Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pondok pesantren Ar-Riyadh merupakan salah satu pesantren yang ada di

Kota Palembang. Pondok Pesantren ini didirikan sejak tahun 1973. Pimpinan yang

telah memegang yayasan pesantren Ar-Riyadh adalah Ustadz Ahmad Bin

Abdullah Alhabsyi pada tahun 1973 sampai 1994 dan dilanjutkan Ustadz Hamid

Bin Umar Alhabsyi pada tahun 2009 sampai dengan sekarang, keberadaan

pesantren Arriyadh dikota Palembang, sudah cukup dikenal masyarakat Sumatera

Selatan. Kebutuhan akan adanya kualitas layanan kepada santri khususnya

berkaitan dengan sistem administrasi keuangan pada era digital saat ini adalah

sangat diperlukan. Banyaknya aplikasi atau sistem administrasi yang

dikembangkan tanpa mengetahui kebutuhan pengguna, menyebabkan banyaknya

aplikasi tersebut tidak optimal untuk digunakan.

Adapun pengalaman santri ketika melakukan transaksi keuangan di pondok

pesantren Ar-Riyadh adalah belum adanya interaksi dan sistem administrasi yang

baik antara pengguna dengan sistem keuangan yang dibutuhkan. Dalam

mendukung layanan yang berkualitas kepada santri, khususnya mengenai

administrasi keuangan pada pondok pesantren Ar-Riyadh tempat di lakukannya

seluruh bentuk pembayaran, antara lain pembayaran SPP, pembayaran loundry

siswa, penitipan uang saku siswa, sistem penabungan siswa, dan pembelian alat

1
sekolah seperti pakaian dan peci, sistem administrasi keuangan yg di gunakan

masih menggunakan catatan atau berkas, dan catatan keuangan ini tidak dapat

terpantau dengan baik, karena belum menggunakan aplikasi sistem informasi

sebagai alat bantu transaksi keuangan.

Oleh karena itu, begitu penting untuk memastikan bahwa produk atau

layanan sistem keuangan yang ada tersebut memiliki user experience yang baik

(Schrepp, Thomaschewki, Hinderks, 2014). Oleh karena itu suatu analisis User

Experience (UX) sangat penting untuk diperhatikan, termasuk dalam perancangan

dan pengembangan suatu produk atau layanan digital administrasi keuangan.

Keberhasilan sebuah layanan sistem informasi salah satunya diukur dari

kemampuannya dalam memberikan pengalaman pengguna yang dirasakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang user interface (UI) dan user

experience (UX) dari beberapa aktor yang nantinya akan menggunakan sistem

informasi ini, diantaranya orang tua, siswa, dan pegawai. Pemahaman ini penting

dalam mendukung kebutuhan sistem administrasi transaksi keuangan di Pondok

pesantren Ar-Riyadh Palembang. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan analisis user experience (UX) menggunakan metode User Experience

Questionnaire (UEQ). Hasil analisis yang diharapkan adalah ingin mengetahui

tingkat User Experience sehingga mampu meningkatkan kualitas transaksi

keuangan pada Pondok pesantren Ar-Riyadh Palembang.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mengambil tema

penelitian ini dengan judul “Perancangan UI/UX Sistem Administrasi

Keuangan Pada Pondok Pesantren Ar-Riyadh Menggunakan Metode

Prototipe.”

2
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah pada penelitian ini

“Bagaimana merancang prototype UI/UX Sistem Administrasi Keuangan Pada

Pondok Pesantren Ar-Riyadh?.”

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak menyimpang, maka ruang lingkup dari permasalahan

yang dibahas adalah:

1. Merancang Sistem Administrasi Keuangan Pada Pondok Pesantren Ar-

Riyadh.

2. Perancangan dibuat berdasarkan UI/UX yang dibutuhkan pada Pondok

Pesantren Ar-Riyadh seperti pembayaran SPP, pembayaran loundry siswa,

penitipan uang saku siswa, sistem penabungan siswa, dan pembelian alat.

1.4 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini penulis memiliki tujuan adalah untuk merancang prototype

sebuah sistem Sistem Administrasi Keuangan Pada Pondok Pesantren Ar-Riyadh.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari Penelitian ini adalah diharapakan dapat memberikan manfaat bagi

pengguna maupun bagi staff sehingga dapat menjadi solusi Sistem Administrasi

Keuangan Pada Pondok Pesantren Ar-Riyadh.

3
1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada Pondok pesantren Ar-Riyadh Palembang

Jl. KH. Azhari No.59, 13 Ulu, Seberang Ulu II, Sumatera Selatan. Jadwal

Penelitian dilaksanakan mulai Bulan Juni 2022 sampai dengan Bulan Agustus

2022..

1.6.2 Data Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, penulis

menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut.

1.6.3 Metode Penelitian

1.6.4 Metode Pengumpulan Data

a. Primer

1) Observasi

Pengumpulan data dikumpulkan secara langsung di Pondok pesantren

Ar-Riyadh Palembang Jl. KH. Azhari No.59, 13 Ulu, Seberang Ulu II,

Sumatera Selatan.

2) Wawancara

Pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada

Siswa, Orang tua dan Pengajar pada Pondok pesantren Ar-Riyadh

4
Palembang Jl. KH. Azhari No.59, 13 Ulu, Seberang Ulu II, Sumatera

Selatan. untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

b. Sekunder

Literatur atau studi pustaka

Metode studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengumpulkan sejumlah buku-buku, jurnal penelitian, maupun sumber-

sumber elektronik yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian.

1.6.5 Metode Pengembangan Sistem

Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan metode model Prototyping. Menurut

Purnomo (2017) metode Prototyping adalah proses iterative dalam

pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja

(working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara

user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool

pengembangan untuk menyederhanakan proses.

Adapun beberapa tahapan umum yang harus dilakukan dalam menerapkan

metode model Prototyping diantaranya:

a. Pengumpulan Kebutuhan

5
Pada proses ini pengembang dan pelanggan akan berinteraksi terlebih

dahuludan setelah itu menentukan tujuan umum, keperluan yang diketahui dan

gambaran bagian-bagian yang akan diperlukan.

b. Membangun Prototyping

Proses ini diawali dengan melakukan perancangan secara cepat, yaitu dimana

perancangan ini bisa mewakili semua bagian software yang diketahui, dan

rancangan ini menjadi patokan dalam membangun dan perbaikan prototype.

c. Menguji Sistem

Proses ini pelanggan akan melakukan pengujian prototype yang sudah

dibangun secara cepat dan mengevaluasi prototype yang bertujuan

memperjelas kebutuhan software.

Gambar 5.1 Proses Prototyping

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis membuat suatu sistematika

penulisan yang terdiri dari :

BAB 1 : PENDAHULUAN

6
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori singkat tentang hal-hal yang

berhubungan dengan judul, pembahasan bahasa pemrograman dan

lain sebagainya.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan untuk rancang

bagun sistem yang akan dibuat sesuai dengan metode penelitian

yang digunakan.

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil implementasi analisis dan

perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil testing sistem untuk

mengetahui apakah rancang bangun sistem yang dibuat sudah

memenuhi kebutuhan.

BAB 5 : PENUTUP

Bab terakhir ini penulis akan menguraikan kesimpulandan saran

yang mencakup hasil dari testing. Pada bagian saran berisi saran-

saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian-penelitian

berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai