Anda di halaman 1dari 2

Tugas individu

Nama : Umi Asyrafi


NIM : SNR 2122500031
Kelas A Non_Reg B karyawan semester 1
Judul jurnal Penelitian : Peran Perawat Dalam Keberhasilan Strategi Directly Observed
Treatment Shortourse ( DOTS) pada pasien TB Paru.

1. Hasil penelitian

Program kesembuhan TB paru DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap


penderita TB paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh. Mengacu pada kondisi tersebut diperlukan adanya
penanggulangan penyakit TBC ini. Pelaksanaan strategi DOTS (Directly Observed
Treatment Shortcourse) di rumah sakit merupakan salah satu upaya penting dalam
menanggulangi TB. Tujuan penelitian mengetahui hubungan peran perawat dalam
keberhasilan strategi directly-observed treatment short-course (DOTS) Pada pasien
TB Paru. Jenis penelitian adalah kuantitatif, rancangan cross sectional. Jumlah
responden sebanyak 50 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Analisis data secara univariat dan bivariat (chi quare).
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan peran perawat dalam keberhasilan strategi
directly-observed treatment short-course (DOTS) pada pasien TB Paru di Rumah
Sakit Daerah Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara dengan p-value
0,003.
Penyakit Tuberculosis (TB) paru merupakan penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Baksil TB yang masuk
ke dalam tubuhmelalui saluran pernapasan akan mengumpul di dalam paru-paru.
Baksil ini juga bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening. Maka, infeksi TB bisa terjadi di banyak organ
tubuh, seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening. Yang paling sering terjadi adalah infeksi TB di paru-paru(Widoyono,
2011).TB merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Sesuai
dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, WHO menargetkan untuk
menurunkan kematian akibat tuberkulosis sebesar 90% dan menurunkan insidens
sebesar 80% pada tahun 2030. Meskipun jumlah kematian akibat
tuberkulosis menurun 22% antara tahun 2000 dan 2015, tuberkulosis tetap
menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2015
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2017).

Program kesembuhan TB paru DOTS menekankan pentingnya


pengawasan terhadap penderita TB paru agar menelan obat secara teratur sesuai
ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh
WHO secara global untuk menanggulangi TB paru, karena menghasilkan angka
kesembuhan yang tinggi yaitu 95% (Sari, 2017 ).
Target pencapaian tingkat keberhasilan kasus TB di Provinsi Lampung tingkat
kabupaten sebesar 93,98 %, Tahun 2016, terdapat 5.100 pasien TB Paru
dengan target pencapaian provinsi sebesar 93,98 % dengan pencapaian Tertinggi
ada di Kota Bandar Lampung dengan jumlah 99,90%, Terendah di Kabupaten
Lampung barat sebesar 43 %, dan terlihat penurunan angka kesembuhan di
Kabupaten Lampung Utara dengan pencapaian 87,99% (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2017).

2. Peran Perawat dalam keberhasilan ( DOTS) pada pasien TB Paru

Peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi terkait penyakit dan


pengobatan TB paru sangat penting untuk memotivasi pasien dalam menjalani
pengobatan. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi melalui peran dukungan tenaga
kesehatan akan menstimulasi pasien untuk memiliki keinginan sembuh. Oleh karena
itu dukungan motivasi bagi pasien merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh tenaga kesehatan selama pasien dirawat di rumah sakit dalam upaya
memotivasi pasien untuk sembuh (Helper Sahat P Manalu, (2010).
Salah satu peran perawat dalam memberikan dukungan motivasi kepada
pasien adalah peran perawat sebagai pendidik (educator). Peran perawat sebagai
educator ditujukan untuk memberikan penjelasan informasi penyakit, kondisi
klien maupun rencana pengobatan, memberi nasehat dan memfasilitasi
klien dalam pengajaran, mengajarkan perilaku sehat dan mendukung
kemampuan klien, serta memberikan contoh perilaku terkait kesehatan, hal ini
bertujuan agar klien mendapat pengetahuan dan mampu merubah perilakunya
kearah yang lebih sehat.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 37 responden (74%) menyatakan peran
perawat baik dan 13 responden (26%) menyatakan peran perawat tidak baik. Peran adalah
seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu sistem. Peran yang dimiliki oleh seorang perawat antara lain peran
sebagai pelaksana, peran sebagai pendidik, peran sebagai pengelola, dan peran sebagai
peneliti (Hidayat, 2012). Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat mempunyai
peran dan fungsi diantaranya sebagai pemberi perawatan, sebagai advokat keluarga,
pencegahan penyakit, pendidikan, konseling, kolaborasi, pengambil keputusan etik
dan peneliti (Robbins 2002 dalam Faisalado Candra W, 2014).

Anda mungkin juga menyukai