ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIH PADA NY. ‘’E’’ UMUR 25 TAHUN DENGAN KURANG
ENERGI KRONIK (KEK)
Disusun oleh :
HAERANI
NIM : PO.71.24.4.17.023
2020
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “E” DENGAN KURANG
DI PUSKESMAS YOKA
Pembimbing
NIP. 196404191989032003
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
HAERANI
NIM. PO.71.24.4.15.023
Tim Penguji
2. Penguji 2 (...............................)
Mengetahui,
Nama : Haerani
NIM : PO.71.24.4.15.023
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
yang berjudul : “ Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada ibu “E” dengan Kurang Energi
Kronik (KEK) i”. Laporan Praktik Kebidanan Komprehensif ini disusun sebagai syarat untuk
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, laporan
praktik kebidanan komprehensif ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Bapak Dr. Arwam Hermanus Markus Zeth, SE., M.Kes., D.Min, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
2. Ibu Ruth Yogi, S.ST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jayapura.
3. Ibu Siana Dondi , SKM.,S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik
4. Ibu Dr. Heni Voni Rerey. SKM., MPH , selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan
5. Seluruh dosen beserta Staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.
6. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat dalam
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan
Komprehensif ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangatlah penulis harapkan
Akhir kata, semoga Laporan Kasus Komprehensif ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,
.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian, masalah
tersebut antara lain anemia dan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Status kesehatan
Neonatal, Bayi dan Balita masih sulit ditekan (Kemenkes RI, 2015).
dimana terjadi kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan
tahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Apabila ukuran lingkar lengan
atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut beresiko KEK, dan diperkirakan
Kurang energi kronik terjadi akibat kekurangan asupan zat-zat gizi sehingga
simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini
berlangsung lama maka simpan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan
Menurut WHO terjadi 830 kematian ibu oleh karena kehamilan dan persalian
setiap harinya dan 99% terjadi pada negara berkembang. Pada tahun 2016
angka kematian ibu (AKI) di dunia sebesar 303 per 100.000 KH. Dan angka kematian
bayi (AKB) didunia sebesar 41 per 1000 KH (World Health Organitation 2016).
Angka Kematian Ibu (AKI) diindonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN
(Association Of South East Asian Nations). Pada tahun 2015 AKI di ASEAN sebesar
197 per 100.000 Kelahiran Hidup target 72. Indonesia 305 per 100.000 KH target 98. Dan
tahun 2015 AMS rata-rata telah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
sebesar 22 per 1000 kasus target 23, (ASEAN Stastical Report on MDGs 2017).
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini yaitu disebabkan oleh perdarahan
28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, abortus 5%, persalinan lama 5%, emboli ketuban 3%
komplikasi masa puerperium 8%, 11% lan-lain. Angka Kematian Ibu menunjukkan
penurunan menjadi 305 per 100.000 kelainan hidup berdasarkan SDGs tahun 2015.
Target SDGs pada tahun 2030 AKI di indonesia turun menjadi 131 per 10.000 kelahiran
Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tahun 2013 secara
nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3% pada tahun 2018 (Riskesdas,
2018).
judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. ‘’E’’ G1 P0 A0 dengan Kurang Energi
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data secara komprehensif pada kehamilan, persalinan,
nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir ibu “E” dengan Kurang Energi
kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir ibu “E”
kehamilan, persalinan,nifas, keluarga berencana, dan bayi baru lahir ibu “E”
persalinan,nifas, keluarga berencana,dan bayi baru lahir ibu “E” dengan Kurang
persalinan,nifas,keluarga berencana dan bayi baru lahir ibu “E” dengan Kurang
persalinan, nifas,keluarga berencana dan bayi baru lahir ibu ”E” dengan
persalinan, nifas, keluarga berencana, dan bayi baru lahir ibu ”E” dengan
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
dan bayi baru lahir, dengan KEK secara lengkap dan sistematis sehingga dapat
2. Bagi institusi
a. Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan bacaan dalam membuat tugas dan menulis
keluarga berencana, dan bayi baru lahir ibu dengan Sifilis secara lengkap
dan sistematis.
berencana, dan bayi baru lahir ibu dengan KEK secara lengkap dan
KEK.
3. Bagi pasien
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari
ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
Proses terjadinya kehamilan karena bertemunya sel telur dan sel sperma, maka
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir
Lama kehamilan berlangsung sampai pada persalinan aterm sekitar 280 sampai 300
1) Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1.000 gram bila berakhir di sebut
keguguran
(serotinus)
5) Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1.000 gram bila berakhir di sebut
keguguran
(serotinus)
Faktor resiko ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak dan
beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secra tidak langsung menambah
resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang
berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya perdarahan
malalui jala lahir, eklamsi dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda – tanda kehamilan dibagi menjadi tiga
yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda tidak pasti hamil (probable sign), dan
Tanda dugaan (presumtif) yaitu perubahan fisiologis yang dialami pada wanita
namun sedikit sekali mengarah pada kehamilan karena dapat ditemukan juga pada
kondisi lain serta sebagian besar bersifat subyektif dan hanya dirasakan oeh ibu
a) Amenorea
Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula terjadipada wanita
dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan metabolisme, serta
kehamilan yang terjadi pada wanita yang tidak haid karena menyusui ataupun
Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil sering disebut dengan morning
sickness yang dapat timbul karena bau rokok, keringat, masakan, atau sesuatu
yang tidak disenangi. Keluhan ini umumnya terjadi hingga usia 8 minggu hingga
12 minggu kehamilan.
c) Mengidam
Ibu hamil ingin makanan atau minuman atau meginginkan sesuatu. Penyebab
mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi pada awa kehamilan.
Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan hingga pingsan terlebih lagi
apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini akan meghilang setelah 16 minggu.
e) Mastodynia
Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit. Ini karena
payudara ini dapat terjadi pada kasus mastitis, ketegangan prahaid, penggunaan
pil KB.
Keluhan rasa sakit saat kencing, atau kencing berulang – ulang namun hanya
g) Konstipasi
Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering menetap selama
Penyebab lainnya yaitu perubahan pola makan selama hamil, dan pembesaran
Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena perubahan pola makan dan
i) Quickening
Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali. Sensasi ini bisa
juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi otot perut, atau pergerakan isi
mata, hidung, dan pelipis yang umumnya terjadi pada kehamilan mulai 16
minggu. Warna akan semakin gelap jika terpapar sinar matahari. Perubahan kulit
munculnya linea nigra yaitu pigmentasi pada linea medialis perut yang tampak
jelas mulai dari pubis sampai umbilikus. Perubahan pada kulit terjadi karena
kecoklatan, dapat juga berwarna hitam atau ungu tua (striae livide) atau putih
(striae albicans) yang tejadi dari jaringan koagen yang retak diduga karena
c) Perubahan Payudara
d) Pembesaran Perut
Biasanya tampak setelah 16 minggu karena pembesaran uterus. Ini bukan tanda
diagnostik pasti tapi harus dihubungkan degan tanda kehamilan lain. Perubahan
perut mungkin dapat ditemui pada obesitas, kelemahan otot perut, tumor pelvik
e) Epulis
Hipertropi pada gusi belum diketahui penyebabnya secara jelas. Dapat tejadi
f) Balotement
masa yang keras, mengapung dan memantul di uterus. Dapat terjadi pada tumor
Kontraksi uterus yang dirasakan seperti tertekan dan kencang, disebut kontraksi
gejala ini biasanya mulai usia kehamilan 28 minggu pada primi dan semakin
Terjadi perubahan warna pada vagina atau porsio mejadi kebiruan atau ungu
Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin dapat diraba pada wanita kurus dan
otot perut relaksasi. Kehamilan 28 minggu jelas bagian janin dapat diraba
b) Gerakan Janin
jantung janin antara 120 sampai dengan 160 kali permenit yang akan jelas
terdengar bila ibu tidur terlentang atau miring dengan punggung bayi di depan.
d) Pemeriksaan Rontgent
Gambaran tulang mulai terlihat degan sinar X pada usia kehamilan 6 minggu
namun masih belum dapat dipastikan bahawa itu adalah gambaran janin. Pada
e) Ultrasonografi
kehamilan dengan melihat adanya kantong gestasi, gerakan janin dan deyut
jantung janin.
f) Electrocardiography
Menurut Walyani (2015), Perubahan fisiologis yang dialami wanita selama hamil
yaitu :
(1) Uterus
estrogen dan progesteron yang dihasikan oleh corpus luteum. Berat Uterus
naik secara luar biasa dari 30−50 gram menjadi ±1000 gram pada akhir
kehamilan.
Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis,
hati.
tanda goodell.
menekan produksi FSH dan LH sehingga tidak terjadi maturasi folikel dan
ovulasi berhenti.
Cardiac output (COP) meningkat 30%-50% selama kehamilan dan tetap tinggi
mmHg dan setalah usia kehamilan 24 minggu akan berangsur naik dan kembali
normal.
Volume pasma mulai meningkat pada usia kehamiaan 10 minggu dan mencapai
c) Sistem Respirasi
oksigen yang meningkat selama kehamilan (15 sampai dengan 20%). Pada
pernafasan perut, hal ini disebabkan oeh tekanan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
d) Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan sebagian ibu mengalami morning sickness yang
muncul pada awal kehamian dan berakhir setelah 12 minggu. Terkadang ibu
lambung sehingga menyebabkan rasa panas pada ulu hati (heartburn). Selain itu
menyebabkan konstipasi.
e) Sistem Perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasi glomerulus meningkat (30
Kehamilan trimester III kandung kencing menjadi organ abdomen dan tertekan
f) Sistem Integumen
subkutan menjadi tebal. Hiperpigmentasi pada puting dan aerola aksila dan garis
tengah perut serta pada pipi, hidung, dan dahi disebabkan oleh peningkatan
g) Metabolisme
Basal metabolisme rate (BMR) umumnya meningkat 15 sampai dengan 20%
Ibu hamil normal menyerap 20% zat besi yang masuk. Teh, kopi, tembakau
satu ibu dengan lainnya. Faktor utama yang menjadi pertimbangan untuk
rekomendasikan kenaikan berat badan adalah body mass index (BMI) atau
Indeks Masa Tubuh (IMT) yaitu kesesuain berat badan sebelum hamil terhadap
tinggi badan, yaitu apakah ibu tergolong kurus, normal atau gemuk. Untuk itu
Laju kenaikan berat badan optimal tergantung pada tahap kehamilan atau
trimester. Pada trimester I dan II pertumbuhan terjadi terutama pada jaingan ibu
dan pada trimester III pertumbuhan terutama pada fetus. Selama trimester I
rata−rata 1 sampai 2,5 kg. Setelah trimester I, pola kenaikan BB pada trimester
selanjutnya yang dianjurkan adalah ± 0,4kg /minggu untuk ibu dengan IMT
normal, untuk ibu dengan IMt rendah diharapkan 0,5kg/minggu sedangkan untuk
IMT tinggi 0,3kg/minggu. Namun secara rerata kenaikan berat badan perminggu
badan yang diharapkan selama kehailan bervariasi antara ibu yang satu dengan
yang lainnya. Faktor utama yang menjadi rekomendasi pertimbangan kenaikan
berat badan adalah kesesuaian berat badan sebelum hamil dengan tinggi badan.
Kenaikan berat badan selama hail berdasarkan usia kehailan yaitu 10 minggu
650 gram, 20 minggu 4000 gram, 30 minggu 8500 gram, dan 40 minggu 12500
gram.
i) Sistem Endokrin
Sejak trimester I terjadi peningkatan normal dari hormon tiroksin (T4) dan
kalenjer tiroid bertambah ukuran dan dapat diraba akibat laju metabolisme basal
ukuran dan jumlahnya. Oleh karena itu, ibu akan lebih cepat mengalami
starvation (kelaparan) bila dalam kondisi tidak makan yang cukup lama
j) Sistem Muskuloskeletal
atau setelahnya pada ibu yang sudah berusia lebih tua atau ibu dengan masalah
tulang belakang.
k) Sistem Neurologik
Kompresi saraf pelvik atau stasis vaskuler akibat pombesaran uterus dalam
karena tarikan atau penekanan pada syaraf. Edema pada trimester akhir yang
nyeri pada tangan yang menyebar ke siku. Acroesthesia (bebal dan kesemutan
pada tangan) yang disebabkan oleh postur ibu membungkuk yang menyebabkan
tarikan pada pleksus brachialis, pusing, rasa seperti hendak pingsan akibat
Pada awal kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana ibu hamil
merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil. Ambivalen dapat terjadi
terhadap ambivalen ini yaitu selama beberapa minggu awal kehamian apakah ibu
Pada trimester I ini daat terjadi labilitas emosiona, yaitu perasaan yang mudah
berubah dalam waktu singkat dan tak dapat diperkirakan. Dapat timbul perasaan
khawatir seandainya bayi yang dikandungnya cacat atau tidak sehat, khawatir
kondisi ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik
Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang-
kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu ini
yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian kusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan ketenangan dan dukungan yang lebih dari suami, keluarga dan
bidan. Trimester ini adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
1) Faktor fisik
a) Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit
penyakit endokrin,dll.
berbahaya lagi jika wanita tersebut sedang sakit. Jika seorang wanita hamil
memiliki status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita suatu
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita
TBC dan lain-lain, maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita
beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang
cacat bawaan.
b) Status Gizi
Apabila wanita hamil memiliki status gizi yang kurang selama kehamilannya
maka ia berisiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Dan wanita
dengan status gizi baik akan melahirka bayi yang sehat. Wanita hamil dengan
status gizi kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran, kematian nayi dalam
kandungan, kamatian bayi baru lahir, cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu
umumnya pada ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi
yang cukup berat selama kehamilan yaitu anemia ( kekurangan sel darah merah)
Untuk menilai status gizi pada ibu hamil umumnya dilakukan pada awal asuhan
Pengkajian yang dilakukan untuk menilai status gizi ibu dapat dilakukan melalui
memberikan informasi dasar yang vital untuk mengkaji status gizi ibu pada awal
Pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan risiko
pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat
(2) Energi
Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
(3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah
untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa
darah otot. Minimal ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet zat besi selama
kehamilan.
(5) Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil
(1) Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan
badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/mg. Sebesar 60% kenaikan berat
c) Gaya hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu
hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap
dan obat-obatan adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayinya.
Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu kemudian terserap
yaitu karbon monoksida, sianida dan Jika wanita hamil merokok selama
kehamilan maka ia sudah terpapar tiga zat nikotin. Karbon monoksida yang
oksigen yang tersedia bagi bayi berkurang. Sianida adalah zat beracun, dan
jika bercampur dengan makanan bisa mengurangi jumlah gizi bagi janin.
yang tidak normal, pecah ketuban dini persalinan premature. Disamping itu,
rokok bukan hanya berbahaya bagi ibu hamil yang merokok aktif. Ibu hamil
terutama saat hamil (5-6 gelas sehari ), maka besar kemungkinan akan
mengalami yang disebut Sindrom Alkohol pada janin (FAS). Dimana bayi
pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan susunan saraf pusat).
Bayi semacam ini bisa mengalami kesulitan pernafasan, control suhu tubuh
buruk, daya tahan tubuh mwlawan infeksi rendah dan kurangnya nafsu
makan. Wanita hamil yang mengkonsumsi alcohol juga tidak dapat makan
atau lahir mati. Sampai saat ini memang tidak ada batas aman alcohol bagi
Jika wanita hamil pernah atau masih menggunakan obat-obat bius seperti
obatan yang dijual bebas tanpa melalui resep dokter dengan dosis yang
berlebihan dapat membahayakan kehamilanya. Bayi yang dilahirkan wanita
sangat menderita setelah kelahirannya atau bayi dapat lahir mati atau
cacat. Obat-obat yang dibeli bebas tanpa rekomendasi dari dokter atau
janin. Efek samping obat-obatan pada ibu hamil tergantung dari factor
Diketahui bahwa beberapa zat cukup berbahaya bagi wanita hamil. Zat
tersebut sering berkaitan dengan kerusakan pada janin. Golongan zat yang
tersebut antara lain zat fisik misalnya radiasi, vibrasi, panas dan kebisingan.
Zat kimia seperti toluene ( bahan perekat ) dan timah. Untuk itu ibu hamil
ibu-ibu yang tidak bersuami atau hamil diluar nikah. Sehingga akan
dan dapat menyebabkan infeksi, cacat yang akhirnya justru akan menjadi
beban keluarga.
Sebagai seorang bidan harus percaya bahwa ibu dan anak berhak
termasuk dalam kondisi seperti ini harus lebih banyak memerlukan hak-hak
kondisi tersebut atau membuat wanita tersebut merasa bersalah dan malu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam
diri ibu hail ( internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil
diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan
dijumpai pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert ( tidak
mau berbagi dengan orang lain ) atau tidak seimbang antara prilaku dan
ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan bayi ynag dikandungnya selama
kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak
menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu
merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yabg
Sedangkan faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa
mendapat cukup cinta kasih, berasal dari keluarga yang bahagia sehingga
pun akan terdorong secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang
kepada anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses
kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga
Gangguan emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester
pertama akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam
BBLR.
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti dapat mengalami kesulitan
belajar, sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam
dapat meningkatkan produksi neural adrenalin, serotonin dan gotamin yang bisa
Untuk itu dalam memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan
psikologis tersebut.
b) Dukungan keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga.
Bagi pasangan baru, kahamilan merupkan kondisi dari masa anak menjadi orang
tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis kehidupan berkeluarga yang dapat
diikuti oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan
untuk memecahkan krisis dengan sukses adalah kekutan bagi keluarga untuk
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
menjadi ibu atau ayah bagi bayinya. Sedangkan dukungan keluarga yang
(4) Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran
sebagai ibu
(5) Memberi dukungan pada ibu untuk menghikangkan rasa takut dan cemas
terhadap persalinan
(6) Memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu
yang baik
baru.
c) Dukungan suami
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah suaminya. Banyak
dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehamilan dan sedikit
risiko komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karea ada dua kebutuhan utama
anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi
3) Faktor lingkungan
Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk menjadi sehat terutama ibu
hamil, beberapa alasan antara lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik,
Seorang ibu biasanya mencoba bekerja memberikan asuhan kepada ibu hamil
yang tidak mudah dipecahkan. Sehingga bidan perlu melibatkan keluarga dan
Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai
berpengaruh pada keamanan atau kesehatan ), tidak jelas ( efek tidak diketahui /
dapat menghambat pemberian asuhan yang optimal bagi ibu hamil. Bidan harus
mampu mencari jalan untuk menolongnya atau meyakinkan ibu untuk merubah
kebiasaannya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja hal ini
memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan
masyarakat.
b) Fasilitas kesehatan
dengan aman. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang
mudah terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering
keadaan darurat. Bidan dapat memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu
polindes, PKM dan fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman
c) Sosial ekonomi
hal ini bidan tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalah keluarga tetapi
manfaat financial yang tersedia untuk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan
harus dapat memperoleh informasi mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu
dan keluarga tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan selama
kehamilan.
1) Nutrisi
Kehamilan trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain
untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk
akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu
2) Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang
Cara untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu latihan nafas selama
hamil, tidur dengan bantal yang lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak, kurangi atau
berhenti merokok, dan konsul kedokter bila ada kelainan atau gangguan seperti
3) Pakaian
Meskipun pakaian bukan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu
dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek
kenyamanan dalam pakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang
4) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
efek rileks terhadap otot polos salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh
tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung kosong. Sering
buang air kecil merupakan keluhan utama yang dirasakan terutama pada trimester 1
dan 3. Ini terjadi karena pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih.
5) Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu
hamil dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengan dan secara berirama
6) Body Mekanik
Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran uterus pada
ruang abdomen, sehingga ibu akan merasakan nyeri. Hal ini merupakan salah satu
ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil. Menurut Walyani (2015) Sikap tubuh yang
Duduk adalah posisi yang paling sering dipilih, sehingga postur yang baik dan
(2015).
b) Berdiri
distribusi berat badan pada masing-masing kaki. Berdiri diam terlalu lama dapat
menyebabkan kelelahan dan ketegangan. Oleh karena itu lebih baik berjalan
tetapi tetap memperhatikan semua aspek dan postur tubuh harus tetap tegak
(Walyani, 2015).
c) Tidur
Sejalan dengan tuanya usia kehamilan, biasanya ibu merasa semakin sulit
mengambil posisi yang nyaman, karena peningkatan ukuran tubuh dan berat
badannya. Kebanyakan ibu menyukai posisi miring dengan sanggaan dua bantal
dibawah kepala dan satu dibawah lutut dan abdomen. Nyeri pada simpisis pubis
dan sendi dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya ke atas dan menambahnya
Bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian
tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu
perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat
dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga
telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki
diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau
7) Exercise
Menurut Walyani (2015) tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai
berikut:
a) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk
dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varises, bengkak,
dan lain-lain.
8) Imunisasi
untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis
imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah
penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan
status kekebalan/imunisasinya.
9) Traveling
Menurut Walyani (2015) meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan
10)Seksualitas
abortus berulang, abortus, ketuban pecah sebelum waktunya. Pada saat orgasme
dapat dibuktikan adanya fetal bradichardya karena kontraksi uterus dan para
Menurut Walyani (2015) kebutuhan istirahat dan tidur ibu hamil pada malam hari
yang dapat terjadi selama kehamilan/priode anternatal, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak di deteksi bisa menyebabkan kamtian ibu (Puroastuti, elisabeth, 2015 : 78)
Perdarahan dapat terjadi pasa setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda
harus selalu berfikir tentanf akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
b) Abortus
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari
telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi
gejala kehamilan dan uji kehamilan menjadi negatif, pada pmeriksaan USG
Sebagian hasil konsepsi telah keluar rahim dan masi ada yang tertinggal
Abortus yang sedang mengacam yang ditandai dengan seviks yang telah
didapatkan juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri kolek uterus yang
lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim, suatu
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut atau lebih. Pada
sebelum 28 minggu
c) Kehamilan ektopik
endometrium kavum uteri (Elisabeth, 2015 : 35). Kehamilan ektopik adalah suatu
selain cavum uteri, seperti di ovarium, tuba, serviks, bahkan rongga abdomen
(Sukarni, Margareth, 2013 : 135). Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat
atau tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah, berat
atau ringannya nyeru tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
hipotensi, pucat dan ekstermitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu
perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen. Dari
pemeriksaan dalam serviks teraba lunak nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan
d) Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak di temukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara antara antara bulan pertama
sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu Sifat perdarahan bias intermiten,
kematian. Karena perdarahan ini umumnya pasien mola hidatidosa masuk dalam
keadaan anemia.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester I bisa disebabkan
karena mual muntah pada ibu hamil dan perdarahan pada ibu hamil trimester I
g) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi
(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
a) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi
(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia
a) Perdarahan pervaginam
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti
pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam
c) Pengelihatan kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi
otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh
darah).
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat
beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
pertanda pre-eklampsia.
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak
seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada
ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban
pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan
periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin
besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim
g) Kejang
terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan
tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat
menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi
i) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala–gejala penyakit.
terencana berupa observasi, edukasi, dan penangan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan
memuaskan.
2) Tujuan ANC
Menurut Walyani (2015) tujuan asuhan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai
berikut:
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Ekslusif
Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), pelayanan ANC bisa diperoleh dari
tersier (Rumah sakit tipe A dan B baik milik pemerintah maupun swasta).
badan yang kurang dari 9 kilo selama kehamilan atau kurang dari 1 kilo
menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil
Disproportion )
Kronis (KEK), disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi
dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dimana LILA
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan akan dapat melahirkan bayi berat
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal untuk
mendeteksi pertubuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika
fundus uteri tidak sesuai degan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin.
dimaksudkan untuk mngetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian
bawah janin bukan kepala, atau keapala janin belum masuk ke panggul
berarti ada kelainan letak, panggul sempit, atau ada masalah lain.
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ cepat
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining
dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status
hamil dengan status imunisasi T5 (TT long life) tidak prlu diberikan
imunisasi TT lagi.
g) Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) (T7)
Untuk mencegah anemia zat besi, setiap ibu hamil hamil harus mendapat tablet
tambah darah ( tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
meliputi :
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui
kegawatdaruratan.
pada trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada trimester II
dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya
protein uria pada ibu hamil. Protein uria merupakan salah satu indikator
malaria dalam rangka skrining pada kunjungan pertama antenatal. Ibu hamil
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi dan ibu
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu hamil secara
tes HIV oleh tenaga kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS
dan TB. Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated Testing And
Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayan Kesehatan
(TIPK).
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami / keluarga
melakukan tes HIV, inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif, KB pasca
minimal 4 kali selama kehamilan yang dilakukan pada waktu tertentu karena terbukti
efektif. Model kunjungan ANC yang sedikit (4 kali sesuai standar) untuk ibu hamil
tujuan tertentu dan berkualitas terbukti efektif dan tidak memengaruhi outcome (ibu
dan bayi) hanya saja kepuasan klien berkurang karena sedikitnya ANC ini. Ibu yang
tidak rutin ANC cenderung melahirkan BBLR 1,5 kali lebih besar daripada yang rutin.
setelah diketahui terlambat haid, dan pemeriksaan ulang setiap bulan sampai umur
kehamilan 7 bulan, setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 8 bulan, dan setiap 1
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS YOKA
A. Data Dasar
Status : Menikah
a. Manarce : ± 12 tahun
d. Banyaknya : ± 2 – 3 hari
Persalinan Anak
Hamil
b. HPHT : 03 – 03 – 2020
c. TP : 10 – 12 – 2020
i. Imunisasi
a. Komunikasi : Baik
f. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Ibu dan keluarga sangat
mendukung atas
kehamilannya
N
Kegiatan Trimester I Trimester II Trimester III
o
1 Pola Nutrisi
3 Eliminasi BAK
5 Hygiene Personal
Sikat gigi Ya Ya Ya
6 Kebiasaan
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Penampilan : Baik
d. BB sebelum hamil : 40 kg
e. BB sekarang : 47 kg
f. Kenaikan BB : 7 kg
g. LILA : 22 cm
2) Nadi : 80 x / menit
3) Respirasi : 23 x / menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Keadaan : Bersih
b. Muka
Ekspresi : Baik
c. Mata
Bentuk : Simetris ka/ki
Penglihatan : Jelas
d. Hidung
Kebersihan : Bersih
e. Telinga
Pendengaran : Jelas
Kebersihan : Bersih
f. Mulut
Gigi
Gusi
Lidah : Bersih
Bibir
1) Mukosa : Lembab
h. Dada
Inspeksi
1) Pernafasan : Teratur
i. Payudara
j. Abdomen
k. Vulva/vagina
3. Pemeriksaan obstetri
kiri)
b. Auskultasi
Denyut Jantung Janin (DJJ) : 145x / menit
e. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11 gr/dl
Golongan darah :O
DDR : NR
VCT : NR
RPR : NR
f. Pemeriksaan radiologi
USG : 1x
Diagnosa
Janin : janin intrauteri, tunggal,punggung kiri, presentasi kepala, kepala janin belum
masuk PAP
DO :
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
c) Respirasi : 23 x / menit
2. Jelaskan kepada Ibu tentang KEK dan tanda bahaya ibu hamil dengan KEK
5. Berikan KIE kepada Ibu tentang Istirahat yang cukup dan kurangi pekerjaan berat
6. Kolaborasi dengan alhi Gizi untuk pemberian PMT( Pemberian makanan tambahan )
8. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur atau bila ada keluhan
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
pemeriksaanya yaitu :
b. Kesadaran :
Compos mentis
c. LILA : 22 cm
2) Nadi : 80x/menit.
e. Palpasi
(punggung kiri)
2. Memberitahu ibu KEK adalah masalah gizi disebabkan karena kekurangan asupan
makanan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat terjadi adalah anemia,
perdarahan, persalinan lama, anemia pada bayi, pertumbuhan janin terhambat, dan
4. Memberikan KIE Kepada Ibu tentang gizi ibu hamil yaitu mengkonsumsi makanan
yang tinggi akan sumber karbohidrat seperti nasi dan jenis umbi-umbian, protein
seperti daging, ikan dan telur dan vitamin serta mineral dari sayuran hijau dan
buah.
5. Memberikan KIE kepada Ibu tentang Istirahat yang cukup dan kurangi pekerjaan berat
7. Memberikan tablet fe 1x1 setiap hari diminu pada malam hari dan kalk 1x1 setiap hari
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur atau bila ada
keluhan
LANGKAH VII : EVALUASI
Haerani
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya dan ibu menerima atas kondisinya sekarang
2. Ibu dapat menerima penjelasan tentang KEK dan tanda bahaya pada Ibu hamil dengan
KEK
3. Ibu sudah mengerti tentang keluhan yang dirasakan dan akan mencoba untuk makan
4. Ibu sudah mengerti dan akan memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
5. Ibu sudah mengerti dan akan istirahat yang cukup dan mengurangi pekerjaan berat
6. Telah dilakukan kolaborasi dengan Ahli Gizi yaitu pemberian PMT( Pemberian makanan
tambahan ).
7. Ibu sudah diberikan tablet fe dan kalk dan ibu bersedia untuk meminumnya
8. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur atau bila ada keluhan
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Subjek
1. Ibu mengatakan merasakan nafsu makan mulai membaik dan rasa Lelah sudah
berkurang
O : Objek
1. Pemeriksaan umum
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 83x/menit
Respirasi : 24x/menit
d. BB : 47 kg
e. Lila : 22 cm
2. Pemeriksaan Fisik
f. Inspeksi
g. Vulva/vagina
Perineum : Utuh
Kebersihan : Bersih
h. Palpasi
1) Leopold I : TFU Sepusat, 25 cm bagian fundus
(punggung kiri)
i. Aulkultasi
DJJ : 143x /m
A : Assesment
P : Planning
1. Menginformasikan kepada ibu bahwa usia kehamilannya saat ini 34 minggu 5 Hari,
2. Mengevaluasi makanan yang di konsumsi. Ibu mengatakan makan sudah 3x sehari dan
menu sayur, lauk, dan buah sudah di lakukan, ibu sudah mengerti dan bersedia
melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan pola makan yang teratur dengan porsi
yang cukup dan tetap memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi,
4. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan, ibu sudah mengerti
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe dan Kalk serta PMT yang
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Subjek
1. Pemeriksaan umum
c. Tanda-tanda vital
2) Nadi : 83x/menit
3) Respirasi : 24x/menit
d. BB : 47,5 kg
e. Lila : 22,1 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Vulva/vagina
Perineum : Utuh
Kebersihan : Bersih
3. Palpasi
(punggung kiri)
4. Aulkultasi
DJJ : 140x /m
A : Assesment
P : Planning
1. Menginformasikan kepada ibu bahwa usia kehamilannya saat ini 35 minggu 2 Hari, tanda-
tanda vital dalam batas normal yaitu TD : 120/80 mmHg, N : 83 x/menit, R : 23 x/menit,
2. Menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan pola makan yang teratur dengan porsi
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe dan Kalk serta PMT yang
pakaian bayi, pakaian ibu biaya persalinan, transportasi, pendamping persalinan dan
Ibu mengerti.