Latar Belakang : Motivasi sembuh pasien TBC adalah suatu daya dalam diri seseorang penderita
sebagai pendorong maupun penggerak yang melatarbelakangi seseorang untuk berperilaku pada
tindakan penyembuhan. Dampak yang terjadi jika pasien tidak memiliki motivasi sembuh yaitu
pasien mengalami drop out pengobatan yang pada akhirnya mengarah pada kasus terjadinya MDR
(Multi Drug Resistance). Peran perawat dapat membantu pasien untuk meningkatkan
kesehatannya dan harapannya informasi yang diterima pasien melalui pengajaran dapat menambah
pengetahuan pasien sehingga dapat memberikan motivasi sembuh bagi pasien Tuberculosis paru.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan ialah teknik Total sampling dan didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 35
responden Tuberculosis paru diruang rawat jalan. Alat pengumpul data terdiri dari kuesioner untuk
peran perawat dan kuesioner motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru. Analisis data yang
digunakan yaitu Chi Square.
Hasil Penelitian : Yang didapatkan dari uji Chi Square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil
uji statistik di peroleh nilai p value: 0,002, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara peran perawat dengan motivasi sembuh pada
pasien Tuberculosis Paru.
1
2
ABSTRACT
"The Relationship between the Role of Nurses and the Motivation to Heal in Pulmonary
Tuberculosis Patients at the Makassar Center for Lung Health"
Research Method: This research is a quantitative research with observational analytic research
and cross sectional approach. The sampling technique used is total sampling technique and
obtained the number of research samples as many as 35 respondents pulmonary tuberculosis in the
inpatient room. The data collection tool consisted of a questionnaire for the role of nurses and a
recovered motivation questionnaire for pulmonary tuberculosis patients. Analysis of the data used
is Chi Square.
Research Results: Which was obtained from the Chi Square test with a significant level of α =
0.05. Statistical test results obtained p value: 0.002, then Ho is rejected and Ha is accepted.
Conclusion: There is a significant relationship between the role of nurses and recovery motivation
in patients with pulmonary tuberculosis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ini menyerang paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya
(Muttaqin 2014).
karena TB paru menjadi penyakit kedua setelah HIV dan AIDS sebagai
pembunuh terbesar di seluruh dunia karena agen menular. Pada tahun 2017
jumlah kasus TB paru terdapat 9,6 juta orang yang terjatuh sakit karena TB
paru dengan kematian mencapai 2,4 juta orang diseluruh dunia. Meningkat
dibandingkan pada tahun 2016 terdapat 8,7 juta orang yang terjatuh sakit
karena TB paru dengan kematian mencapai 1,5 juta orang diseluruh dunia.
Dari jumlah kasus pada 2017 terdapat sekitar 65,23% penderita laki-laki dan
tahun 2016 sebesar 351.893 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan
terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar seperti Jawa Barat,
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kasus tuberkulosis di tiga provinsi tersebut
4
2017). Dari kasus tersebut, 60% penderita TB banyak dialami oleh laki-laki
dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan mobilitas dan aktivitas pria
lebih tinggi daripada perempuan. Dari 420.000 kasus tersebut, terdapat sekitar
382.680 kasus BTA+ dengan tingkat kesembuhan sebesar 80% dan sekitar
20% yang harus menjalani pengobatan lebih lanjut. Data kesembuhan pada
tahun 2017 masih rendah dibandingkan tingkat kesembuhan 85% pada tahun
2016 dan kurang dari target kesembuhan yang ditetapkan oleh pemerintah
dengan BTA+ dari kasus tersebut yang menjalani pengobatan ada sekitar 46%
kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (Dinkes Prov Sulawesi Selatan 2017).
meningkat dingkan pada tahun 2016 dengan 3.639 kasus. Berdasarkan kasus
tersebut, sebanyak 2.880 kasus dengan BTA+ yang didominasi oleh laki-laki
Makassar, 2017)
Hal ini terjadi karena kurangnya peran perawat dalam pengawasan dan
memastikan pasien minum obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai
rumah sakit atau puskesmas dan kurang memberikan dukungan moral kepada
pasien TB datang ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan obat dan
tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah, sehingga
berobat.
2018 bulan Juni yang menjalani rawat jalan sebanyak 613 pasien. Pasien pada
tahun 2016 sebanyak 174. Pada tahun 2017 sebanyak 270, dan pada tahun
2018 sampai bulan Juni sebanyak 169 orang, yang mana pada bulan Januari
2018 sebanyak 26 orang, pada bulan Februari sebanyak 24 orang, pada bulan
6
Maret sebanyak 32 orang , pada bulan April sebanyak 28 orang, pada bulan
Mei sebanyak 24 orang dan meningkat pada bulan Juni sebanyak 35 orang .
dengan rincian pasien sembuh sebanyak 50 orang, pasien putus obat sebanyak
pasien pengobatan ulang 41 orang, hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 100
keluarga dan kurang efektifnya pemberian pelayanan kesehatan dalam hal ini
Masyarakat Makassar”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada Hubungan peran
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
7
Makassar.
c. Diketahui hubungan peran perawat dengan motivasi sembuh pada
Tuberculosis Paru.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi yang baru dan bahan acuan untuk
E. Keaslian Penelitian
Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Suryadi dengan judul
kepatuhan pasien rawat inap untuk kontrol di Rumah Sakit Paru Kabupaten
pasien rawat inap untuk kontrol di Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Jenis
menggunakan koesioner.
Kesamaan yang dilakukan Suryadi dengan yang dilakukan peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
a. Pengertian
kebutuhannya.
b. Motivasi Sembuh
dan ekonomi. Sehat dalam pengertian yang luas adalah suatu keadaan
10
perencanaan.
11
tersebut tanpa adanya dorongan atau rangsangan dari pihak luar (Saam
mengembangkan keturunan.
12
diperoleh individu.
e. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi untuk Sembuh
Menurut Febrian, M.A (2015) menjelaskan beberapa faktor
kehidupan sehari-hari.
dimiliki.
diselesaikan.
1) Faktor sarana antara lain seperti logistik obat dan mutu pelayanan
penyakit pasien.
teratur.
maupun merokok.
kesembuhan.
2. Tinjuaun Umum tentang Peran Perawat
a. Pengertian Peran
sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun
dari luar dan bersifat stabil (Kusnanto, 2009 dalam Rohmawati 2015).
sesuai dengan kode etik profesinya. Peran yang dimiliki oleh seorang
peneliti.
b. Peran Perawat
2015).
Carman, 2015).
3) Peran Sebagai Pengelola atau Manager
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
Rohmawati 2015).
4) Peran Sebagai Peneliti
Perawat sebagai peneliti dibidang keperawatan diharapkan
Rohmawati 2015).
Rohmawati 2015).
melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan
lain-lain.
dari pasien maupun perawat lain sebagai suatu hal yang biasa
makna.
keperawatannya.
derajat kesehatannya.
pasien.
c. Fungsi Perawat
a. Pengertian Tuberculosis
20
dan ghon (Hood Alsagaff, 1995, hal 301 dalam Buku Keperawatan
Handuto 2016).
b. Etiologi
dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam
Bakteri tersebut tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang
c. Patofisiologi Tuberculosis
keluar menjadi droflet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat
menetap dalam udara bebes selama 1-2 jam, tergantung ada atau
suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari-
hari bahkan berbulan, bila partikel infeksi ini terhirup oleh orang yang
puncak apeks paru sebelah kanan atau kiri dan dapat pula kedua
yang lain atau jaringan tubuh yang lain (Taqiyyah dan Jauhar, 2013).
lebih banyak maka klien akan sembuh daya tahan tubuhnya akan
2013).
Yang mana batuk darah itu adalah darah atau dahak berdarah
dari glottis kearah distal, akan berhenti sendiri jika asal robekan
d. Gejala-gejala Tuberculosis
Gejala utama penyakit Tuberculosis yaitu batuk berdahak
malam tanpa melakukan aktivitas fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan. Gejala tambahan yang lain yaitu sesak nafas disertai nyeri dada
droplet yang kecil akan tertahan di udara dan terhirup oleh individu
yaitu :
dengan HIV).
gizi.
7) Petugas kesehatan.
f. Diagnosis Tuberculosis
pemeriksaan foto toraks saja tidak dibenarkan karena foto toraks tidak
paru yaitu didasarkan pada gejala dan keluhan yang tergantung pada
organ yang terkena, misalnya kaku kuduk pada TBC Meningitis, nyeri
g. Pengobatan Tuberculosis
1) Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
bulan yaitu selama 16 minggu. Pada OAT ini diberikan pada paien
baru yaitu:
2) Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Pada tahap intensif ini diberikan obat Isoniazid (H), Rifampisin (R),
dan Ethambutol (E) yang diberikan tiga kali dalam seminggu, obat-
OAT kategori- 2 ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah
(Z) dan Ethambutol (E) yang diberikan setiap hari selama 1 bulan
yaitu 28 hari.
h. Evaluasi Pengobatan
penyakit.
27
pemeriksaan fisik.
antara lain:
1) Sembuh
2) Pengobatan Lengkap
3) Meninggal
apapun.
masapengobatannya selesai.
5) Gagal
Indonesia
1) Komitmen politis.
langsung pengobatan.
RI, 2013).
30
dilakukan sejak tahun 1994. Hal ini diawali dengan kerjasama antara
tahun 2009, tercatat sejumlah 294.732 kasus TBC telah ditemukan dan
diobati (data awal Mei 2010), serta lebih dari 169.213 diantaranya
meningkat dari 56% pada tahun 2008 menjadi 59% pada tahun 2009.
ditahun 2009 dan pada tahun 2008 mencapai 91%. Berdasarkan hasil
lan:
B. Kerangka Teori
Konsep Peran Perawat:
Konsep motivasi sembuh
1. Peran Perawat
a. care giver
1. Pengertian Motivasi
b. Educator/pendidik 2. Motivasi Sembuh
c. Manager 3. Aspek-Aspek Motivasi
d. Konselor
e. Kolaborasi
f. Peneliti
(Asmadi, 2006; Kusnanto, a. Memiliki sikap positif;
b. Berorientasi pada
2004; Gaffar, L. O. J., 1999).
pencapaian tujuan;
c. Kekuatan yang
mendorong individu.
4. Jenis – jenis Motivasi
(Saam dan Wahyuni, 2013.
32
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari masalah yang diteliti
1. Hipotesis nol (Ho) : tidak ada hubungan peran perawat dengan motivasi
Masyarakat Makassar.
Masyarakat Makassar.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Peran Perawat meliputi :
1. Pelaksana/Care giver
2. Pendidik /Educator
3. Pengelola/Manager
4. Consellor
5. Kolaborasi
33
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Garis hubungan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
34
pengumpulan data pada variabel sebab dan akibat yang dilakukan sesaat
dalam satu kali waktu (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini, peneliti
antar variabel. Variabel dalam penelitian ini antara lain variabel independen
yaitu peran perawat dan variabel dependen yaitu motivasi sembuh pasien
Tuberculosis paru.
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subyek atau data dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti, yang digunakan dalam penelitian ini adalah
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien Tuberculosis
Paru yang di Rawat Jalan pada bulan Juni di Balai Besar Kesehatan Paru
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
setuju
1.Sangat
tidak setuju
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Makassar.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli – 27 Agustus Tahun
2018.
F. Etika Penelitian
G. Instrumen Penelitian
koesioner yang diisi oleh responden (Penderita) yang berada di Balai Besar
tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta cara mengisi lembar
koesioner dan setelah itu responden diminta untuk mengisi lembar koesioner
dilakukan sekali dan dikumpul waktu itu juga. Peneliti memberi kesempatan
responden saat mengisi kuesioner untuk bertanya jika ada yang tidak
pengolahan data.
1. Data Primer
Data primer ialah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
menggunakan Skala Likert. Data primer dari penelitian ini diperoleh dari
39
data penyebaran kuesioner yang diisi langsung oleh pasien tarkait dengan
seperti lembaga atau instansi yang secara rutin mengumpulkan data. Data
sekunder dalam penelitian ini ialah data jumlah pasien rawat jalan yang
Makassar.
I. Pengolahan Data
1. Editing
Proses editing (penyuntingan data) dilakukan dengan memeriksa
variabel yang ada dalam kuesioner. Apabila ada variabel yang tidak
tabel koding, dan pada saat itu data siap untuk dimasukkan kedalam
komputer.
3. Tabulasi
Setelah selesai pemberian nilai dilanjutkan dengan
dimiliki yang mana sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini dipakai
J. Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
BAB V
1. Lokasi Penelitian
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar
yang didirikan pertama kali pada tanggal 27 Juni 1959 yang beralamat di
Dr. Med. RN. Tyagi yang berkebangsaan India sebagai Kepala Balai
41
sampai pertengahan tahun 2015 dipimpin oleh dr. Sriwati Palaguna, Sp.A.,
atau subspesialistik.
b. Menyelenggarakan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang
kesehatan paru.
d. Mewujudkan prinsip tata kelola yang baik dalam penatausahaan sumber
BBKPM diantaranya :
a. IGD
b. Radiologi
c. Laboratorium
d. Ruang Rawat Inap
e. Apotek
f. Poliklinik TB
g. Poliklinik Non TB
h. Poliklinik Umum
i. Poliklinik Khusus
j. Ruang Fisioterapi
k. Ruang Sentra DOTS
l. Ruang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Umur
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
b. Jenis Kelamin
Tabel 5.2
yaitu Sarjana dengan total 5 orang (14,3%) dan yang paling sedikit
d. Peran Perawat
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Perawat di
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
Peran Perawat Frekuensi Persentase (%)
Baik 13 37,1
Cukup 13 37,1
Kurang 9 25,7
Jumlah 35 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.5
45
untuk sembuh.
2. Analisa Bivariat
Tabel 5.6
Hubungan Peran Perawat dengan Motivasi pada Sembuh Pasien
Tuberculosis Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Makassar
C. Pembahasan
paru, dan hubungan peran perawat dengan motivasi sembuh pada pasien
Masyarakat Makassar
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden
47
Tuberculosis paru pada saat bekerja yang ditularkan dari penderita lain.
Salah satu indikator motivasi sembuh ialah berorientasi pada
tujuan, hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkah laku yang diarahkan
Ariani, et al. (2015), menunjukkan hasil nilai p value= 0,066 lebih dari
maupun usia lanjut memiliki motivasi untuk hidup sehat dan selalu
48
sembuh.
Penyajian data pada tabel 5.2 menggambarkan jenis kelamin
tertinggi ialah berpendidikan SMA dengan total 51,4% dan yang paling
paru ialah berlatar pendidikan minim SMA. Hal ini dikarenakan faktor
tidak teratur.
Pradita (2013), menyatakan bahwa tingkat pendidikan
Makassar
dilakukan perawat.
untuk mengarah pada kondisi sembuh yaitu keinginan lepas dari rasa
banyak berbuat hal yang bermanfaat bagi orang lain. Yaffri (dalam
2. Analisa Bivariat
Makassar
mempunyai dorongan dari dalam diri yang tinggi untuk sembuh serta
artinya nilai p(value) lebih kecil dari α=0,05, maka hasil analisis
D. Keterbatasan Peneliti
alasan pasien berhak menilai pelaksaan peran perawat yang diterima pasien.
sembuh pasien Tuberculosis Paru, hal ini disebabkan karena desain penelitian
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan di Balai
berikut.
1. Pelaksanaan peran perawat lebih dari setengahnya dinilai baik oleh
responden.
2. Motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru menunjukkan lebih dari
dimana nilai p value ini < dari nilai α = 0,05 yang berarti hipotesis Ha
diterima.
B. Saran
Penelitian ini, selain memberikan kesimpulan hasil penelitian juga
perawat dengan wawasan yang luas dan dapat dijadikan bekal bagi
seperti poster yang ditempel di dinding ruang rawat jalan serta meletakkan
teori dan konsep tentang motivasi sembuh pasien, penelitian lanjutan perlu
pasien Tuberculosis paru. Saran lain bagi peneliti selanjutnya adalah perlu
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Makassar. 2017. Jumlah Penderita Penyakit TBC dan
Pneumonia Kota Makassar. Dinkeskotamakassar.com/._Tabel_
Lampiran.ProfilDinkes2017.pdf [Diakses tanggal 26 Juni 2018]
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan. Serial online. www.depkes.go.id/resources/.../15_
Profil_Kes.Prov.SulawesiSelatan_2017.pdf [Diakses tanggal 26 Juni
2018].
Febrian, M.A 2015. Jurnal Ilmu Keperawatan Volume III, No.2. Faktor-Faktor
yang berhubungan dengan Kejadian TB Paru Anak di Wilayah Puskesmas
Garuda Kota Bandung. 64-79
Kyle,T & Carman, S. 2015. Buku Ajar Keperawatan edisi 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih,dkk.
Jakarta: EGC
Rekam Medis Balai Besar Kesehtan Paru Masyarkat Makassar. 2018. Jumlah
Pasien TBC Rawat Inap. Makassar : SIMRS Paru Makassar.
Frequencies
Statistics
N Valid 35 35 35
Missing 0 0 0
Frequency Table
68
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
peran perawat motivasi sembuh
N Valid 35 35
Missing 0 0
69
Frequency Table
peran perawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
motivasi sembuh
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Crosstabs
CaseProcessing Summary
Cases
cukup Count 9 4 13
kurang Count 1 8 9
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,60.
Lampiran 1
71
Kepada:
Calon responden
Dengan hormat,
NIM : 14.1101.054
peran perawat dengan motivasi sembuh pada pasien Tuberculosis Paru di Balai
semua informasi akan dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika
anda tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi anda
maupun keluarga. Jika anda bersedia menjadi responden, maka saya mohon
Hormat saya,
Salahuddin Saleh
NIM. 14.1101.054
Lampiran 2
Kode Responden :
72
Makassar,........................2018
(……………………………)
Nama Terang dan Tanda Tangan
Lampiran 3
Kode Responden :
73
Lama Pengobatan :
Berilah tanda silang (x) pada nomor yang menunjukkan pernyataan yang
1. Umur : .............(tahun)
2. Jenis Kelamin :
1. Laki-Laki
2. Perempuan
3. Pendidikan :
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Sarjana
6. Pascasarjana
Lampiran 4
74
Informasi ini akan dirahasiakan, oleh karena itu mohon diisi sesuai
kami.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom Sangat Sesuai, Sesuai, Ragu-ragu,
terakhir.
5 3 2 1
4
Peran Perawat sebagai care giver/Pelaksana
1. Perawat melakukan
pemeriksaan fisik dan
riwayat kesehatan
kepada saya.
2. Memberikan penjelasan
perencanaan kepada
saya tentang pentingnya
pengobatan TBC.
3. Melaksanakan
75
tindakan keperawatan
yang tidak terpaku
pada rencana yang telah
ditentukan kepada saya
tentang pengobatan
TBC.
Peran Perawat Sebagai Pendidik Educator
4. Memberikan program
penyuluhan/ pendidik
kesehatan baik yang
sehat maupun yang
sakit.
5. Memberikan informasi
yang tepat tentang
penyakit dan
pengobatan tentang
TBC.
6. Memberi contoh
kepada saya untuk
menutup mulut
menggunakan tissue,
sapu tangan atau tangan
saat batuk.
Peran perawat sebagai pengelolah/manajer
7. Perawat selalu
mengingatkan maupun
menasehati saya untuk
pakai masker.
8.. Tidak mengingatkan
saya untuk menutup
mulut dengan sapu
tangan atau lainnya
disaat batuk.
9. Mengingatkan saya
untuk selalu membuka
jendela saat pulang ke
rumah.
Peran perawat sebagai Consellor
10. Perawat mendengar
semua keluhan tentang
saya secara obyektif.
76
Lampiran 5