dapat direncanakan.
Sistematika Latar belakang terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut.
1. Besarnya masalah dan dampak
Setiap latar belakang proposal penelitian akan dimulai dengan argument peneliti
untuk menyampaikan bahwa masalah yang teliti benar-benar merupakan masalah
yang besar dan memberikan dampak yang besar. Oleh karena besarnya masalah
bersifat relatif, besarnya masalah yang diteliti sangat tergantung pada
kemampuan peneliti untuk membuktikan bahwa masalah serta dampak yang
diteliti adalah besar.
20
Contoh: Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil (K4) di Propinsi A pada tahun
2017 sebesar 92,99%, dan masih di bawah target nasional yaitu sebesar 95%.
d. Masalah tersebut memberikan dampak yang besar
Dampak dari masalah bisa beraneka ragam, misalnya berdampak pada
peningkatan angka kesakitan, angka kematian, dampak ekonomi, dampak
psikologis, prognosis penyakit yang lebih buruk dan lain-lain.
Contoh: Diare menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat, perkembangan
terhambat, dan kematian. Besarnya masalah dan dampak yang ditimbulkan baik
secara regional maupun nasional dengan menyebutkan bukti ilmiah berupa
angka-angka kejadian. Sebelum menyusun bagian Laporan Pendahuluan, maka
perlu menyiapkan beberapa data yang relevan dengan Kesehatan Ibu dan Anak,
seperti Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, angka- angka kejadian lain
sesuai kasus yang diambil untuk Laporan Tugas Akhir.
Contoh:
Salah satu cara untuk menurunkan AKI yaitu bidan perlu melakukan asuhan
secara komprehensif dan menyeluruh. Asuhan dilakukan mulai saat
kehamilan, persalinan, dan nifas sesuai dengan kewenangan bidan yang
tercantum pada Permenkes Nomor 28 tahun 2017 pasal 19-21 yaitu menangani
kasus-kasus yang sifatnya normal atau fisiologis. Sesuai dengan program
pemerintah, pada saat hamil minimal harus melakukan kunjungan sebanyak
empat kali, satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan
dua kali pada trimester ketiga dengan menerapkan 10 T dalam Asuhan
Kebidanan, yakni Timbang, Tensi, Tentukan status gizi (ukur linkar lengan atas),
21
TFU, Tentukan presentasi janin dan DJJ, TT, Tablet Fe, Tes Laboratorium,
Tatalaksana Kasus, dan Temu Wicara. Asuhan pada saat persalinan yaitu
menggunakan Asuhan Persalinan Normal (APN), sedangkan asuhan pada saat
nifas dan Bayi Baru Lahir dan Neonatus dilakukan empat kali kunjungan, yakni
pada 6-12 jam pasca persalinan, 6 hari pasca persalinan, 2 minggu pasca
persalinan dan 6 minggu pasca persalinan dan pelayanan KB
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, melahirkan,
masa nifas, Bayi Baru Lahir dan Neonatus dan KB, maka pada penyusunan LTA
ini mahasiswa membatasi berdasarkan continuity of care.
Contoh:
Mahasiswa diharapkan tidak terpaku hanya pada satu contoh saja. Mahasiswa
dapat menyusun perumusan masalah sesuai dengan kasus yang sudah diambil.
Contoh:
a) Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. M di Wilayah Kerja
Puskesmas X dengan menggunakan pendokumentasian 7 langkah Varney
b) Melakukan asuhan kebidanan persalinan pada Ny. M di Wilayah Kerja
Puskesmas X dengan menggunakan pendokumentasian SOAP
c) Melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny. M di Wilayah Kerja
Puskesmas X dengan menggunakan pendokumentasian SOAP
d) Melakukan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir dan Neonatus pada bayi Ny.
M di Wilayah Kerja Puskesmas X dengan menggunakan
pendokumentasian SOAP
e) Melakukan pelayanan KB pada Ny. M di Wilayah Kerja Puskesmas X
dengan menggunakan pendokumentasian SOAP
D. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan manfaat dari asuhan kebidanan yang
dilakukan, guna peningkatan mutu pelayanan kebidanan. Manfaat LTA diarahkan
untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan lembaga terkait.
1. Teoritis,
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menambah
wawasan tentang kasus yang diambil
23
2. Aplikatif
a. Profesi: Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi profesi bidan
dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada
masyarakat dan tentunya dapat memberikan tambahan khasanah ilmu
pengetahuan bagi dunia kebidanan
b. Institusi pendidikan: Sebagai sumbangan yang bersifat aplikatif untuk
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan
kebidanan komprehensif.
c. Klien dan masyarakat: Agar masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan terutama asuhan kebidanan yang komprehensif.
Contoh Manfaat:
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi
perkembangan ilmu kebidanan, khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan
komprehensif.
b. Manfaat aplikatif
1) Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi institusi kesehatan dalam
rangka meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan
komprehensif.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pendidikan
untuk menambah referensi yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, Bayi
Baru Lahir dan Neonatus dan KB.
3) Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat turut aktif membantu tenaga kesehatan dalam
melakukan asuhan kebidanan baik kehamilan, persalinan, nifas, Bayi Baru
Lahir dan Neonatus dan KB.
E. Keaslian Penelitian
24
Keaslian laporan berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang
mempunyai kesamaan judul atau topik/tema. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menghindari plagiat atau untuk menegaskan bahwa judul yang diambil sudah
pernah diteliti sebelumnya. Pada Keaslian Penelitian ini dicantumkan nama
peneliti sebelumnya, tahun penelitian, judul penelitian, tujuan, metode dan hasil
atau kesimpulannya. Selain itu perlu dicantumkan perbedaan penelitian
sebelumnya dengan penelitian yang sekarang dilakukan.
Bagian ini merupakan penjelasan tentang hasil-hasil penelitian terkait
yang sudah pernah dilaksanakan sebelumnya oleh peneliti lain. Perumusan
Keaslian Penelitian ini mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk mencari
atau menelusuri referensi tentang penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
terkait dengan topik penelitian yang akan dilakukan mahasiswa pada saat ini.
Pernyataan dalam Keaslian Penelitian ini meliputi identifikasi dan penjelasan
tentang perbedaan-perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan
penelitian-penelitian terdahulu yang sudah ada sebelumnya. Perbedaan-
perbedaan yang dimaksud bukan sekedar perbedaan dalam hal lokasi, waktu dan
subyek penelitian, tetapi perbedaan substantif yaitu misalnya dalam rumusan
tujuan penelitian, penerapan teori dan kerangka teori, desain penelitian, variabel-
variabel penelitian, instrumen penelitian, pengolahan dan metode serta teknik
analisis data.
Contoh:
Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
Penelitian Yang Serupa
1 Ani Mulyani (2010) Asuhan Kebidanan Studi Asuhan Setelah melakukan asuhan
Komprehensif Pada Ny. komprehensif Kebidanan Komprehensif
R di KP. Tunagan RT 01 pada Ny. R, penulis dapat
mengetahui pelaksanaan
RW 07 Linggajaya
asuhan kebidanan dengan
Kecamatan pelaksanaan Asuhan
Mangkubumi Kota Kebidanan Komprehensif
Tasikmalaya Tahun pada Ny. R tidak
2010 menemukan perbedaan.
25
2 Dian Atriani (2012) Asuhan Kebidanan Ibu Studi Asuhan Setelah melakukan asuhan
Hamil, Bersalin, Nifas komprehensif komprehensif pada Ny. I
Normal di BPM Bedug penulis dapat mengetahui
bahwa asuhan yang
Kecamatan Talang
diberikan sudah sesuai
Kabupaten Tegal tahun dengan pendekatan
2012 manajemen kebidanan 7
langkah varney dan data
perkembangan dengan
metode SOAP serta tidak
ditemukan kesenjangan
antara teori dengan
pelaksanaan.
Dari tabel 1 di atas diketahui bahwa ada perbedaan studi kasus ini dengan studi kasus
sebelumnya. Perbedaan dengan studi kasus yang dilakukan oleh penulis adalah pada:
1. Waktu, tempat dan subjek penelitian, pada studi kasus ini penulis menggunakan di
BPM Nurul Khasanah tahun 2015 pada ibu M.
2. Jenis penelitian pada studi kasus ini penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus
komprehensif, di BPM Nurul Khasanah, tahun 2015 pada ibu M.
H. Kewenangan Bidan
Tugas dan wewenang Bidan (Undang-undang No. 4 tahun 2019 tentang Kebidanan),
Bab VI, Pasal 46 – 59.
J. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran merupakan uraian tentang bagaimana peneliti mengalirkan
jalan pikiran secara logis dalam rangka memecahkan masalah yang telah
dirumuskan. Dalam kerangka pemikiran diuraikan pola pikir peneliti, dalil hukum-
hukum, kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan serta standar operating procedure
(SOP) pemecahan masalah, kemudian ditarik benang merahnya sehingga
membentuk model alur berpikir. Sebaiknya dalam kerangka pemikiran ini ada suatu
grand theory yang membantu menjawab permasalahan. Kerangka pemikiran dibuat
suatu model/bagan konsep penelitian yang menguhubungkan antara konsep yang
29
ada dalam teori, sehingga membentuk alur hubungan antar konsep yang merupakan
benang merah antar teori-teori.
Kerangka berpikir merupakan model konseptial tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagi masalah
yang penting (Sugiyono, 2009).
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menjelaskan tentang jenis atau metode yang digunakan dalam penyusunan LTA
yaitu dalam bentuk studi kasus melalui kegiatan yang mengeksplorasikan suatu
masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan
menyebutkan berbagai sumber informasi yang dibatasi oleh waktu dan tempat serta
kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas atau individu (Sumantri,
2013).
Studi kasus asuhan kebidanan komprehensif pada ibu Hamil, bersalin, nifas dan
menyusui, bayi baru lahir dan KB ini dilakukan dengan menggunakan jenis metode
penelitian studi penelaahan kasus dengan cara meneliti suatu permasalahan yang
berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-
kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan
reaksi kasus terhadap suatu perlakuan.
Contoh:
“Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, dan
nifas……….. ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif
yang digunakan adalah studi penelaan kasus (Case Study), yakni dengan cara
meneliti suatu permasalahan yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-
faktor yang mempengaruhi, kejadian- kejadian khusus yang muncul sehubungan
dengan kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan”.
30
penyusunan Laporan Tugas Akhir.
C. Subjek Penelitian
Adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 28 – 32 minggu sampai dengan pelayanan
KB.
Contoh:
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang ibu hamil
yang usia kehamilannya 28 minggu, kemudian diikuti sampai pelayanan KB. Teknik
pengambilan sampel atau subjek penelitian yang akan digunakan adalah Purposive
Sampling yaitu pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-
sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).
D. Instrumen
Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang diperlukan untuk mendapatkan data,
instrumen yang digunakan dalam penyusunan LTA adalah pedoman wawancara,
lembar observasi, dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan.
E. Pengumpulan Data
1.Jenis Data
a. Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan cara:
1) Observasi/pemeriksaan/pengukuran dengan: Metode pengumpulan data
melalui suatu pengamatan dengan menggunakan panca indra maupun
alat. Alat yang dapat digunakan misalnya jam, skala, mikroskop,
spektrofotometer, dan timbangan berat badan.
2) Wawancara: Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
lengkap dan akurat melalui jawaban tentang masalah-masalah yang terjadi
pada ibu. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara terstruktur. Wawancara mendalam menggunakan pedoman
wawancara, tape recorder, voice recorder
31
3) Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) menggunakan
pedoman diskusi dan tape recorderdan sekunder yang di dapatkan dari
subjek, orang lain yang berhubungan dengan subjek dan lokasi penelitian
b. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan antara lain dengan cara menggunakan daftar
isian, formulir kompilasi data, rekam medik, dan lain - lain.
G. Etika Penelitian
Peneliti harus mendapatkan persetujuan dari klien untuk menjadi subjek penelitian
(Informed Consent dan Informed choice)
Isi naskah Informed Consent atau persetujuan setelah penjelasan harus lengkap
dan jelas bagi subjek penelitian dan untuk laporan tugas akhir naskah Informed
Consent dan Informed choice paling tidak mengandung penjelasan tentang:
1. Bahwa klien diundang untuk ikut serta dalam penelitian dengan alasan
mengapa klien dianggap cocok menjadi subjek penelitian dan
keikutsertaannya adalah sukarela.
32
2. Klien bebas untuk menolak ikut serta dan dia bebas setiap saat menarik diri
dari penelitian tanpa hukuman atau kehilangan keuntungan yang sebenarnya
merupakan haknya.
3. Tujuan penelitian, prosedur yang dilakukan oleh peneliti dan calon subjek
penelitian, penjelasan perbedaan penelitian dengan pelayanan medik rutin.
4. Kurun waktu keikutsertaan klien, termasuk jumlah dan lamanya kedatangannya
serta kemungkinan penelitian atau keikutsertaannya dihentikan lebih awal.
5. Ketetapan yang akan diambil untuk menjamin keleluasaan pribadi subjek
dihormati serta kerahasiaan catatan yang dapat mengidentifikasikan subjek
*Dapat dilihat pada contoh terlampir
Contoh
BPM Khasanah dimiliki oleh Bidan Khasanah, BPM ini berlokasi di Jl. Kemerdekaan Klaten. BPM
ini mulai beroperasi sejak tahun 2001 dengan SIPB nomor 123456/NIPB-11.12/2001/1234
sebagai bukti legalitas dari penyelenggaraan praktik di BPM tersebut. Sarana prasarana yang
terdapat di BPM ini adalah 1 kamar bersalin, 2 kamar nifas, 1 ruang periksa, 1 kamar mandi
pasien, partus set, stetoskoskop, tensimeter, doppler, hecting set, alat cek Hb, set KB, dan alat
pemeriksaan fisik. Jenis layanan yang diberikan berupa layanan KIA-KB, ANC, persalinan 24
jam, pelayanan nifas dan imunisasi.
33
B. Tinjauan Kasus
Tinjauan kasus merupakan hasil pengkajian data awal yang dimulai dari usia
kehamilan 28 – 32 minggu sampai dengan pelayanan KB. Asuhan yang diberikan
sampai dengan evaluasi. Untuk kunjungan pertama dilakukan pengkajian awal dan
dibuat dalam asuhan kebidanan menggunakan pendekatan 7 langkah Varney. Untuk
kunjungan ke dua sampai dengan kunjungan ke 10 dibuat dalam bentuk
pendokumentasian SOAP yaitu :
S: Data subyektif terfokus mencatat hasil anamnesa, autoanamnesa maupun
alloanamnesa, sesuai keadaan klien.
O: Data obyektif terfokus mencatat hasil pemeriksaan: fisik, laboratorium dan
penunjang, sesuai keadaan klien.
A: Hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan, berdasakan data
fokus pada klien.
P : Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan pelaksanaan yang sudah
dilakukan secara komprehensif (tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan,
konseling, kolaborasi rujukan) dan evaluasi/tindak lanjut.
Contoh 1:
Dasar :
Data S : ibu mengatakan usianya 26 tahun, ini merupakan kehamilan
pertamanya, HPHT-nya tanggal 11 Juni 2017
Data O : TD: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, R: 21 x/menit, S: 36,0 °C, BB: 54
kg, sebelum hamil 39 kg, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong). TFU 3 jari di bawah prosesus xipoideus, bagian
kanan teraba tahanan keras memanjang seperti papan (pungggung),
bagian kiri teraba tonjolan- tonjolan kecil (ekstremitas), bagian
simfisis teraba bulat keras melenting (kepala), kepala belum masuk
panggul, DJJ: 132x/menit, TFU: 26 cm, TBJ: (26-12) x 155 gram =
2170 gram.
34
Contoh 2.
Ny. M. usia 26 tahun, postpartun normal hari pertama.
Dasar
Data Subyektif : Ibu mengatakan baru saja melahirkan anak pertamanya
Data Obyektif : Partus tanggal 21 Oktober 2075,
pukul 11.00 WIB. KU baik, kesadaran composmentis. TD
0
110/80 mmHg, N 80 x/menit, Suhu 37 C, pernapasan 24
x/menit. Tinggi Fundus Uteri 1 jari di bawah pusat, keras.
Lochea rubra, warna merah, satu pembalut tidak penuh.
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa perumusan diagnosa mengacu pada
nomenklatur seperti yang tertulis di atas. Data subjektif dan data objektif perlu
dicantumkan ulang, hal itu digunakan sebagai dasar analisis perumusan
diagnosa. Namun perlu diingat bahwa data yang dicantumkan hanya benar-benar
daya yang menunjang diagnosa saja.
C. Pembahasan
Pembahasan meliputi hasil asuhan berdasarkan 7 langkah Varney (tujuan khusus),
dengan membandingkan ada tidaknya kesenjangan antara tinjauan pustaka, hasil
penelitian terdahulu dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan secara berkesinambungan (continuity of care) oleh peneliti.
35
menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada
kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah
menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu
secara teoritik maupun praktis.
KESIMPULAN:
Pada data subjektif ditemukan beberapa ketidaknyamanan pada kehamilan, persalinan, dan
masa nifas yang dikategorikan dalam ketidaknyamanan fisiologis. Ketidaknyamanan itu antara lain sering
BAK pada malam hari, dada terasa sesak seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, pungggung dan
pinggang terasa pegal, kesemutan bagian jari tengah pada tangan kanannya, cemas dalam menghadapi
operasi SC, badan menggigil setelah operasi SC, bayi muntah lendir coklat, bayi mengalami bingung
puting, hipertermia pada bayi, dan hipertensi postpartum.
Pada kasus tersebut ada beberapa diagnosa yang muncul diluar perumusan diagnosa dalam tinjauan
teori, yaitu Pre eklampsia dalam kehamilan, pacuan gagal pada persalinan, persalinan dengan SC,
hipotermia pada BBL, ikterus fisiologis pada bayi, bingung puting pada bayi dan hipertensi post partum.
Pelaksanaan asuhan pada Ny. S dan bayinya meliputi pencegahan komplikasi kehamilan,
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, dan Bayi Baru Lahir dan Neonatus serta pemberian informasi dan
pendidikan kesehatan atas ketidaknyamanan yang muncul dalam pelaksanaan asuhan ini ditemukan
kesenjangan antara kondisi lapangan dengan tinjauan teori. Selain itu, ada beberapa asuhan yang
pelaksanaannya tidak sesuai dengan perencanaan asuhan
Pemberian asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh kurang kooperatifnya keluarga klien dalam mendukung asuhan yang telah diberikan.
Selain itu, ada beberapa asuhan yang tidak diberikan pada Ny. S, sehingga hasil asuhan masih jauh dari
yang diharapkan
B. Saran
Saran Saran harus mengacu pada manfaat asuhan kebidanan.
Contoh :
1. Bagi klien
Peneliti berharap klien lebih memahami tentang proses kehamilan, persalinan,
maupun nifasnya merupakan proses yang fisiologis maupun normal, sehingga
kekhawatiran ibu selama kehamilan, persalinan, maupun nifasnya tidak berlebihan
sehingga mempunyai dampak yang tidak bagus terhadap prosesnya. Dampak
36
yang sangat jelas terlihat adalah tidak tercapainya ASI Eksklusif, meskipun
asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan teori.
2. Bagi Keluarga
Peneliti berharap keluarga mendukung semua asuhan yang telah diberikan oleh
tenaga kesehatan agar hasil asuhan yang telah diberikan menjadi lebih optimal,
karena dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam keberhasilan
asuhan.
3. Bagi Institusi
4. Bagi peneliti selanjutnya
5. Bagi Tenaga Kesehatan
Peneliti berharap tenaga kesehatan menerapkan asuhan kebidanan secara
komprehensif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik secara
individu maupun kelompok sesuai dengan progam yang telah disusun oleh
pemerintah. Selain itu, tenaga kesehatan juga diharapkan untuk mendeteksi
secara dini terhadap masalah yang kemungkinan muncul pada sehingga masalah
tersebut dapat dicegah melalui tindakan promotif dan preventif.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir dari Laporan Tugas Akhir terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
Penulisan referensi menurut sistem Harvard ini harus disusun dengan urutan
tertentu dan dengan format dan tmahasiswa baca Standar.
a. Pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang penulis.
b. Untuk menjaga konsistensi dalam penulisan referensi, nama penulis dimulai
dari nama paling belakang dilanjutkan dengan singkatan nama di depannya.
c. Contoh Saleha. (2010)………….
d. Penulisan editor disingkat menjadi “ed”
e. Bila mengutip beberapa tulisan dari satu penulis, pustaka disusun secara
kronologis berdasarkan tahun terbitnya, atau dengan tambahan huruf
(misalnya 2009a, 2009b), bila beberapa tulisan dari penulis yang sama telah
diterbitkan pada tahun yang sama.
37
Contoh :
Aritonang, I. (2004)………….
Aritonang, I. (2005a) ………..
Aritonang, I. (2005b)………..
Referensi yang bersumber dari jurnal/referensi (dalam bentuk pdf) primer
berjumlah 80% dalam 5 tahun terakhir sedangkan dari teks book
berjumlah 20% dan tidak dibatasi tahun.
2. Lampiran
Lampiran menyajikan berbagai bahan yang digunakan dalam menyusun Laporan
Tugas Akhir. Yang perlu dilampirkan dalam usulan penelitian antara lain : Format
Informend Consent, surat permohonan pengambilan data awal, surat ijin
penelitian, format asuhan kebidanan, lembar konsultasi, dokumentasi pemberian
asuhan (10 foto sesuai kunjungan). Masing-masing dengan keterangan
38