Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan merupakan pendidikan
vokasional yang bertujuan untuk menghasilkan Ahli Madya Kebidanan
sebagai tenaga bidan pelaksana yang mampu melaksanakan tugas sesuai
kewenangan dan kompetensinya. Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan
menghasilkan tenaga bidan profesional pada tingkat Ahli Madya Kebidanan
yang mampu berperan sebagai Care Provider, Community leader,
Communicator dan Manager dalam bidang kebidanan.
Standar kompetensi lulusan Diploma III Kebidanan meliputi:
1. Mampu berperilaku profesional, beretika dan bermoral serta tanggap
terhadap nilai sosial budaya dalam praktik kebidanan.
2. Mampu melakukan komunikasi efektif dengan perempuan, keluarga,
masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak dalam pelayanan kebidanan.
3. Mampu memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan
holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil,
melahirkan dan nifas.
4. Mampu memberikan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan
kewenangannya.
5. Mampu melakukan upaya promotif, preventif, deteksi dini dan
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kebidanan.

Pencapaian kompetensi tersebut ditempuh dengan tahapan


pendidikan mulai dari tahap I sampai dengan tahap III. Pendidikan tahap I
difokuskan pada penguasaan ilmu-ilmu dasar dan keterampilan dasar
yang terkait dengan praktik kebidanan. Pendidikan tahap II difokuskan
pada penguasaan asuhan kebidanan yang meliputi: asuhan kebidanan

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 1
kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, nifas, neonatus, bayi, balita dan
pra sekolah, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, komunitas
serta kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Pendidikan tahap III
difokuskan pada penguasaan praktik profesional kebidanan dari tingkatan
pencapaian kompetensi pemula sampai mandiri dan pembuatan laporan
tugas akhir.
Laporan Tugas Akhir (LTA) mahasiswa Program Diploma Tiga
kebidanan merupakan mata kuliah dengan beban studi 3 SKS (K) yang
memberikan kemampuan mengaplikasikan teori yang telah didapat pada
semester sebelumnya untuk menangani atau memecahkan permasalahan
praktis dengan menyusun Laporan Tugas Akhir melalui laporan study
kasus yang diambil dari kasus continuity of care dalam bentuk asuhan
kebidanan kepada ibu dan bayi mulai saat kehamilan sampai masa nifas
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

B. Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir


1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi dosen dan
mahasiswa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA)
2. Tujuan Khusus
Tujuan penyusunan laporan tugas akhir agar mahasiswa mampu:
a. Menyusun proposal LTA dalam bentuk laporan pendahuluan dan
metodologi studi kasus asuhan kebidanan pada ibu hamil,
melahirkan, neonatus, nifas dan KB.
b. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, neonatus,
masa nifas dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan.
c. Menyusun laporan dokumentasi hasil asuhan kebidanan ibu hamil,
melahirkan, neonatus, nifas dan KB bersifat continuity of care.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 2
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. PP nomor 17 tahun 2009 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan
4. PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Kepmen Diknas nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
6. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, tentang Standar Penilaian
Pendidikan
7. Permendikbud nomor 49 tahun 2014, tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1464/Menkes/ Per/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan
9. Surat Keputusan Kepala Badan PPSDMK nomor
HK.02.05/I/III/2/08794/2011 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Diploma
III Kebidanan

D. Batasan Laporan Tugas Akhir


Laporan tugas akhir merupakan laporan dari hasil asuhan kebidanan
kepada ibu hamil sampai masa nifas, termasuk asuhan bayi baru lahir dan
pemilihan kontrasepsi yang bersifat continuity of care dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan, dalam membantu
mengatasi masalah kesehatan klien secara komprehensif.

E. Bentuk
Laporan tugas akhir mahasiswa bersifat continuity of care dalam
bentuk studi kasus asuhan kebidanan kepada ibu dan bayi mulai saat

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 3
kehamilan sampai masa nifas dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.

F. Kedudukan Laporan Tugas Akhir dan Bobot SKS


Laporan tugas akhir rmempunyai kedudukan sebagai mata kuliah
pada semester VI yang dilakukan secara terintegrasi sebagai bagian dari
ujian akhir program untuk menyelesaikan pendidikan. Pelaksanaan
penyusunan laporan tugas akhir tidak disediakan waktu khusus tetapi
dilakukan terintegrasi bersama-sama dengan pelaksanaan PBM di semester
VI. Bobot laporan tugas akhir adalah 3 SKS dilaksanakan selama 25 hari
(160’x3x16=129/5= 25 hari) dalam penyusunan LTA dan konsultasi ke
pembimbing LTA.

G. Prosedur Pengajuan LTA


Prosedur pengajuan LTA adalah sebagai berikut:
1. Pada semester V saat pelaksanaan praktik kebidanan (PK) II di
komunitas, mahasiswa mengambil kasus (ibu hamil dengan usia
kehamilan minimal 28 minggu).
2. Mahasiswa mengajukan kasus pada Pembimbing Akademik (PA).
3. PA menyetujui pengambilan kasus.
4. Sekretaris Jurusan dan Kaprodi Diploma Tiga menetapkan nama
pembimbing I dan pembimbing II, serta membuatkan surat permohonan
bimbingan.
5. Mahasiswa bersama pembimbing melakukan kunjungan pertama kepada
ibu hamil untuk memastikan kasus yang dipilih.
6. Mahasiswa melaksanakan proses bimbingan dan dibuktikan dengan
lembar konsultasi ke pembimbing 1 dan pembimbing 2.
7. Mahasiswa juga melaksanakan praktik asuhan kebidanan dan dibuktikan
dengan daftar hadir kunjungan kepada klien.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 4
8. Setelah proses bimbingan selesai mahasiswa mengajukan siap ujian ke
Kaprodi Diploma Tiga yang dibuktikan dengan lembar persetujuan
pembimbing dan pernyataan siap ujian.
9. Sekretaris dan Kaprodi Diploma Tiga menetapkan penguji LTA
10. Kaprodi Diploma Tiga bekerjasama dengan bagian akademik
membuatkan jadual ujian proposal / hasil LTA.
11. Mahasiswa ujian proposal / hasil LTA sesuai jadual.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 5
BAB II
KUALIFIKASI MAHASISWA, PEMBIMBING DAN PENGUJI

A. Persyaratan Akademik dan Administratif Mahasiswa


1. Persyaratan akademik bagi mahasiswa yang akan menyusun LTA
adalah:
a. Mahasiswa telah dinyatakan lulus seluruh mata kuliah semester I
sampai dengan semester V dengan nilai yang mengacu pada
ketentuan akademik.
b. Mahasiswa telah menyelesaikan tugas praktik dan memenuhi target
kompetensi pada semester 1 sampai dengan semester V dengan
nilai yang sesuai dengan ketentuan akademik.
2. Persyaratan administratif bagi mahasiswa yang akan menyusun LTA
seperti di bawah ini:
a. Sudah melunasi kewajiban membayar SPP bagi mahasiswa sampai
semester VI
b. Memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) semester bersangkutan yang
mencantumkan laporan tugas akhir dan telah ditandatangani oleh
Pembimbing Akademik.

B. Pembimbing
Selama penyusunan laporan tugas akhir ini, mahasiswa dibimbing
oleh tim pembimbing, dengan ketentuan:
1. Setiap mahasiswa dibimbing oleh 2 orang pembimbing, yaitu
pembimbing I dan pembimbing II.
a. Pembimbing I
1) Dosen tetap Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin,
2) Kualifikasi pendidikan diutamakan minimal S2 kesehatan dengan
pengalaman kerja minimal 5 tahun.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 6
3) Jabatan akademik minimal lektor.

b. Pembimbing II
1) Dosen tetap Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin.
2) Kualifikasi pendidikan minimal S2 atau S1/DIV kesehatan
dengan pengalaman menjadi dosen minimal 2 tahun.
3) Jabatan akademik minimal asisten ahli.

2. Pembimbing ditunjuk dan disahkan dengan surat keputusan Direktur


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin atas usulan Ketua Program Studi
Diploma III Kebidanan
3. Memiliki kemauan untuk selalu berusaha membekali diri sebagai
pembimbing LTA dalam bentuk asuhan kebidanan dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
4. Pembimbing I dan pembimbing II memiliki hak dan kewajiban yang
sama, dilakukan secara bijaksana, proporsional dalam semangat
kerjasama tim.
5. Prosedur Penunjukan Pembimbing
a. Penunjukan pembimbing (I dan II) dilakukan oleh Direktur Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin atas usulan Ketua Program Studi Diploma
Tiga Kebidanan dengan mempertimbangkan beban kerja masing-
masing dosen secara proporsional.
b. Ketua Program Studi memperhitungkan kemampuan dan bidang
keilmuan bagi pasangan dosen pembimbing secara bijaksana.

C. Penguji
Penguji LTA terdiri dari 3 orang yaitu 2 orang pembimbing dan 1
orang di luar pembimbing melalui penunjukan Direktur Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin atas usulan Ketua Program studi Diploma Tiga

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 7
dengan mempertimbangkan beban kerja masing-masing dosen secara
proporsional.
1. Persyaratan penguji
a. Ketua Penguji
1) Dosen tetap Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin.
2) Kualifikasi pendidikan minimal S2 dengan pengalaman menjadi
dosen minimal 5 tahun
3) Jabatan Akademik minimal lektor.
4) Mempunyai kemampuan di bidang materi/topik yang diujikan.

b. Anggota Penguji
1) Dosen tetap Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin.
2) Kualifikasi pendidikan minimal S2 atau S1/DIV dengan
pengalaman menjadi dosen minimal 2 tahun.
3) Jabatan akademik minimal asisten ahli.
4) Mempunyai kemampuan di bidang materi /topik yang diujikan
(sesuai latar belakang pendidikan/pengalaman/pelatihan).

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 8
BAB III
PROSEDUR, PROSES BIMBINGAN DAN PENILAIAN

A. Prosedur Penyusunan Laporan Tugas Akhir


Prosedur yang harus dijalani mahasiswa dalam penyusunan LTA
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapatkan pengarahan tentang LTA dari Penanggung
Jawab Mata Kuliah (PJMK) LTA.
2. Mahasiswa menyusun proposal studi kasus LTA dengan bimbingan
dosen pembimbing.
3. Mahasiswa melaksanakan ujian proposal LTA bersama dengan 3 orang
penguji.
4. Setelah proposal disempurnakan dan disahkan oleh 3 orang penguji,
mahasiswa melaksanakan studi kasus asuhan kebidanan continuity of
care.
5. Menyusun laporan studi kasus asuhan kebidanan continuity of care
dibawah bimbingan dosen pembimbing.
6. Setelah LTA dianggap sempurna ditandatangani oleh kedua
pembimbing lalu mahasiswa melaksanakan ujian hasil LTA bersama
dengan 3 orang penguji.
7. Menyempurnakan LTA atas saran dan rekomendasi dari penguji yang
dibuktikan dengan tandatangan oleh 3 orang penguji dan disahkan
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan.

B. Pelaksanaan Ujian Laporan Tugas Akhir


Pelaksanaan Ujian laporan tugas akhir dilakukan dalam 2 tahap,
yaitu ujian proposal LTA dan Ujian akhir sidang LTA.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 9
1. Ujian Proposal LTA
a. Persyaratan Mahasiswa
1) Mahasiswa telah menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan (tabulasi
target).
2) Mahasiswa telah menyelesaikan penulisan proposal dan telah
mendapat persetujuan (tanda tangan) dari pembimbing utama dan
pembimbing pendamping.
3) Mahasiswa telah menyerahkan naskah proposal sebanyak 3
eksemplar kepada panitia maksimal 3 hari sebelum ujian
dilaksanakan.

b. Persiapan
1) Jadual dan tempat pelaksanaan ujian proposal di koordinasikan
dengan pembimbing utama dan pembimbing pendamping dan
dilaporkan kepada panitia.
2) Mahasiswa diwajibkan untuk mempersiapkan presentasi proposal
dengan menggunakan media yang telah disediakan dalam bentuk
power point.

c. Pelaksanaan
1) Ujian proposal LTA dilaksanakan sesuai dengan jadual yang
sudah ditentukan.
2) Ujian proposal LTA dihadiri oleh 1 orang penguji utama dan 2
orang penguji anggota.
3) Salah seorang penguji yaitu pembimbing pendamping bertindak
sebagai moderator.
4) Ujian proposal untuk masing-masing mahasiswa dilangsungkan
selama 60 menit dengan pembagian waktu sebagai berikut:
Penyajian/ presentasi proposal oleh mahasiswa 10-15 menit,
tanya jawab 45 menit masing-masing penguji maksimal 15 mnt).

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 10
2. Ujian akhir Sidang LTA
a. Persyaratan Mahasiswa
1) Mahasiswa telah menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan
semester 1 sampai dengan semester VI dan memenuhi target
kompetensi sesuai ketentuan.
2) Mahasiswa telah menyelesaikan penulisan LTA dan telah
mendapat persetujuan (tanda tangan) dari pembimbing utama dan
pembimbing pendamping.
3) Mahasiswa telah menyerahkan naskah LTA sebanyak 3
eksemplar kepada panitia maksimal 3 hari sebelum ujian
dilaksanakan

b. Persiapan
1) Jadual dan tempat pelaksanaan ujian akhir sidang LTA
dikoordinasikan dengan pembimbing utama dan pembimbing
pendamping dan dilaporkan kepada panitia ujian akhir.
2) Mahasiswa diwajibkan untuk mempersiapkan presentasi LTA
dengan menggunakan media yang telah disediakan dalam bentuk
power point dan flip chart.

c. Pelaksanaan
Pelaksanaan ujian akhir sidang LTA diatur sebagai berikut:
1) Ujian akhir sidang LTA dilaksanakan sesuai dengan jadual yang
sudah ditentukan.
2) Ujian akhir sidang LTA dihadiri oleh 1 orang penguji utama dan 2
orang penguji anggota.
3) Salah seorang penguji yaitu pembimbing pendamping bertindak
sebagai moderator.
4) Ujian akhir sidang LTA untuk masing-masing mahasiswa
dilangsungkan selama 60 menit dengan pembagian waktu

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 11
sebagai berikut: Penyajian/ presentasi proposal oleh mahasiswa
10-15 menit, tanya jawab 45 menit masing-masing penguji
maksimal 15 mnt )

d. Penilaian
Penilaian LTA diatur sebagai berikut:
1) Penilaian Ujian LTA terdiri dari 2 unsur yaitu: ujian akhir sidang
LTA (50%), bimbingan (50%).
2) Mahasiswa dinyatakan lulus mata kuliah LTA jika memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Memperoleh nilai minimal 68 atau nilai mutu B dari rata-rata
nilai 3 penguji dan rata-rata nilai bimbingan dari 2
pembimbing.
b) Mahasiswa yang telah mengikuti ujian baik ujian proposal
maupun ujian sidang LTA, diwajibkan untuk merevisi dalam
waktu maksimal 1 minggu setelah ujian .
c) Menyerahkan proposal maupun LTA yang sudah direvisi
sesuai dengan ketentuan.

e. Uji Ulang
1) Bagi mahasiswa yang belum dinyatakan lulus pada ujian sidang
yang pertama, maka disediakan kesempatan untuk mengulang
pada waktu yang telah ditentukan maksimal 2 kali.
2) Bagi mahasiswa yang belum mengikuti ujian sidang LTA pada
waktu yang sudah ditentukan karena tidak memenuhi persyaratan
kelulusan, maka diberikan kesempatan waktu maksimal sampai
semester 8 untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
mengacu pada ketentuan akademik yang berlaku.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 12
C. Ketentuan Lain
1. Mahasiswa bersama pembimbing mendiskusikan tentang subyek
asuhan, judul, outline (garis besar), dan kontrak waktu dari tugas akhir
yang akan dilakukan.
2. Mahasiswa melakukan kegiatan tugas akhir di instansi/lembaga yang
dipilih dengan menyerahkan surat pengantar Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
3. Apabila tugas akhir tidak dapat diselesaikan pada semester
bersangkutan, maka akan diatur berdasarkan rapat dosen dengan
mengacu kepada ketentuan akademik yang berlaku.
4. Naskah proposal/ laporan tugas akhir sebagai bahan ujian tidak perlu
dijilid tetapi dimasukkan dalam map plastik warna biru, dibuat dalam
rangkap empat, dengan rincian masing-masing 1 eksemplar untuk
penguji utama, penguji anggota, penguji anggota dan mahasiswa.
5. Setelah ujian sidang LTA dilakukan perbaikan sesuai saran tiap-tiap
penguji. Apabila LTA telah disetujui tim pembimbing, dicetak dan dijilid
rangkap empat, dengan rincian masing-masing 1 eksemplar untuk
Program Studi, perpustakaan, lahan penelitian dan mahasiswa.
6. Mahasiswa mempunyai kartu/lembar bimbingan bagi masing-masing
pembimbing yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai salah satu
indikator penilaian.
7. Frekuensi pemberian asuhan dilakukan minimal 9 kali dengan rincian:
Saat ibu hamil Trimester III sebanyak 3 kali, saat bersalin 1 kali, saat
nifas/neonatus 3 kali, KB 2 kali.
8. Antisipasi kasus hilang maka setiap mahasiswa dianjurkan untuk
mengambil 2 kasus sebagai cadangan.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 13
BAB IV
KERANGKA PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Kerangka penulisan Poposal LTA dan Laporan Tugas Akhir terdiri dari:
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
A. Kerangka Penulisan Proposal LTA
Format penulisan proposal LTA terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir.
1.Bagian Awal Proposal
a. Halaman cover ( sampul depan )
b. Halaman sampul dalam
c. Hak cipta
d. Halaman persetujuan
e. Halaman pengesahan
f. Kata pengantar
g. Halaman daftar isi
h. Halaman daftar tabel
i. Halaman daftar gambar ( bila ada)
j. Halaman daftar lampiran

2.Bagian Inti Proposal


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Batasan Masalah
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4. Manfaat
a. Manfaat teoritis

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 14
b. Manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Kehamilan.
a. Konsep Dasar Kehamilan
b. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan
2. Persalinan
a. Konsep Dasar Persalinan
b. Konsep Dasar Asuhan Persalinan
3. Nifas
a. Konsep Dasar Nifas
b. Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas
4. Bayi Baru Lahir
a. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
b. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir
5. Keluarga Berencana
a. Konsep Dasar Keluarga Berencana
b. Konsep Dasar Asuhan Keluarga Berencana

BAB III METODE PENELITIAN


1. Jenis / Desain / Rancangan Penelitian
2. Kerangka Operasional
3. Subjek Penelitian dan Kriteria Subjek
4. Variabel dan Definisi Operasional
5. Instrumen Penelitian
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
7. Metode Pengumpulan Data
8. Metode Pengolahan Data
9. Etika penelitian

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 15
3. Bagian Akhir Proposal Penelitian
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
1) Lembar Konsultasi Pembimbing
2) Jadual Kegiatan
3) Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
4) Instrumen : format pengkajian, lembar observasi, dll

B. Kerangka Penulisan LTA


Format penulisan LTA terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti
dan bagian akhir.
1. Bagian Awal LTA
a. Halaman cover ( sampul depan )
b. Halaman sampul dalam
c. Halaman hak cipta
d. Pernyataan keaslian tulisan
e. Halaman persetujuan
f. Halaman pengesahan
g. Kata pengantar
h. Intisari
i. Halaman daftar isi
j. Halaman daftar tabel
k. Halaman daftar gambar ( bila ada)
l. Halaman daftar lampiran
m. Halaman daftar symbol

2. Bagian Inti Laporan Tugas Akhir


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Batasan masalah

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 16
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4. Manfaat
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Kehamilan.
a. Konsep Dasar Kehamilan
b. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan
2. Persalinan
a. Konsep Dasar Persalinan
b. Konsep Dasar Asuhan Persalinan
3. Nifas
a. Konsep Dasar Nifas
b. Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas
4. Bayi Baru Lahir
a. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
b. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir
5. Keluarga Berencana
a. Konsep Dasar Keluarga Berencana
b. Konsep Dasar Asuhan Keluarga Berencana

BAB III METODE PENELITIAN


1. Jenis / Desain / Rancangan Penelitian
2. Kerangka Operasional
3. Subjek Penelitian dan Kriteria Subjek
4. Variabel dan Definisi Operasional
5. Instrumen Penelitian

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 17
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
7. Metode Pengumpulan Data
8. Metode Pengolahan Data
9. Etika penelitian

BAB IV ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF


BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

3. Bagian Akhir LTA


a. Daftar Pustaka
b. Lampiran :
1) Lembar Konsultasi Pembimbing
2) Jadual Kegiatan
3) Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
4) Instrumen : format pengkajian, lembar observasi, dll
5) Gambar/ foto
6) Dan lain-lain

C. Penjelasan Kerangka Penulisan Laporan Akhir


1. Bagian Awal LTA
a. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan dari Laporan Tugas Akhir merupakan sampul
yang memuat secara berurutan:
1) Judul Laporan Tugas Akhir
Judul dibuat singkat, jelas, dan menyatakan continuity of care pada
pasien X. Bila judul tidak dapat dibuat judul yang singkat (lebih dari
16 kata), maka dapat dibuat sub judul di bawah judul pokok yang

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 18
hurufnya lebih kecil dan merupakan kalimat penjelasan (lihat
lampiran)
2) Tulisan “LAPORAN TUGAS AKHIR”
3) Logo Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
4) Nama Penyusun dan NIM
5) Tulisan Institusi

b. Hak Cipta
Ditulis. Halaman ini diadakan untuk melindungi hak cipta penyusunan
Laporan Tugas Akhir (lihat lampiran)

c. Halaman Sampul Dalam


1) Judul dan Tulisan ”LAPORAN TUGAS AKHIR”
2) Tulisan
“Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh predikat Ahli
Madya Kebidanan” atau ”Diajukan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program
Studi DIII Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banjarmasin”
3) Logo Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
4) Nama dan NIM
5) Tulisan Institusi

d. Halaman Persetujuan
Halaman ini merupakan lembaran persetujuan oleh pembimbing Laporan
Tugas Akhir (pembimbing utama dan pembimbing pendamping). Syarat
untuk dapat maju seminar proposal dan ujian sidang LTA harus
mendapat persetujuan dari kedua pembimbing berupa tanda tangan
(lihat lampiran).

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 19
e. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan lembaran pengesahan oleh tim penguji dan
diketahui oleh Ketua Jurusan Kebidanan

f. Kata Pengantar
1) Halaman ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan kepada Direktur Poltekkes
Banjarmasin, Ketua Jurusan, Kaprodi, para pembimbing dan rekan-
rekan atas bantuan dan bimbingannya serta kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan proposal sampai Laporan
Tugas Akhir selesai.
2) Juga perlu dijelaskan kontribusinya dalam penyusunan LTA
3) Kata pengantar ditulis dengan menggunakan bahasa yang singkat
jelas dan lugas.
4) Kata pengantar tidak melebihi 2 halaman.

g. Abstrak
Ringkasan ditulis secara singkat maksimal 1 halaman. Ditulis spasi
tunggal. Hanya memuat intinya saja tanpa membubuhkan kata-kata yang
tidak diperlukan. Dengan membaca ringkasan, tanpa membaca
keseluruhan naskah Laporan Tugas Akhir, pembaca dapat mengambil
intisari dari Laporan Tugas Akhir yang dibuat. Penulisan abstrak
hendaknya terdiri dari:
1) Alinea pertama memuat ruang lingkup asuhan yang dilakukan
termasuk diagnosa dan perencanaan asuhan yang dilakukan.
2) Alinea kedua memuat tentang metodologi.
3) Alinea ketiga memuat ringkasan pelaksanakan asuhan
4) Alinea keempat memuat evaluasi
5) Alinea kelima memuat saran dan rekomendasi.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 20
h. Daftar Isi
Daftar isi memuat judul Bab dan judul Sub bab dengan nomor halaman.
(lihat lampiran).

i. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman
yang menunjukkan letak tabel dalam naskah Laporan Tugas Akhir. (lihat
lampiran).

j. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman yang menunjukkan letak gambar dalam naskah Laporan Tugas
Akhir (lihat lampiran).

k. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor
halaman yang menunjukkan letak lampiran dalam naskah Laporan
Tugas Akhir (lihat lampiran).

l. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah


Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan
pada naskah Laporan Tugas Akhir (lihat lampiran).

2. Bagian Awal LTA


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang masalah harus dapat menjelaskan alasan memilih
asuhan pada pasien tersebut secara continuity of care. Untuk itu perlu
diuraikan terlebih dahulu, secara singkat dan jelas, masalah apa yang

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 21
akan ditulis. Dituliskan secara jelas masalah kesehatan fisiologis dan
patologis yang sering terjadi pada asuhan yang diberikan, didukung oleh
fakta empiris dan bila memungkinkan didukung oleh data-data yang
menunjang. Penyusun harus dapat meyakinkan pembaca/pembimbing
bahwa asuhan pada pasien tersebut perlu dilakukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan, pada bagian ini perlu juga diuraikan apa akibat
dari masalah tersebut bila tidak segera ditangani.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bagian ini adalah:
1) Pernyataan ruang lingkup dari obyek penulisan secara jelas,
2) Pembenaran (justifikasi) mengapa ruang lingkup itu perlu problem
solving (berkaitan dengan data-data, penemuan, literatur, dll),
3) Dampak masalah bila tidak dilakukan asuhan.
4) Konsep solusi penanganan masalah yang dapat direncanakan.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup asuhan yang diberikan kepada ibu hamil,
melahirkan masa nifas neonatus dan KB, maka pada penyusunan LTA
ini mahasiswa membatasi berdasarkan continuity of care.

C. Tujuan Penyusunan LTA


Tujuan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan harus ditulis
jelas, spesifik, bisa diukur.
1) Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan secara keseluruhan yang ingin
dicapai melalui pemberian asuhan kebidanan secara continuity of
care. Tujuan umum dituliskan dengan kata keadaan.
Contoh tujuan umum: Memberikan asuhan kebidanan secara
continuity of care pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan
KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 22
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan tahapan untuk
mencapai tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik,
sesuai kerangka pikir manajemen yang digunakan. Penulisan
tujuan khusus dimulai dengan kata kerja.
Contoh:
a) Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny....di (lokasi
penelitian) tahun ...
b) Melakukan asuhan kebidanan persalinan pada Ny....di (lokasi
penelitian) tahun ...
c) Melakukan asuhan bayi baru lahir pada Ny....di (lokasi penelitian)
tahun ...
d) Melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny....di (lokasi
penelitian) tahun ...
e) Melakukan asuhan keluarga berencana pada Ny....di (lokasi
penelitian) tahun ...
f) Menganalisis kesenjangan asuhan kebidanan pada setiap
tahapan (kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan
keluarga berencana) dengan tinjauan pustaka

D. Manfaat
Pada bagian ini dijelaskan manfaat dari asuhan kebidanan yang
dilakukan, guna peningkatan mutu pelayanan kebidanan. Manfaat ini
bisa ditulis manfaat secara teoritis maupun manfat secara praktis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bagian ini diuraikan telaah pustaka secara sistematik dari ibu hamil
yang akan dilakukan asuhan kebidanan, secara runtut yang
menggambarkan kesinambungan(continuity of care) sampai masa nifas,
BBL dan kebutuhan KB. Penyusun melakukan kajian mendalam tentang

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 23
fakta, teori, konsep atau pendekatan asuhan kebidanan kepada individu dan
keluarga. Referensi bisa didapatkan dari berbagai sumber informasi:
textbook, jurnal hasil penelitian, jurnal internet, makalah yang dapat
dipertanggungjawabkan.

BAB III METODE PENELITIAN


1. Jenis / Desain / Rancangan Penelitian.
Jenis penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, disebut
penelitian kualitatif karena menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati (Moleong; 2007: 4).
Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang
tampak (Sugiyono,2007: 3). Menurut Moleong (2007: 5) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Dengan demikian, pengumpulan dan analisa data berlangsung secara
simultan, lebih mementingkan kedalaman daripada keluasan penelitian,
sementara peneliti sendiri merupakan instrumen kunci, sebagaimana
dikatakan oleh Moleong (2007: 4) penelitian kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

2. Kerangka Operasional
Menjelaskan tentang tahap-tahap penelitian yang dilakukan berupa bagan
alur yang mudah dipahami.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 24
Contoh:
Input Proses Output

Asuhan Kehamilan
Asuhan Persalinan Kehamilan,
Ibu hamil 28 Asuhan Nifas Persalinan,
minggu Asuhan Bayi Baru Lahir Bayi Baru
fisiologis Asuhan Keluarga Berencana Lahir, Nifas
(Continuity of Care) Fisiologis dan
dengan pendokumentasian menjadi
SOAP akseptor KB

3. Subjek Penelitian dan Kriteria Subjek


Menurut Loflland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2007: 157) sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Pada
pokoknya data kualitatif dapat berupa apa saja termasuk kejadian atau
gejala yang tidak menggambarkan hitungan, angka atau kuantitas
(Sarwono, 2006:210).
Teknik pengambilan sampel (informan) yang digunakan adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006:54).
Subjek penelitian/ studi kasus ini adalah ibu hamil usia minimal 28 minggu
yang mengalami serangkaian peristiwa hamil, melahirkan, nifas, dan KB,
disertai dengan bayi yang dilahirkannya. Informan dapat berasal dari ibu
hamil yang bersangkutan, bidan yang merawat, keluarga pasien dan pihak-
pihak lain yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
Kriteria Subjek dituliskan syarat-syarat ibu hamil yang dapat digunakan
dalam studi kasus yang dilakukan. Misalnya usia ibu, Gravida, Paritas,
Abortus, usia kehamilan, tingkat risiko dan lain-lain.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 25
4. Variabel dan Definisi Operasional
Fokus studi yang dalam penelitian kuantitatif disebut variabel adalah
asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan
masa nifas dan asuhan KB
Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata
yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.
Definisi operasional mencakup nama variabel dan definisi operasional.
Definisi operasional ini didiskripsikan sendiri oleh peneliti dengan
memperhatikan konsep-konsep yang digunakan.

7. Instrumen Penelitian.
Instrumen penetian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian, dalam penelitian kualitatif alat pengumpulan data yang
digunakan dapat berupa panduan wawancara, lembar observasi dan lain-
lain.

8. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian menunjukkan tempat data tersebut diambil atau
keberadaan ibu hamil yang dilakukan asuhan/ studi kasus. Lokasi ini dapat
berupa tempat pelayanan misalnya Puskesmas, BPM, Rumah Sakit dan
lain-lain.
Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan studi
kasus mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penulisan LTA.

9. Metode Pengumpulan Data.


Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang diperlukan. Untuk penelitian kualitatif metode

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 26
pengumpulan data yang dapat digunakan adalah wawancara, dokumentasi,
maupun observasi (pengukuran).
Kajian dokumen adalah merupakan sarana membantu peneliti dalam
mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca laporan, surat-
surat, catatan-catatan dan bahan-bahan berupa tulisan yang lain
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik
kejadian-kejadian perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang
diperlukan untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

10. Metode Pengolahan Data.


Pengolahan data dengan cara mendeskripsikan temuan-temuan dalam
hasil asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan
nifas dan asuhan keluarga berencana yang dikonfirmasikan dengan teori-
teori yang telah ditulis dalam tinjauan pustaka dan dianalisis secara
kualitatif.

11. Etika penelitian


Penelitian yang menyertakan manusia perlu adanya etika penelitian
Adapun etika penelitiannya meliputi: a) Lembar persetujuan menjadi
responden (Informed concent) yang diberikan sebelum penelitian agar
responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, apabila responden
setuju maka lembar persetujuan tersebut dapat ditanda tangani. b) Tanpa
nama (Anonimity), dalam menjaga kerahasiaan identitas responden,
peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan
data dan cukup dengan memberikan kode. c) Kerahasiaan (Confidential).
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin oleh
peneliti.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 27
BAB IV ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Pada pengkajian awal dilakukan pengkajian secara menyeluruh mulai
dari data subjektif dan objektif melalui anamnese (wawancara) dan
pemeriksaan (pengukuran), selanjutnya pendokumentasian atau
pencatatan pelaksanaan asuhan kebidanan menggunakan catatan
perkembangan meliputi subyektif, obyektif, analisa dan
penatalaksanaan, disingkat SOAP Note mengacu pada Kepmenkes RI
nomor 938/Menkes/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan
S: data subyektif terfokus mencatat hasil anamnesa, auto anamnesa
maupun allo anamnesa sesuai keadaan klien.
O: data obyektif terfokus mencatat hasil pemeriksaan : fisik,
laboratorium dan penunjang sesuai keadaan klien.
A: hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan,
berdasakan data fokus pada klien
P: penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan pelaksanaan
yang sudah dilakukan seperti : tindakan antisipatif, tindakan segera,
tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/tindak lanjut dan rujukan
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan
Diawali dengan prolog yang mencakup gravida, paritas, abortus,
HPHT, TP, riwayat : persalinan dan nifas, ANC trimester I dan II, KB,
medis dan kesehatan keluarga (yang berhubungan dengan faktor
risiko).
Dilanjutkan dengan pengkajian data subyektif meliputi keadaan /
keluhan sekarang, data obyektif hasil pemeriksaan, analisa data dan
penatalaksanaan serta catatan perkembangan.
B. Asuhan Kebidanan Persalinan
Dokumentasi SOAP dan catatan perkembangan
C. Asuhan Bayi Baru Lahir
Dokumentasi SOAP dan catatan perkembangan

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 28
D. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
Dokumentasi SOAP dan catatan perkembangan
E. Asuhan Keluarga Berencana
Dokumentasi SOAP dan catatan perkembangan

BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas untuk membandingkan ada tidaknya
kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan pelaksanaan asuhan
kebidanan yang telah dilaksanakan secara berkesinambungan
(continuity of care), mengacu pada tujuan khusus. Kemudian dikaitkan
dengan teori yang mendasarinya. Isi pembahasan meliputi data-data
yang diperoleh dari subjek penelitian (klien), konsep/ teori yang
mendasari dan pendapat atau opini dari peneliti tentang kasus yang
dipelajari.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kesimpulan berisi uraian singkat dan jelas, yang merupakan hasil akhir
dari asuhan kebidanan dan diarahkan secara logis guna menjawab tujuan
khusus.

B. Saran
Saran harus mengacu pada kesimpulan. Saran ditujukan langsung
kepada yang diberi saran dan bersifat operasional.

3. Bagian Akhir LTA


Bagian akhir dari Laporan Tugas Akhir terdiri dari:
A. Daftar Pustaka
Pada bagian ini harus dituliskan semua kepustakaan yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir: textbook, majalah, jurnal, internet, hasil

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 29
skripsi/tesis/disertasi, makalah seminar, koran, buletin maupun sumber
kepustakaan yang lain. Kepustakaan yang diambil maksimal 10 tahun
terakhir. Penulisan daftar pustaka konsisten menggunakan Sistem Harvard
(sistem nama dan tahun). Daftar pustaka memuat nama penulis buku/jurnal
sumber pustaka, tahun terbit, judul buku/jurnal, nama kota dan nama
penerbit. Contoh penulisan daftar pustaka (terlampir).

B. Lampiran
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang
digunakan untuk lebih memahami isi Laporan Tugas Akhir secara rinci.
Dipakai untuk menempatkan data, instrumen atau keterangan/bahan lain
yang dibutuhkan untuk melengkapi uraian dalam Laporan Tugas Akhir. Juga
dilampirkan tentang Informed Consent, lembar pernyataan permintaan
menjadi responden, surat ijin, format pengkajian, lembar observasi, dll.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 30
BAB V
TEKNIK PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR

A. Bagian Awal LTA


1. Halaman Sampul Depan
Judul
Judul ditulis dengan huruf kapital, spasi 1, dicetak tebal dengan
menggunakan huruf Time New Roman ukuran 14. Lihat contoh pada
lampiran.

Logo Poltekkes Kemenkes Banjarmasin


Logo Poltekkes Kemenkes Banjarmasin diletakkan persis ditengah judul
Laporan Tahap Akhir. Diletakkan di tengah kertas dan simetris. Warna logo
sesuai dengan warna asli logo Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Tulisan ”LAPORAN TUGAS AKHIR”


Ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal dengan menggunakan huruf Time
New Roman ukuran 16. Diletakkan di bawah lambang Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin dengan jarak 2 spasi (lihat lampiran).

Tulisan
Untuk Proposal
“Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya
Kebidanan”
Untuk Laporat Tugas Akhir
“Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh predikat Ahli Madya
Kebidanan”
Ditulis dengan menggunakan huruf Time New Roman ukuran 12, huruf kecil,
dicetak tebal. Diletakkan di bawah kata LAPORAN TUGAS AKHIR dengan
jarak 2 spasi.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 31
Nama dan NIM
Ditulis di bawah tulisan dengan didahului kata ”Oleh”. Ditulis dengan huruf
kapital, dicetak tebal dengan menggunakan huruf Time New Roman ukuran
12. NIM ditulis persis dibawah nama mahasiswa. Jarak antara kata “Oleh”
dengan nama mahasiswa adalah 1 spasi.

Tulisan Institusi
Ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal dengan menggunakan huruf Time
New Roman ukuran 14 dengan spasi 1. Ditulis paling bawah, didahului kata
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diikuti nama Poltekkes,
Program Studi, dan tahun penyusunan. Tahun penyusunan Laporan Tugas
Akhir diletakkan pada batas margin bawah dan kemudian berturut-turut
keatas (lihat lampiran).

Judul dibuat singkat, jelas, dan menyatakan continuity of care pada pasien
X. Bila judul tidak dapat dibuat judul yang singkat (lebih dari 16 kata), maka
dapat dibuat sub judul di bawah judul pokok yang hurufnya lebih kecil dan
merupakan kalimat penjelasan. Contoh sampul depan terlampir

2. Halaman Hak Cipta

3. Halaman Persetujuan
Halaman ini merupakan lembaran persetujuan oleh pembimbing Laporan
Tugas Akhir (pembimbing utama dan pembimbing pendamping). Syarat
untuk dapat maju seminar proposal dan ujian sidang LTA harus mendapat
persetujuan dari kedua pembimbing berupa tanda tangan.Contoh halaman
persetujuan terlampir.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 32
4. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan lembaran pengesahan oleh tim penguji dan
diketahui oleh Ketua Jurusan Kebidanan.

5. Kata Pengantar
a. Halaman ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan kepada Direktur Poltekkes Banjarmasin, Ketua
Jurusan, Kaprodi, para pembimbing dan rekan-rekan atas bantuan dan
bimbingannya serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal sampai Laporan Tugas Akhir selesai.
b. Juga perlu dijelaskan kontribusinya dalam penyusunan LTA
c. Kata pengantar ditulis dengan menggunakan bahasa yang singkat jelas
dan lugas.
d. Kata pengantar tidak melebihi 2 halaman.
e. Kata pengantar ditulis dengan jarak 1,5 spasi.

6. Ringkasan
Ringkasan ditulis secara singkat maksimal 1 halaman dan ditulis spasi
tunggal. Hanya memuat intinya saja tanpa membubuhkan kata-kata yang
tidak diperlukan. Dengan membaca ringkasan, tanpa membaca keseluruhan
naskah Laporan Tugas Akhir, pembaca dapat mengambil intisari dari
Laporan Tugas Akhir yang dibuat. Penulisan abstrak hendaknya terdiri dari:
a. Alinea pertama memuat ruang lingkup asuhan yang dilakukan termasuk
diagnosa dan perencanaan asuhan yang dilakukan.
b. Alinea kedua memuat tentang metodologi.
c. Alinea ketiga memuat ringkasan pelaksanakan asuhan
d. Alinea keempat memuat evaluasi
e. Alinea kelima memuat saran dan rekomendasi.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 33
7. Daftar Isi
Daftar isi memuat judul Bab dan judul Sub bab dengan nomor halaman.
(lihat lampiran).

8. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor
halaman yang menunjukkan letak tabel dalam naskah Laporan Tugas
Akhir (lihat lampiran).

9. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman yang menunjukkan letak gambar dalam naskah Laporan Tugas
Akhir (lihat lampiran).

10. Daftar Lampiran


Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor
halaman yang menunjukkan letak lampiran dalam naskah Laporan Tugas
Akhir (lihat lampiran).

11. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah


Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan pada
naskah Laporan Tugas Akhir. Halaman daftar arti lambang, singkatan dan
istilah (lihat lampiran).

B. Bahasa, bahan dan Ukuran


1. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir adalah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD), bila diperlukan dan belum ada istilah yang tepat

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 34
dalam Bahasa Indonesia, boleh menggunakan bahasa aslinya dengan
memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.

2. Bahan dan ukuran


Sampul
a. Sampul luar menggunakan sampul keras (hard cover) dari karton
bufallo/linen/yang sejenis dengan warna dasar biru.
b. Sampul dalam menggunakan kertas yang sama dengan yang
digunakan untuk naskah/materi dari Laporan Tugas Akhir.

Materi
Kertas yang digunakan untuk materi Laporan Tugas Akhir adalah kertas
HVS 80 gram, ukuran A4 (ukuran 21 cm X 29,7 cm), berwarna putih.

C. Tabel, grafik, dan gambar


Untuk tabel, grafik atau gambar, jika diperlukan dapat menggunakan kertas
dengan ukuran yang berbeda, asalkan diatur sedemikian rupa sehingga
Laporan Tugas Akhir tetap tersusun rapi. Tabel di dalam naskah/materi LTA
dapat diperkecil font-nya bisa dengan spasi tunggal.

D. Pengetikan
Lay-out kertas
Lay out kertas untuk pengetikan naskah Laporan Tugas Akhir adalah:
Marjin atas: 4 cm dari atas kertas;
Marjin kiri: 4 cm dari atas kertas
Marjin bawah: 3 cm dari atas kertas;
Marjin kanan: 3 cm dari atas kertas

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 35
Outline atau kerangka kategorik
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
--------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------.

Apabila dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir menggunakan pembagian


dari bab, sub bab, sub-sub bab dan seterusnya, maka acuan kerangka
kategoriknya adalah seperti berikut:
I. --------------------------------------------------
A. -----------------------------------------------
1. --------------------------------------------
a. ----------------------------------------
1) --------------------------------------
a) ------------------------------------
(1) ------------------------------- dst

Spasi
a. Spasi yang digunakan untuk pengetikan proposal dan Laporan Tugas
Akhir berjarak 1,5 spasi kecuali untuk tabel, gambar, daftar pustaka atau
abstrak berjarak 1 spasi.
b. Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan judul bab adalah 1,5 spasi

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 36
c. Jarak antara judul bab dengan kalimat pertama yang ditulis atau dengan
judul subbab adalah 3 spasi
d. Jarak antara judul subbab dengan baris pertama adalah 1,5 spasi.
e. Jarak antara teks dengan judul tabel dan gambar adalah 1,5 spasi.

Huruf
a. Huruf yang digunakan untuk pengetikan Laporan Tugas Akhir adalah
jenis huruf Time New Roman dengan ukuran huruf adalah ukuran 12.
b. Lambang atau tanda-tanda yang dapat diketik, harus ditulis rapi
menggunakan tinta hitam.
c. Seluruh huruf dalam naskah diketik tegak berukuran sama dengan
menggunakan komputer kecuali untuk hal tertentu dapat dicetak miring,
cetak tebal atau diberi garis bawah.

Paragraf
Awal suatu paragraf dimulai pada ketukan ke 5 atau ke 6 atau TAB pada
komputer (asalkan konsisten) dari tepi kiri ke arah dalam.

Cara pengetikan
a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka ketas, tidak boleh diketik
bolak balik
b. Tinta yang digunakan untuk mengetik naskah adalah berwarna hitam.
c. Percetakan harus menggunakan kualitas yang baik agar mudah dibaca.
d. Setiap BAB harus dimulai dengan halaman baru. Penunjuk BAB
(misalnya: BAB I, BAB II, ) dan judul bab (misalnya: PENDAHULUAN)
diletakkan ditengah.
e. Bilangan harus ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat
bilangan ditulis ejaannya. Contohnya: Sepuluh tahun yang lalu….
f. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di
belakangnya. Contoh; m, g, kg dan sebagainya

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 37
g. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik. Contoh: 5,9 kg.

Penomoran
Penomoran bab, sub bab
a. Penomoran bab pada penunjuk bab menggunakan huruf arab,
pengetikan diletakkan di tengah.
b. Penomoran sub bab dan sub-sub bab menggunakan huruf arab diketik
pada margin sebelah kiri dan menyesuaikan dengan nomor bab. Lihat
pada Outline atau kerangka kategorik.
c. Untuk keseragaman, penomoran sub sub bab disepakati paling banyak 3
digit. Jika pada penulisan memerlukan rincian yang harus disusun ke
bawah maka penomoran menggunakan nomor urut dengan angka atau
huruf sesuai derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-) di depan
rincian tidak diperkenankan. Lihat pada Outline atau kerangka kategorik.

Penomoran halaman
a. Nomor halaman untuk bagian awal menggunakan huruf romawi kecil (i,
ii, iii, iv dan seterusnya) yang diletakkan di bagian bawah tengah (footer).
b. Sampul depan tidak dihitung sebagai penomoran halaman. Perhitungan
nomor halaman dimulai dari sampul dalam, akan tetapi nomor halaman
pada sampul dalam tidak dimunculkan.
c. Bagian inti (mulai Bab I dan seterusnya) menggunakan penomoran
dengan huruf arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
d. Pengetikan nomor halaman diletakkan di sudut kanan atas dengan jarak
3 cm dari tepi kanan kertas dan 2 cm dari tepi atas kertas.
e. Untuk halaman dengan judul bab, penomoran halaman diletakkan di
tengah bawah.
f. Penomoran halaman dari daftar pustaka dan lampiran melanjutkan
nomor halaman sebelumnya dan diletakkan di sudut kanan atas.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 38
Penulisan Istilah asing dan Singkatan
a. Istilah atau kata asing yang belum ada istilah atau kata dalam bahasa
Indonesia, atau belum masuk dalam unsur serapan bahasa Indonesia
dicetak miring.
b. Kata-kata yang memiliki singkatan, untuk pertama kalinya ditulis secara
lengkap dan diikuti dengan kata singkatan dalam kurung. Selanjutnya
kata tersebut dapat ditulis singkatannya saja.
Contoh: Rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di keluarga
menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita. Hasil
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997, pemberian ASI
Eksklusif adalah sebesar 52% dan rata-rata lamanya pemberian ASI
eksklusif adalah 1,7 bulan.

Tabel dan Gambar


a. Tabel diberi nomor urut dengan angka arab seperti pada contoh berikut.
Contoh: Tabel 2.1. Maksud dari nomor ini adalah bahwa tabel tersebut
berada pada bab 2 dengan nomor urut tabel 1.
b. Tabel diberi judul di atas tabel dengan spasi 1,5 .Jarak antara tabel
dengan judul adalah 1,5 spasi.
c. Bila tabel mengutip dari literatur, maka sumber dicantumkan di bagian
kiri bawah tabel dengan ukuran huruf 12.
d. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali bila tabel tersebut
ada pada lampiran.
e. Gambar diberi nomor urut dengan angka arab dengan mengikuti BAB
dari yang diberi gambar, seperti pada contoh. berikut.
Contoh: Gambar 2.1. Maksud dari nomor ini adalah bahwa gambar
tersebut berada pada bab 2 dengan nomor urut tabel 1.
f. Gambar diberi judul di bawah gambar dengan spasi 1,5 . Jarak antara
gambar dengan judul adalah 1,5 spasi.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 39
g. Bila gambar mengutip dari literatur, maka sumber dicantumkan di bagian
bawah judul gambar dengan ukuran huruf 12.

Contoh cara penulisan tabel


Tabel 2.5 Klasifikasi KEP menurut Bengoa Puskesmas Balangan
Kalimantan Selatan Tahun 2015
Kategori BB/U (% Baku)
KEP I 90-76
KEP II 75-61
KEP III Semua penderita dengan edema
Sumber: Dikusumo dkk, 1999.

Contoh cara penulisan gambar

Text Text

Text Text

Text
Gambar 2.1 Alur Asuhan Kebidanan

Penulisan Kutipan
Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai dengan naskah aslinya, baik yang
berbahasa Indonesia maupun bahasa asing. Kutipan langsung adalah
pernyataan seseorang yang kita tulis apa adanya tanpa merubah
sedikitpun. Kutipan tersebut ditulis kembali apa adanya persis sesuai
sumbernya, termasuk ejaan, tanda baca dan sebagainya

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 40
a. Kutipan langsung (dari sumber pertama) ditulis dengan menggunakan
dua tanda petik (“). Jika kutipan kurang dari empat baris ditulis biasa
dengan dua spasi digabung dalam paragraf, akan tetapi jika kutipan
empat baris atau lebih maka ditulis satu spasi dan menjorok ke dalam
empat ketukan dari margin kiri dan empat ketukan dari margin kanan.
b. Kutipan dari sumber kedua ditulis tetap mengacu kepada sumber
pertama dengan menyebutkan sumber kedua yang mengutipnya (cara
penulisannya sama seperti halnya untuk kutipan langsung).
c. Kutipan yang dinyatakan dengan bahasa penulis sendiri (hanya
mengutip pokok-pokok pikiran) ditulis dua spasi dan digabung ke dalam
paragraf dengan menyebutkan sumber kutipan
d. Cara menulis sumber kutipan dapat dibedakan dalam dua macam.
Pertama : Jika sumber kutipan ditulis mendahului kutipan, cara
penulisannya adalah: nama penulis lalu diikuti tahun
penerbitan dan halaman yang keduanya diletakkan dalam
tanda kurung. Contoh: Moh. As’ (hal. 6) menyatakan …..
Kedua : Jika sumber kutipan diletakkan setelah kutipan maka
penulisannya adalah: nama penulis, tahun penerbitan dan
halamannya yang semuanya dalam tanda kurung. Contoh:
………. (Hasibuan, 1994, hal. 12)
e. Jika penulis terdiri dari dua orang, nama keluarga/belakang dari
penulis tersebut harus disebutkan, sebagai contoh: pengarang Marmi
dan Kukuh Rahardjo ditulis (Marmi dan Rahardjo K, 1997, hal. 10)
f. Jika penulis terdiri lebih dari dua orang, maka cara menulisnya ialah
nama keluarga/belakang dari penulis pertama dan diikuti dengan et al
(pengarang asing) atau dkk (pengarang Indonesia) serta tahun
penerbitan dan halaman, contoh: Sanders, et al (1992, hal. 45)
menyatakan …., Notoatmodjo, dkk (2010, hal 45)
g. Jika bahan kutipan dibahas oleh banyak penulis dengan sumber
berbeda maka penulisannya harus menyertakan nama para penulis

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 41
dan tahun penerbitannya dan diletakkan di dalam tanda kurung,
contoh: produktivitas kerja diartikan sebagai…. (Fraser, 1992; Lathan,
1994; Hasibuan, 1996).
h. Jika sumber kutipan ditulis oleh seorang penulis yang sama dan
sumber serta tahun penerbitan yang sama maka cara menulisnya
adalah dengan menambahkan huruf a, b dan seterusnya setelah
tahun penerbitan, contoh: (Setiawan, 1997a; Setiawan, 1997b).

E. Daftar Pustaka
1. Susunan/urutan
Penulisan referensi/bibliografi menurut system Harvard ini harus disusun
dengan urutan tertentu dan dengan format dan tanda baca standar.
a. Pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang penulis,
untuk menjaga konsistensi dalam penulisan referensi, nama penulis
dimulai dari nama paling belakang dilanjutkan dengan singkatan
nama di depannya.
Contoh: Aggleton, P. and Chlamers, H (2000) ….
Health Education Authority. (1993) ….
b. Penulisan editor atau editors, disingkat menjadi “ed” atau “eds”
c. Dalam penulisan referensi, tanda “&” juga boleh dipergunakan untuk
menulis nama-nama penulis, dan penggunaan tersebut harus
konsisten
d. Pustaka disusun secara kronologis berdasarkan tahun terbitnya, atau
dengan tambahan huruf a, b dan seterusnya bila beberapa referensi
dari penulis yang sama telah diterbitkan pada tahun yang sama.
Contoh:
Bloggs, J. (2008)…
Bloggs, J. (2009a)…
Bloggs, J. (2009b)…

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 42
2. Format
Format penulisan referensi/bibliografi dalam daftar pustaka menurut
sistem Harvard dikelompokkan ke dalam referensi yang berasal dari
buku dan monograf lainnya, artikel-artikel yang dipublikasikan, naskah-
naskah yang tidak dipublikasikan serta naskah-naskah dalam dalam
media elektronik.
a. Buku dan Monograf lainnya
1) Buku
Secara garis besar penulisan referensi yang bersumber dari buku,
perlu mencantumkan:
a) Nama-nama penulis, editor, penyusun atau institusi yang
bertanggung jawab
b) Tahun buku dipublikasikan (diketik didalam kurung)
c) Judul buku dan sub judul bila ada (semua judul ditulis dengan
huruf italic, harus konsisten)
d) Seri buku tersebut atau volume buku bila ada
e) Edisi
f) Penerbit
g) Tempat diterbitkan
Satu penulis
Contoh:
Berkman, R.I. (1991) Find it fast: how to uncouver expert
information on any subject. Harper Perennial. New York.

Dua penulis atau lebih


Moir, A & Jessel, D. (1991) Brain sex: the real difference between
men and women. Mandarin. London.

Cheek, J. Doskatsc, I, et al. (1995) Finding out: information


literacy for the 21st century. MacMillan Education Australia.
South Melbourne.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 43
Editor atau penyusun sebagai penulis
Spence, B. ed. (1993) Secondary school management in the
1990s: callange and change. Aspects of Education Series,
48. Independent Publishers. London.

Robinson, W.F. & Huxtabel, C.R.R. eds. (1998) Clinicopathologic


principles for veterlinary medicine. Cambridge University
Press. Cambridge.

Penulis dan editor


Breedlove, G.K. & Scrhorfheide, A.M. (2001) Adolescent
pregnancy, 2nd ed. Wleczorek, R.R.ed. White Plants (NY):
March of Dimes Education Services.

Institusi, perusahaan atau organisasi sebagai penulis


UNESCO (1993) General information programme and UNISIST.
Unesco, PGI-93/WS/22. Paris.

Health Edocation Authorithy (1992) A philosophy for midwifery.


RCM. London.

2) Referensi “di dalam”


Salah satu tulisan dalam buku kumpulan tulisan
Bila salah satu tulisan dalam buku kumpulan tulisan menjadi
sumber referensi, maka secara garis besar penulisan referensi
memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Penulis naskah
b) Tahun publikasi
c) Judul naskah yang dijadikan sebagai sumber referensi
d) Menggunakan kata “In” atau “Dalam”
e) Penulis/editor buku kumpulan tulisan
f) Judul buku kumpulan tulisan (ditulis dengan mengguankan
huruf cetak tebal atau baris bawah atau tulisan italic, harus
konsisten)

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 44
g) Penerbit
h) Tempat publikasi
Contoh:
Porter, M.A. (1993) The modification of method in researching
postgraduate education. In: Burgess, R.G.ed. The research
process in educational setting: tens case studies. Falmer
Press. London.
Hidayat AAA, (2010) Ilmu Kesehatan Anak untuk Mahasiswa
Kebidanan. Dalam: Wildan M & Hidayat AAA, Dokumentasi
Kebidanan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Referensi kedua (buku disitasi dalam buku yang lain)


Bila sumber referensi berasal dari buku yang disitasi dalam buku
yang lain, maka referensi tersebut harus dituliskan seperti contoh
berikut:
Confederation of British Industry (1998) Towards s skills
revolution: a youth charter. London: CBI. Quoted In: Bluck,
R., Hilton, A. & Noon, P. (1994) Information skills in
academic libraries: a teaching and learning role in higher
education. SEDA Paper 82. Staff and Educational
Development Association. Birmingham.

3) Prosiding seminar atau pertemuan


Bila sumber referensi berasal dari prosiding seminar atau
pertemuan, maka penulisan referensi perlu memuat hal-hal
sebagai berikut:
a) Nama seminar atau pertemuan
b) Nomor seminar atau pertemuan (bila ada)
c) Tahun
d) Lokasi seminar atau pertemuan (bila ada)
e) Tahun dipublikasikan
f) Judul prosiding, jika berada dengan nama seminar atau
pertemuan (ditulis dengan menggunakan huruf cetak tebal
atau garis bawah atau tulisan italic)

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 45
g) Penulis/editor
h) Penerbit
i) Tempat penerbit
Contoh:
ERGOB Conrefence on Sugar Substitutes, 1978. Geneva, (1979).
Health and sugar substitutes: proceeding of the ERGOB
conferemce on sugar substitutes, Guggenheim, B.ed. Basel.
London.

4) Naskah yang dipresentasikan dalam seminar atau petemuan


Naskah seminar atau pertemuan yang telah dikumpulkan dalam
satu prosiding seminar atau pertemuan, format penulisan
referensi sama dengan format penulisan referensi “di dalam”
Contoh:
Romanova, A.P. & Petroussenko, T.V. (2001) International book
exchange: has it any future in the electronic age? Dalam:
Neven, J.ed. Proceedings of the 67th IFLA Council and
General Conference, August 16-25, 2001, Boston USA. The
Hague, International Federation of Library Association and
Institutionals.

Naskah seminar atau pertemuan yang tidak dikumpulkan dalam


suatu prosiding, format penulisan referensi adalah seperti contoh
berikut:
Lanktree, C. & Briere, J. (1991, January). Early date on the
Trauma Symptom Checklist for Children (TSC-C). Paper
presented at the meeting of the American Professional
Society on the Abuse of Children, San Diego, CA.

Haryo, T.S. & Istiadji, M. (1999, September). Beberapa faktor


etiologi meningokel nasofrontal. Naskah dipresentasikan
dalam kongres MABI, Jakarta.

5) Enseklopedia
Hibbard, J.D., Kotler, P. & Hitchens, K.A. (1997) Marjeting ang
merchandising, in: The new Encyclopedia Britannica, vol.
23, 15th revised ed. Encyclopedia Britannica. London.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 46
6) Kamus
The Oxford English dictionary. (1989) vol.5, 2nd ed. Clarendon.
Oxford.

7) Laporan ilmiah atau laporan teknis


Yen, G.G (Oklahoma State University, School of Electrical and
Komputer Engineering, Stillwater, OK). (2002, Feb). Health
monitoring on vibration signatures. Final Report. Arlingtom
(VA): Air Force Office of AFRLSRBLTR0202123. Contract
No.: F496209810049.

8) Tesis atau disertasi


Referensi yang bersumber dari tesis atau disertasi perlu
mencantumkan nama penulis, tahun publikasi, judul tesis atau
disertasi, tujuan dan tipe, serta nama institusi pemberi gelar
tersebut.
Contoh:
Istiadji, M. (2004) Korelasi defisiensi asam folat dengan kadar
transforming growth faktor-β1 dan insulin-like groth faktor-I
dalam serum induk dan tulang kepala janin tikus. Disertasi,
Universitas Airlangga.

b. Artikel
1) Artikel jurnal
Secara garis besar, penulisan referesi yang bersumber dari artikel
perlu mencantumkan:
a) Nama penulis artikel
b) Tahun dipublikasikan
c) Judul artikel
d) Judul jurnal (ditulis dengan cetak tebal atau garis bawah atau
huruf italic)

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 47
e) Volume dan nomor jurnal
f) Nomor halaman jurnal yang memuat artikl yang dijadikan
referensi
Artikel jurnal standar
Artikel yang ditulis oleh lebih dari 3 orang, semua nama penulis
harus dicantumkan dalam referensi, tidak boleh disingkat dengan
et al. atau dkk. Penggunaan et al. atau dkk. hanya boleh
dilakukan dalam mensitasi tulisan tersebut dalam naskah yang
ditulis.
Bennett, H., Gunter, H. & Reid, S. (1996) Through a glass darkly:
mage of appraisal. Journal of Teacher Development, 5(3)
October, hal. 39-46.

Organisasi atau institusi sebagai penulis


Diabetes Prevention Program Research Group. (2002)
Hypertention, insulin, and proinsulin in participants with
impaired glucose tolerance. Hypertension, 40(5), hal.679-86.

Nama orang dan organisasi sebagai penulis


Vallancien, G., Emberton, M. & van Moorselaar, R.J; Alf-One
Study Group. (2003) Sexual dysfungtion in 1,274 European
men suffering from lower urinary tract symptoms. J Urol,
169(6), hal.2257-61.

Tidak ada nama penulis


How dangerous in obesity? (1977) British Medical Journal, No.
6069, 28 April, hal. 1115.

Volume dengan suplemen


Geraud, G., Sperings, E.L., & Keywood, C. (2002) Tolerability and
safety of frovatripan with short-and long-term use for
treatment of migraine and in comparison with sumatriptan.
Headache, 42 Suppl 2, S93-9.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 48
Volume dengan bagian
Abend, S.M. & Kulish, N. (2002) the psychoanalytic method from
an epistemological viewpoint. Int J Psychoanal, 83 (Pt2),
hal.491-5.

2) Artikel Koran
Sadli, M. (2005) Akan timbul krisis atau resesi?. Kompas, 9
November, hal. 6.

c. Naskah-naskah yang Tidak Dipublikasikan


Tian, D., Araki, H., Stahl, E., Bergelson, J., & Kreitman, M. (2002)
Signature of balancing selection in Arabidopsis. Proc Natl Acad
Sci USA. In Press.

d. Naskah-naskah dalam Media Elektronik


1) Buku-buku ekeltronik (e-Books)
Dronke, P. (1968) Medical Latin and the rise of European lovelyric
[Internet]. Oxford: Oxford University Press. Tersedia dalam:
netLibrary http://www.netLibrary.com

2) Artikel jurnal elektronik


Cotter, J. (1999) Asset revelations and debt contacting. Abacus
[Internet], Oktober, 35(5) hal.268-85. Tersedia dalam:
<http://www.ingenta.com> [Diakses/Diunduh 19 November
2001]

3) Web pages
Rowett, S. (1998) Higer Education for capability: autonomous
learning for life and work [Internet], Higer education for
Capability. Tersedia dalam: <http://www.lle.mdx.ac.uk>
[Diakses/Diunduh 20 Februari 2003]

4) Web sites
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. (2005)
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM
[Internet]. Yogyakarta: S2 IKM UGM. Tersedia dalam:
<http://ph-ugm.org> [Diakses 8 November 2000]

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 49
Lampiran 1

Contoh: Halaman Sampul Depan (cover)

STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY X
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS.........................
TAHUN 2019

Proposal

LAPORAN TUGAS AKHIR

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Predikat Ahli Madya Kebidanan

Oleh:
.....................................................................
NIM. ................................

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
2019

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 50
Lampiran 2
Contoh: Halaman Sampul Dalam

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY X


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS.........................
TAHUN 2019

Proposal

LAPORAN TUGAS AKHIR

Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh


Predikat Ahli Madya Kebidanan

OLEH:

.....................................................................
NIM. ................................

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
2019

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 51
Lampiran 3
(Halaman Hak Cipta)

@ 2015

Hak Cipta ada pada penulis

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 52
Lampiran 4

Contoh lembar persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Laporan tugas akhir dengan Judul Studi Kasus Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ny X Di Wilayah Kerja Puskesmas ...... Tahun 2019 oleh
Anggraini NIM: P0712411007 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan
dihadapan Tim Penguji

Banjarbaru, 2019
Pembimbing I

......................................................................
NIP. ......................................

Pembimbing II

......................................................................
NIP. ......................................

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 53
Lampiran 5
Contoh lembar pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Laporan Tugas Akhir dengan Judul Studi Kasus Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ny X Di Wilayah Kerja Puskesmas ....Tahun 2019 oleh
Anggraini NIM: P071241100 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Proposal Laporan Tugas Akhir Politeknik Kesehatan Banjarmasin

Dewan Penguji

Ketua Penguji

Nama dan gelar lengkap


NIP.

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Nama dan gelar lengkap Nama dan gelar lengkap


NIP. NIP.

Mengetahui:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin
Ketua Jurusan Kebidanan

Nama dan gelar lengkap


NIP.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 54
Lampiran 6

Contoh kata pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal/ Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “ Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny X Di Wilayah Kerja
Puskesmas Turen” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli
Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Banjarmasin
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam
pembuatan proposal/laporan LTA ini, karena itu pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing I……… dan
Pembimbing II, ….Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Banjarmasin, yang telah memberikan
kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Banjarmasin.
3. Ketua Program Studi Diploma Tiga Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin yang telah memberikan kesempatan menyusun
LTA ini.
4. Subjek penelitian dan keluarga
5. BPM diwilayah kerja Puskesmas .....
6. Keluarga…
7. dsb
Penulis menyadari proposal LTA ini masih banyak kekurangan, untuk itu
mohon saran dan kritik guna kesempurnaan proposal ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 55
diberikan dan proposal Laporan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai
panduan pembuatan LTA.

Lampiran 7

KARTU KONSULTASI

Nama : …………………………………………… Foto 3 x 4


NIM : ……………………………………………
Pembimbing I : ……………………………………………
Judul : ……………………………………………
……………………………………………

NO TGL MATERI SARAN PARAF


KONSULTASI

Pembimbing I

(……………………………..)
NIP.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 56
KARTU KONSULTASI

Nama : …………………………………………… Foto 3 x 4


Nim : ……………………………………………
Pembimbing II : ……………………………………………
Judul : ……………………………………………
……………………………………………

NO TGL MATERI SARAN PARAF


KONSULTASI

Pembimbing II

(……………………………..)
NIP.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 57
Lampiran 8

PERNYATAAN SIAP UJIAN PROPOSAL/HASIL LTA

Mahasiswa yang tersebut dibawah ini :

Nama : ……………………………………………………………

NIM : ……………………………………………………………

Judul LTA : …………………………………………………………...

…………………………………………………………....

……………………………….......................................

Dinyatakan siap untuk mengikuti ujian seminar Proposal LTA/Ujian Hasil LTA

Demikian pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya

Banjarbaru, 2019

Pembimbing I Pembimbing II

(…………………….) (…………………..)
NIP. NIP.

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 58
Lampiran 9

Bidang Pengetikan

4 cm

X1

4 cm 3 cm

X2

3 cm

Keterangan
X1 : tempat pencantuman no halaman
X2 : tempat pencantuman no halaman bab

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 59
Lampiran 10

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S, (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Departemen Kesehatan RI, (2005). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat


Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA., Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat. Jakarta

Departemen Kesehatan RI, (2000). Pedoman Program Pemberantasan


Penyakit Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Untuk Penanggulangan
Pneumonia Pada Balita. Direktorat Jendral PPM dan PLP. Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, (2013). Laporan tahunan Dinas Ksehatan


Kabupaten Banjar 2011-2012. Martapura

Erlien, (2008). Penyakit Saluran Pernapasan, Sunda Kelapa Pustaka. Jakarta

Hidayat AAA, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisi Data.
Salemba Medika. Jakarta

Hidayat AAA, (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Maryunani A, (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Trans Info


Media. Jakarta
Notoatmodjo S, (2010). Metode Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta

WHO, (2003). Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara
Berkembang. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 60
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesling (0511)4781131 ; Keperawatan (0511)4772517 ; Kebidanan (0511)4777564 ;
Gizi (0511) 4368621 : Keperawatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511)
4772718
Marmi dan Rahardjo K, (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
prasekolah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Suandi, (2012). Diet Anak Sakit Gizi Klinik. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Sugiono, (2009). Statistik Untuk penelitian. Alfabeta. Bandung

FM/PKBjm/ADK/45
Tgl : 21 Feb 2013 Rev: 00

PENILAIAN PROSES BIMBINGAN PROPOSAL/HASIL LTA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Pembimbing (Utama/Pendamping *)):
Program Studi :
Jurusan :

No ASPEK YANG DINILAI PEMBIMBING SKOR (0-100)


1. Kemampuan komunikasi dengan klien
2. Kemampuan melakukan pemeriksaan
3. Kemampuan melakukan keteraturan dan frekuensi konsultasi
4. Kesiapan materi konsultasi
5. Kemampuan berdiskusi dengan pembimbing
Kemampuan menelusuri teori dan konsep yang dianjurkan
6.
pembimbing
7. Sikap pada saat konsultasi terhadap pembimbing
Jumlah Nilai
Nilai akhir = jumlah nilai / n X 100
Catatan :
Batas nilai bimbingan ≥ 69 (3.00)

Banjarbaru,___________________
_
Pembimbing,

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 61
(___________________________)
NIP. ______________________

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 62
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesling (0511)4781131; Keperawatan (0511)4772517; Kebidanan (0511)477564;
Gizi (0511)4368621 : Keperawatan Gigi (0511)4772721 ; Analis Kesehatan (0511)4772718

FM/PKBjm/ADK/33
Tgl : 21 Feb 2013 Rev : 00

FORM PENILAIAN UJIAN PROPOSAL LTA


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
NAMA MAHASISWA : ………………………………………
NIM POLITEKNIK KESEHATAN : ……………………………………… BANJARMASIN
PRODI : ……………………………………...
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
JURUSAN : ………………………………………
TANGGAL UJIAN : ………………………………………
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288

e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id


1. SISTEMATIKA PENULISAN ( BOBOT 20% )
NOJurusan Kesling (0511)
ASPEK YANG
4781131 DINILAI
; Keperawatan NILAI (0511)
(0511) 4772517 ; Kebidanan SKALA 0-100
3268018 ;
1. Kesinambungan antar alinea
2. Gizi
Ada (0511) 4368621pengulangan
tidaknya : Kesehatan Gigi (0511)
yang 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718
tidak perlu
3. Rev : 00
3. Susunan kalimat ( Penggunaan bahasa )
4. Cara penulisan kepustakaan / rujukan
Jumlah

Jumlah nilai
Nilai 1 = x 20 = ……..
Jumlah aspek (4)

2. ISI TULISAN ( BOBOT 35% )


NILAI
ASPEK YANG DINILAI SKALA
0-100
Latar belakang 1. Kejelasan masalah
2. Kejelasan dampak masalah
3. Kejelasan solusi/penanganan masalah (continue of
care)/ komprehensif
Batasan masalah 4. Kejelasan batasan masalah
Tujuan 5. Kejelasan tujuan
Tinjauan Pustaka 6. Kesesuaian tinjauan pustaka dengan kasus
7. Penggunaan teori relevan/up to date
8. Kelengkapan buku sumber
Metode penelitian 9. Kejelasan jenis dan rancangan penelitian
10. Kejelasan kerangka operasional
11.Kejelasan subjek dan kriteria subjek
12. Kejelasan instrument
13. Kejelasan pengumpulan data
14. Kejelasan pengolahan data
15. Kejelasan etika penelitian
Jumlah

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 63
Jumlah nilai
Nilai 2 = x 35 = ……..
Jumlah aspek (15)

3. PENYAJIAN ( BOBOT 15% )


NO ASPEK YANG DINILAI NILAI SKALA 0-100
1. Kesesuaian waktu penyajian
2. Kejelasan penyajian
3. Kelengkapan komponen penyajian
Jumlah

Jumlah nilai
Nilai 3 = x 15 = ……..
Jumlah aspek (3)

4. TANYA JAWAB ( BOBOT 30% )

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI SKALA 0-


100
1. Kejelasan terhadap isi tulisannya
2. Ketepatan menjawab
3 Kemampuan argumentasi
4 Sikap selama tanya jawab
Jumlah

Jumlah nilai
Nilai 4 = x 30 = ……..
Jumlah aspek (4)

N1+N2+N3+N4
Nilai Akhir = = ……..
100

Catatan :
Batas lulus ujian ≥69 (3.00)

Banjarbaru,____________________
Penguji,

(_______________________)
NIP. ________________

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 64
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
JurusanKesling (0511)4781131; Keperawatan (0511)4772517; Kebidanan (0511) 4777564 ;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; AnalisKesehatan (0511) 4772718
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
JurusanKesling (0511)4781131; Keperawatan (0511)4772517; Kebidanan (0511)4777564;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; AnalisKesehatan (0511) 4772718

SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL/HASIL*)


LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : .......................................................................................
NIM : .......................................................................................
Program Studi : .......................................................................................
Jurusan : ......................................................................................
Judul Proposal : .......................................................................................
/ Hasil .......................................................................................
TanggalSeminar : ......................................................................................

TANGGAL Bagian yang PARAF


No Saran Perbaikan
Diperbaiki

Banjarbaru, ……………………
Penguji

*) Coret yang tidak perlu

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 65
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji MistarCokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekesbjm@yahoo.co.id
JurusanKesling (0511)4781131; Keperawatan (0511)4772517; Kebidanan (0511)4777564;
Gizi (0511) 4368621 : Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; AnalisKesehatan (0511) 4772718

NOTULEN
SEMINAR PROPOSAL LTA/ HASIL LTA*)

NAMA : ......................................................................
NIM :.......................................................................
PROGRAM STUDI : ......................................................................
JURUSAN : ......................................................................
JUDUL PROPOSAL: ......................................................................
/ HASIL .......................................................................
TANGGAL SEMINAR : ...................................................................

PEMBAHASAN

Ketua :
………………………...……………………………………………………….............
............................................................................................................................
............................................................................................................................

Anggota :
………………................……………………………………………………………..…
……………………...............…………………………………………………........….
……………………………………...............…………………………………………..
Anggota :
…………………………………………………...............……………………………..
...............………………………………………………….............……………………
…........………………………………………………………………..…………………
Banjarbaru, ……………………
Notulis

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 66
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2019

ABSTRAK

Laporan Tugas Akhir

ROSITA NIM P07124116166


ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PEMURUS BARU TAHUN 2019
Hapisah, S,Si.T.,M.PH ; Rusmilawaty, SKM.,M.PH

Contoh isi abstrak:

Kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, nifas dan keluarga
berencana (KB) merupakan kejadian yang normal, tetapi potensi terjadinya risiko
pada wanita dan bayi tetap ada. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan
kebidanan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, nifas dan KB.
Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kasus dengan subjek Ny.S untuk mendapatkan gambaran keadaan klien
mulai dari kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, nifas, dan KB.
Asuhan kebidanan kehamilan sejak 36 minggu sampai 39 minggu, asuhan
persalinan dan bayi baru lahir berlangsung aman dan normal, asuhan neonatus
berlangsung normal, asuhan nifas berlangsung normal, dan diberikan asuhan
keluarga berencana, ibu menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan pada 6 minggu
masa nifas.
Kesenjangan pada asuhan kehamilan pada Ny.S yaitu tidak dilakukan
pemeriksaan laboratorium HIV dan sifilis. Pada asuhan persalinan dan bayi baru
lahir yaitu penggunaan APD yang belum lengkap. Pada asuhan masa nifas Ny.S
mendapatkan kapsul vitamin A pertama dan 6 jam setelah melahirkan.
Diharapkan untuk penulis agar mempraktikan teori yang didapat dalam
memberikan asuhan kebidanan komprehensif. Bagi responden diharapkan dapat
memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan,
kunjungan ulang KB suntik 3 bulan tepat waktu, dan melakukan pemantauan
tumbuh kembang bayi dan memperhatikan jadwal imunisasi.

Isi abstrak meliputi :


Ruang lingkup, metodologi, pelaksanaan asuhan, evaluasi, saran

Isi abstrak hasil konsultasi dengan pembimbing

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 67
STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMURUS BARU
TAHUN 2019

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Predikat Ahli Madya Kebidanan

Oleh:
ROSITA
NIM P07124116166

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
2019

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 68
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny. S Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Baru Tahun 2019 oleh Rosita
NIM: P07124116166 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan Tim
Penguji.

Banjarbaru, Juni 2019


Pembimbing I

Hapisah, S,Si.T.,M.PH
NIP. 197006211991012001

Banjarbaru, Juni 2019


Pembimbing II

Rusmilawaty, SKM.,M.PH
NIP. 197105011997032003

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 69
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny. S Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Baru Tahun 2019 oleh Rosita
NIM: P07124116166 telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sidang
Laporan Tugas Akhir Politeknik Kesehatan Banjarmasin.

Pada tanggal, Juni 2019

Dewan Penguji

Ketua Penguji

Erni Yuliastuti, S.Si.T.,M.Kes


NIP. 197407231993022001

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Hapisah, S,Si.T.,M.PH Rusmilawaty., S.KM., M.PH


NIP. 197006211991012001 NIP.197105011997032003

Mengetahui:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin
Ketua Jurusan Kebidanan

Hapisah, S,Si.T.,M.PH
NIP. 197006211991012001

Pedoman LTA Kebidanan 2019


Page 70
Pedoman LTA Kebidanan 2019
Page 71

Anda mungkin juga menyukai