Anda di halaman 1dari 22

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 25%

Date: Tuesday, July 13, 2021


Statistics: 1356 words Plagiarized / 5523 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

INTERVEDUI DA INTACTURSIMIN BER WHSAP DENGAN PKATAN SELNT MGKATKAN


KEPATUHINUMBAT DAN UALITAS HDUP PASIEN TUBELO Faisal Faisal 1, Rini
Rachmawaty 2, Elly L Sjattar 3 Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas
Hasanuddin Makassar 1,2,3 *email korespondensi : Faisalrizal911@yahoo.co.id 1
ABSTRAK TB Paru adalah penyakit infeksi kronik dan menular yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis menyerang paru.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh edukasi dan interactive nursing reminder berbasis whatsapp dengan
pendekatan self management terhadap kualitas hidup dan kepatuhan minum obat pada
pasien TB.Penelitian ini merupakan jenis quasy-experiment, dengan desain pre test and
post test control group design yang dilakukan di Puskesmas wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Pangkep. Sampel pada penelitian ini sebesar 35 orang pada
kelompok intervensi dan 35 orang pada kelompok kontrol yang dipilih dengan simple
random sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien dan
Kepatuhan minum obat TB pada kelompok intervensi dan kontrol yaitu dengan p 0.000
(< 0.05) artinya terdapat perbedaan kualitas hidup pasien dan kepatuhan minum obat
pasien TB yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol.Kesimpulan: Edukasi dan interactive nursing reminder berbasis Whatsapp
dengan pendekatan self management berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
kualitas hidup pasien dan kepatuhan minum obat pasien TB.

Kata kunci: Tuberkulosis, Edukasi, Interactive Nursing Reminder,Kualitas Hidup pasien


dan kepatuhan minum obat ABSTRACT TB Paru is a chronic and infectious disease
caused by Mycobacterium tuberculosis, damaging the lungs .The purpose of this study
was to determine the effect of education and Whatsapp-based interactive nursing
reminder with a self-management approach on quality of life and medication adherence
in TB patients.This research is a quasi- experimental type, with a pretest and post test
control group design carried out at the Puskesmas in the work area of Pangkep District
Health Office. The sample in this study was 35 people in the intervention group and 35
people in the control group who were selected by simple random sampling according.

The research result showed that quality of life of patients and medication adherence in
the intervention and control groups was p = 0.000 (< 0.05) meaning that there were
significant differences between the quality of life of patients and medication adherence
on the treatment group and the control group of the TB patients.Conclusion: Education
and Whatsapp-based interactive nursing reminder with a self-management approach is
significantly affect improving the quality of life of patients and medication adherence.

Keywords: Tuberculosis, Education, Nursing Interactive Reminder, Quality of Life of


patient and medication adherence PENDAHULUAN TB Paru masih menjadi salah satu
permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. TB Paru
merupakan penyakit infeksi kronik dan menular, disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru.

Munculnya angka drop out yang tinggi, motivasi yang rendah, pengobatan yang tidak
adekuat, dan resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) masih menjadi kendala
dalam pengobatan TB Paru, begitupun dengan stigma dan diskriminasi terhadap
penderita TB menghambat upaya untuk menghapus penyakit mematikan itu
(WHO,2017). TB Paru dapat berdampak bukan hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga
pada keadaan psikis (mental) dan sosial yang dapat memengaruhi berbagai aspek
kehidupan dan penurunan kualitas hidup klien (Jannah, 2016). Menurut Aklima (2005)
bahwa untuk mengatasi dampak kesehatan maka diperlukan pengelolaan diri ( Self
management).

The healt related quality of live (HRQOL) pasien TB Sangat penting diketahui terutama
petugas kesehatan karna secara lansung mempengaruhi kepatuhan pengobatan TB Paru
sehingga direkomendasikan dalam dua bulan pertama pengobatan untuk meningkatkan
HRQOL (Jaber AAS, Khan AH, Syed Sulaiman SA & Ahmad N, 2016). Berbagai terobosan
inovasi dilakukan untuk menurungkan penyakit TB Paru diantaranya strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Short Course) belum juga teratasi karena metode
intervensi yang ada dinilai kurang efektif (Nieuwlaat et al., 2014).

Sedangkan inovasi lain adalah telenursing akan tetapi metode telenursing ini cukup
mahal ( Wulandari, 2012). Sehingga inovasi Ners Short Message Service intervensi
(NSMS) sebagai langkah self- management therapy yang cukup murah dan efektif.
Sistem SMS seperti aplikasi WhatsApp memberikan efek positif paling tinggi dalam
mengurangi jumlah kegagalan untuk minum obat bagi pasien HIV maupun TB Paru dan
direkomendasikan teknologi SMS harus digunakan untuk mengirimkan pengingat untuk
janji, minum obat, motivasi dan pendidikan kesehatan (Nhavoto, Gronlund & Klein,
2017). Penelitian dengan pendekatan self management sudah banyak dilakukukan
kepada pasien Diabetes Mellitus, Penyakit jantung dan Asma (Onuoha dan Ezenwaka,
2014).

Namun masih terbatas penelitian dengan melihat pengaruh edukasi dan interactive
nursing reminder dengan pendekatan self management terhadap kepatuhan minum
obat dan kualitas hidup pada penderita TB Paru. METODE PENELITIAN Penelitian ini
menggunakan desain quasy-experiment pendekatan pre test and post test control
group design yang dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep
Sulawesi Selatan, waktu penelitian 2 November 2020 sampai 20 Desember 2020.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random assignment
sampling. Responden dalam penelitian ini adalah pasien TB Paru yang mendapatkan
Terapi OAT pada fase intermiten. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 terdiri
dari 35 orang pada kelompok intervensi dan 35 orang pada kelompok kontrol.

Kelompok perlakuan diberikan intervensi Edukasi dan interactive nursing reminder


dengan pendekatan self management. Sedangkan kelompok kontrol diberikan sesuai
dengan program Puskesmas. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner MMAS-8
untuk mengukur kepatuhan minum OAT dan dinyatakan reliable dalam versi Indonesia
dengan total nilai ch’s pha 0,85 (Prasetyo et al, 2014). Sedangkan instrument yang
digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien dengan menggunakan kuisioner
Short-Form 36 (SF-36).

Kuisioner ini telah diterjemahkan dan divalidasi dalam versi bahasa Indonesia (
Perwitasari, 2012) dan penelitian dari Seshy Tinartayu & Bambang Udji ( 2015) bahwa
SF-36 dapat digunakan sebagai instrument penilaian kualitas hidup pasien TB paru nilai
Cronbacpha 0,60. Kelompok intervensi dan kontrol diberikan informed consent
dilanjutkan membagikan kuesioner pre-test yang berisi pertanyaan-pertanyaan kualitas
hidup pasien (Form SF-36) dan kepatuhan minum obat (MMAS-8).

Untuk kelompok Intervensi diberi intervensi edukasi pendekatan self Management


melalui aplikasi WhatSapp sebanyak 4 sesi tiap 1 minggu sekali dengan 1 sesi melalui
aplikasi Whatsapp masing – masing sesi dilakukan 25-30 menit. Edukasi Pendekatan self
management yaitu Self monitoring (Pemantauan diri), Stimulus control (Pengendalian
diri), serta self reward (Penghargaan diri sendiri ).

Untuk sesi I ( Self monitoring) yaitu Membina hubungan saling percaya dengan
responden, mengkaji hambatan yang selama ini dialami penderita dan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan terkait perawatan TB Paru, memberikan pendidikan
kesehatan mengenai pengertian TB Paru, penyebab TB paru, tanda dan gejala TB Paru,
Penularan TB Paru dan pencegahan TB Paru.

Untuk sesi ke 2 ( Stimulus control) yaitu memberikan pendidikan kesehatan mengenai


perawatan penderita TB Paru di rumah, pencegahan penularan dan tips menjaga
kesehatan penderita TB Paru. Untuk sesi ke 3 (Stimulus control) yaitu Memberikan
pendidikan kesehatan mengenai pengobatan TB Paru, fasilitas kesehatan yang dapat
digunakan, dan mengatasi efek samping obat.

Untuk sesi ke 4 (Self reward) yaitu Memberikan kesempatan kepada Klien untuk
menyampaikan perasaan dan beban yang dialami selama menjalani pengobatan,
memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan upaya dan cara mengatasi
beban yang dialami selama pengobatan, memberikan kesempatan kepada klien untuk
mereward dan memotivasi dirinya dan memberikan support/dukungan dan motivasi
kepada klien penyakit TB dapat disembuhkan menjelaskan kepada keluarga untuk
sebagai pengawas minum obat dan memberikan motivasi kepada keluarganya dan
untuk kepatuhan minum obat yaitu intervensi dilakukan yaitu mengingatkan pasien
minum obat selama 4 minggu juga melalui aplikasi Whatsapp sesuai terapi jadwal
minum obat dengan mengirimkan pesan pengingat, serta gambar.

Untuk kelompok kontrol sesuai standar program Puskesmas namun tetap diberikan
edukasi .Setelah intervensi, selanjutnya kembali memberi post-test untuk mengukur
kualitas hidup pasien dan kepatuhan minum obat pasien baik kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol. Anais t lan ngauj Wiox Te, aid Te, Whine Te dan Indende T
Te den keaa HASIL PENELITIAN Tabel 1 Karakteristik Responden Pasien Tb Paru Di
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep (n=70) Variabel Kelompok Intervensi
( n=35) Kelompok Kontrol (n=35) p n (%) n (%) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 26
(74,3) 9 (25,7) 24 (68,6) 11(31,4) 0,300* Umur Mean (SD) Min Max 18-35 36-52 53-68
41,77± 10,44 18-65 10 (28,6) 19 (54.3) 6 ( 17,1) 44,49 ± 11,09 20-68 9 (25,7) 17 (48,6) 9
(25,7) 0,943** 0,538* Pekerjaan Tidak bekerja Petani PNS Wiraswasta Nelayan Pedagang
IRT 3 (8,6) 13 (37,1) 2 (5,7) 6 (17,1) 1 (2,9) 3 (8,6) 7 ( 20,0) 4 (11,4) 11 (31,4) 1 (2,9) 5 (14,3)
0 (0) 4 (11,4) 10 (28,6) 0,918* Pendidikan SD SMP SMU Perguruan Tingi 9(25,7) 6(17,1)
16(45,7) 4 (11.4) 10 (28,6) 7 (20,0) 16 (45,7) 2 ( 5,7) 0,758* Berdasarkan Tabel 1
menunjukkan jumlah responden 70 pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok intervensi 35 pasien dan kelompok kontrol 35 pasien.

Distribusi Jenis kelamin responden didominasi laki-laki dan persentase terbanyak


terdapat pada kelompok intervensi 26 orang ( 74,3%) dan kelompok kontrol sebanyak
24 (68,6%). Karakteristik Umur reponden rata-rata pada kelompok intervensi 41.77±
10,44 dan pada kelompok kontrol 44,49 ± 11,09. Distribusi tingkat pendidikan
responden yang terbanyak adalah SMU yaitu 16 orang (45.7%) baik kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol.

Sedangkan tingkat pendidikan terendah yaitu perguruan tinggi untuk kelompok control
sebanyak 2 orang (5,7 %) dan kelompok intervensi sebanyak 4 orang ( 11,4 %). Distribusi
Jenis pekerjaan untuk kedua kelompok yang tertinggi pada kelompok intervensi adalah
petani sebanyak 13 orang (37,1%) sedangkan kelompok kontrol sebanyak 11 orang
(31,4%) dan paling rendah pada kelompok kontrol adalah Nelayan (0%).Hasil uji
kesetaraan pada kedua kelompok memperlihatkan adanya kesetaraan pada karakteristik
responden dengan kesetaraan/homogenitas yaitu umur (p= 0,538), jenis kelamin
(p=0,300), tingkat pendidikan (p=0,78), dan pekerjaan (p=0,918).

Hasil ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan dan pekerjaan antara kelompok intervensi dan control. Tabel 2 Perbedaan
Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dan Kualitas Hidup Pasien TB Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol *Wilcoxon Test **Paired T Test Berdasarkan Tabel 2
menunjukkan perbedaan tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada pasien
TB sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol.
Untuk tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB pada kelompok
intervensi didapatkan nilai ( p ,< 0,05.)

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas
hidup pada pasien TB sebelum dan sesudah pemberian intervensi.. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian edukasi dan Interactive nursing Reminder berbasis Whatsapp dengan
Pendekatan Self Management dapat meningkatkan kepatuhan Variab el Kelompok
Intervensi Kelompok Kontrol Pre Post p Pre Min- Max Post p M (SD) Min- Max M (SD)
Min - Max Mean differ ence M (SD) M (SD) Min- Max Mean differ ence Kepatuh an
Minum Obat 4,03 (1,04) 2-6 7,89 (0,32) 7-8 -3,86 0,000* 3,46 (0,98) 2-6 6,31 (0,63) 5-8
-2,85 0,000 * Kualitas hidup pasien 29.6

(4,96) 21,7 - 39,0 60,8 (2,98) 55,1 - 68,1 -31,2 0,000** 28,9 (4,15) 19,2- 37,2 55,7 (3,50)
46,2 - 62,3 -26,8 0,000 ** minum obat dan kualitas hidup pasien TB, begitupun dengan
kelompok kontrol didapatkan nilai (p <0,05) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB sebelum dan setelah diberi edukasi
dan sesuai standar Puskesmas.

Tabel 3 Perbedaan Selisih Kepatuhan Minum Obat Dan Kualitas Hidup Pasien TB Pada
Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Variabel Kelompok Intervensi Kelompok
Kontrol P Mean difference Mean difference Kepatuhan minum obat -3,86 -2,85 0,00 0 *
Kualitas Hidup Pasien -31,2 -26,8 0,00 0 ** * Mann Whitney Test **Independent T Test
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa selisih skor kepatuhan minum obat dan
kualitas hidup pasien TB pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol diperoleh nilai
p =0,000, yang berarti bahwa terdapat perbedaan tingkat kepatuhan minum obat dan
kualitas hidup pasien TB antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi hal Ini
menunjukkan terdapat peningkatan kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien
pada kelompok intervensi terhadap kelompok kontrol.

PEMBAHASAN Pengaruh Edukasi Dan Interactive Nursing Reminder Berbasis Whatsapp


Dengan Pendekatan Self management Terhadap Kualitas Hidup Pasien TB. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup paien TB pada kelompok perlakuan
mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi (Edukasi dan Interactive Nursing
Reminder Berbasis Whatsapp). Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil uji independent t
test terhadap variabel kualitas hidup pasien TB dengan p 0.000 (< 0.05) artinya terdapat
perbedaan kualitas hidup pasien yang signifikan antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Martin (2017) yang menyatakan bahwa individu
dalam intervensi adanya perpaduan antara psikoedukasi dengan interactive nursing
reminder berbasis SMS yang mana telah memberikan peningkatan kualitas hidup dari
klien TB. Interactive nursing reminder berbasis SMS memanfaatkan teknologi
handphone dengan aplikasi whatsapp dalam pelaksanaan penelitian ini.

Hal ini juga senada dengan penelitian Nisa NK (2018) bahwa terdapat pengaruh
signifikan (p=0,000) kualitas hidup pasien TB pada kelompok perlakuan dibandingkan
kelompok kontrol setelah dilakukan intervensi psikoedukasi dan interactive nursing
reminder berbasis SMS dengan pendekatan teori Lawrence green. Penelitian lain dari
Sulistyono (2017) menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan (P value = 0,000) pada
kelompok intervensi yaitu peningkatan efikasi diri setelah pemberian intervensi berbasis
budaya yang diberikan melalui telepon genggam dibandingkan kelompok kontrol.

dan penelitian yang dilakukan oleh Cetin (2016), menyatakan bahwa Sikap seseorang
terhadap prosedur akan meningkat setelah diberikan edukasi menggunakan whatsapp.
Menurut Asumsi peneliti bahwa dengan adanya handphone menunjang efektifitas dan
efisensi sarana komunikasis, sebagai sarana dalam mendapatkan berbagai informasi
yang dibutuhkan seseorang yang tidak terbatas ruang dan waktu.

Senada dengan penelitian Martinez R, Rogers AD & Numanoglu A, (2018) bahwa


WhatsApp adalah aplikasi smartphone yang tersedia secara luas dan sangat ramah
pengguna yang tidak memerlukan infrastruktur fisik dan personel yang mahal dan
secara signifikan efektif meningkatkan pelayanan perawatan (Martinez R, Rogers AD &
Numanoglu A, 2018) dan penelitian Dute (2016) yang menyatakan bahwa aplikasi
handphone berkontribusi dalam upaya promotif dan preventif kesehatan dan kesadaran
diri, sedangkan penelitian dari Trirahayu et al (2016) Self Management TB Paru dapat
mempengaruhi perilaku pasien TB.

Dan penelitian lain bahwa Self-management dapat tercapai dengan edukasi. Edukasi
dapat menyiapkan pasien terkait penyakitnya dan bagaimana pasien harus berprilaku,
memberikan pengetahuan bagaimana cara merubah perilaku. Harapan dari edukasi ini
adalah meningkatkan pengetahuan,sikap agar pasien dapat lebih memahami terkait
penyakitnya dan memberikan kesadaran pada pasien mengenai self-management pada
penyakit mereka (Kisokanth G et al, 2013).

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa rerata penilaian variabel kualitas hidup pasien
pada kelompok perlakuan antara sebelum dan sesudah perlakuan mengalami
peningkatan.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan signifikan
antara kualitas hidup pasien TB sebelum dan sesudah pemberian intervensi edukasi dan
interactive Nursing Reminder berbasis Whatsapp pada kelompok intervensi dan edukasi
standar pada kelompok kontrol.

Hal ini berarti terjadi peningkatan kualitas hidup pasien TB setelah intervensi. Untuk
kelompok kontrol yang mendapatkan edukasi standar memperlihatkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah pemberian adukasi namun dengan nilai
selisih yang positif hal ini berarti terjadi peningkatan kualitas hidup pasien TB juga
setelah pemberian edukasi standar.

Temuan ini sejalan dengan penelitian Rohman, L., Maruswezki, D., Cam, (2015)
menyebutkan bahwa SMS Biaya relatif rendah lebih praktis dan efisien, dibandingkan
dengan panggilan telepon. Penelitian lain menunjukkan bahwa Self Management TB
paru dengan SMS dapat secara efektif memperkuat tingkat pengobatan dan lebih
meningkatkan kesadaran pemeriksaan (Fang X et al, 2017).Begitupun dengan penelitian
oleh Hall dan Cole (2015) yang memaparkan bahwa pesan singkat (SMS) berpengaruh
terhadap perubahan perilaku dan kesehatan individu.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa


peggunaan aplikasi BBM, Line, Twitter, sosial media berpengaruh terhadap perilaku
individu. Peningkatan kualitas hidup pasien TB pada kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol ini terjadi karena adanya interaksi secara rutin selama penelitian
antara peneliti sehingga dapat terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami
individu, hubungan saling memengaruhi terjadi dalam interaksi yang mana
menpengaruhi manajemen diri masing-masing individu.

Faktor yang dapat menjadi pendukung edukasi dan interactive nursing reminder
berbasis Whatsapp terhadap peningkatan kualitas hidup pasien TB pada penelitian ini
yaitu pendidikan karna selama proses penelitian terlihat bahwa pendidikan yang tinggi
cepat merespon dengan baik, Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sulistyono
(2017) menyatakan bahwa latar belakang pendidikan siginifikansi terhadap kesehatan
seseorang.

Umur mempengaruhi kualitas hidup pasien TB paru karna selama peroses penelitian
bahwa umur yang tua di bantu komunikasi sama keluarganya dalam menerapkan
edukasi dengan pendekatan self management. Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa
usia seseorang akan berpengaruh kesehatan mentalnya, semakin dewasa usia seseorang
cenderung semakin memahami dan mengerti tentang permasalahan yang terjadi,
semakin bertambah pengalaman yang diperoleh sehingga semakin meningkat
kematangan mental dan intelektual dari seseorang tersebut.

Penerapan edukasi selama penelitian tidak hanya proses pemberian edukasi/pendidikan


saja yang ada tapi adanya proses komunikasi dua arah antara peneliti dengan
responden. Dimana edukasi pendekatan self management bertujuan untuk
meningkatkan Self monitoring (Pemantauan diri), Stimulus control (Pengendalian diri),
serta self reward (Penghargaan diri sendiri ) dan terapi yang terkontrol sehingga
keberhasilan terapi dapat dicapai dengan dapat dilihat dari peningkatan rerata skor
yang meningkat sehingga meningkatkan kualitas hidup klien pasien TB.

Dimana penelitian ini pada self monitoring terjadi peningkatan pemahaman setelah
dikirimkan vidio penjelasan tentang apa itu TB, apa penyebabnya, tanda dan gejalah
serta penularan TB dan terjadi antusias pasien TB bertanya terutama pada penyebab
dan penularan TB dan pada stimulus control baik sesi II maupun sesi III pasien TB
mampu melakukan dan mempraktekkan cara perawatan TB paru dirumah dengan
tindakan saat batuk, pakai masker serta penyimpanan ludah, sedangkan di sesi III pasien
mengerti dan memahami tentang pengobatan TB sedangkan pada self reward terjadi
penurunan gejala berupa batuk mulai berkurang dan sesak, dan rata-rata pasien mampu
mengungkapkan permasalahan beban yang dialami saat pengobatan Tb dan mampu
memberikan alternatif pemecahan masalah sendiri dan memberikan penghargaan
kepada dirinya sendiri berupa kata-kata untuk demi kesembuhan dan menuntasakan
pengobatan.

Pengaruh Edukasi Dan Interactive Nursing Reminder Berbasis Whatsapp Dengan


Pendekatan Self management Terhadap Kepatuhan minum obat pasien TB. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat pasien TB pada kelompok
intervensi mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi (Edukasi dan Interactive
Nursing Reminder Berbasis Whatsapp). Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil uji Mann
tyTe terhadap variabel kepatuhan minum obat pasien TB dengan p 0.000 (< 0.05) artinya
terdapat perbedaan kepatuhan minum obat pasien TB yang signifikan antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanto et al., (2019) menyatakan bahwa
terdapat pengaruh signifikan (p=0,000) peningkatan kepatuhan minum obat pada
kelompok yang diberikan intervensi berupa pemberian informasi untuk ingat minum
obat menggunakan media social whatsapp.

Begitupun dengan penelitian andodo et al (2019) menyatakan bahwa terdapat


perbedaan kepatuhan minum obat sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada
kelompok perlakuan yang diberikan intervensi pesan pengingat dalam melalui
multimedia yang dikirim menggunakan whatsapp. Pendidikan kesehatan dalam
prosesnya memerlukan suatu media untuk penyampaian informasi kepada masyarakat.

Media digunakan untuk mempermudah klien dalam menerima informasi kesehatan


(Notoadmodjo, 2014). Media online merupakan salah satu media pendidikan kesehatan
yang akhir-akhir ini sering digunakan dan digemari oleh masyarakat disaat pandemic
covid 19. Salah satu contoh media online yaitu online social media (Mo, 2013).

Online sosial media yang dapat digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan
diantaranya facebook, twitter, instagram, whatsapp dan youtube. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Bychkov & Young, (2017), Sartori et al (2020) bahwa whatsapp
efektif digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait kepatuhan
mengkonsumsi obat.

Penelitian yang dilakukan oleh Press (2015) menunjukkan bahwa pemberian pendidikan
kesehatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan seseorang dalam
mengkonsumsi obat. Maka dari itu pemberian pendidikan kesehatan secara tidak
langsung mempenngaruhi kepatuhan. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa rerata
penilaian variabel kepatuhan minum obat pasien pada kelompok perlakuan antara
sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan.Hasil penelitian ini
memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kepatuhan minum obat
pasien TB sebelum dan sesudah pemberian intervensi edukasi dan interactive Nursing
Reminder berbasis Whatsapp pada kelompok intervensi dan edukasi standar pada
kelompok kontrol.
Hal ini berarti terjadi peningkatan kepatuhan minum obat pasien TB setelah intervensi.
Untuk kelompok kontrol yang mendapatkan edukasi standar memperlihatkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah pemberian adukasi namun
dengan nilai selisih yang positif hal ini berarti terjadi peningkatan kepatuhan minum
obat pasien TB juga setelah pemberian edukasi standar.

Asumsi peneliti bahwa edukasi dan interactive Nursing Reminder berbasis Whatsapp
dapat berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB karna ketersediaan
perangkat telepon secara merata di kalangan masyarakat Pangkep dan mudah dibawa
kemana- mana serta keterjangkauan jaringan telepon yang cukup memadai khususnya
didaratan sehingga mengingatkan untuk minum obat kepada responden tanpa ada
kendala karna Whatsapp adalah aplikasi chatting dimana bisa mengirim pesan text,
suara, gambar, lokasi, bahkan video ke responden menggunakan jenis ponsel apapun.
Whatsapp dapat digunakan sebagai pengingat/reminder (Jubille Enterprise, 2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sartori, Rodrigues Lucena, Takáo Lopes,
Picinin Bernuci, & Yamaguchi (2020) bahwa pada kelompok yang diberikan intervensi 55
audio serta promosi kesehatan menggunakan aplikasi whatsapp di dapatkan hasil 67,5%
pada kelompok intervensi patuh minum obat dan 58,5 % pada kelompok control. Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepatuhan sebelum dan sesudah
diberikan intervensi pada kelompok perlakuan.

Didukung oleh penelitian Dewi, Kusumawati, & Ismarwati (2019) menggunakan desain
penelitian quasi eksperimen dengan kelompok control menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan efikasi diri dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet besi
sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa promosi kesehatan dan whatsapp
reminder. Hasil uji statistic didapatkan pada kelompok perlakuan (Mean=6,30, SD : 8,11)
dan kelompok control (Mean = 0,89, SD = 7,83) dengan ttest = 2,60 dan p = 0,012.

Penelitian Susanto et al., (2019) menggunakan desain quasi eksperimental dengan


kelompok control menyatakan bahwa terdapat peningkatan kepatuhan minum obat
pada kelompok yang diberikan intervensi berupa pemberian informasi untuk ingat
minum obat menggunakan media social whatsapp.

Hasil yang didapatkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0,000) kepatuhan minum
obat sebelum (22,04 ± 1,57) dan sesudah (24,83 ± 0,38) dilakukan intervensi. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andodo, Haryanti, & Widyandana, (2019)
desain penelitian menggunakan desain quasi eksperimental dengan kelompok control
menunjukkan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kepatuhan
pretest dan posttest pada kelompok perlakuan yang diberikan intervensi pesan
pengingat dalam bentuk multimedia yang dikirim menggunakan whatsapp (p=0,028).

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi, Kusumawati, & Ismarwati (2019) menggunakan
desain penelitian quasi eksperimen dengan kelompok control menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan efikasi diri dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet
besi sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa promosi kesehatan dan whatsapp
reminder. Hasil uji statistic didapatkan pada kelompok perlakuan (Mean=6,30, SD : 8,11)
dan kelompok control (Mean = 0,89, SD = 7,83) dengan t-test = 2,60 dan p = 0,012.

Inovasi Ners Short Message Service intervensi (NSMS) sebagai langkah self-
management therapy yang cukup murah dan efektif. Sistem SMS seperti aplikasi
WhatsApp memberikan efek positif paling tinggi dalam mengurangi jumlah kegagalan
untuk minum obat bagi pasien HIV maupun TB Paru dan direkomendasikan teknologi
SMS harus digunakan untuk mengirimkan pengingat untuk janji, minum obat, motivasi
dan pendidikan kesehatan (Nhavoto, Gronlund & Klein, 2017).

Intervensi edukasi menunjukkan efek yang menguntungkan dalam meningkatkan


penyelesaian pengobatan untuk TB namun besarnya manfaat kemungkinan akan
tergantung pada sifat intervensi dan jenis metode yang digunakan (M’ImyaM, do T
Penelitian Rohman, L., Maruswezki, D., Cam, (2015) menyebutkan bahwa SMS Biaya
relatif rendah lebih praktis dan efisien, dibandingkan dengan panggilan telepon.

Penelitian lain menunjukkan bahwa manajemen pasien TB paru dengan mengirim pesan
pengingat dapat secara efektif memperkuat tingkat pengobatan dan lebih
meningkatkan kesadaran pemeriksaan (Fang X et al, 2017). Salah satu strategi untuk
mengingatkan segala sesuatu yang harus dilakukan klien demi keberhasilan pengobatan
yaitu memberikan layanan pengobatan terkontrol pada klien di rumah menggunakan
teknologi mobile (Berrouiguet, S., Baca-García, E., Brandt, S., Walter, M., Courtet, 2016).
Menurut (Frank J.

Schwebela, 2018) bahwa Teknologi mobile dalam bentuk SMS dapat mendukung sistem
kesehatan semakin inklusif dengan memungkinkan petugas kesehatan untuk
memberikan informasi secara cepat, memberikan intervensi dan menghadiri
intervensi.Penelitian lain menunjukkan bahwa SMS pengobatan selesai pasien TB dan
meningkatkan kesadaran mereka ulang.

Oleh karena itu, SMS mungkin strategi terapi baru yang menjanjikan pada pengelolaan
TB untuk meningkatkan pasien kepatuhan dan kesehatan kesadaran. Saat ini komunikasi
sudah tidak lagi harus bertatap muka, karena telah banyak teknologi yang bermunculan
dengan membuat media komunikasi baru untuk mempermudah seseorang berinteraksi
tanpa harus bertemu langsung. Media komunikasi baru saat ini seperti WhatsApp
(Firdaus, 2014).

WhatsApp merupakan suatu aplikasi layanan pesan multiplatform yang menggunakan


sambungan internet ponsel pengguna untuk chatting dengan pengguna lainnya.
Dengan aplikasi ini seseorang bisa dengan mudah untuk berinteraksi, mengirim pesan,
mengirim gambar, dan informasi lainnya, sehingga lebih menarik perhatian
penggunanya dalam membaca informasi.Aplikasi WhatsApp memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan media sosial lainnya seperti line dan wechat, karena
dapat melakukan pengiriman lebih cepat sehingga segala kebutuhan informasi antar
pengguna dapat terpenuhi (Firdaus, 2014).

Salah satu cara yang paling penting dalam menjamin keberhasilan pngobatan TB adalah
dengan meningkatkan kepatuhan pasien untuk dapat mencegah infeksi penyakit,
mencapai kesembuhan, mencegah resistensi obat, kekambuhan hingga kematian
(Gebreweld et al., 2018). Sebagai upaya promosi kesehatan pemanfaatan interactive
nursing reminder berbasis WhatsApp dapat menjadi langkah dalam membantu
meningkatkan keberhasilan terapi OAT.

KESIMPULAN Intervensi Edukasi dan interactive nursing reminder berbasis Whatsapp


dengan pendekatan self management berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
kualitas hidup pasien dan kepatuhan minum obat pasien TB. SARAN Intervensi Edukasi
dan Interactive Nursing Reminder berbasis Whatsapp dengan pendekatan Self
Management dapat di implementasikan di Puskesmas karena efektif dan terbukti dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien TB dan kepatuhan minum obat pada pasien TB.

Pada peneliti selanjutnya untuk melihat kondisi ekonomi yang mana mungkin dapat
memengaruhi hasil dari penelitian ini. REFRENSI A.M.Muuller, C.S.Oso´ rio, D.R
Silva,G.Sbruzzi, P. de T. R. D. (2018). Interventions to improve adherence to tuberculosis
treatment: systematic review and meta-analysis. The International Journal Of
Tuberculosis and Lung Disease, 22(7), 731 – 740. https://doi.org/http://dx.doi.org/
10.5588/ijtld.17.0596 Afandi, A. T. (2016).

PEER GROUP SUPPORT EFFECTIVITY TOWARD THE QUALITY OF LIFE AMONG PUL-
MONARY TUBERCULOSIS AND CHRONIC DISEASE CLIENT: A LITERATURE REVIEW.
NurseLine Journal, 1(2), 219 – 227. Aguilera, A., Bruehlman-Senecal, E., Demasi, O., Avila,
P. (2017). Aguilera, A., Bruehlman- Senecal, E., Demasi, O., Avila, P.,. J. Med. Internet Res,
19(5). https://doi.org/10.2196/jmir.6914 Al-Qazaz, H.; Hassali, M.A.; Shafie, A.A.;
Sulaiman, S.A.; Sundram, S.; Morisky, D. . (2010).
The eight-item Morisky Medication Adherence Scale MMAS: Translation and validation
of the Malaysian version. Diabetes Res Clin Pract, 90(2), 216 – 221.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2010.08.012. Albino, S., Tabb, K. M., Requena, D.,
Egoavil, M., Pineros-Leano, M. F., Zunt, J. R., & García, P. J. (2014). Perceptions and
acceptability of short message services technology to improve treatment adherence
amongst tuberculosis patients in Peru: A focus group study.

PLoS ONE, 9(5), 1 – 6. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0095770 Arikunto S


(2010).Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta, Reineka Cipta. Berrouiguet,
S., Baca-García, E., Brandt, S., Walter, M., Courtet, P. (2016). Fundamentals for future
mobile- Helh : ystmtcreew ml nd b - based text messaging in mental health. J. Med.
Internet Res, 18(6). https://doi.org/10.2196/jmir.5066 Boru, C. G., Shimels, T., & Bilal, A. I.
(2017).

Factors Contributing to Non-adherence with Treatment Among TB Patients in Sodo


Woreda, Gurage Zone, Southern Ethiopia: A Qualitative Study. Journal of Infection and
Public Health, 10(5), 527 – 533. https://doi.org/10.1016/j.jiph.2016.11.018 C. Gugssa
Boru, T. S. & A. I. B. (2017). Factors contributing to non-adherence with treatment
among TB patients in Sodo Woreda, Gurage Zone, Southern Ethiopia: A qualitative
study.

Journal of Infection and Public Health, 10, 527 – 533.


https://doi.org/10.1016/j.jiph.2016.11.018 Cremers AL, de Laat MM, Kapata N, Gerrets R,
Klipstein-Grobusch K, G. M. (2015). Assessing the Consequences of Stigma for
Tuberculosis Patients in Urban Zambia. PLoS ONE, 10(3).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0119861 Dewi, D. T. K., Kusumawati, W., &
Ismarwati, I. (2019).

Effect of Health Promotion and Whatsapp Reminder To Self Efficacy of Adherence


Consume Fe Tablets Pregnant Women. Journal of Health Technology Assessment in
Midwifery, 2(1), 23 – 32. https://doi.org/10.31101/jhtam.683 El-muttalut, M., &
Khidirelnimeiri, M. (2017). Factors Contributing to Non-compliance with Treatment
among Tuberculosis Patients-Kassala. International Scholar Journal, 6(3), 332 – 338.
Frank J. Schwebela, M.

E. L. (2018). Using text message reminders in health care services: A narrative literature
review. Internet Intervention, 13, 82 – 104. https://doi.org/10.1016/j.invent.2018.06.002
Gebremariam, M. K., Bjune, G. A., & Frich, J. C. (2010). Barriers and Facilitators of
Adherence tTTae n tnton omintTaHIV rete : QuaiaveSty. BMC Public Health, 10(1), 1 – 9.
https://doi.org/10: 651. doi: 10.1186 / 1471-2458-10-651. Gebreweld et al. (2018).

Factors influencing adherence to tuberculosis treatment in Asmara, Eritrea: a qualitative


study. Journal of Health, Population and Nutrition, 37(1), 1 – 9.
https://doi.org/10.1186/s41043-017-0132-y Gebreweld, F. H., Kifle, M. M., Gebremicheal,
F. E., Simel, L. L., Gezae, M. M., Ghebreyesus, S. S., & Mengsteab, Y. T. (2018). Factors
Influencing Adherence to Tuberculosis Treatment iAsmra, rireaA ltti udy. Journal of
Health, Population and Nutrition, 37(1), 1 – 9.
https://doi.org/10.1186/s41043-017-0132-y Gebreweld FH, Kifle MM, Gebremicheal FE,
Simel LL, Gezae MM, et al. (2018).

Factors influencing adherence to tuberculosis treatment in Asmara, Eritrea: a qualitative


study. Journal of Health, Popula- Tion, and Nutrition, 1.
https://doi.org/10.1186/s41043-017- 0132-y Godoy MDP, Mello FCQ, Lopes AJ, Costa W,
Guimarães FS, et al. (2012). The functional assessment of patients with pulmonary
multidrug-resistant tuberculosis. Respiratory Care, 57, 1949 – 1954.
https://doi.org/10.4187/respcare.01532 Harriet M Babikako, Duncan Neuhauser, Achilles
Katamba, E. M. (2010).

Feasibility, reliability and validity of health-relatedquality of life questionnaire among


adultpulmonary tuberculosis patients in urbanUganda: cross-sectional study. Health and
Quality of Life Outcomes, 8(93), 1 – 8. https://doi.org/10.1186/1477-7525-8-93 Jaber
AAS, Khan AH, Syed Sulaiman SA, Ahmad N, A. M. (2016). Evaluation of Health- Related
Quality of Life among Tuberculosis Patients in Two Cities in Yemen.PLoSONE, 11(6), 1 –
19. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0156258 Jimmy, B, & Jose, J. (2011). Patient
Medication Adherence: Measures in Daily Practice.OmanMedicalJournal,26(3),155 – 159.
https://doi.org/10.5001/omj.2011.38 Kawatsu, L., Uchimura, K., Ohkado, A., & Kato, S.
(2018).

A Combination of Quantitative and Qualitative Methods in Investigating Risk Factors for


Lost to Follow-Up for Tuberculosis Treatment in Japan – Are Physicians and Nurses at a
Particular. PLoS ONE, 13(6), 1 – 13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0198075
Kemenkes. (2014). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Dirjen P2P
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes. (2017). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit


dan Penyehatan Lingkungan. Kemenkes. (2019). Panduan Peringatan Hari Tuberkulosis
Sedunia Tahun 2019 (pp. 1 – 38). Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2019). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penemuan Kasus TBC Dalam Rangka
Hari TBC Seduni 2019 (pp. 1 – 31). Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Kisokanth G,Prathapan S, Indrakumar J, J. J. (2013). Factors influencing self-management


of Diabetes Mellitus; a review article. Journal of Diabetology, 4(3), 1 – 6.
https://doi.org/36.72.70.202 Kumar, K., Kumar, A., Candra, P., & K. H. M. (2016). A study
of prevalence of depression and anxiety in patients suffering from tuberculosis. J Family
Med Prim Care, 5(1), 150=153. https://doi.org/10.4103/2249-4863.184641 Loosman WL,
Hoekstra T, Van Dijk S, Terwee CB, Honig A, Siegert CE, et al. (2015).

Short- Form 12 or Short-Form 36 to measure quality-of-life changes in dialysis patients.


Nephrology Dialysis Transplantation, 30(7), 1170 – 1176.
https://doi.org/10.1093/ndt/gfv066 LRoba AA, Dasa TT, Weldegebreal F, Asfaw A, Mitiku
H, Teklemariam Z, et al. (2018). Tuberculosis patients are physically challenged and
socially isolated: A mixed methods case-control study of Health Related Quality of Life in
Eastern Ethiopia.

. . PLoS ONE, 13(10), 1 – 14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0204697 Minlan Xu,


Urban Markström, J. L., & Xu, and L. (2017). Detection of Low Adherence in Rural
Tuberculosis Patients in China: Application of Morisky Medication Adherence Scale. Int.
J. Environ. Res. Public Health, 14(3), 248 – 257. https://doi.org/10.3390/ijerph14030248
Moharamzad, Y., Saadat, H., Shahraki, B. N., Rai, A., & Saadat, Z. (2015).

Validation of the Persian Version of the 8-Item Morisky Medication Adherence Scale (
MMAS-8 ) in Iranian Hypertensive Patients. Global Journal of Health Science, 7(4), 173 –
183. https://doi.org/10.5539/gjhs.v7n4p173 Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Salemba Medika. R. K. Gupta,M. Lipman,A. Story,A. Hayward,G. de Vries, R.
van H. (2018).

Active case finding and treatment adherence in risk groups in the tuberculosis
pre-elimination era. INT J TUBERC LUNG, 22(5), 479 – 487.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.5588/ijtld.17.0767 Rondags, A., Himawan, A. B., &
Metsemakers, J. F. M. (2014). Factors Influencing Non- adherence to Tuberculosis
Treatment in Jepara, Central Java, Indonesia. The Southeast Asian of Tropical Medicine
Publich Health, 45(4), 859 – 868. Ruru, Y., Matasik, M., Oktavian, A., Senyorita, R., Tarigan,
L. H., Werf, M. J.

Van Der, & Tiemersma, E. (2018). Factors Associated with Non-adherence during
Tuberculosis Treatment among Patients Treated with DOTS Strategy in Jayapura, Papua
Province, Indonesia. Global Health Action, 11(1), 1 – 8.
https://doi.org/10.1080/16549716.2018.1510592 Sanjay Gambhir , Mudalsha Ravina ,
Kasturi Rangan , Manish Dixit , Sukanta Barai, J. B. (2017). Imaging in extrapulmonary
tuberculosis.

International Journal of Infectious Diseases, 56, 237 – 247.


https://doi.org/10.1016/j.ijid.2016.11.003 Sartori, A. C., Rodrigues Lucena, T. F., Takáo
Lopes, C., Picinin Bernuci, M., & Yamaguchi, M. U. (2020). Educational Intervention Using
WhatsApp on Medication Adherence in Hypertension and Diabetes Patients: A
Randomized Clinical Trial .

Telemedicine and E- Health, 00(00), 1 – 7. https://doi.org/10.1089/tmj.2019.0305 Sima


BT, B. T. & A. F. (2017). Knowledge, attitude and perceived stigma towards tuberculosis
among pastoralists; Do they differ from sedentary communities? A comparative cross-
sectional study. PLoS ONE, 12(7), 1 – 17. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0181032
Susanto, Y. , ia, AlaR., ao, FeaiD. ArkiS., Kharunni, S. (2019).

Pemanfaatan Media Sosial Untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pasien


Diabetes Melitus Rawat Jalan Di Rsud Ulin Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS):
Ilmu Farmasi Dan Kesehatan, 4(1), 88 – 96. https://doi.org/10.36387/jiis.v4i1.286 Thomas
BE, Shanmugam P, Malaisamy M, Ovung S, Suresh C, et al. (2016).

Psycho-Socio- Economic Issues Challenging Multidrug Resistant Tuberculosis Patients: A


Systematic Review. PLoS One, 11. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0147397 Tola, H.
H., Tol, A., & Shojaeizadeh, D. (2015). Tuberculosis Treatment Non-Adherence and Lo o
lUpaong B tes tor t n veopiCouris : Systematic Review. Iranian Journal of Public Health,
44(1), 1 – 11. Vries de G, van H. R. A. (2017).

From contact investigation to tuberculosis screening of drug addicts and homeless


persons in Rotterdam. Eur J Public Health, 16, 133 – 136. Ware, J.( 2005) SF-36 Health
Survey (Version 1.0) for use in Australia. Australian Health Outcomes Collaboration
(AHOC). University of Wallongong. WHO. (2019). Guidelines On Tuberculosis Infection
Prevention And Control, 2019 Update. (pp. 1 – 73). World Health Organization.

Zegeye A, Dessie G, Wagnew F, Gebrie A, Islam SMS, Tesfaye B, et al. (2019). Prevalence
and determinants of anti- tuberculosis treatment non-adherence in Ethiopia: A
systematic review and meta- analysis. PLoS ONE, 14(1), 1 – 15.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://id.scribd.com/doc/247840771/Peran-Kepala-Ruang-Melakukan-Supervisi
<1% - https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JPKMI/article/download/2710/2360
1% - http://repository.unair.ac.id/77184/2/TKP.%2085-18%20Nis%20p.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/786/
<1% -
http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JKK/article/download/503/249
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/4yrok88y-prevalensi-crossbite-anterior-dental-da
n-piranti-yang-digunakan-dalam-perawatan-di-klinik-s-1-departemen-ortodonti-fkg-us
u.html
<1% -
https://adoc.pub/hubungan-antara-pengetahuan-sikap-pasien-dan-dukungan-keluar.ht
ml
<1% - https://idoc.pub/documents/rini-novitasari-122310101040-klzooo8qgy4g
<1% - http://repository.ummat.ac.id/537/1/COVER-BAB%20III.pdf
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4755470
<1% - https://ascopubs.org/doi/10.1200/CCI.17.00106
<1% - http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/download/776/196
<1% - https://bmcgeriatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12877-020-1495-2
<1% - https://archpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13690-019-0349-x
<1% - https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0135705
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0168851005001624
<1% -
https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4489084/penyandang-disabilitas-mental-di-i
ndonesia-terus-bertambah-apa-yang-terjadi
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1002106011-2-bab%202.pdf
<1% -
https://mydocumentku.blogspot.com/2012/06/karya-tulis-ilmiah-meningitis-dan-tb.htm
l
<1% - https://ejurnal.undana.ac.id/CMJ/article/download/3340/2200/
<1% -
https://id.scribd.com/doc/315173700/pedomannasionalp-tb2014-150831034539-lva1-a
pp6891
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/2159/1595
<1% - http://ojs.itekes-bali.ac.id/index.php/jrkn/article/download/151/68
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/295285580.pdf
<1% - http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/a09cdeb2e70711beb48dd6d1fe9eeee9.pdf
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3489/5/Chapter%203.pdf.pdf
<1% - https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/download/326/252
<1% - http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/562ae4e6f260de2c6f065a3e7ea53977.pdf
<1% - http://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3121/2278
<1% - https://docobook.com/orif2c5947a695e8a02ef76f8b3957a53d1135266.html
<1% - https://www.scribd.com/document/367507496/File
<1% - http://eprints.umm.ac.id/50194/5/BAB%20IV.pdf
<1% - https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/15200/13765
<1% - https://123dok.com/document/zp12xgvz-sap-tb-paru.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/260850563/jurnal2
<1% - https://tintahmerah.wordpress.com/page/8/
<1% -
https://www.slideshare.net/viliansyahviliansyah52/makalah-praktik-keperawatan-profesi
onal
<1% - https://www.academia.edu/14931794/ASKEP_KELUARGA_DENGAN_TB_PARU
<1% -
http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/article/download/5516/1680
<1% - https://idoc.pub/documents/04-eob-p3b-apb-april-2016-isopdf-546g5gd9x9n8
<1% - https://ppni-inna.org/index.php/public/information/news-detail/1037
<1% -
https://123dok.com/document/zk7w6k4q-pengaruh-diabetes-terhadap-penderita-diabe
tes-persadia-kabupaten-gorontalo.html
<1% - http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/download/687/405
<1% - http://eprints.umm.ac.id/48064/1/PENDAHULUAN.pdf
<1% -
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1153767&val=5090&title=P
enurunan%20Tingkat%20Depresi%20pada%20Pasien%20dengan%20Intervensi%20Minf
ulness%20Spiritual%20Islam
<1% -
https://www.academia.edu/41832939/SISTEMATIKA_REVIEW_ANALISIS_FAKTOR_YANG_
MEMPENGARUHI_KEPATUHAN_PASIEN_PADA_PENGOBATAN_DIABETES_MELLITUS_TIPE
_2
<1% - https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/207/196
<1% -
https://www.academia.edu/37873720/TESIS_PENGARUH_INTERVENSI_EDUKASI_BERBASI
S_THEORY_OF_PLANNED_BEHAVIOR_DALAM_MENINGKATKAN_KEPATUHAN_PASIEN_T
UBERKULOSIS
<1% - https://zikrillahbewey.blogspot.com/
<1% - http://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/1324
<1% -
https://123dok.com/document/yjmw81ky-pengaruh-kelas-pojok-pemberian-makanan-s
tatus-pencegahan-stunting.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/385195227/Sandhi-Indrayana-122310101060-1
<1% - https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/130/104/202
<1% - https://juknisdakbkkbnblog.wordpress.com/tag/bkkbn-2016/
<1% -
https://musik.kapanlagi.com/resensi/chill-out/piyu-musik-tidak-terbatas-ruang-dan-wak
tu-329759.html
<1% - http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=12220&bid=4732
<1% -
https://www.academia.edu/37304362/MAKALAH_KOMUNIKASI_PERUBAHAN_PERILAKU
_KPP_KOMUNIKASI_KESEHATAN_8_docx
<1% - http://eprints.undip.ac.id/33868/6/Bab_5.pdf
<1% - https://123dok.com/
<1% - http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/download/284/134
<1% -
https://123dok.com/document/dzxg4mdy-pengaruh-modalitas-latihan-penurunan-cervi
cal-syndrome-moewardi-surakarta.html
<1% -
https://123dok.com/document/qok2790y-pengetahuan-keluarga-surabaya-pencegahan
-nosokomial-nabillah-abubakar-nilamsari.html
<1% - https://journal.perbanas.ac.id/index.php/jbb/article/download/2487/pdf
<1% -
https://123dok.com/document/yd9052lz-pengaruh-group-kualitas-pasien-hemodialisa-
kesehatan-muhammadiyah-yogyakarta.html
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/3825/2597
<1% - https://dosensosiologi.com/pengertian-keterampilan/
<1% -
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123650-SK%20006%2009%20Yus%20p%20-%20Peran
%20pekerja-Analisis.pdf
<1% -
https://idoc.pub/documents/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-anemia-1d47z1v
pmjn2
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/subjects/RT1-120.html
<1% -
http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/oai?metadataPrefix=oai_dc&from=2020-06-1
8&verb=ListRecords
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/13/1096
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p6qc3fmi/Hasil-penelitian-ini-sejalan-dengan-penelitia
n-sebelumnya-yang-telah-dilakukan/
<1% - https://www.sekawanmedia.co.id/media-sosial-untuk-bisnis/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/21189/8/Bab%205.pdf
<1% - http://etheses.iainkediri.ac.id/772/3/933401513-bab2.pdf
<1% - https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/download/2489/2553
<1% - http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/join/article/download/5471/4838
<1% - http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/13147?page=4
1% - http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/download/286/229/
<1% - https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/891/pdf
<1% -
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/download/1338/1436
<1% - https://journal.umy.ac.id/index.php/mb/article/download/5567/4043
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/CMSNJ/article/download/17802/pdf
<1% -
https://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoPeN/article/download/1
665/859
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/9577/
<1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/240438/P13.pdf
<1% -
https://blog.igi.or.id/meningkatkan-kosakata-bahasa-inggris-siswa-melalui-medsos-wha
tsapp.html
<1% -
https://www.academia.edu/37047180/VOLUNTERY_COUNSELING_AND_TESTING_VCT_HI
V_DALAM_SUDUT_PANDANG_PSIKOLOGI_KONSELING
<1% - http://repository.ummat.ac.id/497/3/COVER-BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/31148/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK571645/
<1% - http://europepmc.org/articles/PMC4409377
<1% - https://www.hrhresourcecenter.org/node/5697.html
1% -
http://www.jepublichealth.com/index.php?journal=jepublichealth&page=article&op=vie
w&path[]=56
<1% - https://www.scribd.com/document/419470540/jurnal
<1% -
https://www.sciencedirect.com/journal/journal-of-infection-and-public-health/vol/10/iss
ue/5
<1% - https://www.texilajournal.com/public-health/edition/123-volume8-issue2
<1% - https://kip.unisayogya.ac.id/ejournal/index.php/JHTAM/search/titles
<1% - https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2020.581086/full
<1% - https://ur.booksc.org/book/15048447/ff38f5
<1% - https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/862
<1% -
https://www.coursehero.com/file/50561308/Rough-Draft-Qualitative-Research-Critique-
and-Ethical-Considerationsdocx/
<1% - http://scielo.sld.cu/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1727-897X2020000500869
<1% - https://jhpn.biomedcentral.com/articles/10.1186/s41043-017-0132-y
<1% - https://hqlo.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12955-019-1211-0
1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405579419300622
<1% - https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0198075
<1% - https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-018-6273-0
<1% - https://www.scribd.com/document/336658737/Jurnal-EKO-KESH
<1% -
http://www.hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._67_ttg_Penanggulan
gan_Tuberkolosis_.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/9884260/PEDOMAN_NASIONAL_PENGENDALIAN_TUBERKU
LOSIS_TB_Stop_616_995_24_KEMENTERIAN_KESEHATAN_REPUBLIK_INDONESIA_DIREKT
ORAT_JENDERAL_PENGENDALIAN_PENYAKIT_DAN_PENYEHATAN_LINGKUNGAN_2011
<1% -
https://123dok.com/document/zk65e2py-kata-pengantar-direktur-jenderal-pencegahan
-dan-pengendalian-penyakit.html
<1% -
https://www.scribd.com/document/478660054/Profil-Kesehatan-Indonesia-2019-pdf
<1% - http://www.jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/73
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306987720302826
<1% - https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0184019
<1% - https://academic.oup.com/ndt/issue/30/7
<1% - https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/42989
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JR/article/view/11457
<1% - https://journals.viamedica.pl/psychiatria/article/view/PSYCH.2020.0024
<1% - https://core.ac.uk/display/158647354
<1% - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/16549716.2019.1656451
<1% -
https://cris.maastrichtuniversity.nl/en/publications/factors-influencing-non-adherence-t
o-tuberculosis-treatment-in-je
<1% -
https://www.ajpmph.com/ajpmph-articles/factors-influencing-adherence-to-tuberculosi
s-treatment-among-dots-clinics-patients-inhealth-facilities-in-ijebu-ode-lga-ogun-stat-
53523.html
<1% - http://umu.diva-portal.org/smash/get/diva2:1181592/FULLTEXT01.pdf
<1% - https://redetb.org.br/revisoes-especiais/
<1% - https://liebertpub.com/doi/pdfplus/10.1089/dia.2021.2506
<1% - https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32155382/
<1% - https://core.ac.uk/display/149466006
<1% - http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/286
<1% - https://link.springer.com/article/10.1007/s40506-018-0145-0
<1% - https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0147397
<1% - https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1753-6405.12873
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405579418300639
<1% - http://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/2488
<1% -
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/311259/9789241550512-eng.pdf
<1% -
https://bmchealthservres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12913-021-06147-3
<1% - https://europepmc.org/article/MED/31315708

Anda mungkin juga menyukai