A. Masalah Utama
Defisit Perawatan diri : higiene diri
B. Pengkajian Keperawatan
a. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami
kelemahan
kemampuan
dalam
melakukan
atau
melakukan
perawatan
dirinya.
(Sumber:
Dr.Amino
Gondohutomo, 2008 )
b. Proses Terjadinya Masalah
Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah:
1. Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
2. Data obyektif
a. Rambut kotor, acak acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau.
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawatt
Rentang respon deficit perawatan diri :
Pola perawatan
diri
seimbang,
Respon
adaptif
saat
klien
mendapatkan
stressor
dan
mampu
berperilaku
adaptif,
maka
pola perawatan
Kadang
perawatan
diri
kadang tidak, saat
klien
mendapatkan
stressor kadang
klien
tidak
memperhatikan
Tidak melakukan
perawatan
diri,
Respon
maladaptif
klien menyatakan
dia tidak peduli
dan tidak bias
melakykan
perawatan
saat
stressor
Fase
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga
merasa tidak aman berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien
berasal dari lingkungan yang penuh permasalahan, ketegangan,
kecemasan
dimana-mana,
tidak
mungkin
mengembangkan
tidak
tercapai.
Hal
ini
menyebabkan
ia
membayangkan
dimana
seorang
individu
mengalami
atau
beresiko
menyebabkan
ketidakpedulian
latihan
Situasilingkungan
dirinya
danlingkungan
kemampuanperawatan
mempengaruhi
diri
latihan
Pengetahuan
personal
hygiene
sangat
penting
karena
3. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang biasa digunaka oleh klien adalah:
1) Regresi
2) Penyangkalan
3) Isolasi diri, menarik diri
4) Intelektualisasi
a. Masalah keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Menurut Depkes (2000: 32) diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien defisit perawatan diri sesuai dengan bagan 1.1 yaitu:
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Defisit perawatan diri.
3. Isolasi Sosial.
2. Rencana Tindakan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Pasien
Keluarga
No.
SPIP
1.
SPIk
Menjelaskan
kebersihan diri
dirasakan
keluarga
dalam
merawat pasien
2.
Menjelaskan
kebersihan diri
cara
proses terjadinya.
3.
4.
1.
Mengevaluasi
SPIIk
jadwal
kegiatan Melatih
harian pasien
keluarga
dengan
defisit
perawatan diri
2.
Melatih
keluarga
4.
1.
Mengevaluasi
harian pasien
SPIIIk
jadwal
aktivitas
di
minum
rumah
obat
(discharge planning)
2.
baik
3.
setelah pulang
4.
1.
Mengevaluasi
jadwal
kegiatan
harian pasien
2.
3.
4.
berkenalan.
Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
Penuhi kebutuhan dasar klien.
Intervensi :
a. Motivasi klien untuk mandi.
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar.
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.
e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar
mandi.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan
Jiwa. Yogyakarta : Momedia
Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon
Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005
2006. Jakarta : Prima Medika
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta :
EGC